Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FARMAKOLOGI II

“ ASPEK FARMAKOLOGI ENZIM UNTUK PENGOBATAN’’

DISUSUN: KELOMPOK 3

ETRI NOLA DIANA ( 184840114)

SHELA PRATIWI (184840131)

SILVIA PUSPITA SARI ( 184840132)

SITI WAROHMA ( 184840135)

UTARI SEPTIYANI ( 184840138)

VERENSIA OKTAVIANI (184840140)

PRODI D-III FARMASI

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Enzim Untuk Pengobatan”. Untuk
kedua kalinya sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi Muhamad SAW
semoga selalu terlimpahkan.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Farmalogo II yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswa atau bagi pembacanya. Tiada gading
yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak maupun bagi
pembaca makalah ini.

Pangkalpinang, 13 Januari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 4
1.2 Tujuan........................................................................................................................... 5
1.3 Manfaat......................................................................................................................... 5
Bab II PEMBAHASAN....................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Dari Enzim.................................................................................................. 6
2.2 Penggolongan Enzim..................................................................................................... 7
2.2.1 Nama Zat Aktif...................................................................................................... 7
2.2.2Nama branded......................................................................................................... 8
2.2.3 Indikasi................................................................................................................... 9
2.2.4 Farmakokinetika..................................................................................................... 10
2.2.5 Mekanisme Kerja................................................................................................... 11
2.2.6 Kontraindikasi........................................................................................................ 12
2.2.7 Efek Samping......................................................................................................... 13
2.2.8 Dosis ...................................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi pasti tersusun atas sel-sel yang berperan aktif dalam proses
metabolisme. Dalam proses metabolisme ini tentunya membutuhkan zat-zat seperti protein,
karbohidrat, vitamin, dan bahan lainnya untuk membantu proses metabolisme itu sendiri.

Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-masing
reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai
suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang
dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara
memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan.
Katalisator inilah yang disebut dengan enzim.
Sebagai contoh proses metabolisme saat pembentukan urea yang nyatanya membutuhkan
suhu tinggi yang tidak mungkin manusia miliki. Namun, karena adanya enzim yang merupakan
katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis tubuh
manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari
yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas
produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum
Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada
kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung
selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya
dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam
tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya
suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan
penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan mengalami perubahan.
Dalam keadaan tubuh yang kurang seimbang, atau tubuh yang kurang sehat, reaksi-reaksi yang
terjadi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini disebabkan kerja enzim tidak

4
terkoordinasi dengan cermat. Sementara dalam keadaan sehat , semua proses fisiologis akan
berlangsung dengan baik serta teratur.
Enzim sendiri merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses
dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. sifat-sifat enzim pun
sangat khas, salah satunya yaitu satu enzim hanya memiliki satu substrat. Selain sifat, enzim juga
memiliki klasifikasi, tata nama serta spesifikasi tersendiri. Perananan enzim dalam tubuh
manusia sangatlah besar. Untuk itu, pemahaman selengkapnya tentang enzim akan dibahas
dalam makalah ini.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian enzim
b. Untuk mengetahui penggolongan enzim untuk pengobatan beserta nama zat akitf,nama
branded, indikasi, farmakokinetika, mekanisme kerja, kontraindikasi , efek samping obat dan
dosis.

1.3 Manfaat Penulisan


a. Memahami pengertian enzim untuk pengobatan
b. Memahami penggolongan enzim untuk pengobatan beserta nama zat akitf,nama branded,
indikasi, farmakokinetika, mekanisme kerja, kontraindikasi , efek samping obat dan dosis.

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim Pengobatan


Enzim adalah protein yang bekerja sebagai katalisator untuk mencetuskan suatu reaksi
kimiawi, daya kerja suatu enzim bersifat spesifik, misalnya lipase hanya berdaya merombak
lemak, protease memecahkan protein dan amilase mengubah amilum (pati). proses enzimatik
didalam tubuh yang terkenal adalah pencernaan bahan gizi : protein, karbohidrat, kolesterol dan
lemak. contoh lain adalah pembentukan dan perubahan hormon maupun vitamin, begitu pula
perombakan banyak zat endogen dan eksogen dalam hati.enzim memiliki tiga karakteristik
Enzim adalah molekul protein yang kompleks yang di hasilkan oleh sel hidup yang
berfungsi sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup.
Sebagai katalisator, enzim tidak ikut bereaksi tetapi hanya mempercepat proses reaksi. Struktur
enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi. Karena itu peran serta enzim dalam suatu
reaksi tidak akan mempengaruhi kesetimbangan reaksi.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen. Enzim
tersusun atas dua bagian yang saling berpasangan. Jika pasangan enzim ini di pisahkan maka
akan berada dalam kondisi tidak aktif. Kedua bagian itu di sebut Apoenzim dan Koenzim.
Untuk dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, enzim harus berada dalam kondisi aktif
dan sempurna. Enzim yang sempurna terdiri atas Apoenzim dan Koenzim dan di sebut
holoenzim.
Komponen utama enzim adalah protein. Tapi tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Karena protein yang membentuk enzim sifatnya fungsional, bukan protein struktural.
Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim yang beraktifitas di dalam sel tempat sintesisnya
disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut
eksoenzim. Sebagian besar enzim bersifat endoenzim dan diberi nama sesuai dengan nama
substrat yang di bentuknya atau reaksi yang di katalisnya. Enzim memiliki sifat-sifat yang
membedakannya dengan senyawa lain.
Pemanfaatan enzim dalam pengobatan
Penggunaan enzim sebagai obat : untuk mengatasi defisiensi enzim yang terdapat didalam tubuh.
Enzim sebagai sasaran pengobatan.

6
2.2 PENGGOLONGAN ENZIM
1.Streptokinase
2.Urokinase
3.Papain
4.Meicelase
5.Sanaktase
6 :Protease
7Lipase
8Serratiopeptidase
9Bromelain
10Lybrozym

1 Streptokinase
Adalah suatu protein (tetapi bukan enzim itu sendiri) yang disentesis oleh streptococus yang
bergabung dengan plasminogen proaktivator. Komplek enzim ini mengkatalisis konversi dari
plasminogen inaktif menjadi plasmin aktif.
a.Zat aktif :Streptokinase
b;Nama branded : fibrion, streptase, fimakinase
c :Farmakokinetik :
Absorbsi, diberikan secara iv atau langsung ke dalam arteri koroner atau kanula,
menghasilkan ketersediaan hayati yang cepat dan sempurna.
Distribusi, tidak menembus plasenta.
Metabolisme dan eksresi, dibersihkan dengan cepat dari sirkulasi oleh antibodidan sistem
retikuloendotelial dan sirkulasi setelah pemberian iv.
Waktu paruh, 23 menit ( kompleks streptokinase atau plasmin ).
d :Mekanisme kerja : melarutkan thrombus dengan merubahnya menjadi plasminogen menjadi
plasmin untuk mengurai fibrin.
e Indikasi :
Infark miokard akut,trombosis vena dalam (DVT),emboli paru,trombosis arteri perifer
akut/subakut,penyakit subatan arteri kronis,sumbatan arteri/vena retina sentral.

7
f Kontraindikasi :

 Hipersensitivitas terhadap streptokinase


 Gangguan koagulasi, terutama fibrinolisis spontan dan gangguan pembekuan darah
ekstensif

 Hipertensi berat, yaitu tekanan sistolik >200 mmHg dan diastolik >100 mmHg atau
ditemukan retinopati hipertensi derajat III/IV

 Baru saja mengalami kejadian serebrovaskular

 Baru saja mengalami cedera otak traumatik

 Malformasi arteri-vena atau aneurisma

 Neoplasma intrakranial

g Efeksamping :
Seperti obat lain yang mempengaruhi hemostasis, efek yang tidak diharapkan pada streptokinase
adalah perdarahan. Risiko perdarahan ini tergantung pada banyak variabel, termasuk dosis,
penggunaan obat-obat lain yang mempengaruhi hemostasis, ;dan predisposisi pasien (termasuk
hipertensi). Efek lisis yang cepat terhadap trombus pada penggunaan obat trombolisis dapat
menyebabkan aritmia artrial atau ventrikular karena terjadinya reperfusi yang cepat.;>10% :
hipotensi, pendarahan pada lokasi penyuntikan.;1%-10% : demam, perubahan warna pada kulit
karena luka, rash, pruritus, pendarahan gastrointestinal,mual, muntah,pendarahan genitouriner,
anemia, sakit otot, pendarahan mata, edema periorbital, bronkospasma, epitaksis,diaforesis.;<
1%: nekrosis tubular akut, reaksi alergi, syok anafilaktik, reaksi anafolaktoid, anafilaksis, edema
angioneurotik, sakit punggung, embolisasi kolesterol, erysipelas like rash, hemarthrosis,
pendarahan intrakarnial, edema laringeal, ;morbiliform,pemdarahan perikardial, depresi
pernapasan, pendarahan retroperitonial, ruptur splenik, peningkatan transaminase, urtikaria.
h Dosis : 250,000 iu IV infus selama 30 menit,di ikuti dengan dosis pemeliharaan
100,000iu/jam.pada infark miokard akut: terapi tidak lebih dari 5 hari.infark miokard akut dosis
bolus 20,000 iu dengan infus intra koroner.di ikuti dengan dosis pemeliharaan 2,000-4,000 iu
pada interval 3-5 menit . terapi ini dapat diteruskan sampai total dosis adalah 120,000 iu.

8
2 Urokinase
Adalah suatu enzim manusia yang disintesis oleh ginjal yang mengubah plasminogen
menjadi plasmin aktif secara langsung. Plasmin yang dibentuk didalam trombus oleh aktivator
ini dilindungi dari antiplasmin plasma yang memungkinkan plasmin untuk menghancurkan
trombus itu dari dalam. merupakan enzim yang dihasilkan dari biakan jaringan sel ginjal manusia
a. nama zat aktif : urokinase
b Nama branded : syner kinase
c Farmakokinetik :
Bila diberikan infus intravena urokinase mengalami klirens yang cepat oleh hati. Masa paruh
sekitar 20 menit. Sejumlah kecil obat diekskresi dalam empedu dan urin.
d. Mekanisme kerja : urokinase bekerja secara langsung dengan mengaktifkan plasminogen
e. Indikasi: Untuk mengobati gumpalan darah dalam paru-paru.

f. Kontraindikasi :
 pendarahan baru-baru ini (terutama yang berhubungan dengan kejadian
serebrovaskular);
 stroke, ruptur vaskular yang telah terjadi selama delapan minggu terakhir;

 intervensi bedah baru-baru ini, serta kondisi sebelum pengetatan awal permukaan
luka;

 Aktivitas lemah dari sistem koagulasi darah, kecenderungan perdarahan (beragam


diatesis hemoragik dan fibrinolisis);

 bentuk parah hipertensi, retinopati terkait dengan peningkatan tekanan darah;

 penyakit hati yang berat dan sistem filtrasi ginjal;

 peningkatan probabilitas perdarahan gastrointestinal (ulkus peptikum, proses tumor


dalam sistem pencernaan, dll.);

 peningkatan risiko perdarahan dengan adanya batu ginjal, atau tumor pada sistem
saluran kemih;

g. Efek Samping:

9
Efek hematologis (pendarahan khususnya dari luka tusukan, perdarahan internal yang parah,
pendarahan intrakarnial); Reaksi alergi (ruam, kulit kemerah-merahan, urticaria,
dan anaphylatic yang agak jarang dan serum penyakit seperti gejala-gejala); Efek lainnya
(demam, kedinginan dengan sakit di bagian punggung dan perut); Efek GI (N/V); sindrom
Guillain-Barre.Pemberian infus mungkin dihubungkan dengan hipotensi (baik secara langsung
maupun sebagai hasil dari reperfusi), bradycardia, dan arrhythmias bisa terjadi karena
reperfusi.Menghancurkan gumpalan adakalanya menyebabkan emboli dimanapun. Reaksi alergi
yang serius lebih mungkin terjadi dengan penggunaan Urokinase daripada Streptokinase.
h Dosis :
IV (infus) permula 250.000 iu dalam larutan Nacl/glukosa selama 15 menit,lalu 100-250.000 iu
selama 8-12 jam.Dosis yang dianjurkan adalah dosis muat 1000-4.500 IU/kg BB Secara IV
dilanjutkan dengan infu IV 4.400 IU/kgBB.
Asam aminokaproat merupakan penawar spesifik untuk keracunan urokinase. Dosis biasa
dimulai dengan 5 g(oral/IV) diikuti dengan 1,25 g tiap jam sampai pendarahan teratasi. Dosis
tidak boleh melebihi 30 g dalam 24 jam. Penyuntikan IV cepat dapat menyebabkan hipotensi,
bradikardia dan aritmia.

3.Meiselase
a.Nama zat aktif : meiselase
b. nama branded : : Excelase – E
c.Komposisi: Amylase, sanactase 50 mg, protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase 50 mg,
pancreatin 167.74 mg.
d Indikasi: Terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas.
e. Dosis: Dewasa : 1 kapsul 3 kali/hari Pemberian Obat: Diberikan segera sesudah makan.
f.Kontraindikasi : Excelase E berkontraindikasi kepada pasien yang memiliki hipersensitifitas
terhadap kandungan yang berada pada Excelase
4.Sanaktase
Definisi : Enzim sanaktase merupakan salah satu komponen yang ada pada obat diabetes
mellitus sebagai terapi pengganti bagi gejala defisiensi atau kekurangan enzim yang dihasilkan
oleh pankreas. Enzim sanaktase tersusun atas komponen alfa-amilase sehingga dapat berfungsi
sebagai enzim yang dapat memecah amilum menjadi glukosa.
a. nama zat aktif : sanaktase
b. nama branded : Excelase E

10
c.Mekanisme kerja : Enzim sanaktase tersusun atas komponen alfa-amilase sehingga dapat
berfungsi sebagai enzim yang dapat memecah amilum menjadi glukosa.
d.Indikasi : terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas
e. Dosis : dewasa 1 kaps 3xhr

5. Protease
Protease ( pelarut protein ) yang penting dalam daya tangkis tubuh terhadap
kanker,diantaranya enzim-enzim yang terdapat pada getah pankreas.protease berdaya
mengurangi selubung fibrin ( efek fibrinolitis) sehingga sel-sel sistem imun diberi kesempatan
untuk memmusnahkan sel-sel ganas yang diselubunginya.protease juga mampu memasuki
langsung sel-sel (pre-tumor) dan melarutkannya dari dalam (efek sitolitis) disamping itu zat ini
berdaya merombak imun kompleks yang dapat memblokir efek sitotoksis dari limfosit

a.Efek samping: gangguan pencernaan,mual,muntah, diare dan perut kembung


b. contoh sediaan
Xepazym
komposisi :
pankreatin 170 mg
amilase 5500 IU
lipase 6500 IU
Protease 400 IU dimetilpolisiloksan 80mg
c. indikasi :
gangguan hati, insufisiensi pankreas , kelenjar empedu
d. dosis :
1-2 kaplet pada waktu makan

6.Lipase
Definisi :
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan mengkatalisis.hidrolisis
ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti trigliserida berantai panjang.Dengan
demikian, lipase tergolong dalam enzim esterase.Enzim ini juga mampu mengkatalisasi
pembentukan ikatan ester (esterifikasi) dan pertukaran ikatan ester (transeterifikasi) pada media

11
bukan air. Lipase diproduksi pada karbon berlipid, seperti minyak, asam lemak, dan gliserol.
Lipase dari bakteri kebanyakan diproduksi secara ekstraselular. [Kebanyakan lipase dapat bekerja
pada kisaran pH dan temperatur yang bervariasi, walaupun lipase dari bakteri yang bersifat basa
lebih umum.[Lipase adalah serina hidrolase dan mempunyai stabilitas yang tinggi dalam larutan
organik.
a. Contoh sediaan :
Cotazym forte
b.Komposisi :
Enzim pankreas (lipase, amilase) 170 mg
Ekstrak empedu sapi (ox bile) 65mg
Selulosa 10mg
c.Indikasi :
defisiensi enzim pankreas ralatif / mutlak.
d.Dosis :
tablet saat atau sesudah makan

7.Serratiopeptidase
Definisi :
Serratiopeptidase adalah enzim yang diisolasi dari enterobacterium non-patogenik disebut
Serratia E15 yang umum ditemukan pada ulat sutera. Meskipun ulat sutera menggunakan enzim
untuk membubarkan kepompong mereka, serratiopeptidase telah digunakan di Asia dan Eropa
selama hampir 40 tahun dalam kasus-kasus arthritis, trauma, operasi, sinusitis, bronkitis,
pembekuan darah, sindrom carpal tunnel dll.
a Contoh sediaan :
Nutriflam
b komposisi :
serratiopeptidase 5mg
pancreatin 25 mg
lesitin 100 mg
c. indikasi :
inflamasi pada semua kondisi pembedahan dan infeksi

12
d.dosis :
dewasa 3x sehari 1-2 kapsul

8.Papain
Definisi :
Papain adalah enzim jenis protease yang terdapat pada getah pepaya. Cairan putih kental
layaknya susu ini banyak dijumpai pada bagian batang, buah maupun daunnya. Volume getah
pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang muda ketimbang yang tua. Sebagai enzim, papain
sangat ampuh memecah molekul protein.
a contoh sediaan :
Papaven
b.komposisi :
ekstrak daun graphtophyllum pictum 200mg
ekstrak trokserutin 200mg
papain 100mg
c. indikasi :
pengobatan ambeien, varises membantu meredakan nyeri.
d.dosis ;
sehari 3x1 kaplet
9.Bromelain
Definisi :
Bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas (Ananas
comosus). Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik jus nanas.Dalam
memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk presipitasi
(pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat dan alcohol
a.Contoh sediaan
Benozym (bernofarm)
b.Komposisi :
pankreatin 150mg
Bromelain 50mg
Ox bile 30mg

13
c. Indikasi :
gangguan pencernaan lemak, karbohidrat dan protein, pengobatan pengganti pada defisiensi
enzim pencernaan dan pancreas
d.Dosis :
1 dragee saat makan atau sesudah makan
Elsazym
Komposisi :
Pankreatin 400 mg
Bromelain 50 mg
Dimetilpolisiloksan 40mg
e. Indikasi :
dispepsia, rasa penuh dilambung dan perut, pengobatan tambahan setelah operasi saluran cerna.
f. Dosis :
1 dragee saat /sesudah makan

10.Lybrozym
Per tablet :
Diastase 200 mg, Pankreatin 100 mg, Pepsin 50 mg, serbuk akar rimpang
Curcumaexanthorrhizae.
a. indikasi
Pengobatan & pencegahan gangguan pencernaan.
b. dosis
1-2 tablet pada saat makan atau setelah makan.
c.Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
d. Farmakologi :Setiap enzim bekerja mencerna terhadap masing-masing makanan di saluran
pencernaan : Diastase mencernakan karbohidrat di dalam usus halus. Pancreatin mencernakan
karbohidrat, lemak dan protein pada pH 7,0 – 9,0.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Enzim adalah protein yang bekerja sebagai katalisator untuk mencetuskan suatu reaksi
kimiawi, daya kerja suatu enzim bersifat spesifik, misalnya lipase hanya berdaya merombak
lemak, protease memecahkan protein dan amilase mengubah amilum (pati). proses enzimatik
didalam tubuh yang terkenal adalah pencernaan bahan gizi : protein, karbohidrat, kolesterol dan

15
lemak. contoh lain adalah pembentukan dan perubahan hormon maupun vitamin, begitu pula
perombakan banyak zat endogen dan eksogen dalam hati.enzim memiliki tiga karakteristik.
Penggolongan enzim ada Streptokinase , Urokinase , Papain , Meicelase , Sanaktase ,Protease
,Lipase , Serratiopeptidase, Bromelain, Lybrozym.

3.2Saran
Dalam pembuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun
dalam pengonsepan materi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa
khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, Departemen Kesehatan, Jakarta

Gitawati, Retno., 2008, Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya, Media Litbang Kesehatan,
Vol. VIII, No. 4.

Rahmiati, Siti., dan Woro Supadmi, 2012, Kajian Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien
Hemodialisis di Bangsal Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode
Tahun 2010, Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 1.

16
Tjay, Tan Hoan., dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Edisi VI, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai