Segala puji hanya milik Allah SWT yang telaj melimpahkan rahmat,
nikmat, dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga dengan ini kami dapat
menyelesaikan laporan tentang “Uji Enzim Katalase” ini dengan baik meskipun
masih terdapat banyak sekali kekurangan didalamnya.
Penyusunan laporan ini merupakan tidak lanjut dari praktikum yang telah
kami lakukan sebelumnya. Dalam proses penyusunan laporan ini, kami tentu
disertai bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Karena itu kami menyampaikan
terimakasih kepada Ibu Lusie Dewi Kusumawati, S.Pd M.Pd selaku guru mata
pelajaran biologi SMA Negeri 1 Cibadak. Terima kasih pula kami ucapkan untuk
teman-teman sekalian, dan seluruh pihak yang turut andil dalam penyusunan
laporan ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai enzim. Kami pun sepenuhnya
menyadari bahwa apa yang kami susun dalam laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena itu, kami berharap adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhir kata penulis dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan atau penguraian laporan praktikum ini dengan harapan
dapat diterima bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................3
1.2 TUJUAN ....................................................................................................4
1.3 RUMUSAN MASALAH .............................................................................4
1.4 MANFAAT PENELITIAN.........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................5
2.1 ENZIM ............................................................................................................5
2.2 ENZIM KATALASE..................................................................................6
2.3 HATI ..........................................................................................................8
BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 10
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENGAMATAN ................................................... 10
3.2 ALAT DAN BAHAN ........................................................................................... 10
3.3 LANGKAH KERJA ................................................................................. 10
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 11
4.1 TABEL HASIL PENGAMATAN ............................................................. 11
4.2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 11
4.3 JAWABAN PERTANYAAN .................................................................... 12
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 14
4.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 14
4.2 SARAN .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................ 15
LAMPIRAN.................................................................... Error! Bookmark not defined.
ii
BAB I PENDAHULUAN
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim merupakan zat yang
membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu
mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-
beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang
memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen
Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya
ditandai dengan timbulnya gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam
tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim
katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 C) dan suasana netral. Hal ini dapat
dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan
terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api
tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut
disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
3
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi,
merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan
enzim katalase yang berasal dari ekstrak hati.
1.2 TUJUAN
Tujuan kami adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
katalase.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ENZIM
3. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu
tidak rusak.
4. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
5
5. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.
6. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.
Cara Kerja Enzim
a. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim
akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat
akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.
Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk
mengikat substrat baru.
Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki
ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan
derajat keasaman lingkungannya.
2.2 ENZIM KATALASE
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh
organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh
organisme tersebut. Dalam lingkup ilmu pengetahuan, enzim diklasifikasikan ke dalam
beberapa jenis. Pengelompokkan ini didasarkan pada beberapa hal antara lain fungsi
biologis enzim, susunan gugus enzim, tingkat kelarutan serta struktur 3 dimensi enzim
itu sendiri. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting
6
adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen
Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang
enzim katalase, silahkan simak uraian berikut ini.
Susunan Enzim Katalase
Enzim katalase ini terdiri atas 4 gugusan heme. Ia ada pada tulang, ginjal, membran
mukosa dan juga hati. Adapun aktifitas enzim katalase ini ditemukan di wilayah
mitokondria, peroksosom dan juga sutoplasma. Enzim katalase ini mempunyai 4 rantai
polupeptida yang pada masing-masing rantainya tersusun atas kurang lebih 500 asam
amino. Selain itu, enzim katalase ini juga mempunyai empat kelompok ehem yang
terbentuk dari cincin protoporphyrin. Cincin ini mengandung atom besi yang tunggal.
Adapun berat molekul tersebut sekitar 118.054,25 gram/mol.
Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase dimana ia
melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan
senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai akan membuat
membran sel di dalam tubuh rusak dan memancing penyakit semacam kanker dan juga
arterosklerosis.
7
3. Rambut beruban. Gejala ini disebabkan melimpahnya H2O2 dan kurangnya enzim
katalase yang pada akhirnya menghambat produksi melamin yakni pigmen yang
menjadi pewarna alamiah rambut manusia.
2.3 HATI
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya
dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam system
pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5%
dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah
kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium
kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan
berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
1. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam
darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah
glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati
(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di
hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah
(glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap
normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi
glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
2. Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam
lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan
keton (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam
lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
3. Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah
gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau
diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan
8
substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan
saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh
protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin
(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi
transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan senyawa
lain.
4. Menetralisir obat-obatan dan hormone
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti
penisili.
9
BAB III METODOLOGI
10
6. Menambahkan 10 tetes H2O2 ke dalam masing-masing tabung.
7. Mengamati apa yang terjadi.
8. Menguji kelima tabung menggunakan lidi yang membara.
9. Memasukkan data pada tabel hasil pengamatan.
4.2 PEMBAHASAN
A. Ekstrak Hati + H2O2
Saat ekstrak hati diberi H2O2 terdapat gelembung-gelembung udara yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara
ke dalamnya, timbul nyala api yang sangat terang. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen (O2). Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati
mengandung enzim katalase. Dalam percobaan hati + H2O2 terjadi peristiwa
11
gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph
netral.
B. Ekstrak Hati + H2O2 +HCL
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang
dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dari percobaan
Hati+H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding dapat dilihat perbedaan yang
signifikan bahwa yang terjadi tidak ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa
dalam keadaan asam emzim katalase tidak dapat mengubah secara sempurna
dari H2O2 menjadi H2O (air) dan timbul nyala api itu yang sedikit terang berarti
adanya sedikit penguraian dari H2O2 menjadi O2. Dan membuktikan bahwa pada
keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja
secara optimal.
C. Ekstrak hati + NaOH + H2O2
Pada percobaan ketiga kali ini, tambahan NaOH dimaksudkan untuk mengubah
keadaan hati dalam suansana basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk
gelembung udara yang sedang, itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian
yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) tetapi saat bara api dimasukkan ke
dalamnya terjadi nyala api walaupun sedikit. Hal tersebut membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
12
3. Tujuan pemberian HCl pada tabung B adalah untuk menjadikan lingkungan
disekitar enzim katalase menjadi asam, sedangkan pemberian NaOH pada tabung
C dimaksudka untuk menjadikan lingkungan menjadi basa.
4. Variabel bebas dari percobaan pada tabung A,D, dan E adalah suhu, dimana
tabung A dalam kondisi suhu normal, tabung D dalam kondisi panas, sedangkan
tabung E dalam kondisi dingin.
5. Gas yang muncul dari percobaan diatas adalah gas O2, hal ini dapat kita amati
dengan dimasukkannya bara api kedalam tabung reaksi. Karena untuk reaksi
pembakaran dibutuhkan O2 sehingga ada tidak adanya gas ini dapat diketahui
dengan nyala atau tidaknya bara api.
6. Dari percobaan yang kami lakukan, dapat kami ketahui bahwa hal-hal yang
mempengaruhi kerja enzim katalase adalah factor suhu dan pH.
7. Hampir semua enzim bekerja seperti enzim katalase, seperti amylase yang bekerja
pada suhu dan kondisi netral, tapi ada beberapa enzim yang memiliki kondisi
khusus, seperti pepsin yang bekerja optimal pada pH asam.
13
BAB V PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa suhu dan
pH dapat mempengaruhi kerja enzim katalase, sedikit perubahan saja pada kondisi
lingkungan dan suhu dapat mengakibatkan tidak bekerjanya enzim katalase secara optimal.
Dan dapat kita ketahui bahwa enzim katalase dapat bekerja secara optimal dalam suhu
ruangan dan kondisi lingkungan yang netral.
4.2 SARAN
14
DAFTAR PUSAKA
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-biologi-terapan/pengertian-metabolisme-katabolisme-
anabolismr/
http://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2017/05/makalah-uji-coba-enzim-katalase-pada.html
http://amalilmukita.blogspot.com/p/contoh-laporan-praktikum-boilogi-enzim.html
15