DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2
Kelas : GIZI 4C
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat laporan Praktikum PENETAPAN
KADAR PROTEIN KASAR (FOSS ANALITYCAL, 2003a)
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Analisis Zat Gizi . Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Penetapan Kadar Protein Kasar di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Dan kakak-kakak asisten
laboratorium yang telah membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya
sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
A. Tujuan.....................................................................................................................................4
B. Manfaat....................................................................................................................................5
BAB II ALAT DAN BAHAN........................................................................................................6
2.1 Alat........................................................................................................................................6
2.2 Bahan....................................................................................................................................6
BAB III LANGKAH KERJA......................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................10
3.1 Hasil.....................................................................................................................................10
3.2 Pembahasan.........................................................................................................................11
BAB V KESIMPULAN...............................................................................................................12
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
BAB VI DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB VII LAMPIRAN.................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Protein banyak terdapat dalam bahan makanan baik dari hewan maupun nabati. Protein
sangat penting untuk pembentukan sel tubuh terutama anak anak dalam masa pertumbuhan
sangat membutuhkan protein dibandingkan orang dewasa yang tidak tumbuh lagi. Tubuh tidak
dapat menyimpan protein. Apabila kita mengkonsumsi protein secara berlebihan dari yang
dibutuhkan, protein akan dikonversi menjadi gula dan lemak, yang artinya kelebihan tersebut
akan menyebabkan kegemukan. (Susilorini, 2008)
Mutu protein dalam bahan pangan beraneka ragam, tergantung seberapa besar protein
tersebut dapat menyediakan asam amino esensial dalam jumlah yang emmadai. Hal ini karena
tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas untuk mensintesis asam ama amino esensial yang
tidak dapat disintesis tubuh harus ada dalam jumlah cukup untuk menjaga aktivitas metabolisme
tubuh. (Susilorini, 2008)
Kandungan protein dalam bahan makanan/ pangan yang dinyatakan dalam gram per
seratus gram bahan makanan/ pangan. Pengukuran kadar protein dalam suatu bahan makanan
bisa kuantitatif dan kualitatif. Cara kuantitattif dapat dilakukan dengan cara spektrofotometri UV
dan kolorimetri, cara Kjeldahl dan titrasi formol. Cara tak langsung ada dua metode, pertama
berdasarkan pengikatan zat warna misalnya Brad-frod, Nynhidrin, Brom Cresol green,
sedangkan metode yang lain adalah berdasarkan pengikatan dengan tembaga, seperti metode
biuret, Lowry, metode BCA (Biacin-croninic Acid (BCA) dan metode FeCl3.(PERSAGI, 2009)
Analisis kadar protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl
yaitu kadar N dalam contoh/sampel dan dari kadar N ini dapat dihitung kadar protein dengan
mengalikannya dengan faktor Kjeldahl yang spesifik untuk tiap jenis contoh bahan makanan
yang mengandung protein tersebut. (Widajanti dkk, 2016)
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menganalisis kadar protein secara baik dan benar sesuai prosedur
kerja.
4
2. Tujuan khusus
B. Manfaat
a. Meningkatkan kemampuan analisis kadar protein pada sampel bahan makanan.
b. Meningkatkan kemampuan dalam perhitungan hasil analisis kadar protein secara benar.
c.
5
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1. Kjeltec
Gelas ini juga sering digunakan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan
digunakan.
Fungsi buret untuk mengukur jumlah larutan yang ditambahkan atau dikeringkan. Harus
bebas dari gelembung untuk memastikan pengukuran yang akurat. Perbedaan volume
bisa dihitung dengan mengambil selisih volume rekaman akhir dan awal.
5. Timbangan analitik
2.2 Bahan
1. Metilen red, brom kresol green, indikator warna yang berubah menjadi merah dan hijau
dalam larutan asam.
6
Suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tetapi tidak
Suatu monobasa dari asam Lewis boron lemah yang dapat digunakan sebagai
NaOH adalah singkatan dari natrium hidroksida atau sodium hidroksida atau
dikenal sebagai soda kaustik atau soda api di industri. NaOH dalam suhu ruang
berbentuk kristal putih tidak berbau dan bersifat sangat higroskopis (menyerap
kelembaban udara).
HCl adalah larutan akuatik dari gas Hidrogen Klorida, yang dikenal juga dengan
Merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada
7.
7
BAB III
LANGKAH KERJA
Ditambahkan katalis (1,5 g K3SO4 dan 7,5 mg MgSO4) sebanyak 2 buah dan
larutan H2SO4 sebanyak 6 ml ke dalam digestion tubes straight.
8
Tabung kondensor dibilas dengan air dan bilasannya ditampung dalam
erlenmeyer yang sama.
jjj Sampel dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi
merah muda, dilakukan juga penetapan blangko.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil praktikum analisis penetapan kadar protein kasar sebagai berikut :
Perhitungan :
3 x 0,1 x 14,007
%N= x 100 %
1000
4,2021
%N= x 100 %
1000
% N =0,42021 %
%p = % N x factor konversi
= 0,4041 % x 6,26
= 2,62 %
10
3.2 Pembahasan
o Tahap Dekstruksi
Pada tahap ini dilakukan oksidasi sampel, yaitu sampel kurma yang ditimbang sebanyak
1 gram. Sampel tersebut dimasukkan ke dalam Digestion Tubes Straight dan
ditambahkan 2 buah katalis (K3SO4 dan MgSO4). Setelah itu, ditambahkan H2SO4
sebanyak 6 ml.
o Tahap Destilasi
Tahap ini adalah tahap lanjutan dari tahap dekstruksi. Sampel di destilasi yang
sebelumnya telah ditambahkan aquades 30 ml, dan NaOH 30 ml.
o Tahap Titrasi
Pada tahap titrasi, yang dilakukan adalah pembakuan NaOH oleh asam, kemudian
didapat N NaOH blanko (HCL). Dan hasil nya larutan itu berubah warna menjadi warna
hijau tetapi setelah di titrasi kemabli ke warna semula warna merah jambu.
11
BAB V
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa berat sampel kurma sebelum dimasukkan ke Digestion Tubes Straight
yaitu 1 gr. Kemudian dilakukan 3 proses yaitu Desktruksi, Destilasi dan Titrasi. Maka didapat
hasil tersebut adalah perubahan warna larutan. Dan hasil akhir dari perhitungan nya adalah %
protein 2,62%.
12
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Widajanti, Laksmi dkk. 2016. Petunjuk praktikum analisis zat gizi. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Hermiastuti, Meirinda. 2013. Analisis kadar protein dan identifikasi asam amino pada ikan patin
(pangasius djambal. Jember : Universitas Jember.
13
BAB VII
LAMPIRAN
14
4. sampel didesktruksi dalam lemari asam pada suhu 425˚ selama 3 jam
15
7. ditambahkan juga konsentrasi 1,5 ml
8. disiapkan erlenmeyer 250 ml yang berisi 25 ml larutan 7 ml metilen red dan 10 ml brom kresol green
16
10. sampel di titrasi dengan HCL 0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi warna merah muda
17