Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM

DIETETIKA PENYAKIT INFEKSI DAN


DEFESIENSI
“GERD”
Dosen Pengampu:
NOFITRI SYURYADI,S.Gz,.M.Si

Nama Kelompok :
CAHHYA PUSPITA YULINDRA (12080326682)
INTAN KARTIKA SARI (12080322760)
LATIFA HANUM (12080323700)
RISMA  YULIANA(12080321819)
SALMAN AL FARISY (12080313235)
SHENNY  MAIRI (12080320903)
SULISA SUMANTI (12080323314)
WINDA PRATAMA (12080320920)
Struktur Pembahasan

01 Gambaran Umum
Gerd

02 Patofisiologi Gerd

03 Studi Kasus
Gambaran umum Gerd

Gastroesophageal reflux (GER)  kondisi mengalirnya secara


involunter isi lambung melalui gastroesophageal junction ke
dalam esofagus.

GERD  refluks isi lambung ke esofagus yang menimbulkan


gejala tipikal seperti :
•heartburn (rasa terbakar di daerah epigastrium),
•regurgitasi asam (rasa pahit di mulut),
•mual, dan disfagia yang dapat mengakibatkan kerusakan
mukosa esofagus.
Dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
komplikasi seperti barrett’s esophagus.
Lanjutan....

Sindrom extraesophageal meliputi


Gejala umum GERD sangat beberapa area, termasuk antara lain
mudah dikenali, manifestasi paru (asma, batuk kronis,
extraesophageal juga sering bronkiolitis obliterans, pneumonia,
terjadi, tetapi tidak selalu dan fibrosis). Gangguan respirasi
salah satu sindrom yang paling
dikenali berbahaya pada GERD.

Pada pasien GERD, sangat penting Pada kasus GERD adanya keluhan
untuk melakukan screening alarm panas, nyeri ulu hati, kembung, muntah
symptoms untuk menentukan dan nyeri dada menyebabkan nafsu
apakah pasien perlu menjalani makan menurun, dan menyebabkan
endoskopi atau tidak. Alarm asupan makan tidak terpenuhi. Jika
symptoms tersebut meliputi terjadi terus menerus akan
beberapa hal. muenyebakan kekurangan gizi Pada
Pasien.
Patofisiologi Gerd
GERD ditandai dengan adanya aliran balik isi lambung yang bersifat asam menuju ke
esofagus,. terjadinya refluks isi lambung dapat dianggap normal, tetapi hal ini dapat
dicurigai sebagai gejala GERD saat paparan terhadap esofagus terjadi. Apabila terjadi
terus-menerus, maka komplikasi dari penyakit GERD dapat terjadi seperti inflamasi,
erosi esofagus bahkan perforasi.
Lanjutan…..

• Lower esophageal sphincter (LES)


lapisan otot bagian distal esofagus
yang menjaga tekanan bagian atas
esofagus lebih tinggi dibandingkan
tekanan intraabdominal, sehingga • Durasi lamanya esofagus terpapar isi
mencegah terjadinya refluks isi lambung dipengaruhi efektivitas dari
lambung . pembersihan esofagus yang
melibatkan proses peristaltik,
• Ketika refluks terjadi, gejala dan luka salivasi, dan ada atau tidaknya hiatus
yang terbentuk dipengaruhi oleh hernia.
durasi paparan esofagus oleh isi
lambung serta tingkat keasaman dari • reflux exposure time or bolus contact
isi lambung yang kembali naik ke time  durasi lamanya mukosa
esofagus. esofagus terpapar oleh cairan isi
lambung. Adanya paparan tersebut
dapat menyebabkan iritasi yang
menyebabkan luka ataupun
inflamasi.
Studi Kasus
NRM :-
Nama : Tuan S ( CH - 1.1 )
Jenis Kelamin : laki-laki ( CH-1.1
Tanggal Lahir : -
Usia : 35 tahun ( CH-1.1.1)
Diagnosis Medis : GERD
Menu makan siang (kelompok 1)
Menu makan pagi (kelompok 2)
Menu makan selingan (kelompok 8)

Nama JK Usia (tahun) BB (kg) TB (cm) AMB


Tn. Lk 35 80 160 1724

Faktor koreksi BB : Kec E Kh P L


1.333333333 3400 553.333 86.6667 93.3333
Kand
Bahan berat Kand E Kh Kand P Kand L distribusi
Waktu Makan Menu Pangan (gram) BDD (%)(kkal) (gram) (gram) (gram) makanan
selingan 1 Smoothies Ubi ungu 300 86% 453 106.2 4.8 0.9 10-15% 10%
Kurma 70 100% 196 7.29 5.09 3.09
Susu 50 (50ml) 100% 24 1.8 1.2 1.2
Biji wijen 30 100% 171.6 6.9 5.4 15
Air 600ml 100%
Jumlah 845 122 16 20 340
Resume

Pasien laki-laki berusia 35 tahun dengan diagnosis medis GERD , Hasil


asessment Gizi : Berdasarkan pengukuran TB 160 cm, BB 80 kg, Lingkar
panggul 100 cm, Lingkar Perut 12 cm, dan persentase lemak tubuh 38%.
Pasien suka mengkomsumsi gorengan dan makanan bersantan, dan tidaksuka
berolahraga. Kemudian kebiasaan merokok dan minum kopi. Hasil
pemeriksaan : suhu 39,2˚C, Hb 11g%, albumin normal, pengobatan dengan
antacid.
Diagnosis nya adalah dengan Problem asam lambung (GERD), Etiologi
nya suka mengomsumsi gorengan dan makanan bersantan dan tidak suka
berolahraga. Dan dengan ditandai keluhan panas, nyeri ulu hati, kembung,
muntah dan nyeri dada, kebiasaan merokok dan minum kopi. Kemudian
Pasien sebelumnya pernah konsultasi gizi tetapi belum bias mematuhi saran
yang diberikan.
Kebutuhan zat gizi nya Energi = 2298 kkal, Karbohidrat = 431 gr,
Protein = 86,25 gr, dan Lemak = 25,55 gr, jenis diet yang diberikan
adalah Diet Lambung II. Hasil Monitoring asupan zat gizi :

Parameter Implementasi Rekomendasi

Asupan makan per hari Penyusunan menu sehari Perlu ditekankan mengenai
perilaku pasien dalam
mengontrol pada makan
agar status gizi tetap normal

Kondisi fisik setelah diet Konsultasi dengan pasien Perlu adanya pengawasan
dan keluarga tentang pola makan pasien
oleh keluarga

Perubahan hasil lab Pengawasan terhadap Selalu mengecek data


asupan makanan pasien kadar nilai lab
Hasil monitoring asupan zat gizi

Zat gizi % - +  

Energi 114,9 gr 91,92 gr 137,88 gr  

Protein 86,25 gr 77,63 gr 94,88 gr  

Lemak 25,55 gr 23,30 gr 27,81 gr  

Karbohidrat 431 gr 387,9 gr 474,1 gr  


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai