Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat taufiq dan

hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat disesuaikan. Kami selaku penulis sadar bahwa

penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis selalu

mengharapkan kritik dan saran dari Anda demi perbaikan selanjutnya, Makalah ini berjudul

“Otot Manusia”

Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan dan

penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan makalah ini

bermanfaat khususnya kepada kami selaku penulis dan umumnya kepada pembaca.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak

yang telah membantu terselesaikannya pembuatan makalah ini terutama kepada Bapak / Ibu

guru selaku pembimbing kami.

Samaturu, 30 September 2018

Penyusun

i Makalah Biologi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Otot............................................................................................... 3

2.2 Karatristik Otot............................................................................................... 3

2.3 Fungsi Otot..................................................................................................... 4

2.4 Bagian-Bagian Otot........................................................................................ 4

2.5 Jenis-Jenis Otot............................................................................................... 4

2.6 Mekanisme Gerak Otot................................................................................... 9

2.7 Sumber Energi Gerak Otot................................................................. ............. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 13

3.2 Saran................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

ii Makalah Biologi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu
dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk
bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari
seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun
dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).
Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang
mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu, banyak jenis otot
yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan otot
rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.
Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena dengan otot
tubuh kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan
tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif, ini adalah suatu sifat yang
penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka yang
menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian
kerangka dalam suatu letak yang tertentu.
Otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.
Dalam tubuh kita terdiri dari bermacam-macam jenis otot serta mempunyai sifat dan cara
kerja sendiri-sendiri, untuk saling menujang agar kita dapat bergerak.
Daging merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari perubahan post mortem
(pascamerta) dari otot strip, otot yang membalut tulang rangka tubuh (skeletal), dikenal
sebagai jaringan muskuler. Jaringan muskuler merupakan jaringan yang sangat berkembang
dan sangat spesifik, dimana berlangsung perubahan energi kimia menjadi energi mekanik
yang menjamin penanganan dan pergerakan. Sistem ini yang menjamin metabolisme
energetik jaringan muskuler dan peranannya sangat besar terhadap warna, tekstur dan
kompoisisi otot.
Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya terhadap
karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan penanggung jawab yang besar
pada heterogenitas yang teramati pada tingkat sifat-sifat daging. Dengan demikian

1 Makalah Biologi
pengetahuan tentang karakteristik otot melalui struktur dan sifat-sifat jaringan muskuler
diperlukan dalam pemilihan otot dan perlakuan optimal yang diterapkan pada otot.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari otot ?
2. Apa fungsi dari otot ?
3. Apa saja bagian-bagian dari otot ?
4. Apa saja jenis-jenis otot ?
5. Bagaimana sifat kerja gerak otot ?
6. Bagaimana mekanisme gerak otot ?
7. Bagaimana kontraksi dan relaksasi otot

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian otot
2. Untuk mengetahui fungsi otot
3. Untuk mengetahui bagian-bagian dari otot
4. Untuk mengetahui jenis-jenis otot
5. Untuk mengetahui sifat kerja gerak otot
6. Untuk mengetahui mekanisme gerak otot
7. Untuk mengetahui kontraksi dan relaksasi otot

2 Makalah Biologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Otot


Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi.
Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalamtubuh.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek.

2.2. Karakteristik Otot


Tiap serabut otot, banyak dari padanya di kelompokkan merupakan otot, memiliki
empat sifat:
1. Iritabilitas. Otot memiliki kemampuan menerima dan menanggapi bermacam
rangsang.
2. Kontraktilitas. Bila menerima rangsang. Otot memiliki kemampuan untuk memendek.
3. Ekstensibilitas. Otot memiliki sifat dapat memanjang, baik dalam keadaan aktif
maupun pasif.
4. Elastisita. Bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, otot memiliki
kemampuan
untuk kembali kepada panjangnya waktu istirahat atau bentuk normal.
2.3. Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi
bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.
Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeprkuat
rangsangan kedua . Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum .
Tonus yang maksimum terus – menerus disebut tetanus. Selanjutnya, ada 2 tipe otot, yaitu
otot merah dan otot putih. Otot merah kaya akan suplai darah, mengandung mitokondria dan
mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa seperti hemoglobin yang mampu mengikat O2
dean menyimpannya di dalam otot. Otot merah juga mengoksidasi asam lemak untuk
memeperoleh energi. Sebaliknya, otot putih memiliki sedikit darah, mitokondria, dan
mioglobin. Akan tetapi, otot putih terspesialisasi untuk melakukan pernapasan anaerobik
untuk menghasilkan energi tanpa O2 sehingga cepat berkontraksi meskipun cepatlelah.
3 Makalah Biologi
2.4. Bagian-bagian Otot
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai
pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamenberada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein
aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin
yang sedang bekerja.

2.5. Jenis-jenis Otot


1. Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu
nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan
seperti:lambung dan usus.
Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin
Ciri-ciri Otot Polos
 Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik
 Bentuk dari otot polos seperti perahu
4 Makalah Biologi
 Terletak pada organ dalam
 Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
 Pergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah
 Dipengaruhi oleh saraf otonom
 Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot di
saluran kemih,
 Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak

Gambar 1 otot polos

2. Otot lurik
(Otot Rangka) Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini
bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang
gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk
silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan
mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang
dibungkus oleh fasia super fasialis. Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari
bagian:
1. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat otot (tendon) tersusun dari
jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:

5 Makalah Biologi
1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya
ketika otot berkontraksi.
2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi. Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi,
Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami
atrofi. Kebanyakan otot rangka (jumlah dalam manusia Å 600) menyambungkan tulang ke
tulang; ada yang menggerakkan bahagian tertentu tanpa melibatkan tulang, misalnya kelopak
mata, otot sfinkter, lidah. Otot rangka hanya mampu menarik, tidak menolak. Oleh itu, untuk
menggerakkan anggota (pergerakan tulang) otot lazimnya berpasangan, disebut pasangan
antagonis. Contoh: untuk membengkokkan tangan, otot biseps mengecut dan pasangan
antagonisnya, otot triseps mengendur (m.s.1039 Campbell; m.s. 846 Audesirk & Audesirk).
Bagaimanakah pasangan otot antagonis dikawal? Maklumat eferen somatik merangsang otot
pertama (melalui neurotransmiter perangsang) dan merencat otot kedua (melalui
neurotransmiter perencat). Otot rangka kelihatan berjalur dan tersusun dalam keadaan selari.
b. Otot Polos Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot
polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing sel memiliki
satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi
dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan 2. Saluran-saluran pernapasan 3. Pembuluh darah 4. Saluran
kencing dan kelamin c. Otot Jantung Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan
otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta
dipersarafi oleh saraf otonom. Otot jantung hanya terdapat di jantung. Otot jantung terlihat
berjalur seperti otot rangka. Otot jantung dikawal oleh sistem saraf autonomi. Setiap sel
bersambung-sambung dengan sel lain melalui cakera interkalari yang berupaya mengalirkan
arus elektrik dari sel ke sel. Manfaat: supaya pengecutan jantung terselaras untuk mengepam
darah. Otot jantung mengecut secara spontan walaupun tiada rangsangan diterima dari sistem
saraf pusat. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik
yang bekerja tidak menurutkehendak.
Ciri-Ciri Otot Lurik :
 Bentuk selindris dengan garis gelap terang
 Melekat pada rangka
 Bekerja secara sadar dengan perintah otak
 Cepat dan mudah lelah
 Bentuk yang panjang dan m
6 Makalah Biologi
 emiliki banyak inti sel (multi sel)
 Mempunya pigmen mioglobin
 Inti sel yang berada di tepi

Gambar 2 otot lurik

3. Otot Jantung
Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus menerus tampa
istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos
karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki sisi gelap terang dan
inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh
tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran manusia saraf yang memengaruhi otot
jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik
Ciri-Ciri Otot Jantung :
- Otot jantung yang berbentuk silindris
- Memiliki percabangan disebut sinsitium
- Otot Jantung terletak pada jantung
- Memiliki satu Inti sel yang berada ditengah
- Bekerja tampa kesadaran manusia
- Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat

Gambar 3 otot jantung


7 Makalah Biologi
Gambar 4 tabel perbedaan otot polos,otot lurik dan otot jantung
Sifat Kerja Otot Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot
pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau
terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan
menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan
trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada
tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga
jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk
mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk
menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi. Antagonis
juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya
adalah:
1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar
bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan
menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan
menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

8 Makalah Biologi
2. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan
menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja
bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan
berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika
kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan
menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja
otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang
dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya. Otot yang
sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian
tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau
terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke satu arah
tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan
relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula.
Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan kebalikan dari kerja
otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian
kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.

2.6. Mekanisme Gerak Otot


Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar
X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding
filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di
dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang
diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini
memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam
zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot
menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita
terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP
dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong
pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang
berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin
membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung
9 Makalah Biologi
miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini
mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi
rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin.
Kemudian siklus tadi berulang Iagi.

2.7. Sumber Energi Gerak Otot


Sumber energi utama untuk gerakan (kontraksi) otot yaitu adenosin tri fosfat (ATP).
Akan tetapi, jumlah yang tersedia hanya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu
beberapa detik saja. Otot vertebrata mengandung lebih banyak cadangan energi fosfat yang
tinggi berupa kreatin fosfat sehingga akan dibebaskan sejumlah energi yang segera dipakai
untuk membentuk ATP dari ADP. ATP dihasilkan dari proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat dan lemak. Terjadinya kontraksi otot sebagai akibat adanya interaksi antara
protein otot aktin dan miosin yang membutuhkan ATP melalui bantuan enzim yang dikenal
sebagai enzim ATP-ase.

Gambar 5 Berbagai sumber energi untuk gerakan otot

10 Makalah Biologi
Gambar 6 : kontraksi dan relaksasi otot
Kontraksi dan relaksasi Otot
 Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot
1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf mengeluarkan sinyal
kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf dan sel otot.
2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor yang ada
di membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial aksi di sel otot.
3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke sel
melalui T-tubule.
4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium (sarcoplasmic
reticulum).
5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin dan miosin
berada.
6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di daerah lekukan
filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di mana miosin dapat
membentuk crossbrigdes.
7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser
tropomiosin keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.
8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran crossbrigdes. Dan kemudian otot
berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.

11 Makalah Biologi
9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di retikulum
sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan aktin-miosin
di filamen aktin.
12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak ada
crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.
Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam bentuk ATP.
Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala crossbridges miosin dan
melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP, otot melakukan hal berikut:
1. Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan menambahkan
fosfat pada ADP untuk membentuk ATP.
2. Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk ATP.
3. Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam suasana O2
menghasilkan ATP.

Kelainan Pada Otot


1. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau
karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
2. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan
bersifat kronis pada otot anak-anak.
3. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi
lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada
binaragawan.
4. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek
dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.
5. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram
atau kejang.
6. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena
bakteri tetanus.

12 Makalah Biologi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas
sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril.
Miofibril memliliki struktur gelap dan strukur terang. Dalam pola gelap dan terang
tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen
tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin
merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan
miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam
kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.

3.2 Saran
a. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
b. Semoga dengan adanya materi pada makalah ini bisa menunjang pambelajaran dan
diskusi didalam kelas.
c. Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran
dan kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya

13 Makalah Biologi
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar S. Biologi. 2011. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan
Nasional.
Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Firmansyah R, Mawardi A, Riandi U. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

14 Makalah Biologi

Anda mungkin juga menyukai