Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HADITS TARBAWI
Keanekaragaman Hayati dan Harmonisasi dengan
Lingkungan

Diajukan sebagai Tugas Kelompok


Mata Kuliah Hadist Tarbawi
(PRODI PENDIDIKAN IPA BIOLOGI)
Dosen : Syaepudin, M.Ag

Disusun Oleh
Semester IV IPA Biologi 3 Kelompok 10:
1. Aep Muhamad Syaepudin (58461245)
2. Dede Cahyati (58461251)
3. Casyanto (58461249)
4. Siti Atikah (58461283)
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat makalah yang berjudul
Keanekaragaman Hayati dan Harmonisasi dengan lingkungan ini dengan
baik. Tidak lupa shalawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW dan sahabat, kerabat, serta kita sebagai umat-Nya.
Tujuan kami membuat makalah adalah untuk memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Hadist Tarbawi.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Syaifuddin M.Ag
dan pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah Hadist
Tarbawi, sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena


kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu, dengan kerendahan hati
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Wabilahitaufik walhidayah ,
Wassalamualaikum Wr .Wb.

Cirebon, 21 Maret 2010

Penyusun
KEANEKA RAGAMAN HAYATI dan HARMONISASI DENGAN
LINGKUNGAN
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Allah telah menciptakan bumi sebagai tempat hidup manusia, dan
sebelumnya telah tercipta berbagai jenis pepohonan dan hewan-hewan. Dimana
beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan itu tidak lain untuk dimanpaatkan oleh
manusia sebagai sumber makanan dan kehidupan.
Beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan mengarah kepada
keagungan Allah SWT. Ribuan bakan jutaan jenis tumbuhan telah dapat
diketemukan bahkan diantaranya mungkin masih belum diketahui. Begitu pula
dengan hewan-hewan yang ada sampai saat ini dengan beragam jenis, walaupun
memang sekarang diantaranya ada hewan yang mendekati dengan kepunahan.
Keagungan Allah dalam menciptakan berbagai macam Tumbuhan
maupun hewanpun dapat dirasa, tat kala kita sering mendengar dan melihat
sendiri tentang beberapa jenis spesies langka sebagai perkembangan dari keaneka
ragaman hayati tersebut. Kaenehan-keanehan hewan dan tumbuhan maupun
pepohonan.
Keaneka ragaman hayati merupakan suatu istilah yang mencakup semua
bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokan menurut skla
organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk
kehidupan ini bagiannya.
Begitu penting dirasa pembahasan mengenai keaneka ragaman hayati
ini, sebagai mahasiswa biologi yang terlahir dari sebuah Institut Agama Islam kita
sepatutnya mengerti dan paham mengenai hubungan kolerasi antara keaneka
ragaman hayati dengan keislaman. Termasuk sumber-sumber hadits yang
menunjukan mengenai keanekaragaman hayati tersebut. Dan kita sebagai manusia
yang beriman kepada Allah sepatutnya menjaga dan melestarikan lingkungan
dengan berbagai jenis atau keberanekaragaman hayati ini. Sehingga harmonisasi
antara keanekaragaman hayati dengan lingkungannya dapat terjalin dengan baik.
Itulah gambaran yang melatar belakangi pembuatan makalah ini, untuk
senantiasa kita sadar akan pentingnya keaneka ragaman hayati dikolerasikan
dengan harmonisasi lingkungan, dimana dalam prosesnya perlu adanya kesadaran
akan pelestarian yang baik. Untuk lebih jelas dan lengkapnya lagi akan diuraikan
sedikit banyak berdasar atas bahan acuan yang kami dapatkan pada bab
selanjutnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa sajakah hadits-hadits yang membahas mengenai keaneka ragaman hayati
dan harmonisasi dengan lingkungan, serta bahasan dan pandangannya?
2. Bagaimanakah hubungan korelasi antara lingkungan dengan keaneka ragaman
hayati?
3. Bagaimanakah seharusnya kita sebagai umat manusia yang beriman dalam
menjaga dan melestarikan Alam yang berkeaneka ragaman hayati ini?

1.3. Tujuan
1. untuk mengerti dan paham kita sebagai umat manusia yang beriman kepada
Allah selayaknya mensyukuri dengan apa yang dianugrahkan didunia ini,
segala jenis tumbuhan dan hewan dari tingkatan klasifikasi yang bermacam-
macam merupakan sebuah kekayaan alam yang tak terhingga untuk bisa kita
manfaatkan.
2. untuk mengetahui hubungan kolerasi antara lingkungan dengan keanekaraman
hayati
3. untuk mengerti dan memahami peran kita sebagai umat yang beriman dalam
menjaga dan melestarikan Alam yang berkeaneka ragaman hayati ini

2. Pembahasan
Berbagai jenis dan varietas tumbuhan serta hewan banyak ditemukan
diseluruh penjuru negri. Segala inventalisir dari keberagaman jenis flora maupun
fauna khususnya di indonesia mungkin kita sedikit banyak tahu. Skala besar
dalam sebuah tingkat keaneka ragaman hayati diantaranya adalah ekosistem dan
proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini adalah bagiannya.
Tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan tentu sangat bermanfaat bagi kita
semua. Dari keaneka ragaman jenisnya kita bisa memanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan kita. Tumbuhan tumbuh untuk diproduksi, baik oleh manusia maupun
hewan. Karena tumbuhan ada dalam kelompok produsen. Begitu juga hewan,
yang kita bisa memanfaatkan dagingnya, walaupun begitu tidak semua hewan kita
bisa manfaatkan, bahkan dilarang dalam islam seperti misalkan daging babi dan
anjing, serta hewan-hewan lainnya.






,










Artinya: Tumbuh-tumbuhan (pohon) itu seperti halnya muslim, yaitu
bermanfaat. (H.R Muslim)
Penanaman pohon disuatu kawasan atau lahan, akan memberi manfaat
lebih besar terhadap alam, seperti menyediakan makanan bagi manusia dan
hewan, membuat sejuk udara disekitarnya, menjaga siklus oksigen dan
keberadaan air tanah serta manaungi berbagai bentuk kehidupan lain
(organisme). Firman Allah dalam Al-Quran surat Abasa ayat 24-34 diperoleh
pengertian bahwa manusia dapat mengambil manfaat dari tumbuh-tumbuhan
tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Keanekaragaman hayati adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.
Dari hadist di atas kita dapat mengambil hikmah bahwa Allah tidak
menciptakan Keanekaragaman Hayati di bumi ini untuk sebuah kesia-siaan
belaka. Allah selalu menciptakan segala ciptaannya secara seimbang dan
manusia tidak akan menemukan kesalahan dalam setiap penciptaannya yang
sempurna dan menakjubkan. Manusia harus memikirkan bagaimana ia menjadi
ada dengan berbagai keanekaragaman perbedaan fisik dan karakter, apa tujuan
hidupnya, mengapa ia akan mati, dan apa yang terjadi setelah kematian. Ia
hendaknya mempertanyakan bagaimana dirinya dan seluruh alam semesta ini
menjadi ada dan bagaimana keduanya terus menerus ada. Jika seseorang
berfikir dengan membebaskan akal dan nuranunya dari segala ikatan sosial,
ideologis, dan psikologis pada akhirnya dia akan merasakan bahwa seluruh
alam semesta, termasuk dirinya, telah diciptakan oleh sebuah kekuatan yang
Maha tinggi. Ketika Manusia mengamati tubuhnya sendiri atau segala sesuatu
di alam, ia akan melihat adanya keserasian, perencanaan, dan kebjaksanaan
dalam perancangannya. Sebab ilmu Allah tak terbatas dan ciptaannya
sempurna tanpa cacat.
Bermacam-macam makhluk hidup mendiami bumi ini dengan peranan
dan manfaatnya masing-masing. Tak ada satupun makhluk hidup yang Allah
ciptakan tanpa adanya manfaat bagi makhluk hidup lain maupun bagi alam.
Dan tumbuhan merupakan makhluk hidup utama yang menjaga kelangsungan
kehidupan, karena tumbuhanlah yang menghadirkan sebuah energy yang dapat
di transfer ke makhluk hidup lain dalam bentuk zat organik sebagai sumber
hidup dan untuk asupan tenaganya. Selain itu tumbuhan juga memegang
peranan dalam kelestarian bumi, karena tumbuhan memiliki banyak selagi
peranan, yaitu tumbuhanlah yang menyuplai kebutuhan Oksigen untuk seluruh
makhluk hidup, menjaga ketersediaan air tanah, mencegah abrasi air laut,
pelindung dari bencana alam longsor dan banjir, aerta merupakan rumah
berlindung bagi ribuan jenis satwa.
Dalam hadist diatas muslim dimisalkan seperti halnya tumbuhan, yang
manfaatnya tak terkira dengan berbagai keunikan yang dimilikinya.
Maksudnya adalah sebagai seorang muslim kita harus bisa memberikan
manfaat untuk semua hal di sekitar kita. Kita harus bisa membuat orang
disekitar kita merasa nyaman dan kitapun harus merawat tanaman dan hewan-
hewan di sekitar kita. Karena sebaik-baiknya muslim adalah muslim yang
banyak member manfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Seperti halnya
yang terdapat pada hadist berikut ini:

Artinya: Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang
lain. (H.R. Muslim)
Oleh karena itu kita harus memaksimalkan semua kemampuan,
potensi, keunikan dan anugrah yang sudah Allah berikan untuk sesuatu yang
berguna bagi orang banyak dan semua bentuk kehidupan di bumi. Dan jalan
yang paling efktif dan efesien untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki
oleh setiap manusia adalah dengan melalui proses pendidikan. Melalui proses
pendidikan tersebut maka potensi kita akan lebih terasah dan terarah, selain itu
juga selama proses pendidikan berlangsung maka akan banyak ilmu-ilmu yang
dapat kita kuasai sehingga dengan mudah tersalurkan untuk menyebarkan
kebaikan, melawan kemunkaran serta berguna bagi orang lain dan lingkungan.
Salah satu bentuk nyata dari peran kita dalam lingkungan adalah
dengan menjaga kelestarian alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya,
baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan maupun alam itu sendiri.
Beberapa ahli menyatakan bahwa permasalahan lingkungan baru
muncul dikarenakan adanya kegiatan industri yang mengekpoitasi sumber daya
alam secara berlebihan. Ekploitasi tak terkendali ini kemudian menimbulkan
berbagai dampak lingkungan terutama terhadap manusia berupa penyakit
bahkan kematian. Akibat peristiwa ini maka anjuran konservasi terhadap
lingkungan dan sumber daya alam terus mendesak dan harus dimunculkan
sebagai arus utama kegiatan pembangunan.
Islam telah memunculkan perintah konservasi sejak turunnya Nabi
Adam as hingga diikuti oleh para nabi kemudian sampai kepada Nabi
Muhammad SAW. Ada atau tidak permasalahan lingkungan, menurut islam
kegiatan konservasi adalah usaha yang harus dilakukan secara sungguh-
sungguh, terus menerus tanpa henti
Sebagai orang beriman kita harus benar-benar menjaga keseimbangan
yang telah tercipta dari awal sehingga keharmonisasian lingkungan tetap
terjaga. Contohnya saja, kita tidak boleh mengeksploitasi tumbuh-tumbuhan
hanya demi meraup duniawi. Perlu adanya konservasi hutan dan penjagaan
ekstra pada keberadaan cagar alam maupun hutan lindung demi tetap
terjaganya keanekaragaman hayati di bumi dan keberadaan dari
keanekaragaman hayati tersebut bisa seimbang dan harmonis dengan
lingkungan sekitar. Karena apabila tumbuhan musnah dari muka bumi ini,
manusiapun tidak akan bisa bertahan hidup dan manusia tidak akan bisa
menciptakan tumbuhan tersebut. Hanya orang-orang yang dzalim yang berfikir
untuk mencoba-coba mencipta seperti ciptaan Allah yang Maha Sempurna.
Oleh karena itu harus menjaga harmonisasi alam, seperti hadist yang ada di
bawah ini:
:

:
(
) :









,


Artinya: Dari Abi Hurairah r.a, Ia berkata: saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda: Allah Taala berfirman: Siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang mencoba-coba untuk mencipta seperti ciptaan-Ku? Cobalah mereka
menciptakan sebutir biji tumbuh-tumbuhan atau cobalah mereka menciptakan
sebutir gandum. (H.R Bukhari Muslim)
Sikap kita sebagai orang beriman sudah sepatutnya untuk menjaga
sesama makhluk Allah yang memiliki sangat banyak manfaat, sehingga kita
harus merawat dan saling menyayangi. Apabila kita menanam satu pohon saja,
maka itu itu bisa menjadi amal yang terus mendatangkan pahala bagi kita.
Karena apabila pohon tersebut menghasilkan sesuatu, dan hasilnya tersebut
dapat dinikmati oleh orang lain atau hewan atau kelestarian alam, maka yang
menanam pohon akan mendapatkan pahala dari Allah. Sebagaimana seperti
yang terdapat dalam hadist berikut ini:




:













Artinya: Dari Annas r.a, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiada
dari orang islam yang menanam pohon, lalu sebagian hasilnya dimakan oleh
burung atau manusia atau dimakan binatang ternak, melainkan dengan itu Ia
akan mendapat pahala. (H.R. Bukhari)
Dari keterangan hadits diatas jelaslah bahwa aturan agama Islam yang
menganjurkan untuk menanam pohon dan segala apa yang dapat diambil
manfaatnya akan mendapatkan pahala. Dengan demikian Al-Quran dan hadits
yang dikemukakan dalam hubungannya dengan menanam pohon, membimbing
umat islam untuk melestarikan alam melalui penanaman pohon atau tanaman
lain yang bermanfaat.
Keanekaragaman hayati tidak hanya dilihat dari tumbuh-tumbuhan,
tetapi juga keanekaragaman hewan. Semua makhluk hidup berinteraksi atau
berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Dari segi ilmiah, hewan
merupakan sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jumlah hewan
yang masih ada sekarang ini menentukan keseimbangan dalam ekosistem. Dan
sebagai orang yang beriman kita harus menghindari terjadinya gangguan-
gangguan terhadap komponen ekosistem.
Dalam Hadist lain dari riwayat muslim :







()

Artinya: Rasulullah SAW melarang membunuh hewan dengan
mengurungnya dan membiarkan mati karena lapar dan haus. (HR. Muslim)
Dari hadist diatas jelaslah kita jangan seenaknya membunuh hewan
dengan sia-sia, karena dengan mengurung dan membiarkannya mati karena
lapar dan haus tidak memberi manfaat apapun. Dalam hubungannya dengan
hadist tersebut yaitu menjaga kestabilan rantai dan jejaring makanan. Rantai
makanan adalah alur proses makan di makan yang terjadi di alam. Alur proses
ini merupakan proses kehendak Allah yang terjadi agar semua mahluk hidup
memiliki saling ketergantungan satu dengan yang lain dalam pemenuhan
kebutuhan biologi, pengendalian dan keseimbangan ekosistem.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut
dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya
gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-
lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem, antara lain
penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara
perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung
berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan
keanekaragaman tingkat ekosistem.
Dengan demikian diperlukannya kasih sayang terhadap hewan. Dalam
agama juga secara jelas disebutkan bahwa kita tidak boleh menyakitinya
maupun memakinya. Hal tersebut terdapat dalam hadist berikut ini:



Artinya: Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan
memperlakukannya dengan sadis. (H.R Bukhari)
Jika kita kaji hadist diatas memberikan peringatan yang tegas, melatih
manusia untuk tidak menyiksa hewan apalagi memperlakukannya tanpa
prikemanusiaan. Seharusnya kita bisa melindungi hewan-hewan tersebut,
karena saat ini spesies-spesies tertentu terancam punah. Permasalahan satwa
merupakan salah satu permasalahan dibidang lingkungan hidup yang pada
dasarnya tidak bisa melepaskan diri dari berbagai permasalahan lingkungan
hidup lainnya.
Permasalahan kehidupan suatu jenis hewan misalnya adalah
permasalahan yang tidak bisa berdiri sendiri. Satu jenis hewan akan memiliki
berbagai rangkaian keterkaitan ekologis dengan satwa lain, tumbuhan dan
unsur-sunsur fisik dan kimia lingkungannya. Demikian juga dengan
ketiadaannya, akan mempengaruhi keberlangsungan proses-proses ekologis.
Jika proses-proses ekologi ini kemudian sangat diperlukan oleh manusia,
artinya dalam rantai makanan kedudukan hewan tersebut posisinya lebih dekat
dengan kedudukan manusia, maka biasanya akan segera dirasakan peran dan
fungsinya bagi kehidupan manusia.


: ()
:





Artinya: Dari Zaid bin Khalid Al-Juhanny r.a, Ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda: Janganlah kalian memaki ayam jantan (jago), karena
sesungguhnya ayam jantan itu dapat membangunkan untuk shalat.
Semua makhluk hidup dan tidak hidup di alam semesta diliputi oleh
tanda-tanda yang menunjukan bahwa mereka semua diciptakan, bahwa
meraka menunjukan kekuatan, kekuasaan, ilmu, dan seni dari Pencipta
mereka. Manusia bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda ini dengan
menggunakan akal budinya, untuk memuliakan Allah melalui sebuah proses
belajar.1
Sebenarnya sangat mudah bagi manusia untuk memahimi kekuatan dan
kekuasaan Allah bila ia sungguh-sungguh mempelajari, dalam batas-natas
kearifan dan logikanya.2
Segala yang terdapat di alam adalah sebuah media pembelajaran yang
sangat efisien, efektif dan murah. Allah selalu memerintahkan kepada kita
untuk memperhatikan dan berfikir. Maksud-Nya adalah supaya kita bisa
mengambil pelajaran dari setiap ciptaannya. Setiap hari, dari waktu ke waktu
manusia membuat kemajuan di berbagai bidang. Umat manusia dapat
merancang dan membuat produk baru dengan kemampuan yang Allah berikan
kepada mereka.
Alam dengan keanekaragaman Hayatinya adalah salah satu bukti
anugerah Allah. Orang-orang yang memperhatikan sekelilingnya akan melihat
bahwa Allah telah memberi alam keajaiban-keajaiban yang tak terhitung
jumlahnya. Di manapun, setiap makhluk hidup, dari tumbuhan hingga hewan,
di darat maupun di laut, diperlengkapi dengan keistimewaan yang
menakjubkan.
Banyak dari keajaiban dan keunikan hewan maupun tumbuhan yang
menginspirasi manusia untuk terus-menerus mengembangkan teknologi.
Karena alam menyimpan begitu banyak pelajaran berharga dan berguna.
Banyak teknologi canggih yang berhasil dibuat karena contoh dari alam,
seperti helicopter yang mengadaptasi metode teknik terbang dan struktuk
aerodinamik dari capung, kapal selam yamg meniru system ruang-ruang kecil
1
Harun Yahya, Keajaiban Flora dan Fauna. (Bandung, Dzikra, 2003) hlm. 6
2
Ibid, hlm. 44-45
yang ada pada tubuh Nautilus, radar yang bekerja dengan prinsip yang sama
dengan daya tangkap kelelawar, snorkel yang mengikuti cara kerja dari larva
agas, parasut yang memiliki prinsip yang sama dengan biji Chicory, dan
baling-baling pesawat pertama yang terinspirasi dari bentuk biji Maple.3
2.1 NILAI-NILAI TARBAWI
1. Jalan yang paling efktif dan efesien untuk memaksimalkan potensi yang
dimiliki oleh setiap manusia adalah dengan melalui proses pendidikan.
2. Manusia bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda kekuasaan Allah
yaitu Keanekaragaman Hayati dengan menggunakan akal budinya, untuk
memuliakan Allah melalui sebuah proses belajar.
3. Segala yang terdapat di alam adalah sebuah media pembelajaran yang
sangat efisien, efektif dan murah.
4. Untuk menjadi muslim yang baik kita harus banyak memberi manfaat bagi
orang lain dan lingkungannya.
5. Ilmu Allah tak terbatas dan ciptaannya sempurna tanpa cacat.
6. Tak ada satupun makhluk hidup yang Allah ciptakan tanpa adanya manfaat
bagi makhluk hidup lain maupun bagi alam.
7. Salah satu bentuk nyata dari peran kita dalam lingkungan adalah dengan
menjaga kelestarian alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
8. Dalam agama juga secara jelas disebutkan bahwa kita tidak boleh
menyakiti hewan maupun memakinya.
9. Dari Keanekaragaman Hayati berupa keajaiban dan keunikan hewan
maupun tumbuhan dapat menginspirasi manusia untuk terus-menerus
mengembangkan teknologi dan menciptakan teknologi canggih yang dapat
membantu kehidupan manusia.
10. Allah selalu memerintahkan kepada kita untuk memperhatikan dan berfikir.

3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Keanekaragaman hayati adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,
3
Ibid.hal. 128-131
hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.
Bermacam-macam makhluk hidup mendiami bumi ini dengan peranan
dan manfaatnya masing-masing. Tak ada satupun makhluk hidup yang Allah
ciptakan tanpa adanya manfaat bagi makhluk hidup lain maupun bagi alam.
Dan tumbuhan merupakan makhluk hidup utama yang menjaga kelangsungan
kehidupan, karena tumbuhanlah yang menghadirkan sebuah energy yang dapat
di transfer ke makhluk hidup lain dalam bentuk zat organik sebagai sumber
hidup dan untuk asupan tenaganya.
Keanekaragaman hayati tidak hanya dilihat dari tumbuh-tumbuhan,
tetapi juga keanekaragaman hewan. Semua makhluk hidup berinteraksi atau
berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Dari segi ilmiah, hewan
merupakan sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jumlah hewan
yang masih ada sekarang ini menentukan keseimbangan dalam ekosistem.
Oleh karena itu kita harus memaksimalkan semua kemampuan,
potensi, keunikan dan anugrah yang sudah Allah berikan untuk sesuatu yang
berguna bagi orang banyak dan semua bentuk kehidupan di bumi. Dan jalan
yang paling efktif dan efesien untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki
oleh setiap manusia adalah dengan melalui proses pendidikan. Melalui proses
pendidikan tersebut maka potensi kita akan lebih terasah dan terarah, selain itu
juga selama proses pendidikan berlangsung maka akan banyak ilmu-ilmu yang
dapat kita kuasai sehingga dengan mudah tersalurkan untuk menyebarkan
kebaikan, melawan kemunkaran serta berguna bagi orang lain dan lingkungan.
Sebagai orang beriman kita harus benar-benar menjaga keseimbangan
yang telah tercipta dari awal sehingga keharmonisasian lingkungan tetap
terjaga.
DAFTAR PUSTAKA

Almath, Muhammad Faiz. 1994. Kumpulan hadist popular. Jakarta: Gema Insani
Press.
Labib dan Muhtadim. 1993. Kumpulan Hadits Pilihan Shahih Bukhari. Surabaya:
Tiga Dua
Yahya, Harun. 2003. Keajaiban Flora dan Fauna. Bandung: Dzikra.
Soenarto, Ahmad.1999. Terjemahan Riyadus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amin

Anda mungkin juga menyukai