Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI

GANGGUAN/PENYAKIT PADA SISTEM EKSRESI MANUSIA

DI

OLEH:

LUKMANUL HAKIM

KELAS XI MIPA.1

MA MA’ARIF LASEPANG

KABUPATEN BANTAENG

T.P. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “Ekosistem"

Dengan selesainya  makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini.

Bantaeng, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Tubuh manusia juga menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh,
seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air, urea, asam urat, dan bilirubin.

Berbagai zat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh, karena apabila menumpuk akan
menimbulkan penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Agar tubuh sehat dan seimbang, maka harus ada pengaturan zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh serta pengaturan zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.

anusia telah dilengkapi dengan sistem pengeluaran zat sisa tersebut. Proses pengeluaran zat
sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh dinamakan ekskresi.

Sistem ekskresi pada manusia melibatkan empat organ ekskresi, yaitu ginjal, kulit, paru-
paru, dan hati. Urea, asam urat, bilirubin, dan air dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine.

Air juga dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Karbon dioksida dikeluarkan
melalui paru-paru dalam bentuk udara pernapasaan.

Sedangkan di dalam hati, protein yang telah rusak akan dipecah dan dihasilkan urea, asam
nukleat dipecah dan dihasilkan asam urat, serta hemoglobin yang telah usang dipecah dan
dihasilkan asam bilirubin.

Keempat organ dalam sistem ekskresi tersebut perlu dijaga dari kerusakan dan penyakit.
Apabila organ-organ sistem eksresi mengalami gangguan dan penyakit, maka organ-organ
tersebut tidak dapat bekerja dengan baik sehingga zat sisa  hasil metabolisme tidak dapat
dikeluarkan dari tubuh dan akan menjadi racun.

A. Gangguan pada ginjal
Fungsi ginjal dapat terganggu karena infeksi bakteri, radang, dan batu ginjal. apabila salah
satu ginjal tidak berfungsi atau mengalami gangguan, maka ginjal yang satunya lagi akan
mengambil alih tugas ginjal yang pertama.

Apabila ginjal mengalami kerusakan kedua-duanya, hal tersebut akan berakibat fatal, karena
urea akan tertimbun dalam tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Berikut ini adalah
kelainan dan penyakit pada ginjal.

1.  Batu ginjal


Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam rongga ginjal (pelvis
renalis), sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.

Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium
oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.

Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan
kekurangan minum air putih serta sering menahan kencing.

Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan penggunaan sinar laser
adalah untuk memecahkan endapan garam kalsium tersebut.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan meminum air outih setiap hari, membatasi.
konsumsi garam terlalu banyak karena kandungan natrium yang tinggi.

2.  Albuminuria
Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat kerusakan pada glomerulus yang
berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine ditemukan adanya protein.

Albuminuria dapat terjadi akibat kekurangan asupan air ke dalam tubuh, sehingga


memperberat kerja ginjal.

Mengkonsumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin C juga dapat membuat
glomerulus harus bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan resiko kerusakannya.

Upaya untuk mencegah albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein yang
dikonsumsi, serta pola hidup sehat untuk mengatur keseimbangan gizi.

3.  Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah pada urine. Hal
ini disebabkan adanya penyakit pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal.
Hematuria juga dapat disebabkan oleh adalah infeksi pada saluran kemih.

Upaya pencegahan hematuria dapat dilakukan dengan segera buang air kecil pada saat
kandung kemih terasa penuh dengan urine, membersihkan tempat keluarnya urine dari arah
depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri dari dubur, serta banyak minum air
putih.

Ketika seseorang mengalami sakit hematuria, maka penanganan medis yang diberikan adalah
dengan memberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi bakteri dari saluran kemih.

4.  Diabetes Insipidus


Penyakit diabetes insipidus disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau
hormon antidiuretik.

Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk, sehingga
penderita akan sering buang air kecil secara terus menerus.

Upaya penanganan penderita diabetes insipidus adalah dengan memberikan suntikan hormon
antidiuritik, sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.

5.  Kanker Ginjal


Kanker ginjal merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel oada ginjal yang tidak
terkendali di sepanjang tubulus ginjal.

Hal ini dapat menyebabkan adalah darah pada urine, kerusakan ginjal, dan memengaruhi
kerja organ tubuh yang lainnya.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari penggunakan bahan-
bahan kimia yang bersifat karsinogenik (memicu munculnya sel-sel kanker).
B. Gangguan pada Kulit
Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan kulit sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.

Ada penyakit kulit yang tidak berbahaya dan ada juga yang tidak berbahaya. Beberapa
gangguan dan penyakit kulit yang dapat terjadi adalah sebagai berikut.

1.  Jerawat
Jerawat (acne vulgaris) adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan terjadinya
penyumbatan dan peradangan pada kelenjar minyak (sebasea).

Jerawat dapat timbul karena kurangnya menjaga kebersihan kulit, sehingga terjadi
penumpukan kotoran dan kulit mati.

Faktor hormonal yang merangsang kelenjar minyak pada kulit, penggunaan kosmetik yang
berlebihan dan mengandung minyak dapat berpotensi menymbat pori-pori, Konsumsi
makanan berlemak secara berlebihan juga dapat menyebabkan jerawat.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan wajah secara rutin,
menghindari makanan berlemak, dan banyak mengkonsumsi buah-buahan, serta menjaga
aktivitas tubuh.

2.  Biang Keringat


Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak
dapat terbuang secara sempurna.

Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang


disertai gatal.

Sel-sel kulit mati, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan terjadinya biang keringat.
Orang yang tinggal di daerah tropis dan lembab akan lebih mudah terkena biang keringat.
Biang keringat biasanya terdapat pada leher, punggung, dan dada.

Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kulit, menggunakan
pakaian yang menyerap keringat dan longgar, atau apabila kulit berkeringat segera keringkan
dengan tisu atau handuk.

Apabila terkena biang keringat, maka dapat diobati dengan memberikan bedak atau salep
untuk mengobati rasa gatalnya.

3.  Biduran
Biduran dapat disebabkan oleh adanya udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.
Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.

Biduran dapat berlangsung selama beberapa jam dan dapat juga berlangsung selama berhari-
hari.
Apabila penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan
menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi tersebut.
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.

4.  Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan
timbulnya bercak lingkaran di kulit.

Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

5. Psoriasis

Gejala yang ditimbulkan dari psoriasis adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi pada kulit
kepala, sikut, punggung, dan lutut.

Penyebab pasti dari penyakit ini belum dapat ditentukan, akan tetapi hasil dari banyak
penelitian menunjukkan bahwa psoriasis disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem
kekebalan tubuh.

Terdapat dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, yaitu sel
limfosit T dan sel limfosit B.

Pada penderita psoriasis, terjadi aktivitas limfosit T yang tidak normal di kulit. Hal ini
menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

6.  Kanker Kulit


Penyakit kanker kulit dapat disebabkan oleh penerimaan sinar ultraviolet yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan pigmen kulit putih atau terang, karena
warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Pencegahan kanker kulit dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya atau menghindari
kontak langsung dengan sinar matahari dalam jumlah yang banyak.

C. Gangguan pada Hati


Penyakit hati dapat disebabkan oleh infeksi virus atau tidak bekerjanya hati dan empedu.
Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan hati, misalnya penyakit hepatitis dan
penyakit kuning.

1.  Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam,
antara lain virus hepatitis A dan hepatitis B.

Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis A. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan
vaksinasi.

2.  Penyakit Kuning


Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan
empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga cairan akan masuk ke
dalam darah dan warna darah menjadi kuning.

Kulit penderita kuning akan tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata  berwarna
kekuningan, dan kuku jari pun berwarna kuning.

Kondisi tersebut disebabkan karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang
mengangkut darah berwarna kekuningan. Warna kuning pada darah ini karena bercampur
dengan cairan empedu.

D. Gangguan pada Paru-paru


Penyebab utama yang membuat paru-paru tidak dapat berfungsi optimal adalah infeksi virus
dan bakteri serta polusi udara.

Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik, kendaraan, pembakaran, dan asap rokok. Penyakit
yang dapat menyerang paru-paru, misalnya asma, TBC, pneumonia, dan kanker paru-paru.

1.  Asma
Asma (bengek) adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma
merupakan penyempitan pada saluran pernapasan utama pada paru-paru.

Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Asma tidak
menular dan dapat bersifat menurun.

Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan dapat memicu
serangan asma.

2.  Tuberkolosis (TBC)


Tuberkolosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang paru-paru, sehingga pada bagian dalam alveolus
terdapat bintil-bintil.

TBC dapat menyebabkan kematian. sehingga penanganan terhadap penyakit ini harus
dilakukan dengan tepat dan rutin.

Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberkolosis, akan menderita TBC tanpa
mengalami gejala.

Hal ini dinamakan latent tuberkolosis. Apabila penderita latent tuberkolosis tidak segera


menerima pengobatan, maka akan berkembang menjadi active tuberkolosis. 

TBC dapat diatasi dengan terapi yang dapat dilakukan dengan pemberian vaksin dan
antibiotik.

3.  Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur
yang menginfeksi paru-paru, khususnya pada alveolus.
Penyakit ini menyebabkan oksigen tidak dapat masuk karena alveolus sudah dipenuhi oleh
cairan.

Anda mungkin juga menyukai