Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOLOGI

KELAINAN PADA SISTEM EKSRESI

(Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas biologi)

OLEH :

 MUFTIHATURRAHMAH
 AZIZAH ISLAMIYAH
 MUHAMMAD ZEIN NR
 MUHAMMAD FIRMANSYAH NUR

SMA INSAN CENDEKIA SYECH YUSUF


GOWA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang
berjudul “Kelainan pada sistem ekskresi ” ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam
nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang
berliku-liku menuju alam yang lurus. Amin
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini jauh
dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bisa membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Gowa, 6 Maret 2019

                                                                                                Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa dari metabolisme
dalam tubuh manusia dengan organ organ ekskresi. Zat atau sisa
metabolisme yang akan dikeluarkan tubuh melalui proses ekskresi dalam
bentuk urine, keringat,  dan juga karbondioksida melalui pernafasan.
Sistem ekskresi manusia dibantu dengan alat-alat ekskresi pada manusia.
Sehingga hasil ekskresi pada manusia akan melibatkan alat-alat ekskresi
tersebut dalam mengeluarkan hasil dari sistem ekskresi. Zat Sistem
ekskresi pada manusia dibantu dengan beberapa organ yang berperan.
Organ organ ini akan mengeluarkan sisa dari hasil metabolisme dalam
tubuh. 
Mengapa tubuh harus mengeluarkan sisa dari metabolisme tubuh?
Sisa metabolisme dalam tubuh harus segera dikeluarkan, jika tidak segera
dikeluarkan maka sisa metabolism tersebut dapat meracuni tubuh. Racun
racun tersebut sangat berbahaya bagi organ vital manusia, sehingga organ
organ vital manusia lama kelamaan akan mengalami kerusakan. Alat
ekskresi pada manusia ada empat yaitu bagian-bagian ginjal, kulit, paru-
paru dan juga hati. Alat ekskresi tersebut memiliki fungsi dan peran
masing-masing. Bukan hanya fungsinya, sisa metabolisme tubuh yang
dikeluarkan oleh masing-masing organ tersebut juga berbeda.  Ginjal akan
mengeluarkan cairan berupa urin, kulit akan mengeluarkan cairan dalam
bentuk keringat, paru paru akan mengeluarkan udara yang mengandung
karbondioksida, dan hati akan mengeluarkan mineral urea.
Manusia merupakan makhluk hidup paling sempurna ciptaannya
dibandingkan makhluk hidup yang lainnya. Terdapat banyak sekali sistem
kerja organ yang terdapat dalam tubuh manusia. seperti sistem pernafasan,
sistem saraf, sistem integumen, sistem eksresi, sistem rangka, sistem otot,
sistem endokrin, sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, sistem
pencernaan dan sistem sirkulasi pada manusia.
Setiap sistem akan berjalan dengan baik jika keadaan tubuh
manusia  dalam keadaan normal, namun terkadang ada beberapa kondisi
yang membuat tubuh manusia tidak dalam keadaan normal, misalnya
karena penyakit keturunan ataupun pengaruh lingkungan, sehingga
menimbulkan kelainan-kelainan pada tubuh dan sistemnya.
B. Tujuan
 Mengetahui apa saja yang kelainan yang terdapat pada sistem
ekskresi pada manusia
 Kelainan pada ginjal, kulit hati dan paru-paru
BAB I
PEMBAHASAN

A. Kelainan dan penyakit pada Ginjal

1. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah adalah gangguan yang ditandai dengan adanya
pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal sehingga urine
tidak dapat keluar dari tubuh. Batu ginjal disebabkan oleh terlalu
banyak mengonsumsi garam mineral (terutama kalsium) dan terlalu
sedikit minum air. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara
memecahkan endapan garam kalsium dengan menggunalan sinar laser.
2. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak berfungsi sebagai alat
penyaring darah. Kelainan ini sangatlah berbahaya karena bisa
menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat ditolong dengan
melakukan cuci darah secara teratur dan dapat diatasi dengan
melakukan cangkok ginjal.
3. Nefritis
Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan bagian
glomerulus yang disebabkan oleh adanya bakteri Streptococcus.
Nefritis seringkali disebut radang ginjal. Glomerulus adalah bagian
penting dalam nefron ginjal karena disanalah tempat penyaringan
darah terjadi. Akibatnya, penyerapan air dan zat-zat yang harus
dikeluarkan menjadi tidak optimal dan tertimbun di daerah kaki
sehingga terjadi pembengkakan. Penyakit ini dapat diatasi dengan
melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai mendapatkan donor
ginjal.
4. Anuria
Anuria adalah penyakit kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin.
Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan di glomerulus,
sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomelurus.
Kurangnya tekanan ini bisa disebabkan oleh penyempitan arteriol
efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah
tidak dialirkan ke ginjal
5. Glukosaria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa
dalam urine. Penyakit ini sering disebut kencing manis atau diabetes
mellitus. Kadar gula darah meningkat karena kekurangan hormon
insulin yang mengatur komposisi gula dalam darah. Dalam keadaan
normal, hormon insulin akan mengubah gula yang berlebihan menjadi
energi. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa,
sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
6. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya albumin
(protein) di dalam urine. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada
nefron. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mengonsumsi
makanan dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8 gelas
setiap hari.
7. Bilirubinaria
Bilinubinaria adalah konsentrasi bilirubin dalam urin yang di atas
normal. Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin
dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati
atau kerusakan empedu.
8. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah
dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada
organ ginjal atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

B. Kelainan dan penyakit pada Kulit

1. Skabies
Skabies adalah penyakit yang ditandai dengan gejala gatal terutama
pada malam hari. Skabies lebih dikenal sebagai kudis. Skabies muncul
di tempat yang lembab atau pada lipatan-lipatan pada tubuh. Skabies
dapat menular.
2. Biduran
Biduran adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bencol-
bencol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Gangguan ini disebabkan
oleh udara dingin dan alergi. Maka dari itu, tindakan pencegahannya
adalah dengan menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan
alergi pada kulit. Periksakan diri ke dokter bila biduran pada kulit tidak
kunjung hilang dalam waktu beberapa hari.
3. Kurap
Kurap adalah penyakit menular yang ditandai dengan adanya baian
kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran berwarna merah
muda. Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Kurap dapat diobati dengan
anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
penggunaan yang sesuai dengan aturan pakai. Kurap dapat dicegah
dengan menghindari kontak sentuhan dengan penderita, selalu menjaga
tangan agar tetap bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan
4. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang ditandai dengan kulit kemerahan yang
terjadi di kulit kepala, siku, punggung, dan lutut. Penyakit ini belum
bisa disembuhkan, namun gejalanya dapat dihilangkan dengan
pengobatan teratur. Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui.
Hasil penelitian menduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh adanya
gangguan pada sistem kekebalan tubuh
5. Panu
Panu adalah penyakit yang ditandai dengan timbul bercak keputihan
disertai rasa gatal saat berkeringat. Panu disebabkan oleh jamur. Panu
sering dijumpai pada remaja usia belasan dan orang tua. Panu dapat
dicegah dengan menjaga kebersihan badan supaya tidak lembab.
Penyakit panu adalah penyakit menular sehingga disarankan untuk
tidak menggunakan pakaian atau handuk milik penderita panu.
6. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan karena kulit terlalu lama
terkena sinar matahari. Penyakit ini lebih sering menyerang orang
berkulit putih karena sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahannya
adalah dengan menggunakan tabir surya.

C. Kelainan dan penyakit pada Hati


1. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut
adalah virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh
virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan
oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan vaksinasi.
Hepatitis dapat menular melalui darah seperti virus HIV.
2. Penyakit Kuning
Penyakit kuning adalah penyakit yang ditandai dengan warna darah
menjadi kekuningan, sklera mata menjadi kekuningan, kuku jari
menjadi kekuningan, dan kulit tampak pucat kekuningan. Hal ini
disebabkan karena cairan empedu bercampur di dalam darah. Saluran
empedu tersumbat dan menyebabkan cairan empedu tidak dapat menuju
usus dua belas jari sehingga masuk ke dalam darah. Penyebabnya
adalah karena minum-minuman beralkohol atau karena penyakit lain
yang menyebabkan saluran empedu tersumbat.
3. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah penyakit yang ditandai dengan adanya goresan di
dalam hati akibat banyaknya jaringan ikat di hati. Sirosis hati
merupakan serangan lanjutan dari virus hepatitis B dan C. Sirosis hati
belum dapat disembuhkan.
4. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan
adanya pengendapan besi berlebih dalam jaringan. Penyakit ini bersifat
genetik atau keturunan
5. Perlemakan Hati
Perlemakan hati adalah keadaan dimana terdapat lemak di dalam hati
yang melebihi 5% dari berat hati. Perlemakan hati seringkali menjadi
penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul
karena mengonsumsi minuman beralkohol atau karena bukan alkohol.
6. Kolestasis dan Jaundice
Kolestasis adalah keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam
memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat
menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K
oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam
empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin
dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit,
membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini
kulit penderita telihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap,
sedangkan feses lebih terang.

Anda mungkin juga menyukai