Anda di halaman 1dari 13

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Biologi untuk Kimia
yang dibina oleh Bapak Dr.Istamar Syamsuri, M.Pd

Fendy Hardian Permana S.Pd

Oleh:
Hanina Mardiyah (140332603202)
Moh. Ilham Ramadhana (140332602141)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2014

1
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN............................................................................................
..........................................................................................................................1
Latar belakang..................................................................................................
..........................................................................................................................2
Pembahasan......................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai
proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka
kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi.
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah
sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat
ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah system ekskresi itu?
2. Apakah alat-alat ekskresi pada manusia?
3. Apakah gangguan yang ditimbulkan pada sistem ekskresi pada manusia?
4. Bagaimana solusi mencegah dan mengatasi kelainan ekskresi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekskresi

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh,


seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme
yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat
ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda.semakin tinggi tingkatan
mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat
kaitannya dengan ekskresi :

3
• defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses.
Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan.
Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang
rusak dan mikroba usus.
• ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna
lagi bagi tubuh.
• sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandun genzim.
• eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang
kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

B. Sistem Ekskresi pada Manusia


Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat ekskresi yang terdiri atas
ginjal, kulit, hati dan paru-paru. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi
mengeluarkan zat sisa metabolism yang berbeda,kecuali air yang dapat
diekskresikan melalui semua alat ekskresi. Berikut ini akan dibahas satu persatu
peranan keempat alat ekskresi tersebut.
1. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal merupaka alat
pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung
air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu.

a. Fungsi ginjal:
1) mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam
urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bacteri dan juga obat-obatan.

4
2) mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah.
3) membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan
osmotik ektraseluler.
4) mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa
darah.
b. Struktur Ginjal
Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10
cm, berwarna merah, jumlahnya sepasang dan terletak dibagian dorsal dinding
tubuhsebelah kiri dan kanan tulang belakang. Diperkirakan berat total ginjal
sekitar 1% dari berat badan, dan setiap menit sekitar 20-25% darah yang dipompa
jantung mengalir menuju ginjal. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali
setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular
per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa
fungsi ginjal.
Potongan melintang ginjal memperlihatkan tiga daerah utama, yaitu
korteks (bagian luar), medula (bagian sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga
ginjal).
Bagian luar dan sumsum ginjal mengandung satu juta nefron. Nefron
adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Setiap nefron terdiri
atas bada malpighi dan saluran panjang berbelit yang disebut saluran nefron. Pada
badan malpighi terdapat kapsul bowman yang bentuknya seperti mangkuk. Kapsul
bowman tersebut membungkus glomerulus yang merupakan jaringan pembuluh
kapiler. Dari kapsul bowman keluar saluran panjang berbelit. Saluran panjang
tersebut dibedakan atas tiga segmen yaitu pembuluh (tubulus) proksimal,
lengkung henle, dan pembuluh distal. tubulus proksimal menuju ke segmen
panjang berdinding tipis yaitu lengkung henle. Karena mirip leher angsa,
lengkung ini sering disebut sebagai angsa henle.selanjutnya pembuluh (tubulus)
ini berkelok-kelok lagi disebut tubulus distal yang bersanbunbg dengan pembuluh
penampung (tubulus kolekta) yang berjalan melntasi korteks dam medula untuk
bernuara pada rongga ginjal.
Dari rongga ginjal keluar saluran ureter yang bermuara pada kandung
kencing (vesikula urinaria). Fungsi kandung kencing adalah sebagai tenpat

5
penampungan sementara urine sebellum keluar tubuh. Dari kandung kencing
menuju luar tubuh urine melewati saluran yang disebut uretra. Selanjutnya urine
keluar melalui lubang seni.

c. Gangguan tubuh karena kelainan ginjal


Kelainan pada ginjal dapat mengakibatkan terganggunya proses dan sistem
ekskresi. Gangguan tubuh tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Nefritis
Nefritis terjadi akibat infeksi kuman misalnya bakteri streptococcus pada
nefron (glomerulus). Kuman ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian
dibawa oleh darah ke ginjal. Cirri-ciri penyakit ini adalah kaki penderita
membengkak.
2. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang
melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan serta karena
berkembangnya komplikasi makrovaskuler dan neurologis. Diabetes mellitus
(kencing manis) disebabkan karena kadar hormone insulin di dalam tubuh sangat
rendah. Akibatnya proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu,
sehingga glukosa dalam darah meningkat.
3. Diabetes insipidus
Seseorang dapat terserang penyakit diabetes insipidus apabila di dalam
tubuhnya kekurangan hormone antidiuretik (ADH). Karena kekurangan hormone
ADH, volume urin yang dihasilkan jauh melebihi normal, bahakan dapat
mencapai 30 kali dari volume urin normal.sehingga penderita sering buang air
kecil.
4. Albuminuria
Penyakit albuminuria terjadi karena kegagalan proses penyaringan, khususnya
dalam menyaring protein. Akibatnya protein (albumin) lolos dalam penyaringan,
sehingga ditemukan dalam urin.
5. Batu ginjal
Penyakit batu ginjal terjadi karena adanya endapan di dalam pelvis ginjal.
Endapan terbentuk dari senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Kurang

6
minum atau sering menahan kencing kemungkinan besar dapat mengakibatkan
terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal yang masih kecil dapat dihancurkan dengan
obat-obatan atau sinar laser. Serpihannya dikeluarkan bersama urin. Batu ginjal
yang besar dikeluarkan melalui operasi.
6. Anuria
Anuria merupakan kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urin.
Keadaan ini disebabakan adanya kerusakan di glomerulus. Proses filtrasi tidak
dapat dilakukan sehingga tidak ada urin yang dihasilkan.

2. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang.pada dasarnya fungsi utama paru-
paru adalah sebagai alat pernafasan, namun peranan tersebut juga erat kaitannya
dengan system ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yang merupakan hasil
proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah akhirnya akan
dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.

Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:


a. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan
saluran pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau
tekanan psikologis.
b. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok.

3. Hati

7
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak didalam rongga
perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati
juga termasuk alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal
dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan
ammonia, urea, dan asam urat.
Sebagai kelenjar,hati menghasilkan empedi yang mencapai ½ liter setiap hari.
Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase,
membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam
air menjadi zat yang larut dalam air.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi
ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang
bersifat racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan
racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, mengubah glukosa menjadi
glikogen.

a. Fungsi hati bagi tubuh sebagai berikut.:


1. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
mengatur kadar gula dalam darah
3. sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
4. menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
5. menguraikan molekul hemoglobin tua
6. menyingkirkan hormon-hormon berlebihan
7. membentuk protein tertentu dan merombaknya
b. Penyakit virus pada hati diantaranya:
1. Hepatitis virus tipe A

8
Hepatitis virus tipe A disebut juga hepatitis infeksiosa atau hepatitis epidemik
adalah hepatitis viral yang akut, merupakan penyakit menular yang paling penting
di negara-negara sedang berkembang. Virus hepatitis tipe A (HAV) yang mirip
vicorna virus merupakan virus RNA yang tidak berselubung, mempunyai partikel
ikosahedral dengan garis tengah 27 nm. virus akan menjadi tidak aktif oleh
formalin, glutaraldehid aktif, dan larutan hipoklorit.
2. Hepatitis virus tipe B
Masa inkubasi yang panjang, dengan gejala-gejala yang timbul perlahan-lahan
serta keluhan yang ringan menyulitkan mengenai infeksi hepatitis virus B secara
dini. Sekitar 30% penderita hepatitis B tidak menunjukan gejala atau keluhan
yang nyata. Hepatits B juga disebut hepatitis serum. Penyebab hepatitis B adalah
hepatitis B virus (HBV) yaitu hepadnavirus yang termasuk virus DNA.
3. Hepatitis virus tipe C
Hepaitits C virus (HCV) merupakan penyebab utama hepatitis kronik
pascatransfusi, yang mula-mula dikenal sebagai hepatitis non-A non-B. sekitar
75% penderita hepatitis C akan berkembanmg menjadi hepatitis kronik. Hepatitis
virus C (HCV) adalah flavirus, suatu virus RNA yang morfologinya mirip vicorna
virus, dengan virion yak berselubung, mempunyai ukuran garis tengah 27 nm.
secara antigenic virus hepatitis tipe C berbeda dari virus hepatitis tipe A maupun
tipe B.
4. Hepatitis virus tipe D
Hepatitis delta virus (HDV) hanya dapat menimbulkan infeksi bila terdapat
bersama-sama hepatitis B virus (HBV) , yaitu dalam bentuk koinfeksi ( HDV dan
HBV bersama-sama menginfeksi eorang penderita pada saat yang sama) atau
dalam bentuk superinfeksi, yaitu bila seseorang sedang menderita HBV kronis,
kemudian terinfeksi dengan HDV.
5. Hepatitis virus tipe E
Hepatitis E virus (HEV) merupakan hepatitis yang dapat sembuh dengan
sendirinya, tidak berkembang menjadi kronis dan viremia yang terjadi kemudian
akan hilang. HEV merupakn virus RNA mirip calcivirus, berserat tunggal. HEV
endemic di beberapa daerah di dunia dan epidemi dilaporkan telah terjadi di India,

9
Burma, Afghanistan, Algeria, dan Meksiko. Penularan terjadi melalui air minum
yang tercemar tinja penderita.

f. Yellow fever (demam kuning)


Yellow fever disebut juga black vomit adalah penyakit viral yang akut, timbul
secara mendadak dengan gejala demam tinggi , tubuh sangat lemah dan pada
penyakit yang berat dapat terjadi muntah berdarah, albuminuri, jaundis yang dapat
diikuti dengan kematian penderita akibat terjadinya emboli. Yellow fever
disebabkan oleh flavirus, virus RNA yang termasuk dalam grup B arbovirus dari
family togaviridae.

4. Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi berkat adanya kelenjar keringat yang terletak
di lapisan dermis.

Kulit manusia terdiri atas:


a. Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (stratum korneum) dan lapisan
Malpighi. Stratum korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas
digantikan sel-sel yang baru. lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan
germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan
germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan
lapisan sel-sel pada stratum korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen
melanin yang member warna pada kulit.
b. Dermis

10
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf,
kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat.
Keringat mengandung air,garam, dan urea. Fungsi lain kulit selain sebagai alat
ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsang, pelindung terhadap kerusakan
fisik, penyinaran, bibit penyakit, dan pengaturan suhu tubuh. Keluarnya keringat
dikontrol oleh hipotalamus.
1. Fungsi kulit antara lain:
a. Mengeluarkan keringat
b. Sebagai pelindung tubuh
c. Menyimpan kelebihan lemak
d. Mengatur suhu tubuh
e. Tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari
yang mengandung ultraviolet.
2. Penyakit virus pada kulit diantaranya:
a) Measles (Rubeola)
Measles adalah penyakit virus akut yang sangat menular, menimbulkan demam
tinggi disertai gambaran khas pada kulit berupa ruam makulopapula, gejala-gejala
pada mata, dan radang kataral saluran pernafasan. Penyebab rubeola adalah
measles virus, yang secara antigenic berbeda dari rubella virus,penyebab penyakit
rubella.
b) Rubella
Penyakit yang disebut jtga sebagai campak Jerman ini sebenarnya termasuk
penyakit eksantematus jinak pada anak-anak dan orang dewasa muda. Akan tetapi
ternyata bahwa infeksi rubella yang menyerang ibu hamil pada trimester pertama
dapat menimbulkan infeksi terhadap janin yang dikandungnya dan menimbulkan
kelainan congenital pada organ-organ janin. Penyebab rubella adalah rubella
virus, yang termasuk family togaviridae.
c) Herpes simplex
Herpes simplex primer sebenarnya merupakan penyakit local yang tidak selalu
menunjukan gejala dan keluhan nyata, namun dapat berkembang menjadi
penyakit sistematik yang berbahaya dan bahkan fatal.penyebab herpes simplex

11
adalah herves simplex virus yang terdiri dari 2 tipe, yaitu herves simplex virus
tipe 1 (HSV-1) dan herves simplex virus tipe 2 (HSV-2).
d) Variola
Cacar ( variola major, smallpox) adalah penykit demam yang sangat menular ,
yang mempunyai cirri khas berupa lesi-lesi vesikula dan pustula. Sedangkan
alastrim (variola minor) adalah bentuk cacar yang secara klinis gejalanya lebih
ringan daripada cacar dengan angka kematian yang selalu rendah. Cacar
disebabkan oleh variola virus yang sangat menular dan dapat menimbulkan angka
kematian yang tinggi.
e. Molluscum contagioscum
Adalah penyakit infeksi kulit jinak yang menunjukan gambaran khas adanya
nodul-nodul kecil seperti mutiara pada kulit penderita. Penyakit ini ditimbulkan
oleh molluscum contagiosum virus yang termasuk dalam kelompok poxvirus dari
family poxviridae.
f. Verrucae (warts)
Adalah tumor kulit yang juga menimbulkan kelainan pada membrane mukosa
yang berdekatan dengan kulit yang sakit. Pada manusia warts disebabkan oleh
human papillomavirus yang dapat menimbulkan berbagai jenis kelainan yang
bentuknya sesuai denga tempat infeksi dan reaksi yang ditimbulkan oleh hospes.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada
organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain
karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat
warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia dan hewan vertebrata
berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Sedangkan pada hewan vertebrata berupa
pembuluh malphigi, sel-sel api dan nefridior.
Pada sistem ekskresi manusia terdapat banyak kelainan dalam proses
pengeluaran sisa metabolisme, baik kelainan yang terdapat di ginjal, paru-paru,
hati, maupun di kulit.

B. Saran
Dengan mengetahui proses sistem ekskresi dan kelainannya, semoga kita
bisa lebih menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sehingga kita bisa merawat sistem ekskresi kita dengan baik, karena tubuh kita
rentan sekali terkena kelainan yang telah disebutkan di atas.

13

Anda mungkin juga menyukai