Anda di halaman 1dari 8

Sistem Peredaran darah Pada Manusia dan Hewan

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

A. Darah
Bagian-bagian darah :
 Sel-sel darah (bagian yg padat)
 Eritrosit (sel darah merah)
 Leukosit (sel darah putih)
 Trombosit (keping darah)

Sel darah merah (Eritrosit)


Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti.
Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta
dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu
zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui
paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah
bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi
oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di
jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa
dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-
karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses
pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi
nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan
nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam
tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari
eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang
berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam
eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb
wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena
strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit
seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut
anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis
eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah
merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, pada
mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju
paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin,
apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.

Sel darah putih (Leukosit)


Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop
maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan
perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat
dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3
darah kira-kira 6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri
yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam
limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari
dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh
manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah
leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel
leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk
mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah
melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.

Macam- macam leukosit meliputi:


a. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
 Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada
yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar,
banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke
dalam jarigan tubuh.
 Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai
fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna
biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang,
warnanya lembayung muda.
b. Granulosit
 Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti
terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%.
- Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih
besar, banyaknya kira-kira 24%.
- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum
merah, fungsinya tidak diketahui.
Sel Pembeku (Trombosit)
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-
macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-
300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari
normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang
terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang
dari 200.000 disebut trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa
pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh
mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan
zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan
pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan
benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel
darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk
membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan
darah.

fungsi Darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh
plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

B. Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung sebesar genggaman tangan pemiliknya
dengan berat sekitar 300 gram.
Jantung tersusun atas otot jantung ( miokardium ) . Bagian jantung luar dilapisi oleh selaput
jantung (perikardium ). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis
dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Di antara
kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardii yang berisi cairan perikardii. Cairan
ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi endokardium.
Jantung mempunyai empat ruangan, yaitu atrium sinister (serambi kiri), atrium dexter (serambi
kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), dan ventrikel dexter (bilik kanan). Antarsisi kiri dan kanan
jantung dipisahkan oleh septum (sekat) yang berupa otot yang padat.
Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena).
Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katup valvula bikuspidalis (katup berdaun
dua). Katup ini berfungsimencegah darah dalam ventrikel kiri agar tidak mengalir kembali ke
atrium kiri saat jantung berkontraksi.
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari pada atrium, keadaan ini disebabkan ventrikel
berfungsi memompa darah keluar jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan
terdapat katup valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga). Katup ini berfungsi mencegah darah
dalam ventrikel kanan agar tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi.
Jantung terus-menerus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jantung memompa darah
dengan cara berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis. Kontraksi
jantung ini menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa
tempat.
Saat berkontraksi, atrium dan ventrikel mengembang dan menguncup secara bergantian. Bila
atrium mengembang, jantung mengisap darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik (vena
kava superior dan vena kava inferior). Darah yang diisap ini masuk ke atrium kanan dan darah
dari vena pulmonalis yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri.
Bila atrium menguncup maka ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke
ventrikel. Ventrikel merupakan bagian jantung yang berfungsi memompa darah meninggalkan
jantung.
Saat ventrikel menguncup dari ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh
bagian tubuh, sedangkan dari ventrikel kanan darah yang kaya CO2 di pompa ke paru-paru.
Setelah darah terpompa keluar, otot ventrikel mengendur dan mengalami relaksasi maksimum
sehingga tekanan jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole.
Saat darah masuk ke dalam ventrikel, rangsang melalui berkas His terputus dalam waktu kurang
sepersepuluh detik. Keadaan ini digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu,
otot ventrikel menguncup dan darah dalam jumlah banyak dipompa dari ventrikel ke pembuluh
arteri pulmonalis serta aorta, keadaan ini membuat tekanan ruangan jantung menjadi
maksimum. Peristiwa ini disebut sistole.
Jadi, sistole dan diastole merupakan tekanan darah karena jantung pada saat itu mengeluarkan
dan memasukkan darah. Tekanan darah dapat diukur menggunakan tensimeter atau
spigmomanometer. Tekanan darah orang dewasa normal sekitar 120/80 mmHg (milimeter air
raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistole, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastole.
Tekanan darah ini dapat digunakan sebagai indikasi kondisi kesehatan seseorang

C. Pembuluh Darah
Macam-macam pembuluh darah :

1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari
jantung.
Terdiri dari:
a. Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
b. Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang
berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah

2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke
jantung.
a. Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
b. Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
c. Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung

3. Pembuluh darah kapiler


Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh
darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses
pertukaran menjadi lebih efisien. Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel
terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif. Aliran darah dalam kapiler lebih
lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
a. Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b. Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri

Peredarah darah tertutup


Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa
pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah
berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.

Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:

1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)


Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke
jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak
mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri
jantung
2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava
inferior dan superior –> atrium kanan jantung
3. Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali
ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrient

SISTEM PEREDARAN DRAH PADA HEWAN

Sistem Transportasi pada hewan meliputi difusi, peredaran darah terbuka, peredaran darah
tertutup
Sistem Transportasi pada manuaia mempunyai persamaan dengan system transportasi pada
mamalia yang lain
Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah
Plasma darah mengandung berbagai macam zat organic dan an organic
Sel darah terdiri: erytrocit, leukosit dan trombosit
Antigen, benda asing yang masuk dalam tubuh perlu dikenali dan dihancurkan. Antibodi,
Mekanisme pertahanan tubuh.

A. Sistem Peredaran Drah pada Hewan


Untuk melangsungkan kehidupan hewan dan manusia melakukan aktifitas salah satunya
adalah sistem transportasi atau sistem sirkulasi yang berfungsi yang berfungsi untuk
mengangkut zat-zat didalam tubuh, Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra
belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan
untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran
protoplasma.

1. Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam
terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara
fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2. Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi
sebagai sirkulasi.

a. Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di
dalam pembuluh. Misal : Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan
tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh à
jaringan tubuh tanpa melalui kapiler à jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung
haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O 2 dan
CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
b. Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam
pembuluh. Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

3. Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh
darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada
cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta à pembuluh ventral à kapiler (seluruh jaringa tubuh) à pembuluh dorsal à
lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal.
Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang
terlarut dalam cairan darahnya.

4. Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium
(serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong
(Pila globosa).

Sistem Peredaran Darah pada Hewan Bertulang belakang (Vertebrata )

1. Pisces
Jantung ikan terdiri :
- 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang
menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu
pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal,
kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat
CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah
melalui jantung satu kali).

2. Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O 2masuk
ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel
sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel
darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke
paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah
melewati jantung 2 kali).

3. Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang
memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam
jantung sewaktu penyelam di air.

4. Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran
darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah
ganda.

http://biologiklaten.wordpress.com/bab-16-sistem-tranport-pada-hewan-manusia-xi/

Anda mungkin juga menyukai