Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kajian ilmu biologi sangatlah luas dan menarik. Kita dapat mengambil informasi dan
pengetahuan tentang alam dan isinya melalui ilmu ini. Selain itu, kita juga mengetahui keindahan
dari setiap penemuan-penemuan yang menyagkutnya. Salah satu kajian ilmu biologi adalah manusia
sebagai objek. Manusia memiliki bentuk dan karakter yang beragam. Tersusun atas komponen-
komponen kecil dimulai dari molekul, partikel yang sangat berpengaruh sampai akhirnya menjadi
satu kesatuan yang utuh juga fungsional dan indah, yakni organisme (manusia).
Adapun salah satu komponen penyusunnya adalah darah. Darah dalam tubuh sangat
berpengaruh demi kelangsungan hidup manusia, karena pada umumnya kita kenal darah
mengedarkan sari-sari makan dan oksigen yang mempunyai peran vital dalam tubuh manusia.
Darah di edarkan melaui saluran pembuluh darah. Selain itu, darah juga mempunyai bentuk yang
bermacam-macam dan mempunyai tugas masing-masing.
Untuk itu, kami akan membahas lebih lanjut mengenai sistem peradaran darah dalam
makalah ini, untuk memenuhi mata kuliah biologi untuk kimia. Sistem peredaran darah ini termasuk
materi yang pernah dibahas di SLTA. Meskipun pembahasannya tidak terlalu detail. Kami disini
akan membahas lebih dalam dari segi alat peredaraan darah, mekanisme, sampai pada kelainan
dalam darah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana alat peredaran darah?
2. Bagaimana mekanisme dalam sistem peredaran darah?
3. Bagaimana kelainan yang terjadi dalam sistem peredaran darah?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah berdasarkan rumusan masalah di atas adalah.
1. Untuk mengetahui bagaimana alat peredaran darah.
2. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dalam sistem peredaran darah.
3. Untuk mengetahui bagaimana kelainan yang terjadi dalam sistem peredaran darah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Peredaran Darah


Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah, yaitu jantung
(cor) dan pembuluh darah.
Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah, terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma.
Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
a. Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu
1. Epikardium (lapisan luar)
2. Perikardium (selaput pembungkus jantung)
3. Miokardium (otot jantung): merupakan lapisan otot jantung yang tersususn dari berkas-berkas
otot.
4. Endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung) : merupakan selaput yang membatasi
ruangan jantung, lapisan ini mengadung pembuluh darah, saraf, dan cabang-cabang dari sistem
peredaran darah ke jantung.
Gambar 2.1
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

b. Ruangan jantung
Pada dasarnya jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang
terpisah, yaitu jantung kanan dan jantung kiri. Jantung kanan memompakan darah menuju ke paru-
paru. Jantung kiri memompakan darah ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Tiap bagian jantung
yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang dapat berdenyut, yaitu atrium dan ventrikel.
Jantung mempunyai 4 ruang:
1. Dua serambi (atrium) kanan dan kiri berfungsi sebagaitempat masuknya darah dan membantu
mengalirkan darah masuk kedalam ventrikel.
2. Dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri,ventrikel menyediakan tenaga utama untuk mendorong
darah. Ventrikel kiri mempunyai miokardium yang paling tebal karena harus memompa darah
ke seluruh tubuh, sedangkan atrium lebih tipis dari ventrikel karena bekerja lebih ringan dari
ventrikel.
3. Pada bayi yang belum lahir, antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang yang disebut
foramen ovale. Lubang ini berfungsi sebagai bypass aliran darah karena belum berfungsinya
paru-paru janin.
c. Katup jantung
berfungsi untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Ada tiga macam katup jantung:
1. Valvula trikuspidalis (berdaun tiga): terdapat di antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup
ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk kembali ke atrium
kanan.
2. Valvula bikuspidalis (berdaun dua): terdapat di antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini
berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke atrium
kiri, katup ini sering disebut juga katup mitral.
3. Valvula semilunaris (bentuk bulan sabit):Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta, katup ini
berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke aorta dan tidak sebaliknya.
4. Valvula Pulmonalis : Terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, katup ini
berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan tidak sebaliknya,
katup ini disebut juga katup semilunaris pulmonalis, terdiri dari 3 daun katup.
d. Saraf jantung
1. Sinoatrium Node (SA Node): terdapat pada atrium kanan.
2. Atrioventricular Node (AV Node): terdapat pada sekat antara atrium dan ventrikel.
Jantung memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang dipompa
dalam satu periode tertentu. Misalnya, pada waktu istirahat jantung berdenyut 70 kali per menit
(pada laki-laki dewasa) dengan memompa kira-kira 5 liter darah. Darah yang dipompa keluar
jantung diteruskan oleh arteri (pembuluh nadi). Sifat arteri yang elastis menyebabkan arteri ikut
berdenyut. Denyut jantung pada saat istirahat tersebut berbeda dengan denyut jantung ketika orang
tersebut sedang berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung dalam menentukan berapa
banyak darah yang dipompa dalam satu periode tertentu.
Pembuluh darah
Pembuluh darah bertugas mengalirkan darah dari jantung hingga sampai ke jaringan tubuh.
Berdarasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi arteri vena dan kapiler.
a. Arteri(pembuluh nadi)
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung ke jaringan.
Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis. Lapisan paling dalam pada arteri adalah endothelium yang
dikeliligi oleh Tunika intima, Tunika media, dan Tunika adventitia. Arteri terletak lebih kedalam
dari permukaan tubuh dan darah yang mengalir tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan
langsung dari jantung. Arteri dibagi menjadi:
1. Arteriole merupakanpembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
2. Aorta merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kiri dan akan mendistribusikan
darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Aorta merupakan pembuluh nadi (arteri) yang terbesar.
Percabangan aorta adalah arteri.
3. Arteri Pulmonalis merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kanan, bercabang
menjadi 2 masing- masing menuju ke paru-paru kanan dan kiri, mengalirkan darah kaya akan
karbon dioksida.
b. Vena(pembuluh balik)
Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari kapiler kembali menuju ke jantung.
Dinding vena tipis dan kurang elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir
tekanannya rendah karena aliran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena
biasanya terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.
1. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan disebut venula. Venula
berhubungan langsung dengan kapiler.
2. Vena pulmonalis: Terdapat 4 vena pulmonalis yang mengalirkan darah masuk ke atrium kiri, 2
vena di kanan dan 2 vena di kiri. Biasanya, vena membawa darah yang kaya karbon dioksida,
kecuali vena pulmonalis membawa darah yang kaya oksigen dari paru-paru ke atrium kiri.
3. Vena cava inferior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di bawah jantung ke
atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang berukuran besar.
4. Vena cava superior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh diatas jantung ke atrium
kanan, vena cava superior termasuk vena yang berukuran besar.
5. Sinus Coronarius : Membawa darah yang berasal dari dinding jantung sendiri ( dari arteri
coronaria) menuju ke atrium kanan.
c. Pembuluh Kapiler
Merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20µm. Menghubungkan arteriol dan
venula. Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat, serta hanya
tersusun oleh selapis endothelium. Di kapiler terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan
karbondioksida dari jaringan, selain itu kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, makanan, hormon
dan bahan lainnya diantara plasma darah dan cairan jaringan.
PERBEDAAN ANTARA ARTERI DAN VENA
Faktor Pembeda Arteri Vena
Dinding Tebal dan elastic Tipis, tidak elastic
Klep Hanya terdapat pada aorta Banyak, guna mencegah
kembalinya aliran darah
Aliran Darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Kandungan Gas Banyak oksigen, kecuali arteri Banyak karbondioksida,
pulmonalis kecuali vena pulmonalis
Letak Umumnya lebih kedalam dari Umumnya dekat ke
permukaan tubuh permukaan tubuh/ kulit
Tekanan Kuat, darah memancar Lemah, darah menetes

Sel-sel darah
Fungsi darah:
1. Sebagai alat transpor:
a. Oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
b. CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dalam bentuk HCO3- (bikarbonat).
c. Sari-sari makanan dari usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan.
d. Sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat pengeluaran (ekskresi).
e. Hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa .
3. Alat pertahanan tubuh dari infeksi kuman.
4. Mengatur stabilitas suhu tubuh
Sel-sel darah
1. Sel darah merah (eritrosit)
a. satu milimeter kubik darah mengandung 4 – 6 juta sel.
b. Bentuknya bikonkaf.
c. Warna merah disebabkan oleh adanya pigmen yang disebut haemoglobin.
d. Fungsi eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dan CO2 serta menjaga keseimbangan pH
darah.
e. Dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih, sedang pada bayi sel darah merah dibentuk
di dalam hati.
f. Sel darah manusia dan mamalia tidak berinti.
2. Sel darah putih (leukosit)
a. Mempunyai inti
b. Setiap 1 mm kubik darah mengandung 5.000 – 9.000 sel
c. Sel darah putih dapat bergerak bebas secara ameboid, dan dapat menembus dinding kapiler
(kemampuan diapedesis)
d. Fungsi sel darah putih untuk imunitas/melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh
e. Ada dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri atas: neutrofil, eosinofil,
dan basofil. Sedangkan agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
f. Dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk yang granulosit, dan di
kelenjar limpa untuk yang agranulosit.
3. Sel darah pembeku (trombosit)
a. Sering pula disebut keping-keping darah atau platelet
b. Tidak berinti dan mudah pecah
c. Dibuat oleh sel megakariosit di dalam sumsum tulang
d. Setiap 1 mm kubik darah pada orang dewasa mengandung 250.000 – 400.000 sel
e. Trombosit penting dalam proses pembekuan darah

Gambar 2.2
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

Proses pembekuan darah


Pembekuan darah merupakan rangkaian proses yang terjadi pada jaringan tubuh, plasma
darah, dan trombosit. Bila darah ke luar dari pembuluh darah, maka akan segera membeku atau
menggumpal (koagulasi). Mekanismenya sebagai berikut:

Perhatikan proses pembekuan darah. Eritrosit ‘terjebak jala’ yang dibentuk oleh benang
fibrin. Peristiwa ini berfungsi mencegah kehilangan banyak eritrosit saat luka.
Untuk keperluan tertentu, misalnya dalam proses pengambilan darah dari donor, maka
pembekuan darah dapat dihindari dengan jalan:
1. Mendinginkan darah mendekati titik bekunya untuk menghalangi pembentukan trombin.
2. Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat untuk mengendapkan ion Ca, sehingga
pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat
3. Pemberian heparin atau dicumarol. Kedua zat tersebut merupakan zat anti koagulan atau anti
pembekuan darah
4. Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, jadi harus menggunakanjarum yang
tajam dan pipa atau gelas yang licin.
Cairan darah (plasma darah)
Komponen terbesar dari cairan darah ialah air. Di dalamnya terlarut senyawa-senyawa
kimia, antara lain:
a. Protein: protein yang terlarut dalam darah antara lain:
Fribrinogen (penting untuk pembekuan darah), albumin(menjaga tekanan osmotik darah),
globulin (membentuk at kebal atau zat anti, terutama gamaglobulin),
b. Sari-sari makanan dan garam mineral misallnya Na, K, Ca, Mg, Cl , HCO3-, PO4-.
c. Enzim, hormon dan antibodi.
d. Zat-zat sisa metabolisme: urea dan asam ureat.
e. Gas-gas pernapasan: O2, CO2 dan N2.
Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal di bidang medis adalah golongan darah
ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner, seorang dokter
dari Austria, pada tahun 1900. Semula Landsteiner menemukan golongan darah A, B, dan C.
Golongan C ini kemudian dinamakan golongan O. Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu
Alfred Decastello dan Adriano Sturli menemukan golongan ke empat yaitu golongan AB.Dasar
penggolongan darah ABO adalah adanya aglutinogen (antigen) pada eritrosit, dan adanya aglutinin
(antibodi) di dalam plasma darah. Aglutinogen berarti antigen yang digumpalkan, sedangkan
aglutinin adalah jenis antibodi yang menggumpalkan.
Golongan darah sistem ABO
Menurut sistem ABO darah manusia terbagi atas 4 golongan, yaitu:
Golongan aglutinogen (antigen) aglutinin (antibodi)
pada eritrosit pada plasma darah
A A α
B B β
AB A dan B -
O - α dan β
Pemahaman mengenai aglutinogen dan aglutinin inilah yang mendasari teknik transfusi
darah. Dalam transfusi darah, orang yang memberikan darah disebut donor, sedangkan yang
menerima disebut resipien. Transfusi (pindahtuang darah) ini harus memperhatikan masalah
aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas (ketakcocokan) golongan darah, maka
akan menyebabkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan) darah, dan bisa menyebabkan kematian
sang resipien.Secara umum dalam proses transfusi darah prinsip ini yang dipegang:Jika aglutinin β
bertemu dengan aglutinogenA, atau aglutinin α bertemu dengan aglutinogen B akan menyebabkan
aglutinasi (penggumpalan).
Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah begini: untuk donor perhatikan
aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan aglutininnya.Nah, dari dasar itulah muncul
istilah donor universal dan resipien universal. Donor universal (golongan O) adalah golongan
darah yang bisa mendonorkan darahnya ke semua golongan darah, karena tidak memiliki
aglutinogen. Sedangkan resipien universal (golongan AB) adalah golongan darah yang bisa
menerima darah dari semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin. Jadi O bisa menjadi donor
ke semua golongan, dan AB bisa menjadi resipien dari semua golongan.Namun, di dunia medis hal
tersebut tidak diperbolehkan terutama jika dilakukan transfusi dalam jumlah besar.

Gambar 2.3
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html
Di atas adalah sebuah contoh tes golongan darah.
Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya menunjukan tekanan dalam arteri utama. Tekanan darah ialah
tekanan tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri, kapiler,
vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada arteri, kapiler, maupun vena.
Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir kedalam jantung disebut
DIASTOL. Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung berkontraksi, sehingga jantung mengempis
dan darah dipompa keluar dari jantung disebut SISTOL. Tekanan darah dapat diukur dengan
menggunakan tensimeter atau sphygmanometer. Tekanan darah pada orang normal antara 120
mmHg pada sistol dan 80 mmHg pada diastole. Dengan mengetahui tekanan darah seseorang, kita
mengetahui kekuatan jantung ketika memompa darah.

Gambar 2.4 Proses jantung saat memompa darah (siklus jantung)

Gambar 2.5 Keadaan jantung saat sistol dan diastol


B. Mekanisme Peredaran Darah
Peredaran darah dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
1. Sistem Kardiovaskular
Merupakan sub sistem sirkulasi yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
2. Sistem Sirkulasi Limfatik
Terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe dan cairan limfe atau getah bening.
Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah
mengandung oksigen dan nutrisi berupa sari makanan yang diperlukan sel/jaringan untuk
metabolisme.Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme berupa ekskret untuk dibuang
melalui organ-organ eksresi.Sistem kardiovaskuler ini mempunyai karakter yang khas yaitu : selalu
cairan berupa darah pada manusia berada di dalam pembuluh darah sehingga peredarannya tertutup.
Sistem Peredaran Darah

Sistem kardiovaskuler mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran


darah (sirkulasi darah).
Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu
1. Sirkulasi Sistemik (Sistem peredaran darah besar)
2. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).
Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).
Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah antara
jantung dan paru-paru. ( Jantung - Paru paru - Jantung lagi). Detailnya darah dari jantung (ventrikel
kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, darah ini banyak mengandung
karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk dibuang melalui alveolus paru-paru ke
atmosfer.Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium
kiri) melalui vena pulmonalis.Dari pemahaman itu maka
1. Arteri Pulmonalis adalah satu satunya aretri yang kaya Carbon dioksida
2. Vena Pulmonalis adalah satu satunya pembuluh darah vena / balik yang kaya akan Oksigen.
Sirkulasi Sistemik (Sistem Peredaran Darah Besar)
Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar / Magna sirkulatoria adalah srikulasi darah
dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru).( Jantung - Tubuh - Jantung ).
Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian pembuluh darah
Aorta bercabang-cabang menjadi arteri dan arteri bercabang lagii membentuk aeteriol / arteri yang
lebih kecil yang tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita. Selanjutnya darah
dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi kanan)/ ventrikel dexter melalui vena
cava baik Vena cava superior ( tubuh sebelah atas jantung ) maupun Vena cava inferior.

Gambar 2.6

http://yuditsara.blogspot.com/2013/06/peredaran-darah-kecil-dan-peredaran_26.html
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.Darah dari ventrikel
kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh dari
ventrikel kiri melalui aorta.Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh
kapiler.Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula -vena - vena cava (pembuluh balik).
Jantung Sebagai Pompa

Gambar 2.7

http://biologiriza.blogspot.com/2010/02/13-mekanisme-peredaran-darah.html
Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung.Artinya darah dari
tubuh masuk ke rongga jantung , kemudian dengan melakukan kontraksi - relaksasi ( berdetak )
memungkinkan darah dari rongga jantung keluar dari jantung. Jadi adanya detakan itulah jantung
bisa membesar dan mengecil sehingga dalam rongganya terjadi perubahan tekanan , ketika rongga
itu membesar maka tekanan di dalam rongga kecil sehingga rongga bisa menerima darah. OK.
Secara fungsional pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung kanan yang memompa darah ke
sirkulasi pulmonal dan pompa jantung kiri yang memompa darah ke sirkulasi sistemik / ke seluruh
tubuh.Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan (diastol). Jantung dapat bekerja
dengan cara memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang sangat istimewa dan tentu
sekali lagi berongga dalamnya. Ada 4 rongga pada jantung kita meliputi serambi kanan dan kiri
serta bilik kanan dan kiri. Masing masing rongga terjadi kontraksi dan relaksasi maka tugas masing
nasing rongga itu tentu mempunyai 2 peran menerima dan memberi artinya menerima ketika rongga
jantung besar dan memberi ketika rongga itu dikecilkan karena otot jantungnya berkontraksi .
Misalnya secara mudah tugas serambi kanan , jika ruang jantung serambi kanan itu besar maka
tekanan rongga serambi itu kecil sehingga darah dari tubuh lewat pembuluh darah vena cava masuk
keserambi. Namun, ketika serambi kanan itu berkontraksi maka ruang jantung itu mengecil
rongganya akibatnya darah yang ada di dalamnya akan tertekan keluar rongga , maka mengalirlah
darah dari serambi kanan ke bilik kanan melalui valvula trikuspidalis mengingat tekanan di bilik
kanan itu kecil karena ruangannya masih besar. Jadi tugas serambi kanan adalah:
1. Menerima darah dari tubuh yang tekanannya masih besar karena tekanan dari bilik kiri.
2. Memberikan darah ke bilik kanan.
Sifat istimewa dari miokardium adalah :
1. Bekerja secara miogenik dan ritmik.
2. Stimulus awal untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari jantung itu sendiri yaitu dari
nodus sinoatrial (SA node), bukan dari sistem saraf.
3. Pompa jantung ini bersifat otomatis dan bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan jaringan
tubuh terhadap oksigen dan nutrisi.
4. Setiap menit SA node mencetuskan impuls sekitar 70-80 kali/menit.
5. Perambatan impuls (interkoneksi) antar sel miokardium terjadi sangat cepat.
6. Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel.
7. Setiap sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang memungkinkan perambatan
terjadi dengan sangat cepat.
8. Durasi potensial aksi 100 kali lebih lama dari otot rangka.
9. Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka.
10. Apabila dalam satu menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka pada seseorang
yang berusia 70 tahun jantung berkontraksi sebanyak 2.540.160.000 kali.
Macam-macam peredaran darah :
1. Peredaran darah kecil, melalui : Ventrikel kanan ke arteri pulmonalis ke paru-paru ke vena
pulmonalis ke atrium kiri. Ringkasnya Jantung ke paru-paru ke jantung.
2. Peredaran darah besar, melalui : Ventrikel kiri ke aorta ke arteri ke arteriola ke kapiler ke
venula ke vena ke vena cava superior dan vena cava inferior ke atrium kanan.Atau :
Ringkasnya dari Jantung ke seluruh tubuh ke jantung.
3. Sistem portae Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu
organ yang disebut sistem portae . Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae
yaitu sistem portae hepatica. pembuluh ini kaya makanan karena mendapatkan makanan
dengan menyerap makanan dari jonjot usus , di katak terdapat sistem porta berupa Venaporta
renalis dari tungkai belakang ( Kaki) ke ginjal di saring darahnya baru ke jantung.
Pembuluh Limfa (Pembuluh Getah Bening)
Ada dua kelenjar tempat masuknya limfe ( getah bening ) dari jaringan
1. Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster). Menerima aliran limpha dari daerah
kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di
bawah selangka kanan.
2. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus). Menerima aliran limpha dari bagian lain
danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat
bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang
mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan
kuman penyakit.Limpha disebut juga getah bening. Limpha merupakan cairan tubuh yang tak kalah
penting dari darah.Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah.Di antaranya dapat
dijelaskan di bawah ini.
1. Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya kandungan
lemak dari usus.
2. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat satu macam sel
darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih.
3. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan
antibodi.
Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa
ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus. Berbeda
dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur
seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka.Dari bagian yang
terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.
Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.
2. Menghancurkan kuman penyakit.
3. Menghasilkan zat antibodi.
4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.
Pembuluh limfa utama dalam tubuh terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Duktus limfatikus dekster (pembuluh limfa kanan) Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik
di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh limfe kanan merupakan tempat muara dari semua
cairan limfe yang berasal dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan.
2. Duktus toraksikus (pembuluh limfa dada) Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah
tulang selangka kiri. Pembuluh ini merupakan tempat muara pembuluh lemak dari usus.
Pembuluh limfe ini juga mengumpulkan cairan limfe yang berasal dari bagian lain selain yang
disebutkan di atas. Peredaran limfe dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di pembuluh balik.
Pada tempat-tempat pertemuan pembuluh limfe terdapat kelenjar limfa. Kelenjar ini
menghasilkan zat antibodi yang disebut limfosit, berfungsi untuk membasmi bibit penyakit.
Kelenjar limfa yang terdapat dalam tubuh manusia, antara lain terdapat pada ketiak, leher,
paha, lipatan siku, tonsil, amandel, adenoid.

C. Kelainan Sistem Peredaran Darah


A. Faktor Keturunan
Penyakit keturunan ini disebabkan oleh genetik.Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah sukar membeku,penederita dapat kehilangan banyak darah
hanya karna luka kecil,penyakit ini bersifat menurun.Hal ini disebabkan pada darah yang tidak
memiliki anti hormon globulin.Penderita hemofilia umumnya berjenis kelamin laki-laki,penderita
hemofilia perempuan tidak pernah dijumpai karena biasanya meninggal saar masih dalam
kandungan atau saat masih kecil.Meskipun tidak menderita hemofilia,perempuan dewasa dapat
bersifatkarier ,yaitu membawa gen hemofilia.Jika terjadi luka darah penderita hemofilia sulit
membeku.Luka sedikit saja akan menjadi masalah yang serius bagi penderita hemofilia.Untuk
mencegahnya,hindari perkawinan yang memiliki kekerabatan yang dekat denga hemofilia.
b. Thalassemia
Thalassemia adalah penyakit akibat eritrosit bentuknya tidak beraturan yang menyebabkan
kemampuan mengikat gas berkurang.Akibatnya daya ikat terhadap karbon dioksida dan oksigen
berkurang.
c. Sick Cell Anemia (SCA)
Penyakit keturunan yang bentuk sel darah merahnya tidak normal (sel darah merah
membentuk bulan sabit).Anemia mampu membuat untuk mngikat oksigen maupun karbon dioksida
menjadi berkurang.
B. Faktor Bukan Keturunan
Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis.Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Anemia
Anemia adalah kondisi kekurangan jumlah darah nerah atau hemoglobin.Anemia dalam
eritrosit yang disebabkan kekurangan zat besi (Fe).Penyakit kekurangan eritrosit dalam darah
karena dinamakan kuman (misalnya karena kasus penderita sakit cacing tambang)Penyakit
kekurangan cairan darah akibat kecelakaan yang banyak mengeluarkan darah.Kasus lain dapat pula
disebabkan karena tubuh seseorang kekurangan darah yang disebabkan karena
operasi,kecelakaan.melahirkanmaupun gizi buruk.Anemia sering disebut denganpenyakit kurang
darah.Akibat penyakit ini penderita tampak lemah,letih dan lesu.
b. Anemia Pernisiosa (Anemia Addison)
Suatu penyakit yang disebabkan ketidakmampuan menyerapakan vit B12 (yang membantu
pematangan sel).
c. Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d. Eritroblastosis Fetalis
Penyakit ini adalah penyakit kuning yang disebabkan rusaknya eritrosit bayi di dalam
kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
e. Elefantiasis
Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria.
f. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tinggi yaitu nilai ambang tekanan sistol sekitar 140-200 mmHg atau
lebih,dan ambang tekanan diastol sekitar 90-110 mmHg atau lebih.
Tanda-tanda terkena tekanan darah tinggi adalah sakit kepala dan susah tidur.Tekanan darah yang
terlalu tinggi dapat pecahnya kapiler.Jika pembukuh darah yang pecah adalah pembuluh darah di
otak,hal itu dapat mengakibatkan stroke.Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih keras yang
akhirnya membesar khususnya bilik kiri dan dapat mengakibatkan gagal jantung,dan pecahnya
pembuluh darah retina.Jika otak bagian kiri mengalami kerusakan,penderita akan mengalami
kelumpuhan ditubuh sebelah kanan.Sebaliknya,jika otak bagian kanan mengalami
kerusakan,penderita akan mengalami kelumpuhan ditubuh sebelah kiri.Hingga kini,sebagian besar
penyakit tekanan darah tinggi belum diketahui secara pasti penyebabnya dan diketahui secara dini.
g. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Penyakit ini merupakan berlawan dengan penyakit hipertensi,yaitu suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang turun dibawah tekanan darah normal.Terjadi jika sistol darah kurang
dari120 mmHg dan tekanan diastol kurang dari 80 mmHg.Penderita hipotensi dapat mengalami
pingsan.
h. Leukimia (Kanker Darah)
Leukimia yaitu jumlah sel darah putih yang jauh di atas jumlah normal karena pembelahan
yang tak terkendali.Di samping itu sel-sel darah putih menjadi “ganas”,memakan sel-sel darah
merah ,sehingga seseorang mengalami anemia yang berat.Leukimia merupakan kanker yang
terdapat pada sumsum tulang yang enghasilkan leukosit.Leukosit mencapai 200 ribu mm
kubik.Penyakit leukimia yang sudah parah dapat mengalami kematian.
i. Trombus dan Embulus
Penyakit yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam arteri coronaria ( nadi tajuk ).
j. Jantung Kooroner
Jantung Kooroner,yang merupakan salah satu penyakit yang mematikan.Penyakit ini
disebabkna tersumbatnya pembuluh darah arteri oleh lemak,sehingga aliran darah menuju jantung
menjadi tidak lancar.
k. Sklerosis
Penyakit pengerasan pembuluh nadi.Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal,yaitu
karena endapan lemak yang disebut aterosklerosis,dan disebabkan oleh endapan
kapur atau arteriosklerosis.
Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembukuh darah,sehingga menaikkan
tekanan darah.Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat menyebabkan pecahnya arteriole
tersebut.Walaupun hal ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian ( stroke).
l. Varises dan Wasir
Varises merupakan pelebaran pembuluhan balik,biasanya terlihat berwarna kebiruan dan
sering tampak pada betis.Wasir atau Ambeien merupakan pembesaran pembuluh balik pada daerah
di sekitar dubur ( anus ).Penyebab wasir adalah aliran darah yang tidak lancar,misalnya karena
terlalu banyak duduk,kurang gerak atau karena terlalu kuat mngejan.Sedangkan pada Varies
disebabkan karena menurunnya fungsi kutup pada pembuluh vena ,dalam keadaan normal katup
pada pembuluh vena akan membuka untuk mengalirkan darah kembali ke jantung ,dan menutup
kembali setelah darah melewatinya.
Akan tetapi jika tonus otot disekitar pembuluh vena lemah,maka aliran darah terhenti dan
darah cenderung berkumpul didasar vena.Selanjutnya akan timbul endapan pada pembuluh vena
yang menyebabakan tonjolan besar dab berkelok-kelok berwarna kebituan.
m. Penyakit Kuning pada Bayi
Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadikarena rusaknya sel-sel darah merah
pada bayi tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pemabahasan di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Sistem peredaran darah manusia mempunyai alat peredaran darah berupa jantung dan
pembuluh darah. Jantung berfungsi memompa darah ke paru-paru dan keseluruh tubuh. Jantung
terdiri aras 4 ruangan, yakni atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel kanan dan ventrikel kiri.
Jantung juga mempunyai katup untuk mencegah kembali ke arah sebelumnya. Kerja jantung
juga dipengaruhi oleh saraf, yakni SA node dan VA node. Selain jantung, pembuluh darah juga
mempunyai arteri dan vena yang membantu dalam proses penyebaran darah.
2. Peredaran darah terbagi menjadi menjadi 2, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar. Peredaran darah kecil adalah peredaran dari jantung ke paru-paru. Peredaran darah besar
adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
3. Kelainan dalam darah ada 2 yaitu faktor keturunan dan faktor bukan keturunan. Kelainan dalam
darah dari faktor keturunan akan terus muncul dan terus menurunkan kelainan darah tersebut ke
generasi selanjutnya. Jika kelainan dalam darah dari faktor bukan keturunan terjadi akibat pola
makan, dan kesehatan tubuh serta antibody yang tidak dapat menyerang penyakit sehinngga
badan kita terkena penyakit kelainan darah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai