Anda di halaman 1dari 27

Sitem Peredaran Darah

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

BIOLOGI UNTUK KIMIA

Yang dibina oleh Bapak Dr.Istamar Syamsuri, M.Pd

Fendy Hardian Permana S.Pd

oleh :

Kelompok 3 Offering H

Heni Suhardini Putri (140332600436)

Mohammad Wahid Kurniawan (140332600300)

Ni’matus Sholihah (140332603404)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 KIMIA
September 2014
Daftar isi

Cover..................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan................................................................................................ 1
Bab 2 pembahasan................................................................................................. 3
Bab 3 penutup........................................................................................................24
Daftar pustaka........................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kajian ilmu biologi sangatlah luas dan menarik. Kita dapat mengambil
informasi dan pengetahuan tentang alam dan isinya melalui ilmu ini. Selain itu,
kita juga mengetahui keindahan dari setiap penemuan-penemuan yang
menyagkutnya. Salah satu kajian ilmu biologi adalah manusia sebagai objek.
Manusia memiliki bentuk dan karakter yang beragam. Tersusun atas komponen-
komponen kecil dimulai dari molekul, partikel yang sangat berpengaruh sampai
akhirnya menjadi satu kesatuan yang utuh juga fungsional dan indah, yakni
organisme (manusia).
Adapun salah satu komponen penyusunnya adalah darah. Darah dalam
tubuh sangat berpengaruh demi kelangsungan hidup manusia, karena pada
umumnya kita kenal darah mengedarkan sari-sari makan dan oksigen yang
mempunyai peran vital dalam tubuh manusia. Darah di edarkan melaui saluran
pembuluh darah. Selain itu, darah juga mempunyai bentuk yang bermacam-
macam dan mempunyai tugas masing-masing.
Untuk itu, kami akan membahas lebih lanjut mengenai sistem peradaran
darah dalam makalah ini, untuk memenuhi mata kuliah biologi untuk kimia.
Sistem peredaran darah ini termasuk materi yang pernah dibahas di SLTA.
Meskipun pembahasannya tidak terlalu detail. Kami disini akan membahas lebih
dalam dari segi alat peredaraan darah, mekanisme, sampai pada kelainan dalam
darah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana alat peredaran darah?
2. Bagaimana mekanisme dalam sistem peredaran darah?
3. Bagaimana kelainan yang terjadi dalam sistem peredaran darah?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah berdasarkan rumusan masalah di atas adalah.
1. Untuk mengetahui bagaimana alat peredaran darah.
2. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dalam sistem peredaran darah.
3. Untuk mengetahui bagaimana kelainan yang terjadi dalam sistem peredaran
darah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Peredaran Darah


Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah,
yaitu jantung (cor) dan pembuluh darah.
Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah, terletak didalam rongga dada dan
diatas diafragma. Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
a. Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu
1. Epikardium (lapisan luar)
2. Perikardium (selaput pembungkus jantung)
3. Miokardium (otot jantung): merupakan lapisan otot jantung yang tersususn
dari berkas-berkas otot.
4. Endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung) : merupakan selaput
yang membatasi ruangan jantung, lapisan ini mengadung pembuluh darah,
saraf, dan cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke jantung.

Gambar 2.1
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html
b. Ruangan jantung
Pada dasarnya jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari
dua pompa yang terpisah, yaitu jantung kanan dan jantung kiri. Jantung kanan
memompakan darah menuju ke paru-paru. Jantung kiri memompakan darah ke
seluruh tubuh kecuali paru-paru. Tiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan
dua ruang pompa yang dapat berdenyut, yaitu atrium dan ventrikel. Jantung
mempunyai 4 ruang:
1. Dua serambi (atrium) kanan dan kiri berfungsi sebagaitempat masuknya
darah dan membantu mengalirkan darah masuk kedalam ventrikel.
2. Dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri,ventrikel menyediakan tenaga utama
untuk mendorong darah. Ventrikel kiri mempunyai miokardium yang paling
tebal karena harus memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan atrium lebih
tipis dari ventrikel karena bekerja lebih ringan dari ventrikel.
3. Pada bayi yang belum lahir, antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat
lubang yang disebut foramen ovale. Lubang ini berfungsi sebagai bypass
aliran darah karena belum berfungsinya paru-paru janin.
c. Katup jantung
berfungsi untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Ada tiga macam
katup jantung:
1. Valvula trikuspidalis (berdaun tiga): terdapat di antara atrium kanan dan
ventrikel kanan. Katup ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam
ventrikel kanan tidak masuk kembali ke atrium kanan.
2. Valvula bikuspidalis (berdaun dua): terdapat di antara atrium kiri dan
ventrikel kiri. Katup ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel
kiri tidak mengalir kembali ke atrium kiri, katup ini sering disebut juga katup
mitral.
3. Valvula semilunaris (bentuk bulan sabit):Terletak diantara ventrikel kiri dan
aorta, katup ini berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke aorta dan
tidak sebaliknya.
4. Valvula Pulmonalis : Terletak diantara ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis, katup ini berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke
arteri pulmonalis dan tidak sebaliknya, katup ini disebut juga katup
semilunaris pulmonalis, terdiri dari 3 daun katup.
d. Saraf jantung
1. Sinoatrium Node (SA Node): terdapat pada atrium kanan.
2. Atrioventricular Node (AV Node): terdapat pada sekat antara atrium dan
ventrikel.
Jantung memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak
darah yang dipompa dalam satu periode tertentu. Misalnya, pada waktu istirahat
jantung berdenyut 70 kali per menit (pada laki-laki dewasa) dengan memompa
kira-kira 5 liter darah. Darah yang dipompa keluar jantung diteruskan oleh arteri
(pembuluh nadi). Sifat arteri yang elastis menyebabkan arteri ikut berdenyut.
Denyut jantung pada saat istirahat tersebut berbeda dengan denyut jantung ketika
orang tersebut sedang berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung
dalam menentukan berapa banyak darah yang dipompa dalam satu periode
tertentu.
Pembuluh darah
Pembuluh darah bertugas mengalirkan darah dari jantung hingga sampai
ke jaringan tubuh. Berdarasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi
arteri vena dan kapiler.
a. Arteri(pembuluh nadi)
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung
ke jaringan. Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis. Lapisan paling dalam pada
arteri adalah endothelium yang dikeliligi oleh Tunika intima, Tunika media, dan
Tunika adventitia. Arteri terletak lebih kedalam dari permukaan tubuh dan darah
yang mengalir tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan langsung dari
jantung. Arteri dibagi menjadi:
1. Arteriole merupakanpembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
2. Aorta merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kiri dan akan
mendistribusikan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Aorta merupakan
pembuluh nadi (arteri) yang terbesar. Percabangan aorta adalah arteri.
3. Arteri Pulmonalis merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel
kanan, bercabang menjadi 2 masing- masing menuju ke paru-paru kanan dan
kiri, mengalirkan darah kaya akan karbon dioksida.
b. Vena(pembuluh balik)
Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari kapiler kembali
menuju ke jantung. Dinding vena tipis dan kurang elastis bila dibandingkan
dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah karena aliran darah
pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di
permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.
1. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan
disebut venula. Venula berhubungan langsung dengan kapiler.
2. Vena pulmonalis: Terdapat 4 vena pulmonalis yang mengalirkan darah masuk
ke atrium kiri, 2 vena di kanan dan 2 vena di kiri. Biasanya, vena membawa
darah yang kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis membawa darah
yang kaya oksigen dari paru-paru ke atrium kiri.
3. Vena cava inferior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di
bawah jantung ke atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang
berukuran besar.
4. Vena cava superior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh diatas
jantung ke atrium kanan, vena cava superior termasuk vena yang berukuran
besar.
5. Sinus Coronarius : Membawa darah yang berasal dari dinding jantung sendiri
( dari arteri coronaria) menuju ke atrium kanan.
c. Pembuluh Kapiler
Merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20µm.
Menghubungkan arteriol dan venula. Dinding kapiler sangat tipis, tidak
mempunyai otot halus dan jaringan ikat, serta hanya tersusun oleh selapis
endothelium. Di kapiler terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan
karbondioksida dari jaringan, selain itu kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan,
makanan, hormon dan bahan lainnya diantara plasma darah dan cairan jaringan.
PERBEDAAN ANTARA ARTERI DAN VENA
Faktor Pembeda Arteri Vena
Dinding Tebal dan elastic Tipis, tidak elastic
Klep Hanya terdapat pada aorta Banyak, guna
mencegah kembalinya
aliran darah
Aliran Darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Kandungan Gas Banyak oksigen, kecuali Banyak
arteri pulmonalis karbondioksida,
kecuali vena
pulmonalis
Letak Umumnya lebih kedalam Umumnya dekat ke
dari permukaan tubuh permukaan tubuh/ kulit
Tekanan Kuat, darah memancar Lemah, darah menetes
Sel-sel darah
Fungsi darah:
1. Sebagai alat transpor:
a. Oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
b. CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dalam bentuk HCO3-
(bikarbonat).
c. Sari-sari makanan dari usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan.
d. Sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat pengeluaran
(ekskresi).
e. Hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa .
3. Alat pertahanan tubuh dari infeksi kuman.
4. Mengatur stabilitas suhu tubuh
Sel-sel darah
1. Sel darah merah (eritrosit)
a. satu milimeter kubik darah mengandung 4 – 6 juta sel.
b. Bentuknya bikonkaf.
c. Warna merah disebabkan oleh adanya pigmen yang disebut haemoglobin.
d. Fungsi eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dan CO2 serta menjaga
keseimbangan pH darah.
e. Dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih, sedang pada bayi sel darah
merah dibentuk di dalam hati.
f. Sel darah manusia dan mamalia tidak berinti.
2. Sel darah putih (leukosit)
a. Mempunyai inti
b. Setiap 1 mm kubik darah mengandung 5.000 – 9.000 sel
c. Sel darah putih dapat bergerak bebas secara ameboid, dan dapat
menembus dinding kapiler (kemampuan diapedesis)
d. Fungsi sel darah putih untuk imunitas/melawan antigen yang masuk ke
dalam tubuh
e. Ada dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri atas:
neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan agranulosit terdiri atas limfosit
dan monosit.
f. Dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk yang
granulosit, dan di kelenjar limpa untuk yang agranulosit.
3. Sel darah pembeku (trombosit)
a. Sering pula disebut keping-keping darah atau platelet
b. Tidak berinti dan mudah pecah
c. Dibuat oleh sel megakariosit di dalam sumsum tulang
d. Setiap 1 mm kubik darah pada orang dewasa mengandung 250.000 –
400.000 sel
e. Trombosit penting dalam proses pembekuan darah
Gambar 2.2
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

Proses pembekuan darah


Pembekuan darah merupakan rangkaian proses yang terjadi pada jaringan
tubuh, plasma darah, dan trombosit. Bila darah ke luar dari pembuluh darah, maka
akan segera membeku atau menggumpal (koagulasi). Mekanismenya sebagai
berikut:

Perhatikan proses pembekuan darah. Eritrosit ‘terjebak jala’ yang dibentuk


oleh benang fibrin. Peristiwa ini berfungsi mencegah kehilangan banyak eritrosit
saat luka.
Untuk keperluan tertentu, misalnya dalam proses pengambilan darah dari
donor, maka pembekuan darah dapat dihindari dengan jalan:
1. Mendinginkan darah mendekati titik bekunya untuk menghalangi
pembentukan trombin.
2. Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat untuk mengendapkan ion
Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat
3. Pemberian heparin atau dicumarol. Kedua zat tersebut merupakan zat anti
koagulan atau anti pembekuan darah
4. Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, jadi harus
menggunakanjarum yang tajam dan pipa atau gelas yang licin.
Cairan darah (plasma darah)
Komponen terbesar dari cairan darah ialah air. Di dalamnya terlarut
senyawa-senyawa kimia, antara lain:
a. Protein: protein yang terlarut dalam darah antara lain:
Fribrinogen (penting untuk pembekuan darah), albumin(menjaga tekanan
osmotik darah), globulin (membentuk at kebal atau zat anti, terutama
gamaglobulin),
b. Sari-sari makanan dan garam mineral misallnya Na, K, Ca, Mg, Cl , HCO 3-,
PO4-.
c. Enzim, hormon dan antibodi.
d. Zat-zat sisa metabolisme: urea dan asam ureat.
e. Gas-gas pernapasan: O2, CO2 dan N2.
Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal di bidang medis adalah
golongan darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh
Dr. Karl Landsteiner, seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula
Landsteiner menemukan golongan darah A, B, dan C. Golongan C ini kemudian
dinamakan golongan O. Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu Alfred
Decastello dan Adriano Sturli menemukan golongan ke empat yaitu golongan
AB.Dasar penggolongan darah ABO adalah adanya aglutinogen (antigen) pada
eritrosit, dan adanya aglutinin (antibodi) di dalam plasma darah. Aglutinogen
berarti antigen yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah jenis antibodi yang
menggumpalkan.
Golongan darah sistem ABO
Menurut sistem ABO darah manusia terbagi atas 4 golongan, yaitu:
Golongan aglutinogen (antigen) aglutinin (antibodi)
pada eritrosit pada plasma darah
A A α
B B β
AB A dan B -
O - α dan β
Pemahaman mengenai aglutinogen dan aglutinin inilah yang mendasari
teknik transfusi darah. Dalam transfusi darah, orang yang memberikan darah
disebut donor, sedangkan yang menerima disebut resipien. Transfusi (pindahtuang
darah) ini harus memperhatikan masalah aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi
inkompatibilitas (ketakcocokan) golongan darah, maka akan menyebabkan
terjadinya aglutinasi (penggumpalan) darah, dan bisa menyebabkan kematian sang
resipien.Secara umum dalam proses transfusi darah prinsip ini yang dipegang:Jika
aglutinin β bertemu dengan aglutinogenA, atau aglutinin α bertemu dengan
aglutinogen B akan menyebabkan aglutinasi (penggumpalan).
Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah begini: untuk donor
perhatikan aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan
aglutininnya.Nah, dari dasar itulah muncul istilah donor universal dan resipien
universal. Donor universal (golongan O) adalah golongan darah yang bisa
mendonorkan darahnya ke semua golongan darah, karena tidak memiliki
aglutinogen. Sedangkan resipien universal (golongan AB) adalah golongan darah
yang bisa menerima darah dari semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin.
Jadi O bisa menjadi donor ke semua golongan, dan AB bisa menjadi resipien dari
semua golongan.Namun, di dunia medis hal tersebut tidak diperbolehkan terutama
jika dilakukan transfusi dalam jumlah besar.

Gambar 2.3
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

Di atas adalah sebuah contoh tes golongan darah.


Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya menunjukan tekanan dalam arteri utama. Tekanan
darah ialah tekanan tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap
pembuluh darah (arteri, kapiler, vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada
arteri, kapiler, maupun vena.
Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir
kedalam jantung disebut DIASTOL. Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung
berkontraksi, sehingga jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung
disebut SISTOL. Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan tensimeter
atau sphygmanometer. Tekanan darah pada orang normal antara 120 mmHg pada
sistol dan 80 mmHg pada diastole. Dengan mengetahui tekanan darah seseorang,
kita mengetahui kekuatan jantung ketika memompa darah.
Gambar 2.4 Proses jantung saat memompa darah (siklus jantung)

Gambar 2.5 Keadaan jantung saat sistol dan diastol


B. Mekanisme Peredaran Darah
Peredaran darah dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
1. Sistem Kardiovaskular
Merupakan sub sistem sirkulasi yang bertugas mengedarkan darah ke
seluruh tubuh.
2. Sistem Sirkulasi Limfatik
Terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe dan cairan limfe atau getah
bening.
Sistem kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh


dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi berupa sari makanan yang
diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme.Sistem kardiovaskuler juga membawa
sisa metabolisme berupa ekskret untuk dibuang melalui organ-organ
eksresi.Sistem kardiovaskuler ini mempunyai karakter yang khas yaitu : selalu
cairan berupa darah pada manusia berada di dalam pembuluh darah sehingga
peredarannya tertutup.

Sistem Peredaran Darah

Sistem kardiovaskuler mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui


sistem peredaran darah (sirkulasi darah).
Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu

1. Sirkulasi Sistemik (Sistem peredaran darah besar)


2. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).

Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).


Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah
sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru. ( Jantung - Paru paru - Jantung lagi).
Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa
metabolisme untuk dibuang melalui alveolus paru-paru ke atmosfer.Selanjutnya
darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri)
melalui vena pulmonalis.Dari pemahaman itu maka

1. Arteri Pulmonalis adalah satu satunya aretri yang kaya Carbon dioksida
2. Vena Pulmonalis adalah satu satunya pembuluh darah vena / balik yang kaya
akan Oksigen.

Sirkulasi Sistemik (Sistem Peredaran Darah Besar)


Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar / Magna sirkulatoria adalah
srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru).
( Jantung - Tubuh - Jantung ). Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh
tubuh melalui aorta, kemudian pembuluh darah Aorta bercabang-cabang menjadi
arteri dan arteri bercabang lagii membentuk aeteriol / arteri yang lebih kecil yang
tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita. Selanjutnya darah
dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi kanan)/ ventrikel
dexter melalui vena cava baik Vena cava superior ( tubuh sebelah atas jantung )
maupun Vena cava inferior.

Gambar 2.6
http://yuditsara.blogspot.com/2013/06/peredaran-darah-kecil-dan-
peredaran_26.html
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.Darah
dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan
diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta.Aorta akan bercabang-
cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh kapiler.Selanjutnya dikembalikan ke
jantung melalui venula -vena - vena cava (pembuluh balik).

Jantung Sebagai Pompa

Gambar 2.7
http://biologiriza.blogspot.com/2010/02/13-mekanisme-peredaran-darah.html

Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh


jantung.Artinya darah dari tubuh masuk ke rongga jantung , kemudian dengan
melakukan kontraksi - relaksasi ( berdetak ) memungkinkan darah dari rongga
jantung keluar dari jantung. Jadi adanya detakan itulah jantung bisa membesar dan
mengecil sehingga dalam rongganya terjadi perubahan tekanan , ketika rongga itu
membesar maka tekanan di dalam rongga kecil sehingga rongga bisa menerima
darah. OK. Secara fungsional pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung
kanan yang memompa darah ke sirkulasi pulmonal dan pompa jantung kiri yang
memompa darah ke sirkulasi sistemik / ke seluruh tubuh.Jantung memompa darah
dengan cara kontraksi (sistol) dan (diastol). Jantung dapat bekerja dengan cara
memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang sangat istimewa dan
tentu sekali lagi berongga dalamnya. Ada 4 rongga pada jantung kita meliputi
serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri. Masing masing rongga terjadi
kontraksi dan relaksasi maka tugas masing nasing rongga itu tentu mempunyai 2
peran menerima dan memberi artinya menerima ketika rongga jantung besar dan
memberi ketika rongga itu dikecilkan karena otot jantungnya berkontraksi .
Misalnya secara mudah tugas serambi kanan , jika ruang jantung serambi kanan
itu besar maka tekanan rongga serambi itu kecil sehingga darah dari tubuh lewat
pembuluh darah vena cava masuk keserambi. Namun, ketika serambi kanan itu
berkontraksi maka ruang jantung itu mengecil rongganya akibatnya darah yang
ada di dalamnya akan tertekan keluar rongga , maka mengalirlah darah dari
serambi kanan ke bilik kanan melalui valvula trikuspidalis mengingat tekanan di
bilik kanan itu kecil karena ruangannya masih besar. Jadi tugas serambi kanan
adalah:
1. Menerima darah dari tubuh yang tekanannya masih besar karena tekanan dari
bilik kiri.
2. Memberikan darah ke bilik kanan.
Sifat istimewa dari miokardium adalah :
1. Bekerja secara miogenik dan ritmik.
2. Stimulus awal untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari jantung itu
sendiri yaitu dari nodus sinoatrial (SA node), bukan dari sistem saraf.
3. Pompa jantung ini bersifat otomatis dan bersifat dinamis sesuai dengan
kebutuhan jaringan tubuh terhadap oksigen dan nutrisi.
4. Setiap menit SA node mencetuskan impuls sekitar 70-80 kali/menit.
5. Perambatan impuls (interkoneksi) antar sel miokardium terjadi sangat cepat.
6. Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium
ventrikel.
7. Setiap sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang
memungkinkan perambatan terjadi dengan sangat cepat.
8. Durasi potensial aksi 100 kali lebih lama dari otot rangka.
9. Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka.
10. Apabila dalam satu menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka
pada seseorang yang berusia 70 tahun jantung berkontraksi sebanyak
2.540.160.000 kali.

Macam-macam peredaran darah :


1. Peredaran darah kecil, melalui : Ventrikel kanan ke arteri pulmonalis ke paru-
paru ke vena pulmonalis ke atrium kiri. Ringkasnya Jantung ke paru-paru ke
jantung.
2. Peredaran darah besar, melalui : Ventrikel kiri ke aorta ke arteri ke arteriola
ke kapiler ke venula ke vena ke vena cava superior dan vena cava inferior ke
atrium kanan.Atau : Ringkasnya dari Jantung ke seluruh tubuh ke jantung.
3. Sistem portae Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu
masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae . Pada mamalia/
manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
pembuluh ini kaya makanan karena mendapatkan makanan dengan menyerap
makanan dari jonjot usus , di katak terdapat sistem porta berupa Venaporta
renalis dari tungkai belakang ( Kaki) ke ginjal di saring darahnya baru ke
jantung.

Pembuluh Limfa (Pembuluh Getah Bening)

Ada dua kelenjar tempat masuknya limfe ( getah bening ) dari jaringan
1. Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster). Menerima aliran
limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang
bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus). Menerima aliran limpha dari
bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh
inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh
lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh
usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan
dalam pemberantasan kuman penyakit.Limpha disebut juga getah bening. Limpha
merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah.Ada beberapa
perbedaan antara limfa dengan darah.Di antaranya dapat dijelaskan di bawah ini.
1. Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena
adanya kandungan lemak dari usus.
2. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat
satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah
putih.
3. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena
dapat menghasilkan antibodi.
Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah,
namun pada limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak
yang dihasilkan oleh usus. Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini
memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan
bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka.Dari bagian yang terbuka
inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.
Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.
2. Menghancurkan kuman penyakit.
3. Menghasilkan zat antibodi.
4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.
Pembuluh limfa utama dalam tubuh terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Duktus limfatikus dekster (pembuluh limfa kanan) Pembuluh ini terletak pada
pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh limfe kanan
merupakan tempat muara dari semua cairan limfe yang berasal dari kepala,
leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan.
2. Duktus toraksikus (pembuluh limfa dada) Pembuluh ini terletak pada
pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini merupakan
tempat muara pembuluh lemak dari usus. Pembuluh limfe ini juga
mengumpulkan cairan limfe yang berasal dari bagian lain selain yang
disebutkan di atas. Peredaran limfe dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di
pembuluh balik. Pada tempat-tempat pertemuan pembuluh limfe terdapat
kelenjar limfa. Kelenjar ini menghasilkan zat antibodi yang disebut limfosit,
berfungsi untuk membasmi bibit penyakit. Kelenjar limfa yang terdapat
dalam tubuh manusia, antara lain terdapat pada ketiak, leher, paha, lipatan
siku, tonsil, amandel, adenoid.
C. Kelainan Sistem Peredaran Darah
A. Faktor Keturunan
Penyakit keturunan ini disebabkan oleh genetik.Diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah sukar membeku,penederita dapat
kehilangan banyak darah hanya karna luka kecil,penyakit ini bersifat
menurun.Hal ini disebabkan pada darah yang tidak memiliki anti hormon
globulin.Penderita hemofilia umumnya berjenis kelamin laki-laki,penderita
hemofilia perempuan tidak pernah dijumpai karena biasanya meninggal saar
masih dalam kandungan atau saat masih kecil.Meskipun tidak menderita
hemofilia,perempuan dewasa dapat bersifatkarier ,yaitu membawa gen
hemofilia.Jika terjadi luka darah penderita hemofilia sulit membeku.Luka sedikit
saja akan menjadi masalah yang serius bagi penderita hemofilia.Untuk
mencegahnya,hindari perkawinan yang memiliki kekerabatan yang dekat denga
hemofilia.
b. Thalassemia
Thalassemia adalah penyakit akibat eritrosit bentuknya tidak beraturan
yang menyebabkan kemampuan mengikat gas berkurang.Akibatnya daya ikat
terhadap karbon dioksida dan oksigen berkurang.
c. Sick Cell Anemia (SCA)
Penyakit keturunan yang bentuk sel darah merahnya tidak normal (sel
darah merah membentuk bulan sabit).Anemia mampu membuat untuk mngikat
oksigen maupun karbon dioksida menjadi berkurang.
B. Faktor Bukan Keturunan
Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis.Di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Anemia
Anemia adalah kondisi kekurangan jumlah darah nerah atau
hemoglobin.Anemia dalam eritrosit yang disebabkan kekurangan zat besi
(Fe).Penyakit kekurangan eritrosit dalam darah karena dinamakan kuman
(misalnya karena kasus penderita sakit cacing tambang)Penyakit kekurangan
cairan darah akibat kecelakaan yang banyak mengeluarkan darah.Kasus lain dapat
pula disebabkan karena tubuh seseorang kekurangan darah yang disebabkan
karena operasi,kecelakaan.melahirkanmaupun gizi buruk.Anemia sering disebut
denganpenyakit kurang darah.Akibat penyakit ini penderita tampak lemah,letih
dan lesu.
b. Anemia Pernisiosa (Anemia Addison)
Suatu penyakit yang disebabkan ketidakmampuan menyerapakan vit B12
(yang membantu pematangan sel).
c. Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d. Eritroblastosis Fetalis
Penyakit ini adalah penyakit kuning yang disebabkan rusaknya
eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
e. Elefantiasis
Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria.
f. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tinggi yaitu nilai ambang tekanan sistol sekitar 140-200
mmHg atau lebih,dan ambang tekanan diastol sekitar 90-110 mmHg atau lebih.
Tanda-tanda terkena tekanan darah tinggi adalah sakit kepala dan susah
tidur.Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat pecahnya kapiler.Jika pembukuh
darah yang pecah adalah pembuluh darah di otak,hal itu dapat mengakibatkan
stroke.Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih keras yang akhirnya membesar
khususnya bilik kiri dan dapat mengakibatkan gagal jantung,dan pecahnya
pembuluh darah retina.Jika otak bagian kiri mengalami kerusakan,penderita akan
mengalami kelumpuhan ditubuh sebelah kanan.Sebaliknya,jika otak bagian kanan
mengalami kerusakan,penderita akan mengalami kelumpuhan ditubuh sebelah
kiri.Hingga kini,sebagian besar penyakit tekanan darah tinggi belum diketahui
secara pasti penyebabnya dan diketahui secara dini.
g. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Penyakit ini merupakan berlawan dengan penyakit hipertensi,yaitu suatu
keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah tekanan darah
normal.Terjadi jika sistol darah kurang dari120 mmHg dan tekanan diastol kurang
dari 80 mmHg.Penderita hipotensi dapat mengalami pingsan.
h. Leukimia (Kanker Darah)
Leukimia yaitu jumlah sel darah putih yang jauh di atas jumlah normal
karena pembelahan yang tak terkendali.Di samping itu sel-sel darah putih menjadi
“ganas”,memakan sel-sel darah merah ,sehingga seseorang mengalami anemia
yang berat.Leukimia merupakan kanker yang terdapat pada sumsum tulang yang
enghasilkan leukosit.Leukosit mencapai 200 ribu mm kubik.Penyakit leukimia
yang sudah parah dapat mengalami kematian.
i. Trombus dan Embulus
Penyakit yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam arteri coronaria
( nadi tajuk ).
j. Jantung Kooroner
Jantung Kooroner,yang merupakan salah satu penyakit yang
mematikan.Penyakit ini disebabkna tersumbatnya pembuluh darah arteri oleh
lemak,sehingga aliran darah menuju jantung menjadi tidak lancar.
k. Sklerosis
Penyakit pengerasan pembuluh nadi.Gangguan ini dapat disebabkan oleh
dua hal,yaitu karena endapan lemak yang disebut aterosklerosis,dan disebabkan
oleh endapan kapur atau arteriosklerosis.
Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembukuh darah,sehingga
menaikkan tekanan darah.Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat
menyebabkan pecahnya arteriole tersebut.Walaupun hal ini terjadi di otak dapat
menyebabkan kematian ( stroke).
l. Varises dan Wasir
Varises merupakan pelebaran pembuluhan balik,biasanya terlihat berwarna
kebiruan dan sering tampak pada betis.Wasir atau Ambeien merupakan
pembesaran pembuluh balik pada daerah di sekitar dubur ( anus ).Penyebab wasir
adalah aliran darah yang tidak lancar,misalnya karena terlalu banyak
duduk,kurang gerak atau karena terlalu kuat mngejan.Sedangkan pada Varies
disebabkan karena menurunnya fungsi kutup pada pembuluh vena ,dalam keadaan
normal katup pada pembuluh vena akan membuka untuk mengalirkan darah
kembali ke jantung ,dan menutup kembali setelah darah melewatinya.
Akan tetapi jika tonus otot disekitar pembuluh vena lemah,maka aliran
darah terhenti dan darah cenderung berkumpul didasar vena.Selanjutnya akan
timbul endapan pada pembuluh vena yang menyebabakan tonjolan besar dab
berkelok-kelok berwarna kebituan.
m. Penyakit Kuning pada Bayi
Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadikarena rusaknya
sel-sel darah merah pada bayi tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pemabahasan di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Sistem peredaran darah manusia mempunyai alat peredaran darah berupa
jantung dan pembuluh darah. Jantung berfungsi memompa darah ke paru-
paru dan keseluruh tubuh. Jantung terdiri aras 4 ruangan, yakni atrium kanan,
atrium kiri, dan ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Jantung juga mempunyai
katup untuk mencegah kembali ke arah sebelumnya. Kerja jantung juga
dipengaruhi oleh saraf, yakni SA node dan VA node. Selain jantung,
pembuluh darah juga mempunyai arteri dan vena yang membantu dalam
proses penyebaran darah.
2. Peredaran darah terbagi menjadi menjadi 2, yaitu peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar. Peredaran darah kecil adalah peredaran dari jantung ke
paru-paru. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke
seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
3. Kelainan dalam darah ada 2 yaitu faktor keturunan dan faktor bukan
keturunan. Kelainan dalam darah dari faktor keturunan akan terus muncul dan
terus menurunkan kelainan darah tersebut ke generasi selanjutnya. Jika
kelainan dalam darah dari faktor bukan keturunan terjadi akibat pola makan,
dan kesehatan tubuh serta antibody yang tidak dapat menyerang penyakit
sehinngga badan kita terkena penyakit kelainan darah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://jimipositron.blogspot.com/2013/10/saraf-yang-mengatur-jantung.html

http://biologiriza.blogspot.com/2010/02/13-mekanisme-peredaran-darah.html

http://yuditsara.blogspot.com/2013/06/peredaran-darah-kecil-dan-
peredaran_26.html
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

Anda mungkin juga menyukai