Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANATOMI &

FISIOLOGI SISTEM
KARDIOVASKULER

Nama : ADITYA MAULANA


Nim :201211742

Dosen pengampu : Ns. Ria Desnita, M. Kep. Sp. Kep. MB

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia –
Nya penulis dapat menyusun Tugas ini dalam bentuk makalah Anaromi Dan Fisiologi yang
berjudul “Sistem Kardiovaskuler”

Dalam penulisan ini, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, penulis mohon pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini sehingga lebih sempurna di masa
yang akan datang.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Atas
segala perhatiannya penulis ucapkan Terima kasih.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem ajringan atau organ
dalam ubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu organisme adalah sistem
kardiovaskuler.
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian jantung terus-menerus
berdetak. Jantung berkembang sedemekian dini dan sangat penting seumur hidup. Hal ini
karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai
sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem kardiovaskuler?
2. Apa saja komponen sistem kardiovaskuler?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem kardiovaskuler
2. Untuk mengetahui komponen-komponen sistem kardiovaskuler
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah penghubung antara
lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrisi dan
gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir metabolisme
keluar dari tubuh.
II. Komponen
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah.
A. Jantung
Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-
paru dibagian tengah rongga toraks, dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis
midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan
tangan pemiliknya.
1. Pelapis jantung
Jantung terdiri atas 3 lapisan jaringan yaitu;
a Perikardium
Memiliki dua sakus (kantong pembungkus). Sakus terluar terdiri atas jaringan fibrosa,
sedangkan sakus terdalam terdiri atas lapisan membran serosa ganda. Jantung terbungkus
oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
• Lamina pariestalis, disebelah luar
• Lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
b Miokardium
Terdiri atas otot jantung. Gerakan otot jantung involunter. Setiap serat sel memiliki satu inti
sel dan satu atau lebih cabang. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke
ruang lainnya.
c Endokardium
Melapisi bilik katup jantung. Lapisan ini merupakan membran yang tampak mengkilap, halus
dan tipis yang memungkinkan aliran darah yang lancar ke dalam jantung. Lapisan ini terdiri
atas sel epitelium gepeng dan berlanjut ke pembuluh darah.
2. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium dan 2 berdinding tebal
disebut ventrikel
Atrium
a Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katup dan selanjutnya ke paru-paru
b Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru-paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudia darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup dan selanjutnya ke
seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium
Ventrikel
Merupakan alur-alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut muskulus
papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi katup daun antrioventrikuler oleh serah yang
disebut korda tendinae
a Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri
pulmonalis
b Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui
aorta
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel
3. Katup Jantung
a. Katup atriovaskuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel
kanan mempunyai 3 buah daun katup (trikuspid). Sedangkan katup yang terletak diantara
atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai 2 buah daun katup (mitral). Memungkinkan darah
mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastolik dan mencegah aliran balik pada fase
sistolik
b. Katup semilunar
• Katup pulmolal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
kanan
• Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup ini mempunyai bentuk yang
sama terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris. Adanya katup ini memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mecegah aliran balik pada
waktu diastole
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan
ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah
4. Aliran darah ke jantung
a. Sirkuit pulmonar
Dua vena besar tubuh, vena kava superior dan inferior memompa darah ke atrium kanan.
Darah melalui katup trikuspid masuk ke ventrikel kanan, dan dari ventrikel kanan dipompa
masuk ke arteri pulmonalis atau trunkus (satu-satunya arteri yang membawa darah miskin
oksigen). Lubang arteri pulmonalis dijaga oleh katup pulmonal yang dibentuk oleh katup
trikuspid semilunar. Katup ini mencegah aliran balik darah ke ventrikel kanan saat otot
ventrikel relaksasi. Setelah meninggalkan jantung arteri pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang membawa darah vena ke dalam paru-paru dimana pertukaran
gas terjadi. Pertukaran gas terjadi antara darah di kapiler paru dan udara di alveoli paru. Pada
setiap paru, kapiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu pada akhirnya membentuk
dua vena pulmonalis
b. Sirkuit sistemik
Dua vena pulmonalis dari tiap paru-paru yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri.
Kemudian darah mengalir melalui katup bikuspid masuk ke ventrikel kiri dan dari sini darah
dipompa ke aorta, arteri pertama dan sirkulasi umum. Pintu aorta dijaga oleh katup aortik,
yang dibentuk oleh katup trikuspid semilunar.
Sirkulasi Janin
Saat hamil, janin berkembang melakukan modifikasi suplai darah sendiri untuk memberikan
oksigen dan nutrien kepada ajringan tubub serta untuk menyingkirkan materi sisa dan
karbondioksida. Peristiwa ini disebut sirkulasi janin. Beberapa modifikasi unik dalam
sirkulasi janin terjadi karena paru, sistem penceranaan dan ginjal belum berfungsi sempurna
saat prenatal.
a. Bayi memiliki dua arteri umbilikal yang membentang dari arteri iliaka internal, membawa
darah janin yang miskin oksigen
b. Plasenta merupakan unsur sementara yang melakat pada dinding uterus, menghubungkan
antara ibu dan janin, serta memungkinkan pertukaran zat diantara keduanya. Selain fungsi
pertukaran zat (nutrien, oksigen dan karbondioksida) antara sistem sirkulasi melalui difusi
juga melindungi janin dengan memberikan imunitas pasif sementara dari antibodi ibu yang
berlangsung beberapa bulan sebelum lahir dan mempertahankan kehamilan melalui hormon
kehamilan (HGC, estrogen dan progesteron) yang disekresikan.
c. Vena umbilikal membawa darah yang kaya oksigen kembali ke janin
d. Duktus venosus adalah lanjutan vena umbilikal yang mengembalikan darah langsung ke
vena kafa inferior dan oleh karena itu sebagian besar darah memintas hati yang belum
berfungsi
e. Foramen ovale berbentuk menyerupai katup yang memungkinkan darah mengalir diantara
atrium kiri dan kanan sehingga sebagian darah memintas paru yang belum berfungsi
f. Duktus arteriosus, pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan
aorta torasik desendens, mengalirkan lebuh banyak darah ke sistem sirkulasi
g. Korda umbilikal (tali pusat) membentang dari plasenta hingga janin. Panjangnya sekitar 50
cm dan terdiri atas 2 arteri umbilikal dan 1 vena umbilikal, dan terhubung dengan janin
melalui umbilikulus.
Perubahan saat kelahiran. Saat bayi pertama kali bernapas, paru-paru mengembang pertama
kali , meningkatkan aliran darah. Darah kembali dari paru meningkatkan tekanan di atrium
kiri, menutup pintu foramen ovale dan mencegah darah mengalir diantara atrium. Darah
masuk ke atrium kanan kemudian dialirkan ke ventrikel kanan dan masuk ke sirkulasi paru
melalui vena pulmonalis. Saat sirkulasi pulmonal berlangsung kadar oksigen meningkat,
menyebabkan konstriksi dan menutupnya duktus arterious. Jika adaptasi ini tidak terjadi
setelah lahir, hal ini menjadi bukti adanya kelainan kongenital. Saat sirkulasi plasenta
berhenti segera setelah lahir, vena umbilikal, duktus venosus dan arteri umbilikal terlepas
karena tidak lagi dibutuhkan.
5. Fisiologi sistem kardiovaskuler
Dalam keadaan normal darah mengalir dari vena ke atrium dan 70% nya langsung mengalir
ke ventrikel. Selanjutnya kontraksi atrium akan menambahkan 30% nya. Dalam keadaan
normal jantung mampu memompa darah sampai 400% darah yang dibutuhkan tubuh.
Siklus jantung terdiri atas periode relaksasi yang dinamakan diastolik, diikuti oleh periode
kontraksi dinamakan sistolik. Selama sistolik ventrikel, tekanan di ventrikel tinggi, katup A-
V tertutup, darah mendorong katup semillunaris pulmonal dan aorta. Setelah sistolik berakhir
tekanan ventrikel turun, tekanan atrium tinggi mendorng katup A-V terbuka dan darah
mengalir ke ventrikel.
6. Sumber impuls jantung
a. Serabut purkinje. Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar
impuls denga kecepatan 5 kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang
cepat disepanjang sistem purjinje memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian
diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak sehingga terbentuk kerja pemompaan
darah yang terkoordinasi.
b. Nodus sinoatrial (nodus S-A), adalah suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak
didinding posterior atrium kanan tepat dibawah pembukaan vena kava superior. Nodus S-A
melepaskan impuls sebanyak 72 kali/menit, nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan
parasimpatis sistem saraf otonom yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya.
Nodus S-A mengatur kontraksi irama sehingga disebut pacemaker/pemacu jantung.
c. Nodus atrioventrikular (Nodus A-V), terletak dibawah dinding posterior atrium kanan.
Nosus A-V menunda impuls seperatusan detik sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum
terjadi kontraksi ventrikular.
d. Berkas A-V (berkas His), adalah sekelompok besar serabut purkinje yang berasal dari nodus
A-V dan membawa impuls di sepanjang seeptum interventrikular menuju ventrikel, berkas ini
dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri.
Percabangan berkas kanan memanjang disisi dalam ventrikel kanan. Serabut bercabang
menjadi serabut-serabut purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk
memperpanjang impuls. Percabangan berkas kiri memanjang disisi ventrikel kiri dan
bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.
B. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah dari
jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada 3 jenis pembuluh darah utama yaitu
arteri, vena dan kapiler
a Arteri
Arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh kecuali arteri pulmonalis.
Arteri mempunyai dinding yang kuat dan elastis yang tersusun dari 3 lapisan :
• Tunika intima/interna. Lapisan yang tipis, halus dan pipih yang dilapisi jaringan epitelium
skuamosa.
• Tunika medika. Lapisan yang terdiri atas otot polos dan sebagian jaringan fibrosa. Dalam
arteri yang berukuran lebih besar, jumlah serat elastis ini lebih banyak dan sebaliknya lebih
sedikit pada arteri yang lebih kecil
• Tunika eksterna/adventisia. Lapisan ini terdiri atas jaringan fibrosa yang melindungi
pembuluh darah
b Vena
Vena adalah pembuluh adarah yang mengalirkan darah kaya CO2 dari tubuh ke
jantung. Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri, tetapi memiliki 3 lapisam jaringan
yang sama. Dinding vena lebih tipis karena terdapat sedikit otot dan jaringan elastik sedikit di
tunika media karena vena membawa darah dengan tekanan yang lebih rendah daripada arteri.
Saat vena terpotong vena kolaps sementara arteri yang memiliki dinding yang lebih tebal
tetap terbuka.
Sebagian vena memiliki katup yang mencegah aliran balik darah dan memastikan
darah mengalir ke jantung. Pintu (kuspid) katup berbentuk semilunar dengan cekungan
menonjol ke jantung. Katup banyak terdapat dalam vena ekstremitas, khususnya ekstremitas
bawah dimana darah harus berjalan jauh melawan gravitasi saat individu berdiri. Vena paling
kecil disebut venul.
c Kapiler
Arteriol (arteri berukuran paling kecil) terkecil bercabang menjadi sejumlah pembuluh
panjang yang disebut kapiler. Dinding kapiler terdiri atas lapisan tunggal sel endotelium yang
memiliki membran dasar tipis yang dapat dilalui air dan substansi molekul kecil lainnya.
Molekul besar seperti protein plasma tidak dapat melalui dinding kapiler. Kapiler membentuk
jaringan pembuluh darah tipis yang besar, dimana menghubungkan arteriol terkecil dengan
venul terkecil. Kapiler terdiri atas 1 lapisan jaringan epitelium skuamosa. Kapiler berfungsi
dalam pertukaran oksigen dan nutrien dengan materi sisa secara osmosis.
C. Darah
Darah adalah sejenis jaringat ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa
dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dan lebih kental dibandingkan air, cairan ini
memiliki rasa dan bau yang khas, serta memiliki pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah bervariasi
dari merah terang sampai merah tua kebiruan, tergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel
darah merah.
Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang
sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding
terbalik dengan jumalah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai
perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.
Komponen darah terdiri atas :
a. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan
sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan
anorganik.
b. Eritrosit atau Sel darah merah
Sel darah merah merupakan kepingan bikonkaf yang tidak memiliki inti sel dan
berdiameter sekitar 7 µm. Bentuknya yang bikonkaf sesuai dengan fungsinya yaitu
meningkatkan area permukaan untuk pertukaran gas dan bagian tengahnya tipis
memungkinkan keluar-masuknya gas secara cepat.
Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut, terutama oksigen dan juga sebagian
karbondioksida. Fungsi ini terkait dengan hemoglobin yang ada didalam eritrosit.
Hemoglobin adalah protein kompleks yang mengandung zat besi berpigmen yang disebut
home. Setiap eritrosit mengandung 300 juta molekul hemoglobin. Sel darah merah berperan
penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan bufer
asam-basa.
Eritrosit dihasilkan di sumsum merah tulang yang berada diujung tulang panjang, pipih
dan iregular. Masa hidup eritrosit adalah sekitar 120 hari.
c. Leukosit atau Sel darah putih
Sel ini memiliki fungsi penting dalam pertahanan tubuh terhadap mikroba dan materi asing
lainnya. Leukosit adalah sel darah yang paling besar dan menyusun sekitar 1% volume darah.
Leukosit mengandung inti sel dan sebagian leukosit memiliki granula dalam sitoplasmanya.
Ada 2 jenis leukosit yaitu granulosit/leukosit polimorfonuklear (neutrofil, eosofil, dan
basofil) dan agranulosit (limfosit dan monosit)
Granulosit
• Neutrofil, berfungsi terutama melindungi tubuh terhadap materi asing khususnya mikroba
serta menyingkirkan materi sisa misal sel mati. Neutrofil ditarik masuk ke area infeksi oleh
suatu zat kimia yang dilepaskaan oleh sel yang rusak yang disebut kemotaksin. Neutrofil
memiliki mobilitas yang tinggi dan menerobos dinding kapiler pada area yang terkena infeksi
melalui diapedesis. Selanjutnya neutrofil menelan dan membunuh mikroba melalui
fagositosit.
• Eosinofil, peran utamanya adalah menyingkirkan parasit seperti cacing yang terlalu besar
untuk difagosit. Eosinofil memiliki zat kimia toksik yang disimpan dalam granula yang
dilepaskan saat eosinofil mengikat organisme penginfeksi. Eosinofil sering ditemukan pada
sisi inflamasi akibat alergi.
• Basofil, menyeruapai fungsi sel mast. Sel ini mengandung histamin, mungkin untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan juga antikoagulan heparin, mungkin
untuk membantu mencegah mengumpalan darah. Fungsi sebenarnya belum diketahui.
Agranulosit
• Monosit merupakan sel mononuklear berukuran besar yang dihasilkan oleh sumsum merah
tulang. Sebagian sel ini bersirkulasi dalam darah dan secara aktif bergerak dan melakukan
fagositosit, sementara sebagian sel lainnya berpindah ke jaringan dimana sel ini berkembang
menjadi makrofag. ,akrofak memiliki fungsi inflamasi dan imunitas.
• Limfosit berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen (materi asing),
seperti sel yang dianggap abnormal. Limfosit terdiri atas limfosit T dan limfosit B.
d. Trombosit
Merupakaan kepingan berukuran sangat kecil, berdimeter 2-4 µm dan tidak berinti,
dihasilkan oleh sitoplasma megakariosit pada sumsum merah tulang. Trombosit mengandung
berbagai zat yang meningkatkan pembekuan darah yang menyebabkan hemostasis
(penghentian darah).
Golongan Darah
Golongan darah terdiri atas 4 golongan yaitu A, B, AB dan O. Pada orang yang
memiliki golongan darah O, orang tersebut tidak memiliki baik antigen A ataupun antigen B
didalam membran sel darah merahnya dan darah mereka dapat ditransfusikan ke semua
golongan darah, sehingga disebut donor universal. Sebaliknya golongan darah AB tidak
memiliki baik antibodi anti-A maupun B sehingga dapat menerima transfusi dari semua
golongan darah sehingga disebut resipien universal.
Faktor Rhesus
Selain pemeriksaan golongan darah ABO, faktor Rhesus juga harus diperhatikan saat
transfusi darah. Golongan darah Rhesus terdiri atas Rhesus D positif dan negatif.
Jika faktor Rhesus darah resipien adalah negatif, dan menerima transfusi dari
golongan darah yang positif untuk pertama kali, tidak menimbulkan bahaya. Akan tetapi, jika
selanjutnya resipien menerima transfusi faktor Rhesus positif untuk kedua kalinya akan
terjadi reaksi dalam peredaran darah yang membahayakan.
Wanita yang mempunyai faktor Rhesus negatif dapat mengandung dan melahirkan
anak yang memiliki Rhesus positif untuk pertama kali dengan selamat, tetapi besar
kemungkinan kehamilan seterusnya menyebabkan janin eritroblastosis fetalis.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah penghubung antara
lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrisi dan
gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir metabolisme
keluar dari tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah.
Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua
paru-paru dibagian tengah rongga toraks. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan
tangan pemiliknya.
Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah
dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada 3 jenis pembuluh darah utama
yaitu arteri, vena dan kapiler
Darah adalah sejenis jaringat ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan
dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dan lebih kental dibandingkan air,
cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta memiliki pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah
bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, tergantung pada kadar oksigen yang
dibawa sel darah merah.

DAFTAR PUSTAKA
Sloane Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Budiyono Setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi. Laskar Aksara.
Waugh Anne, dkk. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta. Penerbit Salemba
Medika.
Luklukanigsih Zuyina. 2013. Anatomi, Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta. Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai