Anda di halaman 1dari 19

SISTEM KARDIOVASKULER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu biomedik dasar dengan

dosen pengampu Sajodin, S.Kep., Ners., M.Kes., AIFO.

Disusun oleh:

Syakila Aglaira (302023115)

Andini Juliya Saraswati (302023117)

Muhamad Fakhrurozi Kholid (302023126)

Salsa Alfiany (302023129)

Aura Jannati Al Fafa (302023134)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah laporan ini yang berjudul ” Sistem Kardiovaskuler “

Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat


bantuan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu, dalam kesempatan ini penyusun menghantarkan rasa hormat dan terimah kasih
kepada dosen Ilmu Biomedik Dasar, serta teman-teman yang membantu dalam
makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya, penyusun
dengan rendah hati menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Bandung, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. DEFINISI SISTEM KARDIOVASKULER 3
B. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER 3
BAB III PENUTUP 14
A. KESIMPULAN 14
B. SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi
darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut
secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan
darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke
jantung melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan,
dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan
kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor
perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada
sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami
anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu
memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler
tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian).
Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan
serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sistem kardiovaskuler?
2. Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler itu?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi system kardiovaskuler
2. Mengetahui anatomi fisiologi dalam system kardiovaskuler

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari
jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons
aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri

B. Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler


Di dalam sistem kardiovaskuler melibatkan 2 organ sirkulasi darah
yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke
seluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme, yang
dimana kedua organ ersebut diantaranya yaitu :
1. Jantung

3
Jantung terletak pada mediastinum, yaitu kompartemen pada bagian
Tengah rongga thorax diantara dua rongga paru. Mediastinum merupakan
struktur yang dinamis, lunak yang digerakkan oleh struktur-struktur yang
terdapat jantung didalamnya dan mengelilinginya (diafragma dan gerakan
lain pada pernafasan) serta efek gravitasi pada posisi tubuh.

a. Struktur Jantung
Ukuran jantung sekitar sedikit lebih besar dari satu kepalan
tangan dengan berat berada pada rentang 7-15 ons (200-425 gram).
Dalam setiap harinya jantung mampu memompa sampai dengan
100.000 kali dan dapat memompa darah sampai dengan 7.571.000
liter. Posisi jantung berada di belakang sternum pada bagian
rongga mediastinum, diantara costae kedua dan keenam. Pada
jantung sebelah kanan menerima darah yang tidak ter oksigenasi
dari vena cava superior dan vena cava inferior kemudian
mengalirkannya ke pulmonal untuk proses oksigenasi. Sedangkan
bagian kiri jantung menerima dari teroksigenasi dari paru melalui
vena pulmonalis untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh
melalui aorta.

Jantung terdiri atas 3 lapisan jaringan:

4
1) Perikardium
Perikardium merupakan lapisan pembungkus jantung
yang dimana memiliki dua sakus (kantong atau
pembungkus). Sakus terluar terdiri atas jaringan fibrosa
sedangkan sakus terdalam terdiri atas lapisan membrane
serosa ganda. Perikardium serosa (serosa ganda) juga
mempunyai dua lapisan yaitu pericardium parietal dan
pericardium visceral. Perikardium parietal merupakan
permukaan bagian dalam pericardium fibrosa. Sedangkan
pericardium visceral melekat pada permukaan jantung.
Ruang yang berada diantara pericardium parietal dan
visceral disebut dengan ruang pericardium. Dalam kondisi
normal ruang tersebut berisi cairan yang berfungsi untuk
memudahkan jantung untuk bergerak dan berdenyut tanpa
hambatan.

2) Miokardium

5
Miokardium terdiri atas otot jantung. Gerakan otot jantung
bersifat involunteer atau tidak di bawah kendali sadar.
Setiap serat sel memiliki satu inti sel dan satu atau lebih
cabang. Miokardium paling tebal pada bagian apeks dan
paling tipis dibagian basal.

3) Endokardium
Endokardium merupakan lapisan pertama otot jantung yang
berfungsi sebagai lapisan dalam jantung.

Jantung terbagi atas 4 ruangan. Bagian atas disebut atrium kiri


dan kanan serta bagian bawah disebut ventrikel kiri dan kanan.
Dinding bagian dalam yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri dan
kanan disebut septum. Ventrikel kiri adalah bagian jantung yang paling
besar dan paling kuat yang berguna untuk memompakan darah melalui
katub aorta ke seluruh tubuh.

1) Atrium Kanan
Terdapat 3 lubang besar pada dinding atrium kanan ini, yaitu:
a) Vena Cava Superior, masuk dibagian bawah pada dinding
posterior

6
b) Lubang yang menghubungkan atrium kanan dan ventrikel
kanan dijaga oleh katul yang disebut katub atrioventricular atau
juga disebut katub tricuspidalis terdiri dari 3 daun), yang
gunanya untuk menahan darah kembali ke atrium dextra
c) Sinus Coronarius, sebuah vena yang membawa darah dari
dinding jantung Lubang ini terletak diantara Vena Cava Inferior
dan katub Tricuspidalis.
2) Ventrikel Kanan
Pada dinding ventrikel kanan terdapat tonjolan yang disebut
muskulus papilaris dari tonjolan ini berjalan serat fibrous yang
disebut Chorda Tendinea, menuju dan melekat pada daun katub
tricuspidalis. Chorda Tendinea ini menyokong dan mencegah katub
mengarah masuk ke atrium kanan saat ventrikel kanan kontraksi
untuk memompakan darah ke Arteri Pulmonalis.
Lubang menuju ke A. Pulmonalis dijaga oleh katub pulmonalis
yang disebut juga katub semilunarts, mencegah darah kembali lagi
masuk ke ventrikel kanan saat ventrikel kanan dilatasi (fase
diastolik). Begitu ventrikel kanan terisi penuh darah, segera akan
kontraksi, ketika itu pula katub tricuspidalis menutup dan katub
pulmonalis membuka.
3) Atrium Kiri
Atrium kiri relatif lebih kecil dibanding atrium kanan, tetapi
dindingnya lebih tebal. Empat vena pulmonalis, masing masing
dua dari tiap paru masuk ke atrium kiri ini. Tidak ada katub pada
lubang ini. Katub atrioventricular yang menghubungkan atrium kiri
dan ventrikel kiri disebut katub mitralis atau katub bicuspidalis
(terdiri dari 2 daun)
4) Ventrikel Kiri
Rongga ventrikel kiri berbentuk oval, sedang ventrikel kanan
berbentuk bulan sabit Ukurannya niga relatif lebih kecil
disebabkan dindingnya yang lebih tebal.

7
Muskulus Papilaris pada ventrikel kiri lebih besar dan chorda
tendinea lebih tebal dan lebih kuat dibandingkan pada ventrikel
kanan. Chorda Tendinea dan m. Papilaris ini mencegah katub
mitralis mengarah ke atrium kiri saat ventrikel kiri kontraksi
(sistolik), sehingga darah tidak kembali ke atrium kiri atau seluruh
darah dipompakan menuju aorta. Saat ventrikel kiri dilatasi, darah
dicegah kembali masuk dari aorta oleh katub semilunaris aorta
yang lebih besar dan lebih kuat dibanding katub semilunaris
pulmonalis. Jadi begitu ventrikel ini penuh, segera akan kontraksi.
Begitu ventrikel kiri kontraksi katub mitralis akan menutup dan
katub aorta membuka Dibelakang katub aorta ini terdapat lubang
dari a coronaria, pembuluh darah yang berada pada jantung dan
memberi makanan pada otot jantung.
5) Vena Cava Superior
Vena ini merupakan salah satu dari dua vena yang membawa
darah yang mengandung banyak CO2 dari seluruh tubuh menuju
ke jantung, Darah vena-vena dari kepala dan tubuh bagian atas
bersatu kedalam vena cava superior yang selanjutnya akan masuk
kedalam atrium kanan.
6) Vena Cava Inferior
Darah vena-vena yang berasal dari tungkai dan tubuh bagian
bawah bersatu masuk ke vena besar ini, selanjutnya akan
dikosongkan ke atrium kanan.
7) Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah terbesar dalam tubuh kita,
diameternya kira-kira sebesar jempol tangan. Pembuluh darah ini
membawa darah yang kaya O₂ dari ventrikel kiri yang akan
dialirkan ke seluruh bagian tubuh.
8) Arteri Pulmonalis (Pulmonary artery)
Arteri ini membawa darah yang mengandung banyak CO₂ dari
ventrikel kanan ke paru-paru. Tidak seperti biasa dimana arteri

8
selalu mengandung banyak O2, arteri ini justru mengandung
banyak CO2. (Umumnya pembuluh darah yang meninggalkan
jantung disebut "arteri" mengandung banyak O, sedang "vena"
pembuluh darah yang menuju ke arah jantung mengandung banyak
CO₂2).
9) Vena Pulmonalis (Pulmonary vein)
Juga tidak seperti biasa, vena ini mengandung darah yang kaya
O2 yang berasal dari paru yang kemudian masuk ke atrium kiri.
10) Musculus Papillaris
M. papillaris ini melekat pada bagian paling bawah dari
dinding inferior ventrikel. Musculus ini dihubungkan dengan katub
tricuspidalis di ventrikel kanan dan katub mitralis di ventrikel kiri
oleh chorda tendinea. Kontraksi dari otot ini akan membuka katub-
katub ini, sebaliknya bila relaksasi akan menutup katub-katub ini
11) Chorda Tendinea
Chorda tendinea ini adalah suatu tendon yang menghubungkan
m. papillaris dan katub tricuspidalis di ventrikel kanan, dan katub
mitralis di ventrikel kiri. Bentuknya seperti tali-tali senar.
12) Katub Tricuspidalis (Tricuspid valve), mengatur aliran darah dari
atrium kanan ke ventrikel kanan 2
13) Katub Pulmonalis (Pulmonary valve), mengatur aliran darah
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, kemudian darah ke paru-paru
untuk mengambil oksigen.
14) Katub Mitralis (Mitral valve), mengatur darah yang kaya oksigen
dari paru melalui atrium kiri ke ventrikel kiri.
15) Katub Aorta (Aortic valve), mengatur jalan keluar darah yang kaya
oksigen dari ventrikel kiri ke aorta yang selanjutnya dialirkan ke
seluruh bagian dari tubuh termasuk jantung sendiri.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terletak di seluruh tubuh, dan tujuan utamanya adalah
transportasi. Pembuluh darah ini mengalirkan darah vang teroksigenasi ke

9
seluruh sel tubuh dan kemudian darah mengangkut produk sampah dari sel
tubuh ke paru.
Ada tiga jenis pembuluh darah utama yaitu arteri, vena dan kapiler.
a. Arteri dan Arteriol
Arteri mengalirkan darah menjauh dari jantung. Arteri mempunyai
dinding yang tebal terdiri dari endotel interna dan externa, juga lapis
serat elastik tebal dibagian tengah serta otot polos. Serat yang elastik
ini memungkinkan arteri menggembung dan menerima peningkatan
volume darah tiba-tiba setiap jantung berdenyut/kontraksi.
Arteriol adalah arteri yang lebih kecil, namun masih terlihat oleh
mata telanjang. Lapisan tengah dari pembuluh darah ini mempunyai
serabut elastik, namun mempunyai otot polos lebih banyak yang
melingkari arteriol. Kontraksi sel-sel otot polos ini diluar pengaruh
gerak sadar, jadi gerakan otot ini dibawah pengaruh sistem saraf
autonomic. Jika serabut otot kontraksi, diameter rongga (lumen)
arteriol mengecil, sedang bila relaksasi lumennya membesar. Kontraksi
atau relaksasi arteriol ini besar pengaruhnya terhadap tekanan darah.
Makin besar lumen dilatasi, makin rendah tahanan aliran darah yang
pada akhirnya makin rendah tekanan darah dan sebaliknya.
b. Kapiler
Arteri bercabang lagi menjadi kapiler-kapiler yang diameternya
sangat kecil dan hanya dapat dilihat oleh mikroskop. Kapiler hanya
mempunyai satu lapis sel endotel. Kapiler berada dimana-mana
disemua bagian dari tubuh. Itu sebabnya setiap terjadi luka pada organ
tubuh selalu menimbulkan perdarahan. Kapiler merupakan bagian
penting dari sistem sirkulasi karena pertukaran nutrisi dan zat-zat sisa
metabolisme hanya dapat melalui dindingnya yang tipis. Oksigen dan
glukosa merembes keluar dari kapiler kedalam cairan yang meliputi sel
dan sebaliknya karbon dioksida (CO2) dan zat sisa lain akan
merembes masuk ke kapiler. Tidak seluruh kapiler terbuka atau
digunakan pada saat yang sama. Sebagai contoh sesudah makan

10
kapiler yang berada di saluran cerna terbuka atau sewaktu melakukan
olahraga kapiler yang terbuka adalah yang berada di otot-otot skeletal.
Kapiler-kapiler ini kebanyakan mempunyai cabang-cabang yang
memungkinkan darah dari arteri dapat langsung mengalir ke venula
(pembuluh darah kecil yang akan meneruskan darah ke vena) bila
kapiler tertutup. Otot-otot sphincter melingkar pada bagian pangkal
tiap kapiler. Sphincter kapiler akan kontraksi untuk mencegah
mengalirnya darah masuk ke kapiler. Makin banyak kapiler terbuka,
makin rendah tekanan darah.
c. Vena dan Venula
Vena dan vena yang lebih kecil yang disebut venula membawa
darah dari kapiler ke jantung. Venula menerima darah dari kapiler,
kemudian bergabung menjadi satu membentuk vena. Dinding vena
lebih tipis dibanding arteri karena lapis tengah dari otot dan serabut
elastisnya tidak berkembang baik. Dalam beberapa vena besar,
khususnya pada lengan dan tungkai terdapat katub yang hanya
memungkinkan darah mengalir kearah jantung dan mencegah darah
kembali kearah semula.

3. Sirkulasi Darah
Jantung merupakan organ utama sirkulasi darah. Terdapat dua macam
sirkulasi yang terjadi yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal.
a. Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik dimulai dari aliran darah dari ventrikel kiri
melalui arteri, arteriol, dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui
vena.
b. Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi pulmonal dimulai dari aliran darah dari ventrikel
kanan masuk ke dalam paru-paru selanjutnya dari paru-paru masuk ke
dalam atrium kiri.

11
Darah tidak teroksigenasi yang berasal dari vena cava superior
dan vena cava inferior akan masuk ke dalam atrium kanan. Darah dari
atrium kanan melewati katup trikuspidalis akan masuk ke dalam
ventrikel kanan. Selanjutnya ventrikel kanan akan memompa darah ke
paru-paru melalui katup pulmonal menuju arteri pulmonalis.
Selanjutnya darah di paru-paru akan mengalami proses oksigenasi.
Setelah proses oksigenasi di paru-paru terjadi, darah akan
dialirkan ke vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Darah
teroksigenasi ini selanjutnya melalui katup bikuspidalis akan
tertampung ke dalam ventrikel kiri. Kemudian ventrikel kiri akan
memompa darah ke seluruh tubuh melalui katup aorta.
Tiga arteri besar yang merupakan percabangan dari aorta akan
mengalirkan darah sesuai dengan percabangannya. Arteri karotis
komunis kiri akan mengalirkan darah ke bagian otak. Arteri subklavia
kiri akan mengalirkan darah ke bagian ekstremitas atas dan arteri
inominata akan mengalirkan darah ke daerah thoraks.

12
Sedangkan cabang dari aorta desenden akan mengalirkan darah
ke bagian abdomen. Aorta desenden ini di selanjutnya akan bercabang
menjadi arteri iliaka yang kemudian bercabang lagi menjadi arteri
femoralis untuk menyuplai darah ke bagian ekstremitas bawah.
Cabang dari arteri besar ini akan membentuk ranting menjadi
arteri yang lebih kecil lagi sampai menjadi arteriol. Arteri - arteri ini
mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan
salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya adalah
mempertahankan tekanan darah arteri dengan jalan mengubah-ubah
ukuran saluran mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler
mempunyai struktur yang tipis sehingga memudahkan untuk terjadinya
pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstitiil. Selanjutnya
kapiler kapiler ini bergabung membentuk pembuluh darah yang lebih
besar yang disebut dengan venul. Darah dari venul kemudian akan
bergabung menuju vena untuk selanjutnya menghantarkan darah ke
dua batang vena besar yaitu vena cava superior dan vena cava inferior
untuk kembali ke jantung. Vena cava superior mengumpulkan darah
dari kepala dan ekstremitas atas. Sedangkan vena cava inferior
mengumpulkan darah dari thoraks, abdomen dan ekstremitas bawah.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam sistem kardiovaskuler melibatkan 2 organ sirkulasi darah yang
berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh
jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme

B. Saran
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran agar dalam ilmu kesehat
an maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi fisiologi siste
m kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kesalahan untuk
memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rusbandi Sarpini. 2015. “Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Para
Medis”. Bogor : In Media
Wilson & Ross. 2017. “Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi”. Singapore :
Elsevier
Syaifuddin. 2009. “Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan”.
Jakarta : Salemba Medika

15
16

Anda mungkin juga menyukai