SISTEM KARDIOVASKULER
Disusun Oleh :
1. Anastasia Puri Damayanti (C2017003)
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................3
1. Latar Belakang....................................................................................3
2. Rumusan Masalah..............................................................................4
3. Tujuan................................................................................................4
4. Manfaat..............................................................................................4
BAB II..............................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................5
1. Definisi...............................................................................................5
2. Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler................................................5
3. Komponen Sistem Kardiovaskuler....................................................12
4. Mekanisme sistem kardiovaskuler...................................................22
5. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia.........................23
6. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan gangguan sistem
kardiovaskuler pada hipertensi................................................................26
BAB III...........................................................................................................34
PENUTUP......................................................................................................34
1. Kesimpulan.......................................................................................34
2. Saran................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................35
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi
darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut
secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang
terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui
venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan
hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan
metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan
volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami
anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu
memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler
tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian).
Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan
serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah sistem Kardiovaskuler itu?
4
4. Bagaimana mekanisme sistem kardiovaskuler?
3. Tujuan
4. Manfaat
BAB II
5
PENDAHULUAN
1. Definisi
6
Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes,
vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
agak turun kebawah
1) Luar/pericardium
2) Tengah/ miokardium
7
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri
koronaria. Susunan miokardium yaitu:
a. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan
lapisan luar mencakup kedua atria.
3) Dalam / Endokardium
8
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang
bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh
dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar,
bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
Sinus koronarius
9
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui
osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis
melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih
tebal dari atrium kanan terdiri dari:
a. Valvula triskuspidal
b. Valvula pulmonalis
a. Valvula mitralis
10
dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan
dari vena.
Fisiologi Jantung
1. Fungsi umum otot jantung yaitu:
11
jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi
potensial yaitu:
12
d. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang
berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
a. Jantung
1. Luar/epicardium
2. Tengah/ miokardium
13
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.
lapisan ini lebih tebal, tersusun atas otot lurik dan mampu berkontraksi
dengan kuat. Susunan miokardium yaitu:
a. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua
lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk
lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
3. Dalam / Endokardium
Lapisan ini terdiri dari jaringan endotelia yang juga melapisi ruang
jantung dan katup-katup jantung.
Bagian– bagian dari jantung:
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan
dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra
dan sebagian oleh atrium dekstra.
14
3. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang
bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh
dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra
c. Ruang jantung
d. Katup jantung
15
Jantung memiliki dua tife katup yaitu katup antrioventrikuler dan
katup semilunar. Katup jantung tersusun oleh endothelium yang dilapisi
oleh jaringan fibrosa, sehingga katup dapat menutup dan membuka karena
sifatnya yang fleksibel. Fungsi katup jantung adalah mengalirkan darah
pada saat terbuka dan menahan aliran darah, mencegah refluk aliran darah
pada saat menutup. Katup antrioventrikular terletak diantara atrium dan
ventrikel. Katup ini terdiri dari katup trikuspidalis yang menghubungkan
antara atrium dan ventrikel kanan dan bikuspidalis atau mitral yang
menghubungkan antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup trikuspidalis
mempunyai tiga daun katup sedangkan bikuspidalis mempunyai dua daun
katup. Posisi katup antrioventrikuler sangat kuat karena disokong oleh
filamen fibrosa yang disebut chordatendineae dan otot papilari yang
melekat pada dinding ventrikel. katup antrioventrikuler menutup pada saat
ventrikel jantung berkontraksi atau pada saat systole untuk mencegah
aliran balik darah ke atrium dan akan membuka pada saat jantung relaksasi
atau diastole untuk mengalirkan darah dari atrium dan mengisi kembali
ruang ventrikel. katup semilunar terdiri atas katup pulmonal dan katup
aorta. Katup ini mempunyai tiga daun katup. Katup polmunal terletak
diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Sedangkan katup aorta
terletak diantara ventrikel kiri dengan aorta. Pada saat terjadi diastole
katup semilunar menutup dan membuka saat systole. Menutupnya katup
jantung menimbulkan bunyi jantung.
e. Suplay darah otot jantung
16
arteri desenden kiri dan arteri sirkumplek. Arteri desenden kiri
memperdarahi dinding ventrikel kiri bagian anteriol dan apeks dari
ventrikel kiri, sedangkan arteri sirkumplek memperdarahi bagian-bagian
atrium kiri, bagian lateral dan fosterior surfak ventrikel kiri.
f. Siklus Jantung
17
Pada saat diastole ventrikel menjadi rileks sehingga tekanannya
lebih rendah daripada tekanan atrium, hal ini menimbulkan darah mengalir
dan mengisi ventrikel. Sekitar 70 % pengisian ventrikel berlangsung
sebelum sistole atrium. Pada keadaan diastole katup semilunar menutup
dan menimbulkan bunyi “dup” atau bunyi jantung II (S2).
j. Bunyi Jantung
Bunyi jantung terdiri dari bunyi jantung murni dan bunyi jantung
tambahan. bunyi jantung murni terdiri atas bunyi jantung I (S1), terjadi
akibat penutupan katup atrioventrikular pada saat sistole ventrikel dan
bunyi jantung II (S2), terjadi akibat penutupan katup semilunar pada saat
terjadi Diastole ventrikel. Sedangkan bunyi tambahan misalnya bunyi
jantung III (S3) dan bunyi jantung IV (S4), terjadi akibat vibrasi pada
dinding jantung pada saat darah mengalir dengan cepat dalam ventrikel.
k. Frekuensi jantung
Jantung berdenyut dalam satu menit sekitar 60-100 kali atau rata-
rata 75 kali permenit. Jika jantung berdenyut lebih dari 100 kali disebut
takhikardia dan jika kurang dari 60 kali disebut bradikardia. Frekuensi
denyut jantung di pengaruhi oleh keadaan aktivitas, umur, jenis kelamin,
endokrin, suhu, tekanan darah, kecemasan, stres dan nyeri.
l. Sistem Vaskluler
18
2. Tunika media, merupakan lapisan tengah, tersusun atas jaringan
konektif elastis, terutama pada aorta dan arteri besar.
Segmen Vaskuler
1. Arteri dan arteriole
3. Sistem Limfatik
19
Sistem limfatik merupakan komponen tambahan dari sistem sirkulasi,
terdiri dari limfe, yang merupakan cairan plasma protein, pembuluh limfatik,
jaringan limfoid atau organ limfoid.
a. Cairan limfe
Cairan limfe mangandung plasma protein dan limfosit dan berada sepanjang
pembuluh limfe untuk masuk kedalam aliran darah. Cairan limfe berasal
dari jaringan atau ruang interstisial yang masuk kepembuluh limfe
kemudian kedalam sirkulasi darah. Pada dasarnya seluruh cairan limfe dari
bawah tubuh mengalir keatas ke duktus torasikus dan bermuara kedalam
sistem vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri dan vena
subklavia.
Cairan limfe berfungsi untuk absorpsi zat makanan dari saluran cerna
terutama absorpsi lemak, penghancuran pertikel-pertikel seperti bakteri.
c. Pembuluh Limfatik
4. Darah
1. Karakteristik Darah
20
a. Warna
b. Ph
c. Volume
Pada orang dewasa volume darah sekitar 70-75 ml/kg BB, atau sekitar 4
sampai 5 liter darah.
d. Komposisi
Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel
darah.
1. Plasma darah, yaitu bagian cair darah (55%) yang sebagian besar
terdiri dari air (92%), 7 % protein, 1 % nutrien, hasil metabolisme,
gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, faktor pembekuan dan
garam anorganik. Protein-protein dalam plasma terdiri dari serum
albumin (alpha 1 globulin, alpha 2 globulin, beta globulin dan gama
globulin), fibrinogen, protombin dan protein esensial untuk
koangulasi.
21
e. Struktur Sel Darah
3. Trombosit
22
normal jumlah trombosit sekitar 150.000-300.000/µl darah dan
mempunyai masa hidup sekitar 1-2 minggu atau kira-kira 8 hari.
Trombosit tersusun atas substansi fosfolipid yang penting dalam
pembekuan dan juga menjaga keutuhan pembuluh darah serta
memperbaiki pembuluh darah kecil yang rusak. Trombosit diproduksi
di sumsum tulang kemudian sekitar 80 % beredar disirkulasi darah
dan hanya 20% yang disimpan dalam limpa sebagai cadangan.
23
Sementara itu, cabang yang lain mengalirkan darah ke berbagai bagian
tubuh lainnya. Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke
seluruh tubuh melalui aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya
akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil
oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa
metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh
vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium
kanan.
Peredaran darah sistemik bertanggung jawab terhadap
berlangsungnya pertukaran gas, nutrien, dan limbah pada semua
bagian tubuh, kecuali paru-paru. Setelah darah beredar ke organ-organ
tubuh maka darah yang miskin oksigen kembali ke jantung melalui
vena cava inferior, sedangkan darah yang berasal dari daerah kepala
mengalir kejantung melalui vena cava suferior. Peredaran darah
sistemik juga disebut sistem peredaran darah besar.
24
2. Leukimia (Kanker Darah)
25
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena)
sehingga tampak membesar. Penyebab varises adalah berkurangnya
elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena
melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagai mana
mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi
bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan
dinamisasi otot disekitarnya.
Gejala terjadinya varises:
1) Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti otot yang mudah
pegal, kaki panas, dan sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya
rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran
darah.
5. Angina Pektoris
26
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh
penumpukan lemak pada dinding bagian dalam dari pembuluh darah
jantung (pembuluh koroner). Hal ini lama kelamaan diikuti oleh
berbagai proses antara lain seperti penimbunan jaringan ikat,
perkapuran dan pembekuan darah pada dinding pembuluh jantung
tersebut, yang semua itu akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah. menyempitnya pembuluh darah jantung ini tentu
dapat mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami
kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan angina pektoris (nyeri
dada) atau bahkan hingga infark jantung ( serangan jantung) yang
dapat menyebabkan kematian mendadak.
Pengkajian :
27
PENGKAJIAN
Identitas Klien :
Nama : Ny. W
Umur : 75 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. U
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien : anak
Keluhan Utama :
Klien mengeluh nyeri hebat pada kepala bagian belakang
Pengkajian Primer
A. Airway
TD : 160/100 mmHg
Nadi :87x/menit
Suhu :37 °c, RR : 20x/menit
Capillary refill<2 detik, akral teraba hangat, kesadaran compos mentis
D. Disability
28
Keadaan kulit baik, turgor kulit elastis, tidak ada deformitas,
pembengkakan dan nyeri kepala belakang skala 6
29
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
TD :160/100 mmHg
BB : 56 kg
Nadi : 87x/menit
RR :20x /menit
Suhu : 37° C
Analisa Data
TGL/JAM DATA FOKUS (DO & DS) PROBLEM ETIOLOGI
Selasa,13 Juli DO : Nyeri akut Peningkatan tekanan
2021 Nadi : 87 x/menit vaskuler selebral
08.00 RR :20x/menit
Suhu : 37 derajat celcius
Pengkajian nyeri :- sering
sakit kepala dan terasa berat
dibagian belakang.
- P : nyeri bertambah saat
beraktivitas dan berkurang
saat istirahat
- Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk,
- R : nyeri dibagian kepala,
- S : skala nyeri 6,
- T : nyeri hilang timbul.
- Ny. W tampak memgangi
kepala
DS :
- Pasien - Klien mengeluh
sering sakit kepala bagian
belakang
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
30
Intervensi
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan hasil
Nyeri akut NOC : Pain Level, NIC :Pain 1. Mengetahui
berhubungan Pain control, Management kondisi umum
dengan Comfort level 1. Kaji tanda-tanda pasien
peningkatan Kriteria Hasil : vital 2. Memantau
tekanan -Mampu 2. Lakukan skala nyeri yang
vaskuler mengontrol nyeri pengkajian nyeri dirasakan
serebral (tahu penyebab secara komprehensif 3. Mengetahui
nyeri, mampu termasuk lokasi, respon pasien
menggunakan karakteristik, durasi, 4. Untuk
tehnik frekuensi, kualitas mendapatkan
nonfarmakologi dan faktor presipitasi informasi yang
untuk mengurangi 3. Observasi reaksi jelas
nyeri, mencari nonverbal dari 5. Mengetahui
bantuan). ketidaknyamanan. hal-hal yang
-Melaporkan 4.Gunakan teknik dapat
bahwa nyeri mengetahui meningkatkan
berkurang dengan pengalaman nyeri rasa nyeri
menggunakan pasien. 6. Merupakan
manajemen nyeri. 5. Kontrol lingkungan tindakan untuk
- Mampu yang dapat mencegah nyeri
mengenali nyeri mempengaruhi nyeri kambuh
(skala, intensitas, seperti suhu 7. Merupakan
frekuensi dan ruangan,pencahayaan tindakan untuk
tanda nyeri) dan kebisingan. mengurangi nyeri
-Menyatakan rasa 6. Lakukan tindakan yang dirasakan.
nyaman setelah non farmakologi 8. Untuk
nyeri berkurang. berupa kompres mengetahui
-Tanda vital dalam hangat dan pijatan pengaruh dari
31
rentang normal. pada kepala tindakan yang
7. Anjurkan pasien diberikan.
Istirahat yang cukup. 9. Untuk
8. ajarkan pada klien menjaga dan
tentang pola hidup mempertahankan
sehat seperti rajin kesehatan pasien.
olahraga, makan yang
bergizi dan istirahat
yang cukup
9.Mengonsultasikan
pada dokter tentang
obat yang diberikan
32
Implementasi dan Evaluasi
No. Waktu Implementasi Evaluasi TTD
(Hari/Tgl/Jam)
1. Selasa, 13 Juli 2021 Mengkaji tanda –tanda S : Perawat
14.00 vital. Ny.W mengatakan
Hasil : merasa nyaman dan
- TD : 140/100 enakan.
mmHg O : - Ny.W tampak
33
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Kita sebagai manusia harus bersyukur atas nikmat yang telah Allah
SWT berikan salah satunya nikmat kesehatan dengan menjaga kesehatan tubuh
contohnya sistem kardiovaskuler yang telah disampaikan.
34
DAFTAR PUSTAKA
35