Anda di halaman 1dari 35

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

SISTEM KARDIOVASKULER

Disusun Oleh :
1. Anastasia Puri Damayanti (C2017003)

2. Alfita Diah Safitri (C2018007)

3. Arinda Kharismanisaa Islami (C2018015)

4. Belinda Ayu Dewanti (C2018022)

5. Cindyana Putri Sinta (C2018028)

6. Dini Ika Mawarni (C2018035)

7. Dyah Nurul Fadhilah (C2018041)

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas 'Aisyiyah Surakarta
Tahun Akademik 2021 - 2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas


terselesaikannya tugas makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas perkuliahan di Universitas 'Aisyiyah Surakarta Judul tugas kuliah
Keperawatan Kritis yang diberikan salah satunya tentang "SISTEM
KARDIOVASKULER". Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk mengumpulkan data dan keterangan yang diperoleh
dalam penulisan makalah ini. kelompok juga menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan serta kelemahan dalammenyusun makalah ini, karena ilmu
pengetahuan yang kami dapat belum maksimal.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang sistem kardiovaskuler. Kami sadar dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Penulis

2
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................3
1. Latar Belakang....................................................................................3
2. Rumusan Masalah..............................................................................4
3. Tujuan................................................................................................4
4. Manfaat..............................................................................................4
BAB II..............................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................5
1. Definisi...............................................................................................5
2. Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler................................................5
3. Komponen Sistem Kardiovaskuler....................................................12
4. Mekanisme sistem kardiovaskuler...................................................22
5. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia.........................23
6. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan gangguan sistem
kardiovaskuler pada hipertensi................................................................26
BAB III...........................................................................................................34
PENUTUP......................................................................................................34
1. Kesimpulan.......................................................................................34
2. Saran................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................35

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi
darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut
secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang
terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui
venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan
hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan
metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan
volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami
anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu
memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler
tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian).
Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan
serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

2. Rumusan Masalah
1. Apakah sistem Kardiovaskuler itu?

2. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler?

3. Apa saja komponen- komponen dalam sistem kardiovaskuler?

4
4. Bagaimana mekanisme sistem kardiovaskuler?

5. Apa saja kelainan gangguan dalam sistem Kardiovaskuler?

6. Bagaimana asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler?

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler

2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler

3. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam sistem kardiovaskuler

4. Untuk mengetahui mekanisme sistem kardiovaskuler

5. Untuk mengetahui kelainan gangguan pada sistem kardiovaskuler

6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan sistem


kardiovaskule

4. Manfaat

Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai sistem


kardiovaskuler dan gangguan atau penyakit dari sistem kardiovaskuler

BAB II

5
PENDAHULUAN

1. Definisi

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons
aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2. Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler


a. Anatomi Jantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik


dengan apeks (superior-posterior: C-II) berada di bawah dan basis
( anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat
aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh
balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah
rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae
tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita
dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada
orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat
sekitarnya yaitu:

 Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis


setinggi kosta III-I.

 Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.

 Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta


pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.

6
 Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes,
vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.

 Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah


tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari
samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar
masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang
mempengaruhi kedudukan jantung adalah:

 Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
agak turun kebawah

 Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)


menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar
dan membulat

 Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan


mendorong bagian bawah jantung ke atas

 Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh


posisi tubuh.

Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:

1) Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong


pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di
belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan
fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua
lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.

2) Tengah/ miokardium

7
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri
koronaria. Susunan miokardium yaitu:

a. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan
lapisan luar mencakup kedua atria.

b. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin


antrioventikuler sampai ke apeks jantung.

c. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan


bilik( atrium dan ventrikel).

3) Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang


mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender
endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
Bagian- bagian dari jantung:

a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan


dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan
sebagian oleh atrium dekstra.

b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut


tumpul.

Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:


a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan
dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra,
ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.

b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang


berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior,
dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan
sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.

8
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang
bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh
dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.

Tepi jantung( margo kordis) yaitu:


a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari
vena kava superior sampai ke apeks kordis

b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari


bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks
kordis

Alur permukaan jantung


a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis

b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan


aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.

c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan


muara vena cava inferior menuju apeks kordis.

Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar,
bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.

a. Muara atrium kanan terdiri dari:

 Vena cava superior

 Vena cava inferior

 Sinus koronarius

 Osteum atrioventrikuler dekstra

b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis

9
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui
osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis
melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih
tebal dari atrium kanan terdiri dari:

a. Valvula triskuspidal

b. Valvula pulmonalis

3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula

4. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui


osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum
aorta terdiri dari:

a. Valvula mitralis

b. Valvula semilunaris aorta

Peredaran darah jantung


Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan
darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri
pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-
paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat
katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta
(pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra
dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta. Peredaran
darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan
kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan
cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.

2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra

3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung


mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak

10
dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan
dari vena.

Fisiologi Jantung
1. Fungsi umum otot jantung yaitu:

a. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa


adanya rangsangan dari luar.

b. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai


ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan
berkontraksi maksimal.

c. Tidak dapat berkontraksi tetanik.

d. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

2. Metabolisme Otot Jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy


kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari
metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari
metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses
metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.

3. Pengaruh Ion Pada Jantung

a. Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES


menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.

b. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan


jantung berkontraksi spastis.

c. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.

4. Elektrofisiologi Sel Otot jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan


permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik

11
jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi
potensial yaitu:

a. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi)


dan bagian luar bermuatan positif.

b. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya


permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium
mengalir dari luar ke dalam.

c. Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit


perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga
muatan positih dalam sel menjadi berkurang.

d. Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan


stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard.

e. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-


angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium
sangat meningkat.

5. Sistem Konduksi Jantung

Sistem konduksi jantung meliputi:

a. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil


berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista
terminalis.

b. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam


septum atrium dekat muara sinus koronari.

c. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah


depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea
septum interventrikulare.

12
d. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang
berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.

3. Komponen Sistem Kardiovaskuler

a. Jantung

Jantung merupakan organ utama sistem kardiovaskuler, berotot


dan berrongga, terletak dirongga toraks bagian mediastinum, diantara
dua paru-paru. Bentuk jantung seperti kerucut tumpul, pada bagian
bawah disebut apeks, letaknya lebih kekiri dari garis medial, bagian
tepinya pada ruang interkosta V kiri atau kira-kira 9 cm dari kiri linea
medioclavicularis, sedangkan bagian atasnya disebut basis terletak agak
kekanan tepatnya pada kosta ke III, 1 cm dari tepi lateral sternum.

Ukuran jantung kira-kira panjangnya 12 cm, lebar 8-9 cm dan


tebalnya 6 cm. Beratnya sekitar 200 sampai 425 gram, pada laki-laki
sekitar 310 gram, pada perempuan sekitar 225 gram.

b. Lapisan otot jantung

Ada tiga lapisan jantung, yaitu lapisan bagian luar disebut


epikardium, lapisan bagian tengah disebut miokardium. Sedangkan
lapisan bagian dalam disebut endokardium,

1. Luar/epicardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong


pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di
belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan
fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua
lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.

2. Tengah/ miokardium

13
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.
lapisan ini lebih tebal, tersusun atas otot lurik dan mampu berkontraksi
dengan kuat. Susunan miokardium yaitu:

a. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua
lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk
lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.

b. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin


antrioventikuler sampai ke apeks jantung.

c. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan


bilik( atrium dan ventrikel).

3. Dalam / Endokardium

Lapisan ini terdiri dari jaringan endotelia yang juga melapisi ruang
jantung dan katup-katup jantung.
Bagian– bagian dari jantung:
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan
dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra
dan sebagian oleh atrium dekstra.

b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut


tumpul.

c. Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:

1. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan


berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium
dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.

2. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang


berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior,
dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra
dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.

14
3. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang
bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh
dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra

4. Tepi jantung ( margo kordis) yaitu:

a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang


mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis

b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi


membentang dari bawah muara vena pulmonalis sinistra
inferior sampai ke apeks kordis.

c. Ruang jantung

Jantung terbagi atas dua belahan yaitu belahan kanan dan


belahan kiri, kedua belahan tersebut dipisahkan oleh otot pemisah yang
disebut septum. Setiap belahan terdiri atas dua ruang yaitu ruang
pengumpul yang disebut atrium dan ruang pemompa yang disebut
ventrikel. Dengan demikian jantung mempunyai empat ruangan yaitu
atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri. Atrium
kanan menerima darah yang kurang oksigen dari seluruh tubuh melalui
vena cava superior (dari tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (dari
tubuh bagian bawah) kemudian darah mengalir masuk ke ventrikel
kanan untuk selanjutnya dipompakan keparu-paru melalui arteri
pulmonalis untuk dioksigenasi. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru
melalui empat vena pulmonalis masuk keatrium kiri dan selanjutnya
dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri untuk dipompakan
keseluruh tubuh melalui aorta.

d. Katup jantung

15
Jantung memiliki dua tife katup yaitu katup antrioventrikuler dan
katup semilunar. Katup jantung tersusun oleh endothelium yang dilapisi
oleh jaringan fibrosa, sehingga katup dapat menutup dan membuka karena
sifatnya yang fleksibel. Fungsi katup jantung adalah mengalirkan darah
pada saat terbuka dan menahan aliran darah, mencegah refluk aliran darah
pada saat menutup. Katup antrioventrikular terletak diantara atrium dan
ventrikel. Katup ini terdiri dari katup trikuspidalis yang menghubungkan
antara atrium dan ventrikel kanan dan bikuspidalis atau mitral yang
menghubungkan antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup trikuspidalis
mempunyai tiga daun katup sedangkan bikuspidalis mempunyai dua daun
katup. Posisi katup antrioventrikuler sangat kuat karena disokong oleh
filamen fibrosa yang disebut chordatendineae dan otot papilari yang
melekat pada dinding ventrikel. katup antrioventrikuler menutup pada saat
ventrikel jantung berkontraksi atau pada saat systole untuk mencegah
aliran balik darah ke atrium dan akan membuka pada saat jantung relaksasi
atau diastole untuk mengalirkan darah dari atrium dan mengisi kembali
ruang ventrikel. katup semilunar terdiri atas katup pulmonal dan katup
aorta. Katup ini mempunyai tiga daun katup. Katup polmunal terletak
diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Sedangkan katup aorta
terletak diantara ventrikel kiri dengan aorta. Pada saat terjadi diastole
katup semilunar menutup dan membuka saat systole. Menutupnya katup
jantung menimbulkan bunyi jantung.
e. Suplay darah otot jantung

Otot jantung membutuhkan aliran darah untuk memenuhi


kebutuhan oksigen dan nutrien yang sangat dibutuhkan untuk
metabolisme. Otot jantung dioerdarahi oleh arteri koronaria yang
merupakan cabang dari aorta. Arteri koroner bercabang menjadi dua yaitu
arteri koronari kanan atau right coronary artery (RCA) dan arteri koronari
kiri atau left coronary artery (LCA). arteri koronari kanan memperdarahi
bagian atrium kanan, ventrikel kanan, inferior ventrikel kiri dan bagian
posterior dinding septal, Sinoatrial Node (SA Node) dan Atrio ventrikular
Node (AV Node). Arteri koronari kiri mempunyai dua cabang utama yaitu

16
arteri desenden kiri dan arteri sirkumplek. Arteri desenden kiri
memperdarahi dinding ventrikel kiri bagian anteriol dan apeks dari
ventrikel kiri, sedangkan arteri sirkumplek memperdarahi bagian-bagian
atrium kiri, bagian lateral dan fosterior surfak ventrikel kiri.

f. Siklus Jantung

Siklus jantung merupakan periode dimana jantung berkontraksi


dan relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu periode sistole
(saat ventrikel berkontraksi) dan satu periode diastole ( saat ventrikel
relaksasi). Normalnya siklus jantung dimulai dengan depolarisasi spontan
dari sel pacemaker dari SA Node dan berakhir dengan keadaan relaksasi
ventrikel.
g. Sistole atrium

Depolarisasi dari SA Node menyebar keatrium melalui internodal


menyebabkan kontraksi pada atrium. Adanya kontraksi dan meningkatnya
tekanan pada atrium mendorong sebagian darah pada ventrikel. Pada saat
sistole atrium katup atrioventrikular membuka dan katup semulunar
menutup. Tekanan atrium lebih tinggi daripada tekanan ventrikel.
h. Sistole ventrikel

Setelah ventrikel terisi darah dari atrium dan karena depolarisasi


dari AV Node, bundel his dan dengan cepat keserabut purkenje maka
mulailah terjadi kontraksi ventrikel. Pada saat sistole terjadi, katup
atrioventrikuler (trikuspidalis dan bikuspidalis atau mitral) menutup dan
menimbulkan bunyi ”lub” atau dikenal dengan bunyi jantung 1 (S1) dan
membukanya katup semilunar (katup aorta dan pulmonalis). Pada saat ini
pula darah dipompakan keluar ventrikel. Darh dari ventrikel kanan
dipompakan keparu-paru untuk dioksigenasi, sedangkan dari ventrikel kiri
darah dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.
i. Diastole ventrikel

17
Pada saat diastole ventrikel menjadi rileks sehingga tekanannya
lebih rendah daripada tekanan atrium, hal ini menimbulkan darah mengalir
dan mengisi ventrikel. Sekitar 70 % pengisian ventrikel berlangsung
sebelum sistole atrium. Pada keadaan diastole katup semilunar menutup
dan menimbulkan bunyi “dup” atau bunyi jantung II (S2).
j. Bunyi Jantung

Bunyi jantung terdiri dari bunyi jantung murni dan bunyi jantung
tambahan. bunyi jantung murni terdiri atas bunyi jantung I (S1), terjadi
akibat penutupan katup atrioventrikular pada saat sistole ventrikel dan
bunyi jantung II (S2), terjadi akibat penutupan katup semilunar pada saat
terjadi Diastole ventrikel. Sedangkan bunyi tambahan misalnya bunyi
jantung III (S3) dan bunyi jantung IV (S4), terjadi akibat vibrasi pada
dinding jantung pada saat darah mengalir dengan cepat dalam ventrikel.
k. Frekuensi jantung

Jantung berdenyut dalam satu menit sekitar 60-100 kali atau rata-
rata 75 kali permenit. Jika jantung berdenyut lebih dari 100 kali disebut
takhikardia dan jika kurang dari 60 kali disebut bradikardia. Frekuensi
denyut jantung di pengaruhi oleh keadaan aktivitas, umur, jenis kelamin,
endokrin, suhu, tekanan darah, kecemasan, stres dan nyeri.
l. Sistem Vaskluler

Sistem vaskuler adalah sistem pembuluh darah yang berfungsi


sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung dan menyebar ke seluruh
jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri atas dua
bagian yaitu pembuluh darah arteri dan vena. Fungsi utama pembuluh
darah arteri adalah untuk mendistriibusikan darah yang kaya oksigen dari
jantung ke seluruh jaringan tubuh. Sedangkan pembuluh darah vena adalah
untuk mengalirkan darah yang membawa sisa metabolisme dan
karbondioksida dari jaringan kembali ke jantung.
Pembuluh darah tersusun atas tiga jenis jaringan yaitu:
1. Tunika intima, merupakan lapisan paling dalam dan tersusun oleh sel
endotelia yang membatasi dengan ruang vaskuler.

18
2. Tunika media, merupakan lapisan tengah, tersusun atas jaringan
konektif elastis, terutama pada aorta dan arteri besar.

3. Tunika adventitia, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari


jaringan konektive yang tipis.

Segmen Vaskuler
1. Arteri dan arteriole

Areteri merupakan perpanjangan dari aorta, mempunyai jaringan yang


elastis sehingga dapat melebar atau menyempit. Pada saat terjadi ejeksi
ventrikel arteri menjadi membesar karena tekanan yang lebih tinggi dan ketika
katup aorta menutup dan ejeksi berhenti, regangan jaringan elastis menjadi
menurun.

Arteriole berdiameter sekitar 5-100 µm dan mengandung lebih banyak


otot polos vaskuler. Menurunnya kontraksi otot di pengaruhi oleh saraf otonom
khususnya saraf simpatetik dan juga pengaruh hormon seperti epinefrin dan
norepineprin serta angiotensin.

2. Vena dan venula

Venula berdiameter 10-100 µm, merupakan saluran untuk mengalirkan


darah dari perifer dan masuk kealiran sistemik. Otot polos venula dipersarafi
oleh sistem saraf simpatetik. Permiabilitas venula diatur oleh hormon seperti
histamin dan bradikinin.

Vena mempunyai volume yang besar dan tekanannya lebih rendah.


Vasokontriksi vena di pengaruhi oleh saraf simpatetik yang mempersarafi otot
polos vena sehingga darah dapat terdorong kejantung. Aliran darah kejantung
juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

3. Sistem Limfatik

19
Sistem limfatik merupakan komponen tambahan dari sistem sirkulasi,
terdiri dari limfe, yang merupakan cairan plasma protein, pembuluh limfatik,
jaringan limfoid atau organ limfoid.

a. Cairan limfe

Cairan limfe mangandung plasma protein dan limfosit dan berada sepanjang
pembuluh limfe untuk masuk kedalam aliran darah. Cairan limfe berasal
dari jaringan atau ruang interstisial yang masuk kepembuluh limfe
kemudian kedalam sirkulasi darah. Pada dasarnya seluruh cairan limfe dari
bawah tubuh mengalir keatas ke duktus torasikus dan bermuara kedalam
sistem vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri dan vena
subklavia.

b. Fungsi Cairan Limfe

Cairan limfe berfungsi untuk absorpsi zat makanan dari saluran cerna
terutama absorpsi lemak, penghancuran pertikel-pertikel seperti bakteri.

c. Pembuluh Limfatik

Pembuluh limfatik merupakan pembuluh yang membantu system


kardiovaskuler dalam mengembalikan cairan dari ruangan jaringan tubuh
lalu pembuluh ini mengembalikan cairan kedalam darah. Fungsi pembuluh
limfatik mengalirkan limfe kealiran darah.

4. Darah

Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup yang berada dalam


ruang vaskuler, karena peranannya sebagai media komonikasi antar sel
keberbagai bagian tubuh dengan dunia luar karena fungsinya membawa
oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan keparu-
paru untuk di keluarkan, membawa zat nutrien dari saluran cerna ke jaringan
kemudian menghantarkan sisa metabolisme melalui organ sekresi seperti
ginjal, menghantarkan hormon dan materi-materi pembekuan darah.

1. Karakteristik Darah

20
a. Warna

Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang


berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah vena
berwarna merah tua/gelap karena kurang oksigen dibandingkan dengan
darah arteri.

b. Ph

Ph darah bersifat alkaline dengan ph 7.35 sampai 7.45 (netral 7.00).

c. Volume

Pada orang dewasa volume darah sekitar 70-75 ml/kg BB, atau sekitar 4
sampai 5 liter darah.

d. Komposisi

Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel
darah.

1. Plasma darah, yaitu bagian cair darah (55%) yang sebagian besar
terdiri dari air (92%), 7 % protein, 1 % nutrien, hasil metabolisme,
gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, faktor pembekuan dan
garam anorganik. Protein-protein dalam plasma terdiri dari serum
albumin (alpha 1 globulin, alpha 2 globulin, beta globulin dan gama
globulin), fibrinogen, protombin dan protein esensial untuk
koangulasi.

2. Sel-sel darah/ butir-butir darah (bagian padat) kira-kira 45 % terdiri


dari atas eritrosit atau sel darah merah (SDM), leukosit atau sel darah
putih (SDP) dan trombosit atau platelet. Sel darah merah merupakan
unsur terbanyak dari sel darah (44%) sedangkan sel darah putih dan
trobosit 1%. Sel darah putih terdiri dari basofil, eosinopil, neutropil,
limposit dan monosit.

21
e. Struktur Sel Darah

1. Sel darah merah

Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf dengan diameter


sekitar 7,5 mikron dan bagian tengahnya 1 mikron atau kurang,
tersusun atas membran yang sangat tipis sehingga sangat mudah
terjadi difusi oksigen, karbondioksida dan sitoplasma, tetapi tidak
mempunyai inti sel. Sel darah merah yang matang mengandung 200-
300 juta hemoglobin dan enzim-enzim. Hemoglobin mengandung
kira-kira 95% besi dan berfungsi membawa oksigen dengan cara
mengikat oksigen dan diedarkan keseluruh tubuh untuk kebutuhan
metabolisme.kadar normal hemoglobin tergantung usia dan jenis
kelamin.

2. Sel darah putih

Pada keadaan normal jumlah sel darah putih atau leukosit


5000-10.000 sel per mm3. Leukosit terdiri dari dua macam, yaitu yang
bergranulosit dan yang agranulosit.

a. Granulosit yaitu sel darah putih yang didalam sitoplasmanya


terdapat granula. Granula-granula ini memmpunyai perbedaan
kemampuan mengikat warna misalnya pada Eosinofil mempunyai
granula berwarna merah terang, basofil berwarna biru dan netrofil
berwarna ungu pucat.

b. Agranulosit merupakan bagian dari sel darah putih dimana


mempunyai inti sel satu lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula.
Yang termasuk agranulosit adalah limfosit dan minosit.

3. Trombosit

Trombosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan


diameter 2-5 µm, berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak
megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Pada keadaan

22
normal jumlah trombosit sekitar 150.000-300.000/µl darah dan
mempunyai masa hidup sekitar 1-2 minggu atau kira-kira 8 hari.
Trombosit tersusun atas substansi fosfolipid yang penting dalam
pembekuan dan juga menjaga keutuhan pembuluh darah serta
memperbaiki pembuluh darah kecil yang rusak. Trombosit diproduksi
di sumsum tulang kemudian sekitar 80 % beredar disirkulasi darah
dan hanya 20% yang disimpan dalam limpa sebagai cadangan.

4. Mekanisme sistem kardiovaskuler

Sistem peredaran darah pada manusia dan mamlia biasa disebut


sistem kardiovaskuler mengilustrasikan secara umum tentang sistem
peredaran darah pada manusia. Pada umumnya peredaran darah manusia
dibedakan atas peredaran darah pulmonari dan peredaran darh sistemik.
a. Peredaran darah pulmonari

Peredaran darah pulmonari merupakan peredaran darah dari


jantung ke kapiler paru-paru dan kemudian kembali ke jantung. Darah
dari paru-paru mengalir melalui arteri pulmonari kembali ke jantung
melalui vena pulmonari
Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan
lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Darah yang mengalir ini membawa banyak CO2
yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan oksigen
diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali ke jantung
masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil.
b. Peredaran darah sistemik

Peredaran darah sistemik merupakan peredaran darah dari


jantung menuju seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Darah mengalir dari jantung dan masuk ke pembuluh arteri yang
berukuran lebih besar yang disebut aorta. Pembuluh ini memiliki
cabang yang berukuran pendek. Salah satu cabang pembuluh tersebut
mengalirkan darah yang kaya oksigen menuju kepala dan lengan.

23
Sementara itu, cabang yang lain mengalirkan darah ke berbagai bagian
tubuh lainnya. Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke
seluruh tubuh melalui aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya
akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil
oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa
metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh
vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium
kanan.
Peredaran darah sistemik bertanggung jawab terhadap
berlangsungnya pertukaran gas, nutrien, dan limbah pada semua
bagian tubuh, kecuali paru-paru. Setelah darah beredar ke organ-organ
tubuh maka darah yang miskin oksigen kembali ke jantung melalui
vena cava inferior, sedangkan darah yang berasal dari daerah kepala
mengalir kejantung melalui vena cava suferior. Peredaran darah
sistemik juga disebut sistem peredaran darah besar.

5. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah kita dapat mengalami gangguan oleh


penyakit atau kelainan bawaan (faktor genetis), baik pada darah maupun
pada alat-alat peredaran darah.
1. Anemia

Anemia merupakan penyakit akibat kekurangan hemoglobin di


dalam darah. Penyebab anemia dapat dikarenakan oleh beberapa
faktor, seperti kurangnya kandungan hemoglobin dalam eritrosit,
kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan kurangnya volume darah
dari volume normal. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi rendah. Ada jenis
anemia yang bersipat genetis dan mematikan, yaitu thalasemia dan
sickle cell anemia (anemia sel sabit). Thalasemia disebabkan
kegagalan pembentukan hemoglobin akibat kerusakan gen globin.
Sedangkan anemia sel sabit disebabkan adanya eritrisit yang berbentuk
bulan sabit.

24
2. Leukimia (Kanker Darah)

Leukimia (kanker darah) adalah gangguan pada sistem


peredaran darah dimana jumlah sel darah putih (leukosit) jauh diatas
jumlah normal, akibat pembelahan sel leukosit yang tak terkendali.
Disamping itu, sel darah putih akan menjadi ‘ganas’ karena memakan
sel-sel darah merah (eritrosit), sehingga orang tersebut menjadi anemia
berat.
Penderita leukimia menunjukan gejala seperti mudah terkena
penyakit infeksi, anemia dan pendarahan. Ada 2 tingkatan leukimia,
yaitu leukimia akut dan leukimia kronis. Perbedaan di antara keduanya
adalah; pada leukimia akut di tandai oleh suatu ‘perjalanan’ penyakit
yang sangat cepat, memburuk, dan mematikan. Apabila penderita
penyakit ini tidak segera mendapat perawatan atau di obati, maka dapat
menyebabkan kematian dalam hitungan minggu atau hari. Sedangkan
pada leukimia kronis ditandai dengan suatu ‘perjalanan’ penyakit yang
tidak begitu cepat, sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama,
hingga lebih dari satu tahun.
3. Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit pada darah dimana darah sulit


membeku. Luka yang sedikit saja dapat menyebabkan darah akan
mengucur terus sehingga penderita dapat mengalami kekurangan
darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini bersifat
menurun, diwariskan oleh orang tua kepada keturunannya. Kaum pria
lebih besar kemungkinan mendapat warisan penyakit ini karena gen
hemofilia menampakkan pengaruhnya pada laki-laki. Sebaliknya,
hemofilia bersifat mematikan sehingga anak perempuan penderita akan
mati sebelum dewasa. Karena menurun penyakit ini tidak bisa
disembuhkan. Untuk mencegahnya, hindari perkawinan dengan orang
yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan penderita
hemofilia.
4. Varises

25
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena)
sehingga tampak membesar. Penyebab varises adalah berkurangnya
elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena
melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagai mana
mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi
bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan
dinamisasi otot disekitarnya.
Gejala terjadinya varises:
1) Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti otot yang mudah
pegal, kaki panas, dan sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya
rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran
darah.

2) Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.

3) Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-


laba (spider navy).

4) Kaki bengkak (oedema) karena adanya pembendungan darah.

5. Angina Pektoris

Angina pektoris yang dikenal sebagai Angin Duduk


merupakan suatu sindroma gangguan pada dada berupa rasa nyeri atau
tertekan yang bersifat sementara, saat sedang berjalan, mendaki,
sebelum atau sesudah makan. Gangguan yang menyerang jantung ini
terjadi karena kurangnya pasokan oksigen akibat terganggunya aliran
darah ke arteri yang mengalirkan darah ke dalam miokardium (otot
jantung). Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung yang
mengakibatkan angina adalah jika penyumbatan mencapai 70%.
Namun beberapa orang yang mengalami nyeri dada, terkadang
memiliki arteri jantung normal. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan
komponen darah, kekurangan oksigen, adanya anemia parah, atau
kebiasaan merokok.
6. Jantung Koroner

26
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh
penumpukan lemak pada dinding bagian dalam dari pembuluh darah
jantung (pembuluh koroner). Hal ini lama kelamaan diikuti oleh
berbagai proses antara lain seperti penimbunan jaringan ikat,
perkapuran dan pembekuan darah pada dinding pembuluh jantung
tersebut, yang semua itu akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah. menyempitnya pembuluh darah jantung ini tentu
dapat mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami
kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan angina pektoris (nyeri
dada) atau bahkan hingga infark jantung ( serangan jantung) yang
dapat menyebabkan kematian mendadak.

6. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan gangguan sistem


kardiovaskuler pada hipertensi

Pengkajian :

Data yang diperoleh penulis dari wawancara dan observasi saat


melakukan pengkajian pada Ny.W dari tanggal 8 juli 2018 adalah sebagai
berikut: Nama Ny.W umur 75 tahun, jenis kelamin perempuan, agama
islam, status perkawinan janda, Suku Muna, pendidikan SD , Ny.W
mengatakan sebelum tidur membaca Do’a sebelum tidur dan jika tidur
lebih suka dengan posisi miring.

Status kesehatan umum Ny.W selama 6 bulan terakhir ditemukan


data subjektif : Ny.W mengeluh kepala sering pusing dan sakit daerah
tengkuk leher, nyeri bertambah saat beraktivitas dan berkurang saat
istirahat, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dibagian kepala, skala nyeri 6,
nyeri hilang timbul. Ny.W mengatakan sulit dalam beraktivitasterutama
aktivitas yang berat, lemas dan cepat lelah. Ny.W mengatakan tidak
mengetahui penyebab dan cara pencegahan penyakit hipertensi. Data
objektif : Ny.W tampak menahan nyeri dan memegangi leher bagian
belakang, TD : 160/100 mmHg, Nadi : 87x/menit, Pernafasan : 20x/menit,
suhu :37 derajat celcius. Ny.W tampak bingung ketika ditanya penyebab
dan cara pencegahan penyakit hipertensi.

27
PENGKAJIAN
Identitas Klien :
Nama : Ny. W
Umur : 75 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. U
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien : anak
Keluhan Utama :
Klien mengeluh nyeri hebat pada kepala bagian belakang
Pengkajian Primer
A. Airway

Tidak ada sumbatan jalan nafas


B. Breathing

Tidak ada suara tambahan


RR 20x/menit, pergerakan dada teratur dan simetris.
C. Circulation

TD : 160/100 mmHg
Nadi :87x/menit
Suhu :37 °c, RR : 20x/menit
Capillary refill<2 detik, akral teraba hangat, kesadaran compos mentis
D. Disability

Tidak ada penurunan kesadaran


E. Exposure

28
Keadaan kulit baik, turgor kulit elastis, tidak ada deformitas,
pembengkakan dan nyeri kepala belakang skala 6

29
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
TD :160/100 mmHg
BB : 56 kg
Nadi : 87x/menit
RR :20x /menit
Suhu : 37° C
Analisa Data
TGL/JAM DATA FOKUS (DO & DS) PROBLEM ETIOLOGI
Selasa,13 Juli DO : Nyeri akut Peningkatan tekanan
2021 Nadi : 87 x/menit vaskuler selebral
08.00 RR :20x/menit
Suhu : 37 derajat celcius
Pengkajian nyeri :- sering
sakit kepala dan terasa berat
dibagian belakang.
- P : nyeri bertambah saat
beraktivitas dan berkurang
saat istirahat
- Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk,
- R : nyeri dibagian kepala,
- S : skala nyeri 6,
- T : nyeri hilang timbul.
- Ny. W tampak memgangi
kepala
DS :
- Pasien - Klien mengeluh
sering sakit kepala bagian
belakang

Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

30
Intervensi
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan hasil
Nyeri akut NOC : Pain Level, NIC :Pain 1. Mengetahui
berhubungan Pain control, Management kondisi umum
dengan Comfort level 1. Kaji tanda-tanda pasien
peningkatan Kriteria Hasil : vital 2. Memantau
tekanan -Mampu 2. Lakukan skala nyeri yang
vaskuler mengontrol nyeri pengkajian nyeri dirasakan
serebral (tahu penyebab secara komprehensif 3. Mengetahui
nyeri, mampu termasuk lokasi, respon pasien
menggunakan karakteristik, durasi, 4. Untuk
tehnik frekuensi, kualitas mendapatkan
nonfarmakologi dan faktor presipitasi informasi yang
untuk mengurangi 3. Observasi reaksi jelas
nyeri, mencari nonverbal dari 5. Mengetahui
bantuan). ketidaknyamanan. hal-hal yang
-Melaporkan 4.Gunakan teknik dapat
bahwa nyeri mengetahui meningkatkan
berkurang dengan pengalaman nyeri rasa nyeri
menggunakan pasien. 6. Merupakan
manajemen nyeri. 5. Kontrol lingkungan tindakan untuk
- Mampu yang dapat mencegah nyeri
mengenali nyeri mempengaruhi nyeri kambuh
(skala, intensitas, seperti suhu 7. Merupakan
frekuensi dan ruangan,pencahayaan tindakan untuk
tanda nyeri) dan kebisingan. mengurangi nyeri
-Menyatakan rasa 6. Lakukan tindakan yang dirasakan.
nyaman setelah non farmakologi 8. Untuk
nyeri berkurang. berupa kompres mengetahui
-Tanda vital dalam hangat dan pijatan pengaruh dari

31
rentang normal. pada kepala tindakan yang
7. Anjurkan pasien diberikan.
Istirahat yang cukup. 9. Untuk
8. ajarkan pada klien menjaga dan
tentang pola hidup mempertahankan
sehat seperti rajin kesehatan pasien.
olahraga, makan yang
bergizi dan istirahat
yang cukup
9.Mengonsultasikan
pada dokter tentang
obat yang diberikan

32
Implementasi dan Evaluasi
No. Waktu Implementasi Evaluasi TTD
(Hari/Tgl/Jam)
1. Selasa, 13 Juli 2021 Mengkaji tanda –tanda S : Perawat
14.00 vital. Ny.W mengatakan
Hasil : merasa nyaman dan
- TD : 140/100 enakan.
mmHg O : - Ny.W tampak

- Nadi : 90x/mnt nyaman


- RR : 22x/mnt. - TD : 140/100
2. Melakukan mmHg
pengkajian nyeri - Nadi : 80x/menit.
secara berkala - Pernapasan :
Hasil : Ny.W 20x/menit.
mengatakan tidak A : Masalah
merasa nyeri. teratasi.
3. Melakukan P : Intervensi
kompres hangat dihentikan.
dan pijatan pada
daerah kepala.
Hasil : Ny.W
mengatakan merasa
nyaman saat di pijat
4. Menganjurkan pasien
istirahat yang cukup.
Hasil : Ny.W mau
beristirahat.

33
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri


dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Jantung merupakan organ utama
sistem kardiovaskuler, berotot dan berrongga, terletak dirongga toraks bagian
mediastinum, diantara dua paru-paru.

Pada umumnya peredaran darah manusia dibedakan atas peredaran


darah pulmonari dan peredaran darh sistemik. Sistem peredaran darah pada
manusia dapat mengalami gangguan oleh penyakit atau kelainan bawaan
(faktor genetis), baik pada darah maupun pada alat-alat peredaran darah seperti
Anemia, Talasmania, Leukimia (Kanker Darah), hemofilia, varieses, angina
pektoris, jantung koroner.

2. Saran

Kita sebagai manusia harus bersyukur atas nikmat yang telah Allah
SWT berikan salah satunya nikmat kesehatan dengan menjaga kesehatan tubuh
contohnya sistem kardiovaskuler yang telah disampaikan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto, S.kep. dkk. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa


Keperawatan. Jakarta:Trans Info Media.
Setiadi. 2014. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: graha ilmu.
Muhammad Yusuf, Penulis, and Sitti Rachmi Misbah. Asuhan Keperawatan Pada
Ny. W Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Pada Hipertensi Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman Di Panti Sosial Tresna
Werdha Minaula Kendari. Diss. Poltekkes Kemenkes Kendari, 2018.
Griadhi, I., and M. Fis. "Sistem Kardiovaskuler." (2016).

35

Anda mungkin juga menyukai