Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH PATOLOGI FISIOLOGI KARDIOVASKULAR DAN

RESPIRASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

1. Gede Putu Hendrawan Winata (234630009)


2. I Made Surya Kencana Dwika Putra (234630005)
3. Ida Bagus Guntur Eka Sandi (234630010)
4. Ni Nyoman Yuli Antari (234630008)
5. Ni Komang Tri Sita Sari (234630011)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puja dan puji syukur dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) karena atas asung waranugraha-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas/Makalah ini sesuai rencana dan tepat waktu.

Tulisan yang berjudul “Makalah Patologi Fisiologi Kardiovaskular dan Respirasi ” ini
ditulis dalam rangka memenuhi salah satu tugas akademik mata kuliah Kodifikasi
Terkait Sistem Muskuluskeletal, Respirasi Cardiovasculer yang diampu oleh Ibu Ns
Nurul Faidah S,Kep., M.Kes pada Semester Ganji; Tahun
Akademik 2023/2024.

P e n yu s u n m e n y ad a r i b a h w a d i d a l a m p em b u a t a n m a ka l
a h i n i b e r k a t banntuan Tuhan YME dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu,dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa hormat dan terimah kasih
kepada ibu dosen, serta teman-teman yang membantu dalam makalah ini

p e n y u s u n m e n y ad ar i b a h w a d a l a m p ro s e s m a k a l a h i ni m a s
i h j a u h d a r i k es e m p a t a n k e s em p u r n a a n b a i k m a t e r i m a up u n c a r
a p e n ul i s a n n ya N am un demikian, penyusun telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuanyang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik
dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima masukan,saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini. akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca

Om Santih Santih Santih, Om.

Denpasar, September 2023

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................5
2.1 Pengertian Secara Umum..............................................Error! Bookmark not def
2.2
2.3
2.4
2.5 ined.
2.6 Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler.................................................................................5
2.7 Anatomi Fisiologi respirasi...........................................Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP..............................................................................................................49
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................49
3.3 Saran............................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................51
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem


jaringan atau organ dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan
peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada
pada suatu organisme yakni sistem pernapasan dan sistem Kardiovaskuler.

Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke


dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida(CO2) yang
dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ –organ respiratorik
berfungsi dalam
: Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara, Keseimbangan asam basa
dalam darah dan jaringan tubuh manusia, Pertahanan tubuh melawan benda asing,
organisme asing yang masuk melalui proses pernapasan dalam tubuh.

Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem
kardiovaskuler berfungsi untukmempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di
dalam tubuh agar tetap homeostatis.Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri
dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.Organ-organ penyusun sistem
kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompautama, pembuluh darah, serta darah.
Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan prosessirkulasi yang normal, apabila
sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini
maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikanJadi penyakit
kardiovaskuler adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluhdarah, dalam hal ini adalah
jantung dan urat-urat darah.Jenis-jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti : jantung
koroner, tekanan darahtinggi, serangan jantung, stroke, sakit di dada (anginan) dan penyakit
jantung rematik. Oleh karena itu penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang
patologi dan patofisiologi sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian sistem kardiovaskuler


2. Apakah sajakah yang terlibat dalam kardiovaskuler
3. Apakah pengertian pernapasan dan bagaimana mekanisme pernapasan itu?
4. Apakah sajakah saluran pada sistem pernapasan itu?
5. Apa sajakah gangguan pada sistem pernapasan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui mekanisme sistem kardiovaskuler


2. Untuk mengetahui saluran-saluran pada sistem pernapasan.
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan.
4. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang berhubungan dengans
sistem pernapasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem kardiovaskular

2.1.1 Jantung

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.Bagian
kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang
mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan
darah.Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu
katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

·Fungsi sistem kardiovaskuler ( jantung )

memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan
organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal setiap
jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem
kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang
bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh.Salah satu contoh adalah
mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada
keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti
jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.

2.2 Anatomi Sistem Kardiovaskuler


Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia.
Bersumber dari bilik kiri jantung dan membawa darah
beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam peredaran
sistemik.

Arteri pulmonalis adalah salah satu dari dua pembuluh bercabang dari batang paru yang merupa

Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jant

Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa


darah yang banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah k

CO
2
karena darah yang dikandung merupakan darah yang telah
melewati sistem oksidasi (pembakaran).

Atrium kanan menerima dari vena darah rendah oksigen dan tinggi karbon dioksid

Ventrikel kiri adalah salah satu dari empat bilik jantung. Hal ini terletak di bagian kiri baw
Katup aorta adalah pintu utama jantung antara ventrikel kiri dan aorta. Katup aorta dap

Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah)


adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedu

pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2 .

Atrium kiri berfungsi sebagai wadah untuk darah yang berasal dari paru-paru dan pom

2.2.1 Letak Jantung

Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan.Jantung terletak di rongga


toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior
dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258).
Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian
jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas
diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga
thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-
clavicular kiri.Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis,
dan vena cava superior (Aurum, 2007).

Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300
sakpai 400 gram (Setiadi, 2007: 164).
2.2.2 Ruang Jantung

Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang),
bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya.Bilik-bilik atas, atria (atrium,
tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-
bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung.Kedua belahan jantung
dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran
darah dari kedua sisi jantung.Pemisahan ini sangat penting, karena separuh kanan
jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung
menerima dan memompa darah beroksigen tinggi (Sherwood, Lauralee, 2001: 259-
260).

a) Atrium Dextra

Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan dibandingkan
ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-superior terdapat lekukan
ruang atau kantung berbentuk daun telinga yang disebut Auricle. Permukaan
endokardiumnya tidak sama. Posterior dan septal licin dan rata. Lateral dan auricle
kasar dan tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan parallel yang disebut Otot
Pectinatus. Atrium Dextra merupakan muara dari vena cava.Vena cava superior
bermuara pada didnding supero-posterior.Vena cava inferior bermuara pada dinding
infero-latero-posterior pada muara vena cava inferior ini terdapat lipatan katup
rudimenter yang disebut Katup Eustachii. Pada dinding medial atrium dextra bagian
postero-inferior terdapat Septum Inter-Atrialis

Pada pertengahan septum inter-atrialis terdapat lekukan dangkal berbentuk lonjong


yang disebut Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap di bagian anterior dan
disebut Limbus Fossa Ovalis.Di antara muara vena cava inferior dan katup
tricuspidalis terdapat Sinus Coronarius, yang menampung darah vena dari dinding
jantung dan bermuara pada atrium dextra.Pada muara sinus coronaries terdapat
lipatan jaringan ikat rudimenter yang disebut Katup Thebesii.Pada dinding atrium
dextra terdapat nodus sumber listrik jantung, yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di
pinggir lateral pertemuan muara vena cava superior dengan auricle, tepat di bawah
Sulcus Terminalis.Nodus Atri-Ventricular terletak pada antero-medial muara sinus
coronaries, di bawah katup tricuspidalis.Fungsi atrium dextra adalah tempat
penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel
dextra dan kemudian ke paru-paru.

Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan katup atau pita
otot rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan atrium dextra akibat
bendungan darah di bagian kanan jantung, akan dikembalikan ke dalam vena sirkulasi
sistemik. Sekitar 80% alir balik vena ke dalam atrium dextra akan mengalir secara
pasif ke dalam ventrikel dxtra melalui katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan
mengisi ventrikel dengan kontraksi atrium. Pengisian secara aktif ini disebut Atrial
Kick.Hilangnya atrial kick pada Disaritmia dapat mengurangi curah ventrikel.
b) Atrium Sinistra

Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus
dada tidak tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit lebih tebal dari pada
dinding atrium dextra.Endocardiumnya licin dan otot pectinatus hanya ada pada
auricle. Atrium kiri menerima darah yang sduah dioksigenasi dari 4 vena pumonalis
yang bermuara pada dinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing
sepasang vena dextra et sinistra. Antara vena pulmonalis dan atrium sinistra tidak
terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan dalam atrium sinistra
membalik retrograde ke dalam pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium
sinistra yang akut akan menyebabkan bendungan pada paru. Darah mengalir dari
atrium sinistra ke ventrikel sinistra melalui katup mitralis.

c) Ventrikel Dextra

Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium
sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di
medial atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan,
tebal dindingnya 4-5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan
kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria
pulmonalis.Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah,
dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra,
dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel
kiri.Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel
kiri.Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal dinding
ventrikel sinistra.Selain itu, bentuk bulan sabit atau setengah bulatan ini juga
merupakan akibat dari tekanan ventrikel sinistra yang lebih besar daripada tekanan di
ventrikel dextra.Disamping itu, secara fungsional, septum lebih berperan pada
ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan lebih mengikuti gerakan ventrikel
sinistra.

Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot yang disebut
Trabeculae Carnae, yang sering membentuk persilangan satu sama lain. Trabeculae
carnae di bagian apical ventrikel dextra berukuran besar yang disebut Trabeculae
Septomarginal (Moderator Band).Secara fungsional, ventrikel dextra dapat dibagi
dalam alur masuk dan alur keluar.Ruang alur masuk ventrikel dextra (Right
Ventricular Inflow Tract) dibatasi oleh katup tricupidalis, trabekel anterior, dan
dinding inferior ventrikel dextra.Alur keluar ventrikel dextra (Right Ventricular
Outflow Tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin, terletak di bagian
superior ventrikel dextra yang disebut Infundibulum atau Conus Arteriosus.Alur
masuk dan keluar ventrikel dextra dipisahkan oleh Krista Supraventrikularis yang
terletak tepat di atas daun anterior katup tricuspidalis.
Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-lahan, seperti
pada kasus hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot ventrikel dextra mengalami
hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatan
resistensi pulmonary, dan dapat mengosongkan ventrikel.Tetapi pada kasus dimana
resistensi pulmonar meningkat secara akut (seperti pada emboli pulmonary massif)
maka kemampuan ventrikel dextra untuk memompa darah tidak cukup kuat, sehingga
seringkali diakhiri dengan kematian.

d) Ventrikel Sinistra

Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah ke antero-
inferior kiri menjadi Apex Cordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah Annulus
Mitralis.Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal dinding ventrikel dextra,
sehingga menempati 75% masa otot jantung seluruhnya.Tebal ventrikel sinistra saat
diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel sinistra harus menghasilkan tekanan yang cukup
tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sitemik, dan mempertahankan aliran darah
ke jaringan-jaringan perifer.Sehingga keberadaan otot-otot yang tebal dan bentuknya
yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama
ventrikel berkontraksi.Batas dinding medialnya berupa septum interventrikulare yang
memisahkan ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra.Rentangan septum ini
berbentuk segitiga, dimana dasar segitiga tersebut adalah pada daerah katup aorta.

Septum interventrikulare terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian Muskulare (menempati


hampir seluruh bagian septum) dan bagian Membraneus. Pada dua pertiga dinding
septum terdapat serabut otot Trabeculae Carnae dan sepertiga bagian endocardiumnya
licin.Septum interventrikularis ini membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan
oleh seluruh ventrikel pada saat kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan di ventrikel
sinistra meningkat sekitar 5x lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel dextra; bila
ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum
pasca infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui
robekan tersebut. Akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup
aorta ke dalam aorta akan berkurang.

2.2.3 Katub-katub Jantung

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik


jantung (Aurum, 2007).Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan (Setiadi
2007: 169). Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan
menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah
Sherwood, Lauralee, 2001: 261). Katub jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu katub
atrioventrikuler, dan katub semilunar.

a) Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub atrioventrikular.Katub yang
terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah katub
disebut katub trukuspid (Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari tiga otot yang tidak sama,
yaitu: 1) Anterior, yang merupakan paling tebal, dan melekat dari daerah Infundibuler
ke arah kaudal menuju infero-lateral dinding ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat pada
kedua bagian septum muskuler maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil
tipe alur keluar. 3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin
tricuspidalis pada sisi postero-inferior (Aurum, 2007).

Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai
dua daun katub disebut katub mitral (Setiadi, 2007: 169).Terdiri dari dua bagian,
yaitu daun katup mitral anterior dan posterior.Daun katup anterior lebih lebar dan
mudah bergerak, melekat seperti tirai dari basal bentrikel sinistra dan meluas secara
diagonal sehingga membagi ruang aliran menjadi alur masuk dan alur keluar (Aurum,
2007).

b) Katub Semilunar

Disebut semilunar (“bulan separuh”) karena terdiri dari tiga daun katub, yang masing-
masing mirip dengan kantung mirip bulan separuh (Sherwood, Lauralee, 2007:
262).Katub semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan.Katub
pulmonal terletek pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
kanan.Katub aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.Adanya katub semilunar ini
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis
atau aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole
ventrikel (Setiadi, 2007: 170).

2.2.4 Lapisan Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara
spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001:
262). Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

a) Perikardium (Epikardium)

Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini adalah suatu
membran tipis di bagian luar yang membungkis jantung. Terdiri dari dua lapisan,
yaitu (Setiadi, 2007):

Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi


pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan
pembuluh darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.

Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perikardium


parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan
Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas
untuk mempermudah pergerakan jantung.

b) Miokardium

Myo berarti “otot”, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung,
membentuk sebagian besar dinding jantung.Serat-serat otot ini tersusun secara spiral
dan melingkari jantung (Sherwood, Lauralee, 2001: 262). Lapisan otot ini yang akan
menerima darah dari arteri koroner (Setiadi, 2007: 172).

c) Endokardium

Endo berarti “di dalam”, adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik
yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi (Sherwood, Lauralee, 2007:
262).

2.2.5 Persarafan Jantung

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom.Kecepatan denyut jantung terutama


ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA.Jantung dipersarafi oleh kedua
divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan)
kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf.
Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi atrium,
terutama nodus SA dan AV. Saraf-saraf simpatis jantung juga mempersarafi atrium,
termasuk nodus SA dan AV, serta banyak mempersarafi ventrikel (Sherwood,
Lauralee, 2001: 280).

2.2.6 Vaskularisasi Jantung( pembuluh darah)

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah.Secara garis besar peredaran
darah dibedakan menjadi dua, yaitu peredaran darah besar yaitu dari jantung ke
seluruh tubuh, kembali ke jantung (surkulasi sistemik), dan peredaran darah kecil,
yaitu dari jantung ke paru-paru, kembali ke jantung (sirkulasi pulmonal).

1) Arteri

Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner besar yang berasal dari
aorta tepat di bawah katub aorta.Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian besar
ventrikel kiri, dan arteri koroner kanan memperdarahi sebagian besar ventrikel kanan
(Setiadi, 2007: 179).

a) Arteri Koroner Kanan


Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya
arteri koronarian kanan memberi makan pada atrium kanan, ventrikel kanan, dan
dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Bercabang menjadi Arteri Atrium Anterior
Dextra (RAAB = Right Atrial Anterior Branch) dan Arteri Coronaria Descendens
Posterior (PDCA = Posterior Descending Coronary Artery). RAAB memberikan
aliran darah untuk Nodus Sino-Atrial.PDCA memberikan aliran darah untuk Nodus
Atrio- Ventrikular (Aurum, 2007).

b) Arteri Koroner Kiri

Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri coronaria sinistra utama (LMCA
= Left Main Coronary Artery) sepanjang 1-2 cm. Bercabang menjadi Arteri
Circumflexa (LCx = Left Circumflex Artery) dan Arteri Descendens Anterior Sinistra
(LAD = Left Anterior Descendens Artery). LCx berjalan pada Sulcus Atrio-
Ventrcular mengelilingi permukaan posterior jantung.LAD berjalan pada Sulcus
Interventricular sampai ke Apex.Kedua pembuluh darah ini bercabang-cabang dan
memberikan lairan darah diantara kedua sulcus tersebut (Aurum, 2007).

2) Vena

Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel dengan distribusi arteri koroner.


Sistem vena jantung mempunyai tiga bagian, yaitu (Setiadi, 2007: 181):

Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang menyalurkan sebagian darah dari
miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan.

Vena kardiaka anterior, mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan


sebagian besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan.

Sinus koronarius dan cabangnya, merupakan sistem vena yang paling besar dan
paling penting, berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam
atrium kanan melalui ostinum sinus koronaruis yang bermuara di samping vena kava
inferior.

2.3 Fisiologi Sistem Kardiovaskuler


a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik
yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam
mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada
negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark
miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
1. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.
Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama.
Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut
diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah
keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau
sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang
tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media
yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika
intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.
Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri
pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru
saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah
menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas
ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel
jantung dan membawa banyak oksigen.
2. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh
kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di
sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi.
Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang
pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel
tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran
cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh
kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

b. Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai
katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu
arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.
Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh,
pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui
vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi,
darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali
vena pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup
yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai
berikut :
1. Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena.
Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
2. Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala,
leher, keserambi kanan jantung).
3. Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan
anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
4. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri
jantung. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
c. Jantung Latin Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah
rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh
kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan
jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Permukaan Jantung.
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan
dan paru- paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan
tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium.
Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung
berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya
diselubungi oleh paru- paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama
perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat
erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan
memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-
pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar
dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar
jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
d. Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua
belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak
lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri
dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik
harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan
memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar,
khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan
jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan
bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup
yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup
bikuspidalis (katup berdaun dua).

e. Cara Kerja Jantung


Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi
darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-
paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan
kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah
dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel
kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah
bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
dan sebagainya.

f. Fungsi bilik jantung


1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
2. karbondioksida.
3. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
4. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak
mengandung karbon-dioksida.
5. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak
mengandung oksigen

2.4 Darah
2.4.1 Pengertian Darah

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh.Fungsi utamanya adalah


mengangkutoksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.Darah juga
menyuplai jaringantubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah..Darahmanusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya
oksigen sampai merah tuaapabila kekurangan oksigen.Warna merah pada darah
disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yangmerupakan tempat terikatnya molekul-
molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.Darah dipompa oleh jantungmenuju
paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida danmenyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantungmelalui
vena pulmonalis.Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh
darah aorta.Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluranhalus darah
yang disebut pembuluh kapiler.Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah juga mengangkut
bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk
diuraikanke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
2.4.1 Pembagian Darah

 Plasma darah 55 %

Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh
darah mengandung plasma darah.Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah
air.Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sarimakanan ke sel-sel serta membawa
sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.Fungsi lainnya adalah menghasilkan
zat kekebalan tubuhterhadap penyakit atau zat antibodi.

 Sel-sel darah 45 %; terdiri dari:

a) Sel darah merah (eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai
inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya
kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta).warnanya kuning kemerahan, karena
didalamnya mengandung suatu zat yangdisebut hemoglobin, warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah
merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan
tubuhdan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui
paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin
yang telah bersenyawadengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (hb + oksigen 4
hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin
yangnantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: hb-oksigen hb + oksigen, dan
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon
dioksida hemoglobin (hb + karbon dioksida hb-karbon dioksida) yangmana karbon
dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah,limpa dan hati.
Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula
besar dan berisi nukleusdan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin
dan akhirnya kehilangannukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang
kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 – 115 hari, setelah
itu akanmati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai
menjadidua zat yaitu hematin yang mengandung fe yang berguna untuk
membuateritrosit barudan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam
eritrisityang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.

Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100cc darah.
Normal hb wanita 11,5 mg%dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darahmerah memerlukan
protein karena strukturnya terdiri dari asam aminodan memerlukan pula zat besi,
sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang,demikian juga
banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang
maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanyadisebabkan oleh perdarahaan yang
hebat, penyakit yang melisis eritrosit,dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

b) Sel darah putih (leukosit)

Bentuk dansifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kitalihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubahdandapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia),mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurutinti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira 6000-9000.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuhdanmemakan bibit penyakit /


bakteri yang masuk ke dalam jaringan res (sistemretikuloendotel), tempat
pembiakannya di dalam limpadankelenjar limfe;sebagai pengangkut yaitu
mengangkut
/ membawa zat lemak dari dinding ususmelalui limpa terus ke pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapatdi seluruh
jaringan tubuh manusia.Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman
/ infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akanlebih banyak dari
biasanya.Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanyatinggal di dalam kelenjar
limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan
penyakit tersebut.Jika jumlah leukositdalam darah melebihi 10000/mm3 disebut
leukositosisdankurang dari 6000disebut leukopenia.

c) keping-keping darah (trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih,normal pada orang
dewasa 200.000-300.000/mm3.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah.Jika banyaknya


kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekasmembeku sehingga timbul
perdarahan yang terus- menerus.Trombosit lebihdari 300.000 disebut
trombositosis.Trombosit yang kurang dari 200.000disebut trombositopenia.

Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantuterjadinya peristiwa
pembekuan darah, yaitu ca2+ danf ibrinogen.Fibrinogenmulai bekerja apabila tubuh
mendapat luka. Ketika kita luka maka darah akankeluar, trombosit pecah dan
mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase.trombokinasi ini akan bertemu
dengan protrombin dengan pertolongan ca2+akan menjadi trombin. Trombin akan
bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang
tidak teratur letaknya, yang akanmenahan sel darah, dengan demikian terjadilah
pembekuan. Protrombin di buat didalam hatidan untuk membuatnya diperlukan
vitamin k, dengandemikian vitamin k penting untuk pembekuan darah.

3) Fungsi Darah

a) Sebagai alat pengangkut yaitu:

 Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkankeseluruh


jaringan tubuh.
 Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru- paru.
 Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkandandibagikanke seluruh
jaringan/ alat tubuh.
 Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan
melalui ginjal dan kulit.

b) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam


tubuhdengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.

c) Menyebarkan panas keseluruh tubuh

2.5 Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia

2.5.1 Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar
dan system peredaran darah kecil.

1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)

Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri
darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai
sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke
jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik
kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di
bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.

Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya
akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan
satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya
arteri yang membawa darah kotor (darah yang mengandung CO2).

Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi –
pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior – serambi kanan.
1. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)

Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru.Dalam paru-paru tepatnya pada
alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem
respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah
(dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan
keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri).
Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran darah
manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.

Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri pulmonalis –
paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.

1. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)

Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan
sebelah kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka
kanan.

Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang
selangka kiri.

Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh kil).Peredaran


limfe adalah terbuka, merupakan alat penyaring kuman, karena di kelenjar limfe
diproduksi sejenis sel darah putih yang disebut limfosit untuk imunitas.

Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel
seluruh tubuh.

1) Struktur Otot Jantung

Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot.Perbedaannya otot
jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat
involunter.Kontraksi otot jantung dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.

2) Metabolisme Otot Jantung

Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik.Otot


jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen.Karena
metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami
kelelahan.
3) Sistem Konduksi Jantung

Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi


otot jantung yang disebut system konduksi jantung.Syaraf pusat melalui system
syaraf autonom hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung.Syaraf simpatis
memacu terjadinya kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi.
System kontraksi jantung terdiri atas :

Nodus Sinoatri alkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai
pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.

Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan berperan
sebagai gerbang impuls ke ventrikel.

Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.

Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel
terdapat pada septum interventrikularis.

Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.

4) Kontraksi Dan Irama Jantung

Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian
darah pada jantung disebut diastole.Irama jantung dimulai dari pacemaker (NSA)
dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian jantung dapat memancarkan impuls
tersendiri tetapi dengan frekuensi yang lebih rendah. Bagian jantung yang
memancarkan impuls diluar NSA disebut focus ektopik yang menimbulkan
perubahan irama jantung yang disebut aritmia. Aritmia dapat disebabkan oleh
hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat
menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi
hambatan aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari
nodus NAV dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika
ada hambatan pada bundle his atau serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung
akan kontraksi dengan iramanya sendiri yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30
kali/menit tidak dapat mempertahankan metabolisme otot.

5) Suara Jantung

Suara jantung terjadi akibat proses kontraksi jantung.

Suara jantung 1 (S1) timbul akibat penutupan katup mitral dan trikuspidalis.
Suara jantung 2 (S2) timbul akibat penutupan katup semilunaris aorta dan semilunaris
pulmonal.

Suara jantung 3 (S3) terjadi akibat pengisian ventrikel pada fase diastole.

Suara jantung 4 (S4) terjadi akibat kontraksi atrium.

Suara jantung 3 dan 4 terdengar pada jantung anak.

6) Fase Kontraksi Jantung

Pada fase pengisian ventikel dan kontraksi atrium katup mitral dan trikuspidalis
terbuka darah akan mengalir dari atrium menuju ventrikel. Pada fase kontraksi
ventrikel isometric ventrikel mulai kontraksi dan atrium relaksasi, katup mitral dan
trikuspidalis tertutup dan katup semilunar aorta dan pulmonal belum terbuka.Pada
fase ejeksi ventikuler, katup semilunar aorta dan semilunar aorta dan semilunar
pulmonal terbuka sehingga darah mengalir dari ventrikel menuju aorta dan arteri
pulmonalis.Pada fase relaksasi isovolumentrik terjadi relaksasi ventrikel dan katup
semilunar aorta dan pulmonal menutup sedangkan katup mitral dan katup
trikuspidalis belum terbuka.

7) Cardiac Output

Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit. Hal
ini disebabkan oleh kontraksi otot myocardium yang berirama dan sinkron, sehingga
darahpun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonary dan sistemik.

Besar cardiac output ini berubah-ubah, tergantung kebutuhan jaringan perifer akan
oksigen dan nutrisi. Karena curah jantung yang dibutuhkan juga tergantung dari besar
serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat,
yaitu yang dikenal dengan sebutan Cardiac Index. Cardiac index ini didapatkan
dengan membagi cardiac output dengan luas permukaan tubuh, dan berkisar antara
2,8-3,6 liter/menit/m2 permukaan tubuh.

Stroke Volume adalah volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel/detik. Sekitar
dua per tiga dari volume darah dalam ventrikel pada akhir diastole (volume akhir
diastolic) dikeluarkan selama sistolik.Jumlah darah yang dikeluarkan tersebut dikenal
dengan sebutan Fraksi Ejeksi; sedangkan volume darah yang tersisa di dalam
ventrikel pada akhir sistolik disebut Volume Akhir Sistolik.Penekanan fungsi
ventrikel, menghambat kemampuan ventrikel untuk mengosongkan diri, dan dengan
demikian mengurangi stroke volume dan fraksi ejeksi, dengan akibat peningkatan
volume sisa pada ventrikel.

Cardiac output (CO) tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua buah
variable, yaitu: frekuensi jantung dan stroke volume. CO = Frekuensi Jantung x
Stroke Volume.
Cardiac output dapat dipertahankan dalam keadaan cukup stabil meskipun ada pada
salah satu variable, yaitu dengan melakukan penyesuaian pada variable yang lain.

Apabila denyut jantung semakin lambat, maka periode relaksasi dari ventrikel
diantara denyut jantung menjadi lebih lama, dengan demikian meningkatkan waktu
pengisian ventrikel.Dengan sendirinya, volume ventrikel lebih besar dan darah yang
dapat dikeluarkan per denyut menjadi lebih banyak.Sebaliknya, kalau stroke volume
menurun, maka curah jantung dapat distabilkan dengan meningkatkan kecepatan
denyut jantung.Tentu saja penyesuaian kompensasi ini hanya dapat mempertahankan
curah jantung dalam batas-batas tertentu.Perubahan dan stabilisasi curah jantung
tergantung dari mekanisem yang mengatur kecepatan denyut jantung dan stroke
volume.

8) Sirkulasi Jantung

Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal.Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner
yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.

1. Sirkulasi Sistemik

1) Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.

2) Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.

3) Memerlukan tekanan permulaan yang besar.

4) Banyak mengalami tahanan.

5) Kolom hidrostatik panjang.

1. Sirkulasi Pulmonal

1) Hanya mengalirkan darah ke paru.

2) Hanya berfungsi untuk paru-paru.

3) Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.

4) Hanya sedikit mengalami tahanan.

5) Kolom hidrostatiknya pendek.

1. Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup
pada otot jantung itu sendiri.Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung
dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang
kecil-kecil.

Aliran darah koroner meningkat pada:

 Peningkatan aktifitas
 Jantung berdenyut
 Rangsang sistem saraf simpatis

9) Mekanisme Biofisika Jantung

1. Tekanan Darah

Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk
melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang
mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer,
aliran, dan volume darah.

Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang
dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.

1. Aliran Darah

Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut
sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah
dipengaruhi oleh dua faktor:

 Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah melalui


pembuluh.
 Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai ”vascular
resistance” atau tahanan pembuluh.

Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan
menghambat aliran darah.

Rumus: Q :DP

Q : aliran
DP : perbedaan tekanan

R : resistensi

1. Resistensi

Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh


yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah.
Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan,
sedangkan penurunan diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan
resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu
prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi
viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi pembuluh darah.

10) Siklus Jantung

Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling
terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya
akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung
merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung.Aktivitas
ion tersebut disebut sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase
depolarisasi dan repolarisasi:

1. Depolarisasi

Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot.Respon mekanik dari


fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.

1. Repolarisasi

Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung


adalah diastolik.

2.6 Fase Siklus Jantung

a) Mid Diastole

Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam
keadaan istirahat.Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup
atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi
jantung kedua.

b) Diastole Lanjut
Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus
atrioventrikuler (nodus AV).Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi
ventrikel.

c) Sistole Awal

Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel.Ventrikel


berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium
sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi
jantung satu.Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih
besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup.Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai
kontraksi isovolumetrik.

d) Sistole Lanjut

Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga


menyebabkan katup semilunaris membuka.Setelah katup semilunar terbuka, terjadi
ejeksi isi ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.

e) Diastole Awal

Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi


relaksasi.Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV
membuka. Dengan terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat,
70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini

11) Faktor Penentu Kerja Jantung

Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait
dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output)
yaitu:

1. Beban awal (pre load)


2. Kontraktilitas
3. Beban akhir (after load)
4. Frekuensi jantung

2.6.1 Curah Jantung

Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi,
karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang
memasok berbagai nutrisi.Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh
ventrikel selama satu menit.Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Isi Sekuncup (curah sekuncup)

Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing
venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban
awal, kontraktilitas, dan beban akhir.

Beban Awal

Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian
ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium
selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan
kekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan
maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.

Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat
diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.

Faktor penentu beban awal:

 Insufisiensi mitral menurunkan beban awal


 Stensosis mitral menurunkan beban awal
 Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal.
Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.
 Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat
vasodilator menurunkan beban awal.

Beban Akhir

Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan
darah saat sistolik.Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang menghambat
pengosongan ventrikel.Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu beban pada
ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama
kontrakis/sistolik.

Beban akhir dipengaruhi:

 Stenosis aorta meningkatkan beban akhir


 Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
 Hipertensi meningkatkan beban akhir
 Polisitemia meningkatkan beban akhir

o Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan


vasokonstriktor meningkatkan beban akhir.
Peningkatan secara drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah
kebutuhan oksigen dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.

Kontraktilitas

Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan


mengembang.Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot
aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung
memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuan ventrikel untuk
mengosongkan isinya selama sistolik.

12) Hukum frank Starling

1. Makin besar isi jantung sewaktu diastolik, semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang
kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang
besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.

13) Regulasi Tekanan Darah

 Sistem Saraf

Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh


darah perifer.Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah
dan mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf
terhadap tekanan darah melibatkan: baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat
vasomotor dimedula oblongata serta serabut2 vasomotor dan otot polos pembuluh
darah. Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak juga mempengaruhi
mekanisme kontrol saraf.

Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan mengeluarkan


epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai vasodilator.

Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta.Baroresptor dipengaruhi


oleh perubahan tekanan darah pembuluh arteri.

Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta.Kemoreseptor


dipengaruhi oleh kandungan O2, CO2, atau PH darah.

 Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah
melalui refleks kemoreseptor yangakan dibawa ke pusat vasomotor.

Hormon yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH,


angiotensin II, NO, dan alkohol.

2.7 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan

2.7.1 Pengertian Pernapasan

Definisi Pernapasan :
 Pernapasan adalah proses keluar dan masuknya udara ke dalam & keluar paru
 Pernapasan adalah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas dalam jaringan atau
“pernafasan dalam” dan yang terjadi di dalam paru-paru yaitu “pernapasan luar”

Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel,
dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses
tersebut. Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses
respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel
ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21%
dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat
pernapasan yang berada di luar.Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru
berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.

Proses pembakaran zat makanan secara singkat ditunjukan pada bagan berikut:

2.7.2 Fungsi dan Struktur Respirasi

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

a. Berdasarkan anatomi:

Saluran nafas bagian atas : rongga hidung, faring dan laring

Saluran nafas bagian bawah; trachea, bronchi, bronchioli dan percabangannya sampai
alveoli

b.Berdasar fungsionalnya:

o Area konduksi: sepanjang saluran nafas berakhir sampai bronchioli


terminalis, tempat lewatnya udara pernapasan, membersihkan, melembabkan &
menyamakan udara dg suhu tubuh hidung, faring, trakhea, bronkus, bronkiolus
terminalis.

o Area fungsional atau respirasi: mulai bronchioli respiratory sampai alveoli, proses
pertukaran udara dengan darah.

2.7.3 Anatomi Pernapasan

1. Hidung
a) Nares Anterior

Nares anterior adalah saluran – saluran di dalam lubang hidung.Saluran-saluran itu


bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum (rongga)
Hidung.Vestibulum ini dilapisi epitelium bergaris yang bersambung dengan
kulit.Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi bulu
kasar.Kelenjar-kelenjar itu bermuara ke dalam rongga hidung.

b) Rongga Hidung

Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,
bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai
lubang yang masuk ke dalam rongga hidung. Hidung Berfungsi: penyaring,
pelembab, dan penghangat udara yang dihirup. Septum nasi memisahkan kedua
cavum nasi.Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan, sering membengkok
kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran
mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan
os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan
menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior. Tulang-
tulang inidilapisi oleh membrane mukosa.

Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum
nasi adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os
sphenoidale.Membrana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi
yang berdekatan, mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau.Dari sel-sel ini
serat saraf melewati lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius
nervus cranialis I olfaktorius.

Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang
kedalam cavum nasi, sinus ini berfungsi : memperingan tulang tengkorak,
memproduksi mukosa serosa dan memberikan resonansi suara. Sinus ini juga dilapisi
oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi. Lubang yang
membuka kedalam cavum nasi :

a). Lubang hidung

b). Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior

c). Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara concha superior dan media
dan diantara concha media dan inferior

d). Sinus frontalis, diantara concha media dan superior


e). Ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior. Pada bagian belakang,
cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis posterior.

2. Saluran Pernapasan

a) Faring

adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya
dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya dibelakang
hidung (nasofaring) dibelakang mulut (orofaring) dan dibelakang laring (faring-
laringeal)

b) Laring

Laring (tenggorokan) terletak didepan bagian terendah faring yang


memisahkannya dari kolumna vertebra.Berjalan dari faring sampai ketinggian
vertebrae servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya.

Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligamen dan
membran. Yang terbesar diantaranya ialah tulang rawan tiroid, dan disebelah
depannya terdapat benjolan subkutaneas yang dikenal sebagai jakun, yaitu disebelah
depan leher. Laring terdiri atas dua lempeng atau lamina yang bersambung di garis
tengah. Di tepi atas terdapat lekukan berupa V. Tulang rawan krikoid terletak
dibawah tiroid, berbentuk seperti cincin mohor dengan mohor cincinnya disebelah
belakang ( ini adalah tulang rawan satu-satunya yang berbentuk lingkaran lengkap).
Tulang rawan lainnya ialah kedua tulang rawan aritenoid yang menjulang disebelah
belakang krikoid., kanan dan kiri tulang rawan kuneiform, dan tulang rawan
kornikulata yang sangat kecil.

Terkait di puncak tulang rawan tiroid terdapat epiglotis, yang berupa katup
tulang rawan dan membantu menutup laring sewaktu menelan. Laring dilapisi jenis
selaput lendir yang sama dengan yang di trakea, kecuali pita suara dan bagian
epiglotis yang dilapisi sel epitelium berlapis.

Pita Suara terletak disebelah dalam laring, berjakan dari tulang rawan tiroid di
sebelah depan sampai dikedua tulang rawan aritenoid. Dengan gerakan dari tulang
rawan aritenoid yang ditimbulkan oleh berbagai otot laringeal, pita suara ditegangkan
atau dikendurkan.Dengan demikian lebar sela-sela anatara pita-pita atau rima glotis
berubah-ubah sewaktu bernapas dan berbicara.

Suara dihasilkan karena getaran pita yang disebabkan udara yang melalui
glotis.Berbagai otot yang terkait pada laring mengendalikan suara, dan juga menutup
lubang atas laring sewaktu menelan.
c) Trakea

Trakea atau batang teggorokan kira-kira 9 cm panjangnya.Trakea berjalan dari


laring sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima dan ditempat ini
bercabanf menjadi dua bronkus (bronki).Trakea tersusun atas 16 sampai 20 lingkaran
tak sempurna lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan
fibrosa dan yang melengkapi lingkaran di sebelah belakang trakea; selain itu juga
memuat beberapa jaringan otot.Trakea dilapisi selaput lendir yang terdiri atas
epitelium bersilia dan sel cangkir.Silia ini bergerak menuju keatas ke arah laring,
maka dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang turut masuk
bersama dengan pernapasan dapat dikeluarkan.Tulang rawan berfungsi
mempertahankan agar trakea tetap terbuka; karena itu, disebelah belakngnya tidak
bersambung, yyaitu di tempat trakea menempel pada esofagus, yang memisahkannya
dari tulang belakang.

Trakea servikalis yang berjalan melalui leher disilang oleh istmus kelenjar
tiroid, yaitu belahan kelenjar yang melingkari sisi-sisi trakea.Trakea torasika berjalan
melintasi mediastenum (lihat gambar 5), di belakang sternum, menyentuh arteri
inominata dan arkus aorta.Usofagus terletak dibelakang trakea.

d) Kedua bronkus

yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira vertebra torakalis
kelima mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang
sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampak paru-
paru.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar dari pada yang kiri; sedikit lebih
tinggi daripada arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang yang disebut
bronkus lobus atas; cabang kedua timbul setelah cabang utama lewat dibawah arteri,
disebut bronkus lobus bawah.(lihat gambar 3)

Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing daripada yang kanan, dan
berjalan dibawah arteri pulmonalis sebelum dibelah menjadi beberapa cabang yang
berjalan ke lobus atas dan bawah.

1. Ronga thoraks

Batas-Batas yang membentuk rongga di dalam toraks :

a) Sternum dan tulang rawan iga-iga di depan,

b) Kedua belas ruas tulang punggung beserta cakram antar ruas ( diskus
intervertebralis) yang terbuat dari tulang rawan di belakang.

c) Iga-Iga beserta otot interkostal disamping


d) Diafragma di bawah

e) Dasar leher di atas,

Isi ;

Sebelah kanan dan kiri rongga dada terisi penuh oleh paru-paru beserta pembungkus
pleuranya. Pleura ini membungkus setiap belah, dan memebentuk batas lateral pada
mediastinum

Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada diantara kedua paru-paru.Isinya


jantung dan pembuluh-pembuluh dara besar, usofagus, duktus torasika, aorta
descendens, vena kava superior, saraf vagus dan frenikus dan sejumlah besar kelenjar
limfe.

1. Paru-paru

Paru-Paru ada dua, merupakan alat pernapasan utama.Paru-paru mengisi


rongga dada. Terletak disebelah kanan dan kiri dan tengah dipisahkan oleh jantung
beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak didalam
mediastinum
.Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apeks (puncak) diatas dan
muncul sedikit lebih tinggi daripada klavikula di dalam dasar leher.Pangkal paru-paru
duduk di atas landai rongga toraks, diatas diafragma. Paru-paru mempunyai
permukaan luar yang menyentuh iga-iga, permukaan dalam yang memuat tampak
paru-paru, sisi belakang yang menyentuh tulang belakang, dan sisi depan yang
menutupi sebagian sisi depan jantung.

a) Lobus paru-paru (belahan paru-paru ).

Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisura.Paru-paru kanan
mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus.Setiap lobus tersusun atas
lobula.Sebuah pipa bronkial kecil masuk ke dalam setiap lobula dan semakin
bercabang.Semakin menjadi tipis dan akhirnya berakhir menjadi kantong kecil-kecil,
elastis, berpori, dan seperti spons.Di dalam air, paru-paru mengapung karena udara
yang ada di dalamnya.

b) Bronkus Pulmonaris

Trakea terbelah mejadi dua bronkus utama.Bronkus ini bercabang lagi


sebelum masuk paru-paru (lihat gambar 3).Dalam perjalanannya menjelajahi paru-
paru, bronkus-bronkus pulmonaris bercabang dan beranting banyak.Saluran besar
yang mempertahankan struktur serupa dengan yang dari trakea mempunyai dinding
fibrosa
berotot yang mengandung bahan tulang rawan dan dilapisi epitelium bersilia.Makin
kecil salurannya, makin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal dinding
fibrosa berotot dan lapisan bersilia.

Bronkus Terminalis masuk ke dalam saluran yang disebut vestibula.Dan disini


membran pelapisnya mulai berubah sifatnya; lapisan epitelium bersilia diganti
dengan sel epitelium yang pipih, dan disinilah darah hampir langsung bersentuhan
dengan udara – suatu jaringan pembuluh darah kepiler mengitari alveoli dan
pertukaran gas pun terjadi.

c) Pembuluh Darah dalam Paru-Paru

Arteri Pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen


dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru; cabang-cabangnya menyentuh saluran-
saluran bronkial, bercabang dan bercabang lagi sampai menjadi arteriol halus; arteriol
itu membelah-belah dan membentuk kapiler dan kapiler itu menyentuh dinding
alveoli atau gelembung udara.

Kapiler halus itu hanya dapat memuat sedikit, maka praktis dapat dikatakan sel-sel
darah merah membuat baris tunggal. Alirannya bergerak lambat dan dipisahkan dari
udara dalam alveoli hanya oleh dua membran yang sangat tipis, maka pertukaran gas
berlangsung dengan difusi, yang merupakan fungsi pernapasan.

Kapiler paru-paru bersatu lagi sampai menjadi pembuluh darah lebih besar dan
akhirnya dua vena pulminaris meninggalkan setiap paru-paru membawa darah berisi
oksigen ke atrium kiri jantung untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aorta.

Pembuluh darah yang dilukis sebagai arteria bronkialis membawa darah berisi
oksigen langsung dari aorta toraksika ke paru-paru guna memberi makan dan
menghantarkan oksigen ke dalam jaringan paru-paru sendiri.Cabang akhir arteri-arteri
ini membentuk pleksus kapiler yang tampak jelas dan terpisah dari yang terbentuk
oleh cabang akhir arteri pulmonaris, tetapi beberapa dari kapiler ini akhirnya bersatu
dalam vena pulmonaris dan darahnya kemudian dibawa masuk ke dalam vena
pulmonaris.Sisa darah itudiantarkan dari setiap paru-paru oleh vena bronkialis dan
ada yang dapat mencapai vena kava superior.Maka dengan demikian paru-paru
mempunyai persediaan darah ganda.

d) Hiilus (Tampuk)Paru-Paru dibentuk struktur berikut:

 Arteri Pulmonalis, yang mengembalikan darah tanpa oksigen ke dalam paru-paru


untuk diisi oksigen
 Vena Pulmonalis yang mengembalikan darah berisi oksigen dari paru – paru ke jantung
 Bronkus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkial, merupakan jalan
udara utama.
 Arteri bronkialis, keluar dari aorta dan menghantarkan darah arteri ke jaringan paru –
paru.
 Vena bronkialis, mengembalikan sebagian darah dari paru – paru ke vena kava
superior.
 Pebuluh limfe, yang masuk – keluar paru – paru, sangat banyak,
 Persarafan. Paru- paru mendapat pelayanan dari saraf vagus dan saraf simpati.
 Kelenjar limfe .semua pembuluh limfe yang menjelajahi struktur paru – paru dapat
menyalurkan ke dalam kelenjar yang ada di tampak paru – paru.
 Pleura. Setiap paru –paru dilapisi membran serosa rangkap dua, yaitu pleura. Pleura
viseralis erat melapisi paru – paru, masuk ke dalam fisura, dan dengan demikian
memisahkan lobus satu dari yang lain. Membran ini kemudian dilipat kembali di
sebelah tampuk paru – paru dan membentuk pleura parietalis, dan melapisi bagian
dalam dinding dada. Pleura yang melapisi iga-iga ialah pleura kostalis, bagian yang
menutupi diafragma ialah pleura diafragmatika, dan bagian yang terletak di leher
ialah pleura servikalis. Pleura ini diperkuat oleh membran yang kuat bernama
membran suprapleuralis (fasia Sibson) dan di atas membran ini terletak arteri
subklavia.

Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat sedikit eksudat untuk meminyaki
permukaannya dan menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang
sewaktu bernapas bergerak. Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu satu dengan yang
lain erat bersentuhan. Ruang atau rongga pleura itu hanyalah ruang yang tidak nyata,
tetapi dalam keadaan tidak normal udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu
dan ruang di antaranya menjadi jelas.

2.7.4 4 Fisiologi Pernapasan

Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.

Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut


melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan
pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris.

Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen
dari darah.Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah
merah dan dibawa ke jantung.Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian
tubuh.Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada
tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui
pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan


eksterna :

 Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli
dengan udara luar.
 Arus darah melalui paru – paru
 Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat dapat
mencapai semua bagian tubuh
 Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah
berdifusi drpd oksigen.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru
menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah
datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2;
jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri
bertambah.Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar
kecepatan dan dalamnya pernapasan.Penambahan ventilasi ini mngeluarkan CO2 dan
memungut lebih banyak O2.

Pernapasan jaringan atau pernapasan interna.Darah yang telah menjenuhkan


hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan
akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat.Sel jaringan
memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan
darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.

Perubahan – perubahan berikut terjadi pada komposisi udara dalam alveoli, yang
disebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau pernapasan jarigan.

Udara (atmosfer) yang di hirup:

Nitrogen..............................................................................................79 %

Oksigen..............................................................................................20 %

Karbon dioksida.......................................................................... 0-0,4 %

Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer

Udara yang diembuskan:


nitrogen…..........................................................................................79 %

Oksigen…...........................................................................................16 %

Karbon dioksida.......................................................................... 4-0,4 %

Daya muat udara oleh paru-paru.Besar daya muat udara oleh paru – paru ialah 4.500
ml sampai 5000 ml atau 41/2 sampai 5 literudara. Hanya sebagian kecil dari udara ini,
kira-kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu yang di
hirup masuk dan diembuskan keluar pada pernapasan biasa dengan tenang.

Kapasitas vital.Volume udara yang dapat di capai masuk dan keluar paru-paru
pada penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital paru-paru.Diukurnya dengan
alat spirometer.Pada seoranng laki-laki, normal 4-5 liter dan pada seorang
perempuan, 3-4 liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit paru-paru, penyakit
jantung (yang menimbulkan kongesti paru-paru) dan kelemahan otot pernapasan.

2.7.4 Proses Pernapasan Manusia

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea
>bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan
kanan selain melalui mulut.Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang
terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi.Semula kedudukan


diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi
mengembang.Hal ini disebut pernapasan perut.Bersamaan dengan kontraksi otot
diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada
mengembang.Hal ini disebut pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui
saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru
mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari
sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini
terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di
paru-paru.

Udara yang diserap melalui alveoliakan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil
oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui
hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma
dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut.Diafragma
menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke
arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada
naik.Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru
keluar melewati saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:

1. Udara masuk melalui lubang hidung


2. melewati nasofaring
3. melewati oral farink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)

2.7.5 Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis.Yaitu pernapasan dada
dan pernapasan perut.

1) Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antara tulang


rusuk.Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

 Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi –> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) –> Paru-paru mengembang –> tekanan udara dalam
paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar –> udara luar masuk
ke paru-paru.

Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk relaksasi –> tulang rusuk menurun –> paru-paru menyusut –>
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar –
> udara keluar dari paru-paru.

2) Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.Mekanismenya


dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga


rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil.Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi –> posisi dari melengkung menjadi
mendatar –> paru-paru mengembang –> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar –> udara masuk

Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

otot diafraghma relaksasi –> posisi dari mendatar kembali melengkung –> paru-paru
mengempis –> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara
luar
–> udara keluar dari paru-paru.
27.6 Transportasi Gas

Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke
paru dengan bantuan darah( aliran darah). Masuknya o2 kedalam sel darah yang
bergabung dengan hemoglobin yang kemudian membentuk oksihemoglobin
debanyak 97% dan sisanya 3% ditransportasikan kejaringan plasma dan sel

Inspirasi

Inspirasi terjadi bila tekanan intrapulmonal(intra alveoli) lebih rendah dari tekanan
udara luar. Pada inspirasi biasa tekanan ini berkisar antara -1mmhg sampai -3mmhg
.Pada inspirasi dalam, tekanan intra-alveoli mencapai 30mmhg.

Kontraksi otot diafragma dan intrakostalis

Volume thoraks membesar

Tekanan intrapleura menurun

Parunya mengembung

Tekanan intra-alveoli menurun

Udara masuk kedalam paru

Ekspirasi

Berlangsung bila tekanan pulmonal lebih tinggi dari tekanan udara luar, sehingga
udara bergerak kelur paru.Meningkatnya tekanan dalam rongga paru terjadi bila volue
rongga paru mengecil akibat proses pengucapan yang disebabkan daya elastisitas
jaringan paru. Pengucapan paru terjadi bila otot-otot inspirasi mulai berelaksasi. Pada
proses ekspirasi biasa tekanan intra-alveoli sekitar +1mmhg sampai +3mmhg

Otot ekspirasi relaksai

Volume thoraks mengecil

Tekana intrapleura meningkat


Volume paru mengecil

Tekanan intra-alveoli meningkat

Udara bergerak keluar paru

2.7.6 Pengendalian Pernapasan

Mekanisme pernafasan diatur dan di kendalikan dua faktor utama,

(a). pengendalian oleh saraf,

(b). Kimiawi. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang terletak di
dalam mendula oblongata, dan kalau dirangsang, pusat itu mengeluarkan impuls yang
disalurkan saraf spinalis ke otot pernafasan yaitu otot diafragama dan otot
interkostalis.

 Pengendalaian oleh saraf

Pusat pernafasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang
mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radiks saraf
servikalis impuls ini di antarrkan ke diafragma oleh saraf frenikus: Dibagian yang
lebih rendah pada sumsum belakang ,impulsnya berjalan dari daerah toraks melalui
saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan
kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostal yang berkecepatan kira-kira lima
belas setiap menit.

Impuls aferen yang dirangsang pemekaran gelembung udara diantarkan saraf vagus
ke pusat pernapasan di dalam medula.

 Pengendalian secara kimiawi

Faktor kimiawi ini adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan
frekuensi, kecepatan,& kedalaman gerakan pernapasan. Pusat pernapasan di dalam
sumsum sangat peka pada reaksi: kadar alkali daah harus dipertahankan. Karbon
dioksida adalah produksi asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam ini
merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas
otot pernapasan.

Kedua pengendalian, baik melalui saraf maupun secara kimiawi, adalah


penting.Tanpa salah satunya orang tak dapat bernapas terus. Dalam hal paralisa otot
pernapasan ( interkostal dan diafragma) digunakan ventilasi paru-paru atau suatu alat
pernapasan buatan yang lainnya untuk melanjutkan pernapasan, sebab dada harus
bergerak supaya udara dapat dikeluarmasukkan paru-paru.
Faktor tertentu lainnya menyebabkan penambahan kecepatan dan kedalaman
pernapasan. Gerakan badan yang kuat yang memakai banyak oksigen dalam otot
untuk memberi energi yang diperlukan dalam pekerjaan akan menimbulkan kenaikan
pada jumlah karbon dioksida di dalam darah dan akibatnya pembesan ventilasi paru-
paru.

Emosi, rasa sakit,dan takut,misalnya, menyebabkan impuls yang merangsang pusat


pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat-hal yang kita ketahui
semua.

Impuls aferen dari kulit mengasilkan efek serupa—bila badan di celup dalam air
dingin atau menerima guyuran air dingin, penarikan pernapasan kuat menyusul.

Pengendalian secara sadar atas gerakan pernapasan mungkin, tetapi tidak dapat
dijalankan lama karena gerakannya otomatik. Suatu usaha untuk menahan napas
dalam waktu lama akan gagal karena pertambahan karbon dioksida yang melebihi
normal di dalam darah akan menimbulkan rasa tak enak.

27.7 Kecepatan Pernapasan

Pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Kalau bernapas secara normal, ekspirasi akan
menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat.
Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi :
inspirasi- istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.

Kecepatan normal setiap menit:

Bayi baru.................................................................................30-40

Dua belas bulan....................................................................30

Dari dua sampai lima tahun..........................................24

Orang dewasa.......................................................................10-20

2.7.8 Gerakan Pernapasan

Ada dua saat terjadi pernapasan: (a) inspirasi dan (b) ekspirasi.

1. Inspirasi atau menarik napas

adalah proses aktif yang diselengarakan kerja otot. Kontraksi diafragma meluaskan
rongga dada dari atas sampai ke bawah, yaitu vertikel. Penaikan iga-iga dan sternum,
yang ditimbulkan kontraksi otot interkostalis , meluaskan rongga dada kedua sisi dan
dari belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastis mengembang untuk mengisi
ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara.Otot
interkostal eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi menjadi
gerak sadar.

1. Ekspirasi,

udara dipaksa keluar oleh pengenduran otot dan karena paru-paru kempis kembali
yang disebabkan sifat elastis paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif.

Ketika pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah.Otot leher dan bahu
membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan
abdomen juga dibawa bergerak, dan alae nasi (cuping atau sayap hidung) dapat
kembang kempis.

2.7.9 Kebutuhan Tubuh akan Oksigen

Dalam banyak keadaan, termasuk yang telah disebut, oksigen dapat diatur menurut
keperluan . Orang tergantung pada oksigen untuk hidupnya; kalau tidak
mendapatkannya selama lebih dari empat menit akan mengakibatkan kerusakan pada
otak yang tak dapat diperbaiki dan biasanya pasien meninggal. Keadaan genting
timbul bila misalnya sorang anak menudungi kepala dan mukannya dengan kantung
pelastik dan menjadi mati lemas. Tetapi penyediaan oksigen hanya berkurang, pasien
menjadi kacau pikiran—ia menderita anoksia serebralis. Hal ini terjadi pada orang
bekerja dalam ruang sempit, tertutup, seperti dalam ruang kapal, di dalam tank, dan
ruang ketel uap; oksigenyang ada mereka habiskan dan kalau mereka tidak diberi
oksigen untuk pernapasan atau tidak dipindahkan ke udara yang normal, mereka akan
meninggal karena anoksemia atau disingkat anoksia.

Bila oksigen di dalam darah tidak mencukupi, warna merahnya hilang dan menjadi
kebiru-biruan dan ia disebut menderita sianosis.

Orang yang berusaha bunuh diri dengan memasukkan kepalanya ke dalam oven gas,
bukan saja terkena anoksia, tetapi jaga menghirup karbon monoksida yang bersifat
racun dan yang segera bergabung dengan hemoglobin sel darah, menyingkirkan isi
normal oksigen. Dalam hal ini bibir tidak kebiru-biruan , melainkan merah ceri yang
khas. Pengobatan yang diperlukan ialah pengisapan dan pemberian oksigen dalam
konsentrasi sampai lima kali jumlah oksigen udara atmosfir atau lima atmosfir.

2.7.10 Gangguan pada Sistem Pernapasan

Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai
berikut:
a) Asma

Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan
kesukaran bernapas.Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus
(disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara.penyebab penyakit ini
juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.

b) Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosae.Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi
yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses
difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding
alveolus.

Keadaan ini menyebabkan :

1) Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran


udara paru-paru

2) Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan

3) Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan


ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru

c) Faringitis

Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.Gangguan ini disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok.Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.

d) Bronkitis

Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara
menuju paru-paru).Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.

e) Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh


cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke
alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus
pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

f) Emfisema Paru-paru

Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.Alveolus sendiri adalah


gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya.Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

g) Dipteri

Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium


diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis)
maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

h) Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan


terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.Misalnya
alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah
keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat
karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.

i) Kanker Paru-paru

Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam
jaringan paru-paru.Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan
menjalar ke seluruh bagian tubuh.Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar
90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita.Semakin
banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-
paru.Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit
ini.Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes,
kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

Katup ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu atup aorta dan katup mitral. Katup aorta ini adalah
katup yang memisahkan ruang utama pemompa jantung (ventrikel kiri) dengan aorta,
pembuluh darah arteri utama yang tugasnya memberikan darah beroksigen ke seluruh tubuh.
Sedangkan Katup mitral adalah katup yang memisahkan ruang kiri atas (atrium) dengan
ruang kiri bawah (ventrikel) dan juga tugasnya menjaga pergerakan aliran darah yang tertib
dari paru ke ventrikel kiri. Dalam Katub ini terdapat banyak penyakit yang menyerang pada
jantung. Jantung merupakan pompa otot yang berfungsi untuk mempertahankan sirkulasi
daerah sekeliling tubuh. Mekanismenya sama dengan banyak pompa-pompa, jantung
bergantung pada suatu
rangkaian kerja katup yang baik. Pada sisi kanan adalah katup paru dan trikuspidalis, pada
sisi kiri adalah aorta dan katup mitralis. Perubahan tekanan dareah pada kedua sisi katup
menyebabkan katup membuka dan menutup. Penutupan katup mencegah darah mengalir ke
arah yang slah. Kelainan lain yang juga menyebabkan masalah ringan adalah prolapsus katup
mitralis. Hal ini terjadi karena ada kerusakan pada katup dan korda tendinea yang membuat
pengembungan ke belakang, kedalam atrium, menyebabkan terjadinya kebocoran darah.
Fungsi katup adalah sebagai pengatur aliran darah di dalam jantung. Beberapa hal yang
terjadi ketika jantung memompa darah, yaitu jantung menguncup, otot jantung bekerja, dan
mengalir keluar dari jan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

sistem kardiovaskular atau Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu
menstabilkan suhu tubuh dan pH (bagian dari homeostasis).

Secara umum fungi dari sistem kardiovaskuler, yaitu:

 mengangkut nutrisi, produk-produk limbah dan gas ke seluruh


tubuh (dalam proses metabolisme)
 Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen (dalam proses
metabolisme).
 Sebagai sistem regulasi dengan melakukan mekanisme yang
bervariasi dalam merespon seluruh aktivitas tubuh.
 Berperan dalam menjaga suhu tubuh.
Komponen pada sistem ini terdiri dari:
a. Jantung
b. Darah
c. Pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler)
Jantung fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh
tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Darah untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di
seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme.

3.3 Saran
Penulis sangat memahami bahwa makalah ini memiliki banyak
sekali kekurangan untuk diperbaiki dan bersumber dari data yang terbatas. Penulis
mengharapkan saran demi meningkatkan kualitas makalah selanjutnya agar tersusun
makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ganong,W.F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor : dr. Widjajakusumah. Edisi 17.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Guyton, A.C. and Hall. 1997. Fisiologi
Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mc.Naught and Callander.
1975. Illustrated Physiology. Third Edition. New York : Churchill Livingstone. Sherwood, L.
2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke system. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Anda mungkin juga menyukai