Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

“SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM IMUN”

KELOMPOK 4 :

1. FAJAR BAHARI (A1C414006)


2. HUSMAYANI MUNY PUTRI (A1C414036)
3. LUSTY PATMA DWI (A1C414018)
4. ROSIMA NOVIANTI (A1C414017)
5. SANJUINO LIMBONG (A1C414005)

DOSEN PEMGAMPU :

Dr. Dra. Hj. ASNI JOHARI, M.Si

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Fisiologi
Hewan dalam waktu yang telah ditentukan.

Dalam makalah ini penulis sampaikan informasi mengenai materi “sistem peredaran
darah dan sistem imun” dengan menggunakan literatur dari buku dan internet.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Fisiologi Hewan
2. Teman-teman prodi pendidikan biologi

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam pemberian informasi sistem
peredaran darah dan sistem imu. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

Jambi, Februari 2016

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem peredaran darah?
2. Apa saja macam-macam sistem peredaran darah?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan invertebrata dan vertebrata?
4. Apakah pengertian sistem imun?
5. Bagaimana sistem imun pada hewan invertebrata dan vertebrata?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian sistem peredaran darah
2. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam sistem peredaran darah
3. Agar mahasiswa mengetahui peredaran darah pada hewan invertebrata dan vertebrata
4. Agar mahasiswa mengetahui pengertian sistem imun
5. Agar mahasiswa mengetahui sistem imun pada hewan invertebrata dan vertebra
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah adalah sistem yang mempunyai sangkut paut dengan
pergerakan darah didalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari suatu
tempat ketempat lainnya (Wulangi.1993:127)
Sistem peredaran darah memiliki peranan sebagai berikut :
1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh jaringan tubuh
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang
5. Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke tempat sasaran
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya keseluruh bagian tubuh

Komposisi Darah
Menurut Isnaeni (1993: 173-174), darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel
darah mencakup eritrosit, leukosit dan trombosit. Plasma darah mengandung 90 % air
dan berbagai zat terlarut didalamnya. Zat terlarut tersebut mencakup beberapa jenis
bahan berikut :
1. Protein plasma, yaitu albumin, globulin dan fibrinogen
2. sari makanan, yaitu glukosa, monosakarida, asam amino dan lipid
3. bahan untuk dibuang dari tubuh, antara lain urea dan senyawa nitrogen
4. berbagai ion, misalnya natrium, kalium, klor, fosfat, kalsium, sulfat, dan senyawa
bikarbonat
5. bahan lain yang biasanya terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori,
vitamin dan enzim

Protein plasma pada hewan vertebrata tingkat tinggi terdiri dari albumin yang
bertanggung jawab untuk mempertahankn volume plasma. Fibrinogen bertanggung
jawab dalam proses pembekuan darah dan globulin bertanggung jawab dalam
berbagai fungsi, terutama yang berkaitan dengan reaksi kekebalan (immun) dan
transpor molekul tertentu seperti hormon, vitamin, dan zat besi.
Alat-alat sistem peredaran darah:
 Jantung
Jantung merupakan alat tubuh yang berongga dan terletak diruang dada.
Jantung manusia besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan. Ukurannya adalah
panjang 12 cm, lebar 9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung kurang lebih 300 gram
pada pria dan 250 gram pada wanita. Bagian atas jantung disebut dasar sedangkan
bagian bawahnya disebut apeks.
Jantung diliputi oleh selaput yang disebut perikardium yang terdiri dari 2
lapisan. Lapisan sebelah dalam disebut perikardium viseral, melekat pada otot
jantung dan dikenal dengan istilah perikardium. Antara kedua lapisan perikardium
ini terisi cairan perikardium.
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu epikardium, merupakan lapisan
terluar. Miokardiumm merupakan otot jantung, dan endokardium merupakan
lapisan terdalam dari dinding jantung dan merupakan bagian yang melapisi ruang
jantung.
Ruang jantung terdiri dari 4 ruang yaitu atrium (serambi) kiri, atrium kanan,
ventrikel (bilik) kiri dan ventrikel kanan. Antara atrium kiri dengan kanan dan
juga antara ventrikel kiri dengan kanan terdapat dinding pemisah atau sekat
(septum). Antara serambi kiri dengan bilik kiri terdapat katup yang disebut katup
kelopak dua (bikuspid), sedangkan katup yang memisahkan serambi kanan dan
bilik kanan disebut katup kelopak tiga (trikuspid). Antara bilik kiri dengan
pembuluh darah aorta juga terdapat katup semilunar aorta, sedangkan katup yang
memisahkan bilk kanan dengan pembuluh nadi paru-paru disebut katup seminular
paru-paru. Daun katup kelopak dua dan katup kelopak tiga pada umumnya
dihubungkan oleh benang yang disebut urat korda dengan tonjolan dinding bilik
yang disebut otot papilaris.

Klasifikasi Jantung
Menurut Isnaeni (2006: 177-179), jantung pada hewan dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga. Jantung
pada vertebrata termasuk jenis jantung berongga. Jantung jenis ini jugaditemukan
pada invertebrata (moluska) yang mempunyai 1 atau 2 aurikel/serambi dan 1
ventrikel/bilik.
Jantung tubuler bekerja dengan cara menghasilkan kontraksi peristaltik
sehingga sering disebut sebagai jantung peristaltik. jantung jenis ini banyak
ditemukan pada kebanyakan invertebrata. Salah satu contoh jantung peristaltik
adalah jantung yang dimiliki hewan tunikata, yang mempunya sistem sirkulasi
terbuka. Jantung tubuler pada hewan ini masih sederhana, tidak mempunyai klep
dan kontraksi peristaltik yang ditimbulkannya akan mendorong darah ke satu arah
tertentu untuk beberapa detik. Apabila hal tersebut sudah terjadi, maka akan
terjadi peristaltik yang merupakan kealikan dari peristaltik pertama sehingga
darah mengalir ke arah berlawanan.
Jantung berongga ditemukan pada vertebrata. Jantung ini berupa organ berotot
yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung
jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya. Untuk menjamin keberlangsungan sirkulasim jantung
berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka
hewan mati.
Ada 2 macam saraf yang mensarafi jantung. Kedua saraf tersebut adalah saraf
vagu yang termasuk saraf parasimpatik dan saraf simpatik. Kedua-duanya
tergolong dalam sistem saraf otonom. Pengaruh saraf vagus terhadap jantung yaitu
menurunkan frekuensi denyut jantung, menurunkan kuat kontraksi jantung, dan
melambatkan perambatan impuls sepanjang sistem penghantaran jantung.
Pengaruh saraf simpatik terhadap jantung yaitu meningkatkan frekuensi
denyut janung, meningkatkan kuat kontraksi jantung dan mempercepat
perambatan impuls sepanjang sistem penghantaran jantung. Dalam kaitan ini
pengaruh positif meningkatkan sedangkan pengaruh negatif menurunkan.

 Pembuluh Darah
Menurut Isnaeni (2006: 183-186), pembuluh darah adalah saluran khusus
untuk mengalirkan darah. Darah adalah cairan dalam pembuluh darah yang beredar
keseluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali kejantung. Darah vertebrata
mengalir dalam pembuluh yang elastis (arteri, kapiler dan vena) dan akan kembali
lagi kejantung tanpa meninggalkan sistem pembuluh, Jadi, darah akan tetap berada
dalam saluran tertutup . Sistem sirkulasi demikian disebut sistem sirkulasi tertutup.

a. Arteri
Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar
dari jantung. Darah dalam arteri mengeluarkan tekanan yang cukup besar terhadap
dinding pembuluh. Untuk menahan tekanan yang cukup besar terhadap dinding
pembuluh maka arteri harus mempunyai dinding yang cukup tebal dan kuat.
Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi secara kontinue, tetapi berselang
seling seirama dengan kontraks jantung. Ketika jantung berkontraksi, darah
terdorong keluar dari jantung dan masuk ke pembuluh. Segera sesudah darah
masuk arteri besar, dinding arteri akan meregang dan menyimpan sejumlah besar
energi yang berasal dari peregangan serabut elastis. Pada saat jantung berelaksasi,
tidak ada darah yang masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebut kembali
mengerut ke ukuran semula dan melepaskan sebagian energi yang tersimpan pada
dindingnya .Energi tersebut akan mendorong darah dalam pembuluh arteri besar
sehingga mengalir lebih jauh keseluruh sistem sirkulasi. Tekanan pada arteri
ketika jantung berkontraksi dan berelaksasi disebut tekanan sistolik dan diastolik.

b. Arteriola
Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah
besar otot polos, yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat
kesadaran. Arteriola merupakan pembuluh yang penting untuk mengendalikan
aliran darah.

c. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi. Kapiler
merupakan tempat terjadinya pertukaran gas serta berbagai zat lain antara
pembuluh darah dan sel jaringan. Fungsi pembuluh kapiler sebagai tempat
petukaran zat didukung oleh struktur pembuluh tersebut, yakni sangat tipis dan
hanya tersusun oleh satu lapis sel endotelial, serta total luas permukaannya sangat
besar

d. Venula
Venula atau vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa
darah dari jaringan kembali kejantung. Venula adalah pembuluh vena paling kecil
dan berhubungan langsung dengan kapiler. Tekanan dalam venula dan vena jauh
jauh lebih rendah dari pada tekanan dalam arteri, dan dinding pembuluh vena pun
lebih tipis dari dinding pembuluh arteri.

B. Macam-Macam Sistem Peredaran Darah

Tipe Sistem Peredaran Darah :


1. Peredaran darah terbuka
Adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak
selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan
tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat
dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel)
karena tercampur.
Pada serangga, arthropoda lain dan sebagian besar moluska, darah
menggenangi organ internal secara langsung. Pada Daphia sp. dan Crustacea plasma
darah umumnya tak berwarna dan mengandug sel ameboid dengan sel darah
(korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu pigmen yang disebut hemosianin
(pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen kejaringan – jaringan.

2. Peredaran darah tertutup


Menurut Campbell, Jane dan Lawrence (2004: 43), peredaran darah tertutup
dalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada
sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung
melewati vena.
contohnya cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem
peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai
pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah
cacing tanah berwarna m erah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam
plasma darah. Jantung dan saluran darahnya memiliki katup sehingga darah tidak
mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung
jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral
kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah
menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal
tubuh darah kembali ke jantung. Contoh lainnya pada cumi-cumi, gurita, dan lain-lain

Atas dasar lintasannya, dibedakan dua macam peredaran darah, yaitu :


1. Peredaran darah sistemik (besar)
Peredaran darah sistemik disebut juga peredaran darah panjang karena lintasan
aliran darahnya memang panjang yaitu dimulai dari bilik jantung kiri sampai serambi
jantung kanan. Peredaran darah ini dimulai dari kontraksi biliki jantung kiri yang
mengakibatkan darah bergerak atau mengalir ke aorta. Dari aorta darah akan mengalir
melalui arteri, arteriol, dan kapiler dari semua jaringan tubuh. Dari kapiler jaringan
tubuh darah dialirkan kembali ke serambi jantung kanan. Secara lebih rinci, peredaran
darah ini digambarkan sebagai berikut :
Ventrikel kiri  aorta  arteri  arteriol  kapiler  vanula vena  vena cava
 atrium kanan
Aliran darah di arteriol, kapiler dan venula secara keseluruhan dikenal sebagai
sirkulasi mikro. Peredaran darah sistemik terdiri dari 2 jaringan komunikasi yaitu
jaringan arteri dan jaringan vena yang dihubungkan dengan kapiler. Kegunaan
peredaran darah sistemik adalah untuk membawa oksigen danzat makanan ke sel
jaringan dan mengalihkan atau mengambil zat ampas.

2. Peredaran darah paru-paru (kecil)


Peredaran darah paru-paru disebut juga peredaran darah pendek karena
lintasan aliran darahnya pendek, yaitu dari ventrikel kanan sampai atrium kiri.
Peredaran darah paru-paru dimulai dengan kontraksi ventrikel kanan yang mendorong
darah yang ada padanya ke arteri pulmonalis yang kemudian mengalir ke kapiler
paru-paru. Pada waktu mengalir ke paru-paru darah menerima banyak Oksigen dan
membuang karbon dioksida. Dari paru-paru kemudian memgalir melalui vena
pulmonalis menuju ke atrium.

C. Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata dan Vertebrata


1. Invertebrata

 Sistem peredaran darah protozoa


Hewan bersel satu ini tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas Oksigen
yang dibutuhkan dan zat makanan akan diserap secara difusi. karena tubuhnya
hanya terdiri atas satu sel sehingga seluruh aktivitas metabolismenya
dilakukan oleh sel itu sendiri. Banyak hewan jenis ini yang menggunakan
organel selnya untuk metabolisme. Seperi Paramecium sp.menggunakan
vakuola kontraktil untuk mengedarkan zat makanan cair dan menggunakan
vakuola makanan untuk mengedarkan makanan padat.

 Sistem peredaran darah Porifera


Porifera tidak memiliki sistem peredaran darah khusus. Fungsi sistem ini
digantikan oleh sel-sel amoeboid bertugas mengedarkan sari makanan dan
Oksigen karena porifera tidak memiliki darah. Makanan dan oksigen
ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel-
sel amoeboid. Setelah itu, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk
mengedarkan makanan. Makanan diperoleh melalui aliran air yang melintasi
ostia.

 Sistem peredaran darah Coelenterata

2. Vertebrata
 Sistem peredaran darah burung
Seperti pada mamalia yang lain, burung mempunyai jantung yang terdiri dari 4
ruang, yaitu atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Baik
antara atrium kiri dengan atrium kanan maupun ventrikel kiri dengan ventrikel
kanan terdapat sekat (septum) sehingga darah tidak tercampur. Darah vena dari
seluruh tubuh mengalir ke atrium kanan yang kemudian mengalir menuju ke
ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan darah dialirkan melalui arteri pulmonalis 
paru-paru  vena pulmonalis  atrium kiri.
Pada waktu darah melalui paru-paru terjadi proses oksigenasi, yaitu proses
dimana O2 dari paru-paru berdifusi ke dalam darah sehingga darah yang
meninggalkan paru-paru mengandung banyak O2. Darah yang banyak
mengandung O2 dan sedikit CO2 disebut darah arteri. Sebaliknya darah yang
sedikit mengandung O2 dan banyak mengandung CO2 disebut darah Vena. Dari
atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya dipompa keluar
menuju aorta dan disebarkan ke kepala, hati, usus, dinding tubuh dan ginjal.
Burung berbeda dengan mamalia dalam hal bahwa pada burung terdapat
sistem porta ginjal, sedangkan mamalia tidak memiliki sistem itu. Dari uraian
diatas jelas bahwa pada burung terdapat dua macam peredaran darah yaitu
peredaran darah panjang (peredaran darah sistemik) dan peredaran darah pendek
(peredaran darah paru-paru). Peredaran darah panjang adalah peredaran darah
yang dimulai dari ventrikel kiri  kapiler seluruh tubuh  atrium kanan
sedangkan peredaran darah pendek adalah peredaran darah yang dimulai dari
ventrikel kanan  paru-paru  serambi kiri.

 Sistem Peredaran Darah Reptil


Ada 2 macam pola peredaran darah reptil yaitu pola yang terdapat pada buaya
dan pola yang terdapat pada kura-kura, kadal dan ular. Pada buaya, jantungnya
terdiri dari 4 ruang,yaitu atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri dan ventrikel
kanan. Baik antara atrium kiri dengan atrium kanan, maupun ventrikel kiri dengan
ventrikel kanan dipisahkan oleh sekat.
Pada buaya, darah vena dari seluruh bagian tubuh mengalir ke sinus venosus.
Dari sinus venosus darah mengalir ke atrium kanan yang selanjutnya mengalir ke
ventrikel kanan.
Ada 2 lintasan aliran dari ventrikel kanan yaitu :
1. lintasan yang dimulai dari ventrikel kanan  arteri pulmonalis paru-paru
 vena pulmonalis  atrium kiri
2. lintasan yang juga dimulai dari ventrikel kanan  aorta kiri  bergabung
dengan aorta kanan.
Darah yang ditampung diatrium kiri dari vena pulmonalis akan dialirkan
ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri darah mengalir ke aorta kanan,
sebagian mengalir ke kepala dan sebagian bergabung dengan darah yang
ada diaorta kiri menuju ke hati, usus, dinding tubuh dan ginjal. Didekat
ventrikel kiri dan ventrikel kanan, aorta kiri berhubungan dengan aorta
kanan, dengan perantaraan lubang yang disebut foramen panizsa.

Pada kura-kura, kadal dan ular, jantungnya terdiri dari atrium kiri, atrium
kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Antara atrium kiri dan atrium kanan
dipisahkan oleh septum, sedangkan antara ventrikel kiri dengan kanan tidak
dipisahkan oleh septum.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus yang selanjutnya
mengalir ke atrium kanan. Atrium kanan juga menerima darah dari vena
coronaria. Dari atrium kanan darah kemudian mengalir ke ventrikel kiri  arteri
pulmonalis paru-paru  vena pulmonalis atrium kiri. Dari atrikum kiri darah
mengalir ke ventrikel. Dariventrikel darah sebagian mengalir melalui busur
(lengkung) aorta kanan dan sebagian mengalir melalui busur aorta kiri. Darah
mengalir melalui busur aorta kiri langsung menuju ke hati, usus, dinding tubuh
dan ginjal. Sedangkan darah yang mengalir melalui lengkung aorta kanan
sebagian menuju ke kepala dan sebagian bergabung dengan lengkung aorta kiri.

 Sistem peredaran darah katak


Jantung terdiri dari 3 ruang yaitu atrium kiri, atrium kanan dan ventrikel.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian
mengalir menuju atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel
yang kemudian dipompa keluar melalui arteri pulmonalis  paru-paru  vena
pulmonalis  atrium kiri.
Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru-paru. Selain
peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat peredaran darah sistemik
yang lintasannya adalah dimulai dari ventrikel  conus arteriosus  aorta
ventralis seluruh tubuh  sinus venosus atrium kanan.

 Sistem peredaran darah ikan


Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Antara
atrium dan ventrikel terdapat katup yang ebrfungsi mengalirkan darah ke satu
arah. Darah dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus dan kemudian masuk
ke atrium. Dari atrium darah mengalir ke ventrikel  conus arteriosus  aorta
ventralis  insang  keseluruh tubuh  vena cava  sinus venosus.

 Sistem peredaran darah mamalia


Jantung mamalia berada persis dibawah tulang dada tersusun terutama atas
otot jantung. Jantung mamalia terdiri dari 4 ruang, yaitu Atrium kiri dengan
atrium kanan dan ventrikel kiri dengan ventrikel kanan. kedua atrium memiliki
dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah
yang kembali kejantung. Dan hanya memompa dalam jarak yang sangat dekat
menuju ventrikel. Ventrikel memiliki dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat
dibandingkan dengan atrium khusunya ventrikel kiri, yang harus memompakan
darah keluar ke seluruh organ tubuh melalui sirkuit sistemik.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah
yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran
darah ganda yang terdiri dari sistem peredaran darah sistemik dan sistem
peredaran darah paru-paru.
Darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan
tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju
serambi kanan (atrium) jantung (Sistem peredaran darah sistemik).
 darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,
di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan
oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis (sistem peredaran darah paru-paru).

Anda mungkin juga menyukai