KELOMPOK 4 :
DOSEN PEMGAMPU :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Fisiologi
Hewan dalam waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini penulis sampaikan informasi mengenai materi “sistem peredaran
darah dan sistem imun” dengan menggunakan literatur dari buku dan internet.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Fisiologi Hewan
2. Teman-teman prodi pendidikan biologi
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam pemberian informasi sistem
peredaran darah dan sistem imu. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem peredaran darah?
2. Apa saja macam-macam sistem peredaran darah?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan invertebrata dan vertebrata?
4. Apakah pengertian sistem imun?
5. Bagaimana sistem imun pada hewan invertebrata dan vertebrata?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian sistem peredaran darah
2. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam sistem peredaran darah
3. Agar mahasiswa mengetahui peredaran darah pada hewan invertebrata dan vertebrata
4. Agar mahasiswa mengetahui pengertian sistem imun
5. Agar mahasiswa mengetahui sistem imun pada hewan invertebrata dan vertebra
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem peredaran darah adalah sistem yang mempunyai sangkut paut dengan
pergerakan darah didalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari suatu
tempat ketempat lainnya (Wulangi.1993:127)
Sistem peredaran darah memiliki peranan sebagai berikut :
1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh jaringan tubuh
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang
5. Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke tempat sasaran
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya keseluruh bagian tubuh
Komposisi Darah
Menurut Isnaeni (1993: 173-174), darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel
darah mencakup eritrosit, leukosit dan trombosit. Plasma darah mengandung 90 % air
dan berbagai zat terlarut didalamnya. Zat terlarut tersebut mencakup beberapa jenis
bahan berikut :
1. Protein plasma, yaitu albumin, globulin dan fibrinogen
2. sari makanan, yaitu glukosa, monosakarida, asam amino dan lipid
3. bahan untuk dibuang dari tubuh, antara lain urea dan senyawa nitrogen
4. berbagai ion, misalnya natrium, kalium, klor, fosfat, kalsium, sulfat, dan senyawa
bikarbonat
5. bahan lain yang biasanya terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori,
vitamin dan enzim
Protein plasma pada hewan vertebrata tingkat tinggi terdiri dari albumin yang
bertanggung jawab untuk mempertahankn volume plasma. Fibrinogen bertanggung
jawab dalam proses pembekuan darah dan globulin bertanggung jawab dalam
berbagai fungsi, terutama yang berkaitan dengan reaksi kekebalan (immun) dan
transpor molekul tertentu seperti hormon, vitamin, dan zat besi.
Alat-alat sistem peredaran darah:
Jantung
Jantung merupakan alat tubuh yang berongga dan terletak diruang dada.
Jantung manusia besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan. Ukurannya adalah
panjang 12 cm, lebar 9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung kurang lebih 300 gram
pada pria dan 250 gram pada wanita. Bagian atas jantung disebut dasar sedangkan
bagian bawahnya disebut apeks.
Jantung diliputi oleh selaput yang disebut perikardium yang terdiri dari 2
lapisan. Lapisan sebelah dalam disebut perikardium viseral, melekat pada otot
jantung dan dikenal dengan istilah perikardium. Antara kedua lapisan perikardium
ini terisi cairan perikardium.
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu epikardium, merupakan lapisan
terluar. Miokardiumm merupakan otot jantung, dan endokardium merupakan
lapisan terdalam dari dinding jantung dan merupakan bagian yang melapisi ruang
jantung.
Ruang jantung terdiri dari 4 ruang yaitu atrium (serambi) kiri, atrium kanan,
ventrikel (bilik) kiri dan ventrikel kanan. Antara atrium kiri dengan kanan dan
juga antara ventrikel kiri dengan kanan terdapat dinding pemisah atau sekat
(septum). Antara serambi kiri dengan bilik kiri terdapat katup yang disebut katup
kelopak dua (bikuspid), sedangkan katup yang memisahkan serambi kanan dan
bilik kanan disebut katup kelopak tiga (trikuspid). Antara bilik kiri dengan
pembuluh darah aorta juga terdapat katup semilunar aorta, sedangkan katup yang
memisahkan bilk kanan dengan pembuluh nadi paru-paru disebut katup seminular
paru-paru. Daun katup kelopak dua dan katup kelopak tiga pada umumnya
dihubungkan oleh benang yang disebut urat korda dengan tonjolan dinding bilik
yang disebut otot papilaris.
Klasifikasi Jantung
Menurut Isnaeni (2006: 177-179), jantung pada hewan dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga. Jantung
pada vertebrata termasuk jenis jantung berongga. Jantung jenis ini jugaditemukan
pada invertebrata (moluska) yang mempunyai 1 atau 2 aurikel/serambi dan 1
ventrikel/bilik.
Jantung tubuler bekerja dengan cara menghasilkan kontraksi peristaltik
sehingga sering disebut sebagai jantung peristaltik. jantung jenis ini banyak
ditemukan pada kebanyakan invertebrata. Salah satu contoh jantung peristaltik
adalah jantung yang dimiliki hewan tunikata, yang mempunya sistem sirkulasi
terbuka. Jantung tubuler pada hewan ini masih sederhana, tidak mempunyai klep
dan kontraksi peristaltik yang ditimbulkannya akan mendorong darah ke satu arah
tertentu untuk beberapa detik. Apabila hal tersebut sudah terjadi, maka akan
terjadi peristaltik yang merupakan kealikan dari peristaltik pertama sehingga
darah mengalir ke arah berlawanan.
Jantung berongga ditemukan pada vertebrata. Jantung ini berupa organ berotot
yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung
jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya. Untuk menjamin keberlangsungan sirkulasim jantung
berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka
hewan mati.
Ada 2 macam saraf yang mensarafi jantung. Kedua saraf tersebut adalah saraf
vagu yang termasuk saraf parasimpatik dan saraf simpatik. Kedua-duanya
tergolong dalam sistem saraf otonom. Pengaruh saraf vagus terhadap jantung yaitu
menurunkan frekuensi denyut jantung, menurunkan kuat kontraksi jantung, dan
melambatkan perambatan impuls sepanjang sistem penghantaran jantung.
Pengaruh saraf simpatik terhadap jantung yaitu meningkatkan frekuensi
denyut janung, meningkatkan kuat kontraksi jantung dan mempercepat
perambatan impuls sepanjang sistem penghantaran jantung. Dalam kaitan ini
pengaruh positif meningkatkan sedangkan pengaruh negatif menurunkan.
Pembuluh Darah
Menurut Isnaeni (2006: 183-186), pembuluh darah adalah saluran khusus
untuk mengalirkan darah. Darah adalah cairan dalam pembuluh darah yang beredar
keseluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali kejantung. Darah vertebrata
mengalir dalam pembuluh yang elastis (arteri, kapiler dan vena) dan akan kembali
lagi kejantung tanpa meninggalkan sistem pembuluh, Jadi, darah akan tetap berada
dalam saluran tertutup . Sistem sirkulasi demikian disebut sistem sirkulasi tertutup.
a. Arteri
Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar
dari jantung. Darah dalam arteri mengeluarkan tekanan yang cukup besar terhadap
dinding pembuluh. Untuk menahan tekanan yang cukup besar terhadap dinding
pembuluh maka arteri harus mempunyai dinding yang cukup tebal dan kuat.
Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi secara kontinue, tetapi berselang
seling seirama dengan kontraks jantung. Ketika jantung berkontraksi, darah
terdorong keluar dari jantung dan masuk ke pembuluh. Segera sesudah darah
masuk arteri besar, dinding arteri akan meregang dan menyimpan sejumlah besar
energi yang berasal dari peregangan serabut elastis. Pada saat jantung berelaksasi,
tidak ada darah yang masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebut kembali
mengerut ke ukuran semula dan melepaskan sebagian energi yang tersimpan pada
dindingnya .Energi tersebut akan mendorong darah dalam pembuluh arteri besar
sehingga mengalir lebih jauh keseluruh sistem sirkulasi. Tekanan pada arteri
ketika jantung berkontraksi dan berelaksasi disebut tekanan sistolik dan diastolik.
b. Arteriola
Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah
besar otot polos, yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat
kesadaran. Arteriola merupakan pembuluh yang penting untuk mengendalikan
aliran darah.
c. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi. Kapiler
merupakan tempat terjadinya pertukaran gas serta berbagai zat lain antara
pembuluh darah dan sel jaringan. Fungsi pembuluh kapiler sebagai tempat
petukaran zat didukung oleh struktur pembuluh tersebut, yakni sangat tipis dan
hanya tersusun oleh satu lapis sel endotelial, serta total luas permukaannya sangat
besar
d. Venula
Venula atau vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa
darah dari jaringan kembali kejantung. Venula adalah pembuluh vena paling kecil
dan berhubungan langsung dengan kapiler. Tekanan dalam venula dan vena jauh
jauh lebih rendah dari pada tekanan dalam arteri, dan dinding pembuluh vena pun
lebih tipis dari dinding pembuluh arteri.
2. Vertebrata
Sistem peredaran darah burung
Seperti pada mamalia yang lain, burung mempunyai jantung yang terdiri dari 4
ruang, yaitu atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Baik
antara atrium kiri dengan atrium kanan maupun ventrikel kiri dengan ventrikel
kanan terdapat sekat (septum) sehingga darah tidak tercampur. Darah vena dari
seluruh tubuh mengalir ke atrium kanan yang kemudian mengalir menuju ke
ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan darah dialirkan melalui arteri pulmonalis
paru-paru vena pulmonalis atrium kiri.
Pada waktu darah melalui paru-paru terjadi proses oksigenasi, yaitu proses
dimana O2 dari paru-paru berdifusi ke dalam darah sehingga darah yang
meninggalkan paru-paru mengandung banyak O2. Darah yang banyak
mengandung O2 dan sedikit CO2 disebut darah arteri. Sebaliknya darah yang
sedikit mengandung O2 dan banyak mengandung CO2 disebut darah Vena. Dari
atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya dipompa keluar
menuju aorta dan disebarkan ke kepala, hati, usus, dinding tubuh dan ginjal.
Burung berbeda dengan mamalia dalam hal bahwa pada burung terdapat
sistem porta ginjal, sedangkan mamalia tidak memiliki sistem itu. Dari uraian
diatas jelas bahwa pada burung terdapat dua macam peredaran darah yaitu
peredaran darah panjang (peredaran darah sistemik) dan peredaran darah pendek
(peredaran darah paru-paru). Peredaran darah panjang adalah peredaran darah
yang dimulai dari ventrikel kiri kapiler seluruh tubuh atrium kanan
sedangkan peredaran darah pendek adalah peredaran darah yang dimulai dari
ventrikel kanan paru-paru serambi kiri.
Pada kura-kura, kadal dan ular, jantungnya terdiri dari atrium kiri, atrium
kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Antara atrium kiri dan atrium kanan
dipisahkan oleh septum, sedangkan antara ventrikel kiri dengan kanan tidak
dipisahkan oleh septum.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus yang selanjutnya
mengalir ke atrium kanan. Atrium kanan juga menerima darah dari vena
coronaria. Dari atrium kanan darah kemudian mengalir ke ventrikel kiri arteri
pulmonalis paru-paru vena pulmonalis atrium kiri. Dari atrikum kiri darah
mengalir ke ventrikel. Dariventrikel darah sebagian mengalir melalui busur
(lengkung) aorta kanan dan sebagian mengalir melalui busur aorta kiri. Darah
mengalir melalui busur aorta kiri langsung menuju ke hati, usus, dinding tubuh
dan ginjal. Sedangkan darah yang mengalir melalui lengkung aorta kanan
sebagian menuju ke kepala dan sebagian bergabung dengan lengkung aorta kiri.