Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dengan memberikan semangat dan motivas dalam pembuatan
makalah ini. Kepada kedua orangtua kami yang telah memberikan kontribusi, dosen
pengam epada teman- teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Kami beharap informasi
dan materi yang terdapat di dalam makalah dapat dipahami dan sesuai dengan target
yang diinginkan. Walaupun tidak ada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT, Tuhan yang maha Sempurna, dengan ini kami memohon saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3. 1 Kesimpulan ................................................................................... 16
3. 2 Saran ............................................................................................. 16
DAFTA PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup termasuk hewan memerlukan zat- zat
makanan untuk dapat bertahan hidup dan menjalankan fungsinya dengan
baik. Zat- zat makanan tersebut diedarkan oleh sel- sel tubuh melalui
sistem yang dinamakan dengan sistem peredaran darah atau sistem
sirkulasi. Sistem peredaran darah merupakan penghubung antara
lingkungan eksternal dengan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem
peredaran darah diartikan sebagai suatu cara kerja organ yang berfungsi
untuk memindahkan zat ke sel dan dari sel. Sistem ini membawa mutrien
dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ dan membawa
suatu produk metabolic sebagai hasil akhirnya.
Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mendistribusikan hasil
metabolism berupa oksigen ke seluruh sel tubuh organisme serta
mengumpulkan sisa buangan metabolism untuk diekskresikan. Sistem
peredaran darah dibagi menjadi sistem difusi, sistem peredaran darah
terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah difusi
dapat ditemukan pada hewan invertebrate, sistem peredaran darah terbuka
ditemukan pada filum arthopoda. Sedangkan untuk sistem sirkulasi
tertutup dapat ditemukan pada mamalia, pisces, reptil, dan aves, dan
amphibi.
Sistem limfatik atau sistem getah bening adalah sekumpulan
jaringan dan organ yang bekerja untuk mengalirkan limfa atau getah
bening di dalam tubuh. Sistem limfatik melakukan sirkulasi ke seluruh
tubuh mirip dengan cara kerja darah. Mekanisme sistem sirkulasi dan
sistem limfatik merupakan suatu proses yang cukup rumit, sehingga
diperlukan pemahaman tentang kedua sistem ini.
1
1. 2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme sistem sirkulasi darah pada hewan?
2. Bagaimana sistem limfatik?
1. 3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas diantaranya sebagai
berikut :
1. Mengatahui mekanisme sistem sirkulasi pada hewan.
2. Mengatahui apa aitu sistem limfatik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Siska dkk, Sistem Sirkulasi Pada Manusia (Jakarta: Kemendikbud RI, 2019), h . 15.
2
Nurlian Agustin Ningrum, Diktat Fisiologi Hewan (Medan: UIN Sumatera Utara,
2023), h . 15
3
2.1.3 Tipe – Tipe Sistem Sirkulasi
Adapun beberapa macam jenis sistem peredaran darah yaitu
sistem peredaran darah difusi, terbuka dan tertutup, sistem
peredaran darah Tunggal dan ganda, dan sistem peredaran darah
besar dan darah kecil.
a. Peredaran darah difusi, terbuka dan tertutup
Sistem peredaran darah secara difusi adalah sistem
peredaran darah yang di mana makhluk hidup belum
memiliki sistem sirkulasi atau belum memiliki jantung
dengan salurannya yang merupakan jalur untuk
peredaran makanan. 3
Sistem sirkulasi terbuka merupakan suatu sistem
dimana pembuluh darah tidak membentuk sirkuit yang
sempurna di seluruh tubuh sehingga ketika darah
mengalir, darah akan meninggalkan pembuluh darah dan
mengalir diantara jaringan (ruang terbuka hemocoel atau
blastocoel). Ruang terbuka tersebut bisanya bearda
diantara endoderm dan ektoder.4
Pada sistem sirkulasi tertutup, darah selalu berada
dalam suatu seri pembuluh darah selama proses
peredarannya dan tidak pernah keluar dari sistem. Sistem
peredaran darah ini ditemukan pada anelida, cephalopoda,
echinodermata dan seluruh vertebrata. Darah yang
dipompa oleh jantung dijaga sedemikian rupa sehingga
tekanannya tetap tinggi yang kemudian menghasilkan
siklus peredaran yang dinamis mulai dari jantung ke
seluruh tubuh dan kembali ke jantung dengan lancar.
Dalam sistem peredaran darah tertutup dibagi
menjadi sistem sirkulasi tunggal dan sistem sirkulasi
3
Hadriyan Rukmana Harun dkk, Sistem Peredaran Darah Pada Ikan (Makassar: UIN
Alaudin, 2023, h. 1
4
Rina Delfita, Fisiologi Hewan Jilid 1( Stain Batusangkar Press, 2014), h. 108.
4
ganda. Sistem peredaran darah tunggal terjadi pada
hewan yang lebih sederhana, di mana darah mengalir
melalui tubuh hanya satu kali setiap putaran sirkulasi.
Contohnya adalah pada moluska dan sebagian
cephalopoda.
Sementara itu, sistem peredaran darah ganda terjadi
pada hewan yang lebih kompleks, termasuk manusia.
Pada sistem ini, darah melewati jantung dua kali dalam
setiap putaran sirkulasi: sekali ke paru-paru dan sekali ke
tubuh. Hal ini memungkinkan pemisahan darah yang
mengandung oksigen (oksihemoglobin) dan darah yang
kaya karbon dioksida (deoksihemoglobin). 5
2.1.4 Mekanisme Sistem Peredaran Darah Pada Vertebrata
a. Sistem Sirkulasi pada Arthopoda
Sistem sirkulasi pada arthopoda meliputi jantung dan
arteri, sedangkan vena tidak ada. Contohnya pada
belalang yang memiliki sistem peredaran darah terbuka,
karena darah tidak tidak selalu berada di dalam pembuluh
darah. Namun, darah Kembali ke jantung melalui rongga-
rongga tubuh. Aalat transportasi pada sistem sirkulasi
darah arthopoda meliputi pembuluh darah yang dapat
berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu,
disebut sebagai jantung pembuluh. Disaat jantung
pembuluh berdenyut, darah akan keluar dari jantung
pembuluh ke bagian depan melalui aorta.
5
Rina Delfita, Ibid. h. 110- 111.
5
tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh darah
→ darah kembali ke jantung pembuluh melalui ostium.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga
tidak berwarna merah, sehingga darah serangga adalah
hemofilia. Darah ini tidak berwarna yang berfungsi untuk
melenyapkan organisme yang asing. Selain itu, darah
serangga tidak mengandung hemoglobin dapat berfungsi
mengangkut zat makanan, tidak untuk mengangkut
oksigen ataupun gas CO2. Gas gas tersebut disalurkan
melalui trakea. 6
6
Risa Purnama Sari, Fisiologi Hewan ( Surabaya : UIN Sunan Ampel, 2017), h. 14.
6
dikenal sebagai sinus venosus, dan tabung yang disebut
bulbus srterious.
Mekanisme peredaran darah pada ikan dimulai dari
darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju
insang . Di dalam insang, aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan mejari kapiler- kapiler ( terjadi pertukaran
CO2 dan pengambilan O2 dari air). Selanjutnya dari
kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian
ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari
makanan dan mengikat CO2 . Selanjutnya darah Kembali
ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena
kardinalis posterior. Aliran darah secara singkat :
Ventrikel → aorta ventral → kapiler → kapiler insang→
aorta dorsal→ kapiler seluruh tubuh → vena kardinalis
(anterior dan posterior) → sinus venosus → atrium →
ventrikel 7
7
Risa Purnama Sari, Ibid. h. 15.
7
Jantung katak terdiri dari 3 ruang yaitu 2 atrium dan
1 ventrikel. Dan sinus yang berperan menampung darah
dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Mekanisme peredaran pada katak secara umum dimulai
dari :
Ventrikel → arteri → kapiler paru – paru dari kulit →
vena → atrium kiri → ventrikel → aorta → kapiler
seluruh tubuh → vena → arterium kanan → ventrikel.
Di mana darah yang kaya akan oksigen dari paru –
paru dan kulit akan masuk ke arterium kiri. Sedangkan
darah yang kurang akan oksigen akan masuk ke dalam
arterium kanan dengan perantara sinus venosus. Setelah
dari aterium darah ini, selanjutnya memasuki ventrikel
sehingga terjadi pencampuran antara oksigen yang kaya
dan oksigen yang miskin kemudian secara bersamaan
akan dialirkan ke paru- paru, kulit untuk memperoleh
oksigen lagi.
8
kanan, dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara
ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum
sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya
O2 dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2
dalam ventrikel kanan..
Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung
melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-
paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium
kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri
dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.8
8
Harlinda, Modul Biologi Dasar Sistem Peredaran Darah (Universitas Unggul, 2018),
hal 21.
9
berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput
jantung atau pericardium.
Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan → lalu
ke ventrikel kanan → darah dipompa ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis → darah dari paru-paru kembali ke
atrium kiri melalui vena pulmonalis → lalu menuju
ventrikel kiri → di ventrikel kiri darah dipompa ke seluruh
tubuh melalui aorta. 9
9
Harlinda, Ibid. h. 22.
10
oksigen dan karbondioksida terpisah dengan baik karena
bilik kanan dan bilik kirinya terpisah.
10
Wiwi isnaeni, Fisiologi Hewan . jakarta: PT kanisius.2020. Hal 220
11
yang masuk ke dalam tubuh. Organ ini juga berfungsi mencegah
masuknya benda asing yang mungkin terhirup ataupun tertelan
sebelum masuk ke dalam paru-paru.
12
Gambar 1.7 Limpa
13
6. Sumsum tulang belakang
11
Madiany Erika purnama, dkk. Sistem sirkulasi. Yogyakarta: Deepublish. Hal 24
14
darah. Jika cairan terkumpul melebihi batas akan mengakibatkan
edema.
4. Menyerap sebagian lemak dari makanan di dalam usus menyerap
sebagian lemak dan protein diusu dan dibawa kembali ke aliran
darah. Jika protein dibiarkan terakumulasi akan membuat tekanan
osmotik meningkat. Mendeteksi keberadaan antigen dan membentuk
antibodi untuk melawannya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini dengan
judul
“sistem sirkulasi dan limfatik” yaitu sebagai berikut :
1. Sistem sirkulasi darah adalah sistem transportasi yang
mengedarkan sari-sari makanan dan oksigen ke jarimgan tubuh,
mengembalikan co2 ke paru-paru, zat sisa metabolism ke ginjal,
mengedarkan hormone untuk kelangsungan hidup sel tubuh.
2. Tipe-tipe sistem sirkulasi ada beberapa macam jenis sistem
peredaran darah yaitu sistem peredaran darah difusi, terbuka dan
tertutup, sistem peredaran darah tunggal dan ganda, dan sistem
peredaran darah besar dan darah kecil.
3. Mekanisme sistem peredaran darah pada vertebrata yaitu pada
Arthopoda, pisces, amphibi, reptile, aves dan mamalia.
4. Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening didalam tubuh.
3.2 Saran
Dalam makalah ini tentunya penulis menyadarai bahwa masih banyak
kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mohon dengan
sangat agar pembaca dapat meluangkan waktunya untuk memberi saran
dan kritikan tentang makalah yang telah kami susun, agar penulis dapat
segera memperbaiki susunan makalah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Harlinda. Modul Biologi Dasar Sistem Peredaran Darah. Universitas Unggul, 2018.
Harun Hadriyan Rukmana, dkk, Sistem Peredaran Darah Pada Ikan. Makassar: UIN Alaudi, 2021.
Ningrum, Nurlian Agustin. Diktat Fisiologi Hewan. Medan: UIN Sumatera Utara, 2023
Risa, Purnama Sari, Fisiologi Hewan. Surabaya : UIN Sunan Ampel, 2017.
Siska dkk, Sistem Sirkulasi Pada Manusia. Jakarta: Kemendikbud RI, 2019.
17