Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hewan harus mampu melaksanakan aktivitas transporasi nutrien, gas dan produk
sisa metabolisme serta molekul-molekul padat atau cair didalam tubuhnya. Proses
metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (sisa
zat) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan – bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan, oksigen, hasil metabolisme, dan sisanya diangkut dan diedarkan didalam tubuh
melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut dan
diedarkan dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Makhluk hidup merupakan ciptaan Allah swt diciptakan memiliki ketentuan
segala bidang yang sama sekali tidak jauh dari kondisi lingkungannya, penetapan-
penetapan segala penyusunan tubuh makhluk hidup seperti sirkulasi darah sesuai dengan
ukuran kebutuhan tubuh.
Sistem sirkulasi darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum
mempunyai sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya, pada Amoeba dan Paramecium.
Sirkulasi bahan-bahan metabolisme dan sisanya dilakukan dengan aliran sitoplasma.
Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangay lambat sehingga cara tersebut tidak
mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan yang berukuran besar atau hewan
yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi.
Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi yang khsus
yang menjaminnya adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Dengan
demikian, makalah ini perlu dibuat untuk membahas sistem sirkulasi pada hewan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem sirkulasi terbuka ?
2. Apa pengertian dari sistem sirkulasi tertutup ?
3. Apa fungsi dari sistem sirkulasi ?
4. Apa komponen- komponen dari sistem sirkulasi ?
5. Bagaimana pola sirkulasi pada Vertebrata ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami dan mempelajari tentang sistem sirkulasi terbuka.
2. Memahami dan mempelajari tentang sistem sirkualsi tertutup.
3. Memahami tentang fungsi sistem sirkulasi.
4. Memahami dan mempelajari tentang komponen sistem sirkulasi.
5. Memahami tentag pola sirkulasi pada Vertebrata.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Sirkulasi Terbuka


Sistem sirkulasi terbuka merupakan suatu sistem dimana pembuluh darah
membentuk sirkuit yang sempurna diseluruh tubuh sehingga ketika darah mengalir,
darah akan meninggalkan pembuluh darah dan mengalir diantara jaringan (ruang terbuka
hemocoel dan blastocole). Ruang terbuka tersebut biasanya berada diantara endoderm
dan ektoderm. Cairan yang terdapat di runag hemocoel disebut hemolimfe yang akan
berlangsung mengenai sel-sel sekitarnya. Selanjutnya dari jaringan akan kembali ke
jantung. Tipe ini banyak ditemukan pada arthropoda dan molusca.
Pada arthropoda dan molusca, jantung menghasilkan tenaga yang akan memompa
darah ke seluruh tubuh hewan. Jantung itu sendiri memiliki jumlah bukaan yang disebut
ostia yang memungkinkan darah kembali ke dalam jantung setelah beradar. Dalam
banyak ha, relaksasi jantung akan menyedot darah secara aktif ke dalam jantung
sehubungan dengan adanya tekanan negatif yang ada di dalam ruang jantung. Kendati
desain relatif sederhana, terdapat beberapa ketidakefisienan sistem peradaran ini.
Kerugian pertama adalah bahwa sistem tersebut beroperasi pada tekanan yang rendah
yang sedikit didorong dari jantung menuju rongga yang lebih lebar. Dengan demikian,
pada setiap kontraksi jantung, volume darah yang dapat dikeluarkan dari jantung ke
rongga tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan yang ditimbulkan oleh jantung untuk
mendorong darah juga rendah sehingga darah mengalir dengan lambat. Hal ini
menyebabkan jumlah sari makanan yang dilepaskan ke sel tubuh terbatas dan akibatnya
aktivitas metabolisme dalam tubuh pun terbatas.
Kerugian kedua adalah hewan tidak dapat mengatur aliran darah secara tepat ke
berbagai organ yang berbeda. Hal ini menyebabkan tidak pastinya aliran darah ke organ
spesifik pada waktu tertentu sehingga sistem kurang terkendali. Dengan kata lain, sistem
peredaran ini mempunyai kemampuan sangat terbatas dalam mengubah kecepatan aliran
dan distribusi darah. Akibatnya proses pengambilan oksigen oleh sel-sel tubuh berjalan
lamban dan jumlah maksimum laju pemakaian oksigen per satuan berat badan adalah
kecil.

3
B. Sistem Sirkulasi Tertutup
Dalam sistem sirkulasi tertutup ini, darah selalu berada dalam suatu seri
pembuluh darah selama proses peredarannya dan tidak pernah keluar dari sistem. Sistem
peredaran darah ini ditemukan pada annelida, cephalopoda, echinodermata dan seluruh
vertebrata. Darah yang dipompa jantung dijaga sedemikian rupa sehingga tekanannya
tetap tinggi yang kemudian menghasilkan siklus peredaran yang dinamis mulai dari
jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung dengan lancar.
Sistem peredaran darah tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila
dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pertama, sistem peredaran ini adalah
terjamin distrubusi nutrisi sel-sel yang akan melaksanakan metabolisme secara langsung
melalui pembuluh darah dengan laju pengantaran yang lebih cepat dibandingkan dengan
kelompok hewan dengan sistem peredaran darah terbuka. Kedua, dari sistem ini adalah
dapat diatur suatu mekanisme alairan darah ke organ –organ atau jaringan tertentu yang
membutuhkan sehingga mekanisme sirkulasi sesuai kebutuhan dari jaringan yang
membutuhkan. Sebagai contoh selama berolahraga, hewan – hewan vertebrata memiliki
kemampuan untuk meningkatkan suplai darah ke daerah-daerah yang aktif misalnya ke
otot, dan mengurangi aliran darah yang kurang aktif misalnya di saluran gastrointestinal.
Organ sirkulatori pada hewan yang memiliki sistem tertutup terdiri atas jantung dan
pembuluh darah, mulai dari pembuluh darah arteri, vena, arteriol venula, hingga jaringan
kapiler.
Ada lima ciri spesifik dari sistem sirkulasi tertutup ini terutama pada hewan
tingkat tinggi yaitu:
1. Terdapat pemisahan fungsi dari masing-masing organ tubuh yang termasuk ke
dalam sistem sirkulasi. Sehubungan hal tersebut, terdapat jantung yang merupakan
pemompa darah dan darah dipompa ke arteri pada level tekanan yang dipertahankan
untuk tetap tinggi.
2. Terdapat sistem pembuluh arteri yang berperan sebagai reservoir tekanan sekaligus
mendorong darah ke kapiler.
3. Terdapat dinding kapiler darah yang sangat tipis sehingga memudahkan perpindahan
substansi dari darah dalam kapiler ke cairan jaringan di ruang sel untuk selanjutnya
memasuki sel.
4. Tekaan darah di kapiler tertentu ( di glomerulus pada ginjak vertebrata) cukup tinggi
sehingga memungkinkan berlangsungnya ultrafiltrasi di ginjal.

4
5. Terdapat sistem limfa yang penting dalam proses pengembalian cairan dari ruang
antar sel ke pembuluh darah.
Sistem kardivaskular semua vertebrata terdiri atas sebuah pompa berotot disebut
jantung, dan sebuah sistem saluran yang mengangkut darah dari dan ke jantung.
Pembuluh-pembuluh yang mengankut darah meninggalkan jantung disebut arteri;
pembuluh darah yang mengangkut darah menuju jantung disebut vena. Arteri yang
berukuran lebih kecil disebut arteriola, vena yang berukuran labih kecil disebut venula.
Penghubung-penghubung terpenting antara arteriola dan venula adalah bantalan kapiler
(capillary beds), dimana terjadi pertukaran zat yang sebenarnya antara darah dan
jaringan.
Pada kelompok vertebrata, sistem sirkulasi tertutup sangat jelas memperlihatkan
tingkatan kompleksitas organisasi struktural dan fungsionalnya sesuai dengan tingkatan
kelas dari pisces hingga mamalia sebagai bentuk paling sempurna. Perbedaan–perbedaan
pada mekanisme aliran darah yang spesifik meliputi struktur ruang jantung, arah aliran
darah, dan kerakter darah yang beredar.
Sistem sirkulasi tertutup memiliki dua pola yang berbeda dalam proses sirkulasi
darahnya. Pembagian ini didasarkan kepada bagaimana susunan jantung dan bagaimana
cara darah melakukan peredaran secara lengkap di seluruh tubuh. Atas dasar hal tersebut
maka sirkulasi tertutup dibagi menjadi dua yaitu:
1. Sistem Sirkulasi tunggal ( Closed Single Circulation)
Pada tipe ini, darah akan meninggalkan jantung melalui ventrikel, terus
melewati insang dan mengalami oksigenasi dengan mekanisme difusi pertukaran O2
– CO2 di insang, dan selanjutnya mengalir ke seluruh tubuh dimana terdapat jaringan
atau sel-sel yang akan memakai oksigen dan kemudian kembali lagi ke jantung.
Dengan demikian, dalam sekali siklus peradaran, darah hanya terdiri atas satu
lintasan saja yaitu dari jantung ke insang dan ke seluruh tubuh untuk selanjutnya
kembali ke jantung yang juga berarti bahwa selam beredar darah hanya sekali
melewati jantung. Contoh hewan dengan sirkulasi tipe ini adalah kelompok pisces.
Terdapat suatu ketidakefisienan sistem sirkulasi tertutup ini yaitu karena
hilangnya tekanan darah yang dipompa oleh jantung setelah darah melewati insang.
Konsekuensi dari keadaan tersebut adalah terciptanya aliran darah ke seluruh tubuh
dengan arus yang relatif lamban (sluggish flow) karena gradien tekanan yang
menjadi pendorong darah dalam beredar telah mengalami reduksi secara signifikan.

5
Gambar. Sistem Sirkulasi tipe tunggal pada Ikan
2. Ssitem Sirkulasi Ganda ( Closed Double Circulation)
Pada tipe sirkulasi ganda, darah selama beredar akan melewati jantung
sebanyak dua kali. Hal ini memerlukan struktur jantung yang spesifik yaitu terdiri
atas 4 ruang ( dua atrium dan dua ventrikel). Darah meninggalkan jantung melalui
ventrikel kanan dan menuju ke paru-paru dimana terjadi proses oksigenasi sehingga
membawa darah kaya oksigen dari paru-paru untuk kembali ke jantung melalui
atrium kiri dan ventrikel kiri untuk selanjutnya dipompa ke seluruh tubuh sebagai
suplai oksigen dan substansi lainnya yang diperlukan oleh sel-sel tubuh. Pada
lintasan kedua, darah dari seluruh tubuh yang berupa darah deoksigenasi (miskin
oksigen) akan kembali ke atrium kanan dan menuju ventrikel kanan hingga paru-
paru lagi sebagai pengulangan siklus kontinu. Contoh ideal sistem ini adalah pada
mamalia.
Keuntungan dari sistem ini adalah terciptanya tekanan aliran darah yang
relatif konstan sehingga laju sirkulasi lebih cepat yang juga berarti meningkatkan
efisiensi suplai kebutuhan sel-sel tubuh sekaligus membuang produk metabolisme
secara lebih cepat. Kondisi ini tercipta adanya dua kali proses pemompahan darah
oleh jantung yaitu pemompahan darah yang akan mengalir ke paru-paru dan
pemompahan darah yang akan mengalir ke paru-paru dan pemompahan darah yang
akan mengalir ke seluruh tubuh (sistematik circulation).

Gambar. Ssitem Sirkulasi Ganda

6
C. Fungsi Sistem Sirkulasi
Secara garis besar, sistem sirkulasi memiliki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Menjamin /memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan
oksigen, serta pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh.
3. Meyebabkan tekanan/kekuatan.

D. Komponen –Komponen Sistem Sirkulasi


1. Jantung (Cor)
Peranan jantung sebagai organ sistem sirkulasi terdiri atas 2 aspek penting.
Peran pertama adalah sebagai pemompa cairan melintasi sistem sirkulasi yang
berlangsung dengan mekanisme kontraksi dan relaksasi otot. Hal ini juga
menciptakan gradien tekanan yang mendorong darah keluar jantung dan mengalir ke
seluruh tubuh, sehingga darah merupakan pompa tekanan. Peran kedua adalah
adanya beberapa kontrol penting dari jantung terhadap kerja sistem sirkulasi secara
keseluruhan denga mengubah-ubah laju detakan dan daya kontraksi.
Jumlah unit ruang jantung antar takson selaras dengan kemajuan evolusi
masing-masing taksa. Hal ini secara lengkap dapat diamati pada ruang –ruang
jantung kelompok vertebrata yang terdiri atas 5 kelas (pisces, amphibi, reptilia, aves
dan mamalia). Pisces hanya memiliki dua ruang jantung yaitu 1 atrium dan 1
ventrikel,amphibi memiliki 3 ruang jantung yaitu 2 atrium dan 1 vnetrikel,
sedangkan pada reptilia jantung terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel,
namun terdapat variasi antara kelompok reptil dari aspek ada atau tidaknya septum
(sekat) antara ventrikel kiri dan kanan ( buaya memiliki septum sempurna,
sedengkan kelompok lainnya tidak). Pada burung, ruang jantung sama dengan
mamalia yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel yang memiliki sekat pemisah yang
sempurna.

7
Gambar. Ruang Jantung Pada Spesies hewan.
2. Pembuluh Darah
Pada kelompok hewan dengan sistem peredaran darah tertutup, terdapat 3
jenis pembuluh darah yang berperan dalam proses sirkulasi yaitu arteri, kapiler dan
vena. Secara histologis, arteri dan vena terdiri atas 3 lapisan jaringan sirkuler yang
konsentris yaitu tunica intima, tunica media dan tunica adventitia. Sedangkan
kapiler hanya terdiri atas tunica intima.
Arteri. Fungsi dari pembuluh arteri adalah membawa darah dari jantung.
Darah yang mengalir dalam arteri memiliki tekanan yang cukup tinggi sehingga
dinding pembuluh harus cukup tebal dan kuat untuk menahan arah yang mengalir di
dalamnya.
Arteriol. Merupakan pembuluh darah arteri kecil. Dinding pembuluh
tersusun atas otot polos yang banyak. Fungsi utama yang penting adalah menjamin
kelangsungan aliran darah secara reguler ke organ-organ yang membutuhkan secara
proporsional. Fungsi ini difasilitasi oleh keberadaan otot polos pada dinding
pembuluh.
Kapiler. Pembuluh ini adalah pembuluh terkecil dalam sistem sirkulasi.
Fungsinya adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran gas, nutrisi, dan substansi-
substansi lainnya antara darah dan sel. Fungsi tersebut didukung oleh struktur
kapiler yang hanya tersusun atas selapis sel tipis dan luas permukaan total yang
sangat besar.
Venula dan Vena. Venula adalah vena kecil yang berhubungan langsung
dengan kapiler, sedangkan vena berperan dalan mengembalikan darah ke jantung.
Struktur dindingnya lebih tipis daripada arteri dan dialiri darah bertekanan rendah.

8
Vena –vena utama memiliki katub yang memastikan terjadinya aliran darah satu
arah saja kembali ke jantung.

E. Pola Sirkulasi Vertebrata


1. Sirkulasi pada Pisces
Pada sebagian besar ikan, semua darah yang masuk dalam jantung melalui
vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi, yaitu
yang disebut darah vena. Jantung terdiri atas sebuah sinus venosus, sebuah atrium,
sebuah ventrikel dan sebuah konus arteriosus yang tersusun dalam urutan linear.
Kontraksi otot jantung meningkatkan tekanan darah yang di dalam vena sangat
rendah, dan mengeluarkan darah melalui suatu arteri, aorta ventral, ke lima atau
enam pasang lung aorta yang menjulur secara dorsal melalui kapiler di dalam insang
ke aorta dorsal. Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri, aorta dorsal membagi
darah melalui cabang-cabangnya ke selurug bagian tubuh.
Selama darah itu mangalir, tekanannya menurun karena visikositas darah dan
gesekan di dalamnya, dan di antara darah, selaput dinding pembuluh. Tekanan
menurun secara cepat sewaktu darah melewati kapiler insang. Karena gesekan
menjadi sangat besar dalam pembuluh yang berdiameter kecil. Sebagai contoh, pada
hiu anjing, tekanan darah rata-rata dalam aorta ventral pada waktu kontraksi, jantung
kira – kira 30 mm Hg dan dalam aorta dorsal kira 20 mm Hg.
Tekanan darah yang relatif rendah dalam aorta ini makin turun ketika darah
itu mencapai kapiler dalam jaringan. Peredaran darah pada sebagian ikan adalah
lamban.
Seluruh darah yang mengalir ke bagian posterior tubuh (khusus di daerah
pelvik dan ekor), setelah melewati sistem kapiler utama di jaringan, akan bersatu
kembali ke vena porta renalis yang membawa darah miskin oksigen dan produk-
produk sisa metabolisme menuju ginjal. Di ginjal, vena porta renalis akan terbagi-
bagi menuju ke kapiler peritubular. Kapiler –kapiler tersebut akan bersatu kembali
menuju vena renalis yang selanjutnya mengalirkan darah ke jantung. Kedua organ
yang dialiri darah miskin oksigentersebut (hepar dan ren) juga menerima darah kaya
oksigen melalui cabang arteri dari aorta.

9
Gambar. Sistem Sirkulasi pada Pisces
Fungsi Organ sirkulasi pada Pisces
a. Jantung
Memiliki fungsi untuk melakukan pengedaran darah ke seluruh tubuh.
b. Conus Arteriosus
Mengarahkan darah menuju arteri
c. Arteri
Melakukan penyaluran darah yang dimana akan dihantarkan menuju keluar dari
insang untuk dapt menuju ke seluruh dari bagian tubuh dari ikan yang dimana
memiliki intima, endothelium serta subendhothelium.
d. Vena
Memiliki fungsi untuk menjadi sebuah bentuk dair pembuluh darah balik yang
dimana pada alirannya akan mengarah menuju kepada jantung dan juga dinding
yang berada pada bagian vena yang dimana sangatlah elastis dan memiliki
kemampuan untuk melakukan pemompaan dari darah untuk menuju ke arah
jantung.
e. Insang
Sebagai sebuah tempat dari difusi maupun melakukan pertugkaran dari darah
yang terdapat pada jaringanm maupun sel yang terdapat pada ikan.
2. Sirkulasi pada Amphibi
Pada amphibi, setiap bagian atrium terbuka melalui kanal atrioventrikular
yang memiliki katub menuju ventrikel yang terdir atas satu ruang yang terbagi-bagi.
Ventrikel tersebut secara struktural memiliki jaringan otot dan jaringan ikat yang
berlapis yang disebut trabekula dan menyerupai spons. Fungsi struktural tersebut
adalah mencampuri darah dari dua atrium. Conus arteriosus sebagai saluran dari
ruang ventrikel tersebut juga terbagi-bagi oleh katub spiral.

10
Ketika ventrikel berkontraksi, sisi kirinya yang berisi darah kaya oksigen
akan dialiri ke aorta sistematik sedangkan sisi kanannya yang berisi darah miskin
oksigen akan dialirkan ke arteri pulmonaris. Dengan demikian terdapat sirkulasi
ganda yaitu:
a. Dari sinus venosus menuju atrium kanan dan ke ventrikel untuk kemudian
diteruskan ke arteri pulmonaris, selanjutnya ke kapiler paru-paru terus ke vena
pulmonaris.
b. Dari vena pulmonaris menuju ke atrium kiri dan ke ventrikel terus ke aorta
sistematik menuju kepala dan badan terus ke kapiler sistematik dan kembali
secara langsung melalui sinus venosus atau kembali melalui sistem porta
hepatika atau porta renalis.

Gambar. Sistem sirkulasi pada Amphibi


Akan tetapi terdapat banyak pengecualian pada kelompok-kelompok
amphibia tertentu yang tidak memiliki beberapa organ yang terkait dengan sistem
sirkulasi tersebut. Beberapa spesies tidak memiliki paru-paru atau ada memiliki
insang eksternal serta ada juga hanya tergantung kulit sebagai organ respirasi
sehingga pola susunan sistem sirkulasinya akan berbeda-beda tergantung kepada tipe
respirasinya. Misalnya pada amphibi tanpa paru-paru (lugless amphibian) tidak
memiliki arteri pulmonari dan memiliki sekat antar atrium yang berlubang-lubnag
atau hanya berupa sekat yang merduksi (vestigeal septum) sehingga tidak ada darah
ganda.
3. Sistem Sirkualsi pada Reptil
Pada kelompok reptil, sistem sirkulasi gandanya berlaku umum pada
kebanyakan spesies (dibandingkan amphibi yang banyak memperlihatkan variasi).
Pola tersebut berhubungan dengan sistem respirasinya yang memiliki pulmo.
Walaupun demikian, beberapa spesies reptil dari kelompok penyu memiliki sistem
suplemen bagi pulmo yaitu dari dermal, pharingeal, dan kloaka. Reptil juga
memperlihatkan perbedaan antara kelompok buaya dengan kura-kura atau penyu,

11
kadal, dan ular. Pada kura-kura atau penyu, kadal dan ular, jantungnya terdiri atas
atrium kiri dan kanan juga ventrikel kiri dan kanan (4 ruang jantung) akan tetapi
sekat atau septum antara ventrikel kiri dan kanan belum jelas atau tidak ada sama
sekali.
Pola peradaran darah pada penyu dan kelompoknya adalah sebagai berikut:
Darah dari vena di seluruh tubuh masuk ke sinus vensosus yang kemudian ke
atrium kanan. Atrium kanan juga menerima darah dari vena coronaria. Setelah itu
darah akan menuju ventrikel kiri terus ke pulmonalis dan kapiler di pulmo yang
selanjutnya akan berkumpul di vena pulmonalis dan masuk ke atrium kiri. Dari
atrium kiri kemudian masuk ke ventrikel. Sebagian darah dari ventrikel akan
mengalir ke lengkung aorta kanan dan sebagian ke lengkung aorta kiri. Dari
lengkung aorta kanan sebagian menuju ke kepala dan sebagian lagi bersatu dengan
lengkung aorta kiri. Sedangkan darah dari lengkung aorta kiri akan menuju hepar,
ren, usus, dan dinding tubuh.
Pola peredaran darah pada buaya sebagai kelompok reptil yang memiliki
sekat jantung antar ventrikel adalah sebagai berikut:
Darah dari vena seluruh tubuh mengalir ke sinus vensosus selanjutnya ke
atrium kanan dan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan tersebut akan terbagi
menjadi dua arah aliran berbeda yaitu 1). ventrikel kanan ke jantung melewati
atrium kiri, 2). ventrikel kanan ke aorta kiri dan bergabung dengan aorta kanan.
Darah yang terdapat di atrium kiri yang berasal dari vena pulmonalis (pada arah
aliran 1) akan menuju ke ventrikel kiri dan dipompa ke aorta kanan yang
sebagiannya akan menuju ke kepala sedangkan sebagian lagi akan bergabung
dengan darah dari aorta kiri menuju hepar, ren, usus, dan dinding tubuh. Di dekat
ventrikel kiri dan kanan terdapat hubungan antara aorta kanan dengan perantara
lubang yang disebut foramen panizae.

Gambar. Pemodelan skematis dari aliran darah dalam sistem sirkulasi reptil
kelompok penyu, ular dan kadal.
12
Gambar. Pemodelan skematis dari aliran darah dalam sistem sirkulasi reptil
kelompok buaya.
4. Sirkulasi pada Aves dan Mamalia
Aves memiliki sistem sirkulasi yang hampir mirip dengan mamalia dan
dengan ruang jantung yang sudah tersekat dengan sempurna menjadi 4 ruangan ( 2
atrium dan 2 ventrikel). Secara sistematis, darah dari vena di seluruh tubuh menuju
ke atrium kanan dan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan mengalir melalui
arteri pulmonalis menuju kapiler-kapiler di pulmo dan kemudian berkumpul
kembali ke vena pulmonalis yang pada akhirnya akan kembali ke jantung melalui
atrium kiri. Dari atrium kiri darah akan mengalir ke ventrikel kiri dan kemudian di
pompa ke aorta menuju kepala, hepar, ren, usus dan dinding tubuh. Proses
oksigenasi terhadap darah arteri berlangsung saat darah melewati kapiler pulmo.
Darah kaya oksige disebut darah arteri, sedangkan darah kaya karbondioksida
disebut darah vena. Perbedaan spesifik antara aves dan mamalia adalah pada aspek
adanya sistem vena porta renalis (ginjal) pada aves tidak dimiliki oleh mamalia.
Seperti halnya pada aves, jantung mamalia juga memiliki 4 ruang yang
bersekat secara sempurna sehingga tidak terjadi pencampuran darah yang kaya
oksigen dan darah miskin oksigen. Darah dari vena sistematik akan mengalirkan ke
bagian atrium kanan dari jantung melalui vena cava superior dna vena cava inferior.
Dari atrium kanan, darah akan didorong melalui kutub triskupidalis akan menutup
untuk mencegah aliran darah kembali ke dalam atrium. Pada waktu yang bersamaan,
katub semilunar akan membuka sehigga darah akan mengalir ke arteri pulmonalis
kanan dan kiri.

13
Gambar. Sirkulasi darah pada aves

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa:
1. Sistem sirkulasi terbuka adalah suatu sistem dimana pembuluh darah membentuk
sirkuit yang sempurna diseluruh tubuh sehingga ketika darah mengalir, darah akan
meninggalkan pembuluh darah dan mengalir diantara jaringan (ruang terbuka
hemocoel dan blastocole).
2. Sistem sirkulasi tertutu merupakan suatu sistem peredaran darah selalu berada dalam
suatu seri pembuluh darah selama proses peredarannya dan tidak pernah keluar dari
sistem.
3. Fungsi sistem sirkulasi adalah sebagai berikut:
a. Menjamin /memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan
oksigen, serta pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
b. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh.
c. Meyebabkan tekanan/kekuatan.
4. Kompone-kompen sirkulasi terdiri atas: jantung dan pembuluh darah.
5. Sistem sirkulasi pada vertebrata adalah sebagai berikut:
a. Pisces, terdiri dari 1 atrium dan 1 ventrikel.
b. Amphibi, terdiri dari 3 atrium dan 1 ventrikel
c. Reptil, terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel.
d. Aves, terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel.
e. Mamalia terdiri dari, 2 atrium dan 2 ventrikel.

B. Saran
Kami mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak atau pembaca demi
perbaikan di masa yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Chambell. 2004. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta

Fried, George H. & George J. Hademenos. Biologi. Jakarta: Erlangga

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanasius

Santoso, Putra: 2009. Bahan Ajar Fisiologi Hewan. Padang: UNAND

Sukiya.2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: JICA

Widodo, Nur. 2002. Fisiologi Hewan. Malang: UMM

Villee, dkk. 1984. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga

16

Anda mungkin juga menyukai