Anda di halaman 1dari 77

makalah sistem

peredaran darah
Kamis, 06 Juni 2013

BAB IA
PENDAHULUAN
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan sampah (zat
sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan – bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan dan oksigen serta hasil metabolisme dan sisa – sisanya, diangkut dan
diedarkan di dalam tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan
dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah ke seleruh jaringan tubuh. Sebaliknya,
sisa – sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ –
organ pembuangan.
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada
vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan sistem
limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya,sistem sirkulasi pada
vertebrata ada dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka pada limfa dan sistem
peredaran darah tertutup dapa darah.

Sistem peredaran pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah pada
invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran. Pada invertebrata tidak
dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.
BAB II
PEREDARAN DARAH PISCES

A. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut


danmengedarkan O2dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga
mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta
mengangkut CO2 dari dalam usus,kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya,
keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah
sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiapkelompok hewan.

Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak


pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel
tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui
dinding yang tipis dari kapiler darah, dankembali ke jantung melalui pembuluh
yang ke dua. Atau secara garis besarnya peredaran darahtunggal adalah peredaran
darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian
masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute
dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.Seri
pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Dimana
organutamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap
pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri
ke seluruh tubuh sampai kekapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh
vena dan kembali ke jantung.

I.Sinus Venosus

Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung


jaringan otot.Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum
transversum, yang memisahkanrongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal.
Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinusvenosus melalu sepasang ductus
Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinushepaticus yang masuk
pada dinding posterior dari sinus venosus.Vena coronaria yang datangdari dinding
otot jantung, juga masuk dari sinus venosus. Dari sini darah melalui lubang
sinusatrial masuk ke dalam atrium.

II.Atrium

Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari
sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke
dalam rongga ventrikel. Lubangini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular,
supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

III.Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium
saja danmemompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk
oleh dua lapisan ototyaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam
disebut spongi. Bagian inimenerima darah dari atrium melalui atrioventricular.
Ujung anterior dari ventrikel tumbuhmemanjang dan berdinding tebal, di
dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

IV.Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi
tidak mempunyai bulbus arteriosus.Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus
sudah tereduksi menjadi suatustruktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus
arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.

B. SALURAN DARAH

Ada 3 bentuk saluran darah : arteri, vena, kapiler

I.Arteri

Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau


saluran yang dilaluidarah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian
tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisanyaitu bagian dalam (intima),
memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.
II.Vena

Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung.


Struktur vena samahalnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih
tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang
sama. Bagian dalam dari vena yang mengalamitekanan hidrostatik tinggi,
umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin.

III.Kapiler
Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat
terjadinya pertukaran zat(gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga
macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler
diskontinyu (sinusoid).

Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan
substansi lainyang terlarut di dalamnya.Plasma darah berupa cairan zat putih telur
yang mengandung bagian – bagian dari sel darah, mineral terlarut. Di luar
pembuluh darah, darah akan membeku disebabkanoleh kerja ensim trhombokinase
yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yangaktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan
osmotik),lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin
(pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai
yudium anorganik).

Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke


jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior dan posterior.Vena yang pertama,
membawa darah dari bagiankepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena
jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari ekor berjalan vena caudalis yang
tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portaerenalis menuju ke ginjal.
Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis
advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring
kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis
revehentis yang mengalir ke permukaan tengahdari ginjal dan bermuara pada vena
kardinalis posterior.

Sistem peredaran vena pada ikan teleostei Volume darah yang beredar dalam
tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 ± 3 % dari bobot tubuhnya. Pada Squlus
acanthias volume darah bisa mencapai 5% dari bobot tubuhnya.

BAB III
PEREDARAN DARAH AMPHIBI
A. Sistem Peredaran Darah Pada Amfibi (Katak)

Jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu satu bilik dan dua
serambi, tetapi sebenarnya pada bilik terdapat sekat yang semu, sehingga
darah dari serambi kiri dan kanan yang masuk ke bilik tidak dapat
bercampur. Perhatikan gambar jantung pada amphibi di bawah ini,
gambar ini mennjelaskan jantung pada amphibi.

Darah dari seluruh tubuh yang kaya CO2 masuk melalui vena cava
menuju ke serambi kanan. Dari sini darah akan mengalir ke bilik,
kemudian darah akan dipompakan meninggalkan jantung menuju aorta
yang bercabang – cabang, yaitu arteri pulmonalis yang menuju paru –
paru dan arteri kutanea yang menuju kulit. Di dalam paru – paru dan kulit
terjadi pengambilan O2. Setelah itu, darah akan mengalir menuju serambi
kiri. Dari serambi kiri ini darah dialirkan ke bilik, akhirnya darah
dipompakan meninggalkan jantung melewati aorta dan diedarkan ke
seluruh tubuh.

Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari :


- Jantung beruang tiga
- Arteri
- Vena
- Sinus
- Venosus
- Kelenjar limfa
- Cairan limfa
Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel – sel
darah (korpuskula), yakni sel– sel darah merah , sel darah putih dan system sel darah.

Jantung katak terdiri dari:


1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior
2. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri
(atrium sinister)
3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari
jantung
4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar
anterior bilik.
Untuk mencegah berbaliknya, aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat
katup (valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di
dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO2, dari
seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini
mula – mula berkumpul di sinus venosus, dan kemudian karena adanya kontraksi maka
darah akan masuk serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung O 2, yang
berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua serambi berkontraksi maka
darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah yang
kaya O2 dan miskin O2.
Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus
arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler)
diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung
melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke
jantung, sementara itu, darah yang miskin dipompa keluar melewati arteri konus
tubular. Pada katak dikenal adanya ystem porta , yaitu suatu ystem yang dibentuk oleh
pembuluh balik (vena ) saja.

BAB IV
PEREDARAN DARAH REPTIL

A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA REPTIL


Peredaran darah pada reptil merupakan peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda. Peredaran darah tersebut terdiri atas :
- Peredaran darah panjang/besar/sistemik :
serambi kanan ( ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu , darah yg kaya karbondioksida dibawa
vena ---Darah kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung --atrium) jantung.
- Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal :
ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis. paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya
akan oksigen --Ialah peredaran darah yg mengalirkan darah dari jantung ke paru-
paru dan kembali lagi ke jantung. Darah kaya karbondioksida dari bilik kanan --
Berikut gambar sistem peredaran darah pada reptil :

B. Sistem sirkulasi darah pada reptil


Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke
bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju
paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan
ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke
seluruh tubuh.

I. Pola sistem sirkulasi pada superkelas reptil

Kita dapat membagi model jantung reptil ke dalam 3 pola yaitu : pola Squamata,
pola Varanid, dan pola Crocodillan.
1. POLA SQUAMATA
ke cavum arteriosum. Kontraksi ventricular pada pola ini adalah tunggal,
yang mana akan berakibat pada tercampurnya darah miskin oksigen dan darah
kaya oksigen.  ke cavum venosum ventrikel. Atrium kiri darah kaya oksigen dari
paru-paru --Pola ini ditandai dengan 3 ruang jantung ( 2 atrium dan 1 ventrikel
jantung). Atrium kanan darah miskin oksigen --

2. POLA VARANID
Pola ini memiliki karakteristik berjantung 3 ruang tetapi cavum venosumnya
lebih kecil dari pada cavum venosum pada pola Squamata. Selain itu, peredaran
darahnya ganda. Perbedaan ini mengurangi resiko pencampuran dari darah kaya
oksigen dan darah miskin oksigen.
Kelompok kadal-kadalan/Varanida biasanya memiliki tingkat metabolism
yang lebih tinggi dari reptile lainnya dan memilliki sedikit perbedaan struktur
jantung. Pola ini memiliki karakteristik berjantung tiga ruang tetapi cavum
venosum-nya lebih kecil dari pada cavum venosum pada pola Squamata. Selain
itu peredaran darahnya ganda. Perbedaan ini mengurangi resiko pencampuran dari
darah kaya oksigen dan darah miskin oksigen. Namun pencampuran masih dapat
terjadi dalam beberapa keadaan.

3. POLA CROCODILIAN
Jantungnya terdiri dari empat ruangan (2atrium dan 2 ventrikel), terdapat
saluran sempit, yaitu foramen Panizza, yang menghubungkan dua arteri utama
(arteri kanan dan kiri).(arteri kiri dari ventrikel kanan, dan arteri kanan dari
ventrikel kiri). Pola ini merupakan karakteristik dari Crocodilian. Jantungnya
terdiri dari empat ruangan (dua atria dan dua ventrikel), tetapi terdapat saluran
sempit, yaitu foramen Panizza, yang menghubungkan dua arteri utama (arteri
kanan dan arteri kiri).
Dua system arteri ini muncul dari ruang ventrikel yang berbeda (arteri kiri dari
ventrikel kanan, dan arteri kanan dari ventrikel kiri). Ini memberikan kesempatan
bagi paru-paru untuk melakukan anoxia (mengurangi suplai oksigen pada jaringan
tubuh) pada kondasi tertentu, misalnya ketika menyelam dalam air. Menurut para
penyelam sukarelawan, buaya dapat diam dalam air selama 10-15 menit. Ketika
buaya sedang bersembunyi dari mangsanya, kemampuan menyelam ini bisa lebih
lama lagi, sekitar 30 menit atau lebih. Eksperimen menunjukkan bahwa
kebanyakan buaya sebenarnya dapat bertahan di bawah air hingga 2 jam jika
dalam keadaan tertekan.
Darah miskin oksigen dari tubuh di terima oleh atrium kanan dan di transport
ke ventrikel kanan. Dari sana darah dipompa ke paru-paru dan kembali ke atrium
kiri. Darah kaya akan oksigen ini kemudia di pompa oleh ventrikel kiri menuju
seluruh tubuh.
Jantung pola Crocodilian

Walaupun system arteri kiri berasal dari ventrikel kanan, darah ini tersuplai
oleh oksigen dari darah kaya oksigen di ventrikel kiri melalui foramen panizza.
Karena tekanan dalam system sirkulasi lebih tinggi dari sirkulasi paru-paru. Katup
pada basal system arteri kiri tetap tertutup untuk menjaga darah tetap terpisah.

Ketika buaya menyelam, tekanan udara terbentuk dalam paru-paru,


menurunkan aliran pada system paru-paru. Ini menurunkan jumlah darah yang
mengalir ke paru-paru dan output dari ventrikel kanan langsung masuk ke system
arteri kiri. Dengan cara ini, buaya mampu mencegah aliran darah ke paru-paru
jikatidakdiperlukan.
SISTEM PEREDARAN DARAH VARANID DAN
CROCODILIAN

II. Sistem peredaran darah tertutup reptilia


Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Perhatikan
Gambar 5.20. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel
kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel
kanan dan kiri terdapat sekat yang belum sempurna sehingga terjadi percampuran
darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2dalam
ventrikelkanan.

- Khusus pada jantung buaya


pada sekat antar ventrikel terdapat lubang kecil yang disebut foramen panizzae yang
berfungsi sebagai berikut.

1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.


2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.

BAB V
PEREDARAN DARAH AVES

A. Sistem peredaran darah burung

Jantung burung berbeda dengan jantung katak maupun reptilia. Jantung burung
berbentuk kerucut, terbungkus oleh selaput yang disebut perikardium. Sistem
peredaran darah burung hampir sama dengansistem peredaran darah mamalia. Alat
peredaran darah burung terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung burung
terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilikkanan.
Antara serambi kanan dan serambi kiri itulah dibatasi oleh sekat serambi, sedangkan
antara bilik kanan dan bilik kiri telah dipisahkan oleh sekat bilik yang sempurna. Oleh
sebab itu, darah yang kaya O2dan darah yang kaya CO2 pada burung tidak dapat
bercampur. Sistem peredaran darah pada burungmerupakan sistem peredaran darah
ganda tertutup.
Sistem peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui
pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan
melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti. Pembuluh –
pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari kiri ada tiga
buah, yaitu dua arteri – arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan
anggota depan; dan sebuah aorta yang merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju
ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi).
Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke
arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar
dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru – paru), yang
kemudian bercabang menuju paru – paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas :
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari
kepala, anggota depan, dan anggota otot – otot pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang dari paru – paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.\
Pada aves, vena porta renalis sudah lebih tereduksi lagi. Pada banggsa burung
terdapat vena koksigeo mesenterika yang tunggal terletak medioventral dan dianggap
homolog dengan vena abdominalis. Vena porta, yaitu vena dari suatu organ tubuh
sebelum menuju ke jantung mampir dulu ke suatu organ.
gambar jantung dan sirkulasi darah pada aves

Cara atau proses kerja jantung pada aves :

 Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:


1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah
dari kepala,anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari
bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri
serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

 Darah vena dari seluruh tubuh akan mengalir ke atrium kanan, kemudian
ventrikel kanan
 Dari ventrikel kanan darah dipompa maenuju paru-paru melalui arteri
pulmonalis.
 Dari paru-paru darah menuju ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
 Dari atrium kiri darah akan mengalir ke ventrikel kiri untuk dipompa
melalui aorta menuju ke bagian-bagian tubuh.
Darah dari kapiler jaringan tubuh akan dialirkan lagi ke atrium kanan jantung.

BAB VI
PEREDARAN DARAH MAMALIA
A. Sistem peredaran darah pada manusia
sistem peredaran darah pada manusia atau mamalia terdiri atas darah dan alat
peredaran darah yang berupa jantung,pembuluh darah,serta pembuluh serta
pembuluh limfa.
1. Darah
Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat didalam pembuluh
darah. Warnah merah tersebut tidak selalu tetap,tetapi berubah-uabah karena
pengaruh zat kandungannya,terutama kadar oksigen dan karbondioksida. Bila
kadar oksigen tinggi maka warna darahnya menjadi merah muda,tetapi bila kadar
karbondioksidanya tinggi maka warna darahnya menjadi maerah tua. Pada
manusia atau mamalia volume darahnya adalah 80% berat badannya.
a. Fungsi darah

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal3
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

b. Komponen darah
Darah manusia terdiri atas dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan
plasma darah atau cairan darah.
1. Sel-sel darah
Sel-sel darah merupakan bagian terbesar dari darah yaitu sekitar 40-50%.
Sisa adalah plasma darah. Sel –sel darah terdiri atas 3 macam yaitu :
1. Eritrosit (sel darah merah)

a. Ciri dan fungsi


Eritros mamalia tidak berinti sehingga tidak memiliki DNA. Eritrosit
mamalia berbentuk bikonkaf,yaitu bentuk cakram dengan bagian tengah agak
gepeng. Bentuk ini berfungsi untuk mengoptimalkan pertukaran oksigen. Warna
Eritrosit tergantung pada hemoglobin.
Hemoglobin mempunyai beberapa fungsi:
1. Mengangkut oksigen,Hb yang mengikat oksigen (HbO2)disebut oksihemoglobin.
Hb mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap oksigen. Persamaan reaksi
2Hb2 + 4O2 4HbO2
2. Mengangkut karbondioksida (CO2),Hb yang mengangkut CO2 disebut
karbominohemoglobin.
3. Menjaga keseimbangan asam dan basa,Hb2 dan HbO2 adalah senyawa yang
mudah mengikat alkali.

b. Pembentukan Eritrosit
Proses pembentukan Eritrosit disebut eritropoiesis.pada beberapa minggu
pertama kehidupan embrio didalam kandungan, Eritrosit dihasilkan dalam
kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian pembentukan Eritrosit terjadi
dihati, limfa, dan kelenjar limfa.
Sel yang dapat membentuk Eritrosit adalah hemositoblas atau sel batang
myeloid yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel darah(bersifat
pluripoten). Sel ini terdapat disumsum tulang dan akan membentuk berbagai jenis
leukosit Eritrosit dan megakariosit.dalam keadaan normal Eritrositbertahan
selama rata-rata 120 hari.saat sel menua,membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit
tua dimusnahkan diorgan limfa(lien) dan hati.hemoglobin dicerna oleh sel-sel
retikuloetelium.zatbesi dilepas kembali kedalam darah untuk kemudian diangkut
kembali kesumsum tulang dan hati.

1. Leukosit(sel darah putih)


Normal terdapat 4000 – 11000 sel darah putih per mikroliter darah manusia.
Terdapat enam jenis Leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil,
monosit, limfosit, dan sel plasma. Neutrofil, eosinofil, basofil memiliki granula-
granula sehingga sering disebut granulosit, sedangkan limfosit dan monosit
disebut agranulosit (tidak bergranula). Sesudah dibentuk, sel-sel tersebut di
transport dalam darah keberbagai bagian tubuh. Orang dewasa memiliki sekitar
4.800 - 10.800 leukosit permili kubik darah terdiri dari 62% neutrofil, 2,3%
eosinofil, 0,4% basofil, 5,3% monosit, 30% limfosit.
Masa hidup leukosit berbeda-beda granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit
dinilai karena selalu mengembara,tetapi diduga selama beberapa minggu dan
bulan,limfosit umumnya bertahan selama 100-300 hari.
Manfaat leukosit adalah untuk membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi
yang masuk. Leukosit bergerak ameboid dan bersifat fagositik(memangsa).

2. Keeping-keping darah(trombosit)
Didalam tubuh kita terdapat keeping-keping darah yang dapat mengumpal
darah.keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti. Masa hidup sekitar 8-10
hari.setelah itu keeping darah akan dibawa kelimfa untuk dihancurkan . fungsi
utamnya adalah sebagai sistem pertahanan yaitu untuk mengaktifkan mekanisme
pengumpulan darah.
2. Plasma darah
plasma darah terdiri atas air yang didalamnya terlarut brbagai macam
zat,baik zat organic maupun zat anorganik. Plasma darah berguna dalam
pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlahnya dalam
tubuh akan diatur,misalnya dengan proses eksresi. Plasma darah juga berfungsi
membawa sari-sari makanan,sisa metabolism,hasil sekresi dan beberapa gas. Pada
manusia palasma darah mengandung 92% air,protein dan senyawa organic
lainnya.

Mekanisme pengumpulan darah


Perlu diingat kembali bahwa plasma darah mengandung protein-protein
pengumpulan darah yaitu protrombin dan fibrinogen. Pembentukan darah terjadi
dalam tiga tahap yaitu
1. Jaringan yang luka terpapar kedarah. Trombosit akan menempel kolagen jaringan
dan mengeluarkan zat-zat yang membuat Trombosit yang saling berdekatan saling
menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberikan perlindungan darurat
sehingga tidak terjadi kehilangan darah.sumbat ini akan diperkuat oleh benang-
benang fibrin.
3. Pembentukan benaang -benang fibrin sebagai berikut :
a. Factor pengumpalan darah dari Trombosit bencampur dengan factor
pengumpalan darah dari plasma darah(antara lain tromboplastin dll)factor-faktor
pengumpalan darah itu bersama-sama akan mengubah protrombin menjadi enzim
thrombin.
b. Thrombin akan mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadibenang- benang
fibrin. Benaang-benang fibrin saling menjalin dan membentuk sumbat yang kuat
untuk menutup luka.

Penggolongan darah
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen
dan aglutininnya. Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang
membuat sel peka terhadap aglutinasi(penggumpalan darah). Aglutinogen disebut
zat spesifik golongan karena digunakan untuk menentukan golongan darah. Ada
banyak aglutinogen yang menjadi dasar penggelompokkan darah. Misalnya
aglutinogen A dan B menjadi dasar pengelompokkan golongan darah sistem ABO
dan aglutinogen rhesus D menjadi dasar penggelompokkan untuk sistem rhesus.
Landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Austria(1868-
1943)dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigen dan antibody dalam
sel darah manusia.
1. golongan darah sistem ABO
pada golongan darah darah sistem ABO, darah digolongkan menjadi
empat macam yaitu A, B, C, D dan O untuk tujuan tranfusi darah. Apabila pada
sel darah merah seseorang tidak terdapat aglutinogen A ataupun B, darah
digolongkan O. Jika hanya terdapat aglutinogen A digolongkan A, jika hanya
terdapat aglutinogen B digolongkan B, dan jika hanya terdapat aglutinogen A dan
B darah digolongkan AB.
2. Golongan darah sistem Rhesus
Golongan darah sistem rhesus didasarkan atas ada tidaknya aglutinogen
Rhesus(Rh) yang disebut juga factor Rhesus. Dari penelitian golongan darah A
dibagi lagi menjadi golongan darah A(Rh+) atau A- yaitu yang dapat diberikan
kepada macaca mulata dan golongan darah A(Rh-) atau A+ yang tidak dapat
diberikan.
Tranfusi darah
Pada tranfusi darah,orang yang mendapat darah disebut resipien dan
pemberian darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah
senyawa protein. Jika tidak sesuai berarti sel darah tersebut bersifat antigen
sehingga sel darah akan digumpalkan. Golongan darah O dapat memberikan
darahnya kesemua golongan darah sehingga disebut donor universal. Hal ini
karena sel-sel golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga
sejumlah kecil dari darah ini dapat ditranfusikan kehampir setiap rapisien tanpa
terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat.
2.Pembuluh darah
a. Pembuluh nadi
Pada saat jantung berkontraksi darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh
nadi(arteri).pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa darah dari jantung
dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pembuluh ini tebal,elastic dan
memiliki sebuah katup yang berada tepat diluar jantung. Secara
anatomi,pembuluh nadi tersusun atas tiga lapisan jaringan.lapisan luar berupa
jaringan ikat yang kuat dan elastic.lapisan tengah berupa otot polos yang
berkontraksi secara tak sadar. Lapisan dalam berupa jaringan endothelium yang
melindungi jaringan didalam.

1. Pembuluh nadi besar(aorta)


Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju
keseluruh tubuh. Aorta bercabang-cabang,makin lama makin kecil.
2. Pembuluh nadi paru-paru
Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik
kanan menuju paru-paru(pulmo).

b. Pembuluh balik(vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali lagi ke
jantung,yang umumnya mengandung karbondioksida.pembuluh balik(vena)lebih
mudah dikenali daripada nadi karena letaknya dipermukaan.
Pembuluh balik yang masuk kejantung adalah sebagai berikut ;
1. Vena kava kapiler
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembuluh yang kecil,yaitu vena. Vena
bercabang-cabang lagi menjadi kapiler vena yang disebut venula.venula berada
didalam sel-sel tubuh dan berhubungan dengan kapiler arteri. Ada 2 macam vena
kava yaitu:
a. Vena kava superior yaitu vena ini membawa darah mengandung CO2 dari bagian
atas tubuh(kepela leher,dan anggota badan atas) keserambih kanan jantung.
b. Vena kava inferior yaitu vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari
bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.

2. Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri
jantung.

3. Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah. jantung manusia terletak dirongga
dada sebelah kiri,diatas diafragma.jantung manusia mempunyai bagian-bagian :

1. Dinding jantung
Dinding jantung merupakan bagian yang membungkus ruangan jantung. Dinding
ini terdiri atas tiga lapis yaitu sebagai berikut :
a. Pericardium adalah selaput pembungkus jantung. Pericardium ini berlapis dua.
diantaranya keduanya terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk menahan
gesekan.
b. Miokardium adalah otot jantung. Otot ini tersusun atas jenis otot yang bekerja
secara tidak sadar.
c. Endokardium adalah selaput yang membatasi ruang jantung.

2. Ruang jantung
Ruang jantung manusia brjumlah empat,terdiri atas dua
serambi(atrium)kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Fungsi
serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung kebilik. Akan
tetapi serambi juga dapat berfungsi sebagai pompa yang lemah sehingga
membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Serambi kanan berisi darah yang
kaya CO2 dan berasal dari seluruh tubuh.sedangkan serambi kiri berisi darah yang
kaya oksigen dan berasal dari paru-paru. Darah dari serambi kanan masuk kebilik
kanan. Selanjutnya darah ini akan dipompakan keparu-paru. Disinilah CO2 akan
dilepaskan dan oksigen diserap oleh darah.darah dari serambi kiri akan menuju
kebilik kiri,kemudian darah dipompakan keseluruh tubuh.
3. Klep jantung
antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep atau valvula.
Fungsi klep ini adalah untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Klep-klep
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis terdapat diantara serambi kanan dan
bilik kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah bilik kanan tidak
kembali keserambi kanan.
b. Klep berdaun dua atau valvula bikuspidalis terdapat diantara serambi kiri denga
bilik kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak
kembali keserambi kiri.
c. Klep berbentuk bulan sabit atau valvula semilunaris. Klep ini terdiri atas tiga
daun dan terdapat pada pangkal nadi besar. Fungsinya adalah untuk mencegah
agar darah dalam nadi tidak kembali bilik.

4. Saraf jantung
selama masih hidup,jantung akan terus bekerja tidak henti-hentinya dan tidak bias
dikendalikan oleh kehendak kita,sebab kerja jantung dikendalikan oleh sistem
saraf otonom.
Cara kerja jantung
Bila serambi jantung mengembang,jantung akan mengisap darah masuk
keserambi dari pembuluh balik. Serambi kanan menarik darah dari vena kava
superior dan vena kava inferiorsedangkan serambi kiri menarik darah vena
pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Setelah masuk kedalam vebtrikel,
klep antara atrium dan bilik menutup. Sesampai rangsangan dimiokardium bilik
maka berkontraksilah dinding bilik. Akibatnya ruangan bilik mengucup. Tekanan
ruangan dalam bilik maksimum disebut tekanan sistol. Pada waktu sistol darah
terpompa ke aorta. Setelah darah terpompa keaorta dinding bilik berelaksasi.
Ruang jantung membesar maksimum sehingga tekanan menjadi minimum.
Tekanan terendah dalam ruangan jantung akibat otot jantung berelaksasi
disebutdiastole. Pada orang yang sehat,tekanan sistol dan diastolnya adalah 120
mmHg dan 80 mmHg. Dalam keadaan normal,setiap menitnya jantung akan
berdetak sebanyak 60 sampai 90 kali.
B. Macam-macam Peredaran darah manusia
Ada dua macam peredaran darah pada manusia dan mamalia disebut
peredaran darah ganda tersdiri atas :
a. Peredaran darah besar atau sistem sirkulatoria yaitu peredaran dari jantung(bilik
kiri) menuju keseluruh tubuh(kecuali paru-paru) dan kembali ke jantung(serambi
kanan )
b. Peredaran darah kecil atau sistem sirkulatoria parva yaitu peredaran dari
jantung(bilik kanan) menuju keparu-paru kembali lagi ke jantung(serambi kiri)
c. Sistem vena porta,yaitu vena dari suatu organ tubuh sebelum menuju ke jantung
mampir dulu kesuatu organ. Pada manusia dan mamalia adalah sistem vena porta
hepatis yaitu darah dari usus sebelum ke jantung mampir dulu ke hati.

Mekanisme peredaran darah


Peredaran darah manusia dibedakan menjadi 2, yaitu peredaran darah besar
(sistematik) dan peredaran darah kecil (pulmonari).

1. Peredaran Darah Pulmonari

Darah miskin oksigen dari seluruh bagian tubuh terkumpul di serambi kanan,
kemudian di alirkan ke bilik kanan. Bilik kanan akan memompa darah ke dalam
batang paru-paru . Saat darah mengalir melalui kapiler paru-paru, karbon dioksida
dilepaskan dan oksigen diikat. Darah kaya oksigen kembali ke serambi kiri
melalui venula paru-paru yang bergabung membentuk vena paru-paru. secara
garis besar, urutan peredaran darah pulmonari adalah ventrikel kanan (bilik kanan)
→ arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri (serambi kiri)
.
2. Peredaran Darah Sistematik
Darah kaya oksigen dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Saat bilik kontraksi,
darah menuju aorta. Kemudian darah menuju cabang aorta, lalu ke jaringan,
setelah itu ke vena dan vena kava lalu kembali lagi ke jantung di serambi kanan.
Urutan peredaran darah sistematik adalah ventrikel kiri (bilik kiri) → aorta →
arteri → arteriola → kapiler → venula → vena → vena kava superior → vena
kava inferior → atrium kanan (serambi kanan) .

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

1. Anemia(kurang darah) dikarenakan kurangnya kadar Hb atau kurangnya jumlah


eritrosit dalam tubuh
2. Varises adalah Pelebaran pembuluh vena
3. Hemoroid (ambient) adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus)
4. Hemofilia adalah kelinan darah sukar membeku karena factor heriditas atau
keturunan.
5. Atherosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
6. Leukemia(kanker darah) ialah bertambahnya leukosit secara tidak terkendali. Dan
lain-lain
7. Embolus ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


1. ekokardiograf (ECG) merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal
dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat
kedalam tubuh pasien.
2. pemindaian dengan bahan radio aktif , cara ini merupakan cara yang aman untuk
mendeteksi penyakit jantung.
3. Angioplasti,Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah
yang tersumbat oleh plak.
4. Operasi bypass jantung dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumpatan
pembuluh darah arteri jantung.

Sistem Peredaran darah pada hewan contohnya sapi


1. Darah ( Sanguis) terdiri dari :
 eritrosit(sel darah merah)
 leukosit(sel darah putih)
 trombosit

2. Vasa ( Pembuluh Darah)


a. arteri (pembuluh nadi) terdiri dari
 Arteria pulmonalis
 Aorta Thorasik
 Cabang Branchlocephalic
 Aorta Abdominalis
 Arteri Iliax Internal dan External
 Arteri Renalis
 Arteri Hepatic
 Arteri Soliac
 Arteri Mesentrik Kranial

b. Vena ( Pembuluh Balik ) terdiri dari


 Vena Pulmonalis
 Vena Cava Caudal
 Vena Cava Cranial
 Vena Hepatic
 Vena Renalis
 Vena Portal

3. jantung ( Cor ) terdiri dari :


 Atrium Sinister (Serambi Kiri)
 Atrium Dekster (Serambi Kanan)
 Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
 Ventrikel Dexter (Bilik Kanan)
Pembahasan
Sama seperti manusia, pada mamalia lain khususnya sapi untuk sistem
peredaran darahnya mempunyai tiga komponen yang saling keterkaitan yakni,
jantung, pembuluh darah dan darah. Jantung pada sapi memiliki empat ruang,
dinding bilik kiri lebih tebal disbanding dengan bilik kanan, sebab bilik kiri
bertugas memompakan darah keseluruh tubuh dan bilik kanan hanya mensuplai
darah ke pulmo saja.
Darah berfungsi sebagai wadah untuk mengangkut oksigen dan nutrien
pakan yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu dalam darah juga terdapat sel darah
putih yang bertugas sebagai sistem imunitas tubuh dari berbagai gangguan
kesehatan baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Sedang pembuluh darah adalah
tempat berjalannya darah

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Penerbit Erlangga
Prawirohartono, Slamet. 2007. Sain Biologi. Jakarta. Bumi Aksara
Kent, 1983. Comparative Anatomy of The Vertebrates.
Diposting oleh Ridho Talce di 05.35
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

 ▼ 2013 (4)
o ▼ Juni (4)
 BAB IIPEREDARAN DARAH PISCES <!--[if !supportLists...
 BAB IIPEREDARAN DARAH PISCES <!--[if !supportLists...
 BAB IIPEREDARAN DARAH PISCES <!--[if !supportLists...
 BAB IAPENDAHULUAN Dalam hidupnya, organ...

Mengenai Saya
Ridho Talce
Lihat profil lengkapku

Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.


Daftar Isi

Kata
pengantar ………………………………………………………….………………… i

Daftar Isi ………...


..…………………………………………….............…………………. ii

Bab I
Pendahuluan ………………………………………………………………..……… 1

a. Latar Belakang ……………………………………………………………..……… 1

b. Permasalahan ……………………………………………………………………… 1

c. Tujuan …………………………………………………………………………........ 1

d. Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………. 1

Bab II Pembahasan
……………………………………………………………………….. 3

A. Sistem peredaran darah pada manusia…………………………………………. 3

1) Jantung………………………………………………………………………….. 3

2) Pembuluh Darah……………....................................................................... 4

3) Darah……………………………………………………………………………. 5

Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia…………………………... 14

B. Sistem peredaran darah pada hewan………………………………………….. 20

1) Sistem Peredaran darah Terbuka dan Tertutup…………………………… 20

2) Sistem Peredaran darah Pada Vertebrata…………………………………. 20


Kata Pengantar

Assalammu ’alaikum wr. Wb.

Segala puji dan syukur bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian dari
orang-orang yang bersyukur. Shalawat dan salam semoga senantiasa
dicurahkan kepada junjungan dan tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang
diutus sebagai rahmat untuk alam semesta. Juga kepada keluarga, para sahabat
dan para pengikutnya yang mengikuti petunjuknya dan mengamalkan sunnahnya
sampai hari pembalasan. Sungguh satu keutamaan dari Allah, ketika kami diberi
kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, yaitu:

1. Kedua orang tua kami yang telah memberi dukungan.

2. Ibu Rasunnah selaku guru mata pelajaran Biologi.

3. Dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam makalah ini berisi informasi-informasi tentang Sistem Peredaran


Darah. Kami berharap makalah ini akan menjadi nilai yang memuaskan bagi kai.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik & saran yang
membangun dari pembaca. Demikian makalah ini kami tulis dengan sebaik-
baiknya, mohon maaf bila ada kata-kata yang membuat anda tersinggung dan
terima kasih.

Wassalammu ‘alaikum wr.wb.


Jakarta, 20 Maret 2013

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan O2 sebagai sumber bahan
bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem
peredaran darah manusia disebut Sistem Kardiovaskuler (Yunani, kardia:
jantung; vasculum: pembuluh). Sistem ini berguna untuk mengangkut zat
makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Mengangkut sisa metabolisme dari
jaringan ke organ ekresi, dan mengedarkan hormon serta kelenjar endokrim
kebagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran atau
pembuluh, maka sistem peredaran manusia bersifat tertutup. Sistem
kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah dan darah. Namun banyak
sekali ganguan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah contohnya
Leukimia. Di dalam makalah ini berisi tentang system peredaran darah pada
manusia dan hewan serta pengertian, penyebab, gejala-gejala, cara mengobati,
dan cara mencegah penyakit leukemia.

Sehubungan dengan dengan diberikannya tugas Biologi tentang Sistem


Peredaran Darah kepada kami dan menyadari akan pentingnya tugas ini, maka
kami melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

B. Permasalahan
Permasalahannya adalah:

1. Apa itu sistem peredaran darah.


2. Apa saja komponen sistem peredaran darah manusia.

3. Apa saja komponen sistem peredaran darah pada hewan.

4. Apa itu penyakit Leukimia, serta apa penyebab, cara mencegahnya dan
menanganinya.

C. Tujuan pembuatan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam makalah ini adalah :

1) Untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Rasunnah selaku guru mata pelajaran
Biologi Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta.

2) Untuk menambah dan memperbanyak wawasan dalam berfikir, berbuat dan


bertindak bagi kami dimasa depan.

D. Metode Pembuatan Data


Agar penyusunan makalah ini dapat tersusun dengan baik, maka kami
menggunakan cara dan metode pengumpulan data sebagai berikut :

 Dengan mencari dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan tema,

 Mencari data atau informasi yang berhubungan dengan tema melalui internet.

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PEREDARAN DARAH

B. Sistem peredaran darah pada manusia


Sistem peredaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup
dan peredaran darah ganda.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk :

1) Mensuplai oksigen (O2) dan sari makanan yang diabsorpsi dari sistem
pencernaan keseluruh jaringan tubuh.

2) Membawa gas sisa berupa karbondioksida (CO2) ke paru-paru.

3) Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya : karbondioksida, urea, dan asam


laktat kealat ekskresi.

4) Menjaga suhu tubuh.

5) Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fumgsi sel-sel tubuh.

6) Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari


kerusakan.

7) Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit.

Sistem peredaran darah ( kardiovaskuler) terdiri atas jantung(sebagai alat


peredaran darah), pembuluh darah dan darah. Untuk lebih rinci, kita akan
membahas satu persatu bagian yang berperan dalam sistem peredaran darah
manusia :

1) Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang
terpisah yaitu jantung kanan yang memompa darah menuju paru-paru dan
jantung kiri yang memompakan darah menuju arteri, vena dan kapiler.

Jantung terletak di pusat rongga dada dan terdiri dari 3 lapisan yaitu
endokardium, miokardium dan verikardium. Endokardium merupakan selaput
yang membatasi ruangan jantung yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan
cabang-cabang dari system peredaran darah kejantung miokardium merupakan
otot jantung yang tersusun dari berkas-berkas otot perikardium merupakan
selaput pembungkus jantung.

Setiap bagian jantung yang terpisah dua ruang pompa yang dapat berdenyut
yaitu atrium dan pentrikel fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah
dan membantu mengalirkan darah masuk kedalam ventrikel. Fungsi ventrikel
adalah menyediakan tenaga utama untuk mendoron darah.

Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri,
vertikel kanan dan vertikel kiri. Diantara atrium kanan dengan vertikel kanan
terdapat katub trikuspidalis yang berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel
kanan tidak masuk kembali ke atrium kanan. Diantara atrium kiri dengan ventrikel
kiri terdapat katub dikuspidalis yang berfungsi untuk mencegah agar darah dalam
ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke antrium kiri.

Cara kerja jantung, yaitu Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua
vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke


dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara
di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya
dialirkan kembali ke jantung.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju
ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebutsirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.

Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini
melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah
kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan
sebagainya.

Detak jantung setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, berat


badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktifitas seorang. Pada saat duduk, denyut
nadi seseorang 72 permenit. Tetapi pada saat berdiri denyut nadi mencapai 83
permenit. Pada anak-anak, denyut nadi nya lebih cepat dibandingkan orang
dewasa. Orang terkejut denyut nadinya menjadi lebih cepat.

2) Pembuluh Darah
Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi:

1) Arteri ( pembuluh nadi)

Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke


jaringan. Berfungsi membawa darah dari jantung dan umumnya banyak
mengandung oksigen. Ciri-cirinya, yaitu tebal,elastis,dan memiliki sebuah
katub(valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung,letak biasanya di
dalam tubuh. Terdiri dari 3 lapis jaringan, yaitu ikat,otot polos,dan endotelium.

Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah kaya oksigen
adalah aorta. Arteriol adalah pembuluh nadi yang berfungsi dengan kapiler. Arteri
pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya akan
CO2 dari vertikel kanan paru-paru.

2) Vena (pembuluh balik)

Berfungsi sebagai pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung yang


umumnya mengandung karbondioksida. Terletaknya di dekat permukaan tubuh.
Dindingnya lebih tipis dan tidak elastis,terdiri atas 3 lapis jaringan: ikat,otot
polos,endotelium, tekanan lebih lemah dibanding tekanan buluh nadi, terdapat
katub yag menjaga agar aliran darah tidak berbalik kembali.

3) Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20 µm. dinding
kapiler sangat tipis, tidak memiliki jaringan halus dan jaringan ikat, serta hanya
tersusun oleh selapis endotelium, berfungsi untuk pertukaran cairan makanan,
hormon, dan bahan lainnya.

3) Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologis. Dalam kondisi normal, volume darah setiap
orang kurang lebih 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa yang beratnya
65 kg volumenya kurang lebih 5 liter.

Darah kita tersusun dari beberapa komponen, yaitu :

1) 55% merupakan bagian yang cair, disebut plasma darah.

2) 45% merupakan bagian yang padat atau bagian darah.

Perbandingan padat dan cair disebut


nilai hematokrit. Nilai hematokritbervariasi, normalnya 40%-50% pada pria
dewasa, 35%-45% pada wanita dewasa, 35% pada anak-anak diatas 10 tahun,
dan 40%-6-0% pada anak-anak. Nilai hematokritdapat mencerminkan volume
total eritrosit.

Fungsi darah, yaitu sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal.

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang


dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

1.1 Plasma Darah

Plasma darah adalah bagian darah yang cair terdiri atas :

1) 90% air.

2) 8% protein yang terdiri dari albumin, hormon, globulin, protrombin, fibrinogen.

3) 0,9% mineral yang terdiri dari NaCl, natrium berkarbonat, garam kalsium, fosfor,
magnesium, dan besi.
4) 0,1% berupa sejumlah bahan organik, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat,
asam amino, enzim, dan antigen.

Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen. Protein


plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi merupakan protein yang dapat
mengenali dan mengikat antigen tertentu. Antigenmerupakan protein asing yang
memacu pembentukan antibodi. Antibodi bekerja melalui 2 cara yang berbeda
untuk mempertahankan tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu dengan
menyerang langsung penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan
system komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut.
Antibodi dapat melemahkan dengan cara berikut :

1) Aglutinasi, terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri atas stuktur besar


berupa antigen pada permukannya, misalmya : bakteri atau sel-sel darah merah.

2) Presipitasi, terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang larut, misalnya
: racun tetanus dengan antibodi sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan
mengendap.

3) Netralisai, antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang


mampu langsung menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga
menyebabkan sel tersebut rusak.

1.2 Sel-sel Darah


Sel-sel darah dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu :

1) Eritrosit (sel darah merah)

Eritrosit normal bernbentuk cakram bikonkaf berdiameter kira-kira 8µm, dan


tidak memilik nukleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah ketika
sel-sel tersebut dapat beredar melalui kapiler-kapiler. Eritrasit dapat dianggap
kantung yang dapat berubah menjadi berbagai jenis bentuk. Pria dewasa normal
memiliki 5,4 juta sel darah merah per mikroliter (µL) darah. Wanita normal
memiliki 4,8 juta sel darah merah mikroliter darah (1 µL = 1mm3; 1 tetes darah
kira-kira 50mm3). Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada perbedaan jenis
kelamin dan umur.

Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobinadalah protein


pigmen yang member warna merah pada darah.

Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritroposis terjadi


disumsum tulang. Pembentukannya diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang
disebut dengan eritropoetein. Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian
pembentukan eritrosit disebut proeritroblas. Dengan rangsangan yang sesuai.
Sel-sel baru dari generasi pertama disebut basofil eritroblas sebab dapat dicat
dengan zat warna basa.

Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan
oleh sel-sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limfa. Didalam hati, hemoglobin
diubah menjadi bilirubin yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu
diekskresikan oleh hati kedalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak di
ekskresikan untuk membuat eritrosit baru.

Gambar ertrosit (sel darah merah)

2) Leukosit (sel darah putih)

Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000 – 10.000
butir untuk setiap mikroliter darah manusia. Masa hidup leukosit berbeda-beda,
granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi
diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama
100-300 hari. Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah
vitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.

Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses


keluarnya leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan
penyakit yang masuk kedalam tubuh disebutantibodi. Leukosit memiliki sebuah
nukleus yang tidak berwarna (bening), dan menunjukkan gerakan amuboid.
Leukosit dibagi 2, yaitu : leukosit granulosit ( plasmanya bergranuler) sedangkan
agranulosit (plasmanya tidak bergranuler). Leukosit granulosit dikelompokan
menjadi tiga jenis yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit agranulosit
dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.

Neutrofil memiliki nikleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus (ruang).
Sel-sel ini berukuran sekitar 8 µm dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fogosit
dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu pertikel
untuk difagositosis, sel-sel neutrofil mula-mula melekat pada reseptor yang
terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikel-
partikel yang sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan itua akan melekuk
kedalam rongga sitoplasma dan akan melepaskan diri dengan bagian luar
membrane sel membentuk gelembung faguositik yang mengapung dengan
bebas. Sebuah sel neotropil dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel
neutrofil menjadi inaktif dan mati. Neutrofil hanyak aktif sekitar 6-20 jam.

Basofil memiliki nucleus brbentuk S bersifat faguosit basofil melepaskan


heparin kedalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat
didalam hati dan paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Basofil
juga melepaskan histamin. Histamin adalah suatu senyawa yang dibebaskan
sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.

Eosinofil berbentuk hamper seperti bola, merukuran sekitar 9 µm dalam


keadaan segar. Eosinofil memiliki nucleus yang terdiri dari dua lobus yang
bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah. Eosinofil memiliki
kecenderungan berkumpul dalam jaringan yang mengalami reaksi alergi dan
dapat mendetsifikasi toksin penyebab radang. Eosinofil dilepaskan oleh sel
basofil atau jaringan yang rusak.

Monosit memiliki satu nucleus besar dan berbentuk tapal kuda atau ginjal.
Monosit berdiameter 12-20 µm. monosit berpindah dari aliran darah kejaringan.
Didalam jaringan monosit membesar dan bersifat fagosit dan
menjadi makrofag. Makrofag bersama neotrofil merupakan leukosit fagosit
utama, paling efektif, dan berumur panjang.

Limfosit berbentuk seperti bola berdiameter 6-14 µm. Limfosit dibentuk


disumsum tulang sedangkan pada janin dibuat di hati. Terdapat dua jenis sel
limfosit, yaitu limfosit B dan limsofit T. Limfosit berperan dalam pembentukan
antibody sedangkan limfosit T berfungsi menghancurkan sel yang terserang
virus.

Gambar leukosit (sel darah putih)

Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah,


terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 %
limfosit
3) Trombosit (Sel darah pembeku / keeping darah)

Trombosit berbentuk bulat kecil 2-4 µm dan tidak memiliki inti. Trombosit
dibentuk dalam sumsum tulang dari megakariosit.Megakariosit merupakan
trombosit yang sangat besar dalam sumsum tulang. Masa hidupnya dalam darah
5-9 hari. Trombosit tua atau mati diambil dari sistem peredaran darah. Jumlah
keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Trombosit pada luka yang


akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase.Protombin merupakan
protein tidak stabil yang tidak dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-
senyawa yang lebih kecil salah satunya adalah trombin. Pembentukan protombin
dipengaruhi oleh vitamin K.Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis
perubahanfibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma darah)
menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah).
Pembentukan benag-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.

Gambar trombosit (keeping darah)

1.3 Golongan Darah dan Transfusi Darah


Darah dibagi dalam golongan, berdasarkan tipe antigen yang terdapat
didalam sel.

1) Golongan darah

Membran eritrosit mengandung 2 entigen, yaitu tipe-A dan tipe-B


disebut aglutinogen (mengumpulkan darah) dan sebaliknya yang
disebut aglutinin. Aglutinin ada 2 macam yaitu : aglutinin-A (zat anti-A) dan
aglutinin-B.

Aglutinogen-A memiliki enzim glikosil tranferase yang mengantung asetil


glukosamin pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan aglutinogen-B
mengandung enzim galaktosa pasa rangka glikoproteinnya. Aglutinogen-AB
adalah golongan yang memiliki kedua enzim tersebut.
Ahli imunologi (ilmu tentang kekebalan tubuh) kebangsaan austria
bernama Karl Landsteiner (1868-1943) mengelompokkan golongan darah
manusia berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen, golongan darah
dikelompokkan menjadi:

1) Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandut aglutinogen-A dan agglutinin-B


dalam plasma darah.

2) Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan agglutinin-


A dalam plasma darah.

3) Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan B, dan
plasma darah tidak memiliki agglutinin.

4) Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B dan
plasma darah memiliki aglutinin-A dan B.

2) Tranfusi darah

Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk
dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Pada Transfusi darah
orang yang menerima darah disebut resipien pada pemberi darah disebut donor. Sel
darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein.

Pada umumnya Transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi :

 Orang mengalami kecelakaan

 Tubuh terbakar.

 Orang yang kekurangan darah akut

 Orang yang mengidap penyakit kronis.

Tujuan Transfusi Darah:


1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma atau heragi).

2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar


hemoglobin pada klien anemia.

3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih (misalnya: faktor


pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasienhemofilia).

Resiko yang ditimbulkan kepada penerima:

1. Menggigil, sakit kepala, sakit punggung, dispnea, sianosis, nyeri dada, takikardi dan
hipotensi.
2. Mengirimkan infeksi virus ke penerima.

Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama tergantung pada
sumber:

 Transfusi homolog, atau transfusi darah yang disimpan menggunakan orang lain. Ini
sering disebut''''Allogeneic bukan homolog.

 Autologus transfusi, atau transfusi menggunakan darah pasien sendiri disimpan.

Darah yang ditransfusikan dapat berupa darah lengkap (whole blood) yang
mengandung semua komponen plasma (bagian cair darah) dan seluler (bagian padat
darah); ataupun hanya berupa komponen tertentu saja. Komponen darah yang
sering ditransfusikan secara spesifik antara lain packed-red-cells (PRC,
eritrosit), thrombocyte concentrate (TC, trombosit), kriopresipitat (konsentrat
beberapa faktor pembekuan darah seperti fibrinogen dan antihemofilia A), dan fresh
frozen plasma (FFP, plasma).

Pertimbangan utama dalam transfusi darah, khususnya yang mengandung


eritrosit, adalah kecocokan antigen-antibodi eritrosit. Golongan darah AB
merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis golongan darah),
karena memiliki antigen A dan B di permukaan eritrositnya, sehingga serum
darahnya tidak mengandung antibodi (baik anti-A maupun anti-B). Karena tidak
adanya antibodi tersebut, berarti darah tidak akan menolak darah golongan
manapun yang berperan selaku donor, dengan kata lain mereka boleh menerima
darah dari semua golongan darah lainnya. Sedangkan golongan darah O merupakan
donor universal (dapat diterima semua jenis golongan darah) karena memiliki
antibodi anti-A dan anti-B. Darah yang diberikan diharapkan tidak memicu reaksi
imunitas dari resipien, dengan kata lain mereka boleh memberikan darah ke semua
golongan darah lain, termasuk golongan A dan B.

1.4 Peredaran Darah


Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah tertutup karena
darah mengalir dalam pembuluh darah. Sistem peredaran darah pumonalis
disebut juga peredaran darah kecil. Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan
karbondioksida masuk ke atrium kanan. Dari atrium kanan darah mengalir ke
ventikel kanan. Selanjutnya, ventrikel berkontraksi hingga katup trikuspidalis
tertutup, tetapi memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang masuk
arteri pulmonalis terbuka. Arteri yang bercabang ke kiri dan bercabang
membentuk arter kanan menuju paru-paru. Arteri bercabang membentuk arteriol.
Arteriol mengalirkan darah ke kapiler ke dalam paru-paru. Di sini lah darah
melepas karbondioksida dan mengambil oksigen. Vena pulmonalis membawa
darah kaya oksigen ke atrium kiri. Sedangkan sistem peredaran darah sistematik
atau peredaran darah besar cara kerjanya sebaliknya.
Peredaran darah besar jantung

vertikel kiri  seluruh jaringan tubuh  jantung (atrium kanan)

Peredaran darah kecil jantung

vertikel kanan  paru-paru  jantung (atrium kiri)

 Sistem Limfatik

Sistem limfatik memiliki tiga fungsi:

1) Mengalirkan cairan interstitial. Pembuluh limfatik mengalirkan kelebihan cairan


interstitial yang berasal dari ruang antar sel.

2) Menstranspor lemak dari makanan.

3) Memfasilitasi reaksi imun. Jaringan limfatik membangkitkan reaksi spesifik yang


sangat tinggi terhadap mikroorganisme tertentu atau sel yang abnormal.

 Pembuluh Limfatik

Kapiler limfatik adalah suatu saluran dengan ujung tertutup yang terletak
pada ruang antar sel . Kapiler limfatik terdapat diseluruh tubuh kecuali di jaringan
yang tidak berpembuluh seperti tulang dan kornea mata.

Pad usus halus kapiler limfatik mengalami spesialisasi yang disebut lacteal.

Jaringan dan Organ Limfatik:


1) Sumsum tulang merah terdapat didalam tulang pipih dan epifise tulang pipa
pada orang dewasa. Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan
limfosit.

2) Kelenjar timus memiliki dua lobus yang terletak di bagian atas tulang dada , tiap
lobus terdiri atas bagian korteks dan medulla. Korteks tersusun atas sel limfosit
dan epitel. Medula tersusun atas sel epitel. Kelenjar timus memproduksi hormone
yang berfungsi dalam pematangan sel limfosit T.

3) Nodus limfe , sekitar 600 organ yang berbentuk seperti kacang dan terletak
disepanjang pembuluh limfe. Nodus limfe mengandung sel limfosit B dan T yang
berfungsi dalam menghancurkan berbagai senyawa dan se lasing. Nodus limfe
juga berfungsi menyaring cairan limfe yang mengalir dalam pembuluh limfatik
saat cairan limfe melewati nodus limfe.

4) Limpa , berbentuk oval, jaringan limfatik terbesar didalam tubuh, panjang sekitar
12cm , terletak diantara perut dan diafragma. Terdiridari pulpa putih dan pulpa
merah. Pulpa putih mengandung limfosit dan makrofag. Pulpa merah
mengandung pembuluh darah.

5) Nodulus limfatikus, merupakan sekumpulan jaringan limfatik terpanjang di


jaringan ikat yang terdapat pada membrane mucus yang membatasi dinding
saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran urin dan saluran respirasi.
Bentuknya tonsil dan folikel limfatik. Tosil terdapat di tenggorokan , folikel limfatik
terdapat di permukaan dinding usus halus.

Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia


Penyakit Leukemia (Kanker Darah)
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang
sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum
tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel
darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan
infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan
platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya.


Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi
sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel
darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi
sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara
teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon
kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak
terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di
dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini
bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.

a) Perbedaan sel-sel darah normal dengan sel-sel darah leukemia


 Sel-Sel Darah Normal
Sel-sel darah normal terbentuk di sumsum tulang (bone marrow). Sumsum
tulang adalah material yang lunak dipusat dari kebanyakan tulang-tulang. Sel-sel
darah yang belum menjadi dewasa (matang) disebut sel-sel induk (stem cells) dan
blasts. Kebanyakan sel-sel darah menjadi dewasa didalam sumsum tulang dan
kemudian bergerak kedalam pembuluh-pembuluh darah. Darah yang mengalir
melalui pembuluh-pembuluh darah dan jantung disebut peripheral blood. Sumsum
tulang membuat tipe-tipe yang berbeda dari sel-sel darah. Setiap tipe mempunyai
suatu fungsi yang khusus:

 Sel-sel darah putih membantu melawan infeksi.

 Sel-sel darah merah mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan diseluruh tubuh.

 Platelet-platelet membantu membentuk bekuan-bekuan (gumpalan-gumpalan)


darah yang mengontrol perdarahan.

 Sel-Sel Leukemia

Pada orang-orang dengan leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel-sel


darah putih yang abnormal. Sel-sel yang abnormal adalah sel-sel leukemia.
Pertama, sel-sel leukemia berfungsi hampir secara normal. Pada waktunya,
mereka mungkin mendesak sel-sel darah putih, sel-sel darah merah, dan
platelet-platelet yang normal. Ini membuat darah berat untuk mengerjakan
pekerjaannya.
b) Jenis-jenis leukemia
 Penyakit Leukemia Akut
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat
menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari.

 Penyakit Leukimia Kronis


Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat
sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.
c) Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit
atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang
mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil,
disebut leukemia mielositik.

d) Tipe-tipe umum Leukemia


 Chronic lymphocytic leukemia (chronic lymphoblastic leukemia,
CLL)
Kira-kira 7,000 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Paling
sering, orang-orang yang terdiagnosis dengan penyakit adalah diatas umur
55 tahun. Dan hampir tidak pernah mempengaruhi anak-anak.

 Chronic myeloid leukemia (chronic myelogenous leukemia, CML)

Kira-kira 4,400 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Biasanya


terjadi pada orang dewasa.

 Acute lymphocytic leukemia (acute lymphoblastic leukemia, ALL)

Kira-kira 3,800 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Ini


adalah tipe leukemia yang paling umum pada anak-anak yang muda.
Biasanya terjadi pada orang dewasa.

 Acute myeloid leukemia (acute myelogenous leukemia, AML)

Kira-kira 10,600 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Terjadi


pada dewasa dan anak-anak.
e) Penyebab Penyakit Leukemia :
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara
pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi
terjadinya leukemia:

1. Radiasi.
Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang
menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering
menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita
leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima
dan Nagasaki, Jepang.
2. Leukemogenik.
Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi
frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia
industri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

3. Herediter.
Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar
dari orang normal.

4. Virus.
Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus
leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

f) Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia


Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita,
namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Anemia.
Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel
darah merah dibawah normal menyebabkan oksigenen dalam tubuh kurang,
akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan
oksigen dalam tubuh).

2) Pendarahan.
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena
didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan
dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

3) Terserang Infeksi.
Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama
melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang
diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya.
Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan
sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari
hidung (meler) dan batuk.

4) Nyeri Tulang dan Persendian.


Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow)
mendesak padat oleh sel darah putih.

5) Nyeri Perut.
Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel
leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang
menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri
perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

6) Pembengkakan Kelenjar Lympa.


Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar
lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa
bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan
menyebabkan pembengkakan.

7) Kesulitan Bernafas (Dyspnea).


Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada,
apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

g) Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)


Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya
adalah

 Pemeriksaan Fisik—Dokter memeriksa pembengkakan nodus-nodus getah


bening, limpa, dan hati.

 Tes-Tes Darah—Laboratorium memeriksa tingkat sel-sel darah. Leukemia


menyebabkan suatu tingkatan sel-sel darah putih yang sangat tinggi. Ia juga
menyebabkan tingkatan-tingkatan yang rendah dari platelet-platelet dan
hemoglobin, yang ditemukan didalam sel-sel darah merah. Lab juga mungkin
memeriksa darah untuk tanda-tanda bahwa leukemia telah mempengaruhi hati
dan ginjal-ginjal.

 Biopsi—Dokter mengangkat beberapa sumsum tulang dari tulang pinggul atau


tulang besar lainnya. Seorang ahli patologi memeriksa contoh dibahwah sebuah
mikroskop. Pengangkatan jaringan untuk mencari sel-sel kanker disebut suatu
biopsi. Suatu biopsi adalah cara satu-satunya yang pasti untuk mengetahui
apakah sel-sel leukemia ada didalam sumsum tulang.

 Bone marrow aspiration (Penyedotan sumsum tulang): Dokter menggunakan


sebuah jarum untuk mengangkat contoh-contoh dari sumsum tulang.

 Bone marrow biopsy (Biopsi Sumsum Tulang): Dokter menggunakan suatu


jarum yang sangat tebal untuk mengangkat sepotong kecil dari tulang dan
sumsum tulang.

 Cytogenetics—Lab melihat pada kromosom-kromosom dari sel-sel dari contoh-


contoh dari peripheral blood, sumsum tulang, atau nodus-nodus getah bening.

 Spinal tap—Dokter mengangkat beberapa dari cairan cerebrospinal (cairan


yang mengisi ruang-ruang di dan sekitar otak dan sumsum tulang belakang).
Dokter menggunakan suatu jarum panjang yang kecil untuk mengangkat cairan
dari kolom tulang belakang (spinal column). Prosedur memakan waktu kira-kira
30 menit dan dilaksanakan dengan pembiusan lokal. Pasien harus terbaring
untuk beberapa jam setelahnya untuk mempertahankannya dari mendapat sakit
kepala. Lab memeriksa cairan untuk sel-sel leukemia dan tanda-tanda lain dari
persoalan-persoalan.

 Chest x-ray—X-ray dapat mengungkap tanda-tanda dari penyakit di dada.

h) Penanganan dan Pengobatan Leukemia:


Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang
muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan
dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan
dari beberapa metode dibawah ini:

1. Chemotherapy/intrathecal medications.yaitu Kebanyakan pasien-pasien dengan


leukemia menerima kemoterapi. Tipe perawatan kanker ini menggunakan obat-obat
untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada tipe dari leukemia, pasien
mungkin menerima suatu obat tunggal atau suatu kombinasi dari dua atau lebih
obat-obat. Namun mempunyai

 Efek samping:
 Sel-Sel Darah: Sel-sel ini melawan infeksi, membantu darah membeku, dan
mengangkut oksigen ke seluruh bagian-bagian dari tubuh. Ketika sel-sel darah
terpengaruh, pasien-pasien lebih mungkin mendapat infeksi-infeksi, mungkin
mendapat memar atau perdarahan dengan mudah, dan mungkin merasa sangat
lemah dan lelah.

 Sel-Sel Pada Akar-Akar Rambut: Kemoterapi dapat menjurus pada kerontokan


rambut. Rambut tumbuh kembali, namun rambut baru mungkin sedikit banyaknya
berbeda dalam warna dan tekstur.

 Sel-Sel Yang Melapisi Saluran Pencernaan: Kemoterapi dapat menyebabkan


luka-luka mulut dan bibir, mual dan muntah, diare, dan nafsu makan yang buruk.
Banyak dari efek-efek sampingan ini dapat dikontrol dengan obat-obat.

 Wanita-wanita mungkin mempunyai periode-periode menstrual yang tidak teratur


atau periode-periode mungkin berhenti sama sekali

 Pria-pria mungkin berhenti memproduksi sperma. Karena perubahan-perubahan


ini mungkin adalah permanen, beberapa pria-pria mempunyai sperma mereka
dibekukan dan disimpan sebelum perawatan.

2. Terapi Biologi ,Orang-orang dengan beberapa tipe-tipe dari leukemia mempunyai


terapi biologi. Tipe perawatan ini memperbaiki pertahanan-pertahanan alami tubuh
terhadap kanker. Terapi diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena.

 Efek-efek samping:

1) Ruam-ruam atau pembengkakan dimana terapi biologi disuntikan adalah umum.

2) Gejala-gejala seperti influensa juga mungkin terjadi.

3. Therapy Radiasi. Terapi radiasi (juga disebut radiotherapy) menggunakan sinar-


sinarbertenaga tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia.

 Efek Samping:

1) Terapi radiasi mungkin menyebabkan pasien-pasien menjadi sangat lelah ketika


perawatan berlanjut.

2) Kulit menjadi merah, kering, dan peka pada area yang dirawat.

3) Efek-efek samping lain tergantung pada area tubuh yang dirawat. Jika kemoterapi
diberikan pada saat yang bersamaan, efek-efek sampingan mungkin adalah lebih
buruk.

4. Transplantasi Sel Induk (Stem cell transplantation). Beberapa pasien-pasien dengan


leukemia mempunyai transplantasi sel induk. Suatu pencangkokan sel induk
mengizinkan seorang pasien dirawat dengan dosis-dosis obat-obat yang tinggi,
radiasi, atau kedua-duanya. Dosis-dosis yang tinggi menghancurkan kedua-duanya
yaitu sel-sel leukemia dan sel-sel darah normal didalam sumsum tulang. Kemudian,
pasien menerima sel-sel induk yang sehat melalui suatu tabung yang lentur yang
ditempatkan didalam suatu vena yang besar pada leher atau area dada. Sel-sel darah
baru berkembang dari sel-sel induk yang dicangkokan.

 Tipe-tipe dari transplantasi sel induk:

 Transplantasi Sumsum Tulang — Sel-sel induk (stem cells) datang dari sumsum
tulang (bone marrow).

 Peripheral stem cell transplantation—Sel-sel induk (stem cells) datang dari


darah peripheral.

 Umbilical cord blood transplantation—Untuk seorang anak dengan tidak ada


donor, dokter mungkin menggunakan sel-sel induk dari darah tali pusar (umbilical
cord blood). Darah tali pusar adalah dari seoarng bayi yang baru dilahirkan.
Adakalanya darah tali pusar dibekukan untuk penggunaan di kumudian hari.

 Sel-sel induk (stem cells) mungkin datang dari pasien atau dari seorang donor:

 Autologous stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan


sel-sel induk pasien sendiri. Sel-sel induk diambil dari pasien, dan sel-sel
mungkin dirawat untuk membasmi sel-sel leukemia apa saja yang hadir. Sel-sel
induk dibekukan dan disimpan. Setelah pasien menerima kemoterapi dosis tinggi
atau terapi radiasi, sel-sel induk yang disimpan dicairkan dan dikembalikan pada
pasien.

 Allogeneic stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-


sel induk yang sehat dari seorang donor.

 Syngeneic stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-


sel induk dari saudara kembar identis pasien yang sehat.

 Efek Samping:

Pasien-pasien yang mempunyai transplantasi sel induk menghadapi suatu


peningkatan risiko infeksi, perdarahan, dan efek-efek sampingan lain karena dosis-
dosis kemoterapi dan radiasi yang besar yang mereka terima. Sebagai
tambahan, graft-versus-host disease (GVHD) mungkin terjadi pada pasien-pasien
yang menerima sel-sel induk dari sumsum tulang seorang donor. Pada GVHD, sel-sel
induk yang didonasikan bereaksi terhadap jaringan-jaringan pasien. Paling sering,
hati, kulit, atau saluran pencernaan terpengaruh. GVHD dapat menjadi ringan atau
sangat berat/parah. Ia dapat terjadi kapan saja setelah transplatasi (pencangkokan),
bahkan bertahun-tahun kemudian.

C. Sistem peredaran darah pada hewan


1) Sistem Peredaran darah Terbuka dan Tertutup
 Sistem Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah keseluruh
tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara
langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh.

 Sistem Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui
pembuluh-pembuluh darah pada sistem ini, darah diedarkan melewati arteri dan
kembali kejantung melewati vena.

2) Sistem Peredaran darah Pada Vertebrata


Sistem peredaran darah pada hewan vertebrata dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah
bening. Terdiri atas jantung, arteri, vena, kapiler dan darah. Arteri adalah
pembuluh darah yang meninggalkan jantung. Plasma darah pada vertebrata
tidak berwarna dan berfungsi membawa sari-sari makanan, sampah sisa-sisa
makanan, hasil proses sekresi dan beberapa gas. Pada umumnya sel darah
merah (eriktrosit) vertebrata berbentuk oval dan berinti. Akan tetapi eritrosit pada
mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti. Sistem peredarean getah bening
(limfatik) berperan dalam pertahanan tubuh dan pengembalian plasma dari
jaringan-jaringan. Sistem peredaran darah pada vertebrata berupa sistem
peredaran darah tertutup.

 Sistem peredaran darah pada katak. (Amphibia)

Katak mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantung katak
terdiri atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan bilik. Karena
jantung katak hanya mempunyai satu bilik maka darah yang banyak
mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.
Jantung katak terdiri :

 3 ruang : - 2 atrium

 1 ventrikel

 Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke
atrium kanan.
 Arah aliran darah :

Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang
miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari
atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya
O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke
jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke
kulit untuk memperoleh O2.

Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali
peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

 Sistem peredaran darah pada serangga

Serangga mempunyai sistem peredaran darah terbuka dimana darah dapat


diedarkan langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Alat
peredaran darahnya berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh,
terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang punya suatu katup. Ketika jantung
pembuluh berdenyut, ostium pun tertutup, darah mengalir ke depan melalui
aorta. Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan
mengambil sisa metabolisme, sedangkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh
dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.

 Sistem peredaran darah pada ikan (Pisces)

Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, jantungnya terdiri
atas dua ruang, yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin
oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung kemudian dipompa melalui aorta
yang akan menuju insang. Kemudian di dalam insang, karbon dioksida
dilepaskan dan oksigen pun diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah
yang banyak mengandung oksigen kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

Jantung ikan terdiri :

 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)

 Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena
kardinalis posterior.

 Arah aliran darah :

Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang
aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler
(terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari
kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh
untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah
kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali


peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

 Sistem peredaran darah pada reptile


Reptil mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantungnya
terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik
kanan. Sekat antara bilik kanan dan kiri pada reptil tidak sama sekali sempurna
Jantung reptil memiliki dua buah aorta, aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan
keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari
perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.

Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi kiri)

 2 ventrikel: – 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna. Pada
buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzaeyang
memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan
tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.

Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

 Sistem peredaran darah pada burung. (Aves)

Burung mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Alat-alat


peredaran darah pada burung merpati, terdiri atas jantungserta pembuluh darah.
Jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri,
dan bilik kanan. Dalam Tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang jelas
sehingga darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru nggak
bercampur dengan darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari
seluruh tubuh.

Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

 2 atrium: – 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi kiri)

 2 ventrikel: – 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak
terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 .

Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah ( kardiovaskuler) pada manusia terdiri atas
jantung(sebagai alat peredaran darah), pembuluh darah dan darah. Jantung
merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang terpisah yaitu
jantung kanan yang memompa darah menuju paru-paru dan jantung kiri yang
memompakan darah menuju arteri, vena dan kapiler. Dan terletak di pusat
rongga dada.

Pembuluh Darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena)
dan kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke jaringan. Berfungsi membawa darah dari jantung dan umumnya
banyak mengandung oksigen. Vena berfungsi sebagai pembuluh yang
membawa darah kembali ke jantung yang umumnya
mengandungkarbondioksida. Kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan
diameter 5-20 µm, berfungsi untuk pertukaran cairan makanan, hormon, dan
bahan lainnya.

Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologis. Dikelompokan menjadi eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih) dan Trombosit (Sel darah pembeku / keeping darah).
Golongan darah dikelompokan menjadi golongan darah A, golongan darah B,
golongan darah AB, golongan darah O, golongan darah AB merupakan resipien
universal (dapat menerima semua jenis golongan darah), golongan darah O
merupakan donor universal (dapat diterima semua jenis golongan darah). Ada dua
macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu Peredaran darah kecil, adalah
peredaran darah dibilik vertikel kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri
pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.dan
peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik (vertikel) ke seluruh
jaringan tubuh ke jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke
serambi kanan jantung melalui vena kava.

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel
darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang
tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang
berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi
ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri.
Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari
sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah
sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal
sel lainnya. Secara pasti memang leukemia bulum ditemui obat yang mampu benar-
benar dapat menyembuhkan penyakit ini. Namun secara garis besar penanganan
dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari
beberapa metode, sepertiChemotherapy/intrathecal medications, terapi biologi,
terapi radiasi, dan transplantasi sel induk (Stem cell transplantation). Namun
metode-metode tersebut mempunyai efek samping bagi tubuh pasien. Sistem
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah keseluruh tubuh
(jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Sistem Peredaran darah
tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah
pada sistem ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali kejantung melewati
vena.

Sistem peredaran darah pada vertebrata berupa sistem peredaran darah


tertutup. Sistem peredaran darah pada hewan vertebrata misalnya pada sistem
peredaran darah pada katak (Amphibia), serangga, ikan (Pisces), Sistem
peredaran darah pada reptile, sistem peredaran darah pada burung (Aves).
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis menohon krik ataupun saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya
KATA
PENGATAR ...............................................................................................i

DAFTAR
ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A.Latar
Belakang..................................................................................... 1
B.Tujuan ..................................................................................................
1
1.Tujuan
Umum ................................................................................. 1
2.Tujuan
Khusus................................................................................. 2
BAB II TINJAUN
TEORITIS.................................................................. ......... 3
A.
Pengertian .......................................................................................... 3
B. Fungsi
Darah ...................................................................................... 4
C .Sel
Darah ........................................................................................... 4
D.Mekanisme Pengumpulan
Darah ............................................... 7
E.Kelainan / Gangguan Pada Sistem Peradaran
Darah .......................... 7
F.Pembuluh
Darah .................................................................................. 8
G.Peredaran Darah Manusia.................................................................... 10
H.Cara Untuk Menjaga Kelancaran Sirkuasi Darah ............................... 12
BAB III PENUTUP .............................................................................................
14
A.Kesimpulan ..............................................................................................
14
B.
Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................. 16

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa
sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat
yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem
peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan
oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut
oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

B.TUJUAN
1.Tujuan Umum
 Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang system peredaran darah
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui pengertian
 Untuk mengetetahui fungsi na ,dll

BAB II
TINJAUN TEORI
A.PENGERTIAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa
sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup.

sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung


dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini
menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi
yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan
dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan
mereka, diproses atau disimpan.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali


tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan


atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri
dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah
(trombosit).
B.FUNGSI DARAH
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
C.SEL – SEL DARAH
Sel – sel darah adalah sel darah yang hidup , sel – sel darah yang tidak
tebelah melaikan langsung diganti oleh sel – sel baru dari sum – sum tulang
belakang.

Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :


1. Eritrosit (Sel darah merah)

Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian
tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).Warna
eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen
(O2), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika
O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.

Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.

Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid)
yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal,
eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh
dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa (lien) dan hati.
Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian
tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-
5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter
kubik darah.

2. Leukosit ( sel darah Putih)


· Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil
monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki
granula-granula sehingga sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan
monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula).Bahan-bahan yang di perlukan
untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel
lainnya.

Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah,


terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 %
limfosit. Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit
sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu
atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.

3. Trombosit (keping-keping darah)


 Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah.

 Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.

 Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah
kelimpa untuk di hancurkan.

· Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

4.Susunan Darah[3]. serum darah atau plasma terdiri atas:


 Air: 91,0%

 Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).

 Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
magnesium dan zat besi, dll).
 Garam.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :

Albumin

bahan pembeku darah

immunoglobin (antibodi)

hormon

berbagai jenis protein

D.MEKANISME PENGUMPULAN DARAH

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :


 Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan
mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.

 Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga


terjadi kehilangan darah.

 Pembentukan benang-benang fibrin.

 Faktor penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor


penggumpalan darah dari plasma darah.

 Tronbin akan mengkatalisis perubahan pibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

E.KELAINAN / GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku


Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang
kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah
merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat
kemasukan aglutinin dari luar.
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali.
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri
koronaria.
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu
aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang
disebabkan oleh endapan zat kapur).
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.
F.PEMBULUH DARH
Pada abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William
Harvey (1578 – 1657), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli
lain ditemukanlah pembuluh balik (vena).

a.pembuluh nadi ( arteri )

Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan
umumnya mengandung banyak oksigen.

Pada saat jantung berkontraksi (sisto) darah akan keluar dari bilik menuju
pembuluh nadi.

Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup (Valvula semilunris) yang
berada terdapat diluar jantung.

 Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :

1.Pembuluh nadi besar (aorta).Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari
bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.

2.Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).Pembuluh nadi paru-paru adalah


pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).
b.pembuluh balik ( vena )

Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung,


yang umumnya mengandung karbondioksida.Pada saat jantung berelaksasi
(Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung melalalui
vena.Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula
Semilunaris.

 Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

Vena Kava

Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada
dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

Vena kava superior


Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala,
leher, keserambi kanan jantung.

Vena kava inferior


Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya
dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.

2) Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri
jantung.

Poin kunci:
Pembuluh nadi (arteri) membawa darah dari jantung.

Pembuluh balik (vena) membawa darah menuju jantung.

 Jalur peredaran darah:

Jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena –


vena kava – jantung.
G. PEREDARAN DARAH MANUSIA
Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
1. Peredaran darah kecil.
Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati
arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.

2. Peredaran darah besar


Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui
aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.

Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah


tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda
 Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri
bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil
(venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi
pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil


(jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung –
seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak
2 kali.

H.CARA UNTUK MENJAGA KELANCARAN SIRKULASI DARAH

1. Konsumsi suplemen yang bisa melancarkan sirkulasi darah salah satunya


ace maxs
Selagi berupaya menyeimbangkan pola hidup, tubuh membutuhkan
suplemen yang dapat membantu menunjang kelancaran sirkulasi darah. Yang
tergolong aman adalah suplemen herbal, karena mengandung bahan-bahan dari
alam.
2. Hindari rokok, minuman keras dan polusi
Rokok mengandung begitu banyak bahan kimia berbahaya. Merokok 4
batang per hari saja bisa meningkatkan resiko serangan jantung hingga 50%. Asap
pembakaran dari kendaraan bermotor juga berperan dalam menghambat
kelancaran aliran darah.
3. Terapkan pola makanan sehat
Kebiasaan menyantap makanan berlemak dapat menyebabk tubuh
menimbun kolesterol dan memicu aterosklerosis. Hindari makanan tinggi lemak
trans dan lemak jenuh. Tingkatkan asupan makanan berserat, sayuran dan buah-
buahan.
4. Kelola stres
Terbukti, stres erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, gangguan
tidur, serta sakit sistem otot. Pada sebuah studi di Universitas Milan yang dimuat
pada jurnal Hypertension, penderita stres banyak mengalami ketidakteraturan
denyut jantung, serupa dengan yang dialami pasien hipertensi dan penyakit
kardiovaskular lainnya.

5. Jaga berat badan ideal


Orang yang kegemukan beresiko tinggi mengalami gangguan sirkulasi
darah. Banyak kondisi medis telah dihubungkan dengan kegemukan, termasuk
diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke serta beberapa
jenis kanker.
6. Berolahraga rutin
Mulailah dengan berolahraga selama 30 menit secar rutin setiap hari,
minimal tiga sampai empat kali seminggu. Bertahap, tingkatkan frekwensi. Yang
ringan, misalnya berjalan kaki, sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung dan
sirkulasi darah.

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa
sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup.

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

B.SARAN
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu kami dari
penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik , saran ,dan masukan dari
pembaca dan dosen pebimbing agar makalah ini jadi lebih sempurna.
Han Min Rin
(LEVINA HERA WAHPRILIAS)

Show Time

Rabu, 06 Maret 2013

Contoh Makalah Biologi " Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah "

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang “Kelainan Pada Sistem


Peredaran Darah Manusia”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Tuban, Desember 2012


DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................
.........1 DAFTAR
ISI.........................................................................................................
............2

BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................
.......3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..... 4

A. Pengertian……………………………………………………………………......4

B. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Peredaran Darah ………….……………..5

C. Pencegahan……………………………………………………...……………...13

BAB III
KESIMPULAN…………………………………………………………...…15 Kesimpulan………………………………
….………………………………………….15

BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu
juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti
semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologi-teknologi
yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit. Di makalah ini dijelaskan.
tentang kelainan dalam system peredaran manusia.

Manusia jadi lebih tahu mendalam tentang dunia kesehatan. Khususnya yang
sedang kita bahas dalam mata pelajaran Biologi ini. Yaitu, tentang bab Sistem Sirkulasi
Darah Pada manusia, yang mengacu ke intinya subab Kelainan Sistem Sirkulasi Darah
Pada Manusia.

Dengan begitu, manusia akan lebih mengerti dan tahu tentang sebab dan
penyebabnya.
Juga akan lebih hati-hati dalam mengatur pola hidup. Karena, mencegah lebih baik
dsaripada mengobati.

BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Peredaran Darah
A.PENGERTIAN

Sistem Peredaran Darah Manusia adalah sistem transportasi dibutuhkan untuk


membawa dan memasukkan zat-zat makanan dari suatu organ ke organ lain yang
membutuhkan serta membuang sisanya ke lingkungan. System peredaran darah pada
manusia terdiri atas darah dan alat peredaran darah.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia - Terdapat beberapa


penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Untuk
itu, dikembangkanlah teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah
manusia, di antaranya EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan
kateter balon.

Adanya gangguan pada peredaran darah memang sangat mengganggu, hal ini
sering kali menjadikan kondisi tubuh kurang bahkan tidak fit. Akibatnya kegiatan
manusia menjadi terganggu.

B. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Peredaran


Darah ,antara lain :

1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk


plak

(kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid
(lemak)

2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah

eritrosit dalam darah

3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis

4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur

5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

6. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak
7. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan
secara hereditas)

8. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.

9. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk


hemoglobin yang bersifat menurun.

10. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis

11. Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi, yaitu suatu
keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah tekanan darah normal.

12. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan ini
disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.

13. Miokarditis
Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.

14. Jantung Koroner


Jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Pada tahun 1976 di
Amerika, kasus kematian 38% disebabkan karena penyakit jantung koroner. Penyakit ini
disebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri oleh lemak, sehingga aliran darah
menuju jantung tidak lancar.
15. Eritroblastosis Fetalis / Penyakit Kuning
Penyebab penyakit ini adalah rusaknya sel darah merah bayi oleh aglutinin ibunya.

16. Elephantiasis / Penyakit kaki gajah


Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini
masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian terbawa
dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa) larva akan menetas
menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran limfa dan
menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang
akan mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak

17. Anemia pernisiosa


Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12

18. Eritroblastosis fetalis


Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.

19. Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.

20. Sickel Cell Anemia (SCA)


Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit,
akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.

21. Leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal

22. Diseksi Aorta (Aneurisma yang terbelah,Hematoma yang


terbelah) adalah suatu keadaan yang sering berakibat fatal,
dimana lapisan dalam dari dindingaorta mengalami robekan
sedangkan lapisan luarnya utuh; darah mengalir melalui robekan
dan membelah lapisan tengah serta membentuk saluran baru di
dalam dinding aorta.

23. Angina Pektoris

Gangguan yang menyerang jantung ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen akibat
terganggunya aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke dalam miokardium (otot
jantung)

C. Pencegahan

Gangguanya sendiri ada banyak macam, jadi yang mana? Kalau secara umum
beberapa tindakan untuk mencegah atau dapat mengurangi akibat kelainan pada sistem
peredaran darah sbb:

1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus mengalir. Jika
terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera diberikan penambahan darah
melalui transfusi darah.

2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa melancarkan


peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa penyakit, seperti varises,
hipotensi, dan hipertensi.

3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan, sayur-sayuran serta


biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang air besar merupakan salah
satu faktor pencetus wasir.

4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan tinja menjadi
keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena, sehingga mengakibatkan
wasir.

5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit jantung


koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan stres, karena ini akan
memicu serangan jantung.

6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya dengan beribadah


sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan ajaran agama dengan baik serta
terbiasa berpola pikir positif. Terapkan slogan berikut dalam gaya hidup Anda.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang
berjudul “System Peredaran Darah”.Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah memberikan dan membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami ucapkan maaf
yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang keliru dari kami. Kami
berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah kami ini dapat menjadi
pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam pelajaranAnatomi Dan Fisiologi.

Arga Makmur, Januari 2014


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
…………………………………………………. i
DAFTAR ISI
…………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………… 1
1.1.Latar Belakang
……………………………………………………... 1
1.2. Rumusan Permasalahan
…………………………………………… 1
1.3. Tujuan
……………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN
……………………………………………… 2
2.1. Darah
……………………………………………………………... 2
2.2. Komponen Darah
…………………………………………………. 2
2.3. Mekanisme Penggumpalan Darah
………………………………… 3
2.4.Penggolongan Darah
……………………………………………… 3
2.5. Pembuluh Darah
………………………………………………….. 4
2.6.
Jantung……………………………………………………………. 5
2.7. Sistem Peredaran Darah Pada
Hewan……………………………… 6
2.8. Peredaran Darah
Manusia…………………………………………. 7
2.9. Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Peredaran
Darah………….. 7

BAB III PENUTUP…………………………………………………… 9


Kesimpulan…………………………………………………………….
9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk


melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat
yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem
peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan
oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut
oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

1.2. Rumusan Permasalahan

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni sebagai berikut
:

1. Komponen apa yang terdapat pada darah ?


2. Bagaimana mekanisme penggumapalan darah ?
3. Bagaimana sistem penggolongan darah ?
4. Bagaimana sistem pendonoran darah ?
5. Jelaskan komponen dari pembuluh darah ?
6. Jelaskan tentang jantung ?
7. Bagaimana tentang sistem peredaran darah pada manusia ?
8. Jelaskan tentang gangguan pada sistem peredaran darah manusia ?
9. Jelaskan tentang sistem peredaran darah pada hewan ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Sebagai bahan yang dapat dijadikan kesimpulan dari materi tentang sistem
pembuluh
darah.
2. Sebagai bahan untuk penyelesaian tugas Struktur Perkembangan Hewan.
3. Sebagai bahan untuk pembelajaran baik untuk penulis maupun pembaca.
4. Sebagai aplikasi dari model pembelajaran “Student-Centre”.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Darah

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau


plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari
sel darah merah ( eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (
trombosit ).Komposisi plasma dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah
dan trombosit sekitar 45 % Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma
sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi. ( Marieb
2004; Solomonet al.2005 ).

Fungsi darah :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui
ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2.2. Komponen Darah

a. Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan
senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl.
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan
sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.

b. Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan
langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.
Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :

1. Eritrosit ( Sel darah merah )


Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian
tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar syamsuri,dkk.2006 ). Warna
eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (
O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2
telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid )
yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal,
eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh
dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan hati.Jumlah
Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal
seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta
permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permili

2. Leukosit ( sel darah Putih)


Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil
monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki
granula-granula sehingga sering disebut granulosit.Sedangkan limfosit dan
monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula ). Bahan-bahan yang di perlukan
untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel
lainnya.Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik
darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit,
dan 30 % limfosit.Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam,
monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa
minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.

3. Trombosit ( keping-keping darah )


Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping darah berbentuk cakram
dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah
akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0
400 ribu per mm3 darah.

2.3. Mekanisme Penggumpalan Darah

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :


1. Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan
dan
mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan
menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat
sehingga terjadi
kehilangan darah.
3. Pembentukan benang-benang fibrin.

Faktor penggumpalan darah :


 Dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
 Tronbin akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

2.4.Penggolongan Darah

1.Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka


terhadap
penggumpalan darah ( aglutinasi ).
2.Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti
bodi. Dr.karl
landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-
1943 ), dan
Julius Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah
manusia.
Sistem Penggolongan Darah
1.Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB, dan O.
Apabila pada
sel darah merah seorang tidak terdapat aglutinogen A atau pun B maka darah di
golongkan
O, jika hanya terdapat aglutinogen A darah di golongkan A, dan jika hanya
terdapat
aglutinogen B darah di golongkan B, dan jika terdapat aglutinogen A dan B
darah
digolongkan AB.
2.Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen
Rhesus (Rh )
yang disebut juga faktor Rhesus.

2.5. Pembuluh Darah

Pada abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William Harvey ( 1578
– 1657 ), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah
pembuluh balik ( vena ).
Tiga puluh tahun kemudian seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi.
Berhasil menemukan pembuluh darah kapiller.
a. Pembuluh Nadi ( Arteri )
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan
umumnya mengandung banyak oksigen.
Pada saat jantung berkontraksi ( sisto ) darah akan keluar dari bilik menuju
pembuluh nadi.
Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup ( Valvula semilunris )
yang berada terdapat diluar jantung.
Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
Pembuluh nadi besar ( aorta ).
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju
keseluruh tubuh.
Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan
menuju paru-paru ( pulmo ).
b. Pembuluh Balik ( Vena )
Pembuluh balik adalah : Pembuluh yang membawa darah kembali kejantung,
yang umumnya mengandung karbondioksida.
Pada saat jantung berelaksasi ( Diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan
masuk ke jantung melalalui vena.
Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula
Semilunaris.

Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :


1.Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena.
Ada dua
macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
 Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (
kepala,
leher, keserambi kanan jantung.
 Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh
lainnya dan
anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
2. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri
jantung.

Perbedaan Antara Pembuluh Arteri Dan Vena


 Pembuluh Arteri
 Tempat Agak ke dalam
 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena
Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastic.Dekat dengan permukaan tubuh (tipis
kebiru-biruan)
Aliran darah Menuju jantung
Denyut tidak terasaKatup Disepanjang pembuluh
Bila ada luka Darah Tidak memancar.

2.6. Jantung.

Jantung terletak didalam rongga dada serta terbungkus oleh Parikardia. Parikardia
terdiri dari dua lapis yaitu :
 Lamina pariestalis ( sebelah luar ), dan
 Lamina viseralis ( menempel di dinding jantung. )
Diantara kedua lapis tersebut terdapat kavum parikardia yang berisi cairan
pirikardia.Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : dua serambi ( atrium ) dan dua bilik
(ventrikel).Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung ( miokardia )
yaitu, otot serambi, otot bilik , serta serabut otot perangsang dan pengantar
khusus.

Detak Jantung
Detak jantung setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, jenis
kelamin, kesehatan, dan aktifitas seorang. Pada saat duduk, denyut nadi seseorang
72 permenit. Tetapi pada saat berdiri denyut nadi mencapai 83 permenit.Pada
anak-anak, denyut nadi nya lebi cepat dibandingkan orang dewasa. Orang terkejut
denyut nadinya menjadi lebih cepat. ( Istamar Syamsuri,dkk:2006 )

Berikut ini cara kerja jantung :


Darah dari paru-paru -> masuk ke serambi kiri -> diteruskan ke bilik kiri ->
dipompa keluar jantung menuju ke seluruh tubuh -> darah dari seluruh tubuh
kembali ke jantung -> masuk ke serambi kanan -> masuk ke bilik kanan ->
dipompa keluar dari jantung menuju paru-paru.
2.7.Sistem Peredaran Darah Pada Hewan

Sistem peredaran darah pada burung


Peredaran darah pada burung merupakan peredaran darah tertutup serta ganda.
Alat-alat peredaran darah pada burung merpati, terdiri atas jantungserta pembuluh
darah. Jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan,
bilik kiri, dan bilik kanan. Dalam Tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang
jelas sehingga darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru nggak
bercampur dengan darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari
seluruh tubuh.

Sistem peredaran darah pada katak


Katak Mempunyai sistem peredaran darah ganda, jantung katak terdiri atas tiga
ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan bilik mengapa ?
Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik maka darah yang banyak
mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.

Sistem peredaran darah pada serangga


Dalam Sistem peredaran darah pada serangga merupakan sistem peredaran darah
terbuka sehingga darah dapat diedarkan langsung menuju jaringan tubuh tanpa
melalui pembuluh darah. Alat peredaran darahnya berupa jantung pembuluh. Pada
bagian jantung pembuluh, terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang punya suatu
katup. Ketika jantung pembuluh berdenyut, ostium pun tertutup, darah mengalir
ke depan melalui aorta. Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari
makanan dan mengambil sisa metabolisme, sedangkan peredaran oksigen ke
seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.

Sistem peredaran darah pada cacing


Cacing punya alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung,
pembuluh darah perut, dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta fungsinya
sebagai jantung.
Sistem peredaran darah pada ikan
Ikan memiliki Sistem peredaran darah tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang,
yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang
berasal dari bilik jantung kemudian dipompa melalui aorta yang akan menuju
insang. Kemudian di Dalam insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen pun
diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung
oksigen kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

Sistem peredaran darah pada reptil


Reptile punya sistem peredaran darah ganda, jantungnya terdiri atas empat ruang,
yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Sekat antara bilik
kanan dan kiri pada reptil tidak sama sekali sempurna Jantung reptil memiliki dua
buah aorta, aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan
mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri
dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.
2.8.Peredaran Darah Manusia.

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :

1.Peredaran darah kecil.


Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri
pulmonalis
dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.

Skema :
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)

2. Peredaran darah besar


Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta
dan akhirnya
kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut,
maka manusia
di katakan memiliki peredaran darah ganda.

Skema :
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)

Sistem Peredaran Getah Bening


Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang
mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah
putih. Getah bening disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening
merupakan peredaran darah terbuka sebab beredarnya itu melalui pebuluh getah
bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh getah bening
punya dinding yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh getah bening
terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.

2.9.Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah.


Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain :
1. Anemia ( Kurang Darah )
Adalah kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varisis
Adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
3. Hemoroid ( Ambien )
Adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).
4. Arterios klerosis
Adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
5. Atherosklerosis
Adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Embolus
Adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus
Adalah tersumbatnya pembuluh darah karena bendah yang tidak bergerak.
8. Hemofilia
Adalah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.
9. Leukimia ( kangker darah )
Adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
10. Penyakit kuning pada bayi ( eritroblastosis fetalis )
Adalah merusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu,
apabila ibu
bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung.
Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah
merah (eritrosit ), sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ).
Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan
karbondioksida, yaitu hemoglobin.
Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil ) dan
leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ).
Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody (
kekebalan ).
Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah
manusia tergolong peredaran tertutup dan ganda.

DAFTAR PUSTAKA

Maryati, Sri. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.


Syamsuri .2006.Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai