RADIOLOGI WORLD
undefined
MAKALAH SISTEM ENDOKRIN 1 Comment
undefined.
undefined
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah penulis dapat
Search... menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Endokrin tepat
Diberdayakan oleh Blogger. pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas
Beranda
Pendidikan Sains, selain itu untuk mengetahui dan memahami
ABOUT ME Sistem Endokrin Manusia.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
Hilda Csw
Lihat profil lengkapku
telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu setiap pihakdiharapkan dapat memberikan
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
2.3 Karakteristik Sistem Endokrin
2.4 Patofisiologi Sistem Endokrin
2.5 Klasifikasi Hormon
2.6 Hormon Utama
2.7 Patofisiologi Hormon
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 LATAR
BELAKANG
BAB 2
PEMBAHASAN 2.1 ANATOMI
FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
Daerah anterior hipotalamus berada di depan dan memiliki tanggung jawab untuk
beberapa fungsi. Hal ini merupakan bagian penting dari termoregulasi yang bertugas
mengatur suhu tubuh. Termoregulasi dikendalikan melalui proses berkeringat dan
saat Anda terengah-engah, selain itu tidur serta siklus sirkadian juga diatur oleh
daerah anterior.
Di tengah hipotalamus bertanggung jawab pada rasa haus dan lapar. Wilayah tuberal
juga memiliki tugas mengontrol tekanan darah dan denyut jantung. Pada bagian
belakang hipotalamus merupakan daerah posterior. Bagian ini juga akan mengontrol
peningkatan tekanan darah, rasa menggigil, serta pelebaran pupil. Fungsi memori
juga akan dipengaruhi juga oleh daerah ini.
Hormon Hipotalamus
Oxitosin
Gambar : Hipotalamus
2. Kelenjar Hipofise
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland
atau kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-
macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar yanga seukuran
kacang polong dan berat 0,5 gram (0.018 oz) pada
manusia. Ini adalah penonjolan dari bagian
bawah hipotalamus di dasar otak, terletak di dasar
tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi
hormon dari semua semua organ-organ endokrin. Dapat di
katakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon
yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan
kelenjar lainnya.
Gambar : Hipopisis
a) Hipofisis Anterior
c) Hipofisis Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ
targetnya dapat dilihat pada gambar :
Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya
Jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior
Hormon Fungsi
Menstimulasi kontraksi otot polos pada
Oksitosin
rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon Fungsi
Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan
system saraf
Metabolisme
Pertumbuhan dan perkembangan
Efek kordiofaskuler mematikan
Hemopoetik
Pernapasan
Aktivitas saluran cerna
SSP
Suhu tubuh
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
Gambar : kelenjar tiroid
4. Kelenjar Paratiroid
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi
untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan
ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus,
ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara
penginduksian selsel tulang osteoklas untuk merombak matriks
bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral
pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar
kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan
terjadinya endapan kapur pada ginjal.
Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan
disebut tetanus.
5. Kelenjar Timus
6. Kelenjar Adrenal
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar
adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar endokrin
berbentuk segitiga yang terletak di atasginjal(ad, "dekat" atau "di"
+renes, "ginjal").
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi
anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Padamanusia, kelenjar
adrenal terletak sejajar dengantulang punggungthorax ke-12 dan
mendapatkan suplai darah dariarteri adrenalis. Tiap kelenjar
berbobot sekitar 4gram.
Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal
sebagai topi.
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan
korteks. Bagian korteks berbobot sekitar 90% massa kelenjar
Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang
paling baik di dunia. Warna dan mutu kulit merupakan suatu
tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi adrenal yang normal
memberikan warna kemerah-merahan dan terang kepada kulit
biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit
nampak pucat, kisut, maka itu menandakan kurangnya aktivitas
adrenal.
Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit
yang menghasilkan hormon yang saling berkaitan.
Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing
Hormone), yang merangsang kelenjar hipofisa untuk
melepaskan kortikotropin, yang mengatur pembentukan
kortikosteroid oleh kelenjar adrenal.
Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun
hipotalamus gagal membentuk hormon yang dibutuhkan dalam
jumlah yang sesuai. Kekurangan atau kelebihan setiap hormon
kelenjar adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius yaitu
Penyakit Addison.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
Hormon Fungsi
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion
anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama
dalam hal
berikut :
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak
dan otot
d. mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar
gula darah
Gambar : kelenjar Adrenal
7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang
terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan
pulau pulau langerhans.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa
dari darah menuju ke sel sel tubuh menembus
membrane sel.
Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan
dalam bentuk cadangan.
Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan
glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak
(lipogenesis).
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan
rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebagai
contoh, insulin akan meningkat setelah kita makan.
Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah
akan naik karena tubuh mendapatkan glukosa dari
pemecahan makanan tersebut. Tubuh mengambil
kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan
insulin untuk menyeimbangkannya pada kadar
normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara
berlawanan terhadap insulin. Glukagon berfungsi
mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar
glukosa naik. Contohnya pada saat kita berpuasa.
Karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa
ketika berpuasa, maka tubuh mensekresikan
glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan
glukosa tersebut.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan
penyakit diabetes mellitus (kencing manis). Kenapa
hal tersebut bisa terjadi?
Insulin berperan mengubah glukosa menjadi glikogen
agar dapat menurunkan kadar gula darah. Jika
seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka
glukosa dalam darah terus bertambah karena
glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen.
Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun
mengandung glukosa.
8. Kelenjar Pienalis
Kelenjar pineal (juga disebut badan pineal, epiphysis cerebri,
epiphysis, conarium atau "Mata ketiga") adalah sebuah kelenjar
endokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin
turunan dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi
modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman. Bentuknya
mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya
karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara
dua belahan, terselip di sebuah alur di mana dua
badanthalamusbulat bergabung.
Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras (5
8mm) padamanusia, berlokasi hanya di rostro-dorsal dengansuperior colliculusdan
dibelakang dan dibawahstria medullaris, di antara berposisi lateral badan thalamus.
Dia adalah bagian dariepithalamus.
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon cemara,
dan sering terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi. Kelenjar ini
menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
9. Kelenjar Kelamin
OVARIUM
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
Testis Essentials
Testis mensekresi testosteron, yang diperlukan untuk
pembangunan fisik yang tepat dalam anak laki-laki.
Pada usia dewasa, testosteron mempertahankan libido,
kekuatan otot, dan kepadatan tulang.
Gangguan testis disebabkan oleh terlalu sedikit produksi
testosteron.
Testis (buah zakar atau) adalah sepasang organ yang
memproduksi sperma yang menjaga kesehatan sistem
reproduksi laki-laki.Testis dikenal sebagai gonad.Rekan
perempuan mereka adalahovarium.
Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki,
testis juga memiliki perbedaan menjadi kelenjar endokrin
karena mereka mengeluarkan testosteron-hormon yang
sangat penting untuk perkembangan normal karakteristik
fisik laki-laki.
Anatomi Testis
Produksi testosteron
The hipotalamus dan kelenjar hipofisis bagaimana banyak
kontrol testosteron testis memproduksi dan mengeluarkan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan ini paling
sering hasil dari:
Penuaan
Cacat pada hipofisis dan / atau hipotalamus, seperti tumor
hipofisis (yang negatif mempengaruhi kemampuan hipofisis
untuk berfungsi normal) dan kadar prolaktin yang tinggi
(terlalu banyak hormon menyebabkan penurunan kadar
testosteron)
Pengobatan
Kondisi testis berbasis, seperti cedera parah, dan radiasi atau
kemoterapi, semua bisa menguras kadar testosteron
1.Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan
pada masa anak-anak yang menyebabkancebol.
2.Gigantisme (acromegaly)
Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihan growth
hormonesebelum pubertas.
Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon
pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak dan remaja
(sebelum pubertas).
Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan
terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat
tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon
pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa berhenti
tumbuh di ketinggian.
3.Penyakit Cushing(Sindrom Cushing)
Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti
obesitas,impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes
mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat pada
berlebihnya rasio serum hormon kortisol.
Kelebihan produksi hormon korteks adrenal (khususnya
kortisol) dan hormon androgen serta aldosteron. Kondisi
serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada orang,
terutama anak-anak, yang mengambil dosis tinggi obat
kortikosteroid. Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan
kortikotropin yg diproduksi oleh kelejar hipofisis (80%
kasus).
4.Goiter(gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun
hiperfungsi tiroid.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid
(PTH), hormon asam amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi
akibat hiperparatiroidisme adalah: tulang mudah patah.
6.Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid
tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup,
menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi.
Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan
melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme
yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat hipotiroidisme
adalah Kretinisme
7.Hipertiroidisme(tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak
seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak,
menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang
cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab paling umum
untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grave.
8.Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis
anterior yang terjadi akibat adanya tumor.
9.Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa
terutama pada bagian anterior.
10.Adrenal insufisiensi
Kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon
kortisol dan kadang-kadang, aldosteron.
12.Tumor tiroid
Adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat
kerap disertai dengan metastasispada organ yang jauh dari
lokasi primer.
12. Tiroidektomi
Adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi
pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid.
13. Hipoparatiroid
Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar
paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam darah
rendah.
14. Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan hormon korteks adrenal.
15. Aldosteronisme primer
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh
produksi aldosteron suatu hormon steroid
mineralokortikoid korteks adrenal secara berlebih.
16.Tumor hipofisis
Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil
pada otak.
17. Hipofisektomi
Merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma
hipofise melalui pembedahan.
18. Pangkreatitis
Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat
mengeluarkan enzim pencernaan dalam saluran
pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin
dan glukagon.
19.PolycysticOvarySyndrome (PCOS).
Kelebihan produksi androgen mengganggu perkembangan
telur dan pembebasan mereka dari indung telur
perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.
Dewasa sebelum waktunya pubertas.
20.DiabetesInsipidus
Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan
karena kurangnya hormon antidiuretik (hormon
vasopresin).
Penyebab :
2. Hereditas (faktor keturunan)
3. Lingkungan (infeksi, makanan, toksin, stres)
4. Perubahan gaya hidup pada orang yang secara genetik
rentan.
5. Kehamilan
BAB 3
PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
Posting Lama