1. JANTUNG
Gambar: Jantung
Jantung terletak di antara dua sisi dada (thorax), dikelilingi oleh paru-
paru, dan berada dalam tempat sebuah struktur yang disebut mediastinum.
Jantung normal pada anjing sekitar 0,7 % sampai 0,8 % dari berat badan,
walaupun keanekaragaman ini berhubungan dengan jenis kelamin, umur,
breed, dan tingkat aktivitas. Pada hewan, posisi jantung dan ukuran jantung
bervariasi. Menempati sebagian besar pada pertengahan ruang
mediastinalis, sumbu panjang mengarah caudoventral. Pada anjing,
posisinya membentuk sudut 400 dengan sternum jika dipandang dari depan
dan terletak lebih kurang dari costae III sampai costae VII. Jantung punya
satu apeks, satu basis, dua permukaan (facies) dan dua margo (tepi atau
batas). Apeks jantung terletak di atas sternum. Basis jantung merupakan
bagian dorsal jantung dengan bagian tertingginya terletak kurang lebih
sepertiga bagian atas dan tengah diameter thorax (dorsoventral). Dibentuk
oleh atrium kiri (sinistra) dan kanan (dekstra) yang merupakan tempat
masuknya vena avacranial et caudal dam vena pulmonalis.
2. PARU-PARU
Gambar: Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh
struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat
disebut diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan
paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan satu
sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-
struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru
disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri.
Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi
menjadi dua yaitu:
Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang
langsung membungkus paru.
Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum
pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-
paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat)
yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan
antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas
tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah
(lobus medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru
kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior) dan
gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang
lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen,
yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada
inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah
segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga
buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi
menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus satu
dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah
getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus.
Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus
alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 0,2 – 0,3 mm. Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh
yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli, atau
alveolus).
3. DIAFRAGMA
Gambar: Diafragma
Diafragma pelvis, otot pelvis yang terdiri dari levator ani dan coccygeus
Semuanya berinsersio dari semua bagian menyatu di centrum tendineum
dan berfungsi sebagai pernafasan diafragma (inspirasi) dan kompresi
abdomen. Otot diafragma dibagi menjadi 3 lubang, yaitu
1) Hiatus Aorticus
Hiatus aorta adalah lubang pada diafragma manusia. Lubang ini
terletak paling rendah dan paling posterior dan merupakan lubang
yang besar. Lubang ini terletak kira-kira pada tingkat vertebrae
thorax ke duabelas (T-12).
2) Hiatus Oesophageal
Hiatus oesophageal adalah lubang di diafragma yang mana melalui
kerongkongan dan saraf fagus. Hiatus oesophageal ini terletak di
kruris dextra diafragma, sekitar pada tingkat thorax ke-10 dan juga
berbentuk elips.
Gambar: Oesophagus
1. Trunkus Pulmonalis
Berasal dari conus arteriosus di sisi kiri dari vetrikel kanan. Berjala
melengkung ke dorsal, caudal, dan medial yang akhirnya berbelah dua di belakang
archus aorta menjadi arteri pulmonaris dexter dan sinister. Dibagian cranialnya
bersinggungan dengan aurikel dexter, di bagian caudalnya bersinggunga dengan
aurikel sinister dan di medialya berbatasan dengan aorta ascenden. Di dekat
bifurcasio (percabangan), trunkus pulmonalis dihubungkan dengan aorta melalui
ligamentum arteriosum (jaringan ikat fibrosa). Pada masa fetus ligamentum
erteriosum berupa saluran (ductus arteriosus). Pangkal dari trunkus membesar dan
dijaga oleh tiga klep semilunar.
4. Aorta Ascenden
5. Arcus Aorta
6. arteri subclavia
8. Arteri thoracica interna. Arteri besar, muncul dari aperture thoracalis cranialis,
berjalan caudo ventra sepanjang permukaan thorax dari sternum di profundus
m.transversus thoracis
9. Arteri Axillaris
Secara umum, darah vena masuk ke jantung melalui dua pembuluh besar yang
disebut cranial dan caudal vena cava. Darah vena selalu masuk ke jantung
melalui sirkulasi coronary. Tiga pembuluh utama yang berkontribusi pada
aliran darahyangmasuk ke cranial vena cava yaitu:vena brachiocephalic, vena
azygos, danduktus thorakik. Cranial vena cava menerima darah dari kepala,
leher, dinding dada, dan limb thorachic. Pembuluh azygos berjalan dari bagian
ketiga vertebrae lumbar, darah terkumpul dari lumbar, subcostal, dorsal
intercostals, esophageal, dan vena broncho esophageal. Pada anjing dan babi,
bagian kiri vena eksternal jugular bergabung dengan vena subclavian sebelah
kiri dan vena eksternal jugular sebelah kanan bergabung dengan vena subclavia
sebelah kanan sampai bagian kiri dan kanan vena brachiocephalik, yang mana
datang bersamaan ke bagian cranial vena cava. Pada caudal vena cava banyak
pembuluh yang bergabung ke cranial yang melewati abdomen, pembuluh darah
ini meliputi iliaka sirkumflexa, renal, testis atau ovari, phrenicoabdominal, dan
vena hepatika.