Anda di halaman 1dari 116

ANATOMI JANTUNG

KATUP JANTUNG

Letak: di pusat rongga torak, dibungkus oleh membran perikardium.

KETERANGAN
Atrium kanan Ventrikel kanan

kantong

Ada 4 ruang :
1. 2. 3. Atrium kiri 4. Ventrikel kiri

Ada 2 katup : 1. Atrioventrikuler (katup trikuspid dan katup mitral) 2. Semilunar (katup pulmonal dan aorta)

Lapisan otot jantung : 1. Epikardium/perikardium (bagian luar) 2. Miokardium (lapisan tengah) 3. Endokardium (bagian paling dalam)

HISTOLOGI JANTUNG

OTOT JANTUNG
Serat otot jantung (cardiomyofibra) adalah siindris .serat ini terdapat didinding dan sekat jantung ,dan dinding pembuluh

darah besar yang melekat pada jantung ( aorta dan trunkus


pulmonalis).

DINDING JANTUNG
Terdiri atas 3 lapisan yaitu: 1. Endokardium di sebelah dalam 2. Miokardium di tengah 3. Epikardium di sebelah luar

ENDOKARDIUM
Melapisi Atrium dan Ventrikel Endocardium adalah lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Jaringan Penyusun: ELASTIN,COLAGEN ,OTOT POLOS

ENDOCARDIUM

MIOKARDIUM
VENTRIKEL: 1. SERABUT OTOT JANTUNG TEBAL DIBUNGKUS JAR.PENY. ENDOCARD 2. SERAT ELASTIS SEDIKIT. ATRIUM : 1. SERAT ELASTIS BANYAK 2. OTOT JANTUNG LEBIH TIPIS

MYOCARDIUM

EPIKARDIUM
1. LAPISAN VISCERAL PERICARDIUM Melapisi permukaan luar jantung Merupakan Membran serosa tipis dibungkus oleh mesotel dan jarang jaringan penyambung

2. LAPISAN PARIETAL PERICARDIUM Merupakan Membran SEROSA mesotel, jar.peny.jarang

ANATOMI PEMBULUH DARAH


FICKRA NOOR FATHIA

PEMBULUH DARAH
Pembuluh: saluran yang akan di lewati/dilalui oleh cairan yang akan beredar keseluruh tubuh.

Pembuluh Darah terdiri atas:


Arteri : membawa darah dari jantung ke jaringan Kapiler : arteri bercabang cabang sampai menjadi kapiler Vena: membawa darah kembali ke jantung

PEMBULUH DARAH VENA


Pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Berdasarkan diameter dan fungsi vena:
Venula: diameter 8 100, menyertai arteriole Vena: diameter >100, menyertai arteri muskularis memiliki valvula. Vena besar

PEMBULUH DARAH ARTERI


Pembuluh darah yang membawa darah meninggalkan jantung. Berdasarkan diameter dan fungsinya:
Arteri elastik: 1-2,5 cm, membawa darah dari jantung ke arteri muskularis Arteri Muskularis: 3mm 1cm, mendistribusikan darah ke organ dan jaringan Artiole: 10um-3mm, mendistribusikan darah ke kapiler

PEMBULUH DARAH KAPILER


Pembuluh darah yang menghubungkan arteriole dan venule Tipe True Capillaries:
Contineous Capillaries: pada otot, kulit Fenestra Capillaries: mempunyai lubang pada sel endothelial. Sinusoid/Discontinous Capillaries: mempunyai lubang yang lebih besar terdapat pada sumsum tulang, hati, limpa

HISTOLOGI PEMBULUH DARAH

Sistem vaskuler darah terdiri dari jantung (cor) sebagai pompa berotot dan dua sistem pembuluh. Sistem pembuluh ini terdiri dari sirkulasi pulmoner, membawa darah ke dan dari paru-paru; dan sirkulasi sistemik (sirkulasi perifer), membagi darah ke jaringan dan organ tubuh yang lain.

Pada keduanya, darah yang dipompa dari jantung berturut-turut melalui arteri besar, arteri dengan diameter makin kecil, sampai pada jaringan kapiler, kemudian kembali ke jantung melalui vena kecil, kemudian ke vena dengan diameter makin besar.

KAPILER
Merupakan selapis sel endotel Terdapat 2 jenis: - kapiler fenestra - kapiler kontinu

Fungsi: pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antar sel.

ARTERI
Darah diangkut dari jantung ke kapiler dalam jaringan oleh arteri. Susunan dasar dinding semua arteri serupa karena memiliki tiga lapis konsentris yaitu: Tunica intima, lapis dalam, berupa tabung endotel terdiri atas sel-sel gepeng dengan sumbu panjang teroriantasi memanjang. Tunica media, lapis tengah, terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang teroriantasi melingkar. Tunica media merupakan lapisan yang paling tebal sehingga menentukan karakter arteri. Tunica adventitia, lapis luar, terdiri atas fibroblas dan serat kolagen terkait, yang sebagian besar terorientasi memanjang. Tunica adventitia berangsur menyatu dengan jaringan ikat longgar sekitar pembuluh.

Antara tunica intima dan tunica media dibatasi oleh membrana elastica interna (lamina elastica interna) yang terutama berkembang baik pada arteri sedang. Sedangkan antara tunica media dan tunica adventitia dibatasi oleh membrana elastica externa (lamina elastica externa) yang lebih tipis.

Dalam perjalanannya arteri bercabang-cabang dan ukurannya semakin kecil. Berdasarkan ukurannya, komponen pembentuk dinding dan fungsi arteri dibedakan menjadi: Arteri besar, arteri elastis, arteri konduksi, atau arteri penghubung. Arteri sedang, arteri muscular, atau arteri distribusi. Arteri kecil atau arteriol.

ARTERI BESAR
Arteri besar contohnya yaitu arteri pulmoner dan aorta, brakiosefalik, arteri subclavia, arteri carotis communis, dan iliaca communis. Arteri besar memiliki dinding dengan banyak lapis elastin berfenestra (bertingkap) pada tunica medianya. Dindingnya tampak kuning dalam keadaan segar akibat banyanya elastin. Pembuluh konduksi utama ini direnggangkan selama jantung berkontraksi (sistol), dan penguncupan akibat kelenturan dindingnya selama diastol berfungsi sebagai pompa tambahan untuk mempertahankan aliran agar tetap meskipun jantung berhenti berdenyut sesaat. Dindingnya sangat kuat, tetapi kalau dibandingkan dengan besarnya relatif lebih tipis dari arteri sedang.

TUNICA INTIMA
Pada orang dewasa tebalnya sekitar 127 mikron. Tunica intima ini terdiri atas endotel yang berbentuk polygonal, dengan panjang 25-50 mm dan lebar 10-15 mm, sumbu panjangnya terorientasi memanjang. Di bawah sel-sel endotel ini terdapat anyaman serabut-serabut kolagen dengan sel-sel otot polos berbentuk kumparan. Lebih ke dalam, terdapat banyak serabutserabut elastis yang bercabang saling berhubungan. Di antaranya terdapat beberapa serabut kolagen, fibroblas, dan berkas-berkas kecil otot polos. Pada orang dewasa tebalnya sekitar 127 mikron. Tunica intima ini terdiri atas endotel yang berbentuk polygonal, dengan panjang 25-50 mm dan lebar 10-15 mm, sumbu panjangnya terorientasi memanjang. Di bawah selsel endotel ini terdapat anyaman serabut-serabut kolagen dengan sel-sel otot polos berbentuk kumparan. Lebih ke dalam, terdapat banyak serabut-serabut elastis yang bercabang saling berhubungan. Di antaranya terdapat beberapa serabut kolagen, fibroblas, dan berkas-berkas kecil otot polos.

TUNICA MEDIA
Terdiri atas banyak serabut elastin konsentris dengan fenestra yang berselang-seling dengan lapis tipis terdiri atas sel-sel otot polos terorientasi melingkar, dan serat-serat kolagen elastin dalam proteoglikan matriks ekstrasel. Ketebalannya sekitar 2-5m. Karena banyaknya elastin dalam arteri besar, maka otot polos relatif sedikit pada tunica media.

TUNICA ADVENTITIA
Relatif tipis dan terdiri atas fibroblas, berkas memanjang serat kolagen, dan anyaman longgar serat elastin halus.

ARTERI SEDANG
Arteri sedang ini merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri. Mencakup arteri branchial, arteri femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan cabang-cabangnya. Ukuran cabangnya sampai sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang elastin dan lebih banyak otot polosnya.

TUNICA INTIMA
Tunica intimanya lebih tipis daripada arteri besar namun sama susunannya. Umumnya dikatakan endotel menempel langsung pada membrana elastica interna. Pada percabangan arteri coronaria terdapat penebalan tunica intima yang disebut musculo elastic cushion. Dalam tunica intima terdapat monosit yang dapat berubah menjadi fibroblas atau makrofag.

TUNICA MEDIA
Terdiri atas susunan sel-sel otot polos yang konsentris. Pada arteriol yang besar kadang-kadang terdapat membrana elastica eksterna tipis.

TUNICA ADVENTITIA
Merupakan lapisan yang sangat tipis. Tersusun dari serat kolagen dan sedikit fibroblas. Pada pembuluh daerah peralihan antara arteriol dan kapiler disebut metarteriol, otot polos tidak membentuk lapis utuh, namun sel-sel otot polos, yang melingkari tabung endotel seluruhnya, terpisah satu dari lainnya.

VENA
Setelah melalui anyaman kapiler, darah akan menuju jantung melalui vena. Semakin mendekati jantung, pembuluhnya akan semakin membesar. Dinding vena lebih tipis dan kurang elastis dari pada arteri yang didampinginya sehingga pada sediaan selalu terdapat kolaps atau memipih.

BERDASARKAN UKURANNYA, VENA DIBAGI MENJADI 3 MACAM, YAITU :


Vena besar Vena sedang Vena kecil atau venula

1. VENA BESAR
Golongan vena ini adalah : v. Cava inferior, v. Linealis, v. Portae, v. Messentrica superior, v. Iliaca externa, v. Renalis, dan v. Azygos.

Tunica Intima Seperti pembuluh darah lainnya, pada sebelah dalamnya dilapisi oleh sel-sel endotel. Dalam tunica intima terdapat jaringan pengikat dengan serabut-serabut elastis. Di bagian luar serabut-serabut elastis tersebut membentuk anyaman.

Tunica media Biasanya sangat tipis, kadang tidak ada sama sekali. Kalau ada terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang.

Tunica adventitia Merupakan jaringan utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali lipat dari tunica medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang memanjang dengan anyaman serabut elastis. Selain itu juga mengandung jaringan pengikat dengan serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang.

2. Vena sedang

Pada umumnya vena ini berukuran 2 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya : v. Subcutanea, v. Visceralis, dan sebagainya.
Tunica intima Sangat tipis, kalau ada strukturnya sama dengan vena besar Dengan tunica media dibatasi oleh anyaman serabut elastis.

Tunica media Lebih tipis dibandingkan arteri yang didampinginya. Terdiri atas serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang dan beberapa fibroblas.
Tunica adventitia Lebih tebal dari tunica medianya dan merupakan jaringan pengikat longgar dengan berkas-berkas serabut kolagen dan anyaman serabut elastis. Kadang terdapat serabut otot polos yang longitudinal pada perbatasan dengan tunica medianya.

3. Venula Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15 20 mikron yang disebut venula. Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh anyaman serabut retikuler dan fibroblas. Venula juga berperan dalam pertukaran zat.

Tipe Khusus Vena Pada beberapa vena seperti : v. Iliaca, v. Femoralis, v. Poplitea, v. Saphena, v. Cephalica, v. Basalaris, dan v. Umbicalis terdapat serabut-serabut otot polos sirkuler atau longitudinal dalam jaringan pengikat subendotelial.

Pada beberapa bagian dari v. Cava inferior tidak memiliki tunica media tetapi serabut-serabut otot polos longitudinal pada tunica adventitia sangat berkembang.
V. Pulmonalis memiliki otot polos sirkuler dalam tunica medianya sehingga menyerupai struktur arteri.

Valvula vena Pada manusia biasanya terdapat sepasang katup yang saling berhadapan. Di antara valvula dan dinding vena terdapat ruangan yang disebut : sinus valvulae. Valvula ini merupakan jaringan pengikat tipis yang ditutupi pada kedua sisinya oleh endotil sebagai lanjutan dinding vena. Endotel yang menutup sisi yang menghadap lumen teratur memanjang sedang pada sisi yang menghadap dinding teratur melintang.

Ada beberapa hubungan antara arteri dan vena diantaranya: Melalui kapiler, yang terdapat paling banyak ialah setelah arteriola bercabang-cabang menjadi kapiler kemudian ditampung dalam venula yang selanjutnya menjadi vena. Melalui sistim portal, anyaman kapiler yang kemudian ditampung dalam pembuluh yang strukturnya seperti vena kemudian menjadi kapiler lagi sebelum ditampung dalam venula.

FISIOLOGI JANTUNG

FK-UKI

REVIEW ANATOMI
Jantung Berat 250 360 gr Jantung mrp 2 pompa

Ukuran, lokasi, lapisan pelindung, lapisan dinding, ruang, katup, & jalur sirkulasi darah Suplay darah (nutrisi) ke jantung
67

68

KATUP JANTUNG

69

SERABUT OTOT JANTUNG (MIOKARD) Hubungan antar sel otot jantung membentuk struktur yg disebut intercalated disc.

Di intercalated disc terdapat 2 macam penghubung: desmosom (penghubung scr mekanik) & gap junction (sinaps listrik)

70

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi:
Dibedakan atas dua 1. Sirkulasi Sistemik (sirkulasi besar/sirkulasi perifer). 2. Sirkulasi Pulmonal

Sistem sirkulasi sistemik: Ventrikel kiri aorta arteri arteriol kapiler venula vena vena kava atrium kanan

Sistem Sirkulasi Pulmonal: Ventrikel kanan aa.pulmonalis arteri arteriol kapiler venula vena vv.pulmonalis atrium kiri

Fungsi Sistem Sirkulasi


Melayani kebutuhan jaringan akan zat-zat nutrisi dan oksigen. Membawa keluar sisa hasil metabolisme yang tidak terpakai. Membawa hormon ke organ sasaran/sel target

Jantung merupakan organ yang berperan agar darah tetap bersirkulasi.

SISTEM SIRKULASI

74

SISTEM SIRKULASI

75

ALIRAN DARAH
Low O2 Blood from Upper Body

AORTA
High O2 Blood to rest of body Low O2 Blood to Lungs High O2 Blood from Lungs

LEFT
RIGHT ATRIUM ATRIUM
Valves in the heart are one-way only and stop blood running back from the ventricles into the atria.

Low O2 Blood from Lower Body

RIGHT VENTRICLE

LEFT VENTRICLE

76

Septum

SIRKULASI KORONARIA

77

FISIOLOGI JANTUNG
Aktivitas kelistrikan jantung Peristiwa mekanik jantung Pengontrolan kerja jantung Pengontrolan curah jantung

Sirkulasi koronaria

78

AKTIVITAS KELISTRIKAN JANTUNG


Jantung memiliki kemampuan membentuk depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri Sistem Penghantar Khusus (sel autoritmis) Sifat sistem penghantar khusus: (1) Otomasi kemampuan menghasilkan impuls scr spontan (2) Ritmis keteraturan membangkitkan impuls (3) Daya penerus kemampuan menghantarkan impuls (4) Peka rangsang kemampuan berespons thd rangsang 79

SISTEM PENGHANTAR KHUSUS: * SA NODE (PACE MAKER), DI DINDING ATRIUM KA DKT MUARA VENA CAVA SUPERIOR; 70-80X/MNT * AV NODE, DI DASAR ATRIUM KA DKT SEKAT ATRIUM-VENTRIKEL; 40-60X/MNT * BERKAS HIS, BERKAS DR AV NODE MSK KE SEPTUM 20-40x/mnt INTERVENTRIKEL * SERAT PURKINJE, SERAT YG MENYEBAR KE MIOKARD VENTRIKEL

80

Kecepatan hantaran dalam jaringan jantung

Jaringan
Simpul SA Lintasa atrium Simpul AV Berkas His Sistem Purkinje Otot ventrikel

Kecepatan hantaran (m/dtk) 0,05 1 0,05 1 4 1

82

MEKANISME KONTRAKSI OTOT JANTUNG


Pembentukan potensial aksi pd otot jantung kontraktil hampir sama dengan pd otot rangka. Pada otot jantung, masa refrakter memanjang untuk mencegah terjadinya kontraksi tetanik.

83

MEKANISME KONTRAKSI & RELAKSASI OTOT JANTUNG

84

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Dasar tubuh manusia bersifat sbg konduktor shg memungkinkan penempatan elektroda di permukaan tubuh dpt merekam peristiwa listrik di dalam tubuh EKG mrp penjumlahan aktivitas listrik yg berasal dari semua sel otot jantung aktif

85

PEMASANGAN ELEKTRODA EKG

86

INTERPRETASI EKG

Gelombang P: depolarisasi atrium Gelombang Q: depolarisasi di berkas his Gelombang R: depolarisasi menyebar dr bgn dalam ke bgn luar dasar ventrikel Segmen PR: waktu yg dibutuhkan oleh impuls dari SA node ke AV node; terjadi perlambatan AV node Gelombang S: depolarisasi menyebar naik dr bgn dasar ventrikel Kompleks QRS: depolarisasi ventrikel Segmen ST: waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadi repolarisasi (fase plateau); saat tjd kontraksi & pengosongan ventrikel Gelombang T: repolarisasi atrium Interval TP: waktu saat terjadinya relaksasi & pengisian ventrikel

88

89

90

PERISTIWA MEKANIK JANTUNG


Peristiwa mekanik jantung (siklus jantung) kontraksi, relaksasi, & perubahan aliran darah mll jantung; terjadi akibat perubahan ritmis dari aktivitas kelistrikan jantung Setiap siklus jantung tdd 7 fase: 1. Kontraksi ventrikel isovolumetrik 2. Ejeksi cepat 3. Ejeksi lambat Sistol ventrikel 4. Relaksasi ventrikel isovolumetrik 5. Pengisian ventrikel cepat 6. Pengisian ventrikel lambat 7. Sistol atrium Diastol ventrikel 91

92

93

SUARA JANTUNG
S1 (lub)
terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri; dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.

S2 (dup)

terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.

S3

disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.

S4

terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal

94

SUARA JANTUNG

95

MURMUR (BISING JANTUNG)


Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung & pembuluh darah. Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup, yaitu: stenosis (katup tdk dpt membuka scr sempurna) atau insufisiensi katup (katup tdk dpt menutup scr sempurna) Murmur diastol: setelah S2 akibat stenosis katup AV atau insufisiensi katup semilunar

Murmur sistol: setelah S1 akibat insufisiensi katup AV atau stenosis katup semilunar

96

PENGONTROLAN KERJA JANTUNG

97

98

PENGONTROLAN CURAH JANTUNG


Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit Pd org dewasa (istirahat) 5 L/menit; meningkat sesuai dg kebutuhan

Curah jantung = Isi sekuncup x denyut jantung per menit


Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang dipompa ventrikel tiap denyut. Setiap berdenyut, ventrikel memompa 2/3 volume ventrikel; - jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi - sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir: volume akhir sistol (ESV = end systolic volume) - jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)

99

100

101

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH

A.

Bagian pembuluh darah dan fungsinya

sebelum membahas fungsi dari pembuluh darah, terlebih dulu harus dipahami bagian-bagian dari pembuluh darah dan perannya.

1.

Arteri

untuk transport darah ke jaringan dibawah tekanan yang tinggi. karena alasan inilah, arteri mempunyai dinding pembuluh darah yang kuat dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi di arteri.

2.

Arteriol

merupakan cabang-cabang kecil yang terakhri dari system arteri. fungsi arteriol adalah sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke kapiler. arteriol memiliki dinding otot yang kuat dan mempunyai kemampuan untuk mengubah aliran darah di setiap jaringan sebagai respon terhadap kebutuhan jaringan

Faal_KV/ikun/2006

103

3.

Kapiler

fungsi kapiler adalah untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. untuk dapat melakukan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori kapiler yang sangat kecil, yang permeable terhadap air dan zat bermolekul kecil lainnya.

4.

Venula

untuk mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar.

Faal_KV/ikun/2006

104

5.

Vena

berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dari vena kembali ke jantung. vena berperan sebagai panampang utama darah ekstra. karena tekanan di system vena yang sangat rendah, dinding vena sangat tipis. meskipun demikian, dindingnya mempunyai otot yang cukup untuk dapat berkontraksi atau melebar, dan dengan demikian dapat berperan sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik dalam jumlah kecil atau besar, bergantung pada kebutuhan sirkulasi.

Faal_KV/ikun/2006

105

B.

Luas Penampang dan kecepatan aliran darah Rata-rata luas penampang totalny pada tubuh manusia

Pembuluh aorta Arteri kecil

Luas Penampang (cm2) 2,5 20

arteriol
Kapiler venula Vena kecil Vena cava

40
2500 250 80 8

Faal_KV/ikun/2006

106

luas penampang vena jauh lebih besar dari pada arteri, ratarata sekitar empat kali dari arteri sepadan. hal ini menjelaskan mengapa penyimpanan darah di system vena lebih banyak dari di system arteri.

kecepatan aliran darah berbanding terbalik dengan luas penampang pembuluh darah. dalam keadaan istirahat, kecepatan rata-rata di aorta sekita 33 cm/detik, tetapi hanya 1/1000 kecepatan di kapiler atau sekita 0,3 mm/detik. panjang kapiler 1-3 mm. jadi darah hanya berada di kapiler selama 1 3 detik. waktu sesingkat ini dimiliki kapiler sesuai fungsinya yaitu difusi zat makanan dan elektrolit yang melalui dinding kapiler harus terjadi dalam waktu singkat.

Faal_KV/ikun/2006

107

Faal_KV/ikun/2006

108

HITUNG KECEPATAN ALIRAN DARAH

Faal_KV/ikun/2006

109

Pr-4 Hukum Poisuille : Q = 8 l Q = kecepatan aliran P = perbedaan tekanan antar ujung pembuluh. r = radius pembuluh l = panjang pembuluh = viskositas darah Semakin besar viskositas, aliran semakin kecil, jika seluruh faktor lain konstan. Viskositas terutama akibat sejumlah besar sel darah merah yang tersuspensi dalam darah.

SIRKULASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBULUH DARAH


Sirkulasi yang lebih besar : sirkulasi sitemik Sirkulasi yang lebih kecil : sirkulasi pulmonal

SIRKULASI SITEMIK Darah dipompa


dari ventrikel kiri menuju aorta

Arcus aorta

Aorta desendens

Arteri iliaka sinistra et dextra

Menyuplai darah untuk lengan dan bagian kepala

Menyuplai organ visera

Menyuplai darah ke pelvis dan tungkai

SIRKULASI SITEMIK
Vena cava superior
Vena cava inferior

Mengalirkan darah ke atrrium kanan dan di teruskan ke ventrikel kanan

SIRKULASI PULMONAL
Darah dipompa di ventrikel kanan ke arteri pulmonalis

Arteri pulmonalis

Sinistra et Dextra

Menuju paru-paru dan mengalami oksigenasi

Kembali ke jantung

Faal_KV/ikun/2006

116

Anda mungkin juga menyukai