Anda di halaman 1dari 14

LI.1.

Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Anatomi Jantung

LO.1.1. Makroskopik
1. Bentuk dan letak
Jantung adalah organ yang terletak dalam cavum pericardii dan merupakan organ muscular
yang berbentuk conus, berkontraksi secara teratur yang berfungsi untuk memompakan darah
ke seluruh tubuh dari ventricel sinistra melalui aorta ascendens.
Terletak dalam rongga thorax dalam ruang mediastinum dan dibungkus oleh jaringan ikat
yang dinamakan pericardium. Berat jantung orang dewasa normal (250-300) gram, ukuran
lintang mediastinum (8-10) cm. Jantung berdenyut (60-70) x per menit hampir 90.000-100.000
x dalam 24 jam sehari terus menerus tanpa henti selama masih hidup.
Letak jantung dalam ruang mediastinum adalah sebagai berikut :
1) 1/3 bagiannya : terletak sebelah kanan dari garis linea mediana sternalis (sternum) dan
dapat dilihat bagian-bagian jantung sebagai berikut: atrium dextra, ventricel dextra,
pembuluh darah besar (vena cava superior, inferior, dan aorta ascendens dan sebagian
arcus aorta).
2) 2/3 bagiannya : terletak sebelah kiri dari linea mediana terdapat: ventricel sinistra, atrium
sinistra, dan sebagian ventricel dextra dan truncus pulmonalis dan arcus aorta.

3) Jantung merupakan organ yang mempunya rongga didalamnya. Terdiri atas 4 katup yaitu
2 ruang atrium disebelah ats dan 2 ruang ventrikel disebelah bawah. Ukuran jantung
kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Ukuran jantung orang dewasa adalah
panjang kira-kira 12 cm, lebar 6 cm dan dan berat 300 gram.
4) Jantung terletak diatas diafragma, dipertengahan rongga dada agak ke kiri dalam suatu
ruangan yang disebut mediastinum (ruang antara paru kiri dan kanan). Di sebelah depan,
jantung dibatasi sternum, disebelah belakang oleh sumsum tulang belakang.
5) Di dalam rongga dada,jantung dalam posis seperti kerucut terbalik dengan ujung
mengarah kebawah dan bagian dasar yang melebar ke atas. Ujung jantung disebut apeks
yang terbentuk dari ventrikel kiri. Bagian dasarnya yang mengarah ke atas disebut basis
jantung yang terbentuk dari atrium.
2. Pelapis
1) Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil.
Membungkus jantung danpembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada
diafragma,sternum,dan pelura yang membungkus paru-paru.
Pericardium terdiri atas 2 bagian,yaitu:
a. Perikardium lapisan fibrosa
- Lapisan fibrosa terletak disebelah luar,terbentuk dari jaringan penyambung fibrosa
yang kaku,tidak elastis.
- Lapisan fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak dan tertambat di atas
diafragma,sedangkan yangmenutupi bagian basis jantung membuka ke atas dan
menyatu dengan jaringan penyambung pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari
jantung dan masuk ke jantung.
- Dibagian lateral (samping), lapisan fibrosa berbtasan dengan pleura parietal yanitu
pembungkus paling luar pari-paru
- Fungsi lapisan fibrosa adalah mencegah jantung mengalami overstretching yang
mungkin terjadi bila volume darah di dalam jantung sangat banyak dan berfungsi
melindungi jantung dan menambatkan jantung di mediastinum agar tetap pada
tempatnya.
b. Pericardium lapisan serosa
- Lapisan serosa merupakan lapisan paling dalam,lebih tipis dari lapisan fibrosa.
- Lapisan serosa berbentuk membrane (selaput tipis) yang lebih lentur dan terdiri atas
2 lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya adalah lapisan parietal yang
menyatu dengan lapisan fibrosa. Lapisan dalamnya disebut lapisan visceral
(epikardium) yang menjadi bagian terluar bagian dinding jantung,lapisan ini melekat
erat pada otot jantung atau miokardium.
3. Dinding jantung
a. Epikardium
- Lapisan yang tipis dan transparan yang dibentuk oleh pericardium serosa bagian
visceral dan terdiri dari mesotelium dan jaringan penyambung jarang yang halus dan
licin
b. Miokardium
- Lapisan tengah dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot dan merupakan bagian
terbesar dinding jantung
- Miokardium bertanggung jawab untuk memompa darah dengan cara berkontraksi
dan berelaksasi berganti-ganti secara otomatis
- Otot jantung merupakan otot tidak sadar atau tidak berada dibawah pengaruh
kehendak
- Berkas-berkas otot pada miokardium tersusun berselang-seling dan membentuk 2
kelompok yaitu otot atrium dan otot ventrikel. Serat-serat otot disetiap kelompok
dihubungkan oleh diskus interkalatus
- Membrane 2 sel otot jantung yang berdekatan saling berhubungan dan menyatu
(fusi). Fusi membrane yang berdekatan membentuk hubungan permeable yang
disebut communicating junction atau gap junction. Dengan adanya gap junction
maka potensial aksi dari suatu serat otot dapat dengan mudah menyebar ke seluruh
oto yang berada didalam suatu kelompok jantung. Diskus interkalatus juga
mengandung desmosom yang berfungsi memperkuat membrane sel otot dan
melindungi sel-sel otot yang berdampingan agar tidak saling tertarik dan rusak.
c. Endokardium
- Lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis endothelium.
- Dibawah lapisan endothelium dan melekat erat pada lapisan ini adalah selapis tipis
jaringan penyambung.
- Lapisan paling dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin dan juga meliputi
valvula (katup)
- Lapisan endokardium dipangkal pembuluh darah besar yang keluar dari dan masuk
ke jantung menyatu dengan lapisan endothelium pembuluh darah tersebut
4. Ruang jantung
1) Bagian interior jantung terbagi menjadi 4 ruang. Dua ruang yang terletak disebelah atas
disebut atrium kanan kiri,setiap atrium terdapat tambahan yang disebut aurikula (katup)
yang membuat volume atrium menjadi lebih besar.Sedangkan disebelah bawah terdapat
ventrikel kanan kiri.
2) Disebelah luar, batas antara atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang disebut
sulkus koronarius yang didalamnya berjalan arteri koronaria yang mendarahi dinding
jantung
3) Diantara ventrikel kanan dan kiri terdapat sulkus interventrikularis anterior dan superior
4) Pembatas atrium kanan dan kiri yang terdiri dari jaringan penyambung disebut septum
interatrial (mempunyai cekungan yang disebut fossa ovalis) dan pembatas ventrikel kanan
dan kiri yang disebut septum interventrikular.
5) Permukaan dalam ventrikel berbentuk irregular karena adanya gerigi dan lipata-lipatan
miokardium yang dilapisi oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan disebut trabekula
karneae.
5. Katup jantung
 Fungsi katup adalah untuk mencegah darah kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu
kontraksi, jantung dilengkapi dengan valvula (katup) yang terdiri atas jaringan penyambung
padat dan dilapisi endokardium.
 Pembukaan dan penutupan katup-katup jantung terjadi akibat perbedaan tekanan di dalam
ruang-ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi atrium ventrikel.
 Terdapat 2 kelompok katup,yaitu:
a. Katup atrioventrikular
- Disingkat dengan sebutan katup A-V
- Katup A-V terbagi 2, yang terletak antara atrium dan ventrikel kiri disebut katup
bikuspidal (katup mitral), yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan disebut
katup trikuspidal
- Ujung-ujung daun katup A-V dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat menyerupai
tali atau pita yang disebut korda tendinea dan muskulus papilaris
- Katup A-V membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari tekanan d dalam
ventrikel sehingga darah mengalir dari dalam atrium ke dalam ventrikel, muskulus
papilaris berelaksasi dan korda tendinea mengendur dan berlaku sebaliknya
b. Katup semilunar
- Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aorta sedangkan yang
terletak diantara ventrikel kanan dan trunkus pulmonalis disebut katup pulmonalis.
- Setiap katup mempunyai 3 daun yang berbentuk setengah bulan sehingga disebut
katup semilunar. Karena adanya katup-katup ini,darah mengalir 1 arah.

6. Vaskular
1) Sirkulasi sistemik
 Arteri
- Darah dipompa oleh ventrikel kiri menuju arteri terbesar yaitu aorta. Aorta ini berjalan
naik ke bagian atas jantung,melengkung ke bawah pada arkus aorta dan menurun tepat
di anterior kolumna spinalis.
- Aorta bercabang menjadi arteri iliaka kiri dan kanan yang menyuplai darah ke daerah
pelvis dan tungkai
- Arteri besar yang menyuplai kepala,lengan dan jantung berasal dari arkus aorta
- Arteri utama yang menyuplai organ visera berasal dari percabangan aorta desendens
- Aorta dan cabang utamanya (arteri brakiosefalika,carotis comunis,subklavia dan iliakan
komunis) disebut arteri elastika. Arteri ini bercabang menjadi arteri muskularis dengan
dinding yang relative tebal untuk mencegah arteri kolaps data sendi melipat.
- Arteri muskularis bercabang lagi menjadi pembuluh beresistensi,kadang bersubklasifikasi
menjadi arteri kecil yang memiliki banyak lapisan sel otot polos
 Anastomosis
- Ini terdapat dalam banyak sirkulasi dan menyediakan suplai darah alternative bila satu
arteri terblokade. Jika hal ini terjadi maka arteri yang beranstomosis akan membesar
secara bertahap dan menyediakan suatu sirkulasi kolateral
 Vena
- Terbagi menjadi venula-venula yang mengandung satu atau dua lapis sel otot polos dan
vena
- Vena eksremitas terutama tungkai mempunyai sepasang jatup semilunaris yang
menjamin agar darah tidak berbalik arah
- Vena-vena kepala,leher, dan lengan akan bersatu membentuk vena cava superior dan
vena-vena tubuh bagian bawah membentuk vena cava inferior
- Satu atau dua vena yang menerima darah dari suatu region tubuh biasanya terletak
disebelah arteri yang menyuplai region tersebut
- Hal itu menyebabkan peningkatan penyimpanan panas karena pada suhu rendah,darah
arteri yang lebih hangat akan membei panasnya ke darah vena yang lebih dingin daripada
ke lingkungan eksternal
- Pulsasi arteri disebabkan oleh denyut jantung yang membantu aliran darah vena
2) Sirkulasi pulmonal
 Sirkulasi pulmonal dimulai saat darah dipompa oleh ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
utama yang kemudia langsung bercabang 2 menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
menyuplai ke paru-paru.
 Darah ‘vena’ ini mengalami oksigenasi saat alirannya melalui kapiler pulmonal.
 Selanjutnya kembali kejantung melalui vena pulmonalis ke atrium kiri yang memompanya
ke ventrikel kiri
 Kebutuhan metabolic paru tidak dipenuhi oleh sirkulasi pulmonal namun oleh sirkulasi
bronchial yang muncul dari arteri interkostalis. Sebagian besar vena dari sirkulasi
bronchial berakhir dalam atrium kanan namun beberapa bermuara kedalam vena
pulmonalis
3) System limfatik
 Tubuh memiliki system sirkulasi parallel untuk pembuluh dan nodus linfatik
 System ini berfungsi mengembalikan cairan intertisial ke system kardiovaskular sekitar 8
liter/hari yang meninggalkan pembuluh penukar menuju jaringan tubuh
 Pembuluh limfatik yang lebih besar melewati nodus limfatik yang berisi limfosit yang
berperan meningkatkan respon imun terhadap mikroba,toksin bakteri dan material asing
lain yang terbawa cairan intertisial ke dalam system limfatik

LO.1.2. Mikroskopik Jantung


Kardio

1. Dinding jantung

a. Endokardium
- Merupakan homolog tunika intima pembuluh darah dan menutupi seluruh
permukaan jantung
- Permukaannya diliputi endotel yang bersinambung dengan endotel pembuluh darah
yang masuk dan keluar jantung
- Dibawah endotel terdapat lapisan tipis yang mengandung serat kolagen halus
membenyuk lapis subendotel
- Yang paling jauh dari lumen yang menyatu dengan miokadium dibawahnya disebut
lapis subendokardial yang terdiri atas jaringan ikat longgar
b. Miokardium
- Lapis tengah yang bersesuaian dengan tunika media yang terdiri atas otot jantung,
bila di dalam atrium serat otot tersusun dalam berkas yang membentuk jala-jala
- Lembar-lembar otot atrium dan ventrikel melekat berikut dengan jaringan
interstisialnya (endomisium) kepada bangunan peyangga utama jantung yang
disebut kerangka jantung.
- Penyangga utama jantung berupa jaringan ikat padat fibrosa tempat melekat otot
jantung dan katupnya
- Komponen yang utama adalah septum membranaseum,trigonum fibrosum dan
anulus fibrosum
- Annulus fibrosum atau cincin fibrosa melingkari pangkal aorta dan arteri pulmonalis
dan pintu atrioventrikularier. Cincin-cincin ini merupakan tempat penambatan
utama serat-serat otot atrium dan ventrikel.
- Trigonum fibrosum berupa massa jaringan fibrosa diantara pintu-pintu arteri dan
arterioventrikular. Trigonum menjadi bersifat kondroid dan dapat berwujud tulang
rawan
- Septum membranaeum bagian fibrosa sekat interventrikel juga menjadi tempat
melekat ujung bebas beberapa serta otot jantung
c. Epikardium
- Selubung luar berupa suatu membrane serosa
- Permukaan luarnya diliputi selapis sel mesotel dan dibawah mesotel terdapat
lapisan tipis jaringan ikat longgar yang mengandung banyak elastic
- Suatu lapisan subperikardial terdiri atas ikat longgar mengandung pembuluh darah,
banyak elemen saraf dan lemak,menyatukan epikardium dan miokardium.
2. Katup jantung
 Katup atrioventrikuler (mitral dan trikuspidal) merupakan lipatan endokardium
bertulangkan jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan annulus fibrosus.
 Endokardiumnya lebih tebal pada permukaan yang menghadap atrium daripada yang
menghadap ventrikel dan lebih banyak mengandung serat elastin
 Katup semilunaris aorta dan pulmonalis strukturnya sama dengan katup atrioventrikuler.
Setiap katup terdiri atas tiga daun, bagian tengahnya lempeng fibrosa setiap kutub
membentuk penebalan (nodulus arantius pada pinggir bebasnya)
3. System hantar rangsang
 Serat purkinje mempunyai kecepatan hantar rangsanglebih daripada otot jantung dan
berjalan didalam subendokardium, umumnya bergaris tengah lebih besar dan
mengandung banyak sarkolema tetapi jumlah miofibrilnya lebih sedikir dan terletak di
tepian serat
 Impuls timbul pada nodus sinoatrial yang terletak pada pertemuan antara vena cava
superior dan atrium kanan
 Impuls merambat sampai ke nodus atrioventrikuler yang terletak di dalam dinding tengah
atrium kanan yang terdiri atas serat-serat penghantar yang membentuk jalinan padat dan
diantaranya terisi jaringan ikat

Vascular
1. Pembuluh kapiler
 Merupakan tabung endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan vena dari
system peredaran darah.
 Garis tengahnya rata-rata 7-9 mikron dan membentuk jaring-jaring saluran halus. Tingkat
metabolism suatu organ menentukan kepadatan jalinannya, contoh yang padat adalag
paru,hati,ginjal
 Dinding kapiler terdiri atas selapis sel endotel gepeng yang dipisahkan dari jaringan
disekitarnya oleh lamina atau membrane basal. Setiap sel endotel berupa lempeng tipis
melengkung dengan inti lonjong
 Kapiler dikeliling selubung tipis yang terdiri atas serat kolagen dan elastic tipis dan disertai
sel perivaskular atau perisit
 Kapiler terbagi menjadi 3 jenis,yaitu:
a. Kapiler sempurna
- Dijumpai dibanyak jaraingan termasuk otot,paru,susunan saraf pusat dan kulit
- Sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis ditempat
lainnya
- Ciri khasnya adalah didalamnya terdapat filament halus dan banyak vesikel kecil
(vesikel pinositik) sepanajng permukaan sel yang menghadap lumen maupun
membrane basal. Vesikel tersebut mempunya diameter 50-70 nanometer
- Sel endotel dilekatkan oleh taut-rigi (interdigitated jaunction)
- Pada umumnya dijumpai celah sempit diantara membrane sel yang berhadaoan
yang mengandung semacam bahan kedap electron
b. Kapiler bertingkap
- Dijumpai di dalam mukosa usus,berbagaikelenjear endokrin
- Sitoplasmanya sangat tipis dan ditembusi oleh pori-pori yang berdiameter 50
nanometer. Pori-pori tersebut dipisahkan satu sama lain dengan jarak tertentu
dan ditutup katup tipis yang lebih tipis dari membrane sel
- Sel-sel endotel kapiler ini dipisahakan oleh gap junction
c. Kapiler sinusoid
- Terdapat disalam hati dan organ hemopoetik
- Mempunyai garis tengah lumen lebih besar dari normal sekitar 30 nanometer
lebih
- Mempunyai dinding yang berkelok-kelok tidak beraturan dan terdiri atas sel
endotel. Bukan merupakan lapisan utuh seperti kapiler sempurna bahkan
terdapat celah yang lebar diantara sel tersebut
- Membrane basal tidak utuh dan dinding sinusoid dipisahkan dari parenkim organ
hanya oleh jala-jala halus serat retikulin
2. Arteri
 Pada umumnya dindin arteri terdiri atas 3 bagian,yaitu:
- Yang paling dalam adalah tunika intima atau interna yang terdiri atas selapis sel
endotel disebelah dalam dan diluarnya dilapisi lapisan subendotel yang merupakan
jaringan ikat fibroelastis halus dan yang yang paling luar merupakan serat elastic
yang disebut membrane elastika interna
- Lapis tengah adalah tunika media yang terdiri atas sel otot polos yang tersusun
melingkar
- Lapisan luar,tunika adventitia yang terdiri dari jaringan ikat yang bersusun
memanjang dan berbatasan dengan tunika media
 Arteri digolongkan menjadi 3,yaitu:
a. Arteriol
- Mempunyai diameter 100 nanometer atau kurang
- Tunika intima terdiri dari sel enodtel dan membrane elastika interna,tidak
terdapat jaringan subendotel
- Tunika media terdiri dari satu sampai lima lapis utuh sel otot dengan serat elastic
bertebaran
- Tunika adventisia yang biasanya lebih tipis dari tunika medianya berupas selapis
jaringan ikat yang mengandung serat kolagen dan elastin yang bersusun
memanjang
- Mempunya dinding yang relative tebal dengan lumen yang sempit dan relative
kedap,tidak terlibat dalam saling tukar darah cairan jaringan
- Arteriol mapu mengontrol distribusi darah ke dalam berbagai jaringan kapiler
yang berbeda dengan vasokontriksi dan vasodilatasi, serta merupakan
pengendali utama tekanan darah sistemik
b. Arteri kecil dan sedang
- Termasuk golongan yang meliputi sema arteri yang termasuk arteri tipe muscular
- Dindingnya relative tebal yang terutama disebabkan banyak serat otot didalam
tunika media
- Disebut juga arteri distribusi atau arteri pembagi karena mereka membagi darah
ke berbagai organ yang mengatur suplai darah ke sesuai dengan tuntutan faal
yang berlainan
- Tunika intima mempunyai tiga lapisan yang jelas,lamina atau membrane elastika
interna jelas,tunika media tersusun melingkar
- Dibawah endotel yang duduk diatas membrane faal yang tipis,terdapat serat otot
polos yang memanjang
- Pada arteri muscular yang lebih besar,serat elastin cukup banyak diantara lapis-
lapis otot polos
- Tunika adventisia sering setebal tunika media,tidak mempunyai batas yang jelas.
Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung serat kolagen dan
elastis
c. Arteri besar
- Digolongkan dalam arteri tipe elastic dengan dinding yang relative tipis
disbanding ukuran pembuluh ini
- Sel endotel tunika intimanya berbentuk polygonal. Lapisan subendotel terdiri
atas serat kolagen dan serat elastic serta fibroblast yang tersebar.
- Dibagian dalam terdapat berkas-berkas kecil serat otot polos
- Tunika media dicirikan oleh banyaknya membrane elastic,tersusun melingkar
- Ruang diantara membrane elastin tersebut mengandung fibroblast,bahan dasar
amorf,jala-jala serat elastin halus dan serat otot polos yang melingkar serta
mempunyai banyak tonjolan pendek
- Tunika adventisia berupa selubung tipis dan susah dibedakan dari jaringan
sekitarnya
- Arteri besar sering disebut arteri penghubung untuk menjelaskan fungsinya
sebagai pengantar darah ke dalam cabang-cabang kecil system pembuluh darah

3. Vena
 Vena mempunya tekanan sepersepuluh dari tekanan arteri dan harus menampung
volume darah lebih besar tetapi dindinya lebih tipis karena berkurangnya unsure otot dan
elastisnya
 Vena digolongan menjadi 3,yaitu:
a. Venula
- Mempunyai intima yang terdiri atas endotel dengan selbung serat kolagen
diluarnya
- Terlibat dalam pertukaran metabolit antara darah dan jaringan ikat
- Serat otot melingkar telah membentuk lapisan sempurna setebal 1-3 lapis
diluar endotel
- Tersusun lebih renggang daripada arteriol,dipisahkan oleh berkas serat
kolagen dan elastin
- Tunika adventisia tebal dibandingankan keseluruhan dindingnya yang tipis
dan terdiri atas serat kolagen dan tebaran elastic serta fibroblast
b. Vena kecil dan sedang
- Mempunyai diameter yang berkisar 1-9 mm
- Tunika intimanya tipis,sel endotel pendek dan berbentuk polygonal
- Tunika medianya tpis dan terdiri dari berkas kecil serat otot polos yang
tersusun melingkar dipidahkan oleh serat kolagen dan jalinan halus serta
elastin
- Tunika adventisianya sangat berkekmbang dan membentuk sebagaian besar
dindingnya. Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar dengan berkas serat
kolagen kasar tersusun memanjang dan kadang terdapat sedikit serat otot
polos
c. Vena besar
- Termasuk vena cava inferior dan superior, vena porta dan cabang-cabang
utamanya
- Tunika intimanya berstruktur sama dengan vena yang lebih kecil tetapi sedikit
lebih tebal
- Tunika medianya kurang berkembang dan otot polos pembentuknya sangat
berkurang atau tidak ada
- Tunika adventisianya paling tebal dari ketiga lapisan lainnya,tepat diluar
tunika media berupa suatu lapis mengandung jaringan ikat padat fibroelastis
dengan serat kolagen kasar,daerah tengah mengandung banyak serat otot
memanjang dan paling luar hanya terdiri atas jalinan serat kolagen kasar dan
serat elastin.

LI.2. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Jantung


Aktivitas Listrik Jantung
Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh suatu potensial aksi yang
menyebar melalui membran sel – sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama
akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai ototrimitas.
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:
1. sel kontraktil adalah 99% otot jantung yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel –
sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan suatu potensial aksi
2. sel otoritmik hanya terdapat sedikit didalam jantung namun memiliki fungsi yang sangat
penting. Sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri untuk mencetuskan dan
menghantarkan suatu potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel – sel
pekerja.

Aktivitas Pemacu sel otot otoritmik


Sel – sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel – sel tersebut memperlihatkan
suatu pace maker, yaitu membran mereka secara perlahan mengalami depolarisasi, atau bergeser
antara potensial – potensial aksi sampai tercapai ambang, pada saat membran mengalami
potensial aksi.
Penyebab pergeseran ke potensial membran ke ambang potensial – potensial aksi, masih belum
diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal tersebut terjadi karena penurunan siklus fluks
positif K+ ke luar yang berlangsung bersamaan dengan kebocoran Na+ ke dalam. Di sel – sel
otoritmik jantung, antara potensial – potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan yang
mengurangi aliran ion kalsium positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena
bagian dalam secara bertahap berkurang kenegatifannya, yaitu membran secara bertahap
mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang. Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik
dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca++ dan influks Ca++ kemudian.
Fase turun disebabkan karena efluks K+ yang terjadi karena peningkatan permeabilitas K+ akibat
pengaktifan saluran K+. Setelah potensial aksi usai, inaktifasi saluran – saluran K+ ini mengawali
depolarisasi berikutnya.

Sel – sel jantung yang mampu mengalami ototrimitas ditemukan di lokasi – lokasi berikut ini:
1. Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena cava
superior
2. Nodus Atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan
dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (Berkas Atrioventrikel), suatu jaras sel khusus yang berasal dari atrioventrikel,
tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah
septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat purkinje, serat terminal halus yang berjalan dari berkas his dan menyebar ke seluruh
miokardium ventrikel.

Potensial aksi di sel otot jantung kontraktil


Tidak seperti sel – sel otoritmik, membran sel kontraktil pada dasarnya tetap berada dalam
keadaan istirahat sebesar -90Mv sampai tereksitasi oleh aktivitas listrik yang merambat dari
pemacu. Setelah membran sel kontraktil miokardium ventrikel tereksitasi, timbul potensial aksi
melalui perubahan permeabilitas dan perubahan potensial membran.

 Selama fase naik potensial aksi, potensial membran dengan cepat berbalik ke nilai positif
sebesar +30mV akibat peningkatan mendadak permeabilitas membran terhadap Na+ yang
diikuti oleh influks masif Na+. Permeabilitas Na+ kemudian dengan cepat berkurang ke nilai
istirahatnya rendah tetapi khas untuk sel otot jantung membran potensial dipertahankan di
tingkat positif dan menghasilkan fase datar (plateau phase) potensial aksi
 Perubahan voltase mendadak yang terjadi selama fase naik potensial aksi menimbulkan dua
perubahan permeabilitas bergantung voltase yang bertanggung jawab mempertahankan fase
datar tersebut. Pengaktifan salurann Ca++ ”lambat” dan penurunan permeabilitas K+.
Pembukaan saluran Ca++ menyebabkan difusi lambat Ca++ masuk ke dalam sel karena
konsentrasi Ca++ di CES lebih besar. Influks Ca++ yang bermuatan positif ini memperlama
kepositifan pada bagian dalam sel dan merupakan penyebab fase datar. Efek ini diperkuat oleh
penurunan permeabilitas K+ yang terjadi secara bersamaan. Penurunan aliran ke luar K+ yang
bermuatan positif mencegah repolarisasi cepat membran dan dengan demikian ikut berperan
memperlama fase datar.
 Fase turun potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat inaktivasi saluran Ca++ dan
pengaktifan saluran K+. Penurunan permeabilitas Ca++ menyebabkan Ca++ tidak masuk lagi
ke dalam sel sedangkan peningkatan mendadak permeabilitas K+ yang terjadi bersamaan
menyebabkan difusi cepat K+ yang positif ke luar sel. Dengan demikian, repolarisasi cepat yang
terjadi pada akhir fase datar terutama disebabkan oleh efluks K+, yang kembali membuat
bagian dalam sel lebih negatif daripada bagian luar dan memulihkan potensial membran ke
tingkat istirahat.
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di nodus sinus.
Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel,
dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel,
dimana terjadi pengisian darah.
Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling. Pada
relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan katup
atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular filling
dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid
akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium
berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada
kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap tertutup. Tekanan
juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel ,
tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan pulmoner
sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh
tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut
End Systolic Volume.
Pembagian system sirkulasi
Secara umum system sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. System sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh
tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. System sirkulasi paru-paru (pulmonal): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke
paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
Jadi secara ringkas aliran darah dalam sistem sirkulasi darah manusia adalah :
 Sistem sirkulasi sistemik : ventrikel kiri → aorta→ arteri→ arteriol→ capillary bed atau A-
V anastomose →venule→ vena→ vena cava (inferior dan superior) → atrium kanan
 Sistem sirkulasi pulmoner : ventrikel kanan →arteri pulmonalis →paru →kapilaria paru
→vena pulmonalis→ atrium kiri
Fase – fase jantung
Fase – fase jantung
1. Middiastol ventrikel
Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol, karena aliran
masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi
tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemah, karena perbedaan tekanan ini katup
AV terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel akibatnya volume
ventrikel meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol SA Node mencapai
ambang dan membentuk potensial aksi.
2. Depolarisasi atrium
Menimbulkan kontraksi atrium dan memeras lebih banyak darah ke ventrikel. Sehingga terjadi
peningkatan kurva tekanan atrium selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih
tinggi dari pada tekanan ventrikel sehingga katup AV terbuka.
3. Akhir diastol ventrikel
Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi. Ventrikel pada saat ini kontraksi atrium dan
pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai EDV
= 135 ml.
4. Eksitasi Ventrikel
Keadaan ketika tekanan ventrikel menurun dari tekanan atrium sehingga katup AV tertutup.
5. Kontraksi ventrikel isovolumetrik
Ketika kontraksi ventrikel dimulai tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan
tekanannya terbalik mendorong katup AV tertutup. Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan
atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan tersebut belum melebihi tekanan aorta untuk
membuka katup aorta dengan demikian terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup
AV dan penutupan katup aorta sehingga ventrikel menjadi suatu bilik tertutup, karena semua
katup tertutup, tidak ada darah yang masuk ataupun keluar ventrikel.
6. Ejeksi ventrikel
Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta katup aorta dipaksa membuka dan darah
mulai menyemprot kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel
ke dalam aorta lebih cepat dari pada darah mengalir ke pembuluh – pembuluh yang lebih kecil di
ujung yang lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa
keluar.
7. Akhir sistole ventrikel
Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna dalam penyemprotan saat ejeksi ventrikel.
Jumlah darah yang tersisa di ventrikel disebut sebagai volume sistolik akhir = 65 ml. Dan volume
darah yang keluar ke aorta disebut isi sekuncup.
8. Relaksasi volume isovolumetrik
Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi tekanan ventrikel di bawah tekanan aorta
dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan pada kurva tekanan
aorta. Yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama
siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan
ventrikel masih lebih tinggi dari atrium dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam
waktu singkat yang disebut sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik.

Anda mungkin juga menyukai