Anda di halaman 1dari 92

Keseimbangan Cairan

Tubuh, Sistem
Endokrin, dan
Reproduksi

Dannisya Alzura
IBD2-B10
Keseimbangan
Cairan Tubuh
1. Sebutkan organ sistem kemih
dan fungsinya!
Organ Sistem Kemih
Ren (Ginjal)

Fungsi :
• Mengatur komposisi ion
• Mengatur pH darah
• Mengatur tekanan darah
• Memproduksi hormon
• Mempertahankan
keseimbangan asam basa
• Ekskresi

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and Physiology (12 th ed.). Hoboken,
NJ : John Wiley & Sons, Inc.
Fungsi Struktur Ren :
1. arteriol aferen
membawa darah masuk ke glomerulus untuk
disaring. Secara spesifik terletak di nefron
2. arteriol eferen
membawa molekul-molekul dalam darah
yang tidak bisa tersaring di glomerulus.
Secara spesifik terletak di nefron.
3. ureter
mentransfer urin dari ren menuju vesikula
urinaria.
4. vesikula urinaria
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and
tempat penampungan sementara urin dari Physiology (12th ed.). Hoboken, NJ : John Wiley & Sons, Inc.

ren.
5. uretra
saluran untuk mengeluarkan urin dari tubuh.
NEFRON
nefron merupakan unit utama fungsional ginjal, yang
mana strukturnya memiliki fungsi spesifik, yaitu :
1. Glomerulus
untuk menyaring darah yang dibawa arteriol aferen.
2. Kapsula Bowman
untuk mengumpulkan hasil saringan dari glomerulus.
3. Tubulus Proksimal
reabsorpsi zat yang masih berguna bagi tubuh.
4. Loop of Henley
membentuk gradient osmotik pada medulla ginjal.
5. Tubulus Distal
reabsorpsi air oleh hormon antidiuretik atau
vasopressin. Sherwood, L. (2016). Human Physiology: From Cells to
Systems (7th ed.). Boston, USA: Cengage Learning.
Referensi

• Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and


Physiology (12th ed.). Hoboken, NJ : John Wiley & Sons, Inc.
2. Jelaskan secara singkat proses
Pembentukan Urin
Pembentukan
Urin
Proses pembentukan urin terbagi
ke dalam 3 fase:
1. Filtrasi glomerulus
2. Reabsorpsi
3. Sekresi
Filtrasi Glomerulus
Saat filtrasi glomerulus, tekanan darah memaksa plasma,
melarutkan substansi, dan protein-protein kecil keluar dari
glomerulus menuju Kapsula Bowman. Plasma yang
dimaksud disebut Filtrat Renal.
Pada glomerulus, penyaringan yang terjadi selektif
berdasarkan ukurannya, semakin besar, dia akan semakin
sulit untuk dibuang keluar dan akhirnya tetap berada dalam
darah.
Reabsorpsi
Reabsorpsi terjadi dari tubulus ginjal ke kapiler peritubular,
khususnya terjadi di tubulus kontortus proksimal yang
memiliki mikrovili. Mekanismenya meliputi:
1. Transport aktif
● Sel tubulus renal menggunakan ATP untuk
memasukkan kembali material berguna dari filtrat ke
dalam darah. Zat-zat yang di reabsorpsi termasuk
glukosa serta ion kalsium dan natrium.
2. Transport pasif
● Reabsorpsi ion-ion negatif tanpa menggunakan ATP
karena mengikuti reabsorpsi ion-ion positif.
Reabsorpsi
3. Osmosis
Reabsorpsi air mengikuti reabsorpsi mineral, terutama ion
sodium.
4. Pinositosis
Reabsorpsi protein oleh membran sel tubulus kontortus
proksimal dengan cara pinositosis.
Sekresi
Pada sekresi, zat-zat pada kapiler tubular akan ditambahkan
ke dalam filtrat di tubulus renal, seperti amonia, kreatinin, dan
lainnya. Selain itu, ion hidrogen juga mungkin untuk
disekresikan untuk menjaga pH dalam darah.
Referensi
F. A. Davis Company. (2006). Essentials of Anatomy
and Physiology (5th ed.). Philadelphia.
3. Distribusi cairan tubuh serta
komposisinya pada berbagai
kompartemen cairan tubuh
Distribusi Cairan Tubuh
● Tubuh tersusun atas 2 komponen
utama : cairan dan padatan
● Presentase cairan tubuh termasuk
darah bervariasi antara individu →
jenis kelamin dan umur
● Cairan dalam tubuh ± 60% dari
total berat badan laki-laki dewasa.
● Pada wanita dewasa, cairan tubuh
± 50% dari total berat badan.
● Pada bayi dan anak-anak,
presentase ini relative lebih besar
dibandingkan orang dewasa dan
lansia.

Tortora, Principles of Anatomy & Physiology 14th


Kompartemen Cairan Tubuh
● Cairan Intraseluler
(CIS)
● Cairan
Ekstraseluler (CES)

Lauralee Sherwood, Human Physiology from Cells to Systems 8 th


Kompartemen Cairan Tubuh

Martini, Fundamentals of Anatomy & Physiology 9th


Cairan Intraseluler
● Berada di dalam sel
● Menempati 2/3 cairan tubuh
(67%)
● Berisi kalium, magnesium,
ion fosfat, sejumlah besar
protein bermuatan negative
● Dipisahkan dengan CES
oleh membrane plasma

Tortora, Principles of Anatomy & Physiology 14th


Cairan Ekstraseluler
● Berada di luar sel
● Menempati 1/3 cairan tubuh
(33%)
● Berisi ion natrium, klorida,
dan bikarbonat
● Sebagai lingkungan internal
tubuh
● Menurut lokasinya, terbagi
menjadi :
1. Plasma darah
2. Cairan Interestisial

Tortora, Principles of Anatomy & Physiology 14th


Cairan Ekstraseluler
1. Plasma Darah
● Cairan dalam pembuluh
darah
● Dipisahkan dari cairan
interestisial dengan
pembuluh darah
● Membentuk 1/5 volume CES

https://courses.lumenlearning.com/suny-ap2/chapter/body-fluids-
and-fluid-compartments-no-content/
Cairan Ekstraseluler
2. Cairan Interestisial
● Cairan yang menempati
ruang antar sel
● Membentuk 4/5 volume CES
● Melakukan pertukaran zat
dengan sel-sel jaringan
● Terbagi menjadi :
1. Cairan limfa
2. Cairan transeluler

https://courses.lumenlearning.com/suny-ap2/chapter/body-fluids-an
d-fluid-compartments-no-content/
Cairan Interestisial
1. Cairan Limfa
● Cairan ekstraseluler yang dikembalikan ke plasma dari
cairan interestisial melalui system limfatik
● Berada diantara sel sebelum masuk ke pembuluh limfatik
● Disaring melalui kelenjar betah bening à pertahanan
kekebalan tubuh
Cairan Interestisial
2. Cairan Transeluler
● Terdiri dari sejumlah volume cairan kecil khusus
● Disekresikan oleh sel-sel tertentu ke dalam rongga tubuh tertentu
melakukan fungsi khusus
● Yang termasuk cairan transeluler :
1) Cairan serebrospinal (mengelilingi, bantalan, dan memberi
makan otak dan medulla spinalis)
2) Cairan intraokular : aqueous humor dan vitreous body
(mempertahankan bentuk dan memberi nutrisi mata)
3) Cairan sinovial (melumasi sendi)
4) Cairan perikardial, intrapleural, dan peritoneal (melumasi
gerakan jantung, paru-paru, dan usus)
5) Cairan pencernaan (mencerna makanan)

Komposisi Kompartemen
CES berisi ion natrium, klorida, dan
Cairan Tubuh
bikarbonat.
● CIS berisi kalium, magnesium, dan ion
fosfat, ditambah sejumlah besar protein
bermuatan negatif.
● Perbedaan komposisi cairan tubuh →
penghalang :
1. Membran sel memisahkan cairan intrasel
dengan cairan intersisial,
2. Dinding kapiler memisahkan cairan
interestisial dengan plasma.
● Dalam keadaan normal → keseimbangan
susunan dan volume cairan dan elektrolit
antar kompartemen.
● Bila terjadi perubahan konsentrasi atau
Martini, Fundamentals of Anatomy & Physiology 9th
tekanan di salah satu kompartemen, →
perpindahan cairan atau ion antar
kompartemen sehingga terjadi
keseimbangan kembali.
Referensi
● Martini, F.H., Nath, J.L., Bartholomew, E.F., 2012. Fundamentals
of Anatomy & Physiology. 9 th ed. US: Benjamin Cummings.
● Sherwood, L., & Sherwood, L. (2013). Introduction to human
physiology. 8th ed. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole.
● Tortora, G. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. Wiley
& Sons Canada, Limited, John; 2013.
4. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan keseimbangan air, dan
bagaimana mekanisme tubuh dalam
menjaga keseimbangan air
Keseimbangan Cairan Tubuh

Tubuh mengalami
keseimbangan
cairan saat air dan
zat terlarut
terproposional
dengan benar di
dalam ruang tubuh
MEKANISME TUBUH DALAM MENJAGA
KESEIMBANGAN AIR
Faktor yang dapat menjaga kesimbangan air

1. Rasa Haus : meregulasi pemasukan H2O


2. Ginjal ( Hormon Vasopresin) : meregulasi
pengeluaran H2O dengan mengeluaran urine
Bagaimana Vasopresin dapat meregulasi pengeluaran H2O?

• Peningkatan osmolaritas cairan • Ikatan tersebut memicu terbentuknya


ekstrasel (> 280 mOsm) akan aquaporin, yaitu kanal air di
merangsang osmoreseptor di membrane bagian apeks duktus
hypothalamus. kolektivus.

• Rangsangan dihantarkan ke neuron • Pembentukan aquaporin ini


hypothalamus yang menyintesis memungkinkan terjadinya reabsorbsi
vasopressin. cairan ke vasa recta (kapiler yang
memasukin medulla).
• Vasopresin akan dilepaskan oleh
hipofisis posterior ke dalam darah • Hal ini menyebabkan urin yang
dan akan berikatan dengan terbentuk di duktus kolektvus menjadi
reseptornya di ductus kolektivus. sedikit dan hiperosmotik atau pekat,
sehingga cairan di dalam tubuh tetap
dapat dipertahankan.
Referensi
- Sherwood, Lauralee. (2004). Human physiology: From cells to systems. 5th ed.
California: Brooks/ Cole-Thomson Learning, Inc.
- Tortora, Gerard J. 2014. Principles of Anatomy and Physiology: 14th Edition.
United States: Wiley. Page: 40-42, 1024-1025, 1031-1035
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
keseimbangan garam, dan bagaimana
mekanisme tubuh dalam menjaga
keseimbangan garam (renin, angiotensin,
aldosteron)
6. Jelaskan bagaimana tubuh
mempertahankan pH darah
Sistem buffer hemoglobin
● Salah satu dari bentuk sistem buffer protein.
● Berperan dalam menjaga pH darah tetap normal saat terjadi
penurunan ataupun peningkatan PCO2 (tekanan parsial CO2
dalam darah).

a. Saat pH dalam darah turun, maka ion H+ yang berlebih  diikat


oleh HCO3-  menjadi H2CO3  dikatalis enzim karbonat
anhidrase  disosiasi menjadi H2O dan CO2.

b. Saat pH dalam darah naik, maka H2O dan CO2 bergabung 


membentuk H2CO3  melepaskan ion H+ ke dalam darah  agar
pH darah turun.
SISTEM ENDOKRIN
1. Sebutkan organ penyusun sistem
endokrin dan hormon-hormon yang
dihasilkan
1. Hipotalamus
Menghasilkan 9 hormon peptide. 2 hormon peptide disimpan
di hipofisis posterior. 7 hormon diangkut pembuluh darah
melalui sistem posta hipotalamus-hipofisis yang pengeluaran-
nya diatur kelenjar hipofisis anterior.

2. Kelenjar hipofisis/pituitari
Berhubungan dengan hipofisis. Menghasilkan hormon yang mengatur kerja
kelenjar dan hormon lain. Terbagi atas
a. Posterior: simpan 2 hormon peptide dari hipofisis (oksitosin dan vasopressin)
b. Anterior: produksi 7 hormon (growth hormone, TSH, ACTH, proctin hormone,
GTH, follicle stimulating hormone (wanita&pria), LH (wanita), dan ICSH (pria).
Hipofisis Anterior Hipofisis Posterior

Hipofisis Anterior
3. Kelenjar Tiroid, terdapat
a. Sel folikuler: produksi hormon T3 (tiroksin) dan
T4 (tetraiodotironin)
b. Sel parafolikuler: produksi hormon calcitonin
4. Kelenjar Paratiroid, terdapat
c. Chief cell: produksi PTH atau parathormone
5. Kelenjar Adrenal, terdapat
d. Cortex adrenal ada 3 zona, dari terluar:
i. Glumerulosa: sekresi hormon
mineralcorticoid
ii. Fasciculata: sekresi glucocorticoid/cortisol
iii. Reticularis: sekresi hormon androgen
e. Medula adrenal, ada sel chromaffin: sekresi
hormon epinefrin dan norepinefrin
6. Kelenjar Pankreas, terdapat
a. Sel alpha: sekresi glucagon
b. Sel beta: sekresi insulin
c. Sel delta: sekrasi somatostatin
d. Sel F: sekresi polipeptida pankreatik
7. Gonad, terdiri atas
e. Ovarium: produksi hormon steroid (estrogen &
progesteron), hormon protein (inhibin), hormon peptide
(relaxin)
f. Testis: hasilkan hormon testosteron dan inhibin
8. Kelenjar Pineal dan Thymus
g. Kelenjar pineal, terdapat sel pinealocytes: sekresi melatonin
h. Kelenjar thymus: hasilkan hormon thymsin, THF, TF,
thymopoietin
9. Kelenjar Lain
a. Eicosanoid, termasuk prostaglandin (PGs) dan leukotrienes (LTs). ditemukan
di semua sel tubuh kecuali sel darah merah.
b. Organ lain
i. Kulit, ada hormon cholecalciferol
ii. Saluran pencernaan, ada hormon gastrin, GIP, CCK, dan secretin
c. Plasenta, hasilkan hormon hCG, nCS, estrogen, dan progesteron
d. Ginjal, hasilkan renin, hormon EPO, dan hormon calcitrol
Referensi
● Sherwood, L., & Sherwood, L. (2013). Introduction to human
physiology. 8th ed. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole.
2. Jelaskan klasifikasi hormon
berdasarkan struktur kimianya dan
pengaruhnya terhadap fungsi
hormon tersebut
3. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD
DENGAN AKSIS HIPOTALAMUS-
HIPOFISIS-ORGAN ENDOKRIN DAN
BERIKAN CONTOHNYA 
• Disebut juga aksis endokrin
• Ketika ada perubahan di lingkungan eksternal, hipotalamus
mendeteksi perubahan tersebut dan menyekresikan hormon
regulator hipotalamik.
• Kemudian, hormon tersebut mencapai hipofisis anterior dengan
sistem kapiler khusus.
• Sistem kapiler khusus tersebut berupa susunan pembuluh yang
memungkinkan darah secara langsung mengalir dari pembuluh
kapiler ke pembuluh kapiler lainnya melalui suatu sistem
penghubung.
• Hipofisis anterior kemudian menyekresikan hormon ke sistem
peredaran darah sistemik
• Hormon tersebut kemudian masuk ke dalam kelenjar endokrin
• Kelenjar endokrin menyekresikan hormon ke sel target
• Terjadi efek fisiologis
• Contoh : sekresi hormon Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
● Sherwood L. (2011). Fisiologi Manusia (Edisi 6). Jakarta : EGC. h.97
● Sherwood L. (2011). Fisiologi Manusia (Edisi 6). Jakarta : EGC. h.97
Referensi
• Sherwood L. (2011). Fisiologi Manusia (Edisi 6). Jakarta :
EGC. h.97
SISTEM
REPRODUKSI
1. Sebutkan organ reproduksi
perempuan dan fungsinya!
Genitalia Internal
• OVARIUM
• Dimana Oogenesis terjadi.
• Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
• Sekresi inhibin sebagai respon feedback dari FSH.
• Uterine Tube/ Tuba Falopi/ Oviduktus
• Tempat Fertilisasi
• Terdapat Fimbria untuk mengambil/menangkap oosit sekunder
• Terbagi menjadi bagian Infundibulum (paling deket ovarium), Ampulla (diantara
infundibulum dan isthmus), dan Isthmus (segmen yang nyambung sama dinding uterina).
• Uterus
• Bagian rongga disebut cavum uteri.
• Bagian superior yang mencekung ke atas disebut fundus.
• Dipertahankan 3 ligamen
1. Ligamen uterosacral → mencegah gerakan kedepan(anterior)/ kebawah(inferior)
2. Round ligament →Mencegah gerakkan posterior
3. Cardinal ligament → mencegah gerakkan inferior
• Dinding Rahim
• Perimetrium →luar
• Miometrium →tebal dan berotot
• Endometrium →paling dalam, tempest implantasi terjadi
• Serviks (leher Rahim)→ bagian inferior uterus, terletak dekat dengan vagina
• Vagina
• Terdapat hymen → memblokir entrance ke vagina. Bisa meregeang/ robek saat
hubungan seksual pertama, pemakaian tampon, atau aktivitas fisik.
Genitalia Eksternal
• Keseluruhannya disebut vulva
• Labia mayora → Berupa kelenjar sebsea
dan apokrin serta kulit yang ditutupi
rambut
• Daerah vestibule → daerah dimana ada
labia minora (lipatan, tidak berambut) dan
terlihat ada lubang urethra.
• Clitoris → kayak penis di pria, ada
jaringan erektil, titik rangsangan yang
sensitif karea banyak ujung saraf.
• Terdapat kelenjar vestibular yang analog
dengan kelenjar bulbo-urethral pada pria.
• Greater vestibular glands (Bartholin‘s
glands) → terletak di posisi distal vagina,
menghasilkan mukus yang menjaga
kelembaban dan lubrikasi daerah
vestibule.
2. Jelaskan proses oogenesis dan
siklus menstruasi
Oogenesis
● Oogenesis adalah proses produksi ovum.
● Proses ini dimulai sebelum seorang wanita lahir, dipercepat selama
pubertas, dan berakhir saat menopause.
● Oosit primer selesai diproduksi sebelum lahir.
● Stem cell dari reproduksi wanita, atau oogonium,menyelesaikan
pembelahan mitosis sebelum kelahiran, menghasilkan oosit
primer (diploid).
● Meiosis I: oosit primer mempersiapkan diri untuk melakukan
meiosis, tetapi tertahan sampai di tahap profase meiosis I.
● Saat pubertas, saat kadar hormon FSH yang meningkat memicu
mulainya siklus ovarium, perkembangan oosit primer dimulai
lagi.
● Meiosis I selesai dan menghasilkan oosit sekunder (diploid).
● Meiosis II: setiap bulan setelah siklus ovarium dimulai, satu
atau dua oosit sekunder dilepaskan ovarium, tertahan dalam
tahap metafase meiosis II.
● Meiosis II akan selesai ketika fertilisasi terjadi.
● Ovum baru terbentuk ketika oosit sekunder difertilisasi oleh
sperma
Siklus Menstruasi
A. Fase Folikuli

1. Perkembangan Folikel Preantral (Folikel Primer dan


Sekunder)

a. Pembentukan folikel primordial menjadi folikel preantral.


b. Saat pembentukan terjadi, sel granulosa menebal dan
berproliferasi (memperbanyak diri) sehingga zona pelusida
membentuk di sekitar oosit primer.
c. Perkembangan folikel preantral terjadi tanpa pengaruh
gonadotropin (FSH ataupun LH).
2. Pembentukan Folikel Antral (Foliker Tersier)

a. Pembentukan folikel preantral menjadi folikel antral


(mensekresi estrogen).
b. Saat pembentukan folikel antral, terbentuk antrum (ruang
didalam folikel yang berisi cairan).
c. Antrum yang berisi estrogen mulai membentuk dan folikel
membesar.
d. Perkembangan antrum berada dibawah pengaruh FSH.
3. Pembentukan Folikel Matang (Folikel De Graff)
a. setelah dua minggu, folikel telah matang dan memiliki
antrum yang besar.
b. oosit primer telah tergantikan menjadi oosit sekunder.

4. Ovulasi
a. Sebagai respon terhadap sekresi LH, folikel matang dan telah
membesar akan melepaskan oosit sekunder: ovulasi
b. Pelepasan ovum akan langsung menuju oviduk.
B. Fase Luteal
1. Pembentukan Korpus Luteum: Sekresi Estrogen dan
Progesteron
a. Folikel yang hancur berkembang menjadi korpus luteum dengan
dipengaruhi LH.
b. Korpus luteum berkembang dan mensekresi progresteron dan
estrogen untuk menyiapkan uterus sembagai tempat implantasi
ovum yang terfertilisasi.

2. Degenerasi Korpus Luteum


● Dalam 14 hari, jika ovum yang terfertilisasi tidak menempel di
dinding uterus, korpus luteum akan terdegenerasi
Pengaruh hormon
● LH & FSH : stimulasi perkembangan folikel dan ovum (dari
awal telah ada sekresi LH namun bersifat tonik alias sedikit
namun terus menerus). Saat LH memuncak, terjadi ovulasi
dan perubahan folikel jadi korpus luteum

● Estrogen: Diproduksi folikel dan korpus luteum. berperan


dalam penebalan dinding endometrium. Berperan dalam
negative feedback FSH sehingga FSH menurun sekresinya.

● Saat sekresi estrogen memuncak saat folikel makin matang, hal


ini memicu sekresi LH yang mendadak meningkat (LH surge)
yang memicu ovulasi dan pembentukan korpus luteum
● Progesteron: Diproduksi korpus luteum. menjaga ketebalan
dinding endometrium. Negative feedback bersama dengan
estrogen terhadap FSH dan LH untuk mencegah perkembangan
folikellain lagi. Bila korpus luteum degenerasi, tidak ada
progesterone = dinding rahim meluruh =menstruasi

● LH menjaga kondisi korpus luteum agar bisa terus mensekresi


progesteron untuk menjaga ketebalan endometrium. Hanya
untuk waktu terbatas.
3. Sebutkan Organ Reproduksi Laki-
Laki dan fungsinya
Organ Reproduksi Luar
1. Penis
2. Skrotum (kantung pelir)
Organ Reproduksi Dalam
3. Tubulus Seminiferus
4. Testis
Saluran Reproduksi
5. Epididimis
6. Vas Deferens
7. Saluran ejakulasi
8. Urethra
Penis
● Terdiri dari jaringan-jaringan otot , jaringan spons yang lembut,
pembuluh darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk
kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memudahkan semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa
saat dikhitan/sunat.
Testis
● Merupakan saluran-saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi
oleh jaringan ikat yang disebut Tubulus seminiferus (tempat
terbentuknya sperma). Di tubulus seminiferus juga terdapat sel-
sel leydig yang tersebar , dimana sel ini akan menghasilkan
testosteron dan androgen yang merupakan hormone seks pria.
Skrotum
Dinding skrotum terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
● Bagian luar yaitu berupa kulit tipis relative tanpa bulu,
mengandung kelenjar keringat
● Tunika dartos : bagian yang melekat pada kulit yaitu berupa
otot-otot halus
● Lapisan jaringan keringat
● Membran serous merupakan dasar dari dinding skrotum
Saluran Reproduksi
● Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Epididimis
berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak
menuju vas deferens.
● Vasa deferens berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke vesika
seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran
lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens
tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat.
Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
● Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula
seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra
● Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di
penis.`
Kelenjar Aksesori
Kelenjar Cowper / Bulbouretra
Kelenjar ini menyumbang 60% total volume semen. Cairan dari vesika sernininalis
mempunyai sifat kental kekuning-kuningan dan alkalis (basa). Cairan ini mengandung
mucus, gula fruktosa (sumber energi bagi sperma), enzim pengkoagulasi, asam askrobat,
dan prostaglandin
Kelenjar Prostat
Kelenjar pensekresi semen cukup besar, mensekresikan secara langsung melalui saluran-
saluran kecil. Cairan ini mempunyai sifat encer seperti susu dan sedikit asam, serta
mengandung enzim antikoagulan (seminin), sitrat ( nutrient bagi sperma) . Kelenjar ini
merupakan permasalahan bagi laki-laki yang berumur diatas 40 th keatas, karena pada
umumnya terjadi pembesaran kelenjar prostat (non kanker). Biasanya diatasi dengan
pembedahan atau dengan obat-obatan mengandung gonadotropin yang dapat
menghentikan aktivitas dan ukuran kelenjar prostat.
Referensi
(2019). Retrieved 27 November 2019, from
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/a111827bd
036753b61b3a63e7580e8a4.pdf
Guyton, A., & Hall, J. (2011). Guyton and Hall Textbook of medical
physiology (pp. 973-974). Philadelphia: Saunders Elsevier.
Sherwood, L., & Sherwood, L. (2013). Introduction to human
physiology (pp. 775-777). Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole.
4. PROSES
SPERMATOGENESIS
• Spermatogenesis adalah
proses pembentukan sel
sperma.
• Spermatogenesis mulai saat
pubertas dan berakhir saat
seseorang berusia sekitar 70
tahun.
• Spermatogenesis adalah
proses yang
berkelanjutan/terus-menerus.
• Spermatogenesis melibatkan
3 proses terintegrasi :
1. Mitosis
2. Meiosis
3. Spermiogenesis
• Semua tahap meiosis dapat
diamati dalam tubulus
seminiferus
Referensi
Martini, F., Nath, J., & Bartholomew, E. (2012).
Fundamentals of anatomy & physiology (9th ed., pp. 1038-
1040). San Francisco: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai