Pencernaan dan
Metabolisme
IBD 2 - KELAS B6
Pertanyaan Pemicu :
1. Sebutkan organ-organ pada sistem pencernaan dan fungsinya!
2. Sebutkan kelenjar-kelenjar pencernaan dan fungsinya!
3. Pembuluh darah apakah yang memberikan vaskularisasi sistem pencernaan?
4. Bagaimakah persarafan sistem pencernaan?
5. Jelaskan 4 proses dasar pencernaan!
6. Jelaskan fase-fase pada proses pencernaan!
7. Jelaskan metabolisme makromolekul (karbohidrat, protein, Lipid)!
8. Jelaskan mengenai refleks defekasi!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keseimbangan energi, bagaimana cara
tubuh mempertahankan keseimbangan energi tersebut!
10. Jelaskan hubungan antara keseimbangan energi dengan pengaturan suhu tubuh
dan jelaskan refleks pengaturan suhu tubuh!
FG 4
Aska Fairuz Maharani - 2006598452
Cut Saskia Raihanisa - 2006598465
Safa Nabilah - 2006536145
01
Organ-organ pada
Sistem
Pencernaan dan
Fungsinya
Rongga Mulut
❏ Bibir : lipatan daging sekitar pembukaan
mulut. Menjaga makanan tetap di antara
gigi superior dan inferior saat mengunyah
❏ Lidah: terdiri atas otot-otot volunter
yang dapat digerakkan secara sadar,
membantu proses mengunyah dan
menelan
❏ Gigi: berfungsi untuk mengunyah,
memotong, dan mengoyak makanan.
❏ Palatum : septum yang memisahkan oral
cavity dan nasal cavity dan berfungsi
untuk memungkinkan bernafas saat
mengunyah
Faring Esophagus
❏ Berfungsi menyalurkan makanan
dari mulut menuju esofagus. ❏ Terletak di belakang trakea
❏ Dibagi 3 : Nasofaring ❏ Fungsi: berperan dalam deglutisi,
(pernapasan), Orofaring menggerakkan bolus (makanan yang
(pernapasan & pencernaan), sudah dikunyah) dari faring ke lambung
Laryngofaring(pernapasan & dengan gerakan peristaltis.
pencernaan)
Lambung
Fungsi :
- Membunuh bakteri
- Mengubah sifat protein dan
mencerna protein
- Menyerap vitamin B12
- Wadah makanan sebelum ke usus
halus
Pancreas
Mengandung enzim yang mencerna karbohidrat, protein,
trigliserida, dan asam nukleat
Liver
Menghasilkan empedu, yang dibutuhkan untuk
emulsifikasi dan penyerapan lipid di usus halus
Kantung Empedu
Menyimpan dan memusatkan empedu dan
melepaskannya ke usus halus
Usus Halus
Fungsi:
Fungsi :
- Menyelesaikan penyerapan
makanan
- Membentuk feses
- Menyerap ion, air, dan vitamin,
- Mengubah protein menjadi asam
amino
- Memecah asam amino dengan
bakteri
- Mendorong feses
Anus
❏ Kelenjar Lambung
•Sel chief: sekresi pepsinogen.
•Sel parietal: sekresi HCl dan faktor
intrinsik.
•Sel mukosa: mensekresi mukus/lender yang
berfungsi untuk melindungi mukosa dari
HCl.
❏ Kelenjar Pilorus
•Sel G: mensekresi gastrin.
•Sel D: mensekresi somatostatin.
Pankreas
❏ Hati:
○Sekresi garam empedu : membantu digesti dan absorpsi
lemak
○Metabolisme nutien (karbohidrat, protein, lipid) setelah
diserap
○Detoksifikasi dan mendegradasi zat-zat sisa
○Menyimpan glikogen, lemak, dan vitamin-vitamin
○Produksi bilirubin (perombakan eritrosit)
○Membentuk protein plasma untuk membekukan darah.
❏ Kelenjar empedu:
○Menyimpan empedu yang telah dihasilkan oleh hati
○Memodifikasi garam empedu
Kelenjar pada Usus Halus
❏ Kelenjar Eksokrin
➢ Menghasilkan enzim:
1. Enterikinase: mengaktifkan enzim
proteolitik pancreas (trypsinogen)
2. Disakaridase (maltase,
sukrase-isomaltase, dan laktase):
diuraikan menjadi glukosadengan
bantuan enzim pankreas.
3. Aminopeptidase: menghidrolisis
peptida menjadi asam amino
03
Pembuluh yang
memberikan
vaskularisasi
sistem
pencernaan
Darah yang mengandung oksigen
mengalir dari jantung melalui aorta. Darah
tersebut melewati aorta abdominalis, lalu
dialirkan ke saluran pencernaan melalui 3
cabang utama dari aorta abdominalis,
yaitu arteri seliaka, arteri mesenterik
superior, dan arteri mesenterik inferior
Arteri Seliaka
Cabang-cabang:
1. Arteri hepatic : mendarahi hati.
O Arteri hepatica propria : menuju hati.
● Arteri hepatica kanan : mendarahi lobus kanan hati.
● Arteri hepatica kiri : mendarahi lobus kiri hati.
O Arteri gastrica dextra : mendarahi kurvator minor lambung.
O Arteri gastroduodenal : mendarahi duodenum dan lambung.
● Arteri gastroepiploik kanan : mendarahi kurvator mayor lambung.
● Arteri pankreatikduodenal superior : mendarahi duodenum dan kepala
pancreas.
2. Arteri gastrica sinistra : mendarahi kurvator minor lambung.
3. Arteri lienalis:
O Arteri pankreatik : mendarahi leher, badan, dan ekor pankreas.
O Arteri gastroepiploik kiri : mendarahi kurvator mayor lambung.
O Arteri gastrica brevis : mendarahi fundus lambung.
O Arteri yang mendarahi limpa.
Arteri Mesentrik Superior
Cabang-cabang:
1. Arteri pankreatikduodenal inferior : mendarahi duodenum dan kepala pankreas.
2. Percabangan ileal dan jujenal
3. Arteria coliaca dextra (right colic artery) : mendarahi colon ascendens.
4. Percabangan ileocolic
O Percabangan ileocolic superior : mendarahi colon ascendens.
O Percabangan ileocolic inferior :
● Cabang ileal : mendarahi ileum.
● Cabang caecal : mendarahi caecum.
● Cabang appendicular : mendarahi appendiks.
● Cuban colic : mendarahi bagian awal colon.
5.Arteria coliaca media (middle colic artery) : mendarahi 2/3 bagian awal colon
transversus.
Arteri Mesentrik Inferior
Cabang-cabang:
1. Arteria coliaca sinistra : mendarahi 1/3 bagian terakhir colon transversus dan colon
descendans.
2. Arteria sigmoidea : mendarahi bagian awal sigmoid colon.
3. Arteria rectalis/hemorrhoidalis superior : mendarahi bagian akhir sigmoid colon dan
bagian awal rektum.
Memiliki percabangan lanjutan:
O Arteria rectalis/hemorrhoidalis media : mendarahi bagian tengah rektum.
O Arteria rectalis/hemorrhoidalis inferior : mendarahi bagian akhir rectum dan juga
kanalis anal.
Darah dari arteri-arteri tersebut kemudian memasuki pembuluh-pembuluh vena. Vena-
vena ini kemudian bertemu, membentuk vena hepatica porta (hepatic portal vein) yang
melewati hati.
Vena
Darah dari lambung dibawa oleh:
O Vena gastroepiploik kanan (darah dari kurvatur mayor)
O Vena pylorus (vena gastrica dextra) (darah dari kurvatur minor)
O Vena gastrica brevis (darah dari fundus lambung)
06
Fase-Fase pada Proses
Pencernaan
04
Persarafan Sistem
Pencernaan
Persarafan Sistem Pencernaan
SARAF EKSTRINSIK
4 Proses Dasar
Pencernaan
4 Proses Pencernaan
1 2 3 4
Pencernaan
Motilitas Sekresi Penyerapan
(Digest)
Motilitas
Kata motilitas merujuk kepada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju
isi saluran cerna. Seperti otot polos pada pembuluh darah dan di dinding saluran cerna
mempertahankan suatu kontraksi tingkat rendah yang menetap (tonus).
Tonus penting untuk mempertahankan tekanan pada isi saluran cerna dan mencegah
dinding merenggang permanen setelah distensi.
Pada tonus, terdapat dua tipe dasar motilitas saluran cerna: gerakan propulsif
(mendorong) dan gerakan mencampur.
Setiap hari, sel-sel di dalam dinding saluran pencernaan dan organ pencernaan
tambahan mengeluarkan total sekitar 7 liter air, asam, penyangga (buffer), dan
enzim ke dalam lumen (ruang interior) saluran.
Pencernaan (Digest)
Manusia mengonsumsi tiga bahan
makanan kaya energi: karbohidrat,
proten, dan lemak. Molekul besar ini
perlu diuraikan dahulu sebelum diserap
oleh enzim-enzim pencernaan Protein dalam makanan terdiri dari asam
(Pencernaan/Disgestion). amino yang disatukan oleh ikatan peptida.
Bentuk sederhana karbohidrat Melalui proses cerna, protein diuraikan menjadi
adalah monosakarida (glukosa, asam-asam amino konstituennya serta beberapa
fruktosa, dan galaktosa), yang sedikit peptida kecil. Keduanya adalah satuan protein
ditemukan dalam makanan. Makanan yang dapat diserap
yang kita makan biasanya dalam bentuk
polisakarida (tepung, glikogen, dan
selulosa yang susah dicerna). Dan
terdapat bentuk disakarida (sukrosa,
laktosa, maltosa).
Pencernaan (Digest)
Lemak dalam makanan berada dalam
bentuk trigliserida (lemak netral yang Pencernaan dilaksanakan oleh proses
terdiri dari satu molukel gliserol dan tiga hidrolisis enzimatik. Pada proses hidrolisis
asam lemak). Selama pencernaan, 2-3 terjadi penguraian H2O di tempat ikatan
molekul asam lemak tersebut terpisah, semula yang menyatukan sub unit kecil
meninggalkan satu monogliserida. Karena molekul makanan yang dapat diserap.
itu, produk akhir pencernaan lemak adalah
monogliserida dan asam lemak bebas.
Penyerapan (Absorption)
Source::
● Sherwood,L. 2012. Fundamental of Human Physiology. 4 th ed.
California, Brooks/ Cole. pp. 437-438.
● Tortora, G. and Derrickson, B., 2015. Principles Of Anatomy &
Physiology. 15th ed. United States of America: John Wiley & Sons
Proses Dasar Sistem Pencernaan
(Tortora)
Mixing and
Ingestion Secretion propulsion
(motility)
Fase faringeal
Tahap ini melibatkan 2 proses utama, yaitu pendorongan makanan dari mulut ke
esofagus, serta tahap proteksi saluran pernafasan dari makanan. Tahap ini berlangsung
dengan cepat selama beberapa detik.
Fase esofageal
Tahap ini terjadi ketika makanan sudah masuk ke dalam esofagus. Makanan akan
didorong dari bagian atas esofagus dengan gerakan seperti gelombang (peristaltik) yang
dimiliki saluran pencernaan untuk masuk ke dalam lambung.
FASE SEFALIK
● Saat berpikir, melihat atau mencium makanan.
Hal ini mengaktifkan korteks serebral, hipotalamus,
dan batang otak.
● Saraf facial dan glosofaring menstimulasi kelenjar
ludah untuk sekresi saliva
● Nervus vagus menstimulasi kelenjar lambung
untuk sekresi getah lambung.
● Tujuan fase ini adalah untuk menyiapkan mulut
dan lambung untuk makanan yang masuk.
FASE GASTRIC
1. Regulasi saraf: reseptor regang diaktifkan
karena makanan yang masuk membuat perut
buncit. Kemoreseptor diaktifkan karena pH
meningkat disebabkan protein yang masuk
lambung dan menyangga sebagian asam
lambung. Aktifnya kemoreseptor dan reseptor
renggang menghasilkan impuls saraf yang
menyebabkan gel. Peristaltik dan merangsang
kelenjar getah lambung untuk sekresi. Sejumlah
chyme mengalami pengosongan lambung ke
duodenum. pH chyme menurun dan masuk ke
dalam usus kecil yang menekan sekresi asam
lambung.
FASE GASTRIC
2. Regulasi hormonal: sekresi lambung diatur hormon gastrin yang
dilepaskan dari sel G kelenjar lambung sebagai respons terhadap
beberapa rangsangan:
•Distensi lambung oleh chyme
•Protein yang dicerna sebagian dalam chyme
•pH tinggi karena ada makanan di lambung
•Kafein dalam lambung chyme
•Asetkolin yang dilepaskan neuron parasimpatis
3. Gastrin merangsang pengeluaran getah lambung yang
memperkuat kontraksi spincter esofagus bawah untuk mencegah
refluks asam ke kerongkongan, meningkatkan motilitas lambung,
melemaskan spinchter pilorus yang mendorong pengosongan
lambung. Sekresi gastrin dihambat ketika pH dibawah 2 dan
distimulasi ketika ph naik. Regulasi ini menghasilkan pH optimal untuk
pepsin, membunuh mikroba, dan denaturasi protein
FASE INTESTINAL
Intestinal phase dimulai begitu makanan memasuki usus
halus. Pada fase ini terdapat mekanisme tertentu yaitu
regulasi neuron dan regulasi hormon.
Regulasi Neuron:
●Distensi dari duodenum yang disebabkan oleh chyme
lambung akan memicu refleks enterogastrik.
●Ketika usus halus meregang, reseptor di dinding
duodenum mengirimkan impuls saraf ke medulla
oblongata, di mana mereka menghambat stimulasi
parasimpatis dan merangsang saraf simpatiske perut.
●Akibatnya, motilitas lambung terhambat dan terjadi
gangguan peningkatan kontraksi sfingter pilorus, yang
mengurangi pengosongan lambung.
FASE INTESTINAL
Regulasi Hormonal :
●Regulasi hormonal dimediasi oleh dua
hormon utama yang disekresikan oleh usus
halus yaitu kolesistokinin dan sekretin.
●Kolesistokinin atau CCK dirangsang dengan
masuknya asam amino, trigliserida, dan asam
lemak ke usus halus. Berperan dalam
merangsang sekresi pankreas pada enzim
pencernaan, yang mengeluarkan empedu dan
membuka spincther dari hepatopancreatic
ampulla.
●Sekretin dirangsang ketika ada chymus asam
yang masuk ke usus halus. Sekretin berperan
dalam merangsang sekresi pankreas dan
empedu yang kaya HCO3.
FG 2
Afra Nabilah Andeni (2006466510)
Ahya Amaniy Daniya (2006536990)
Hafifah Hulisnaini (2006472513)
Namira Indira W (2006465514)
07
Jelaskan metabolisme markromolekul (karbohidrat,
protein, lipid)!
4. Transpor Elektron
METABOLISME KATABOLISME
PROTEIN PROTEIN
KATABOLISME DAN
SINTESIS ASAM AMINO
KATABOLISME
ASAM AMINO
KATABOLISME
ASAM AMINO
Pembentukan
Asetil Koenzim A
SIKLUS UREA
ANABOLISME
PROTEIN
SINTESIS ASAM AMINO
Ringkasan:
Metabolisme
Lipid
Metabolisme
Lipid
Metabolisme Lipid
dalam Tubuh
Penyimpanan Lipid
dalam Tubuh
08
Jelaskan mengenai refleks defekasi!
Proses terjadinya refleks
defekasi
Refleks defekasi muncul ketika feses berpindah dari kolon
menuju rektum, sehingga terjadinya tekanan yang kemudian
memicu reseptor pada rektum hingga menyebabkan adanya
gerak peristaltik yang berguna agar feses bergerak menuju
anus.
Pada saat gerakan peristaltik, massa kolon mendorong isi
kolon sigmoid ke dalam rectum.
Terjadi peregangan rektum yang kemudian merangsang
reseptor regang di dinding rektum dan memicu refleks
defekasi.
Fungsi Refleks Defekasi
Untuk mengosongkan kolon (khususnya daerah descending colon,
sigmoid colon, dan rektum) dari feses.
Agar proses defekasi dapat terjadi, IAS dan EAS harus berelaksasi,
oleh karena itu dibutuhkan relaksasi EAS (yang dapat diatur secara
sadar) oleh tubuh agar dapat melakukan defekasi.
FG 1
Dina Azza Nuraqila (2006466473)
Putri Suryani Utami (2006472476)
Putri Alvina Hasyim (2006465470)
Pusparani Wijayanti (2006536196)
09
Jelaskan apa yang dimaksud dengan keseimbangan
energi, dan bagaimana cara tubuh mempertahankan
keseimbangan energi tersebut!
Keseimbangan Energi
Netral Positif
Jumlah energi dalam makanan Jumlah energi dalam makanan
yang masuk lebih besar dari
yang masuk sama dengan jumlah
jumlah energi yang dikeluarkan
energi yang dikeluarkan oleh oleh tubuh. Energi yang tidak
tubuh. dipakai akan disimpan dalam tubuh
pada jaringan adiposa
Negatif
Jumlah energi dalam makanan
yang masuk lebih sedikit dari
jumlah energi yang dikeluarkan
oleh tubuh. Pada kondisi ini, tubuh
akan menggunakan mengunakan
energi cadangannya(lemak)
Energi Input vs Energi Output
Energi Input
● Energi yang ‘masuk’ ; berasal
dari nutrisi yang kita makan,
cerna, dan serap.
● Akan disimpan atau diubah
menjadi energy output.
Energi Output
● Energi yang ‘keluar’ ;
kombinasi usaha dan panas
● Energi output : Work + Heat
● Terdiri atas external work
dan internal work
Energi Input vs Energi Output
Sherwood, L. (2016). Human Physiology From Cells to Systems (9 ed p. 624) Boston: Cengage Learning
10
Jelaskan Hubungan Antara Keseimbangan Energi dengan Pengaturan
Suhu Tubuh dan Jelaskan Refleks Pengaturan Suhu Tubuh
Keseimbangan Energi
Pemasukkan energi
Pengeluaran energi
Pada manusia, termogenesis tanpa menggigil paling penting pada neonatus, yang
memiliki banyak deposit lemak cokelat, khususnya di bawah kulit punggung
MEKANISME MENAIKKAN SUHU TUBUH
Ketika suhu tubuh rendah maka akan terjadi:
● Vasokonstriksi pembuluh darah
Vasokonstriksi adalah penyempitan pembuluh darah karena mekanisme atau
rangsangan tertentu pada tubuh. Hal ini dapat mengurangi aliran darah
menuju kulit sehingga makin sedikit panas yang dilepas, maka suhu tubuh
meningkat.
● Piloereksi
Piloereksi membentuk lapisan udara hangat sebagai insulator pelepasan panas
ke lingkungan dengan mekanisme berdirinya rambut di tubuh.
● Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas ini dilakukan oleh sistem metabolisme tubuh. Contoh
pembentukan panas yang ditingkatkan adalah eksitasi produksi panas oleh
persarafan simpatis, meningkatnya sekresi tiroksin, dan menggigil.
MEKANISME MENURUNKAN SUHU TUBUH