PENDIDIKAN PANCASILA
UNTUK MAHASISWA KEDOKTERAN
Oleh :
Belinda Budi Shafira
4111211052
1
IDENTITAS BUKU
2
PENDAHULUAN BUKU
3
ISI / SUBSTANSI BUKU
4
B. APLIKASI SILA KEDUA : Kemanuasiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, sebagai
seorang dokter yang bekerja di tengah kehidupan bermasyarakat harus gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan merupakan fokus utama
dari sila kedua Pancasila yang dimana setiap interaksi sosial di tengah masyarakat,
harus didasarkan pada nilai- nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Nilai-nilai
kemanusiaan harus ada dan terpatri dalam diri seorang dokter.
Kegiatan kemanusiaan yang harus dijiwai dan dihayati oleh seorang dokter
sebagai pengamalan dari nilai-nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila adalah
kegiatan bakti sosial misalnya, seperti dokter terjun langsung dalam kegiatan
khitanan massal, pengobatan gratis, dan berbagai kegiatan sosial lainnya yang tidak
mendatangkan keuntungan atau materi bagi diri pribadi seorang dokter.
Dokter harus mengembangkan sikap tenggang rasa, maka seorang dokter harus
selalu mengembangkan kepekaan sosial di tengah masyarakat, seorang dokter harus
memahami lingkungan sekitar sehingga dapat mengembangkan kepekaan sosial
masyarakat dimana dokter tersebut berada, seorang dokter harus bisa berbaur
5
dengan masyarakat sekitar, dapat menyatu dengan lingkungan dan berinteraksi
dengan tetangga, kerabat dan sanak saudaranya.
6
masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat yang sukses akan sangat ditentukan
oleh kekompakan antar dokter Indonesia.
7
E. APLIKASI SILA KELIMA : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Pada sila kelima dokter harus bersikap adil terhadap sesama manusia. Sebagai
seorang dokter harus bersikap adil terhadap semua pasien. Para dokter Indonesia
harus memperlakukan semua pasien secara adil, tanpa memandang latar belakang
apapun dari pasien yang ditanganinya. Pasien harus dilayani secara sama, merata
tanpa ada membeda- bedakan berdasarkan apapun. Semua pasien membutuhkan
bantuan, pertolongan dan uluran tangan dari seorang dokter sehingga sebagai
seorang dokter maka harus berlaku adil terhadap semua pasien tanpa diskriminasi,
tanpa pamrih dan tanpa membeda-bedakan apapun.
Dokter juga harus berpenampilan sederhana dan bersahaja. Aplikasi sila kelima
Pancasila dalam dunia kedokteran dapat dilihat dari nilai kesederhanaan dan
kebersahajaan dari seorang dokter dalam aspek penampilan dan perilaku. Artinya,
seorang dokter harus memiliki penampilan hidup yang sederhana dan bersahaja
sehingga akan menjadi tauladan bagi masyarakat sekitar. Dokter merupakan sosok
dan figur yang umumnya selalu disorot oleh masyarakat sebagai orang yang lebih
diantara yang lain, khususnya keahliannya dalam mengobati penyakit manusia,
sehingga selalu mendapatkan tempat dan perlakuan sosial yang lebih dari
komponen masyarakat.
Selain itu dokter harus mengembangkan sikap kedermawanan sosial. Sebagai
aplikasi dari sila kelima Pancasila, khususnya dalam hal nilai-nilai kedermawanan
sosial, maka dapat dikatakan bahwa seorang dokter Indonesia harus mampu
mengembangkan sikap yang dermawan, rasa sosial yang tinggi, semangat
menolong yang besar dan perilaku sosial kemasyarakatan yang luas. Seorang
dokter identik dengan kepekaan sosial, solidaritas sosial, dan kepekaan sosial
karena tugas dan fungsi utama seorang dokter adalah menolong masyarakat yang
sedang sakit dan melakukan berbagai upaya pencegahan agar supaya masyarakat
tidak sakit.
8
F. MEWUJUDKAN DOKTER YANG PANCASILAIS
Dalam konteks pendidikan kedokteran di Indonesia, sosok dan dokter yang
ideal adalah dokter yang pancasialis. Artinya, seorang dokter yang diharapkan oleh
bangsa Indonesia adalah dokter yang memiliki ciri dan karakter Pancasila. Semua
dokter di Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Inilah uniknya di
Indonesia, dimana seorang dokter yang ideal merupakan dokter yang berbasiskan
pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Dokter yang Pancasilais merupakan dokter yang memenuhi nilai-nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah mufakat, dan nilai
keadilan. Semua dokter Indonesia diharapkan menjadi dokter yang Pancasilais yang
berbasiskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Berikut ini akan
diuraikan sosok dan profile dokter yang Pancasilais yang berbasiskan nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan.
9
KEKUATAN DAN KELEMAHAN BUKU
A. KEKUATAN
Kekuatan yang ada pada buku ini yaitu ada pada isi penyajian materinya yang
akan sangat mudah dipahami oleh para mahasiswa terutama mahasiswa kedokteran,
buku ini juga menyajikan banyak contoh pengaplikasian yang membuat kita paham
makna dari setiap sila Pancasila terutama pengaplikasian oleh para dokter di
Indonesia.
Selain itu terdapat banyak sumber yang terpercaya dicantumkan pada daftar
Pustaka buku ini sebagai referensi penulis sehingga sebagai pembaca kita bisa lebih
yakin bahwa buku ini merupakan buku yang baik dan layak dipelajari.
B. KELEMAHAN
Kelemahan pada buku ini ialah buku ini penuh dengan filosofi yang hanya
mampu dipahami oleh orang-orang open minded yang bahkan harus melakukan
analisa lebih lanjut mengenai apa yang telah dibaca. Tanda baca dan beberapa
pengetikan dalam buku ini masih ditemukan kurang tepat dan perlu diadakan
perbaikan lebih lanjut.
10
KONTRIBUSI BUKU TERHADAP PROFESI DOKTER INDONESIA
11