Anda di halaman 1dari 175

SISTEM

PENCERNAAN
Kelompok 4A

Tujuan Pembelajaran

mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :


1. Pembentukan Sistem Pencernaan secara Embriologi
2. Anatomi dari Sistem Pencernaan
3. Histologi dari Organ Sistem Pencernaan (Esofagus, Gaster,
Duodenum)
4. Fisiologi dari Sistem Pencernaan ( lapar, ingesti, motilitas,
eliminasi produk sisa)
5. Proses biokimia yang berperan dalam sistem pencernaan
6. Patofisiologi dari Sistem Pencernaan ( Dispepsia )

EMBRIOLOGI

Embriologi Susunan Pencernaan


Mulai terbentuk pada kehidupan mudigah 7 somit
(22 hari) sebagai akibat dari pelipatan mudigah
kearah cephalo caudal dan lateral, sehingga rongga
yang dibatasi entoderm sebagian tercakup ke
dalam mudigah dan membentuk usus sederhana.
Pada bagian kepala dan ekor mudigah, usus
sederhana membentuk tabung buntu :
Usus sederhana depan (fore gut)
Usus sederhana belakang (hind gut)
Diantaranya usus sederhana tengah (mid gut)
yang untuk sementara tetap berhubungan dengan
kandung kuning telur.

Perkembangan usus sederhana depan


Oesopagus
Ketika mudigah berumur 4 minggu, muncul
diverticulum pada dinding ventral usus sederhana depan
yang disebut (diverticulum tracheo bronchiale).
Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian
dorsal fore gut melalui septum oesopago tracheale.
Dengan cara ini usus sederhana depan terbagi atas :
Bagian ventral : primordium pernafasan
Bagian dorsal : oesopagus

Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi


dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia memanjang
dengan cepat.
2/3 bagian atas otot bersifat serat lintang yang berasal dari
mesenchim sekitarnya dan disarafi oleh N.X.
1/3 bagian bawah ototnya bersifat polos dan disarafi plexus
splanchnicus

Lambung
Pertumbuhan lambung mulai pada minggu ke-4 sebagai
suatu pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan.
Minggu-minggu berikutnya kedudukannya sangat berubah
akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai
dindingnya dan perubahan kedudukan alat-alat
disekitarnya.

Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar


sekitar sumbu memanjang dan sumbu antero
posterior.
Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan
putaran 90o searah jarum jam.
Akibatnya :
Sisi kiri menghadap ke depan
Sisi kanan menghadap ke belakang
N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan
N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang

Lambung
Selama perputaran ini bagian dinding belakang
lambung tumbuh lebih cepat dari bagian
depannya. Hal ini mengakibatkan pembentukan :
curvatura mayor
curvatura minor
Ujung cephalic dan kaudal lambung pada
mulanya terletak digaris depan. Selama
pertumbuhan, bagian kaudal atau bagian pilorus
bergerak kekanan dan keatas, dan bagian
cephalic atau bagian kardia kekiri dan kebawah.
Dengan ini sumbu panjang lambung
berjalan dari kiri dan kanan bawah

Lambung
Pada tingkat perkembangan ini, lambung terikat pada
dinding dorsal dan ventral tubuh melalui mesogastrium
dorsale dan ventrale.
Perputaran disekitar sumbu memanjang menarik
mesogastrium dorsale kekiri. Dengan demikian membantu
pembentukan bursa omentalis, yaitu kantong peritonium
dibelakang lambung

Duodenum
Terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian atas mid
gut.
Titik pertemuan fore gut dan mid gut ini terletak tepat
distal dari tunas hati.
Sementara lambung berputar, duodenum mengambil
bentuk lengkung seperti huruf C dan akhirnya terletak
retroperitonial

Hati dan Kandung Empedu


Terbentuk pada pertengahan minggu ke-3 sebagai epitel entoderm
pada ujung distal fore gut.
Pertumbuhan ini dikenal sebagi diverticulum hepatis (tunas hati)
Tunas hati terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi dengan
cepat dan menempus septum transversum yaitu lempeng mesoderm.
Sementara sel-sel hati menembus septum transversum, hubungan
tunas hati dan duodenum menyempit. Dengan ini terbentuk saluran
empedu.
Dari saluran empedu, terbentuk tonjolan ke ventral yang
menghasilkan kandung empedu dan ductus cysticus.

Hati dan Kandung Empedu


Selama perkembangan sel epitel hati bercampur baur dengan
v.vitelinae dan v.umbilicus untuk membentuk sinusoid hati.
Tali-tali hati berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim hati dan
jaringan yang melapisi ductus biliaris
Sel-sel hemopoitik, sel-sel kuppfer dan sel-sel jaringan penyambung
berasal dari mesoderm septum transfersum.

Hubungan hati dan peritonium


Akibat pertumbuhan cepat yang terus berlangsung, hati
menjadi terlalu besar bagi septum transversum dan
berangsur-angsur menonjol kedalam rongga perut.
Mesoderm septum transversum antara dinding ventral
perut dan hati menjadi teregang dan sangat tipis dan
membentuk ligamentum falciforme hepatis
Mesoderm septum transversum antara hati dan fore gut
akan meregang dan membentuk selaput omentum minus
(ligamentum gastrohepaticum dan ligamentum
hepatoduodenale)
Pada tepi bebas omentum minus terdapat :

Saluran empedu
Vena prota
Arteri hepatica

Hubungan hati dan peritonium


Mesoderm pada permukaan hati berdiferensiasi menjadi peritonium
viscerale, kecuali pada permukaan atasnya. Pada daerah ini, hati
tetap berhubungan dengan sisa septum transversum.
Bagian septum ini terdiri atas gumpalan mesoderm yang padat dan
membentuk pars tendinosa diafragma.
Permukaan hati yang berhubungan dengan diafragma dan tidak
pernah diliputi peritonium dikenal dengan pars afixa hepatis atau bare
area of the liver

Pancreas
Dibentuk oleh:
Tunas pancreas dorsal
Tunas pancreas ventral
Yang berasal dari epitel entoderm duodenum
Tunas pancreas dorsal terletak didalam
mesenterium dorsale, sedang tunas pancreas
dorsal berhubungan erat dengan ductus
choledochus.
Ketika duodenum berputar ke kanan dan
membentuk huruf C, tunas pancreas ventral
bergeser ke dorsal seperti ductus choledochus
bergeser ke dorsal.
Akhirnya tunas pancreas ventral berada tepat
dibawah dan dibelakang tunas pancreas dorsal.

Pancreas
Kemudian parenkhim maupun saluran tunas
pancreas dorsal dan ventral bersatu.
Tunas ventral membentuk processus
uncinatus dan bagian bawah caput pancreas.
Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas
dorsal.
Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi)
terbentuk dari bagian distal saluran pancreas
dorsal dan seluruh saluran pancreas ventral.
Bagian proximal saluran pancreas dorsal
menutup atau sebagai saluran kecil:

Ductus pancreaticus accesorius (santorini)

Pancreas
Ductus pancreaticus mayor bersama-sama dengan ductus
choledochus bermuara di papila duodeni mayor.
Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada papila duodeni minor.

Pancreas
Pulau-pulau langerhans.
Berkembang dari jaringan parenchim pancreas pada ketiga kehidupan
janin.
Tersebar diseluruh kelenjar.
Sekresi insulin dimulai bulan ke-5.
Kadar insulin janin tidak tergantung pada kadar insulin ibunya.

Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid


gut)
Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat memanjangnya usus
dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk jerat usus primer.
Pada puncaknya jerat ini tetap berhubungan dengan kandung telur
melalui ductus vitellinus yang sempit.
Bagian cranial jerat usus akan membentuk:
Bagian distal duodenum
Yeyenum
Ileum (sebahagian)

Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid


gut)
Bagian caudal jerat usus akan membentuk:
Bagian bawah illeum
Caecum
Appendix
Colon ascenden
2/3 proximal colon transfersum

Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid


gut)
Perbatasan antara bagian cranial dan caudal jerat usus: ductus
vitelinus tetap ada pada orang dewasa yang dikenal sebagai:
Diferticulum meckel dan diverticulum illeal
Hernia phisiology
Pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat terutama bagian
cranialnya.
Akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang
serentak, rongga perut untuk sementara terlalu kecil untuk
menampung jerat-jerat usus ini.
Akibatnya jerat ini memasuki celom extra embrional dan tali pusat
(hernia umbilicalis phisiologic) yang terjadi pada minggu ke
enam.

Perputaran usus tengah


Bersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, jerat
usus sederhana akan berputar disekitar poros yang
dibentuk oleh A.Mesenterica superior.
Perputaran terjadi 270o yang terdiri atas:
90% selama herniasi
180o selama jerat usus kembali ke rongga perut.
Perputaran ini berlawanan dengan arah jam.
Usus besar juga cukup bertambah panjang, sedangkan
yeyenum dan ileum selain bertambah panjang juga akan
membentuk jerat-jerat bergelung selama perputaran.

Retraksi Jerat yang mengalami Herniasi


Akhir bulan ke-3 jerat usus yang mengalami herniasi
mulai kembali kedalam rongga perut.
Hal ini mungkin disebabkan:
Menghilangnya mesonephros.
Berkurangnya pertumbuhan hati.
Bertambah luasnya rongga perut.

Bagian proximal yeyenum merupakan bagian pertama


yang masuk dan mengambil tempat disisi kiri.
Jerat yang masuk berikutnya makin lama makin
menetap disisi kanan.
Gelembung caecum yang merupakan bagian caudal
jerat usus sederhana terakhir masuk ke rongga perut.
Untuk sementara terletak langsung dibawah lobus
kanan hati.

Retraksi Jerat yang mengalami Herniasi


Dari sini gelembung caecum bergerak turun kedalam fosa
iliaca kanan, sambil membentuk:
Colon ascenden
Flexura hepatica
Selama proses ini ujung distal gelembung caecum
membentuk sebuah diverticulum yang sempit : - Appendix
sederhana
Appendix berkembang selama penurunan colon, sehingga
kedudukan terakhir terdapat:
Dibelakang caecum
Dibelakang colon

Perkembangan usus sederhana belakang


Usus sederhana belakang membentuk:
1/3 distal colon transversum
Colon ascendens
Sigmoid
Rectum
Bagian atas canalis analis
Bagian usus sederhana belakang bermuara kedalam
cloaka (suatu rongga yang di lapisi entoderm yang
berhubungan langsung dengan entoderm permukaan).
Pada pertemuan antara entoderm dan ektoderm
terbentuk membrana cloacalis.
Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum
urorectal pada sudut antara alantois dan usus belakang.
Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi
cloaka menjadi :
Sinus urogenitalis sederhana (depan)
Canalis anorectalis (belakang)

Perkembangan usus sederhana belakang

Ketika mudigah berumur 7 minggu, septum urorectal mencapai membran cloacalis


yang akan terbagi menjadi :

Membran analis (dibelakang)


Membran urogentalis (didepan)

Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim. Pada minggu ke 8


selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi lobang anus
atau proktodium.
Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan terbuka antara
rektum dan dunia luar.
Bagian atas canalis analis berasal dari entoderm dan didarahi oleh A.mesenterica
inferior
Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan didarahi oleh A.pudenda
interna.
Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum.

ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam


tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut
hingga lambung.
Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses
pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Pengertian
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem
organ pada manusia dan hewan multisel yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut.

sistem pencernaan

Saluran pankreas
Hati
Kantung empedu
Kelenjar ludah
Usus dua belas jari
Parotis
(duodenum)
Submandibularis (bawah rahang) Saluran empedu
Usus tebal / Kolon
Sublingualis (bawah lidah)
Kolon datar
Rongga mulut
(tranverse)
Kolon naik
Tekak / Faring
(ascending)
Lidah
Kolon turun
Kerongkongan / Esofagus
(descending)
Usus penyerapan
Pankreas
(ileum)
Lambung
Sekum
Umbai cacing
Poros usus /
Rektum

1. Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan
air . Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap
yang berakhir di anus.
Terdapat organ perasa : Lidah
Terdapat 3 kelenjar ludah:
1. kelenjar parotis
2. kelenjar submaksilaris
3. kelenjar submandibularis

2. Faring
Faring adalah tenggorok atau kerongkongan.
Fungsi
Faring digunakan sebagai alat pernafasan dan pencernaan. Pada
manusia faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi.

3. Kerongkongan
kerongkongan adalah tabung (tube) berotot
pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam
lambung. Makanan berjalan melalui esofagus
dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring yang
menghubungkan esofagus dengan rongga
mulut pada ruas ke-6 tulang belakang.

4. Lambung
Lambung adalah organ tubuh setelah kerongkongan yang berfungsi
untuk menghancurkan atau mencerna makanan yang ditelan dan
menyerap sari atau nutrisi makanan yang penting bagi tubuh.
Terdiri dari 3 bagian yaitu
Kardia.
Fundus.
Antrum

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan


berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzimenzim
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
Lendir
melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung

Asam klorida (HCl)


menciptakan suasana yang sangat asam
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri
Prekursor pepsin
enzim yang memecahkan protein

5. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari).

6. Kantung empedu
Kantung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jari melalui saluran empedu.

Kantong Empedu
2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah
dan kelebihan kolesterol

7. Hati
Hati adalah sebuah organ dalam manusia yang memainkan
peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis
protein plasma, dan penetralan obat.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang
kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan
vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluhpembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah

8. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri
dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Enzim
Enzim
Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut
diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:
Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;
Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;
Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

Struktur
Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau
lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi
memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat
terserap sempurna.

Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air


akan diserap pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke
vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain
dan bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.
Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.

jejunum
jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia
dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter
adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat
jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet.

ileum
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia ini memiliki panjang sekitar
2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan
oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit
basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam
empedu.

kolon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air
dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak
(ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun
(descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus
buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan
"kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan
"kolon kiri".

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi


mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi
juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K
fungsi normal dari usus

Sekum
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah
anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan
serta bagian kolon menanjak dari usus besar.

Appendix / usus halus


Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus
buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah
dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis
(infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris,
vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu
tabung yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio.


Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10
cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun
lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing
bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah
organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang
berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf
yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika
defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.

Anus
Dalam anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: nus) adalah
sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaand an
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan
fungsi utama anus.

HISTOLOGI

SALURAN CERNA, DIMULAI DARI:


MULUT
RONGGA MULUT
ESOFAGUS
LAMBUNG
USUS KECIL / USUS HALUS,
YANG TERDIRI DARI : DUODENUM, YEYUNUM, DAN ILEUM
USUS BESAR / COLON
REKTUM
ANUS

STRUKTUR HISTOLOGIS
SALURAN CERNA
Ada 4 lapisan dasar pada saluran cerna, dari bagian dalam keluar:
1. LAPISAN MUKOSA, yang terdiri dari 3 lapisan yaitu:
Lapisan epitel
Lapisan / lamina propria
Lapisan muskularis mukosa
2. LAPISAN SUB MUKOSA
3. LAPISAN MUSKULARIS
4. LAPISAN SEROSA / ADVENTITIA

RONGGA MULUT
Dibatasi oleh bibir, rongga
mulut, terdiri dari:
Epitel: berlapis gepeng tanpa
zat tanduk
Bagian atap rongga mulut
yang keras dan lunak.
Bagian tengah dengan bagian
yg menonjol (disebut uvula)
Lidah : Permukaan bawahnya
licin, permukaan atasnya
kasar, karena ada papil2
lidah.

Ada 4 tipe papil lidah:


Papila filiformis, bentuk kerucut, tidak ada taste bud
Papila fungiformis, bentuk seperti jamur, ada taste
bud
Papila foliata, bentuk seperti daun, terdapat pada
binatang
Papila sirkum valata, papil yg besar, letak dibawah
lidah

GIGI
Gigi dewasa normal berjumlah 32 gigi tetap
Gigi terletak diantara lengkung maksila (atas) dan mandibula (bawah)
Pada tiap quadran gigi ada 8 buah gigi yang terdiri dari:
2 buah gigi INSISIVUS
1 buah gigi CANINUS
2 buah gigi PREMOLAR
3 buah gigi MOLAR

STRUKTUR HISTOLOGIS GIGI

ESOFAGUS
Lapisan mukosanya, adalah:
EPITEL BERLAPIS GEPENG TANPA ZAT TANDUK
Pada lapisan sub mukosanya banyak ditemukan kelenjar

LAMBUNG

BAGIAN LAMBUNG DAN


STRUKTUR HISTOLOGIS
LAMBUNG
EPITEL LAMBUNG: Epitel selapis torak tanpa sel Goblet
Lapisan mukosa lambung membentuk lekukan2 yg disebut
Foveola Gastrika
Pada dasar Foveola Gastrika ditemukan banyak kelenjar
lambung.
Kedalaman FOVEOLA GASTRIKA pada tiap bagian lambung
berbeda.

BAGIAN-BAGIAN LAMBUNG
KARDIA GASTER 5 A

FUNDUS GASTER 5 B

USUS HALUS
Merupakan tempat pencernaan makanan tahap akhir.
Usus halus adalah tempat penyerapan/absorpsi makanan
Ada 3 bagian usus halus yaitu:
Duodenum
Yeyunum
Ileum
Epitel pada usus halus adalah:
EPITEL SELAPIS TORAK DENGAN SEL GOBLET

Makin kearah bawah, sel Goblet bertambah banyak.


Epitel usus halus mempunyai lekukan-lekukan yang
berfungsi untuk memperluas penyerapan, yaitu:
Ada lipatan mukosa yang disebut VILI INTESTINALIS
Lipatan lapisan mukosa dan lap sub mukosa disebut
PLIKA SEMI SIRKULARIS KERKRINGI
Lipatan di ujung vili intestinalis disebut MIKRO VILI /
BRUSH BORDER. Pada mikrovili terdapat enzyme yang
mempermudah penyerapan makanan. Mikrovili
memperluas 20 x utk penyerapan

DUODENUM
( PERALIHAN DARI PILORUS ke DUODENUM)

YEYUNUM

ILEUM

USUS BESAR
COLON
Pada colon tidak mempunyai lipatan vili intestinalis, karena
tidak berfungsi untuk penyerapan makanan, hanya terjadi
penyerapan air untuk membentuk massa faeces.
Pada lamina propria tunika mukosa banyak ditemukan sel2
limfosit yg berfungsi untuk pertahanan terhadap kuman /
bakteri.
Lapisan muskularis baik yang sirkuler maupun longitudinal
membentu untaian berupa pita yang disebut TAENIA COLLI.
Pada bagian bawah colon terdapat tonjolan kecil yang
bertangkai disebut : APPENDIX. Bila meradang disebut
APPENDICITIS.

KOLON 9A & APPENDIKS 9 B

REKTUM
Pada rectum terdapat vena
vena besar yang disebut
VENA VENA HAEMORHOID

FISIOLOGI
SISTEM SALURAN
CERNA

Fungsinya : Memindahkan nutrien, air, dan


elektrolit dari makanan yang kita telan ke
dalam lingkungan internal tubuh.

4 proses pencernaan dasar


Motilitas
Sekresi
Pencernaan
Penyerapan
Eliminasi

Motilitas
Kontraksi otot untuk mendorong ( propulsif )
dan mencampur isi saluran cerna
Otot polos disaluran cerna
mempertahankan kontraksi tingkat rendah
yang menetap (Tonus)

Motilitas
Gerakan mendorong ( propulsif )
Gerakan mencampur
- mencampur makanan dengan getah pencernaan
- mempermudah penyerapan dengan
memajankan isi saluran cerna ke permukaan
serap saluran cerna

Sekresi
Getah pencernaan disekresikan kedalam lumen saluran cerna oleh
kelenjar eksokrin
Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen
organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan (enzim,garam
empedu, atau mukus)

Sekresi
Sel-sel endokrin yang terletak di dinding saluran cerna mensekresikan
hormon pencernaan kedalam darah yang membantu pengontrolan
motilitas pencernaan dan sekresi kelenjar eksokrin.

Pencernaan
Kata pencernaan (digestion) merujuk kepada penguraian biokimiawi
struktur kompleks makanan menjadi satuan-satuan yang lebih kecil
dan dapat diserap

Pencernaan
Pencernaan dilaksanakan oleh proses hidrolisis.
Pada proses hidrolisis terjadi pengeluaran H2O ditempat ikatan yang
semula menyatukan subunit-subunit kecil ini untuk membentuk
molekul nutrien

Pencernaan
Enzim-enzim pencernaan bersifat spesifik untuk ikatan yang dapat
dihidrolisis
Sewaktu bergerak melalui saluran cerna, makanan menjadi subyek
berbagai enzim, yang masing-masing menguraikan molekul makanan
lebih lanjut
Dengan cara ini, molekul-molekul makanan yang besar diubah
menjadi unit-unit kecil yang dapat diserap

Penyerapan
Di usus halus, pencernaan telah tuntas dan terjadi sebagian besar
penyerapan. Melalui proses penyerapan, unit-unit kecil makanan yang
dapat diserap yang dihasilkan oleh pencernaan, bersama dengan air,
vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran cerna kedalam
darah atau limfe.

Eliminasi
Organ pencernaan yang terakhir adalah usus besar yang terdiri dari kolon,
sekum,apendiks, dan rektum.
Dalam keadaan normal kolon menerima 500 ml kimus dari usus halus setiap
hari. Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak
dapat dicerna, komponen empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Zat-zat
yang tersisa untuk dieliminasi merupakan feses.
Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi.
Feses akan dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter
anus internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas dan rektum serta kolon
sigmoid untuk berkontraksi lebih kuat. Apabila sfingter anus eksternus (terdiri
dari otot rangka) juga melemas maka akan terjadi defekasi.
Peregangan awal di dinding rektum menimbulkan rasa ingin buang air besar.

Mulut
Pintu masuk ke saluran cerna adalah melalui mulut atau rongga oral
Lalu ada Lidah yang terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara
volunter menuntun makanan didalam mulut sewaktu mengunyah
dan menelan

Langkah pertama mastikasi oleh gigi


Fungsi mengunyah :
1.untuk menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan yg
lebih kecil
2.untuk mencampur makanan dgn liur
3.untuk merangsang kuntum kecap

Saliva (Liur )
Liur memulai pencernaan
karbohidrat
Liur merupakan sekresi yg
berkaitan dengan mulut
dihasilkan oleh 3 kelenjar liur
utama
Bagian liur yang paling
penting adalah
amilase,mukus,dan lisozim

Fungsi Liur
Liur memulai pencernaan dimulut melalui
kerja amilase mengubah amilum
maltosa (pencernaan kimiawi/enzimatik)
Mencampur dan membasahi makanan
sehingga mudah ditelan.
Memecah material makanan sehingga
dapat dirasakan oleh reseptor pengecap
Menghasilkan ion bicarbonat sebagai
penyangga makanan yang bersifat asam.
Enzym (lysozyme): membantu membunuh
bakteri

Faring dan Esofagus


Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esogafus adalah menelan.
Menelan dimulai ketika suatu bolus secara sengaja di dorong oleh
lidah ke belakang mulut menujung faring

Tahap bukal : makanan dikumpulkan


dipermukaan atas lidah sebagai bolus yang
lembab. Kemudian bolus didorong ke dalam
faring.
Tahap faringeal : faring tertarik ke atas di
bawah
dasar
lidah,
inlet
laringeal
berkonstriksi, dan epiglotis menutupi laring
untuk mencegah makanan masuk trakea.
Otot-otot faring kemudian mendorong bolus
ke dalam esofagus bagian atas.
Tahap
esofagus:
gelombang
peristaltik
membawa bolus ke bawah terus ke lambung.

Lambung
Lambung adalah rongga seperti kantong yg
berbentuk
J,
di
bagi
3
bagian
;
fundus,korpus,antrum
Lambung memiliki 3 fungsi penting :
fungsi terpenting adalah menyimpan
makanan yg masuk hingga dapat disalurkan
ke usus halus
mengeluarkan HCL (asam hidroklorida)
enzim pencernaan protein
melalui gerakan mencampur lambung,
makanan yang tertelan dihaluskan kimus

Sekresi Asam Hidroklorida

pancreas
Pancreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah
Enzim yg dilepaskan pancreas akan mencerna protein,karbohidrat dan
lemak
Enzim yg dihasilkan : amilase,lipase,tripsinogen

Hati
Hati merupakan organ besar yang memiliki berbagai fungsi
Zat gizi dari makanan masuk ke dalam kapiler dinding usus
kapiler mengalirkan darah ke vena yg bergabung vena porta
darah yg masuk ke dalam hati di olah setelah di olah di alirkan
lagi ke dalam sirkulasi

Kandung empedu dan saluran empedu :


Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu tubuh

Empedu
Fungsi:
1. Emulsifikasi: menurunkan tegangan
permukaan mengemulsikan lemak
2. Menetralkan asam
3. Eksresi: asam empedu dan kolestrol
mengeluarkan racun, obat, dll
4. Kelarutan kolesterol
5. Metabolisme
pigmen
empedu
(bilirubin)

Usus Halus
terletak di antara lambung dan usus
besar
banyak pembuluh darah di dinding usus
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta
terdiri dari tiga bagian : dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).

secara selektif menyerap produk digesti, juga


mengakhiri proses pencernaan yg dimulai di
mulut dan lambung
Proses ini diselesaikan oleh enzim usus halus
(sakrase,laktase,maltase) dan pancreas serta
di bantu empedu dalam hati

Usus besar
terdiri dari caecum, colon
transversa, colon descendens

ascendens,

Fungsi usus besar :


mengabsorbsi 80%-90% air dan elektrolit
mengeksresi sisa dalam bentuk feses

colon

Rektum
Merupakan sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan
berakhir di anus.
Untuk penyimpanan sisa makanan (feses)

Anus
Merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan dimana tempat
pengeluaran sisa makanan yang sudah di ekskresi dalam bentuk
feses.
Terdapat cincin sfingter yang menjaga anus tetap tertutup

Lapar
Nukleus arkuatus hipotalamus berperan sentral dalam kontrol jangka
panjang keseimbangan energi dan berat tubuh serta jangka pendek
asupan makanan sehari-hari. Nukleus arkuatus adalah neuron
berbentuk busur yang memiliki 2 subset neuron.
1 subset mengeluarkan Neuropeptida Y (NPY), salah satu perangsang
nafsu makan paling kuat
1 subset mengeluarkan melanokortin berasal dari
proopiomelanocortin (POMC), terutama -melanocyte stimulating
hormone (-MSH) dari hipotalamus untuk menekan nafsu makan
sekaligus memproduksi melanin (sel penghasil pigmen untuk kulit)
Sel lemak (adiposit) di jaringan adiposa mengeluarkan beberapa
hormon secara kolektif disebut adipokin. Berperan penting dalam
keseimbangan energi dan metabolisme. Berberapa adipokin
dilepaskan dari lemak tersimpan, salah satunya LEPTIN, hormon
esensial bagi regulasi berat tubuh normal (leptin artinya kurus).
Semakin besar simpanan lemak semakin banyak leptin dilepas dalam
darah. Nukleus arkuatus adalah tempat kerja utama leptin. Leptin
menekan nafsu makan sehingga menurunkan konsumsi makanan dan
mendorong penurunan berat dengan menghambat sinyal NPY dan

Sinyal dalam darah lainnya adalah insulin. Hormon yang dikeluarkan oleh pankreas sbg respon peningkatan
konsentrasi glukosa dan nutrien laindi darah setelah makan, merangsang penyerapan, pemakaian, dan
penyimpanan nutrien. Peningkatan insulin secara tepat akan menghambat sel penghasil NPY
Daerah2 neuron ordo kedua yang terlibat dalam keseimbangan energi dan asupan makanan ini adalah :
a.Hipotalamus lateral (LHA) = menghasilkan oreksin, yaitu stimulator kuat asupan makanan
b.Nukleus paraventrikel (PVN) = menghasilkan corticotropin-releasing hormone, yaitu hormon yang bekerja
menstimulasi mengurangi asupan makanan
Dua peptida yang penting dalam jangka pendek asupan makan adalah
. Ghrelin, hormon perangsang nafsu makan poten yang dihasilkan oleh lambung dan diatur oleh status makan.
Sekresi perangsang lapar ini memuncak sebelum makan dan menyebabkan orang ingin makan, kemudian
turun setelah hidangan dimakan. Ghrelin merangsang neuron penghasil NPY di hipotalamus
. peptida YY , pengimbang ghrelin. Dihasilkan oleh usus halus dan usus besar, berada dalam kadar
terendah sebelum makan tetapi meningkat setelah makan dan menandakan rasa kenyang. Peptida ini
merangsang neuron PVN.
PUSAT RASA KENYANG DI BATANG OTAK DIKENAL NUKLEUS TRAKTUS SOLITARIUS, memproses sinyal2 yang
penting dalam perasaan kenyang
Kolesistokinin (CCK), hormon gastrointestinal yang dikeluarkan mukosa duodenum sewaktu pencernaan
makanan. CCK dikeluarkan sebagai respon thdp adanya nutrien di usus halus. CCK mempermudah pencernaan
dan penyerapan nutrien ini

BIOKIMIA

Pencernaan
Merupakan serangkaian proses
penghancuran makanan sehari-hari secara
enzimatis.
Sistem enzimatis dihasilkan dari
- kelenjar liur di mulut
- sel-sel di mukosa lambung
- kelenjar-kelenjar dimukosa intestin
- empedu dari hati
- kelenjar eksokrin pankreas.

Organ sistem Digestif

Saluran pencernaan :
Organ organ yang dilewati oleh makanan
( rongga mulut, pharyng, esophagus,
gaster , Usus halus , dan usus besar)

Organ Asesoris (tambahan):


organ
yang
berfungsi
membantu
pencernaan, tetapi tidak dilewati oleh
makanan (Gigi, Lidah, kelenjar ludah,
pankreas, hepar, dan kandung empedu)

Fungsi Dasar
1. Pemasukan (menelan): Masuknya makanan
kedalam tubuh.
2. Pendorongan: Pergerakan makanan dalam
saluran pencernaan

Peristalsik: gerakan involunter yang


berupa kontraksi dan relaksasi otot polos
pada dinding organ.
3. Pencernaan mekanik:
proses pemecahan
makanan ke molekul yang lebih kecil secara
fisik.

Fungsi dasar
4. Pencernaan kimiawi : Hidrolisis secara
enzimatik dari molekul makanan menjadi zat
yang dapat diserap kedalam tubuh, cth:
monosakrida, asam amino, dan asam lemak
5. Penyerapan: Masuknya hasil akhir proses
digestif seperti vitamin, mineral dan air dari
saluran pencernaan ke dlm darah atau limfe.
Sebagian besar absorpsi tjd di usus halus .
6. Defekasi:
proses pembuangan material
yang tidak tercerna sebagai feses.

ZAT GIZI ESSENTIAL

ASAM AMINO

L-HISTIDIN, L-ISOLEUSIN, L-LEUSIN, L- METIONIN,


L-FENILALANIN, L-TEONIN, L-TRIPTOFAN, LVALIN

ASAM LEMAK

ASAM LINOLEAT

VITAMIN LARUT DALAM AIR


VITAMIN LARUT DALAM
LEMAK

C, B12, ASAM FOLAT, NIASIN, ASAM PANTOTENAT,


B6, B2, B1
A, D, E DAN K (K DAPAT DISINTESIS
MIKROORGANISME USUS)

MIKROMINERAL

Ca, Cl, Mg, P, K, Na

MIKROMINERAL

Cr, Cu, I, Fe, Mn, Mo, Se, DAN Zn

SERAT MAKANAN

SELULOSA, HEMISELULOSA, PEKTIN, LIGNIN


DAN GUM

AIR
ENERGI

PENGGUNAAN KARBOHIDRAT, LEMAK DAN


PROTEIN DALAM BERBAGAI PERBANDINGAN

Pencernaan mulut
Saliva merupakan sekret dari kelenjar-kelenjar di mulut:
- kelenjar submaksilaris
- kelenjar liur subligualis
- kelenjar liur parotis
- kelenjar liur bukalis

Komposisi saliva
Saliva merupakan cairan kental tidak berwarna.
Kandungan air 99.42%
Zat organik (ptialin dan musin)
Zat anorganik berupa ion-ion Ca, Mg, Na, K, P, Cl,
HCO3, dan SO4
pH berkisar 6,35 6,85

SALIVA
KANJI
(STARCH)
NASI, ROTI
GLIKOGEN

AMILASE LIUR
MULUT
(PTYALIN)

amilase
amilum + H2O

MALTOSA
+
MALTOTRIOSA
+
DEXTRIN

maltosa (disakarida)
maltase

maltosa + H2O
Amilase liur mulut :

Menghidrolisis ikatan 1-4 Glikosida


Tidak aktif pada Ph<4

glukosa (monosakarida)

MEKANISME PENGELUARAN LUDAH


makanan
reseptor

rongga mulut

sensori
otak
motorik

Pencernaan lambung
Getah lambung merupakan campuran sekret
tiga macam kelenjar mukosa lambung.
1. Lapisan sel chief
terdiri
dari
lapisan
sel
mukosa
lambung.
mengsekresi suatu zimogen (proenzim)
pepsinogen.
pepsinogen
diaktifkan
oleh
HCl
lambung pepsin, pH optimum 1.52.5

2. Lapisan sel pariental


terdiri dari beberapa lapis sel mukosa
lambung
mengsekresi HCl sehingga terjadi
peningkatan kadar BHCO3 sementara
dalam darah----Alakali Netide
3. Sel Epitel kolumnar mukosa lambung
mensekresi musin, suatu glikoprotein
(sebagai
pelumas
makanan
juga
melapisi mukosa lambung memproteksi
terhadap pengaruh HCl lambung)

Komposisi getah lambung


Kandungan getah lambung sebanyak 99,4%
Senyawa organik : musin, suatu glukoprotein , enzim
proteolitik, pepsin dan renin, lipase
Senyawa anorganik berupa ion H, Na, K, Cl dan P

Fungsi HCl Lambung


Sebagai aktivator pepsinogen
Sebagai antiseptik
Membantu pemecahan bahan makanan di
lambung.
HCl yang tiba bersama chyme di
duodenum,
merupakan
aktivator
di
duodenum.
membunuh kuman yang terdapat pada
makanan
Pengosongan lambung
isi lambung sedikit demi sedikit memasuki
duodenum, dalam jangka 3-5 jam

MEKANISME PENGELUARAN GETAH LAMBUNG

makanan

ludah (rongga mulut)

(aroma, bentuk, warna)

lambung
gastrin

getah lambung

pencernaan mekanik
bubur makanan (chyme)
pencernaan kimiawi

PENCERNAAN KIMIAWI di LAMBUNG

Pepsinogen

H+

pepsin

pepsin + suasana asam

Protein
polipeptida
(asam amino
bebas)

ENZIM-ENZIM
PANKREAS
PROTEOLITIK
Tripsin: memecah peptida pada gugus asam
amino basa
Khimotripsin: memecah ikatan peptida pada
asam amino tidak bermuatan (seperti asam
amino aromatik)
Elastase: memecah ikatan asam amino
glisin, alanin dan serin
Enterokinase
Tripsinogen
tripsin
Tripsin
Khimotrisinogen

khimotripsin

KARBOKSIPEPTIDASE
Eksopeptidase: memecah ikatan
terminal karboksi peptide sehingga
membebaskan asam amnitunggal
Amilolitik enzim
-Amilase
:
memecah
glikosida
Lipolitik enzim
Triggliserida

lipase

(Triasil gliserol)

ikatan

monogliserida
+ asam lemak

KOLESTRO ESTERASE

1,4

Empedu
Diproduksi di hati, disimpan dalam
kantung empedu
Kantong empedu akan mengosongkan
isinya selama proses pencernaan
berlangsung di intestin.
Pegosongan
kantung
dirangsang
oleh
kelosistokinin.
Selama dalam kantung
mengalami
pemekatan
absorpsi air

empedu
hormon
empedu
melalui

Susunan
1. Natrium bikarbonat, natrium chlorida
2. Asam empedu
Primer : asam kolat, asam kenodeoksi
kolat
Skunder : asam deoksi kolat, asam litho
kolat
3. Lesitin
4. Kolesterol
5. Pigmen empedu (bilirubin)
6. Protein
7. Hasil metabolisme dan sekresi hati,

ENZIM-ENZIM GETAH USUS


1. Aminopeptidase
eksopeptidase : menghidrolisis ikatan
peptida disebelah asam amino terminal
dipeptidase
2. Disakharidase
Maltase (- glukosidase): Memisahkan
glukosa dari 1-4 oligo-sakharida
Isomaltase (-dekstrinase):
Menghidrolisa ikatan 1-6 - limit
dektirin
LAKTASE ( GALAKTOSIDASE) :
MEMISAHKAN GALAKTOSA DARI
LAKTOSA

3. Fosfatase: Memisahkan fosfat dari fosfat


organik
4. Polinukleotidase:
Memecah
nukleat menjadi nukleotida

asam

5. Nukleosidase (nukleosida fosforilase) :


Memecah
nukleosida
menjadi
basa
nitrogen dan pentosa fosfat.
6. Fosfolipase: Memecah fosfolipid menjadi
gliserol, asam lemak, fosfat dan basa
kholin.

Hasil akhir pencernaan


Karbohidrat : monosakharida (glukosa,
galktosa dan fruktosa
Protein: asam amino dan dipeptida
Triasilgliserol (lemak trigliserida):
Asam lemak, gliserol dan monoasil gliserol
(monogliserida)
Asam nukleat :nukleobasa, nukleosida
dan pentosa
Makanan serat : tidak dicerna oleh
enzim (manusia)

Lintas metabolik glukosa dalam hati


Glikogen

GLUKOSA 6-FOFAT

Glukosa darah

Triasil gliserol
piruvat
NADPH

kolesterol
Asam
lemak

Pentosa fosfat
Asetil Ko-A

CO2 + H2O

Pencernaan Protein
Protein masuk hihidrolisis menjadi asam amino dalm
saluran pencernaan
Protein merangsang pengeluaran hormon gastrin
yang akan merangsang pengeluaran HCl

Lintas metabolik asam amino dalam hati


Protein hati
Plasma protein
Produk
khusus
Asam amino
darah

ASAM AMINO
glukosa
lipida
Asam
lemak

NH3
Asetik KoA

CO2 + H2O

urea

Pencernaan lemak
Senyawa triasil gliserol dimulai dalam usus halus,
zimogen diubah menjadi lipase aktif
Asilgliserol diemulsifikasi menjadi
----diserap oleh sel-sel usus

butiran

Senyawa asam lemak masuk kedalam laktal.

haslis

Metabolisme asam lemak


Lipida hati

ASAM LEMAK

Plasma lipoprotein

Plasma asam lemak bebas

Garam empedu
Badan keton
kolesterol
Asetil Ko-A

CO2 + H2O

darah

PATOFISIOLOGI

Faktor Genetik
Penurunan sitokin antiinflamasi
peningkatan sensitisasi pada usus
polimorfisme genetik berhubungan
dengan protein dari sistem reuptake synaptic serotonin serta
reseptor polimorfisme alpha adrenergik
memengaruhi motilitas dari usus.
Pada pasien gangguan gastrointestinal fungsional terjadi
hiperaktifitas dari axis hypothalamus pituitarity adrenal.

Faktor Psikososial
Stres
dispepsia fungsional
Emosi labil memberikan kontribusi terhadap
perubahan fungsi gastrointestinal sebagai
akibat dari pengaruh pusat dienterik
mengaktifkan reaksi disfungsi otonomik
traktus gastrointestinal yang dapat
menyebabkan gejala sakit perut berulang.

Pengaruh Flora Bakteri


helicobacter pylori
merubah sel neuroendokrin lambung

peningkatan sekresi lambung dan menurunkan kadar


somatostatin.

Gangguan motilitas dari saluran pencernaan

Stres mengakibatkan gangguan motilitas gastrointestinal.


Gastric scintigraphy
measure

ultrasonography

dan

barostatic

menunjukkan terganggunya distribusi makanan didalam


lambung, dimana terjadi akumulasi isi lambung pada perut
bagian bawah dan berkurangnya relaksasi pada daerah
antral.

Hipersensitivitas viseral
Sensasi viseral ditransmisikan ke gastrointestinal ke otak
dimana sensasi nyeri dirasakan.
Peningkatan persepsi nyeri sentral berhubungan dengan
peningkatan sinyal dari usus.
Peningkatan perangsangan pada dinding perut menunjukkan
disfungsi pada aktivitas aferen
Terganggunya aktivitas serabut aferen lambung sehingga
menyebabkan timbulnya gejala dispepsia.

Daftar Pustaka
T.W. Sadler.2013. Embriologi Kedokteran Langmann Edisi 12: Sistem
Pencernaan. Jakarta:EGC
Guyton, Hall.2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12 : Sistem
Pencernaan. Singapore:Elsevier
Anthony L. Mescher.2011. Buku Histologi Dasar Junqueira Edisi 12 :
Sistem Pencernaan. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai