Anda di halaman 1dari 36

PERKEMBANGAN SISTEM

PENCERNAAN
Oleh:
KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK

1. Baiq Lili Kartin Aprilia (E1A018007)


2. Bentan Nuijie Tamanolies (E1A018010)
3. Devi Ihya Nabila Putri (E1A018013)
4. Diki Prayuda (E1A018016)
5. Fitria savira (E1A018029)
Pembentukan saluran pencernaan

Saluran pencernaan primitif terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus depan


(fore gut), usus tengah (mid gut), dan usus belakang (hind gut).
• Usus depan: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron
bagian anterior, yang akan diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus depan
akan menjadi rongga mulut, faring, esofagus, lambung dan duodenum.
• Usus tengah: daerah arkenteron antara usus depan dan usus belakang.
Usus tengah akan menjadi yeyunum, ileum dan kolon .
• Usus belakang: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap
arkenteron bagian posterior, yang akan diikuti oleh mesoderm splanknik.
Usus belakang akan menjadi rektum dan kloaka atau anus.Epitel saluran
pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus –
dari ektoderm.
Pembentukan saluran
pencernaan

Foregut
ujung cephalic, foregut berikatan secara
temporer dengan membran ectodermal-
endodermal: membran buccopharyngeal
pada mns minggu ke 4 sobek/terbuka:
berhubungan dengan rongga amnion dan usus
primitif à rongga oral

midgut
Midgut à kantung yolk dihubungkan dengan
tangkai yang besar disebut: duktus vitelin

hindgut
Usus belakang à minggu ke 7 membran
proktodeum pecah à terbuka: membran kloaka
Pembentukan saluran pencernaan

Diagram pembentukan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (hati &


pankreas)

• Tabung pertama, memanjang ke seluruh panjang tubuh embrio à menjadi saluran/ tabung
pencernaan à forgut (usus depan), midgut (usus tengah), hindgut (usus belakang). Bagian
anterior berbatasan dengan stomodeum; bagian posterior berbatasan dengan
proktodeum.
• Pada bagian posterior dari farings, tabung pencernaan menyempit membentuk esofagus,
kemudian lambung, usus halus dan usus besar
• Turunan endoderm à hanya akan menjadi lapisan epitel saluran pencernaan saja dan
kelenjar pencernaan
• Sel-sel mesenkim mesodermal akan mengelilingi tabung untuk menjadi otot peristalsis
USUS DEPAN
Esophagus
• Bagian usus depan memanjang dari membran buccopharyngeal ke
divertikulum respirasi yang disebut pharyngeal gut / lengkung farinks.
• Bagian yang tersisa memanjang dari divertikulum respiratoris ke kuncup hati
• Esofagus – berkembang dari usus depan antara divertikulum respiratoris dan
lambung
• Dinding otot berkembang dari mesoderm splanchnic (1/3bagian atas-otot
skelet, pertengahan 1/3-campuran dan 1/3 bagian terbawah otot polos)

Perkembangan Esophagus
Kelainan Kongenital
Atresia Oesopagus & Fistula Oesophagotrachealis

• Disebabkan karena :
1. Penyimpangan septum eosophagotracheale ke posterior
2. Faktor mekanik yg mendorong dinding dorsal usus depan
sederhana ke arah anterior
• Bentuk yg paling sering ditemukan:
1. Bagian proximal berakhir sebagai kantong buntu
2. Bagian distal dihubungkan dengan trachea melalui
saluran sempit
Lambung

• Mulai minggu ke-4 à berupa


pelebaran usus depan yang
berbentuk kumparan
• Minggu berikutnya à kedudukan
sangat berubah, karena:
1. perbedaan kecepatan pertumbuhan pada
berbagai dindingnya
2. perubahan kedudukan alat-alat di sekitarnya
Lambung
• Muncul sebagai hasil dilatasi fusiform dari usus depan
• Bentuk dan posisi berubah karena pertumbuhan diferensial dan perubahan organ
sekelilingnya
• Lambung mengalami rotasi 90 derajat di sekitar sumbu longitudinal;
 Sisi kiri menjadi permukaan anterior dan sisi kanan menjadi permukaan posterior
 Perbatasan kiri tumbuh lebih cepat daripada sebelah kanan yang menyebabkan
pembentukan greater and lesser curvatures
• Ujung pilorus pindah ke kanan dan ujung
kardiak pindah ke kiri
• Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu
memanjang dan sumbu antero posterior.
• Di sekitar sumbu memanjang, lambung melakukan putaran 90o searah
jarum jam.
• Akibatnya :
– Sisi kiri menghadap ke depan
– Sisi kanan menghadap ke belakang
– N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan
– N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang
• Selama perputaran, bagian dinding posterior lambung tumbuh lebih
cepat dari bagian depannya. Hal ini mengakibatkan terbentuknya : –
curvatura mayor – curvatura minor
Perkembangan Lambung
• Pada tingkat perkembangan ini, lambung terikat di dinding dorsal dan
ventral tubuh melalui mesogastrium dorsal dan ventral
• Perputaran di sekitar sumbu memanjang menarik mesogastrium dorsal
ke kiri  membantu pembentukan bursa omentalis (kantong
peritonium posterior lambung)
Kelainan kongenital Lambung

• Stenosis Pylorus
– Karena otot pylorus menebal à
penyempitan rongga pylorus à perjalanan
makanan tersumbat sehingga anak muntah
hebat dan proyektil
Duodenum
• Terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah
• daerah kuncup liver menandai junction antara bagian usus dengan stomach
• Pada awalnya, duodenum berupa tabung lurus, tetapi karena adanya rotasi lambung,
duodenum membentuk struktur C dan terdapat di sebelah kiri
• Kepala pankreas tumbuh ke arah cekungan duodenum
• Kedua pankreas dorsal &ventral bergabung & berada pada posisi retroperitoneal.
• Selama bulan kedua, lumen duodenum menjadi bebas dari sel
Hati dan Kandung Empedu
• Terbentuk dari epitel endoderm pada ujung distal fore gut (pertengahan minggu ke-3) à
diverticulum hepatis (tunas hati)
• Tunas hati à proliferasi cepat berkas-berkas sel dan menembus septum transversum
(lempeng mesoderm) à hubungan tunas hati dan duodenum menyempit à saluran
empedu terbentuk à terbentuk tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung empedu
dan ductus cysticus
Hati dan Kandung Empedu

• Bagian divertikulum hati yang terdekat


dengan tabung pencernaan terus berfungsi
sebagai saluran pembuang/ drainage duct
dari hati dan bercabang serta
menghasilkan: empedu
• Hubungan antara bagian divertikulum hati
yang aktif proliferasi dan usus depan
menyempit dan menjadi saluran empedu
• Kuncup sistik tumbuh dari saluran empedu
membentuk kantung empedu dan duktus
sistik
• Sel darah, sel Kupffer dan jaringan ikat dan
sel-selnya berkembang dari mesoderm
septum transversum.
• Selama minggu ke10, hati membentuk 10%
berat badan , sedangkan saat lahir hanya
tinggal 5%
Hati dan Kandung Empedu

• Selama perkembangan:
sel epitel hati + v.vitelinae + v.umbilicus à
membentuk sinusoid hati
• Diferensiasi tali-tali hati à membentuk jaringan parenkim hati
dan jaringan yang melapisi ductus biliaris
• Salah satu pembentukan empedu oleh sel-sel hati (minggu ke
12)
• Pada saat ini, kandung empedu dan ductus cysticus telah
berkembang. Ductus cysticus bersatu dengan ductus
hepaticus membentuk ductus choledochus dimana empedu
memasuki saluran pencernaan (isi saluran pencernaan
berwarna hijau gelap)
• Perubahan kedudukan duodenum bermuara ductus
choledochus berangsur-angsur bergeser dari anterior ke
posterior kemudian ductus choledochus menghilang di
posterior duodenum
Kelainan Kongenital
1. Atresia kandung empedu
• mulanya kandung empedu merupakan alat yang berongga àproliferasi epitel yang
melapisinya àkandung empedu padat (sementara waktu) à rekanalisasi epitel à
terbentuk rongga tetap empedu
• rekanalisasi tidak terjadi à kandung empedu tetap padat (atresia kandung empedu)
2. Atresia saluran empedu
• Pemadatan saluran di dalam dan luar hati à rekanalisasi tak terjadi àatresia saluran
àanak lahir akan tampak kuning yang tambah lama tambah parah (ikterus)
• Biasanya terbatas hanya pd sebagian kecil ductus choledochus. Kandung empedu
dan ductus hepaticus proximal terhadap atresia sangat melebar.
Pancreas
• Berkembang dari kuncup endoderm dorsal dan ventral yang berasal dari duodenum
• Kuncup ventral berotasi ke kiri dan tinggal di bawah kuncup dorsal à berfusi àmembentuk
pankreas
• Duktus pankreas utama dibentuk oleh penyatuan bagian distal duktus dorsal dari kuncup
dorsal dengan duktus dari kuncup ventral
• Hanya duktus bagian ventral tetap ada sampai dewasa dan yang membawa enzim ke
dalam usus halus. Ketika pankreas mulai rudimen à baik jaringan eksokrin maupun
endokrin mulai dibentuk
• Duktus pankreas asesoris dibentuk dari bagian proksimal duktus kuncup dorsal
• Bulan ketiga – pulau-pulau Langerhans berkembang dari endoderm jaringan pankreas.
• Jaringan ikat kelenjar berkembang dari mesoderm splanknik
• Bulan ke-5, sekresi insulin dimulai
Kelainan Kongenital

1. Pancreas yang berbentuk cincin


– Tunas pancreas terdiri atas 2 bagian yang dalam keadaan
normal bersatu dan berputar sekitar duodenum, sehingga
terletak di bawah tunas pancreas dorsal
– Kadang-kadang bagian kanan berputar secara normal, tapi
bagian kiri bergeser ke arah yang berlawanan, duodenum
dikelilingi oleh pancreas yang berbentuk cincin
– Kelainan ini kadang-kadang menjepit duodenum
menyebabkan penyumbatan
2. Pancreas heterotopik
• Jaringan pancreas dapat ditemukan mulai dari ujung distal
oesopagus sampai puncak jerat usus sederhana
• Paling sering ditemukan pada selaput lendir lambung dan
diverticulum Meckel
USUS TENGAH (Mid Gut)
• Cepat memanjangnya usus dan mesenteriumnya
àterbentuk jerat usus primer
• Pada puncaknya, jerat ini tetap berhubungan dengan
kandung telur melalui ductus vitellinus yang sempit
• Bagian cranial jerat usus akan membentuk:
 Bagian distal duodenum
 Jejenum
 Ileum (sebahagian)
• Bagian caudal jerat usus akan membentuk:
Bagian bawah illeum
Caecum
Appendix
Colon ascenden
2/3 proximal colon transversum
• Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus di sebagian besar
vertebrata atas, termasuk mamalia, reptilia dan burung. Pada
ikan, bagian usus halus tidak begitu jelas dan istilah usus
posterior atau usus distal dapat digunakan sebagai pengganti
ileum.
• Ileum mengikuti duodenum dan jejunum dan dipisahkan dari
sekum katup ileocecal (ICV). Pada manusia, panjang ileum
sekitar 2-4 meter, dan pH biasanya antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa).
• Ileum membentuk tiga perlima distal dari usus halus. Itu
sebagian besar terletak di kuadran kanan bawah.
Dibandingkan dengan jejunum, ileum memiliki dinding yang
lebih tipis, pembuluh darah lurus yang lebih pendek, lebih
banyak jaringan adiposa mesenterika dan lebih banyak
pembuluh arteri.
Perputaran Usus tengah

• pertumbuhan memanjang usus sederhana à berputar


270odi sekitar poros yang dibentuk oleh A.
Mesenterica superior
• Perputaran terjadi 270o, yang terdiri atas:
90% selama herniasi
180o selama jerat usus kembali ke rongga perut
Perputaran ini berlawanan dengan arah jam
• Usus besar juga cukup bertambah panjang
• Jejenum dan ileum selain bertambah panjang juga
akan membentuk jerat-jerat bergelung selama
perputaran
Kelainan Kongenital

1. Fiksasi jerat-jerat usus


• mesenterium tertekan di dinding belakang perut dan bbrp daerah à
selaput bersatu dengan peritonium parietal à jerat-jerat usus tertentu
akan melekat pada kedudukannya
2. Omphalocele
Jerat-jerat usus gagal kembali dari tali pusat ke dalam rongga perut à jerat-
jerat tetap dalam coelom extraembrional dari tali pusat à saat lahir herniasi
jerat-jerat ini menyebabkan pembengkakan yang besar pada tali pusat dan
hanya ditutupi oleh amnion
4. Hernia umbilicalis congenitalis
lapisan otot dan kulit di sekitar pusat tidak ditemukan à lapisan permukaan
hanya dibentuk oleh amnion.
Alat-alat dalaman kembali ke dalam rongga perut, tetapi menerobos lagi
keluar pada masa janin, sehingga menonjol keluar dan ditutupi oleh
peritonium dan amnion tanpa kulit
Pada kasus yang berat semua alat dalaman termasuk hati ditemukan di luar
rongga perut à eventratio viscra abdominis atau gastroschizis
5. Atresia dan stenosis usus

a) Dapat terjadi di semua tempat sepanjang jerat usus


sederhana.
b) Pada atresia (tidak ada rongga sama sekali) biasanya
terbentuk sekat pemisah yang tipis melintasi rongga usus
c) Pada stenosis (penyempitan rongga) mungkin disebabkan
rekanalisasi rongga yang tidak sempurna. Akibat stenosis:
 Peregangan bagian proximal
 Penyempitan bagian distal
d) Biasanya terjadi pada duodenum dengan gejala-gejala:
 Duedonum proximal stenosis sangat melebar
 Muntah-muntah yang hebat dengan cairan berwarna
empedu
USUS BELAKANG (Hind
Gut)
 Usus sederhana belakang membentuk:
◦ 1/3 distal colon transversum
◦ Colon ascendens
◦ Sigmoid
◦ Rectum
◦ Bagian atas canalis analis
 Usus ini bermuara ke dalam cloaka (suatu rongga yang di lapisi
endoderm
 yang berhubungan langsung dengan entoderm permukaan)
 Pada pertemuan antara endoderm dan ektoderm terbentuk membrana
cloacalis
 Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum urorectal pada sudut
antara alantois dan usus belakang

 Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi cloaka menjadi :


◦ Sinus urogenitalis sederhana (anterior)
◦ Canalis anorectalis (posterior)
 Mudigah umur 7 minggu, septum urorectal mencapai membran cloacalis,
yang akan terbagi menjadi :
 Membran analis (posterior)
 Membran urogentalis (anterior)

 Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim. Pada


minggu ke 8 selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang
akan menjadi lubang anus atau proktodium.
 
 Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan
terbuka antara rektum dan dunia luar.
 
 Bagian atas canalis analis berasal dari endoderm dan divaskularisasi oleh
A.mesenterica inferior
 Bagian inferior (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan divaskularisasi
oleh A.pudenda interna
 Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum
Kelainan kongenital

1. Anus imperforatus dan atresia ani


◦ Pada kasus yang ringan canalis analis berakhir buntu pada membran
analis yang hanya dipisahkan oleh sekat pemisah
◦ Pada kasus yang berat dapat ditemukan lapisan tebal jaringan ikat. Ini
bisa disebabkan:
 Kegagalan perkembangan lubang anus
 Atresia recti
2. Fistula recti
◦ Sering berhubungan dengan anus imperforatus.
Dapat ditemukan :
 Antara rectum dan vagina (fistula recto vaginalis)
 Antar rectum dan vesica urinaria atau uretra (fistula
urorectalis)
 Didaerah perineum (fistula recto perinealis)
Terima kasih
Semoga bermanfaat
Mohon maaf Jika ada salah kata baik dari segi
penyampaian materi atau yang lain….

Anda mungkin juga menyukai