Anda di halaman 1dari 6

Nama: M.

Ikhwanul Ichsan
NPM: 2110070100101
Dosen: dr. Nadia Purnama Dewi, M. Biomed
Tugas Embriologi Sistem Pencernaan

Awal sistem pencernaan merupakan perkembangan dari pelipatan kantong kuning


telur yang dilapisi endoderm ke arah sefalo kaudal membentuk usus primitif, yang akan
menjadi sistem pencernaan. Perkembangan embriologi sistem pencernaan dan turunannya
biasanya dibahas dalam 3 bagian, yaitu
(a) Usus depan (foregut), yang terletak di sebelah kaudal tabung faring dan membentang
hingga ke tunas hati;
(b) Usus tengah(midgut), mulai dari sebelah kaudal tunas hati dan berjalan ke suatu tempat
kedudukan, yang pada orang dewasa membentuk pertemuan dua pertiga kanan dan sepertiga
kiri kolon tranversum; dan
(c) Usus belakang (hindgut), yang membentang dari sepertiga kiri kolon tranversum hingga
ke membrana kloakalis. Sedangkan mesoderm akan membentuk jaringan ikat, komponen
otot, dan komponen peritoneum pada sistem pencernaan.

Usus Depan (Foregut)


 Esofagus
Pada minggu ke-4, dinding ventral usus depan terdapat divertikulum respiratorium (tunas
paru) yang berbatasan dengan faring. Diventrikulum berangsur-angsur terpisah dari bagian
dorsal usus depan melalui sebuah pembatas, yaitu septum esofagotrakealis sehingga usus
depan terbagi menjadi bagian ventral yaitu primodium pernapasan (tuba laringotrakheal) dan
bagian dorsal yaitu esofagus.

 Lambung
Pada minggu ke-4, lambung merupakan suatu pelebaran usus depan berbentuk
fusiformis. Pada minggu-minggu berikutnya, bentuk kedudukannya banyak berubah akibat
perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian dindingnya dan perubahan
kedudukan organ-organ di sekitarnya. Perubahan kedudukan lambung paling mudah
dijelaskan dengan menganggap bahwa organ ini berputar mengelilingi sumbu panjang dan
sumbu anteroposterior. Pada sumbu memanjangnya, lambung melakukan perputaran 90°
searah jarum jam, sehingga sisi kirinya menghadap depan dan sisi kanannya menghadap
belakang. Oleh karena itu, nervus
Pada minggu ke-5 primordium limpa terbentuk sebagai proliferasi mesoderm di antara
kedua lembaran mesogastrium dorsal. Dengan berlanjutnya rotasi lambung, mesogastrium
dorsal memanjang dan bagian yang berada di antara limpa dan garis tengah bagian yang
berada di antara limpa dan garis tengah bagian dorsal membelok ke kiri dan menyatu dengan
peritoneum dinding abdomen posterior, dan bagian yang menyatu ini akan berdegenerasi.
Limpa yang berkedudukan intraperitoneal kemudian dihubungkan dengan dinding tubuh di
daerah ginjal kiri oleh ligamentum lienorenalis dan ke lambung oleh gastrolienalis.

Omentum minus dan ligamentum falsiformis yang berasal dari dari mesogastrium
ventral. Korda hepatik tumbuh ke dalam septum sehingga korda ini menjadi menipis untuk
membentuk:
a) Peritoneum hati
b) Ligamen falsiformis (memanjang dari hati ke ventral dinding tubuh) – tepi bebas berisi
vena umbilikalis yang setelah lahir berobliterasi untuk membentuk ligamentum rotundum
dari hati (ligamentum teres hepatis).
c) Omentum minus (memanjang dari lambung dan duodenum atas ke hati) – Tepi bebasnya
menghubungkan duodenum dan hati (ligamentum hepatoduodenalis) berisi duktus biliaris,
vena porta, dan artei hepatika (triad porta). (Crygmle and Presley, 1975; Sadler TW, 2010)

 Duodenum
Bagian saluran usus ini dibentuk dari bagan akhir usus depan dan bagian sefalik usus
tengah. Titik pertemuan krdua bagian ini terletak tepat di sebelah distal pangkal tunas hati.
Karena duodenum terbentuk dari gabungan usus depan dan usus tengah, sehingga duodenum
juga diperdarahi oleh cabang-cabang dari arteri Seliaka yang juga memperdarahi usus depan
dan arteri Mesentrika Superior yang juga memperdarahi usus tengah.
Usus Tengah (Midgut)
Pada minggu ke-5, usus tengah menggantung pada dinding dorsal abdomen dorsal
oleh sebuah mesentrium pendek dan berhubungan dengan kantung kuning telur melalui
ductus vitelinus atau tangkai kuning telur. Pada orang dewasa, usus tengah dimulai tepat di
sebelah distal muara duktus biliaris ke dalam duodenum dan berahkir di antara dua pertiga
proksimal kolon transversum dan sepertiga distalnya. Seluruh panjang usus tengah
diperdarahi oleh arteri mesentrika superior.

Perkembangan gelung usus primer ditandai oleh pemanjangan yang pesat, terutama
dibagian kranial. Sebagai akibat pertumbuhan yang cepat ini dan membesarnya hati yang
terjadi secara serentak, rongga abdomen untuk sementara menjadi terlalu kecil untuk
menampung semua usus,dan gelung tersebut masuk ke rongga selom ekstraembrional di
dalam tali pusat selama minggu ke-6 (hernia umbilikalis fisiologis). Bersamaan dengan
pertumbuhan panjangnya, gelung usus primer berputar melalui sebuah poros yang dibentuk
oleh arteri mesentrika superior. Apabila diihat dari depan, perputaran ini berlawanan arah
dengan jarum jam. Perputaran yang terjadi selama proses herniasi kira-kira 90 derajat.
Pada minggu ke-10, menghilangnya mesonefros, berkurangnya pertumbuhan hati, dan
bertambah luasnya rongga abdomen membuat gelung usus yang mengalami herniasi kembali
ke dalam rongga abdomen. Kembalinya gelung usus ke dalam rongga abdomen juga diikuti
dengan perputaran gelung usus sebesar 180 derajat . Sehingga total rotasi yang terjadi pada
gelung usus selama proses herniasi umbilikalis dan kembali lagi ke dalam rongga abdomen
adalah sebesar 270 derajat.

Usus belakang (Hindgut)


Usus belakang membentuk sepertiga distal kolon transversum, kolon desendens,
sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani. Selain itu endoderm usus belakang ini juga
membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra. Bagian akhir usus belakang bermuara
ke dalam kloaka yaitu suatu rongga yang dilapisi oleh endoderm yang bertemu langsung
dengan ektoderm permukaan. Daerah pertemuan ini disebut membran kloaka.
Pada perkembangan selanjutnya, timbul suatu rigi melintang, yaitu Septum urorektal,
pada sudut antara allantois dengan usus belakang. Sekat ini tumbuh ke arah kaudal membagi
kloaka menjadi: sinus urogenitalis primitif pada bagian anterior dan kanalis anorektalis pada
bagian posterior. Pada minggu ke-7 septum urorektal mencapai membran kloaka dan
membentuk korpus perinealis. Membran kloaka kemudian terbagi menjadi:
a) Membrana Urogenitalis (pada bagian depan).
b) Membrana analis (pada bagian belakang)
Sementara itu, membrana analis ini dikelilingi tonjolan-tonjolan mesenkim, dan pada
minggu ke-8 selaput ini terletak di dasar cekungan ektoderm, membentuk celah anus atau
proktodeum. Pada minggu ke-9 membrana analis koyak sehingga rektum berhubungan
dengan dunia luar. Bagian atas kanalis analis berasal dari endoderm yang diperdarahi oleh
pembuluh darah yang juga memperdarahi usus belakang, yaitu Arteri mesenterika inferior.
Sedangkan sepertiga bagian bawah kanalis analis berasal dari ectoderm dan diperdarahi oleh
Aa. Rektales yang merupakan cabang dari arteri pudenda interna. Bagian pertemuan
endoderm dan ektoderm, disebut linea pektinata. Pada linea pektinata terjadi perubahan epitel
dari epitel torak menjadi epitel berlapis gepeng.

Anda mungkin juga menyukai