Anda di halaman 1dari 54

ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN
Atika Dalili Akhmad, M. Sc., Apt
PENDAHULUAN

 Endocrinology
 Ilmu yang mempelajari tentang sistem
komunikasi kimia yang mengontrol sejumlah
besar dari proses fisiologis di dalam tubuh
(organ endokrin dan hormon endokrin)
 Sistem Endokrin
 Terdiri dari sistem kelenjar non-duktus
yang sangat berintegrasi & tersebar luas,
dengan tujuan untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam tubuh
PENDAHULUAN
Fungsi Sistem Endokrin
Memelihara dan mengatur fungsi vital :
 respon terhadap stres & cedera
 pertumbuhan & perkembangan
 reproduksi
 homeostasis ion
 metabolisme energi
PENDAHULUAN

Hormon bertindak
sebagai "pembawa
pesan“ melalui
aliran darah ke
berbagai sel dan
menerjemahkan
"pesan“ sebagai
tindakan
Hormon ?
Sifat-Sifat : Fungsi Hormon :
 Bekerja secara spesifik pada organ,  Pertumbuhan dan
bagian tubuh tertentu atau aktivitas perkembangan
tertentu  Metabolisme tubuh
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang (Digestion, breathing,
sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh circulation, and keep of
besar terhadap aktivitas tertentu dalam thermal body)
tubuh  Fungsi seksual dan
 Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak reproduksi
spontan seperti pada pengaturan oleh  Mood
syaraf
 Tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon
diproduksi hanya apabila dibutuhkan
Mekanisme kerja Hormon ?
 Merubah permeabilitas  Menginduksi aktivitas sekresi
membran plasma atau  Menstimulasi mitosis
potensial membran
atau keduanya melalui
pembukaan penutupan
kanal ion
 Menstimulasi sintesis

enzim atau protein


lainnya dalam sel
 Mengaktifkan atau

menonaktifkan enzim
Klasifikasi Hormon
SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID
Katekolamin Hormon Tiroid
Struktur

vasopresin epinefrin Tiroksin,T4 kortisol


Kelarutan Hidrofilik Hidrofilik Lipofilik Lipofilik
Transportasi Sbg hormon bebas Sebagian terikat Sebagian terikat Sebagian terikat
dalam darah protein plasma protein plasma protein plasma
Hormon jenis Semua hormon dari Hanya hormon- Hanya hormon- Hormon-hormon
ini hipotalamus, hipofisis hormon dari hormon dari sel dari korteks
anterior, hipofisis medula adrenal folikel tiroid adrenal dan
posterior, pankreas, gonad, dan
paratiroid, saluran sebagian besar
pencernaan, ginjal, hormon plasenta
hati, sel c tiroid,
jantung
Hormon dan Saraf

Perbedaan Hormon Saraf


Lambat Cepat
Aksi
Jangka Panjang, ditandai Jangka Pendek, ditandai
Pengaturan dengan pertumbuhan dan dengan denyut jantung dan
Sistem perkembangan kontraksi otot
Hormon Neurotransmitter
Sekresi
Komunikasi melalui sistem Komunikasi antar neuron
Komunikasi sirkulasi melalui synapsis
Anatomi Kelenjar Hormon

Melepas Terdapat pada


sekresi Pulau Langerhans,
Endokrin langsung ke kelenjar gonad,
dalam darah adrenal, hipofise,
tiroid, paratiroid

Kelenjar
Hormon
Pada permukaan tubuh
(Kulit & organ internal)
Melepas yaitu lapisan traktus
Eksokrin sekresi ke intestinal-sel APUD
dalam duktus (amine precursor
reuptake
decarboxylase)
Kelenjar Endokrin
Kelenjar Hipofisis/Pituitari
Kelenjar Hipofisis/Pituitari

 Kelenjar hipofisis (pituitari)


 master of gland 
kelenjar pengendali &
pengatur kegiatan lainnya.
 Bentuk kelenjar : bulat,
kecil, diameter 1,3cm,
 Hipofisis dibagi 3 :
 anterior / adenohipofisis,
 posterior / neurohipofisis,
 pars intermedia (bagian
tengah)
Kelenjar Hipofisis POSTERIOR
 Hipotalamus dan
kelenjar hipofisis
posterior
membentuk suatu Meningkatkan retensi
sistem H2O oleh ginjal
neurosekretorik (efek antidiuretik)
yang mengeluarkan
Kontraksi otot polos
hormon peptida arteriol (vasopresor)
yaitu :
 VASOPRESIN (Anti
Diuretik Hormon
/ADH) Kontraksi otot polos uterus
 OKSITOSIN
Mendorong pengeluaran susu
dari kelenjar mammaria
Kelenjar Hipofisis ANTERIOR

Hormon yg dihasilkan oleh Lobus


Anterior :
 Thyroid-stimulating hormone
(TSH)
 Adrenokortikotropik hormone
(ACTH)
 Growth Hormone (GH)
 Follicle-stimulating hormone (FSH)
Gonadotropin
Hormon Tropik  Luteinizing Hormone (LH) –
interstisial sel hormon
 Prolaktin (PRL)
 Melanocyte-Stimulating Hormon
(MSH)
Kretinisme

Akromegali
Hipofisis Pars Media
Pengaturan Hormon Hipofisis Anterior
Dua Faktor penting yang mengatur sekresi hormon
hipofisis anterior :
1) Hormon Hipotalamus
2) Umpan Balik oleh hormon organ sasaran

Hormon-Hormon Pelepas (releasing hormone) dan


penghambat (inhibiting hormone) hipotalamus disalurkan
ke hipofisis anterior melalui sistem porta hipotalamus-
hipofisis untuk mengontrol sekresi hormon hipofisis
anterior. Hormon-hormon ini disebut hormon
hipofisiotropik (hormon hipotalamus).
1) Hormon Hipotalamus

sistem porta hipotalamus-hipofisis


2) Umpan Balik oleh hormon organ sasaran
Mekanisme Aksi Hormon-Reseptor
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid
Sel-sel tiroid tersusun
menjadi gelembung
berongga yang
membentuk unit
fungsional, FOLIKEL.
Sel folikel dipenuhi
Konstituen utama koloid adl molekul besar
oleh KOLOID, suatu
dan kompleks disebut Tiroglobulin (Tg)
bahan yang
berfungsi sbg
tempat penyimpanan Hormon yg mengandung iodium (asam
hormon-hormon tiroid amino tirosin) :
1) Tetraioditironin (T4, Tiroksin)
2) Triiodotironin (T3)
Pembentukan, Penyimpanan, dan
Pengeluaran Hormon Tiroid

Diatur oleh hormon TSH dan TRH


Efek T3 dan T4
1) Efek pada Laju metabolisme  Peningkatan laju metabolik
basal
2) Efek Kalorigenik  kalorigenik = penghasil panas, terjadi
peningkatan laju metabolisme yang menyebabkan
peningkatan produksi panas
3) Efek pada metabolisme perantara, contoh : Glukosa 
glikogen, bentuk simpanan glukosa, dipermudah krena
adanya hormon tiroid
4) Efek simpatomimetik, efek yang dihasilkan oleh sistem saraf
simpatis  hormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel
sasaran terhadap epinefrin dan norepinefrin shg aktifitas
sistem saraf simpatis meningkat
Efek T3 dan T4
5) Efek pada sistem kardiovaskuler  meningkatkan
kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi otot jantung
6) Efek pada pertumbuhan dan sistem saraf
mendorong sekresi hormon pertumbuhan
(Somatomedin)
 Mendorong perkembangan normal SSP
Jenis Disfungsi Tiroid

DISFUNGSI PENYEBAB KONSENTRASI HORMON RELEVAN GONDOK


TIROID DALAM PLASMA ADA?
Hipotiroidisme Kegagalan primer T3 dan T4 , TSH YA
kelenjar tiroid
Sekunder krena kegagalan T3 dan T4, TRH dan/atau TIDAK
hipotalamus atau hipofisis
TSH
anterior
Kurangnya iodium dalam T3 dan T4 , TSH YA
makanan
Hipertiroidisme Adanya Imunoglobulin T3 dan T4 , TSH YA
perangsang tiroid (TSI)
(Penyakit Grave)
Sekunder akibat kelebihan T3 dan T4, TRH dan/atau YA
sekresi hipotalamus atau
TSH
hipofisisanterior
Hipersekresi tumor tiroid T3 dan T4 , TSH YA
Grave’s Disease
Kelenjar Paratiroid
Ukuran sangat kecil, melekat / berdekatan dengan kel. Tiroid
Pada manusia berjumlah 4 buah.
Memiliki masa 40 mg Sekresi Paratiroid Hormon
(PTH) atau disebut
Parathormone

Regulasi Ca2+
Fungsi Calsium : transmisi
impuls syaraf, kontraksi
Fungsi Kelenjar Paratiroid: otot, Pembekuan darah
- mendorong absorsi calsium (Ca2+) pada usus
- Mendorong ekskresi pospat melalui urine
- Berperan dalam proses penulangan(ossifikasi)
Kelenjar Adrenal
Hormon 1. Mineralokortikoid
mengatur keseimbangan elektrolit dan homeostasis
Kelenjar Adrenal tekanan darah. Hormon : Aldosteron  homeostasis
Na+ dan K+
Hormon 2. Glukokortikoid
Memiliki efek metabolik dan berperan penting
Kelenjar Adrenal dalam adaptasi stress. Hormon : Kortisol 
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
 Merangsang
glukoneogenesis
 Menghambat
penyerapan dan
penggunaan glukosa
digunakan lebih bnyk
oleh otak
 Menguraikan protein
otot mjd asam amino
glukoneogenesis
 perbaikan jaringan
rusak
 Menguraikan simpanan
lemak jr. Adiposa
 Efek farmologis 
Anti-inflamasi dan
imunosupresif
 “memecat” sel
darah putih”
Pengaturan Sekresi Kortisol Irama
Stress diurnal

Hipotalamus -
 Meningkatkan glukosa darah
 Meningkatkan asam amino darah Cortisol-Releasing
 Meningkatkan asam lemak darah Hormon (CRH)
+
-
Hipofisis anterior

Tersedia bahan bakar


metabolik dan bahan- Adenokortikotropik
bahan pembangun untuk Hormon (ACTH)
membantu mengatasi stress
+
Korteks adrenal

Kortisol
Gangguan pada Adrenokorteks

Gangguan Penyakit Penyebab Gejala


Kelebihan Aldosteron Sindrom Conn Tumor zona Hipernatremia,
glomerulosa hipokalemia, hipertensi
Kelebihan kortisol Sindrom Cushing Kelebihan CRH Kelebihan glukosa,
dan/atau ACTH akibat protein, distribusi
penyakit di lemak yang abnormal
hipotalamus atau
hipofisis anterior,
tumor korteks, tumor di
paru
Defisiensi aldosteron Penyakit Addison Destruksi atau atrofi Kurang tahan
dan kortisol (Insufisiensi idiopatik korteks terhadap stress,
adrenokorteks) adrenal hipoglikemia,
gangguan aktfitas
metabolik
Defisiensi kortisol Insufiensi adrenal Insufisiensi ACTH Hiperkalemia,
akibat kegagalan hiponatremia,
hipotalamus datau hipotensi
hipofisis anterior
Cushing Syndrome
Hormon Epinefrin dan Norepinefrin

Kelenjar Adrenal Respon terhadap stress, pengaturan tekanan darah


arteri, dan kontorl metabolisme bahan bakar
(Medulla adrenal)

 Mempengarusi sistem saraf simpatis 


meningkatkan kecepatan dan kekuatan
kontraksi jantung shg curah jantung
meningkat
 Merangsang mobilisasi simpanan
karbohidrat dan lemak :
glukoneogenesis dan glikogenolisis
 Membantu tubuh mengeluarkan panas
(keringat), membesarkan pupil
 Disfungsi medula adrenal jarang
dijumpai
Kelenjar Pankreas
Kelenjar Pankreas
Kelenjar Pankreas
- jaringan EKSOKRIN : mengeluarkan larutan basa encer dan enzim-
enzim pencernaan
- Jaringan ENDOKRIN : PULAU LANGERHANS  HORMON
Pulau-Pulau Langerhans tersusun oleh
1. Sel alpha (α) : 15-20%  hormon glukagon
2. Sel beta (β) : 60 – 90%  sintesis dan ekskresi hormon insulin
3. Sel D (delta) : 1 – 8%  sintesis somatostatin (penghambat
fungsi saluran pencernaan, sering menyebabkan pembentukan
batu empedu
4. Sel PP  polipeptida pankreas : belum jelas efeknya,
kemungkinan efek menghambat fungsi pencernaan.
Kelenjar Pankreas : HORMON INSULIN & GLUKAGON

 Fungsi Insulin :
1. Mendorong glukosa ke dalam sel
2. Mendorong glukosa  glikogen
glukosa  lemak
3. Mencegah glukogenolisis
4. Mendorong sintesis protein

Defisiensi insulin : Diabetes Mellitus


- hiperglikemia
- Kerusakan fungsi organ
Mis : neuropati, nephropati, retinopati,
cardiopati dan gangren
Kelenjar Pankreas : HORMON INSULIN & GLUKAGON

 Fungsi Glukogon :
Meningkatkan kadar glukosa darah
melalui : - glukogenolisis
- Glukoneogenesis
- Lipolisis
Secara keseluruhan glukagon bekerja
dengan mekanisme berlawanan
dengan insulin

Kelebihan glukagon : hiperglikemia,


memperparah kedaaan diabetes melitus
Pengaturan Sekresi pada Hipofisis Posterior
Kelenjar Gonad (Kelenjar Kelamin)
Ovarium kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan sel telur, hormone estrogen
dan hormone progesterone.

 Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel


de Graaf dan dirangsang oleh FSH
 Estrogen berfungsi menimbulkan dan
mempertahankan tanda – tanda
kelamin sekunder pada wanita,
misalnya perkembangan pinggul,
payudara, serta kulit menjadi halus.
 Progesteron dihasilkan oleh korpus
luteum dan dirangsang oleh LH
 Progesteron berfungsi
mempersiapkan dinding uterus agar
dapat menerima sel telur yang
sudah dibuahi.
Sistem Hormonal yg Pengaruhi Siklus Menstruasi :

FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone)


• Yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang
hipofisis mengeluarkan FSH

LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone)


• Yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang
hipofisis mengeluarkan LH.

PIH (prolactine inhibiting hormone)


• Yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
Siklus Menstruasi
Testis

Testis pada mammalia terdiri dari tubulus


yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel
germinal), tubulus ini dikenal dengan
tubulus seminiferus.
Mensekresikan hormon testosterone yang
berfungsi merangsang pematangan
sperma (spermatogenesisi) dan
pembentukan tanda – tanda kelamin pria,
misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu
dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon testosteron dirangsang oleh
Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICSH)
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior yang dihasilkan oleh hipofisis bagian
memproduksi gonadotropin, yaitu hormone anterior.
FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini
dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin
Releasing Factor) yang berasal dari
hipotalamus
Kelenjar Pineal
Kelenjar Pineal
 Bentuk : kerucut, sangat kecil di
otak
 Panjang : 5-8 mm
 Berat : 150 mg
Hormon yang disekresi : Melatonin
- Dipengaruhi periode terang-gelap (diurnal)
- Mengatur circadian rhythms (mempengaruhi tingkat
metabolisme, fs. endokrin, aktivitas digestif, siklus bangun-
tidur, dll)
Kelenjar Timus
Kelenjar Timus
Struktur
- Kelenjar tymus berwarna kemerah-merahan
dan terdiri dari 2 lobus, saling berhubungan
 Pada bayi baru lahir, bentuknya
dalam jaringan ikat.
sangat kecil dan beratnya kira-
- Medulla dan korteks menghasilkan sel
kira 10 gram.
Limfosit
 Ukurannnya bertambah
setelah masa remaja antara 30-
40 gram dan setelah dewasa
akan mengerut.
 Kelenjar timus hanya dijumpai
pada anak dibawah 18 tahun
 Perkembangan tymus bervariasi
sesuai dengan umur seseorang,
perkembangannya mencapai
maksimum pada masa pubertas
kemudian berangsur menyusut.
Fungsi Kelenjar Timus
1. Produksi Sel Limfosit T

Kelenjar timus akan memproduksi hormon tymosin,


fungsi : pemicu pembentukan sel limfosit T dalam tubuh. Sel limfosit T merupakan
kelompok sel darah putih yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh.

2. Sedikit berperan dalam pertumbuhan sampai masa pubertas

Selain bagian dari sistem imun, kelenjar timus juga memiliki sedikit peran untuk
pertumbuhan seseorang karena pada kelenjar timus terdapat penumpukan hormon
pertumbuhan yaitu hormon somatotrof.

Gangguan pada kelenjar timus : imunodefisiensi (atau penyakit


autoimun) dan alergi (atau hipersensitivitas), HIV-AIDS

Anda mungkin juga menyukai