Anda di halaman 1dari 104

BAB I.

RUANG LINGKUP BIOLOGi` KINERJA ILMIAH


A. Ruang Lingkup Biologi
Ruang lingkup biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk
hidup. Istilah biologi berasal dari bahasa Belanda biologie yang juga diturunkan dari
gabungan kata bahasa Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmu biologi disebut juga ilmu
hayat yang artinya Ilmu Kehidupan. Objek kajian biologi meliputi :
1. Tingkat Molekul
Molekul adalah hasil persenyawaan beberapa unsur yang melakukan metabolisme. Tingkat
molekul meliputi kajian :
a. Berbagai jenis molekul yang menyusun tubuh makhluk hidup ( protein, karbohidrat, lemak,
asam nukleat dan vitamin )
b. Bagaimana molekul-molekul tersebut dibuat dan apa fungsi serta peranannya dalam
menunjang suatu organisme

2.Tingkat Sel
Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Tingkat sel meliputi kajian :
a. Morfologi dan jenis-jenis sel
b. Berbagai macam organela penyusun sel ( inti sel, mitokondria, retikulum endoplasma,
ribosom dan membran sel ) dan fungsinya
c. Fungsi berbagai macam sel dan metabolisme yang terjadi di dalm sel
d. Transportasi zat ke dalam dan ke luar sel, serta cara sel berproduksi atau membelah didri

3. Tingkat Jaringan
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Tingkat jaringan meliputi kajian :
a. Berbagai macam jaringan ( jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan epidermis dll ) dan
fungsinya
b. Komponen-komponen penyusun jaringan serta pembentukan dan perkembangan jaringan
c. Kultur jaringan dan kelainan pada jaringan

4.Tingkat Organ
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Tingkat organ
meliputi kajian :
a. Asal-usul dan perkembangan organ, jenis-jenis organ ( mata, telinga, paru-paru, ginjal,
lambung dll ) beserta fungsinya
b. Komponen penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ dan transplantasi organ.

5.Tingkat Sistem Organ


Sistem Organ adalah sistem yang disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi dan
melaksanakan fungsi di dalam tubuh. Tingkat sistem organ meliputi kajian :
a. Berbagai macam sistem dan fungsinya dalam mendukung kehidupan
b. Cara kerja sistem, serta kelainan-kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem.

6. Tingkat Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang tinggal di suatu daerah. Tingkat kajian
Individu meliputi :
a. Jenis-jenis organisme serta kedudukannya secara taksonomis
b. Cara memperoleh makanan, berproduksi, bergerak, mempertahankan diri dan beradaptasi
terhadap lingkungan.

7.Tingkat Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada waktu dan tempat yang sama.
Tingkat populasi meliputu kajian :
a. Perkembangan populasi, angka/jumlah kelahiran ( natalitas ), angka/jumlah kematian (
mortalitas ), perpindahan atau imigrasi
b. Kompetisi atau persaingan antar anggota dalam memperebutkan pasangan, makanan dan
tempat

8.Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam suatu kesatuan
tempat hidup yang mempunyai hubungan timbal-bailk. Tingkat ekosistem meliputi kajian :
a. Jenis ekosistem, komponen biotic (makhluk hidup) dan abiotik (benda mati) penyusun
ekosistem
b. Fungsi masing-masing komponen dalam ekosistem
c. Hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungan, rantai makanan, serta
jarring-jaring makanan.

9.Tingkat Biom
Biom adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu yang wilyahnya jauh lebih luas dibandingkan dengan ekosistem. Tingkat biom
meliputi kajian :
a. Berbagai macam biom yang ada di dunia
b. Ciri-ciri iklim yang terpengaruh (misalnya curah hujan, kelembaban, suhu dan angin).

B. Cabang-cabangIlmu Biologi

Berikut adalah cabang-cabang ilmu dalam biologi :


1) Berdasarkan Objek Kajiannya

Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hewan;


Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan;
Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme;
Bakteriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bakteri;
Virologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang virus;
Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang jamur;
Parasitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang parasit;
Ikhtiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang ikan;
Malakologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang moluska;
Ornitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang burung;
Entomologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga;
Vikologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang alga atu ganggang.

2) Berdasarkan Stuktur dan Fungsi Makhluk Hidup

Sitologi, yaitu ilmu yang memperlajari tentang sel;


Histologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang jaringan;
Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar makhluk hidup;
Fisiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fungsi kerja tubuh;l
Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh.

3) Berdasarkan Tema Pokoknya

Evolusi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perubahan makhluk hidup dalam
jangka waktu yang lama;
Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat;
Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya;
Etologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan cara hidup hewan

4) Berdasarkan Objek dan Tema Pokoknya


Genetika manusia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat pada
manusia;
Ekologi tumbuhan, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
tumbuhan dan lingkungannya;
Ekologi hewan, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
hewan dan tumbuhan.

C. Manfaat Mempelajari Biologi

1) Manfaat bagi Diri Sendiri

Membantu mengenal dirinya sebagai makhluk hidup dan membantu mengenal


lingkungannya.
Memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri sehingga dapat
digunakan sebagai dasar untuk peningkatan kualitas hidupnya, misalnya sebagai ilmu
dasar untuk mencegah penyakit , mengetahui gejala penyakit, dasar pengobatan, dan
memilih makanan bergizi.
memiliki pengetahuan untuk pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati bagi
pemenuhan kebutuhan manusia secara optimal.

2) Manfaat bagi Lingkungan

Sebagai pengetahuan dasar untuk memelihara kualitas dan kelestarian lingkungan ,


seperti mencegah kerusakan lingkungan , mendaur ulang limbah , menyediakan air
bersih , dan mengendalikan hama.
Sebagai pengetahuan dasar untuk melakukan konservasi atau pelestarian sumber daya
hayati agar tidak punah.

3) Manfaat bagi Masa Depan Bangsa

Memiliki pengetahuan untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya


hayati dalam rangka ketahanan pangan bangsa
Memiliki pengetahuan untuk pengembangan IPTEK berbasis biologi untuk
meningkatkan derajat kehidupan bangsa , seperti penguasaan IPTEK di bidang
kedokteran, pertanian, industri, pangan, dan sandang.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/03/ruang-lingkup-biologi-kerja-


ilmiah-dan.html#ixzz4FcKJT5EC
3) Manfaat bagi Masa Depan Bangsa

Memiliki pengetahuan untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya


hayati dalam rangka ketahanan pangan bangsa
Memiliki pengetahuan untuk pengembangan IPTEK berbasis biologi untuk
meningkatkan derajat kehidupan bangsa , seperti penguasaan IPTEK di bidang
kedokteran, pertanian, industri, pangan, dan sandang.
D. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu fenomena dengan
menggunakan kaidah yang telah disetujui oleh seluruh komunitas sains. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi masalah
Masalah adalah sesuatu (persoalan) yang harus diselesaikan. Masalah yang akan diteliti dapat
diperoleh dari pengamatan sehari-hari masalah yang ada selanjutnya kita buat rumusan
masalah sehingga disebut rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan
rinci, lengkap, dan jelas mengenai ruang lingkup yang akan diteliti.
2) Membuat hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara mengenai suatu hal atau permasalahan
yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian.
Hipotesis dapat dibagi dua yaitu :

Hipotesis Alternatif ( H )

Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain.

Hipotesis Nol ( H )

Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara variabel antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain.
3) Merancang Percobaan
Percobaan atau eksperimen merupakan salah satu langkah dalam metode ilmiah yang
berfungsi untuk mendapatkan data yang digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis kita
dapat diterima atau ditolak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
percobaan yaitu: lokasi penelitian, alat dan bahan yang digunakan, metode kerja, unit
percobaan, perlakuan, variabel dan pengamatan
4) Mengolah Data Pengamatan
Dari hasil percobaan, akan diperoleh data. Data yaitu nilai-nilai hasil pengamatan atau
pengukuran yang selanjutnya akan diolah menjadi sebuah karya tulis ilmiah ataupun
makalah.
5) Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan, peneliti harus memperhatikan hipotesis yang akan diajukan
serta data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Data-data penelitian yang telah di analisis
digunakan untuk menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita dapat menarik
kesimpulan dengan benar.
6) Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Salah satu kewajiban peneliti adalah membuat laporan atau penelitian yang dikerjakannya.
Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah sehingga harus ditulis dengan aturan
tertentu serta menggunakan bahasa dan kosa kata ilmiah yang baku. Secara garis besar
laporan hasil penelitian berisi: Pendahuluan, tinjauan Pustaka, hipotesis, metode penelitian,
hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran.

E. Keselamatan Kerja
Berikut ini merupakan contoh keselamatan kerja di laboratorium :
a. Selama bekerja di laboratorium harus mengenakan jas laboratorium
b. Setiap pengguna laboratorium harus menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan
laboratorium
c. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium
d. Dilarang bersendau gurau di laboratorium
e. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan kimia
f. Sebelum bekerja di laboratorium siapkan buku kerja dan alat tulis
g. Pelajari dengan seksama jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan cara membuang
limbah sisa percobaan.
h. Dilarang makan, minum, dan merokok di dalam laboratorium.
i. Jagalah kebersihan meja percobaan.
j. Setiap praktikan harus mencatat semua kegiatan dengan selengkap-lengkapnya.
k. Gunakan peralatan kerja khusus, seperti kacamata pengaman , untuk melindungi mata.
l. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
m. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih , terutama setelah melakukan
percobaan
n. Apabila terjadi kecelakaaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera kepasa
asisten
o. Matikan keran air dan aliran listrik sebelum meninggalkan laboratoruim

Alat-alat keselamatan kerja di laboratorium :


a. Jas laboratorium
b. Kain lap yang tahan panas/tidak mudah terbakar
c. Sarung tangan tahan panas
d. Masker
e. Kacamata pelindung
f. Ruangan khusus untuk pemakaian bahan kimia berbahaya
g. Peralatan PPPK
h. Alat pemadam api ringan

F. Pengembangan Karir di Masa Depan Berbasis Biologi

Ilmu biologi juga sangat berguna bagi masa depan. Karena biologi mengajarkan kita cara
berpikir logis .Karena dengan menggunakan logika, pikiran akan berkesinambungan. Selain
itu kita dapat memiliki pengetahuan untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya
hayati dalam rangka ketahanan pangan bangsa dan kita juga dapat memiliki pengetahuan
untuk pengembangan IPTEK berbasis biologi untuk meningkatkan derajat kehidupan bangsa,
seperti penguasaan IPTEK di bidang kedokteran, pertanian, industri, pangan, dan sandang.
Sehingga, masa depan yang akan datang dapat lebih baik.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/03/ruang-lingkup-biologi-kerja-


ilmiah-dan.html#ixzz4FcKexLNN
Materi Biologi Tentang Berbagai Tingkat
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Advertisement

Materi Biologi Tentang Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati di Indonesia -


Makhluk hidup dapat dijumpai di berbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat faktor
abiotik yang mempengaruhinya, seperti topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran makhluk
hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan adanya
keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat berbeda dengan yang
hidup di perairan. Perbedaan itu misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan
tersebutlah yang menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan, keanekaragaman
dapat disebabkan oleh faktor gen.

1. Berbagai tingkat keanekaragaman hayati

a. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antar individu yang masih berada dalam tingkat
spesies yang sama. Contohnya : kelapa macamnya yaitu kelapa gading; kopyor; hidrid; dan
kelapa hijau, mangga macamnya mangga tali jiwo; gadung; golek; dan arumanis, padi
macamnya padi IR; sedani; wulu; dan kapuas.

b. Keanekaragaman jenis

Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antarspesies, lebih mudah diamati karena


perbedaan lebih menyolok. Contohnya : variasi famili Palmae antara lain kelapa; siwalan;
aren dan pinang, variasi famili Graminae antara lain padi, gandum, tebu, dan jagung.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/berbagai-tingkat-keanekaragaman-


hayati.html#ixzz4FcLdAaAX
c. Keanekaragaman Ekosistem

Dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang
berbeda, tempat hidup ini akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Contohnya : kelapa
ekosistemnya di daerah pantai, siwalan ekosistemnya di daerah kering, aren ekosistemnya di
daerah rawa.

2. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati telah banyak dipelajari oleh menusia sejak zaman dahulu. Hal
tersebut dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan juga untuk
keperluan pengobatan suatu penyakit. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati antara
lain:
a. mengetahui manfaat masing-masing jenis bagi kehidupan manusia
b. mengetahui adanya saling ketergantungan makhluk hidup
c. mengetahui ciri-ciri dan sifat masing-masing jenis
d. mengetahui kekerabatam antar makhluk hidup
e. mengetahui manfaat keanekaragaman dalam mendukung kelangsungan hidup manusia

3. Mempelajari keanekaragaman hayati tanpa dan dengan cara klasifikasi

Bila kita mempelajari keanekaragaman hayati tanpa klasifikasi, akan memungkinkan


terjadinya kerancuan pengertian dalam menunjuk suatu jenis makhluk hidup, misalnya
burung gereja di Belanda musch, di Inggris house sparrow, di Amerika english sparrow, di
Spanyol gorrion, di Jerman hausspreling. Bahkan dalam satu negara sering dijumpai spesies
hewan atau tumbuhan memiliki nama daerah berbeda-beda, misalnya burung merpati di Jawa
Tengah doro, di Madura dere, di Bali kedis dedare, dan di Jawa Barat japati. Namun, bila kita
mempelajari keanekaragaman hayati dengan klasifikasi, maka akan memperoleh kemudahan
dan keseragaman dalam menunjuk suatu jenis.

4. Keanekaragaman hayati di Indonesia

Indonesia memiliki kodisi fisik (lingkungan abiotik) yang sangat bervariasi, sehingga
menuntut hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya untuk beradaptasii dengan cara yang
berbeda-beda agar dapat bertahan hidup. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi
menjadikan Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan. Lingkungan abiotik dan biotik yang
khas menyebabkan munculnya makhluk hiidup yang khas pula. Bahkan ada tanaman-
tanaman dan hewan-hewan tertentuu yang hidup di daerah-daerah tertentu pula, contohnya
burung Cenderawasih di Irian jaya, burung Maleo di Sulawesi, Komodo di Pulau Komodo,
Bunga Bangkai di Sumatra.
5. Klasifikasi

Pengklasifikasian telah lama dilakukan oleh para ahli, yang pertama kali Aristoteles dan
Theophrastus. Aristoteles memperkenalkan 520 jenis hewan dalam buku Historia Animalium
dan Theophrastus memperkenalkan 480 jenis tumbuhan dalam buku Historia Plantarum.
Sistem klasifikasi ada 3 macam yaitu:
a. Sistem klasifikasi alamiah oleh Theophratus dalam bahasa latin Polinomial.
b. Sistem klasifikasi buatan oleh Carolus Linnaeus dalam bahasa latin Binomial.
c. Sistem klasifikasi filogenetik oleh Charles Darwin dalam bahasa latin Binomial.

6. Perkembangan Klasifikasi

Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari masa ke masa. Perkembangan ini sering
menuntut perubahan dalam klasifikasi, khususnya pada tingkat kingdom. Setiap sistem
klasifikasi yang digunakan harus bersifat eksklusif dan inklusif. Sistem klasifikasi dibuat
untuk memudahkan kita mempelajari keanekaragaman hayati di dunia ini. Perkembangan
sistem klasifikasi menunjukkan bagaimana para ilmuwan bekerja yaitu terbuka untuk
perubahan dalam hal-hal yang baru. Dewasa ini kita telah memiliki Kode Internasional Tata
Nama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature) dan Kode Internasional
Tata Nama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature).
Cara Menulis Nama Jenis
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama
ganda adalah sebagai berikut:
Huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar,
sedangkan untuk kata penunjuk jenis (spesies) ditulis dengan huruf kecil semua. Contoh: Zea
mays, Zea : genus, mays : spesies.
Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata
nama tersebut. Namun bila dicetak harus memakai huruf miring. Contoh: Zea mays bila
diketik, Zea mays bila diketik.
Bila nama penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan
dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama
penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambahkan hisuf (i) di belakangnya.
Contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan Merkus, maka nama tanaman itu Pinus
merkusii. Dapat juga apabila ada spesies yang ditemukan Linnaeus maka di belakang bisa di
beri tanda (L.)
Di samping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan
famili, yaitu sebagai berikut:
Nama kelas adalah nama genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi Kelas Equisetinae
Nama Ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi Ordo Zingiberales
Nama Famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi Famili Cannaceae

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/berbagai-tingkat-keanekaragaman-


hayati.html#ixzz4FcLu64aa
Materi Tentang Ciri-Ciri Virus dan
Peranannya
Advertisement

Ciri-Ciri Virus Serta Peranannya - Kali ini saya akan posting mengenai sebuah materi
yang mungkin bermanfaat bagi penuntut ilmu biologi. Materi tentang virus biologi ini
tentunya materi pokok atau dasar dari ilmu biologi itu sendiri. sehingga setiap siswa atau
mahasiswa harus mengetahui hal-hal yang paling mendasar tentang macam-macam virus
ternsendiri, sehingga pada topik ini secara ringkas saya sampaikan semoga bermanfaat
kiranya. salam berbagi.

PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan
untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti
sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit
tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung),
atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau)

Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda
mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai
DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda
mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D.
Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch
(1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth
diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle
(1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada
tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang
mempelajari virus disebut virology.

Ciri ciri virus


1. Ciri-ciri Virus

Berukuran ultra mikroskopis


Parasit sejati/parasit obligat

Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan

Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA

Dapat dikristalkan

Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

Struktur virus

2. Struktur dan anatomi Virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri
dari:

a. Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun
kapsid disebut kapsomer.

b. Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri
atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk
virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

c. Isi tubuh

Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion.
DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan
isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus
RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat
yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar
sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat
genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat
untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang
beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung
tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks,
polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom
virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

3. Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:

a. Daur litik (litic cycle)

1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim
lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan
asam inti virus.

2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)

Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam
tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

3. Fase Sintesis (pembentukan)

DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga
terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan
protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

4. Fase Asemblin (perakitan)

Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah
virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)

Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)

1. Fase Penggabungan

Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus
menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA
bakteri terkandung materi genetik virus.

2. Fase Pembelahan

Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk
melakukan pembelahan.

3. Fase Sintesis

DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus

4. Fase Perakitan

Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk
virus baru

5. Fase Litik

Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang
baru

Klasifikasi virus

4. Klasifikasi Virus

Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan
ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus)
mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan
kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.

a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:


1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus

2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus

3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus

4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus

5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus

6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:

1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus

2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus

3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus

4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus

5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus

6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus

7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus

8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

1. Membuat antitoksin

2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin

4. Menyerang patogen

b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:


1. Pada Tumbuh-tumbuhan

Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus


Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus

2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus

Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration

3. Pada Hewan

Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus

Cacar pada sapi Vicinia Virus

Lidah biru pada biri-biri Orbivirus

Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus

4. Pada Manusia

Influensa Influenzavirus

AIDS Retrovirus

SARS Coronavirus

Flu burung Avianvirus

6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus

Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:

a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat

b. kemampuan virus menginfeksi sel

c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang

d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus

Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada
virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan
interferon (protein khas)
Contoh pengaruh virus dalam perikanan :

Satu virus baru yang dapat menyebabkan kematian secara masal telah menyerang ikan mas (Cyprinus
carpio) dan koi (Cyprinus carpio koi) dilaporkan mulai terjadi pada awal Tahun 1996 di Inggris
(Ilouze, et al., 2006a), musim semi Tahun 1998 di Israel (Perelberg, et al., 2003) dan Korea (Choi, et
al., 2004) dan menyebar ke Amerika Utara, Eropa dan Asia Tenggara (Dishon, et al., 2002) termasuk
Indonesia. Di Jepang, wabah penyakit ini terjadi pada Oktober 2003 di Danau Kasumigura yang
merupakan tempat utama produksi budidaya ikan mas (Haramoto, et al., 2007), sedangkan di
Amerika, isolat virus sudah didapatkan pada Tahun 1998 dan wabah penyakit ini sudah menyebabkan
kematian pada ikan mas liar di Sungai Chadakoin pada Tahun 2004 (Grimmett, et al., 2006). Penyakit
ini dapat menyerang berbagai ukuran ikan mulai larva hingga induk, biasanya terjadi pada kisaran
suhu 18-28 oC dan dapat menyebabkan kematian 80-100% (Perelberg, et al., 2003; Gilad, et al., 2003;
Ilouze, et al., 2006a). Pada ikan sakit, paling sering teramati luka pada insang, sisik, ginjal, limfa,
jantung dan sistem gastrointestinal (Ilouze, et al., 2006a). Secara visual pada bagian eksternal tubuh,
dapat teramati adanya warna sisik yang gelap dan nekrosis insang yang akut (Choi, et al., 2004) dan
hemoragik pada dasar sirip punggung, sisip dada, dan sirip anus (Grimmett, et al., 2006), sedangkan
secara histologi dapat teramati adanya perubahan pada insang berupa kehilangan lamela (Pikarsky, et
al., 2004).

Serangan virus ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar pada industri akuakultur mengingat
dua jenis ikan yang diserang merupakan komoditas utama ikan konsumsi dan ikan hias. Di Israel,
penyakit ini telah menyebar ke 90% budidaya ikan mas di semua bagian negara (Perelberg, et al.,
2003). Hal serupa juga terjadi di Indonesia, penyebaran penyakit ini telah melintasi hampir semua
daerah budidaya ikan mas. Kegiatan budidaya yang intensif, pameran ikan koi dan perdagangan aktif
domestik dan internasional yang hampir tidak ada pembatasan dan pemeriksaan atau penerapan
program karantina merupakan penyebab penyebaran yang sangat cepat penyakit ini secara global
(Gilad, et al., 2003, Pikarsky, et al., 2004).

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/ciri-ciri-virus-serta-


peranannya.html#ixzz4FcMrEXTT
Materi Biologi Tentang Archaebateria dan
Eubactaeria Tentang Ciri dan Peranannya
Advertisement

Materi Biologi Tentang Archaebcateria dan Eubactaeria Tentang Ciri dan Peranannya
- Monera merupakan makhuk hidup bersel prokariotik tunggal, yakni sel yang tidak terdapat
nukleus. Monera umumnya berkembang biak dengan pembelahan biner. Bakteri dibagi
menjadi dua macam berdasarkan perbedaan RNA ribosomnya,
yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

1. Archaebacteria
Archaebacteria adalah jenis bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang
sederhana, dinding sel bukan peptidoglikon, mikroskopik, uniseluler, dan berbeda
dengan Eubacteria secara biokimia. Di samping itu, Archaebacteria bersifat anaerob, mampu
hidup di tempat-tempat kotor, halofil ekstrem, saluran pencernaan hewan atau manusia,
tempat sampah, lingkungan beragam, dan termoplastik pada lingkungan asam dan suhu
tinggi.
Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterotrof. Archaebacteria teridir dari tiga
jenis berikut ini.
a. Bakteri termo-asidofil

b. Halobacterium

c. Bakteri metagen

2. Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri yang inti dan organelnya tidak terdapat membran, bersifat
prokariot, mikroskopik, uniseluler, dan memiliki dinding sel yang tersusun atas
peptidoglikon.
Bentuk sel Eubacteria dapat berupa bulat atau batang lurus, membentuk koloni atau terpisah-
pisah, dan berperan sebagai pengurai (dekomposer). Eubacteria hidup secara parasit dan
bersifat patogenik. Namun, ada juga yang bersifat kemoautotrof dan fotosintetik. Eubacteria
terdiri dari 6 filum, yaitu bakteri gram positif, bakteri hijau, bakteri
ungu, Cyanobacteria, Prochlorophyta, dan Spirochaet.
Berikut ini kelas-kelas Eubacteria.

a. Kelas Azotobacteraceae
Bakteri kelas Azotobacteraceae memiliki ciri-ciri berupa sel berbentuk batang, mirip sel
khamir, hidup secara bebas di dalam tanah, dan dalam kondisi aerob dapat menambat
nitrogen. Contoh Azotobacteraceae yaitu Azotobacter indicus.

b. Kelas Micrococcaceae
Bakteri kelas Micrococcaceae mempunyai ciri-ciri berupa sel berbentuk peluru, berbentuk
koloni tetrade dan kubus, serta massa tak beraturan. Contoh bakteri yang termasuk dalam
kelas ini yaitu Sarcia.

c. Kelas Rhizobiaceae
Bakteri kelas ini memiliki ciri-ciri seperti bentuk sel berupa batang atau bercabang,
mengonversi nitrogen udara, bersimbiosis dengan legominosae, dan membentuk bintil akar.
Contoh bakteri yang termasuk dalam kelas Rhizobiaceae yaitu Rhizobium leguminosarum.

d. Kelas Neisseriaceae
Neisseriaceae memiliki sel berbentuk peluru dan pada umumnya berpasangan. Contohnya
yaitu Neisseria meningitidis, yang merupakan bakteri penyebab meningitis.

e. Kelas Bacillaceae
Bacillaceae merupakan kelas bakteri yang selnya berbentuk batang yang fungsinya sebagai
pembentuk endospora. Contoh bakteri kelas Bacillaceae yaitu Bacillus antraks, yang
merupakan bakteri penyebab antraks.
f. Kelas Lactobacillaceae
Lactobacillaceae memiliki sel berbentuk peluru dan dapat menyebabkan fermentasi asam
laktat. Misalnya, Lactobacillus caucasicus yang berperan dalam pembuatan yogurt.

g. Kelas Enterobacteriaceae
Eubacteria pada kelas ini dapat menyebabkan fermentasi anaerobik pada laktosa atau glukosa
dan hidup sebagai pengurai. Contoh bakteri dalam kelas ini yaitu Salmonela typhosa, yang
merupakan bakteri penyebab tifus.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/archaebateria-dan-eubactaeria-


tentang.html#ixzz4FcNnwdL9
Materi Protista
Advertisement
Materi Protista - Protista adalah suatu organisme yang inti selnya mempunyai membran
(eukariotik), uniseluler dan multiseluler, punya inti jelas, hidupnya berkoloni di perairan dan
tanah lembab, serta menjadi parasit pada makhluk hidup lain.

Protista adalah kelompok yang sangat beragam dan mencakup organisme yang berbagai
ukuran dari sel tunggal untuk struktur kompleks lebih dari 100 meter panjang. Mereka
menunjukkan berbagai strategi reproduksi dan gizi.

Beberapa protista memiliki karakteristik yang menyerupai tanaman ( autotrof ), yang lain
mirip hewan (heterotrof, menelan makanan, motil) dan lain-lain heterotrof seperti jamur,
mereka membusuk bahan organik di lingkungan ( multiseluler bokep kerajaan saprotrophs ,
menyerap makanan).
Beberapa protista keduanya autotrof dan heterotrof (mixotrophs).

PROTOZOA (PROTISTA MENYERUPAI HEWAN)

protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama.
Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian,
Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel
saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk
tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada
yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup di air
atau tempat yang basah.

Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan
zooplankton. Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membrane sel yang tipis, elastis,
permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah.
Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila
kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan
menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi,
mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam.

Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki
dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti
hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 1000 mikron dan
merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang
basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis
bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.

Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya.
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu
cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut
tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan
berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan
kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel
protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun
basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah diri. Apabila protozoa
dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya.
Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk
sel hewan dalam perjalanan evolusinya.

Ciri-Ciri Protozoa :

- Memiliki alat gerak


- Uniseluler dan Multiseluler, berukuran kecil (mikroskopis = 10-200 mikon).
- Umumnya hidup berkoloni atau soliter.
- Mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati dan bersifat
parasit terhadap organisme lain.
- Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik
- Protozoa dikelompokkan menjadi 4 filum : Rhizopoda, Flagellata, Ciliata dan Sporozoa.

"Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-
ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah.

Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof.
-Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,.
-Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat
organik dengan bantuan klorofit dan cahaya.
-Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari organisme
yang telah mati. adapula yang bersifat parasitik.

REPRODUKSI PROTOZOA

a. ASEKSUAL Pembelahan Biner adalah pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti
kemudian pembelahan sitoplasma.
b. SEKSUAL Konjugasi adalah menyatukan sel generatif (gamet) dan inti sel vegetatif.

JENIS-JENIS PROTOZOA
1. RHIZOPODA(SARCODINA)
Memiki alat gerak berupa kaki semu yang disebut pseudopodia.
Hidup di air tawar, air laut dan tanah lembab.
Bersifat heterotrof dan parasit.
Berkembang biak secara aseksual yaitu pembelahan biner/sel.

Contoh: amoeba Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya
dapat berubah-ubah. Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma).
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat
makanan, ekskresi. Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta
dapat menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya. Bagian dalam terdapat sitoplasma
yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).

Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa
(makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi
pembelahan secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar
pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat.

Berdasarkan cara hidupnya Amoeba ada yang hidup parasit tapi ada pula yang hidup saprofit
dalam tubuh manusia. Perkembangbiakan amuba biasa dilakukan adalah dengan membela
diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit.
Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian
diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi
inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan
sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua
sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada
amuba bila keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amuba akan membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi
amuba-amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka
dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini
akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.

2. CILIATA (CILIOPHORA)
Bergerak dengan rambut getar (silia).
Punya 2 inti, makronukleus dan mikronukleus.
Berfungsi sebagai alat bantu makan.
Hidup di tempat berair.
Termasuk organisme parasit.
Reproduksi secara aseksual (Pembelahan Biner) dan seksual (Konjugasi).

Contoh:
- Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung
sampah organik.
- Didinium: merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
- Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
- Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel. Bentuk tubuhnya tetap
tidak berubah-ubah, oval dan hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah
berair dan banyak mengandung bahan organik.

Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit. Contoh cilliata yang hidup
bebas adalah Paramecium candatum dan yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis yang
hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli yang parasit pada babi dan dapat
menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium).

PARAMECIUM

Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus)
dan inti besar (makronucleus). Di samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi
untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk
mengeluarkan sisa makanan. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang
bergerak melayang-layang di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.

Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya),
maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk
bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Berkembangbiak Paramecium adalah
dengan cara: Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner
dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali
dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus.

Perhatikan gambar pembelahan diri Paramecium. Seksual atau perkembangbiakan secara


kawin. Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk
kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran
konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus.
Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.

PROSES KONJUGASI CILLIATA PADA PARAMECIUM

Para mikronukleus akan membagi oleh meiosis , 3 dari 4 yang dihasilkan inti akan hancur
karena akan macronucleus. Sisanya haploid inti akan membagi dengan mitosis menghasilkan
individu dengan dua nukleus haploid. Konjugasi dua individu masing-masing akan tukar satu
inti atom. Inti haploid Kedua kemudian akan berfusi menghasilkan inti diploid. Para
macronucleus adalah polyploid (sekitar 860 N di Paramecium Aurelia). Dia mengontrol
aktivitas sel. Mikronukleus adalah diploid dan terlibat dalam reproduksi sel (baik seksual dan
aseksual).

3. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA)

Bergerak dengan bulu cambuk (flagel/cambuk getar)


Bereproduksi secara aseksual dengan cara Pembelahan Biner/sel.
Hidup di perairan dan tanah lembab.
Sebagai parasit atau bersimbiosis dalam tubuh.

4. SPOROZOA (APICOMPLEXA)
Tidak memiliki alat gerak.
Uniseluler yang memiliki bentuk
seperti spora.
Hidup sebagai parasit.
Reproduksi secara seksual dan aseksual.
Mengandung organel-organel sel yang terspesialisasi melakukan penetrasi.

Contoh:
- Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa
sporulasi) selang waktu 48 jam.
- Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang
tidak teratur.
- Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa
sporulasi) selang waktu 72 jam.
- Plasmadium ovale malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan
daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.

PERAN PROTOZOA PADA MANUSIA

1. Menguntungkan
- Mengontrol jumlah bakteri di alam karena predator bakteri
- Merupakan zooplankton dan bentos sbg sumber makanan hewan air
- Foraminifera/Globigerina, cangkangnya sbg petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan
mineral
- Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.

Selain itu, Protozoa yang menguntungkan antara lain, Entamoeba coli yang hidup di usus sapi
dapat membantu pencernaan sapi. Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras untuk
melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat
(misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya
tetap utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan
untuk menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi. Disamping itu
fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.
2. Merugikan
- Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae, penyebab disentri
- Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika
- Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternak
- Leishmania, penyebab penyakit kala-azar
- Trichomonas vaginalis, parasit di vagina
- Balantidium coli, penyebab diare
- Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
- Plasmodium sp, penyebab malaria PENYAKIT TIDUR Trypanosomes adalah
Kinetoplastids yang menyebabkan penyakit tidur Afrika.

Proses penyakit Malaria:

MALARIA Sporozoit ditransfer oleh host nyamuk Anopheles pada manusia. Dalam inang
manusia, sporozoit menyerang sel-sel hati dan bereproduksi secara aseksual dengan
membentuk merozoit. Setelah beberapa hari, pecahnya sel yang terinfeksi, melepaskan
merozoit, yang kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Mereka bereproduksi secara
aseksual di dalam sel darah merah. Secara periodik, sejumlah besar sel darah merah pecah
dan merozoit rilis. Para merozoit dapat menginfeksi sel lain darah merah. Beberapa merozoit
gametosit menjadi yang dicerna oleh nyamuk Anopheles. Gametosit menjadi gamet dalam
usus nyamuk. Fertilisasi terjadi di dalam nyamuk, menghasilkan zigot diploid. Meiosis diikuti
oleh hasil mitosis dalam produksi sporozoit dalam host nyamuk. Sekitar 2 juta orang
meninggal setiap tahun akibat malaria.

RINCIAN PROSES PENYAKIT MALARIA, berikut ini:

1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan


air liur yang mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel
hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi
maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus
nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi
makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau
gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
7. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan
menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookista)
8. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang
lengkap dinamakan sporozoit.
9. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh
nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
10. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan
melepaskan sporozoit ke dalam darah.

Sumber : http://arliasworld.blogspot.com/

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/materi-


protista.html#ixzz4FcOLENnN
MATERI BIOLOGI TENTANG CIRI-
CIRI JAMUR, KLASIFIKASI SERTA
PERANANNYA JAMUR BAGI
KEHIDUPAN
Advertisement

MATERI BIOLOGI TENTANG JAMUR SERTA PERANANNYA BAGI


KEHIDUPAN - Materi Biologi kali akan saya posting mengenai Materi Jamur, semoga
menjadi bahan referensi buat pengkaji ilmu biologi. materi lain yang kaitannya dengan materi
biologi sma maupun untuk perguruan tinggi seperti makalah materi biologi telah banyak saya
postingkan juga semoga bermanfaat dan salam berbagi.

A. CIRI CIRI JAMUR


Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak
memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang
bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk
lichenes.

Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang benang
halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan
Miselium, yang berfungsi menyerap zat zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak
antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa
khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.

Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara
vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif dengan konjugasi
membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang singkat
(berumur pendek). Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang
cahaya matahari.

B. KLASIFIKASI JAMUR

1. Zygomycota

Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal

a. Ciri-ciri Zygomycota

Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).

Dinding sel tersusun dari kitin.

Reproduksi aseksual dan seksual.

Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.

Contoh :

Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti

Rhizophus oryzae, Jamur tempe


Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat

Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak dan makanan


b. Reproduksi Zygomiyota

1. Aseksual

Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat
yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan
sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora baru.

2. Seksual

Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung
membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur
membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam
sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di
tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.

2. Ascomycota

a. Ciri-ciri Ascomycota

Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.

Bersel satu atau bersel banyak.

Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.

Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau
tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.

Dinding sel dari zat kitin.

Reproduksi seksual dan aseksual.

b. Contoh:

Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan
mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
Penicilium

Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.

Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.


Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)

Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)

Aspergilus

Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco

Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah

Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan kanker hati (hepatitis)

Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves

Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.

Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya
hanya sebentar.

Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

Reproduksi Ascomycota

3. Basidiomycota

Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia)
a. Ciri-ciri Basidiomycota

Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.

Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung.
Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat
terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.

Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).

b. Contoh Basidiomycota

Volvariela volvacea (jamur merang)

Auricularia polytricha (jamur kuping)

Pleurotus sp (jamur tiram)

Polyporus giganteus (jamur papan)

Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan

Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)

Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung

Ganoderma aplanatum (jamur kayu)

Jamur Shitake

Reproduksi Basidiomycota

4. Deuteromycota

Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum diketahui
perkembangbiakannya secara seksual

a. Ciri-ciri Deuteromycota

Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis


Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah

Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.

Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan
tanaman budidaya

b. Contoh Deuteromycota

Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.

Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.

Melazasia fur-fur, penyebab panu.

Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.

Fusarium, hidup pada tanaman tomat.

Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

C. PERANAN JAMUR BAGI KEHIDUPAN

1. Menguntungkan :

a. Bidang industri makanan dan minuman :

o Rhizopus oryzae, jamur pada tempe

o Saccharomyces cerevisiae, pada tape, alkhohol dan roti

o Saccharomyces ovale, pada tape, alkohol dan roti.

o Saccharomyces sake, jamur pada sake

o Aspergillus wentii, pada pembuatan kecap

o Aspergillus oryzae, untuk tape

o Penicellium camemberti, untuk pembuatan keju

o Penicellium roqueforti, untuk pembuatan keju


o Volvariela volvacea, jamur merang.

o Neurospora crassa, berguna dalam pembuatan oncom.

o Saccharomyces tuac, memfermentasi air nira menjadi tuak.

o Saccharomyces ellipsoides, berperan sebagai memfermentasi anggur menjadi minuman anggur.

o Aspergillus niger, berguna untuk menjernihkan sari buah.

o Morchella esculenta, jenis jamur ini dapat dibuat makanan

o Auricularia polytricha, jamur kuping, merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dimakan dan
enak rasanya.

o Pleurotus, jamur tiram, terdapat pada kayu yang telah lapuk. Merupakan salah satu jenis sayuran
yang dapat dimakan dan enak rasanya.

Bidang kedokteran :

o Penicellium notatum, untuk antibiotik

o Penicellium chrysogenum, untuk antibiotik

o Rhizopus nigricans , berguna untuk menghasilkan asam fumarat.

o Trichoderma, berguna untuk memperoduksi protein (TSP)

c. Bidang pertanian :

Jamur membantu mengembalikan kesuburan tanah , sebagai organisme pengurai.

2. Merugikan :

a. Pada manusia

Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis).

Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).

Aspergillus flavus, menghasilkan racun alfatoksin yang menyebabkan kanker pada manusia.
Epidermophyton floocosum, penyebab penyakit kaki atlet pada manusia.

Microsporum, penyebab penyakit kurap pada manusia.

Trighophyton, penyebab penyakit kurap pada manusia.

Trichophyton tonsurans, penyebab penyakit ketombe pada manusia.

Malassezia furfur, penyebab penyakit panu pada manusia.

Candida albicans, penyebab penyakit infeksi pada vagina manusia.

b. Pada hewan : Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).

c. Pada tanaman :

Phytophthora infestan, penyakit pada kentang.

Phytophthora nicotianae, penyakit pada tembakau.

Phytophthora faberi, penyakit pada karet.


Helminthosporium oryzae, hidup parasit sehingga dapat merusak kecambah daun buah serta
menimbukan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya.

Xylaria tabacina, parasit pada petai Cina.

Claviceps purpurea, parasit pada bakal buah gramineae.

Puccinia graminis, jamur karat, parasit pada rumput-rumputan, bertubuh mikroskopis. Berwarna karat.

Ustilago maydis, parasit pada jagung.

Sclerotium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman budidaya.

d. Jamur penghasil racun :

o Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin.


o Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.

o Mucor mucedo, saprofit pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat.

o Rhizopus stolonifer, jamur ini disebut juga jamur roti hitam. Jamur ini tumbuh dan berkembang
pada roti apek.

o Polyporus giganteus, jamur yang tumbuh dipapan yang lembab.

o Clavaria zippelli, merupakan jamur liar di hutan dan beracun.

o Amanita phalloides, saprofit pada kotoran ternak. Sangat beracun

0
inShare

0 Response to "MATERI BIOLOGI TENTANG CIRI-CIRI JAMUR, KLASIFIKASI SERTA


PERANANNYA JAMUR BAGI KEHIDUPAN"
Materi Biologi Tentang Kingdom Plantae
(Dunia Tumbuhan), Ciri-ciri Morfologis
Serta Peranannya
Advertisement

Materi Biologi Tentang Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri-ciri Morfologis


Serta Peranannya - Kingdom plantae merupakan makhluk hidup yang sudah dapat
dibedakan antara akar, batang dan daun (kormophyta). Para ahli membagi dunia tumbuhan
menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan non vaskuler (tumbuhan tak berpembuluh) dan
tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh).

Tumbuhan non vaskuler artinya tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh
dalam materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh
tumbuhan.

Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok tumbuhan
lumut (Bryophyta).

Tumbuhan vaskuler artinya tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam
materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu
sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Ada 2
pembuluh inti dalam tumbuhan yaituxylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, terdiri
dari sel-sel mati. Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun
ke seluruh tubuh tumbuhan, terdiri dari sel-sel hidup.

Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan vaskuler ini adalah Tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan Tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

Dalam materi biologi SMA, kingdom plantae (dunia tumbuhan) terbagi menjadi 3 devisio.

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan
Cormophyta. Thallophyta adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang
dan daun. Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun. Bryophyta merupakan salah satu devisio dari kingdom plantae (dunia
tumbuhan). Tumbuhan lumut (bryophyte juga dikenal dengan istilah tumbuhan perintis.
Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan hidup untuk organisme lain.
Dalam materi biologi SMA khususnya tumbuhan lumut (Bryophyta), berikut akan dijelaskan
mengenai :
- Ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Manfaat tumbuhan lumut (Bryophyta)

1. Ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta)


Lumut mempunyai beberapa ciri yaitu :

Mempunyai lapisan pelindung (kutikula dan gametangia)

Sudah memiliki buluh-buluh halus semacam akar yang disebut rizoid.

Sudah memiliki klorofil sehingga besifat autotrof

Batang belum mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem)

Terdapat gametangium (alat kelamin) yaitu antheridium dan arkegonium. Antheridium


adalah alat kelamin jantang yang menghasilkan spermatozoid, sedangkan arkegonium
adalah alat kelamin betina yang menghasilkan sel telur (ovum).

2. Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut (Bryophyta) berkembang biak secara vegetative dan generative. Kedua
perkembangbiakan tersebut berlangsung silih berganti sehingga terjadi pergiliran keturunan
(metagenesis). Untuk pergiliran keturunan (metagenesis) tumbuhan lumut.

3. Klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)


Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup. Dalam materi biologi SMA, tumbuhan
lumut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

Kelas Hepaticopsida (Lumut hati). Contoh lumut hati yang terkenal adalah Marchantia
dan Riccia. Ingin tau lebih lanjut tentang Lumut Hati?

Tumbuhan Paku ( Pteridophyta )

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus atau tumbuhan yang
sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati, juga telah memiliki jaringan pengangkut
xilem dan floem yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup
di atas tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat - tempat
yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau
hewan (saprofit).

Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang disebut
rhizoma. Daun mulai tumbuh dari rhizoma tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu
menggulung. Daun paku dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun steril adalah
daun yang tidak ada bintil-bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun ini disebut juga
daun mandul. Daun fertil adalah daun paku yang di permukaan bawah daunnya terdapat
bintil-bintil kehitaman. Daun ini disebut juga daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang
terletak di permukaan bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut sorus.
Pada materi biologi SMA, pada sub bab tumbuhan paku yang perlu di pelajari adalah :
- Ciri ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Perkembangbiakan tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Manfaat tumbuhan paku (Pteridophyta) bagi kehidupan.

1. Ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)

Secara umum ciri-ciri tumbuhan paku sudah dijelaskan di atas postingan ini. Secara umum,
ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah :

Sudah dapat dibedakan antara batang daun dan akar (kormus).

System perakaran serabut dimana ujungnya dilindungi kaliptra.

Batang berupa rhizoma yang tumbuh didalam tanah.

Memiliki daun dengan bentuk dan fungsi berbeda yaitu : Mikrofil (daun berukuran
kecil), Makrofil ( daun berukuran besar), Tropofil (untuk fotosintesis dan tidak
menghasilkan spora), Sporofil (menghasilkan spora).

2. Perkembangbiakan tumbuhan paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (Pteridophyta) berkembang biak dengan cara vegetative dan generative.
Antara vegetative dan generative mengalami pergiliran sehingga tumbuhan paku mengalami
metagenesis.
Untuk lebih jelasnya tentang metagenesis tumbuhan paku (pteridophyta)

3. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :

Psilophyta (Paku Purba). Contohnya : Psilotum, Rhynia, Asteroxylon, Taeniocrada,


Tmesipteris.

Lycophyta (Paku Kawat) . Contohnya : Lycopodium, Selaginella, Isoetes.

Equisetophyta (Paku Ekor Kuda). Contohnya :Equisetum

Pterophyta (Paku Sejati) . Contohnya : Adiantum, Asplenium, Platycerium.

Hydropteridales (Paku Air). Contohnya : Alvinia, Marsilea.

4. Manfaat tumbuhan paku (Pteridophyta)

Banyak sekali manfaat dari tumbuhan paku (Pteridophyta) yaitu :


Sebagai tanaman hias (Platycerium bifurcatum, Adiantum cuneatum, Asplenium nidus,
Selaginella sp)

Sebagai sayuran (Marsilea crenata, Pteridium aquilium)

Sebagai bahan obat-obatan (Lycopodium clavatum, )

Sebagai bahan pupuk hijau (Azolla pinnata dan Anabaena azolla)

Sebagai bahan karangan bunga (Lycopodium cernuum)

Sebagai pelindung tanaman (Gleichenia linearis)

Sebagai tiang bangunan (Alshopila galuca)

Sebagai bahan penggosok dan pembersih (Equisetum debile)

Kelas Anthoceropsida (Lumut tanduk). Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros dan
Nothotulus. Ingin tau lebih lanjut tentang lumut tanduk?
Kelas Bryopsida (Lumut sejati atau Lumut daun). Contoh lumut daun adalah :
Sphagnum, Funaria, Pogonatum, Polytrichum dan Andraea. Ingin tau lebih lanjut
tentang lumut Daun?

4. Manfaat tumbuhan lumut (Bryophyta)

Beberapa manfaat dari tumbuhan lumut yaitu :

Sebagai media tanaman (pengganti ijuk) : Lumut daun

Dapat mencegah erosi : Lumut secara umum

Sebagai obat penyakit hati : Marchantia sp


Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar : Sphagnum

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Tentu kalian masih ingat kan tentang klasifikasi kingdom plantae? Dalam materi biologi
SMA , kingdom plantae (dunia tumbuhan) yang dipelajari adalah Bryophyta (tumbuhan
lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (Tumbuhan biji). Pada
kesempatan kali ini, saya akan membahas kelompok Spermatophyta (Tumbuhan biji).

Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat
perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari
akar, batang, dan daun. Tiap-tiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat
perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Akar berasal dari titik
tumbuh akar yang terdapat pada jaringan embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu
tanaman yang umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada dua
sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang dedaunan yang
menghasilkan pangan dan menghubungkannya dengan akar yang menyerap air dan unsur
hara. Selain itu, batang juga berfungsi sebagai alat penyimpan makanan. Batang berasal dari
titik tumbuh batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh pada
batang merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar, tetapi penyusunannya agak
berbeda.
Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi
tumbuhan melalui proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi.
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat atau energi oleh klorofil, karbon
dioksida dari udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan
cahaya matahari. Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk uap
melalui stomata. Transpirasi pada hakikatnya sama dengan penguapan. Transpirasi dapat
terjadi melalui kutikula, stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada
stomata di dalam daun karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman sebagian
besar melalui daun.
Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan tumbuhan. Pada tumbuhan
biji, bunga merupakan organ untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga
selalu memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga dan alat
kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga.
Mahkota bunga biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok. Warna
yang mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota
bunga terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini
juga berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna
hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi mahkota bunga. Kelopak bunga sangat
penting karena pada saat bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian
bunga di dalamnya. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina
berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.
Berikut adalah gambar bunga beserta bagian-bagiannya.

Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari penyerbukan ini akan
berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi
embrio. Embrio akan terus berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi
pada bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga dan benang sari
akan gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji akan berkembang
menjadi biji.
Tumbuhan biji (spermatophyta) dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu : Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) dan Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).

Manfaat Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Dunia tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri(autotrof).
Banyak makhluk hidup di alam bergantung pada tumbuhan. Melaluifotosintesis yang
dilakukannya, tumbuhan menghasilkan berbagai zat yang dapat dijadikan makanan untuk
makhluk lain. Selain itu, tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan makhluk
hidup untuk respirasi.

Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa tumbuhan memiliki


sifat totipotensi, yaitu suatu kemampuan setiap sel untuk tumbuh menjadi sebuah individu
baru. Pengetahuan tentang totipotensi ini dimanfaatkan para ahli untuk melakukan
perbanyakantumbuhan dengan teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan (daun, batang,
bunga) ditumbuhkan dalam kultur agar di laboratorium. Setelah tumbuhan menjadi
individu individu baru yang jumlahnya ribuan, tumbuhan siap ditanam di lahan yang
sebenarnya.

Kingdom plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bagi
manusia, kingdom Plantae dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan dan papan
serta obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom plantae (Dunia
tumbuhan) berikut.
1. Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan
sumber karbohidrat.
2. Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan bangunan
dan perabotan.
3. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
4. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
5. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
6. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.
Manfaat lainnya dari kingdom Plantae yang sangat penting adalah tumbuhan mampu
menyerap air serta menjaga kestabilan tanah yang berada di lereng-lereng gunung,
sehingga tumbuhan ini bermanfaat dalam menjaga lingkungan dari banjir serta bahaya
longsor. Melihat begitu besarnya manfaat kingdom Plantae bagi manusia, upaya pelestarian
dari kingdom Plantae ini harus di mulai dari sekarang juga.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/kingdom-plantae-dunia-tumbuhan-


ciri.html#ixzz4FcQ6wztA

Materi Biologi Tentang Animalia


Vertebrata
Advertisement

Materi Biologi Tentang Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) - Pada materi


sebelumnya saya posting mengenai materi Invertebrata. sehingga belum lengkap rasanya
kalau tidak diposting mengenai lawannya yaitu materi Vertebrata.

Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang
yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang
belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf
pusat. Kelompok vertebrata pada umumnya masuk dalam Phylum Chordata, tetapi ada
juga Phylum chordata yang masuk dalam invertebrata.
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak Vertebrata dibedakan
menjadi lima kelompok, yaitu :
Pisces (Ikan)
Pisces merupakan hewan yang hidup di dalam air. Ada yang hidup di air tawar, air payau,
dan ada juga yang hidup di air laut. Untuk memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti oleh
sisik yang berlendir. Ikan bergerak dengan menggunakan sirip. Sirip terdiri atas sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan juga
mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Ikan bernapas dengan
insang yang dilindungi oleh tutup insang yang
disebut operkulum. Karena jantung ikan hanya memiliki satu ventrikel sehingga berdarah
dingin dan suhu tubuhnya dapat berubah-ubah tergantung pada suhu luarnya atau
disebutpoikiloterm.
Pada umumnya ikan berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi di dalam
air, di luar tubuh induknya. Pembuahan di luar tubuh induk disebut dengan pembuahan
eksternal.
Dari semua jenis ikan yang ada sekarang, ikan (Pisces) dapat digolongkan menjadi 3 kelas
yaitu, kelas Agnatha, kelas Condrichthyes, dan kelas Osteichthyes.
1. Kelas Agnatha / Cyclostomata
Agnatha berasal dari bahasa Yunani, yaitu a yang berarti tidak dan gnathos yang
berarti rahang. Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang
berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan
sirip punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi
kartilago. Agnatha hidup di air tawar atau air laut dan mendapatkan makanan dengan
mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya.
Agnatha sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam,
dan organ perasa. Pada tahap larva, Agnatha memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa
menjadi kelenjar kelamin betina atau jantan, dan menjadi hewan berumah dua (diesius).
Fertilisasi secara internal.
Contoh kelas Agnatha Myxine sp (ikan hantu, ikan hag), Petromyzon sp (lamprey, belut
laut).
2. Kelas Chondrichthyes
Chondrichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu condros yang berarti tulang rawan dan
ichthyes yang berarti ikan. Semua jenis ikan yang termasuk dalam
kelas Chondrichthyes memiliki tulang rawan, mulut dan lubang hidungnya ventral. Celah-
celah pharyngeal yang terlihat dari luar berjumlah 5 atau lebih dan jantungnya hanya
memiliki satu ventrikel.
Memiliki rahang, mulut di bagian ventral. Kulitnya tertutup sisik placoid (berasal dari
kombinasi mesoderm dan ectoderm). Sirip dada dan sirip perut berpasangan, sedangkan sirip
punggung, sirip ekor, dan sirip dubur tidak berpasangan.

Chondrichthyes tidak memiliki gelembung renang. Ikan hiu mempunyai ciri, celah insang di
tepi tubuh, sedangkan ikan pari, celah insangnya di bagian bawah
tubuh.Chondrichthyes memiliki anggota jantan dan betina. Fertilisasi dapat secara eksternal
ataupun internal. Ada yang ovipar, ada pula yang ovovivipar.
Contoh kelas Chondrichthyes adalah ikan hiu hiu (Galeocerda sp.), Ikan Gergaji, Ikan
Martil dan Ikan pari (Dasyatis sp.)
3. Kelas Osteichthyes
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan
ichthyes yang berarti ikan. Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas
Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-
celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu
ventrikel. Osteichthyes melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal. Telur dan
sperma keluar dari tubuh kemudian terjadi pembuahan. Mulutnya memiliki rahang. Sisik
bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal dari mesodermal. Insang
dilengkapi operculum (tutup insang).
Contoh kelas Osteichthyes adalah Ameiurus melas (ikan lele), Scomber scombrus(ikan
tuna), Onchorhynchus sp (ikan salmon), Sardinops coerulea (ikan sarden), ikan bandeng dan
ikan gurame.
Di dalam ekosistemnya, ikan berperan sangat besar. Bagi manusia, ikan memiliki nilai
ekonomi tinggi, menjadi sumber makanan berkadar protein tinggi. Beberapa jenis ikan yang
banyak dikonsumsi manusia dan bernilai ekonomi, di antaranya ikan emas, gurame, lele,
kerapu, tongkol, sarden, tuna, dan bandeng. Banyak pula ikan bernilai ekonomi sebagai ikan
hias dan peliharaan, misalnya ikan arwana, louhan, koi, dan diskus.

Amphibia (Amfibi)

Amphibia berasal dari kata amphi = dua, bios = hidup. Jadi, Amfibi berarti hewan yang
hidup di dua alam. Ketika masa larva hidup di air tawar, setelah dewasa hidup di
darat,. Amphibia, seperti pada ikan, adalah hewan poikiloterm. Artinya, suhu tubuhnya
dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Amfibi adalah kelompok hewan yang melakukan pembuahannya secara eksternal dan
internal. Bagi kelompok katak, telur yang telah dibuahi, dikeluarkan dan disimpan di dalam
kantung penuh jeli. Telur ini dapat dibuahi saat jantan menaruh spermanya dekat betina. Bagi
kelompok salamander, pembuahan berlangsung secara internal.
Tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak bersisik. Sebagian besar Amfibimengalami
metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan hidup di air, setelah dewasa bernapas
dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat. Jantungnya beruang tiga, terdiri dua atrium
(serambi) dan satu ventrikel (bilik).
Dalam materi biologi SMA akan dijelaskan beberapa ordo dari kelas Amfibi yaitu Ordo
Caudata (Urodela), Ordo Salientia (Anura), dan Ordo Gymnophiona (Apoda).
1. Ordo Caudata (Urodela)
Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada yang
bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kaki-
kaki sama besar. Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).
2. Ordo Salientia (Anura)
Anura adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan dewasa bernapas dengan
paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini bersa-tu, tanpa leher. Kaki depannya pendek, kaki
belakang besar dan kuat untuk melompat. Anura memiliki selaput renang pada jari-jari kaki.
Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal. Contoh Bufo terrestris (katak
bangkong), Rana pipiens (katak hijau).

3. Ordo Gymnophiona (Apoda)


Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan cairan yang
merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan
ini mempunyai mata tanpa kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ
kopulasi yang dapat ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar.
Hewan-hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis. Contoh: Ichthyosis glutinosus.

Reptilia (Hewan Melata)


Nama Reptilia berasal dari bahasa Latin, repere yang berarti melata. Cara berjalannya
secara merayap atau melata. Hewan ini tergolong berdarah dingin (poikiloterm) karena suhu
tubuhnya tergantung pada suhu lingkungannya. Reptilia adalah hewan darat yang dapat
hidup di air. Hewan ini bernapas dengan paru-paru. Kulit reptilia sangat keras, kering, dan
bersisik. Kulit reptil yang keras disebabkan adanya zat kapur (zat kitin) seperti pada kura-
kura. Hewan ini bergerak dengan menggunakan perut (melata), seperti ular dan ada juga yang
menggunakan keempat kakinya, seperti buaya, komodo, biawak, kadal, dan penyu.
Jantung beruang empat, terdiri dua atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik). Sekat antara
kedua bilik hampir sempurna. Ginjal bertipe metanefros. Fertilisasi pada Reptilia terjadi
secara internal dan pembiakan bersifat ovipar atau ovovivipar. Jika pembiakannya ovipar,
telur-telurnya memiliki cangkang yang keras. Namun, apabila pembiakannya ovovivipar
telurnya mengandung banyak kuning telur, dan telur berkembang dalam saluran telur hewan
betina Sebagian reptilia telah punah, misalnya Dinosaurus dan Pterydactyla
(reptilia bersayap).
Dalam Materi Biologi SMA, Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu:
a. Ordo Ophidia (bangsa ular), contohnya ular pohon, ular piton (Phyton reticulates), dan
ular sawah.
b. Ordo Crocodilia (bangsa buaya), contohnya buaya (Crocodylus sp) dan alligator (Alligator
sp).
c. Ordo Lacertilia (bangsa kadal), contohnya kadal (Mabouya sp), komodo (Varanus
komodoensis), bunglon (Chameleo chameleon), biawak, dan tokek (Hemidactylus turcicus).
d. Ordo Chelonia ( bangsa kura-kura), kura-kura air tawar (Chelydra serpentina) dan penyu
(Chelonia myotas).

Aves ( Burung )

Dalam kehidupan sehari-hari, Aves kita kenal sebagai kelompok burung. Secara umum
tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Ciri aves yang paling terlihat adalah
adanya bulu yang menutupi seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut, selain untuk terbang, juga
berfungsi untuk menghangatkan tubuhnya. Ada tiga jenis bulu yang dimiliki oleh burung,
antara lain; plumae, yaitu bulu yang langsung menempel pada batang bulu;plumulae, yaitu
cabang dari plumae; dan filoplumae, yaitu helaian bulu yang paling halus yang merupakan
cabang dari plumulae. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin. Burung tidak memiliki
gigi untuk mengunyah makanannya, tetapi memiliki tembolok.
Lengan depannya mengalami modikasi sebagai sayap yang umumnya digunakan untuk
terbang. Burung adalah hewan yang suhu tubuhnya tetap (homoioterm) yang artinya
temperatur tubuhnya stabil di berbagai tempat yang temperaturnya berbeda atau temperatur
lingkungan tidak memengaruhi temperatur tubuh. Hal ini berjaitan dengan jantungnya yang
terdiri 4 ruang, dua atrium dan dua ventrikel, dengan sekat sempurna.
Burung bernapas dengan paru-paru. Selain itu, pernapasan burung dibantu oleh pundi-
pundi udara (Saccus pneumaticus) ketika terbang. Burung berkembang biak dengan
bertelur. Saluran pencernaannya sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung berotot.
Ginjalnya bertipe metanefros, tanpa kandung kemih. Pembuahan terjadi di dalam induk
betinanya (internal). Setelah pembuahan terjadi, burung akan bertelur dan akan mengerami
hingga menetas.
Aves terdiri dua subkelas,
yaitu Archaeornithes dan Neornithes. Archaeornithesmerupakan burung purba dan saat ini
telah punah. Pada paruhnya terdapat gigi-gigi, ekornya masih bertulang, serta sayapnya masih
bercakar. Contoh Archaeornithes adalah Archaeopteryx sp. Sedangkan Neornithes
merupakan kelompok burung sejati. Tulang metacarpalia bersatu membentuk
carpometacarpus, jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang, memiliki 13 vertebrae
caudal atau kurang, tulang dada (sternum) dengan atau tanpa carina, dan ekornya berbulu
serta berukuran pendek. Neornithes merupakan kelompok burung modern yang sering kita
temukan saat ini. Kelompok ini terdiri atas berbagai ordo.
1. Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan omnivora.
Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m,
merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.
2. Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak dapat terbang,
sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat di
Australia dan Papua.
3. Ordo Apterygiformes
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di ujung
paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi).
4. Ordo Procellariiformes
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri-ciri: lubang hidung
tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki vestigial/
mereduksi, hidup di lautan. Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
5. Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh besar,
keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis.
Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
6. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-ciri leher
panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok. Makanannya ikan dan hewan air
lainnya. Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok
biru), Phoeniopterus rubber (flamengo).
7. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup
lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan
membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas. Contoh: Anas sp (bebek
liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).
8. Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait di ujungnya, kaki
dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya. Sayapnya kuat, mampu terbang
dengan cepat dan melakukan manuver. Ordo Falconiformesmeliputi elang, garuda, burung
pemakan bangkai. Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp (burung
kondor), Falcon sp (elang), Buteo borealis (ekor merah).
9. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian. Paruh pendek,
kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam
kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).
10. Ordo Columbifomes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak (sera)
pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat memuntahkan isinya
untuk memberi makan anaknya. Keberadaan Columbifomes tersebar di seluruh dunia.
Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati),Zenaidura macroura (perkutut).
11. Ordo Psittaciiformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam dengan
kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-buahan.
Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.
12. Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar. Lubang telinganya
besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya burung kecil dan
Arthropoda. Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
Kelompok Aves dikenal melalui telurnya, telur ayam, itik, dan burung unta sangat dikenal
oleh masyarakat sebagai bahan makanan sumber protein tinggi. Dalam ekosistem, burung
memiliki peranan penting, misalnya burung predator.

Mammalia ( Hewan Menyusui )

Ciri utama mammalia adalah mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) yang berguna
untuk menyusui anaknya yang baru lahir. Tubuh mammalia umumnya ditutupi rambut,
kulitnya dilengkapi dengan berbagai kelenjar, dan rahang umumnya dilengkapi dengan gigi.
Gigi Mammalia bermacam-macam bentuknya mulai dari geraham, gigi taring, dan gigi seri.
Jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna.
Sebagian besar hidup di darat meskipun ada juga yang hidup di laut, seperti ikan paus dan
lumba-lumba.
Mammalia memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan hewan Vertebrata
lainnya. Suhu badan Mammalia tetap atau tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan luarnya
(homoioterm). Alat pernapasan Mammalia adalah paru-paru. Mammalia memiliki ginjal
bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica
urinaria).
Mammalia umumnya berkembangbiak dengan beranak atau melahirkan (vivipar). Tetapi
ada juga mammalia yang berteliur (ovipar).
Berikut adalah beberapa ordo dari kelas Mammalia antara lain sebagai berikut.
1. Monotremata
Ordo Monotremata merupakan satu-satunya Mammalia yang bertelur (ovipar). Contoh yang
terkenal adalah Platypus sp. dari Australia, hidupnya di sungai. Sedangkan contoh dari
Indonesia adalah nokdiak atau landak irian (Zaglossus bruijni).
2. Marsupialia
Ordo Marsupialia adalah kelompok hewan mammalia yang mempunyai kantung. Kantung
(marsupium) ini umumnya dijumpai pada hewan betina di bagian ventral tubuh atau lipatan
marsupial di sekeliling puting susu pada abdomen. Umumnya Marsupialia tidak memiliki
plasenta, telurnya dibuahi secara internal, dan mulai berkembang dalam uterus. Selanjutnya
anak-anaknya akan dilahirkan dalam keadaan prematur yang kemudian merambat ke kantung
marsupium. Kantung tersebut merupakan tempat yang sangat dekat dengan puting susu
induknya. Contoh hewan ini adalah kanguru yang hidup di Australia (Macropus sp.). Contoh
lain dari marsupialia adalah Phalanger sp (kuskus), Phascolarctus sp (koala), Didelphia
marsupialia(opossum).
3. Insectivora
Insektivora adalah mammalia pemakan (terutama) serangga, cacing, tunas, dan biji-bijian.
Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar.
Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus, Dan tikus cucurut (Suncus marinus).
4. Chiroptera
Ordo Chiroptera merupakan kelompok Mammalia yang dapat terbang. Contoh dari ordo ini
adalah kalong (Pteropus vampyrus), cecudu pisang (Macroglossus maximus), kelelawar
coklat (Myotis spp.) dan kelelawar ekor bebas (Tadarida spp.)
5. Rodentia
Ordo rodentia merupakan jenis mammalia pengerat. Contoh: Sciurus sp (tupai
pohon), Marmota sp (marmut), Rattus sp (tikus), Mus musculus (mencit), Erethyson
sp (landak).
6. Carnivora
Ordo Carnivora merupakan mammalia pemakan daging. Kelompok ini terdiri atas hewan-
hewan yang berukuran kecil sampai besar. Jari kaki mereka umumnya 5 atau paling sedikit 4
yang semuanya bercakar. Carnivora memiliki gigi taring. Contohnya adalah anjing
peliharaan (Canis sp.), beruang madu (Helarcos malayanus), harimau (Felis tigris), Felis
catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut) dan Eumetopias jubata (anjing laut).
7. Proboscidae
Proboscidea meliputi semua jenis gajah. Contoh: Elephas maximus (gajah di India dan
Indonesia), Loxodonta africana (gajah Afrika).
8. Primata
Ordo Primata merupakan mammalia yang matanya stereoskopik menghadap ke depan.
Contoh yang mudah kita temui di Indonesia adalah kera ekor panjang (Macaca fascicularis)
dan orang utan (Pongo pygmeus).

Sumber : http://biologi-sma-rahul.blogspot.com/

0
inShare

Related Posts :

Pengertian Bioteknologi Pengertian Bioteknologi Materi Tentang Pengertian


Bioteknologi - Bioteknologi adalah pemanfaatan kemampuan ilmiah dalam
pemanfaatan organi Selengkapnya...

Materi SMA Tentang Mutasi Materi SMA Tentang Mutasi a). Pengertian
mutasi Ada beberapa kutipan yang dapat membantu kita dalam usaha menyimak
pengertian mutasi Selengkapnya...

Materi Biologi SMA XII Tentang Enzim dan Fungsinya Materi Biologi
SMA XII Tentang Enzim dan Fungsinya - Energi minimum yang diperlukan suatu
substrat untuk bereaksi dinamakan sebagai energi Selengkapnya...
Materi SMA Tentang Pewarisan Sifat Materi SMA Tentang Pewarisan Sifat
A. Materi Genetis Manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai sifat-sifat yang
berbeda. Sifat-sifat beda ya Selengkapnya...

Peranan Bioteknologi pada Sains Lingkungan dan Teknologi Peranan


Bioteknologi pada Sains Lingkungan dan Teknologi - Perkembangan bioteknologi
tidak dapat dipisahkan dari perkembangan mikroorganism Selengkapnya...

0 Response to "Materi Biologi Tentang Animalia Vertebrata"

Terimakasih atas Kunjungannya serta Komentarnya.....Jangan Lupa Like and Sharenya


Thanks......

Newer Post Older Post Home

MENU
MATERI
SOAL-SOAL

Aplikasi Pendidikan
Buku IPA SMP 2013
Buku Kurikulum 2013
Fisiologi Hewan
Fisiologi Tumbuhan
KIMIA ORGANIK
Kumpulan Buku Fisika
Kumpulan Makalah Biologi
Kumpulan Makalah Fisika
Kumpulan Makalah Kimia
Kumpulan Makalah Pembelajaran
Materi Kuliah Kimia
Media Pembelajaran
Motode Pembelajaran
Pengetahuan Umum
Penilaian Kur 2013
RPP MATEMATIKA SMP KURIKULUM 2013
Sel
Silabus SMP
Teori Pembelajaran
Ujian Nasional

THANKS 4 LIKE ME !
Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/animalia-
vertebrata.html#ixzz4FcR2RZtL

Materi Biologi Tentang Ekologi Ekosistem


Advertisement

Materi Biologi SMA Ekologi - Ekologi, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel
(zoologiwan Jerman, 1834-1914), berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata,
yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, kita mempelajari makhluk hidup sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya,

A. Ekologi

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu
pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan
ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk
pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Lingkungan hidup meliputi Komponen Biotik dan
Komponen Abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu
(uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh
kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut
faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman,
dan kandungan mineral.

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang
terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun
makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.

B. Lingkungan
Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu diluar organisme, yang menjadi kondisi atau
persyaratan organisme untuk hidup, lingkungan makhluk hidup ( organisme dibagi menjadi 2 :

1. Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )


2. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )
A. Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )
Lingkungan abiotik meliputi segala sesuatu yang tidak secara langsung terkait pada keberadaan
organisme tertentu antara lain :

1. Sinar Matahari: Jika tidak ada, tidak akan ada kehidupan


2. Air: 70% Struktur penyusun makhluk hidup. fungsi: untuk reaksi kimia pada tubuh yg disebut
juga metabolisme dan juga untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
3. Senyawa organik: karbohidrat, lemak dan protein. senyawa organik harus memiliki unsur C, H,
O. khusus untuk protein, harus memiliki C, H, O, N.
4. Udara: 80% udara bebas adalah Nitrogen (N). fungsi N: membentuk protein bagi tubuh. N
bisa didapat dari atmosfer langsung, tetapi harus dirubah ke dalam bentuk N2 . Proses
pengubahan N menjadi N2 dinamakan Proses Biogeokimia. sisanya, udara bebas adalah
Oksigen (O2). fungsi O2: untuk respirasi. tetapi untuk respirasi yang tidak menggunakan O2
dinamakan Respirasi anaerob.
5. Tanah: sebagai substrat bagi tumbuhan dan sebagai tempat tinggal bagi hewan.
6. Suhu: mempengaruhi reaksi kimia. jika suhu tinggi, zat/unsur yang direaksikan lebih cepat
bereaksi karena dalam suhu yang tinggi terdapat zat katalis yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi kimia. dalam tubuh manusia, terdapat zat katalis yang
disebutbiokatalisator yang berbentuk enzim. suhu yang tinggi juga dapat mengakibatkan
enzim rusak. sedangkan suhu rendah menyebabkan melambatnya kinerja enzim.
7. Mineral: membantu proses reaksi kimia
8. Kelembaban udara: kandungan air di udara
9. PH: derajat keasaman suatu zat. ukuran PH: 0-14. PH 0-7 mengindikasikan zat tersebut asam.
PH 7 mengindikasikan zat tersebut normal. PH 7-14 mengindikasikan zat tersebut basa.
1. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )
Lingkungan Biotik adalah lingkungan yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai decomposer, juga meliputi tingkatan-tingkatan
organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan
organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi
makhluk hidup adalah sebagai berikut :

a. Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu,
sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan
pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,
mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan
juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh
untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi

b. populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebutpopulasi

c. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan
yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

d. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Dalam
komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.

e. Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati
lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya
disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro,
seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.

Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya,
organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat
berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.

A. Komponen dalam Ekosistem

1. Aliran Energi

Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :

a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan
oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang
sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar
1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas, dan
energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga
sebagai keluaran dari sistem.

b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan
jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya,
terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau
menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10
% energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang
dikandung mangsanya.

1. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem, diteruskan ke
pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi organik.
2. Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap tingkat pengurai
memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas
keluar dari system
3. Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi organik mungkin
dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke
wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa
arus.

Aliran energi dalam ekosistem

1, Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan.

adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan
dan yang dimakan

Rantai Makanan

Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan (ada komponen
yang sama), maka beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.

Berikut ini contoh jaring-jaring makanan :


jaring-jaring makanan

2. Piramida Ekologi

Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara
umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar trofik dapat disusun
berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik
yang disebut piramida ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran
perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai
dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen
puncak.
Piramida Ekologi

Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan
piramida energi. Gambaran ideal suatu piramida ekologi adalah sebagai berikut.

3. Piramida Energi

Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi
makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Piramida Energi

Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem
tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu
yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam
ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat
trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.

1). Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

2). Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.

3). Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya
digunakan sebagai sumber energi.

4. Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada
setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik
menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi
antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik

Piramida Biomassa

Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya


adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru
melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah
individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.

5. Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu
ekosistem.

Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat
trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen
primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik
pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme
kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih
sedikit dari organisme konsumen sekunder.

Piramida Jumlah

D. Interaksi Antar Komponen

Interaksi antar komponen ekologi dapatmerupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar
komunitas.

1. Interaksi antar organisme


Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya
atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi
antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi
antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung
dan sapi.

b. Predasi

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab
tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan
tikus.

c. Parasitisme

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup
pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan
inangnya.contoh : Plasmodium dengan manusia,Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan
pohon inang.

d. Komensalisme

Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan
kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

2. Interaksi Antar populasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme
istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

3. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun
oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas
sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas
sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek
karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi
antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan darat.

4. Interaksi Antar komponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di
dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan


keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas
suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

C. Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem terbentuk dari komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur.Keteraturan itu terjadi oleh adanya siklus materi dan aliran
energi yang terkendalikan oleh arus informasi antar komponen dalam ekosistem. Masing-masing
komponen memiliki fungsi yang berbeda- berbeda. Selama masing-masing komponen itu melakukan
fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan itu
menunjukkan bahwa ekosistem berada dalam keseimbangan tertentu. Dapatkah kamu memberi
contoh ekosistem yang seimbang ? Untuk lebih memahami ekosistem yang seimbang perhatikan
grafik dinamika populasi dibawah ini !
Jumlah individu

Dinamika Populasi harimau dengan rusa (mangsanya)

Waktu

Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostasis, yaitu
kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Dengan kemampuan seperti ini ekosistem mampu mendukung manusia dan makhluk hidup yang
lainnya untuk hidup secara normal dan wajar. Kemampuan seperti ini akan memberikan dukungan
secara maksimum terhadap populasi dalam habitat tertentu, tanpa berdampak mengganggu
produktivitas habitat tersebut. Kemampuan lingkungan untuk mendukung manusia dan
perikehidupan yang lainnya, bukanlah terfokus pada maksimum populasi, tetapi maksimum beban
lingkungan yang dapat terjaga. .

Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar terhadap suatu perubahan, namun
biasanya batas mekanisme homeostasis, dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia.
Misalnya sebuah sungai yang dikotori oleh pembuangan sampah yang terlalu banyak, sungai itu
dapat dijernihkan kembali airnya secara alami, sehingga secara keseluruhan sungai itu dianggap
tidak tercemar. Tetapi apabila sampah yang masuk terlalu banyak, apalagi mengandung bahan
beracun berbahaya, maka batas homeostasis alami sungai itu terlampaui dan bahkan menyebabkan
kerusakan ekosistem. Kemampuan suatu ekosistem untuk pulih kembali seperti semula (kondisi
seimbang), setelah mengalami kerusakan sering dinamakanDaya lenting / (resiliensi). Sebutkan salah
satu contoh gejala kerusakan ekosistem di sekitar tempat tinggalmu ! Kenalilah penyebab
terjadinya gejala itu ! Apakah upaya yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya ? Diskusikan
dengan teman sebangkumu!

1. Suksesi Ekologi

Tidak satupun yang bersifat tetap di dunia ini, semuanya berubah seiring dengan perjalanan waktu.
Bagian-bagian kecil suatu komunitas di alam juga berubah, begitu pula komunitas secara keseluruhan.
Perubahan yang terjadi dalam komunitas dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang terdapat dalam
komunitas tadi. Jadi komunitas apa yang akan terbentuk di kemudian hari dipengaruhi oleh apa yang
terjadi sekarang dengan komunitas ini. Pernahkah kamu memperhatikan perubahan komunitas
gulma pada Ekosistem sawah pada fase vegetatif tanaman padi ? Perubahan-perubahan yang
terjadi dalam komunitas dapat dengan mudah diamati, dan seringkali perubahan itu berupa
pergantian satu komunitas oleh komunitas lain. Bila diamati dalam kurun waktu tertentu akan
terlihat bahwa komunitas yang terbentuk pada akhir kurun waktu tertentu sangat berbeda, baik
dalam komposisi jenis maupun strukturnya dengan komunitas yang terbentuk pada awal pengamatan.
Hanya sedikit sekali komunitas yang dapat bertahan tanpa perubahan untuk jangka waktu yang lama.
Semua komunitas memperlihatkan suatu pola perubahan. Proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju ke satu arah secara teratur dinamakan suksesi ekologi

Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas klimaks. Sekurang-kurangnya ada enam
gradasi perubahan dalam peristiwa suksesi. Pertama nudasi yang ditandai adanya pembentuk substrat
baru. Diikuti migrasi berupa kehadiran alat-alat pembiakan, yang ditandai oleh invasi ( serbuan suatu
organisme dari luar wilayah). Dilanjutkan dengan exceses yang ditandai oleh perkecambahan,
pertumbuhan dan reproduksi. Kolonisasi (tumbuh dan berkembangnya sekelompok
organisme) merupakan sebagian proses yang terjadi pada tahap eksesis . Peristiwa selanjutnya
adalah terjadinya kompetisi yang akan mengakibatkan pergantian populasi. Dengan adanya
pergantian populasi maka akan terjadi reaksi yang diikuti perubahan habitat dari spesies yang ada,
dan akhirnya terbentuk komunitas klimaks sebagai finalstabilisasi.

Ahli ekologi umumnya membedakan suksesi menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Perbedaan suksesi ini terletak pada kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi. Suksesi primer
terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal
tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat baru atau substrat
baru. Pada habitat baru ini tidak ada lagi organisme yang membentuk komunitas asal yang
tertinggal. Gangguan seperti ini dapat terjadi secara alami ( misalnya tanah longsor, letusan gunung
berapi, endapan Lumpur baru di muara sungai dan endapan pasir di pantai) atau di buat oleh manusia
( penambangan timah dan batu bara, tepi jalan yang dipapas bersih, dan sebagainya). Berikut
diagram suksesi khas di darat

2. Ekosistem Suksesi

Merupakan ekosistem yang berkembang setelah terjadin perusakan terhadap ekosistem alami. Ada
dua macam ekosistem suksesi, yaitu ekosistem suksesi primer danekosistem suksesi sekunder.

a..Ekosistem suksesi primer

terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut
secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi
secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara
sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya
penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah
terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas
letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut
yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan
pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana.

Suksesi primer pada Pulau Anak Krakatau


Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karena
aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks
susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur.
Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun
tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan
pioner subur tapi sebaliknya.

b. Ekosistem suksesi sekunder

berkembang setelah ekosistem alami rusak tetapi terbentuk habitat baru. Contoh, misalnya
penebangan pohon di hutan sampai habis.Ekosistem suksesi sekunder dapat pula berkembang dari
ekosistem buatan yang ditinggalkan secara alami. Contohnya sawah atau ladang tegalan-tegalan,
padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.

Suksesi sekunder karena penebangan hutan

Diagram suksesi primer ekosistem darat

Bila suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu, baik secara alami atau buatan ( misal oleh
perbuatan manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga
dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada, maka pada substrat tersebut akan
terjadi suksesi sekunder. Banjir, kebakaran secara alami, angin kencang dan gelombang laut
(tsunami) merupakan gangguan alami, sedangkan penebangan hutan secara selektif (misalnya sistem
tebang pilih), dan pembakaran padang rumput secara sengaja merupakan gangguan buatan.

Contoh klasik suksesi primer adalah pembentukan dan perkembangan komunitas di kepulauan
krakatau setelah gunung krakatau meletus tahun 1883. Selama seratus tahun sejak letusan tersebut,
perubahan komunitas banyak ditelaah oleh para ahli ekologi. Perubahan vegetasi yang terjadi dapat
disarikan pada gambar di bawah ini.

Sampai saat ini belum banyak diketahui penelitian tentang suksesi sekunder yang terperinci dan
dimonitor dalam jangka panjang pada tempat yang sama seperti pada suksesi primer di Krakatau.
Meskipun demikian dari data yang berasal dari berbagai tempat dan diambil pada waktu yang
berbeda mengenai proses suksesi setelah hutan alam tanah rendah di daerah iklim basah setelah
ditebang habis dapat digambarkan sebagai berikut

Proses dan faktor yang berperan pada suksesi sekunder sama dengan yang berlaku pada suksesi
primer. Diantara factor yang mempengaruhi macam komunitas yang terbentuk dan kecepatan suksesi
adalah luasnya komunitas asal yang rusak, jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas
yang terganggu, kehadiran pemencar biji dan benih, iklim (terutama arah dan kecepatan angina serta
curah hujan), macam substrat baru yang terbentuk, dan sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar
tempat terjadinya suksesi.

Berdasarkan pengaruh musim terhadap pembentukan komunitas klimaks, ada dua hipotesis yang
banyak diajukan oleh para ahli ekologi. Hipotesis pertama adalahHipotesis Monoklimaks yang
menyatakan bahwa pada daerah bermusim tetentu hanya terdapat satu komunitas klimaks. Hipotesis
kedua mengatakan bahwa klimaks dipengaruhi oleh berbagai factor abiotik seperti keadaan tanah,
drainase, dan topografi dengan salah satu factor yang bersifat dominan. Hipotesis ini dikenal dengan
namaHipotesis Poliklimaks.

Berdasarkan tingkat klimaks yang dicapai karena lingkungan tempat suksesi itu terjadi, maka dikenal
beberapa tipe klimaks, yaitu hidrosere (Klimaks pada lingkungan air),halosera ( klimaks pada
lingkungan payau), dan xerosere ( klimaks pada lingkungan kering).

D. Biogeokimia

Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang
hidup dengan tak hidup.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur
penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen
biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan
(geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.

1. Fungsi
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-
unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
2. Macam-macam Daur Biogeokimia
3. Daur Nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.

1). Tahap pertama

Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa
sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan
polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga
memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.

2). Tahap kedua

Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi
molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya
menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut
dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi
nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan
menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
Daur Nitrogen

b. Daur Fosfor

Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi persediaannya sangat terbatas.
Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam
transformasi energi pada semua organisme. Sumber fosfor terbesar dari batuan dan endapan-endapan
yang berasal dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan dan erosis,
bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem. Tetapi sebagian besar senyawa
fosfor akan hilang ke perairan dan diendapkan. Fosfor dalam tubuh merupakan unsur penyusun
tulang, gigi, DNA atau RNA, dan protein. Daur fosfor dimulai dari adanya fosfat anorganik yang
berada di tanah yang diserap oleh tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuhan akan memperoleh
fosfor dari tumbuhan yang dimakannya. Tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi
hewan (urine dan feses) yang berada di tanah, oleh bakteri pengurai akan menguraikan fosfat organik
menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke ekosistem.

Daur Fosfor
c.Daur Karbon dan Oksigen

1). Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan
pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh
penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui
respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis

Daur Karbon dan Oksigen

2). Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke
atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga
berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.

c. Daur Belerang (Sulfur)

Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam, sulfur (belerang)
terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur
dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan air, akan
membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO4 2- ).
Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya.
Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari
tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan
oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang
akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara
akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan
diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.
Daur belerang (sulfur)

d. Daur Hidrologi (Air)

Sinar matahari akan menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau. Demikian juga air dari tanah
dan tumbuhan yang berada di darat. Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke angkasa menjadi
awan. Hal itu disebut penguapan. Di angkasa, awan yang mengandung uap air mengalami pembekuan
sehingga membentuk butiran-butiran air. Hal itu terjadi, karena semakin tinggi tempat di permukaan
bumi, maka semakin rendah suhu udaranya. Mengingat butiran air lebih berat daripada udara, butiran
air tersebut akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Air yang jatuh, sebagian akan diserap oleh
tanah, sebagian menggenang di permukaan bumi berupa danau atau kolam. Sebagian lagi, mengalir ke
sungai hingga laut.Setelah mencapai tanah siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga
cara yang berbeda:
1). Evaporasi (transpirasi)

Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya, kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi
bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan kabut.

2). Infiltrasi (perkolasi)

Ke dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler, atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.

3). Air permukaan


Air bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan aliran utama dan danau, makin landai lahan maka
makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat
dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Daur Hidrologi (Air)

Habitat dan Relung

Tempat hidup makhluk hidup dinamakan habitat, Habitat dalam batas tertentu sesuai dengan
persyaratan hidup makhluk yang menghuninya. Batas bawah persyaratan hidup disebut nilai
minimum sedangkan batas atasnya dinamakan nilai maksimum. Antara dua kisaran itu terdapat nilai
optimum. Apabila sifat habitat berubah sampai diluar nilai minimum atau maksimum, makhluk hidup
akan mati atau melakukan migrasi. Apabila perubahannya lambat, terjadi selama beberapa generasi,
makhluk hidup umumnya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Melalui proses adaptasi
memungkinkan terjadinya perubahan sifat dari suatu makhluk. Di alam dapat juga ditemukan suatu
makhluk yang memiliki habitat yang lebih dari satu.

Dalam habitatnya suatu makhluk memiliki cara tertentu untuk untuk dapat mempertahankan
hidupnya. Kedudukan funsional suatu organisme dalam komunitasnya sering
dinamakan Relung (Niche = Nisia). Oleh karena itu relung adalah status suatu organisme dalam
suatu komunitas dan atau ekosistem, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta
perilaku spesifik organisme tertentu. Jadi relung suatu organisme bukan hanya ditentukan oleh
tempat hidup organisme, tetapi juga ditentukan oleh fungsi yang dikerjakannya. Termasuk disini
adalah cara suatu spesies memanfaatkan sumber daya yang ada untuk bertahan hidup, juga
bagaimana keberadaan suatu species mempengaruhi organisme di sekelilingnya. Berdasarkan
pernyataan diatas, kiranya dapat dimengerti jika habitat dapat disamakan dengan alamat sedangkan
Relung identik dengan profesi.

Beberapa makhluk dapat hidup bersama dalam suatu habitat. Hidup bersama dalam suatu habitat,
barangkali bukan menjadi suatu masalah jika memiliki relung yang berbeda. Namun, apabila
beberapa makhluk memiliki relung yang sama, menempati habitat yang sama dapat memunculkan
interaksi yang antagonis. Makin tumpangtindih relung antara dua jenis makhluk hidup, semakin tinggi
tingkat persaingannya. Dalam keadaan yang demikian maka masing-masing jenis akan memiliki
efisiensi cara hidup atau profesi yang makin tinggi, sehingga relungnya akan makin menyempit. Ini
berarti semakin rentan terhadap suatu gangguan.

Kajian ekosistem merupakan kajian yang luas. Ekosistem dikaji pada suatu rumpun ilmu yang
bernama Ekologi. Berdasarkan bidang kajiannya, ekologi dapat dibedakan menjadi Autekologi,
Sinekologi, Pembagian menurut habitat dan Pembagian menurut taksonomi. Autekologi mempelajari
suatu jenis organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya ditekankan pada aspek
siklus hidup, adaptasi, sifat parasit atau non parasit dan lain-lain. Contoh seluk beluk ekologi penyu
di habitat aslinya.Sinekologi mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang
saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Dalam hal ini antara lain melahirkan konsep ekologi
jenis, ekologi populasi, ekologi komunitas dan ekologi ekosistem. Pembagian menurut habitat antara
lain melahirkan konsep Ekologi Bahari, Ekologi Perairan Tawar, Ekologi Darat, Ekologi Estuaria.
Sedangkan pembagian menurut taksonomi adalah pembagian yang didasarkan atas sistematika
makhluk hidup. Oleh karena itu dikenal adanya Ekologi tumbuhan, Ekologi serangga, Ekologi
hewan tanah, Ekologi mikroba dan sebagainya.

Relung-relung

Untuk Kelanjutan Pembahasan Khusus Materi Ekosistem Klik Disini


Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/materi-ekologi-
ekosistem.html#ixzz4FcRrvhMf

Materi Biologi Tentang Ekologi Ekosistem


Advertisement

Materi Biologi SMA Ekologi - Ekologi, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel
(zoologiwan Jerman, 1834-1914), berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata,
yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, kita mempelajari makhluk hidup sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya,

A. Ekologi

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu
pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan
ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk
pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Lingkungan hidup meliputi Komponen Biotik dan
Komponen Abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu
(uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh
kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut
faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman,
dan kandungan mineral.

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang
terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun
makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.

B. Lingkungan
Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu diluar organisme, yang menjadi kondisi atau
persyaratan organisme untuk hidup, lingkungan makhluk hidup ( organisme dibagi menjadi 2 :

1. Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )


2. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )
A. Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )
Lingkungan abiotik meliputi segala sesuatu yang tidak secara langsung terkait pada keberadaan
organisme tertentu antara lain :

1. Sinar Matahari: Jika tidak ada, tidak akan ada kehidupan


2. Air: 70% Struktur penyusun makhluk hidup. fungsi: untuk reaksi kimia pada tubuh yg disebut
juga metabolisme dan juga untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
3. Senyawa organik: karbohidrat, lemak dan protein. senyawa organik harus memiliki unsur C, H,
O. khusus untuk protein, harus memiliki C, H, O, N.
4. Udara: 80% udara bebas adalah Nitrogen (N). fungsi N: membentuk protein bagi tubuh. N
bisa didapat dari atmosfer langsung, tetapi harus dirubah ke dalam bentuk N2 . Proses
pengubahan N menjadi N2 dinamakan Proses Biogeokimia. sisanya, udara bebas adalah
Oksigen (O2). fungsi O2: untuk respirasi. tetapi untuk respirasi yang tidak menggunakan O2
dinamakan Respirasi anaerob.
5. Tanah: sebagai substrat bagi tumbuhan dan sebagai tempat tinggal bagi hewan.
6. Suhu: mempengaruhi reaksi kimia. jika suhu tinggi, zat/unsur yang direaksikan lebih cepat
bereaksi karena dalam suhu yang tinggi terdapat zat katalis yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi kimia. dalam tubuh manusia, terdapat zat katalis yang
disebutbiokatalisator yang berbentuk enzim. suhu yang tinggi juga dapat mengakibatkan
enzim rusak. sedangkan suhu rendah menyebabkan melambatnya kinerja enzim.
7. Mineral: membantu proses reaksi kimia
8. Kelembaban udara: kandungan air di udara
9. PH: derajat keasaman suatu zat. ukuran PH: 0-14. PH 0-7 mengindikasikan zat tersebut asam.
PH 7 mengindikasikan zat tersebut normal. PH 7-14 mengindikasikan zat tersebut basa.
1. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )
Lingkungan Biotik adalah lingkungan yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai decomposer, juga meliputi tingkatan-tingkatan
organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan
organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi
makhluk hidup adalah sebagai berikut :

a. Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu,
sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan
pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,
mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan
juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh
untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi

b. populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebutpopulasi

c. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan
yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

d. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Dalam
komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.

e. Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati
lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya
disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro,
seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.

Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya,
organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat
berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.

A. Komponen dalam Ekosistem

1. Aliran Energi

Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :

a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan
oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang
sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar
1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas, dan
energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga
sebagai keluaran dari sistem.

b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan
jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya,
terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau
menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10
% energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang
dikandung mangsanya.

1. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem, diteruskan ke
pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi organik.
2. Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap tingkat pengurai
memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas
keluar dari system
3. Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi organik mungkin
dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke
wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa
arus.

Aliran energi dalam ekosistem

1, Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan.

adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan
dan yang dimakan

Rantai Makanan

Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan (ada komponen
yang sama), maka beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.

Berikut ini contoh jaring-jaring makanan :


jaring-jaring makanan

2. Piramida Ekologi

Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara
umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar trofik dapat disusun
berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik
yang disebut piramida ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran
perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai
dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen
puncak.
Piramida Ekologi

Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan
piramida energi. Gambaran ideal suatu piramida ekologi adalah sebagai berikut.

3. Piramida Energi

Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi
makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Piramida Energi

Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem
tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu
yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam
ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat
trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.

1). Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

2). Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.

3). Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya
digunakan sebagai sumber energi.

4. Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada
setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik
menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi
antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik

Piramida Biomassa

Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya


adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru
melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah
individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.

5. Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu
ekosistem.

Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat
trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen
primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik
pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme
kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih
sedikit dari organisme konsumen sekunder.

Piramida Jumlah

D. Interaksi Antar Komponen

Interaksi antar komponen ekologi dapatmerupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar
komunitas.

1. Interaksi antar organisme


Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya
atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi
antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi
antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung
dan sapi.

b. Predasi

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab
tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan
tikus.

c. Parasitisme

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup
pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan
inangnya.contoh : Plasmodium dengan manusia,Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan
pohon inang.

d. Komensalisme

Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan
kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

2. Interaksi Antar populasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme
istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

3. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun
oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas
sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas
sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek
karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi
antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan darat.

4. Interaksi Antar komponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di
dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan


keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas
suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

C. Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem terbentuk dari komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur.Keteraturan itu terjadi oleh adanya siklus materi dan aliran
energi yang terkendalikan oleh arus informasi antar komponen dalam ekosistem. Masing-masing
komponen memiliki fungsi yang berbeda- berbeda. Selama masing-masing komponen itu melakukan
fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan itu
menunjukkan bahwa ekosistem berada dalam keseimbangan tertentu. Dapatkah kamu memberi
contoh ekosistem yang seimbang ? Untuk lebih memahami ekosistem yang seimbang perhatikan
grafik dinamika populasi dibawah ini !
Jumlah individu

Dinamika Populasi harimau dengan rusa (mangsanya)

Waktu

Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostasis, yaitu
kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Dengan kemampuan seperti ini ekosistem mampu mendukung manusia dan makhluk hidup yang
lainnya untuk hidup secara normal dan wajar. Kemampuan seperti ini akan memberikan dukungan
secara maksimum terhadap populasi dalam habitat tertentu, tanpa berdampak mengganggu
produktivitas habitat tersebut. Kemampuan lingkungan untuk mendukung manusia dan
perikehidupan yang lainnya, bukanlah terfokus pada maksimum populasi, tetapi maksimum beban
lingkungan yang dapat terjaga. .

Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar terhadap suatu perubahan, namun
biasanya batas mekanisme homeostasis, dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia.
Misalnya sebuah sungai yang dikotori oleh pembuangan sampah yang terlalu banyak, sungai itu
dapat dijernihkan kembali airnya secara alami, sehingga secara keseluruhan sungai itu dianggap
tidak tercemar. Tetapi apabila sampah yang masuk terlalu banyak, apalagi mengandung bahan
beracun berbahaya, maka batas homeostasis alami sungai itu terlampaui dan bahkan menyebabkan
kerusakan ekosistem. Kemampuan suatu ekosistem untuk pulih kembali seperti semula (kondisi
seimbang), setelah mengalami kerusakan sering dinamakanDaya lenting / (resiliensi). Sebutkan salah
satu contoh gejala kerusakan ekosistem di sekitar tempat tinggalmu ! Kenalilah penyebab
terjadinya gejala itu ! Apakah upaya yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya ? Diskusikan
dengan teman sebangkumu!

1. Suksesi Ekologi

Tidak satupun yang bersifat tetap di dunia ini, semuanya berubah seiring dengan perjalanan waktu.
Bagian-bagian kecil suatu komunitas di alam juga berubah, begitu pula komunitas secara keseluruhan.
Perubahan yang terjadi dalam komunitas dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang terdapat dalam
komunitas tadi. Jadi komunitas apa yang akan terbentuk di kemudian hari dipengaruhi oleh apa yang
terjadi sekarang dengan komunitas ini. Pernahkah kamu memperhatikan perubahan komunitas
gulma pada Ekosistem sawah pada fase vegetatif tanaman padi ? Perubahan-perubahan yang
terjadi dalam komunitas dapat dengan mudah diamati, dan seringkali perubahan itu berupa
pergantian satu komunitas oleh komunitas lain. Bila diamati dalam kurun waktu tertentu akan
terlihat bahwa komunitas yang terbentuk pada akhir kurun waktu tertentu sangat berbeda, baik
dalam komposisi jenis maupun strukturnya dengan komunitas yang terbentuk pada awal pengamatan.
Hanya sedikit sekali komunitas yang dapat bertahan tanpa perubahan untuk jangka waktu yang lama.
Semua komunitas memperlihatkan suatu pola perubahan. Proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju ke satu arah secara teratur dinamakan suksesi ekologi

Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas klimaks. Sekurang-kurangnya ada enam
gradasi perubahan dalam peristiwa suksesi. Pertama nudasi yang ditandai adanya pembentuk substrat
baru. Diikuti migrasi berupa kehadiran alat-alat pembiakan, yang ditandai oleh invasi ( serbuan suatu
organisme dari luar wilayah). Dilanjutkan dengan exceses yang ditandai oleh perkecambahan,
pertumbuhan dan reproduksi. Kolonisasi (tumbuh dan berkembangnya sekelompok
organisme) merupakan sebagian proses yang terjadi pada tahap eksesis . Peristiwa selanjutnya
adalah terjadinya kompetisi yang akan mengakibatkan pergantian populasi. Dengan adanya
pergantian populasi maka akan terjadi reaksi yang diikuti perubahan habitat dari spesies yang ada,
dan akhirnya terbentuk komunitas klimaks sebagai finalstabilisasi.

Ahli ekologi umumnya membedakan suksesi menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Perbedaan suksesi ini terletak pada kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi. Suksesi primer
terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal
tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat baru atau substrat
baru. Pada habitat baru ini tidak ada lagi organisme yang membentuk komunitas asal yang
tertinggal. Gangguan seperti ini dapat terjadi secara alami ( misalnya tanah longsor, letusan gunung
berapi, endapan Lumpur baru di muara sungai dan endapan pasir di pantai) atau di buat oleh manusia
( penambangan timah dan batu bara, tepi jalan yang dipapas bersih, dan sebagainya). Berikut
diagram suksesi khas di darat

2. Ekosistem Suksesi

Merupakan ekosistem yang berkembang setelah terjadin perusakan terhadap ekosistem alami. Ada
dua macam ekosistem suksesi, yaitu ekosistem suksesi primer danekosistem suksesi sekunder.

a..Ekosistem suksesi primer

terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut
secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi
secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara
sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya
penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah
terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas
letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut
yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan
pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana.

Suksesi primer pada Pulau Anak Krakatau


Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karena
aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks
susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur.
Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun
tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan
pioner subur tapi sebaliknya.

b. Ekosistem suksesi sekunder

berkembang setelah ekosistem alami rusak tetapi terbentuk habitat baru. Contoh, misalnya
penebangan pohon di hutan sampai habis.Ekosistem suksesi sekunder dapat pula berkembang dari
ekosistem buatan yang ditinggalkan secara alami. Contohnya sawah atau ladang tegalan-tegalan,
padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.

Suksesi sekunder karena penebangan hutan

Diagram suksesi primer ekosistem darat

Bila suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu, baik secara alami atau buatan ( misal oleh
perbuatan manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga
dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada, maka pada substrat tersebut akan
terjadi suksesi sekunder. Banjir, kebakaran secara alami, angin kencang dan gelombang laut
(tsunami) merupakan gangguan alami, sedangkan penebangan hutan secara selektif (misalnya sistem
tebang pilih), dan pembakaran padang rumput secara sengaja merupakan gangguan buatan.

Contoh klasik suksesi primer adalah pembentukan dan perkembangan komunitas di kepulauan
krakatau setelah gunung krakatau meletus tahun 1883. Selama seratus tahun sejak letusan tersebut,
perubahan komunitas banyak ditelaah oleh para ahli ekologi. Perubahan vegetasi yang terjadi dapat
disarikan pada gambar di bawah ini.

Sampai saat ini belum banyak diketahui penelitian tentang suksesi sekunder yang terperinci dan
dimonitor dalam jangka panjang pada tempat yang sama seperti pada suksesi primer di Krakatau.
Meskipun demikian dari data yang berasal dari berbagai tempat dan diambil pada waktu yang
berbeda mengenai proses suksesi setelah hutan alam tanah rendah di daerah iklim basah setelah
ditebang habis dapat digambarkan sebagai berikut

Proses dan faktor yang berperan pada suksesi sekunder sama dengan yang berlaku pada suksesi
primer. Diantara factor yang mempengaruhi macam komunitas yang terbentuk dan kecepatan suksesi
adalah luasnya komunitas asal yang rusak, jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas
yang terganggu, kehadiran pemencar biji dan benih, iklim (terutama arah dan kecepatan angina serta
curah hujan), macam substrat baru yang terbentuk, dan sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar
tempat terjadinya suksesi.

Berdasarkan pengaruh musim terhadap pembentukan komunitas klimaks, ada dua hipotesis yang
banyak diajukan oleh para ahli ekologi. Hipotesis pertama adalahHipotesis Monoklimaks yang
menyatakan bahwa pada daerah bermusim tetentu hanya terdapat satu komunitas klimaks. Hipotesis
kedua mengatakan bahwa klimaks dipengaruhi oleh berbagai factor abiotik seperti keadaan tanah,
drainase, dan topografi dengan salah satu factor yang bersifat dominan. Hipotesis ini dikenal dengan
namaHipotesis Poliklimaks.

Berdasarkan tingkat klimaks yang dicapai karena lingkungan tempat suksesi itu terjadi, maka dikenal
beberapa tipe klimaks, yaitu hidrosere (Klimaks pada lingkungan air),halosera ( klimaks pada
lingkungan payau), dan xerosere ( klimaks pada lingkungan kering).

D. Biogeokimia

Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang
hidup dengan tak hidup.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur
penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen
biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan
(geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.

1. Fungsi
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-
unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
2. Macam-macam Daur Biogeokimia
3. Daur Nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.

1). Tahap pertama

Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa
sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan
polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga
memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.

2). Tahap kedua

Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi
molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya
menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut
dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi
nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan
menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
Daur Nitrogen

b. Daur Fosfor

Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi persediaannya sangat terbatas.
Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam
transformasi energi pada semua organisme. Sumber fosfor terbesar dari batuan dan endapan-endapan
yang berasal dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan dan erosis,
bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem. Tetapi sebagian besar senyawa
fosfor akan hilang ke perairan dan diendapkan. Fosfor dalam tubuh merupakan unsur penyusun
tulang, gigi, DNA atau RNA, dan protein. Daur fosfor dimulai dari adanya fosfat anorganik yang
berada di tanah yang diserap oleh tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuhan akan memperoleh
fosfor dari tumbuhan yang dimakannya. Tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi
hewan (urine dan feses) yang berada di tanah, oleh bakteri pengurai akan menguraikan fosfat organik
menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke ekosistem.

Daur Fosfor
c.Daur Karbon dan Oksigen

1). Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan
pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh
penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui
respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis

Daur Karbon dan Oksigen

2). Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke
atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga
berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.

c. Daur Belerang (Sulfur)

Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam, sulfur (belerang)
terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur
dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan air, akan
membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO4 2- ).
Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya.
Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari
tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan
oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang
akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara
akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan
diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.
Daur belerang (sulfur)

d. Daur Hidrologi (Air)

Sinar matahari akan menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau. Demikian juga air dari tanah
dan tumbuhan yang berada di darat. Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke angkasa menjadi
awan. Hal itu disebut penguapan. Di angkasa, awan yang mengandung uap air mengalami pembekuan
sehingga membentuk butiran-butiran air. Hal itu terjadi, karena semakin tinggi tempat di permukaan
bumi, maka semakin rendah suhu udaranya. Mengingat butiran air lebih berat daripada udara, butiran
air tersebut akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Air yang jatuh, sebagian akan diserap oleh
tanah, sebagian menggenang di permukaan bumi berupa danau atau kolam. Sebagian lagi, mengalir ke
sungai hingga laut.Setelah mencapai tanah siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga
cara yang berbeda:
1). Evaporasi (transpirasi)

Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya, kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi
bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan kabut.

2). Infiltrasi (perkolasi)

Ke dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler, atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.

3). Air permukaan


Air bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan aliran utama dan danau, makin landai lahan maka
makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat
dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Daur Hidrologi (Air)

Habitat dan Relung

Tempat hidup makhluk hidup dinamakan habitat, Habitat dalam batas tertentu sesuai dengan
persyaratan hidup makhluk yang menghuninya. Batas bawah persyaratan hidup disebut nilai
minimum sedangkan batas atasnya dinamakan nilai maksimum. Antara dua kisaran itu terdapat nilai
optimum. Apabila sifat habitat berubah sampai diluar nilai minimum atau maksimum, makhluk hidup
akan mati atau melakukan migrasi. Apabila perubahannya lambat, terjadi selama beberapa generasi,
makhluk hidup umumnya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Melalui proses adaptasi
memungkinkan terjadinya perubahan sifat dari suatu makhluk. Di alam dapat juga ditemukan suatu
makhluk yang memiliki habitat yang lebih dari satu.

Dalam habitatnya suatu makhluk memiliki cara tertentu untuk untuk dapat mempertahankan
hidupnya. Kedudukan funsional suatu organisme dalam komunitasnya sering
dinamakan Relung (Niche = Nisia). Oleh karena itu relung adalah status suatu organisme dalam
suatu komunitas dan atau ekosistem, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta
perilaku spesifik organisme tertentu. Jadi relung suatu organisme bukan hanya ditentukan oleh
tempat hidup organisme, tetapi juga ditentukan oleh fungsi yang dikerjakannya. Termasuk disini
adalah cara suatu spesies memanfaatkan sumber daya yang ada untuk bertahan hidup, juga
bagaimana keberadaan suatu species mempengaruhi organisme di sekelilingnya. Berdasarkan
pernyataan diatas, kiranya dapat dimengerti jika habitat dapat disamakan dengan alamat sedangkan
Relung identik dengan profesi.

Beberapa makhluk dapat hidup bersama dalam suatu habitat. Hidup bersama dalam suatu habitat,
barangkali bukan menjadi suatu masalah jika memiliki relung yang berbeda. Namun, apabila
beberapa makhluk memiliki relung yang sama, menempati habitat yang sama dapat memunculkan
interaksi yang antagonis. Makin tumpangtindih relung antara dua jenis makhluk hidup, semakin tinggi
tingkat persaingannya. Dalam keadaan yang demikian maka masing-masing jenis akan memiliki
efisiensi cara hidup atau profesi yang makin tinggi, sehingga relungnya akan makin menyempit. Ini
berarti semakin rentan terhadap suatu gangguan.

Kajian ekosistem merupakan kajian yang luas. Ekosistem dikaji pada suatu rumpun ilmu yang
bernama Ekologi. Berdasarkan bidang kajiannya, ekologi dapat dibedakan menjadi Autekologi,
Sinekologi, Pembagian menurut habitat dan Pembagian menurut taksonomi. Autekologi mempelajari
suatu jenis organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya ditekankan pada aspek
siklus hidup, adaptasi, sifat parasit atau non parasit dan lain-lain. Contoh seluk beluk ekologi penyu
di habitat aslinya.Sinekologi mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang
saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Dalam hal ini antara lain melahirkan konsep ekologi
jenis, ekologi populasi, ekologi komunitas dan ekologi ekosistem. Pembagian menurut habitat antara
lain melahirkan konsep Ekologi Bahari, Ekologi Perairan Tawar, Ekologi Darat, Ekologi Estuaria.
Sedangkan pembagian menurut taksonomi adalah pembagian yang didasarkan atas sistematika
makhluk hidup. Oleh karena itu dikenal adanya Ekologi tumbuhan, Ekologi serangga, Ekologi
hewan tanah, Ekologi mikroba dan sebagainya.

Relung-relung

Untuk Kelanjutan Pembahasan Khusus Materi Ekosistem Klik Disini


Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/materi-ekologi-
ekosistem.html#ixzz4FcRrvhMf

Materi Tentang Perubahan


Lingkungan/iklim dan Daur Ulang Limbah
Advertisement

Materi Tentang Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur Ulang Limbah - Materi ini
merupakan salah satu materi yang dipelajari di SMA Kelas X. mudah-mudahan dengan
postingan ini bisa menjadi bahan referensi bagi yang lagi memerlukan.
A. Apakah lingkungan hidup itu ?

Lingkungan yang bagaimana yang mampu mendukung kehidupan manusia dan kehidupan organisme
yang lain? Apakah kekayaan alam yang masih tersedia masih mampu mendukung
keberlanjutan ekonomi humanis pada saat ini dan yang akan datang? Setelah mempelajari ekosistem,
marilah kita mengkaji tentang Pencemaran lingkungan dan daur ulang limbah !

Lingkungan hidup merupakan komponen penting yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk
manusia. Pada awal peradaban, mula-mula manusia hanya memanfaatkan alam untuk memenuhi
kebutuhannya. Kekayaan alam yang masih melimpah, tingkat pengetahuan dan konsumsi yang masih
rendah masih mampu menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup. Peradaban manusia terus
berkembang, jumlah penduduk makin banyak, tingkat kebutuhan makin beragam, perkembangan
budaya manusia semakin kompleks, dan lingkungan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan
manusia. Terjadi berbagai bentuk pergeseran cara hidup manusia. Manusia tidak lagi hanya sekedar
mengandalkan alam, lebih dari itu mulai menggunakan ilmu dan teknologi untuk memanfaatkan dan
mengelola lingkungan hidup

Banyak upaya yang sudah dilakukan manusia untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup
melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua itu dilakukan agar manusia dapat
menikmati hidup, tidak lagi sekedar melakukan hidup. Kondisi ini semakin mendorong manusia untuk
terus melakukan ekploitasi yang tanpa batas. Ekploitasi, aktivitas hidup dan proses produksi lainnya
memberikan hasil samping yang terbuang pada media lingkungan yang sering dinamakan limbah

Pengelolaan limbah kadang kurang mendapatkan perhatian yang serius, akibatnya semakin
memperparah keseimbangan lingkungan yang sebelumnya terjaga. Lingkungan tidak lagi berfungsi
sesuai peruntukannya. Kurang disadari bahwa lingkungan tidak hanya disediakan untuk manusia,
makhluk hidup yang lain terabaikan. Pandangan Antroposentris, mengalahkan segalanya.
Pencemaran lingkungan mulai terjadi dan akhirnya lingkunganpun mulai berubah dan ketimpangan
daur ekologis makin memperburuk lingkungan hidup manusia. Akankah manusia mulai sadar akan
akan ulahnya itu ? Sejauhmana ilmu pengetahuan dan teknologi telah dipergunakan manusia untuk
melakukan koreksi terhadap berbagai bentuk ekploitasi dan ketimpangan daur ekologi ?

Menyadari akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan manusia dan
perikehidupan makhluk hidup yang lain, marilah kita melakukan kajian tentang pencemaran
lingkungan, perubahan lingkungan, dan daur ulang limbah organik.

No Kegiatan Macam Pencemaran atau Masalah Lingkungan yang Timbul

1 Urbanisasi Air limbah, buangan industri, sediment, buangan organik dan


biologis, pengerukan pelabuhan, penimbunan tanah, pemindahan
tanah dan reklamsi

2 Pertanian, Kehutanan Pestisida, Organochlorin, Organophosphat, Karbamat, Pupuk,


endapan

3 Ekstraksi minyak, Minyak, dispersant, dan air garam


penyulingan ,
transportasi

4 Pertambangan Metal ( timah, tembaga, nikel dan arsenic) endapan; kerusakan


ekosistem karang dari endapan atau eksploitasi batu karang

5 Metallurgi Metal, khususnya tembaga, seng, nikel dan cadmium

6 Sellulose Senyawa organochlorin dari proses pemutihan Chlori air raksa


(Hg) darimproduksi soda caustic dan chlorine

7 Tekstil Zat pewarna yang mengandung metal, khususnya Cd dan Pb;


Pestisida

8 Plastik Hasil sampingan dari produksi Chlorida, monomer, Cadmium,


sampah plastic

9 Pembangkit Listrik Air panas, buangan radioaktif

10 Desalinasi Air panas garam


Pencemaran lingkungan

Apakah yang dapat kamu temukan dari kedua gambar di atas ? Apabila kita mengamati kedua
gambar diatas kiranya akan diperoleh gambaran tentang Polusi (Pencemaran). Polusi
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.

Dikarenakan materi ini agak lumayan panjang sehingga untuk memudahkan sobat-sobat semua.
Materi yang super komplit silahkan di download di link di bawah ini:

Materi Lengkap IPA Kelas Kelas VII Di Sini

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/materi-tentang-


perubahan.html#ixzz4FcTrvk00

Anda mungkin juga menyukai