P,SpOG (K)
DEFINI
• Masa nifas SImasa dimulai
adalah beberapa jam
sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan ( Sarwono Prawirahardjo, 2008).
• Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari,2000:122).
Masa nifas atau masa puerperium adalah
masa setelah persalinan selesai sampai 6
minggu atau 42 hari. Selama masa
nifas, organ reproduksi secara perlahan akan
mengalami perubahan seperti keadaan
sebelum hamil.
Perubahan organ reproduksi ini disebut
involusi.
Puerperium
dini
• Merupakan masa pemulihan awal dimana ibu diperbolehkan untuk
berdiri dan berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan per vagina tanpa
komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV dianjurkan untuk
mobilisasi segera.
Puerperium intermedial
• Suatu masa pemulihan dimana organ-organ reproduksi secara berangsur-
angsur akan kembali ke keadaan sebelum hamil. Masa
ini berlangsung selama kurang lebih enam minggu atau 42 hari
Remote puerperium
• Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan
mengalami komplikasi. Rentang waktu remote puerperium
berbeda untuk setiap ibu, tergantung dari berat ringannya
komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan
1.
UTERUS
6. RASA SAKIT
Rasa sakit (after pain) atau mules-mules, disebabkan oleh kontraksi
otot rahim, biasanya akan menghilang 2-4 hari pasca persalinan
• Informasi dan konseling tentang:
- Perawatan bayi dan pemberian ASI
- Apa yang terjadi termasuk gejala adanya masalah yang
mungkin timbul
- Kesehatan pribadi, higiene, dan masa penyembuhan
- Kehidupan seksual
- Kontrasepsi
- Nutrisi
• Dukungan dari:
- Petugas kesehatan
- Kondisi emosional dan psikologis suami serta keluarganya
• Pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda
terjadinya komplikas
TUJUA
N
• Menjaga kesehatan ibu dan bayi.
• Melaksanakan skrining yg komprehensif
komplikasi.
• Pendidikan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui,
immunisasi dan perawatan bayi sehat.
• Pelayanan keluarga berencana.
• Periode ini adalah masa krisis baik ibu maupun
bayi. Diperkirakan 60% kematian ibu pada masa nifas dan
50% terjadi dalam 24 jam pertama
1.
MOBILISASI
Tujuan: mengembalikan tenaga ibu setelah lelah sehabis bersalin
- Tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan, 1 jam pasca
persalinan pasien boleh miring-miring kekanan dan kekiri untuk
mecegah terjadinya trombosisi dan tromboemboli.
- Hari ke-2, pasien duduk
- Hari ke-3, pasien jalan-jalan
- Hari ke-4 , pasien diperbolehkan pulang.
Mobilisasi bervariasi bergantung pada komplikasi persalinan, nifas, dan
sembuhnya luka
2. KEBERSIHAN
DIRI
• Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
• Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air.
• Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali
selesai buang air kecil atau besar.
• Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari.
• Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
• Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan
kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka
3.
DIET
• Konsumsi tambahan 500 kalori.
• Diet seimbang, bergizi dan cukup
kalori
• Minum sedikitnya 3 liter air sehari.
• Zat besi sampai 40 hari bersalin.
• Minum vit. A 200.000 unit.
KEBUTUHAN BEBERAPA ZAT PENTING PADA
WANITA YANG BELUM HAMIL, HAMIL
DAN LAKTASI
Tidak Hamil Hamil Laktasi
Kalori 0 2500 3000
Protein (g) 60 85 100
Calcium (g) 0,8 1,5 2
Ferrum (mg) 12 15 15
Vit A (satuan internas) 5000 6000 8000
Vit B (mg) 1,5 1,8 2,3
Vit C (mg) 70 100 150
Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3
As.Nicotin (mg) 15 18 23
Vit D (SI) + 400-800 400-800
4. MIKSI DAN
DEFEKASI
• Miksi dan defekasi harus dilakukan sendiri
secepatnya.
• Kadang wanita pasca persalinan mengalami sulit
kencing karena sfingter ani ditekan oleh kepala
janin dan spasme oleh iritasi m. sfingter ani
selama persalinan, dapat juga terjadi karena edema
kandung kemih yang terjadi selama persalinan pasang
kateterisasi
• Defekasi yang tidak dilakukan lebih dari 4 hari
pasca persalinan dapat diberikan obat laksan
5. PERAWATAN PAYUDARA
(MAMMA)
• Keluarkan asi dari bag. depan sehingga putting lunak
• Menjaga payudara tetap bersih.
• Pakai BH yg menyokong payudara.
• Bila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau asi dan mulai menyusukan dari puting yg
tidak ecet.
• Bila lecet hebat, istirahatkan 24 jam, asi dikeluarkan dan diberi dengan sendok.
• Nyeri---> minum parasetamol.
• Bila bengkak krn bendungan lakukan:
1. Kompress payudara dengan kain basahhangat 5 menit.
2. . Urut payudara dari pangkal menuju putting atau gunakan sisir dengan arah Z.
3. Susukan bayi setiap 2 – 3 jam.
4. Letakkan kain dingin setelah menyusui.
5. Payudara dikeringkan
6.
LAKTASI
Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan
• Merangsang produksi ASI
• Memperkuat refleks menghisap, memulai pemberian
ASI secara dini ⇒ pengaruh yg positif bagi kesehatan
bayi
• Mempromosikan kekebalan pasif (kolostrum) segera
kpd bayi
• Merangsang kontraksi uterus
• Membuat/membantu KB alami (LAM)
DEFINI
SI
• infeksi pada dan melalui traktus genitalia
setelah persalinan, dimana suhu 38 ºC atau
lebih, terjadi antara hari ke 2-10 posr partum
ETIOLOGI