Anda di halaman 1dari 122

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha

Sekarang ini setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian,


ketrampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya, untuk
mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Apalagi sekarang ini dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat
teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga operasi
usahanya.

Perkembangan zaman sekarang berubah begitu cepat. Semua aspek


kehidupan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dunia bisnis adalah
salah satu bidang yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perubahan
aspek kehidupan, ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Bisnis merupakan
suatu pola kegiatan ekonomi, menghasilkan sesuatu, memanfaatkan segala
sumber daya alam maupun manusia, mempengaruhi sesuatu yang banyak
membutuhkan analisis yang kuat, kerja keras, perjuangan, pemikiran yang
cerdas dan luas untuk terus maju. Untuk itu perlu ada pengembangan –
pengembangan bisnis baru yang lebih baik dan bermanfaat dari sebelumnya.
Ukuran bisnis bisa berjalan lancar jika saya lihat dari kurva perencanaan
bisnis dengan realitas yang terjadi sebelumnya pada perusahaan – perusahaan
sekitar serta melihat pangsa pasar yang sangat besar dan pertumbuhan
demografis akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2017, Tingkat
pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 173.48 juta jiwa atau 66,21%
dari jumlah penduduk di Indonesia. Jawa Barat, Banten dan Maluku
penyumbang pengangguran terbuka tertinggi di Indonesia. Diketahui juga
jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2017 mencapai ±262 Juta jiwa,
maka sangat jelas tingkat kebutuhan pasar/konsumen di Indonesia sangatlah
besar. Purwakarta merupakan suatu kabupaten Kota yang terletak di Jawa

1|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


Barat yang merupakan suatu perlintasan kota besar seperti Jakarta, Bandung,
Karawang, Cikampek dan kota yang lainnya. Purwakarta memiliki jumlah
penduduk cukup padat yakni sebanyak 898.300 jiwa pada tahun 2013,
Kepadatan penduduknya mencapai 924 0rang/km². Dan data angkatan kerja
di Kabupaten Purwakarta sebesar 432.117 jiwa.

Atas dasar data tersebut, Purwakarta berpotensi untuk dijadikan


tempat pembukaan pabrik karena struktur penduduknya. Selain itu dilihat dari
sikap prilaku masyarakatnya yang konsumtif dalam mengkonsumsi barang
dan jasa juga memiliki karakteristik mudah tertarik dengan hal yang baru,
seperti perombakan dan pembangunan baik dikonsumsi untuk pribadi
maupun publik.

Komponen pembuatan pembangunan gedung maupun rumah tidak


akan jauh dari GRC, bahan yang banyak diminati karena mudah dan
bervariasi. GRC merupakan salah satu bahan dasar pembuatan bangunan, bisa
menjadi bahan dasar maupun jadi bahan penghias. Maka GRC atau
Glassfibre Reinforced Concrete di butuhkan untuk komponen yang penting
dalam mencapai fungsinya. Dengan demikian, maka konsumen industri
sangat membutuhkan GRC baik untuk bahan dasar pembangunan maupun
bahan penghias untuk mempercantik bangunan dan gedung. Hal ini menjadi
peluang bisnis untuk saya dalam menyuplai kebutuhan kabel untuk konsumen
industri maupun konsumen perorangan.

B. Gambaran Umum Usaha

Melihat perubahan dan perkembangan zaman ini, saya akan


memanfaatkan peluang untuk mendirikan usaha yang bergerak di bidang
manufaktur. Dengan modal sebesar Rp. 400.000.000.000 yang terdiri dari
penyetoran modal sendiri sebesar Rp. 240.000.000.000,- dan sisanya
modal pinjaman dengan tingkat bunga 12% per tahun, saya akan
mendirikan pabrik ini dengan metode mendekati konsumen baik industri
maupun enduser. Dengan modal sebesar itu saya akan mendirikan PT

2|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


(Perseroan Terbatas) yang prospek kedepan saya bisa mengundang para
investor lokal maupun internasional datang sehingga bisa menjadikan
perusahaan saya besar (tbk). Penguasaan pangsa pasar akan saya ciptakan
dengan mengedepankan kualitas produk Pabrik yang akan saya bangun
berlokasikan di Purwakarta tepatnya di Kawasan Industri Lion Cibatu-
Purwakarta yang memiliki luas area yaitu 3 Ha / 30.000 meter persegi dan
letaknya strategis sehingga proses masuk dan keluarnya barang mudah
serta akses jalan yang cukup lancar karena jalur menuju tol dan perkotaan
lumayan gampang.

GRC atau Glassfibre Reinforced Concrete merupakan produk yang


akan saya jadikan sebagai produk utama saya. Untuk memproduksi GRC
ini tentunya saya sesuaikan berdasarkan permintaan industri dan
disesuaikan pula dengan produk yang diminta para konsumen baik
konsumen industri maupun perorangan. Target industri GRC saya yaitu
Gedung – gedung pemerintahan, kontraktor, konsultan, dan perusahaan-
perusahaan bangunan lainnya serta perusahaan-perusahaan besar diluar
negeri yang memerlukan bahan GRC.

Selain konsumen industri yang menjadi target market, saya juga


akan menjual produk saya kepada konsumen lain seperti reseller, maupun
enduser. Kemudian saya akan membuka toko disekitar perusahaan
sekaligus memajang berbagai macam produk berkualitas hasil saya
sehingga konsumen akhir sekitar daerah pabrik dapat membelinya.
Misalnya untuk GRC board, dan lainnya.

Perusahaan ini memiliki kekuatan hukum dan juga legal. Dilihat


dari aspek pasar nya pesaing dalam usaha ini masih sedikit disekitaran
daerah Purwakarta, adapun kualitas yang diberikan oleh PT. GRC Rubicon
ini tidak kalah saing mulai dari kelenturan dan ketahanan produk yang
dijamin. Tenaga kerja yang di rekrut dari pimpinan atas hingga pekerja
lapangan kurag lebih ada 1.097 orang baik tenaga kerja langsung maupun
tidak langsung. Produksi yang akan dibuat sesuai dengan pesanan di pasar.

3|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


Maka dari itu PT. GRC RUBICON akan memberikan pelayanan dan
kualitas yang tidak akan mengecewakan.

4|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


BAB 2

ASPEK ASPEK USAHA


A. ASPEK YURIDIS
Aspek hukum adalah salah satu aspek yang dapat menentuan dan
menjamin suatu kegiatan usaha. Aspek hukum merupakan sebuah legalitas
bagi usaha dan keberlangsungannya, jika tidak memiliki aspek hukum ini
produksi bisa kapanpun terhenti begitu saja secara perlahan karena tidak
memiliki jaminan hukum.
Jenis badan usaha yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan
perseorangan. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat “PT.
GRC RUBICON” ini adalah ijin persetujuan prinsip, izin mendirikan
bangunan (IMB), dan lainnya, seperti tercantum di table 1.1.

1. Jenis – Jenis Perizinan

Tabel Jenis-jenis Perizinan


PT. GRC RUBICON

NO
JENIS PERIJINAN
.
a. Ijin Persetujuan Prinsip
b. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
c. Izin Lokasi
d. Penerbitan Surat Keterangan Fatwa
Peruntukkan Lahan (SKFPL) atau Izin
Peruntukan Penggunaan Tanah
e. Izin Usaha Industri (IUI)
f. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
g. Izin Undang-Undang Gangguan (HO)
h. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
i. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
j. Tanda Daftar Gudang (TDG)
k. Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris

5|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


setempat,
l. Izin Operasi
m. Izin Pengadaan Alat-Alat Berat
n. Izin Trayek Angkutan
Izin Pemanfaatan Kekayaan Daerah
o.
(Pemanfaatan Jalan Kabupaten)
p. Izin AMDAL
q. Perijinan Prinsip Usaha
Tabel 1.1 : Jenis-jenis perizinan
2. Rincian Perijinan

Rincian dari perijinan yang saya buat yaitu :

1. BPMPTSP Kabupaten Purwakarta

BPMPTSP Kabupaten Purwakarta melayani berbagai


perijinan baik mulai bagunan maupun ijin pendirian, ada pun
perijinan yang saya ajukan kepada BPMPTSP Kabupaten
Purwakarta yaitu :

a. Ijin Persetujuan Prinsip

Dalam Undang-undang menyebutkan bahwa ijin prinsip


ini diperlukan baik untuk Penanaman Modal Asing (PMA)
ataupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan
perijinan tersebut sebagai berikut :

 SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan/Perniagaan)

Kategori SIUP yang digunakan pada PT. GRC


RUBICON adalah SIUP besar karena bernilai kekayaan
dimiliki lebih dari Rp. 10.000.000.000,-.

 TDP (Tanda Daftar Perusahaan)


 Ijin HO ( Ijin Gangguan )
 SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)

6|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


Ijin Lainnya :

o Pemerintahan Setempat

Selain pada BPMPTS Kabupaten Purwakarta


sebelumnya kita membuat perijinan domisili kepada Rt, Rw,
Kantor Desa, Kecamatan, Koramil serta Polsek Daerah
Kawasan Industri Campaka-Purwakarta atas pendirian pabrik
untuk bisnis yang akan dijalankan.

o Kantor Pajak

Kekuatan hukum untuk per individu yaitu membuat


NPWP atas aktiva usaha ke Departemen Perpajakan
Kabupaten Purwakarta. Dan juga sebagai perusahaan yang
taat peraturan hukum, PT. GRC RUBICON mendaftarkan
perusahaan ke Kantor Pajak setempat, yaitu :

 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


 PKP (Pengusaha Kena Pajak)

3. Syarat-Syarat Perizinan
a. Izin Persetujuan Prinsip
1. Isi Form yang sudah di sediakan;
2. Foto Copy KTP / KITAS;
3. Akte Pendirian Perusahaan;
4. Foto Copy NPWP;
5. Rencana Proyek (Proposal);
6. Surat Persetujuan dari BKPM untuk Penanaman Modal
Asing

b. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)


1. Fotocopy KTP pemohon;

7|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


2. Fotocopy Akte pendirian Perusahaan bagi yang berstatus
Badan Hukum/Badan Usaha atau fotocopy Anggaran dasar
yang sudah disahkan bagi koperasi;
3. Fotocopy fatwa peruntukan lahan dan surat Izin Lokasi;
4. Surat kuasa apabila penandatanganan permohonan bukan
dilakukan oleh pemohon sendiri;
5. Fotocopy Sertifikat atas tanah atau bukti perolehan tanah;
6. RAB (Rencana Anggaran Biaya);
7. Fotocopy lunas PBB Tahun terakhir;
8. Surat Pernyataan pemohon tentang kesanggupan mematuhi
persyaratan-persyaratan teknis bangunan, garis sempadan,
kofisien lantai bangunan yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah;
9. Fotocopy Rencana Tata Ruang Bangunan dan Prasarana (Site
Plan) yang disetujui oleh pemerintah daerah;
10. Gambar dan perhitungan konstruksi bangunan;
11. Perhitungan hasil zonden tanah bagi bangunan tertentu;
12. Fotocopy UKL/UPL/Amdal bagi industri wajib
UKL/UPL/Amdal;
13. Fotocopy rekomendasi dari Dinas Perhubungan bagi
bangunan-bangunan yang berada di jalur padat lalu lintas;
14. Fotocopy Surat Izin Jalan Masuk dari DPU Bina Marga;
15. Keputusan Desa (Perdes).

c. Izin Lokasi
1. Surat rekomendasi TKPRD;
2. Surat Permohonan Izin Lokasi;
3. Foto copy KTP Direktur Perusahaan;
4. Rincikan Lahan dan Aspek Tata Guna Lahan;
5. Proposal Proyek;

8|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


6. Foto copy pelunasan PBB lahan yang dimohon tahun
terakhir;
7. Surat Pernyataan kesediaan Pemilik tanah untuk dibebaskan
oleh pengembang,
8. Rencana tahapan pembangunan yang jelas sesuai proyek
proposal dan kapan seluruh proyek dapat diselesaikan;
9. Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan
pembangunan keseluruhan dalam jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun terhitung sejak penerbitan SK izin Lokasi Pertama;
10. Keterangan keanggotaan dari organisasi/Asosiasi;
11. Denah dan peta Lokasi yang dikeluarkan oleh Bappeda
Kabupaten Purwakarta;
12. Surat pernyataan kesanggupan membayar ganti rugi dan
penyediaan sarana sosial dan fasilitas lingkungan;
13. Surat Persetujuan dari BKPM bagi PMA dari BKPM untuk
PMDN.

d. Penerbitan Surat Keterangan Fatwa Peruntukkan Lahan (SKFPL)


atau Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
1. FC KTP/ bukti diri pemohon;
2. FC Akte pendirian perusahaan yg berstatus badan hukum;
3. Surat kuasa apabila dikuasakan;
4. FC sertifikat hak atas tanah atau bukti perolehan;
5. Surat pernyataan atau surat perjanjian penggunaan tanah bagi
pemilik yang menggunakan tanah yang bukan miliknya;
6. Rekomendasi dari instansi terkait.

e. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


1. Surat Permohonan;
2. Foto copy KTP pemohon;
3. Surat pernyataan;

9|PT. GRC RUBICON PURWAKARTA


4. Foto copy tanda lunas PBB tahun terakhir;
5. Foto copy SITU/HO;
6. Pas Photo 3 x 4 sebanyak 2 buah;
7. Foto copy Neraca Perusahaan;
8. Foto Copy NPWP;
9. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan.

f. Izin Undang-Undang Gangguan (HO)


1. Foto Copy Surat Izin Lokasi;
2. Foto copy KTP, NPWP (D) Perusahaan yang bersangkutan ;
3. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan bagi Perusahaan yang
berstatus Badan Hukum/Badan Usaha atau foto copy
Anggaran Dasar yang sudah disahkan bagi Koperasi;
4. Foto copy Sertifikat atas tanah / bukti perolehan tanah;
5. Rancangan tata letak instalasi, mesin/peralatan &
perlengkapan bangunan industri yang telah disetujui oleh
pimpinan perusahaan pemohon atau yang dikuasakan;
6. Persetujuan tetangga atau masyarakat yang berdekatan;
7. Bagan Alir proses dilengkapi dengan Daftar Bahan
baku/Penunjang dan bagan alir pengolahan limbah;
8. Pertimbangan teknis dari Instansi teknis sesuai dengan jenis
industry.

g. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


1. Surat Permohonan;
2. Surat pernyataan tidak berkeberatan dari tetangga;
3. Surat izin mendirikan bangunan (IMB)/ site plan/
pemeriksaan lapangan;
4. FC keterangan status tanah;
5. FC akta pendirian perusahaan;
6. FC KTP Pemohon;

10 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
7. Rekomendasi dari Dinas/ Instansi terkait dengan jenis
usahanya;
8. Surat pernyataan kesanggupan tidak akan menimbulkan
pencemaran lingkungan;
9. Pas Photo pemohon ukuran 4 x 6 rangkap 2 (dua) hitam
putih;
10. FC NPWP;
11. Persyaratan lain dari Dinas Terkait bila dipandang perlu.

h. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


1. Foto copy KTP penanggungjawab perusahaan ;
2. Foto copy SITU/HO ;
3. Foto copy NPWP/apbila ada ;
4. Foto copy lunas PBB tahun terakhir.

i. Tanda Daftar Gudang (TDG)


1. Mengisi Form Permohonan TDG;
2. Copy perizinan pendirian gudang dari Pemerintah Daerah
Setempat;
3. Copy perjanjian pemakaian atau penguasaan gudang dengan
pemilik gudang.

j. Akte Pendirian Perusahaan


1. Fotokopi KTP para pendiri atau pengurus perusahaan,
minimal 2 orang
2. Fotokopi KK direktur atau penanggung jawab perusahaan
3. Pas foto berwarna penanggung jawab ukuran 3×4 sebanyak 2
lembar
4. Salinan atau fotokopi PBB tahun terakhir sesuai dengan
domisili perusahaan

11 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
5. Salinan atau fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha atau
surat kontrak/sewa tempat usaha
6. Jika gedung tempat usaha berada di wilayah gedung
perkantoran, dibutuhkan Surat Keterangan Domisili dari
pengelola gedung
7. Jika gedung tempat usaha berada di lingkungan perusahaan,
maka dibutuhkan Surat Keterangan dari RT/RW setempat
8. Kantor atau tempat usaha berada di wilayah
perkantoran/plaza, ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman penduduk
9. Foto kantor dari berbagai sudut, termasuk foto tampak depan,
foto kantor tampak dalam (ruangan yang berisi, meja, kursi,
computer, beserta 1-2 orang pegawai). Foto tersebut berguna
untuk mempermudah dalam melalukan survey lokasi dalam
pengurusan SIUP atau PKP
10. Perusahaan harus siap di survey

k. Izin Operasi
1. Surat permohonan
2. Fotokopi KTP
3. Fotokopi izin gangguan
4. Fotokopi IMB
5. Fotokopi retribusi daerah
6. Fotokopi akta pendirian perusahaan yang di sahkan
kementrian HAM
7. Pas foto 3x4 sebanyak 3 lembar
8. Materai 6000 sebanyak 2 lembar
9. Peta lokasi usaha
10. Fotokopi PBB
11. Rekomendasi dari dinas tenaga kerja

12 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
l. Izin Pengadaan Alat-alat Berat
1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
2. Memiliki Akta Pendirian Perusahaan bagi pemohon yang
berbentuk badan usaha, akta pendirian koperasi bagi
pemohon berbentuk koperasi dan tanda kependudukan untuk
pemohon perorangan;
3. Memiliki Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
4. Memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU);
5. Pernyataan kesanggupan untuk memiliki atau menguasai 5
(lima) kendaraan bermotor untuk pemohon yang berdomisili
di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali;
6. Pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fasilitas
penyimpanan kendaraan.

m. Izin Trayek Angkutan


Persyaratan Administratif :
1. Memiliki Surat Izin Usaha Anggkutan (SIPA)
2. Surat Kesanggupan untuk memenuhi seluruh kewajiban
sebagai pemegang izin
3. Menguasai kendaraan bermotor yang laik jalan dibuktikan
dengan fhoto Copy Buku Uji
4. Surat Keterangan Kondisi Usaha,sperti permodalan dan
sumber daya manusia
5. Surat pertimbangan dari Dinas yang membidangi lalu lintas
dan angkutan jalan
6. Fhoto Copy KTP Pemohon
7. Fhoto Copy STNK yang digunakan
8. Surat Kuasa apabila diwakilkan

Persyaratan Teknis:
1. Kapasitas Jalan yang dilalui

13 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
2. Kapasitas kendaran yang akan melayani
3. Jumlah perjalan pergi-pulang per hari pada lintasan
4. Tersedianya fasilitas terminal
5. Analisis potensi faktor muatan
6. Asal dan tujuan perjalanan
7. Jenis pelayanan dan prototype kendaraan untuk tiap-tiap
jaringan yang direncanakan
8. Jarak dan waktu tempuh
9. Perhitungan tarif angkutan

n. Izin pemakaian kekayaan daerah (pemanfaatan jalan kabupaten)


1. Kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP)
2. Surat keterangan dari lurah/ kepala desa dan camat setempat
3. Syarat-syarat lain yang ada kaitannya dengan pemakaian
kekayaan daerah

4. Mekanisme Perizinan
a. PTSP
1. Pemohon mencari informasi mengenai izin yang dibutuhkan
melalui Loket Informasi dan mendapat formulir.
2. Pemohon mengisi formulir dan melengkapi persyaratan yang
diminta, kemudian menyerahkannya ke loket pendaftaran
yang sesuai dengan izin yang dimohon.
3. Petugas Loket Pendaftaran memeriksa kelengkapan berkas
permohonan :
- Apabila berkas telah lengkap, permohonan diterima untuk
diproses dan kepada pemohon diberikan tanda terima/resi
yang mencantumkan perkiraan waktu terbit izin.
- Apabila persyaratan belum lengkap, pemohon diminta
untuk melengkapi persyaratannya terlebih dahulu.

14 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
4. Permohonan yang telah memenuhi syarat kelengkapan berkas
diproses di bagian pengolahan. Apabila diperlukan, dapat
dilakukan rapat pembahasan dan pemeriksaan lapangan
bersama dinas teknis terkait yang dihadiri pula oleh
pemohon.
5. Setelah melalui rapat pembahasan dan pemeriksaan lapangan,
maka izin diterbitkan, ditandatangani oleh Kepala BPMPTSP
dan diinformasikan kepada pemohon bahwa izin telah selesai.
6. Pemohon membayar retribusi melalui Loket Pembayaran
(khusus untuk perizinan yang dipungut retribusi) dan
menerima kwitansi pembayaran.
7. Pemohon mengambil surat izin yang telah selesai melalui
Loket Pengambilan dengan membawa tanda terima/resi
permohonan serta kwitansi pembayaran.

5. Biaya Perizinan dan Retribusi

Tabel Biaya Perizinan dan Retribusi


PT. GRC RUBICON

NO. JENIS PERIZINAN BIAYA


1. Izin Pendirian PT

a.
Pengecekan, pendaftaran dan Rp. 256.000.000,-
persetujuan Nama Perusahaan serta
SK Kehakiman dan HAM RI, Surat
Keterangan Domisili Usaha Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat
Keterangan Terdaftar sebagai Wajib
Pajak (SKT), Surat Pengukuhan –
Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP),
Akta pendirian perusahaan

b. Ijin Persetujuan Prinsip Rp. 200.000.000,-


c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Rp. 250.000.000,-

15 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
d. Izin Undang-Undang Gangguan (HO) Rp. 450.000.000,-

e. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Rp. 200.000.000,-


f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Rp. 150.000.000,-
g. Penerbitan Surat Keterangan Fatwa Rp. 100.000.000,-
Peruntukkan Lahan (SKFPL) atau Izin
Peruntukan Penggunaan Tanah
h. Tanda Daftar Gudang (TDG) Rp. 80.000.000,-

Rp. 1.686.000.000,-
2. Izin Lokasi
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rp. 350.000.000,-
b. Ijin Lokasi lainnya (Pemkab, Rekom Rp. 569.856.550,-
aparat setempat, Gardu listrik,
reklame, penanggulangan kebakaran)
Rp. 919.856.550,-
3. Izin Prinsip Usaha
a. Rekomendasi Ekspor
Angka pengenalan ekspor Rp. 237.000.000,-
b. Laporan realisasi ekspor Rp. Belum ada
c. MOU Bea dan Cukai Rp. 75.000.000,-

Rp. 312.000.000,-
4. Ijin Lainnya
a. Izin Usaha Industri (IUI) Rp. 100.000.000,-
b. Izin Operasi Rp. 155.000.000,-
c. Izin Trayek Angkutan Rp. 150.000.000,-
d. Izin Pemanfaatan Kekayaan Daerah Rp. 300.000.000,-
(Pemanfaatan Jalan Kabupaten)
e. Izin AMDAL Rp. 200.000.000,-
f. Izin Pengadaan Alat-Alat Berat Rp. 7.800.000,-
Rp. 912.800.000,-
TOTAL KESELURUHAN 3.830.656.550,-
Tabel 1.2 Biaya perizinan dan Retribusi
Ket :
Luas Tempat Usaha : 30.000 m2 atau 3 Ha

16 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Luas Gudang : 500 m2 – 10.000 m2
Lokasi : Kawasan Industri Jl. Cibatu, Campaka

6. Waktu dan Penyelesaian


1. Jangka waktu penyelesaian Ijin Pesetujuan Prinsip 5 hari
terhitung hari kerja;
2. Jangka waktu penyelesaian Izin Mandiri Bangunan (IMB) yaitu
12 hari kerja;
3. Jangka waktu penyelesaian Izin Lokasi adalah 14 hari kerja;
4. Jangka waktu penyelesaian Surat Keterangan Fatwa Peruntukan
Lahan (SKFPL) dan Izin Usaha Industri (IUI) selama 7 hari kerja;
5. Jangka waktu penyelesaian Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
dan Tanda Daftar Perusahaan yaitu selama 5 hari kerja;
6. Jangka waktu penyelesaian Izin Undang-Undang Gangguan (HO)
selama 12 hari kerja,
7. Jangka waktu penyelesaian Surat Izin Tempat Usaha selama 9
hari kerja.
8. Jangka waktu TDP (tanda draft perusahaan) terhitung 5 hari kerja,
9. Jangka waktu Izin operasi terhitung 14 hari kerja,
10. Jangka waktu Izin trayek angkutan terhitung 10 hari kerja, dan
11. Jangka waktu izin pemakaian kekayaan daerah (pemanfaatan
jalan kabupaten) terhitung 5 hari kerja

7. Masa Berlaku Surat Perizinan

Masa berlaku untuk ijin usaha perdagangan yaitu selama usaha itu
berjalan. Dam ijin tempat usaha dan tanda daftar usaha, selama
berjalannya usaha tersebut dan melakukan pendaftaran ulang tiap 5
tahun.

Untuk ijin usaha industri dan SKFPL yaitu selama peruntukan


lahan tidak ada perubahan fungsinya.

17 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Masa berlaku untuk ijin lokasi yaitu sesuai dengan luas tanah
dengan ketentuan :

>= 25 Ha 1 Tahun
> 25 s/d 50 Ha 2 Tahun
> 50 Ha 2 Tahun
Tabel 1.3. Ketentuan Luas Tanah untuk Perizinan

Masa berlakunya Persetujuan Prinsip selama 4 tahun terhitung


mulai tanggal di terbitkannya persetujuan prinsip. Sedangkan Untuk
ijin mendirikan bangunan yaitu :

 IMB berlaku selama bangunan itu berdiri dan tidak ada perubahan
bentuk/fungsi.

 Bila pemegang IMB memindahkan hak atas tanah dan atau


bangunan baik sedang dalam pelaksanaan pembangunan maupun
sudah selesai, IMB dibaliknamakan menjadi atas nama pemegang
hak yang baru dengan kewajibannya membayar balik nama
sebesar 50% dari penetapan retribusi

 Apabila sampai 6 (enam) bulan setelah IMB diterbitkan tidak ada


kegiatan/berhenti dan tidak dilanjutkan lagi maka IMB ini tidak
berlaku lagi.Pemberi Pertimbangan

8. Sanksi

SIUP dapat dicabut apabila :

a. SIUP yang diperoleh berdasarkan keterangan/data yang tidak


benar atau palsu dari perusahaan yang bersangkutan atau tidak

18 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
sesuai ketentuan dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 12 dan Pasal 17
ayat (1);

b. Perusahaan yang bersangkutan tidak melakukan perbaikan setelah


melampaui batas waktu pembekuan sebagaimana dimaksud Pasal
26 ayat (3);

c. Perusahaan yang bersangkutan telah dijatuhi hukuman


pelanggaran HKI dan atau pidana Badan Peradilan yang telah
berkekuatan hukum tetap;

d. Perusahaan yang bersangkutan melanggar ketentuan peraturan


perundang-undangan yang memuat sanksi pencabutan SIUP.

9. Catatan
1. Untuk setiap Izin Undang-undang Gangguan, atau SITU
dikenakan Retribusi; 
2. Besarnya Retribusi sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diatas
meliputi biaya administrasi dan biaya survey lapangan, ditetapkan
berdasarkan perhitungan sebagai berikut :
 Izin tempat usaha :
Luas Ruang Usaha x Indeks Lokasi x Tarif
 Izin Undang-undang Gangguan :         

Luas Ruang Usaha x Indeks Lokasi x Indeks Gangguan x Tarip Dasar


Ret.

3. Dengan Penentuan indeks gangguan didasarkan pada besar


kecilnya gangguan dengan klasifikasi sebagai berikut :
 Perusahaan dengan gangguan besar indeksnya 5
 Perusahaan dengan gangguan sedang indeksnya 3
 Perusahaan dengan gangguan kecil indeksnya 2

19 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
4. Penentuan besarnya tarip sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pasal ini, didasarkan pada Luas Ruang Usaha yang ditetapkan
sebagai berikut :
a. Luas s/d 100 m2 dikenakan tarip sebesar Rp. 250,00/m2
b. Selebihnya dikenakan tarip sebesar Rp. 100,00/m2

5. Retribusi untuk daftar ulang / Herregistrasi izin undang-undang


gangguan (HO) sebesar 25 % dari tarif perhitungan HO baru.

Penetapan Indeks Lokasi didasarkan pada Klasifikasi Jalan


sebagai berikut :

a. Jalan Negara dengan Indeks :  5


b. Jalan Propinsi dengan Indeks     :  4
c. Jalan Kabupaten dengan Indeks   :  3
d. Jalan Desa dengan Indeks             :   2

6. Pemegang Izin Tempat Usaha/Izin Undang-undang Gangguan


yang melaksanakan perubahan status kepemilikan, melaksanakan
merger,  akuisisi, perubahan status perusahaan dan melaksanakan
Perubahan Nama Perusahaan, dikenakan Retribusi sama dengan
pembuatan izin baru.  

7. Setiap IMB dikenakan retribusi (sesuai Perda No. 8 Tahun 1996


dan Keputusan Bupati No.04 Tahun 2000), yaitu:
 Untuk Rumah Tinggal = 1% x RAB (Standar harga satuan
banguan yang ditetapkan dengan ketentuan Bupati x    
volume)
 Untuk Industri/ perusahaan/niaga = 2% x RAB (Standar
harga satuan bangunan yang ditetapkan dengan keputusan
Bupati x volume

20 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
8. Setiap IMB dikenakan retribusi (sesuai Perda No. 14 Tahun
2007), yaitu :
 1,1% x harga satuan bangunan atau RAB x koefisien luas
bangunan x koefisien tingkat bangunan x koefisien fungsi
bangunan x koefisien letak lokasi

Koefisien Luas Bangunan


N
LUAS BANGUNAN KOEFISIEN
O
1  70 m2 0,50
2 > 70 m2 dan  150 m2 0,60
3 > 150 m2 dan  250 m2 0,80
4 > 250 m2 dan  500 m2 1,00
5 > 500 m2 dan  1.000 m2 1,30
6 > 1.000 m2 1,50
Tabel 1.4. Koefisien Luas Bangunan

Koefisien Fungsi Bangunan


N
LUAS BANGUNAN KOEFISIEN
O
1 Bangunan Hunian 1,00
2 Bangunan Sarana Usaha dan Komersil 1,25
3 Bangunan Sarana Kesehatan 1,10
4 Bangunan Sarana Pendidikan 0,75
5 Bangunan Sarana Peribadatan 0,00
6 Bangunan Sarana Seni dan Budaya 0,60
7 Bangunan Sarana Pemerintahan 0,50
8 Bangunan Sarana Industri 2,00
9 Bangunan Sarana Transportasi 1,50
10 Bangunan Sarana Rekreasi dan Olah Raga 1,20
11 Bangunan Sarana dan Prasarana Lainnya 1,15
 Tabel 1.5. Koefisien Fungsi Bangunan

Koefisien Tingkat Bangunan


N
LUAS BANGUNAN KOEFISIEN
O

1 Bangunan Basement 1,10

21 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
2 Bangunan 1 lantai 1,00
3 Bangunan 2 lantai 1,09
4 Bangunan 3 lantai 1,120
5 Bangunan 4 lantai 1,135
6 Bangunan 5 lantai 1,165
7 Bangunan 6 lantai 1,197
8 Bangunan 7 lantai 1,236
9 Bangunan 8 lantai ke atas 1,265
10 Bangunan Tinggi  
  a. 0 m’ -  20 m’ 2,00
  b. > 20 m’ -  30 m’ 2,18
  c. > 30 m’ -  40 m’ 2,24
  d. > 40 m’ -  50 m’ 2,27
  e. > 50 m’ -  60 m’ 2,33
  f. > 60 m’ -  70 m’ 2,394
  g. > 70 m’ -  80 m’ 2,472
  h. > 80 m’ ke atas 2,530
  Tabel 1.6. Koefisien Tingkat Bangunan

 Koefisien Letak Lokasi


N
LUAS BANGUNAN KOEFISIEN
O
1 Bangunan di tepi dan di atas jalan didasarkan
 
pada nilai NJOP per m2 Obyek Pajak Bumi :
  a.  Rp 5.000 0,40
  b. > Rp 5.000 -  Rp 20.000 0,50
  c. > Rp 20.000 -  Rp 50.000 0,60
  d. > Rp 50.000 -  Rp 100.000 0,70
  e. > Rp 100.000 -  Rp 200.000 0,80
  f. > Rp 200.000 -  Rp 500.000 1,00
  g. > Rp 500.000 -  Rp 1.000.000 1,25
  h. > Rp 1.000.000 ke atas 1,50
2 Bangunan di tepi dan di atas sungai 1,20
3 Bangunan di tepi dan di atas danau 1,20
4 Bangunan di bawah permukaan tanah 1,20
Tabel 1.7. Koefisien Letak Lokasi

22 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
B. ASPEK PASAR

Kami akan menganalisis pasar yang berpotensial untuk memasarkan


produk kami. Dengan mengkaji aspek pasar sebelum memulai usaha untuk
menentukan dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini. Untuk
mengetahui pasar potensial akan dilakukan analisis permintaan dan
penawaran.

1. Gambar Umum Pasar


a. Jenis Permintaan Terhadap Produk

Jenis permintaan produk di pasaran yang banyak diminati adalah


jenis FiberFLAT dengan ketebalan yang bervariasi, disamping itu
pula jenis GRC atap, krawangan dan plafon pun cukup diminati.

b. Segmen Pasar

GRC memiliki bahan Polyester Fiber 100% dimana dengan


bahan tersebut dapat meredam panas yang menjadikan bangunan
lebih sejuk. Dan di peruntukan untuk daerah-daerah yang memiliki
suhu udara yang tinggi. GRC juga berharga ekonomis juga pas
digunakan untuk hiasan rumah, bahan bangunan rumah, maupun
gedung besar. GRC mempunyai karakteristik yang sangat istimewa,
Produk yang bahan bakunya terdiri dari semen, pasir, dan serat fiber
alkali resistant ini mampu memberikan solusi untuk mewujudkan
berbagai desain secara mudah dan efisien dan hal ini lah yang
menjadikan GRC lebih diminati banyak kalangan. Oleh karena itu
segmentasi pasar penjualannya kepada Konsultan dan Kontraktor di
Indonesia dengan sifatnya yang efisien dan fleksibel serta sangat
baik untuk diterapkan dalam beragam desain Arsitektur ( eksterior
maupun interior) .

23 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
c. Wilayah Pemasaran / Pasar Sasaran

Wilayah pemasaran yang akan dibidik adalah wilayah


pemasaran lokal dan internasional, untuk wilayah lokal akan di
fokuskan kepada pembangunan yang ada di seluruh Indonesia hal ini
dikarenakan Presiden menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia
terus berupaya dalam mengimplementasikan konsep tujuan
Pembanguan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Konsep pembanguan wawasan lingkungan dan budaya yang
dicangkokkan dalam kebijakan-kebijakan pembangunan yang
dijalankan pemerintah.

Sedangkan pemasaran Internasional akan di fokuskan kepada


Negara sekitar Indonesia yaitu Malaysia, Thailand, Brunei
Darussalam, Singapura dan Negara lainnya.

2. Permintaan

Suatu industri baru yang memegang peran penting tengah


mengambil bentuk, yang berpotensi untuk mengubah perekonomian
global, dengan secara perlahan tetapi pasti mencapai tujuan.

Pada zaman yang lebih maju atap setengah bola ini diciptakan tidak
hanya untuk bangunan kecil seperti di makam kuno Yunani, namun
lebih meluas di fungsikan untuk menambah kemegahan suatu
bangunan. Pada abad pertengahan dan renaissance struktur dome bulat
mulai diperkenalkan di Romawi. Struktur yang bulat tersebut diletakkan
pada bangunan berbentuk segi empat. Meluas lagi di Eropa, arsitek
menerapkan ide tanglung (lentera/lampion) di puncaknya dengan
meletakkannya pada struktur bangunan silinder agar terlihat lebih
tinggi. Bukti adanya ragam dome pada masa abad pertengahan bisa
ditemukan pada bangunan Pantheon (kuil) di kota Roma yang dibangun
pada 118 – 128 Masehi oleh Raja Hadria.

24 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Seiring perkembangannya di era modern saat ini kubah memiliki
banyak varian bentuk dan fungsi. Dari sisi keberagaman bentuk tersebut
dikembangkan pada Nilai guna yang beragam pula. Bentuk yang
bervariasi dimaksudkan untuk menambah Nilai estetika suatu
bangunan, sedangkan fungsinya tergantung pada tujuan atau motivasi
pembangunan kubah tersebut. Sehingga tah heran di masa sekarang
begitu banyak bangunan menggunakan kubah sebagai satu pilihan
melengkapi konsep arsitektural. Tidak hanya bangunan-bangunan
masjid/rumah peribadatan, bangunan umum pun banyak yang
menggunakan konsep arsitektural dengan kubah sebagai pelengkapnya.
Misalnya rumah, stadion, gerbang wilayah, dan sebagainya.

Saat ini, di Indonesia bahkan di dunia, kubah lebih sering dilihat


pada bangunan-bangunan masjid. Tradisiini diyakini banyak pihak
dimulai pada masa dinasti Ummayah (pada 691 M). Hingga kini
perkembangan demi perkembangan semakin menunjukkan betapa ia
bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Islam seluruh dunia.

Teknologi yang maju begitu pesat turut memengaruhi


perkembangannya. Tidak hanya pada sisi bentuk dan fungsinya, namun
bisa dilihat juga perkembangan pada bahan dasar untuk membuatnya.
Contohnya konkretnya adalah kubah berbahan dasar GRC (Glassfibre
Reinforced Cement) seperti yang di produksi PT. GRC Muttaqien Jaya.
Kubah GRC beberapa tahun terakhir telah benar-benar mewujud
sebagai fenomena perkembangan dunia arsitektur yang menarik untuk
diamati. Demikian adanya, karena keterkaitan antara teknologi-
arsitektur-perkembangan peradaban-development of the dome
terangkum satu menjadi sebuah elemen atap bernilai estetika, bernilai
guna dan tentu sajabersifat profitabilitas.

25 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
3. Meramalkan Permintaan

Diasumsikan :

 Jumlah rata-rata yang dibeli pertahun = 1.212.000 buah


 Harga satuan (Kalkulasi Jenis GRC) = Rp. 65.000/ buah
 Jumlah pembeli di pasar (lembaga) = 25 lembaga

( Target Lembaga kontruksi, konsultan, Pengembang, arsitek se


indonesia )

Maka :

Q = n.p.q

= 1.212.000 buah x Rp. 65.000 x 25 lembaga

= Rp. 1.969.500.000.000,-

Dengan melihat perkembangan pembangunan sehingga lembaga


kontruksi, konsultan, pengembang dan arsitek dengan permintaan pasar
tinggi maka disimpulkan permintaan setiap tahunnya akan mengalami
peningkatan.

Proyeksi Permintaan Selama 10 Tahun

Tabel Proyeksi Permintaan


PT. GRC RUBICON

PROYEKSI PERMINTAAN
TAHUN
(DALAM BUAH/TAHUN)
2018 30.300.000
2019 33.330.000
2020 36.663.000
2021 40.329.300
2022 44.362.230
2023 48.798.453

26 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
2024 53.678.298
2025 59.046.128
2026 64.950.741
2027 71.445.815

Tabel 2.1. Proyeksi Permintaan GRC Board


(Kenaikan 5% dengan harga $ 4,8 per Lembar dengan Kurs Rupiah
Rp.13.479/Dolar)

Ket : Perhitungan per tahun :


= 1.212.000 buah x 25 lembaga = 30.300.000 buah

4. Analisis Persaingan

Pesaing pada bidang dan produk yang sama cukup banyak di


Indonesia, maka dengan itu dibuatlah antisipasi dan penilaian
keseluruhan perusahaan PT. GRC RUBICON dan dengan para pesaing
khususnya pada daerah sekitar Purwakarta. Analisis yang digunakan
yaitu analisis SWOT :

1. Streng

Ada kekuatan atapun kelebihan yang dapat diandalkan dari


perusahaan ini yaitu :

a. Aksebilitas transportasi begitu sangat baik,


b. Lokasi / Tempat usaha perusahaan yang strategis,
c. Harga yang relatif terjangkau dan berani bersaing,
d. Produk yang berkualitas,
e. Manajemen yang efektif dan efisien,
f. Kepuasan konsumen adalah nomer 1 (satu).

2. Weakness

27 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Setelah mengetahui kekuatan, pastilah kita juga harus
mengetahui kelemahan dari perusahaan yang didirikan. Kelemahan
dari PT. GRC RUBICON ini yaitu masih belum bisa diterima
sepenuhnya di masyarakat dan juga untuk proses menuju
pencapaian tingkat tinggi masih minim dikarenakan kami
merupakan perusahaan yang terbilang baru terjun dalam dunia
usaha dan juga produk yang kami hasilkan juga baru, hal ini dirasa
membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, diperlukannya
riset dan pengembangan secara signifikan dikarenakan produk ini
merupkana produk yang memiliki siklus produk cepat.

3. Opportunity

Peluang usaha ini terlihat memiliki kesempatan karena


banyaknya pembangunan yang dilakukan baik oleh individu
maupun lembaga atau organisasi tertentu yang setiap harinya
semakin berkembang.

4. Threat

Adapun yang dapat dijadikan ancaman bagi perusahaan ini


yaitu :

 Banyak bermunculan pesaing yang memiliki modal lebih besar


untuk pendirian perusahaan.

5. Analisis Competitor

Adapun perusahan - perusahaan sama yang memproduksi GRC,


dengan kapasitas prduksi rata – rata pertahun dari tahun 2012 - 2017
yaitu :

Tabel Analisis Competitor


PT. GRC RUBICON

KAPASITAS
NAMA TEMPAT PRODUKSI RATA-

28 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
RATA PER TAHUN
PERUSAHAAN (BUAH)

Jl. Mandala Raya No. 24,


Kelurahan Ciparigi ,
PT. GRC Mandiri Jaya 8.938.500
Kecamatan Bogor Utara
Kota Bogor - Jawa Barat

Jl. Mojolegi Gg, Tegalan 99,


GRC ARTIKON
Dukuh Mojo, Mojoagung, 9.180.900
Indonesia
Jombang – Jawa Timur

Jl. Macem / Telkom Kp.


GRC Board Gemilang Cibitung RT.03 RW. 04 Kel.
6.787.200
Karya Padurenan Mustika Jaya-
Bekasi
Tabel 2.2. Analisis Competitor

Trend dari setiap perusahaan tersebut terhadap kebutuhan


konsumen sebesar 30.300.000 buah, yaitu :

Tabel Perkiraan Kebutuhan Konsumen


PT. GRC RUBICON

KAPASITAS
NAMA PRODUKSI RATA- ANALISIS TREND
PERUSAHAAN RATA PER TAHUN (%)
(BUAH)

PT. GRC Mandiri Jaya 8.938.500 29,5

GRC ARTIKON
9.180.900 30,3
Indonesia

GRC Board Gemilang


6.787.200 22,4
Karya

29 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Peluang bagi perusahaan

PT GRC RUBICON 5.393.400 17,8

Tabel 2.3 Persentase Trend


Maka masih ada peluang bagi perusahaan kami untuk memasuki
pasar produksi tersebut, yaitu sebesar 17.8%

a. Positioning

Kembali pada prinsip awal dari perusahaan yang didirikan


yaitu kepuasan penlanggan nomer 1 (satu), maka perusahaan ini
akan dijadikan perusahaan supplier yang terbaik bagi para
konsumen. Untuk membuat produk perusahaan menjadi Trend
maka akan diciptakan sebuah brand image yang berdasarkan
prinsip utama kami “GRC High Quality, Membangun Masa
Depan yang Elegan” dan Brand Image ini akan mejadi statement
yang berpengaruh dalam benak para konsumen.

6. Penawaran

Komposisi GRC diperoleh dari proses penelitian yang


disandingkan dengan ilmu pengetahuan yang ada agar memperoleh
hasil yang akurat. Penelitian dilakukan pada sifat dasar penyesuaian
daya tarik, tekanan, kelenturan, kekuatan ditambah dengan perkiraan
perilaku di bawah pengaruh beban sekunder seperti creep, respon termal
dan pergerakan kelembaban.

Antara struktur logam dan bahan komposisi GRC memiliki


beberapa perbedaan, antara lain logam secara umum bisa mengalami
deformasi (perubahan bentuk), sedangkan sebagian besar komposit
(khususnya GRC) lebih bersifat elastis. Namun perbedaan sifat dari
bahan-bahan ini mempunyai mekanisme untuk penyerapan energy
tinggi pada jenis dan tingkat keparahan beban eksternal, laminasi

30 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
komposit kemungkinan dapat menunjukkan penurunan bertahap dalam
property tetapi biasanya lebih tahan terhadap bencana. Kerusakan yang
terjadi pada logam dan struktur komposit memiliki mekanisme
perbaikan juga cukup berbeda pula. Karakteristik lainnya dari bahan
komposit (GRC) yang tidak kalah penting adalah sifatnya yang tahan
korosi, kapasitas redaman tinggi dan koefisien ekspansi termal rendah.

Bentuk panel Glassfiber Reinforced ini sama dengan bentuk panel


beton pracetak pada umumnya, tetapi secara signifikan masih memiliki
beberapa perbedaan. Misalnya, rata-rata panel GRC memiliki berat
substansial lebih ringan dari panel beton pracetak. Berat GRC dapat
mengurangi beban yang biasanya ditopang pada komponen struktur
bangunan inti ketika memakai beton pracetak biasa. Selain itu, bingkai
bangunan menjadi lebih ekonomis.

Untuk lembaga kontruksi, konsultan arsitek dan perusahaan


industry lain, yang memerlukan produk GRC yaitu :

Tabel Penawaran
PT. GRC RUBICON

TAHUN MARKET SIZE


1.212.000 buah
2018 (per 1 lembaga, industry,
dsb)
Tabel 2.4 Market Size atau Penawaran

Terasumsi bahwa permintaan yaitu Rp. 1.969.500.000.000,- atau


setara dengan 30.300.000 buah rata-rata per tahunnya, dari data
competitor/pesaing dengan jumlah keseluruhan produksi 24.906.600
buah dalam setahun maka dapat dipastikan bahwa PT GRC RUBICON
dapat memasuki pasar industri untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan tersebut. Adapun jumlah yang harus diproduksi minimal
oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut:

31 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Permintaan per tahun = Rp. 1.969.500.000.000,-

Jumlah yang sudah memasuki pasar/penawaran dari competitor


adalah 24.906.600 buah atau setara dengan Rp. 1.618.929.000.000

= Rp. 1.969.500.000.000 – Rp. 1.618.929.000.000


= Rp. 350.571.000.000,-

Jadi, untuk dialokasilan ke pasar industry adalah Rp.


350.571.000.000,- atau sekitar 5.393.400 buah untuk memenuhi
permintaan. Penawaran yang dilakukan sebesar 5% dari total produksi.
Volume penjualan akan dinaikan setiap tahunnya 5 % pula dalam
jangka waktu pelaporan sepuluh tahun.

Proyeksi Penawaran dalam 10 Tahun

Tabel Proyeksi Penawaran


PT. GRC RUBICON

PROYEKSI
TAHU KEBUTUHAN
PENAWARAN
KONSUMEN
N (DALAM
(BUAH)
BUAH/TAHUN)

2018 5.393.400 5.700.000

2019 5.663.070 5,985,000

2020 5.946.223 6,284,250

2021 6.243.534 6,598,463

2022 6.555.711 6,928,386

2023 6.883.497 7,274,805

2024 7.227.672 7,638,545

2025 7.589.056 8,020,472

2026 7.968.509 8,421,496

32 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
2027 8.366.934 8,842,571

67,837,606 71,693,987
Tabel 2.5. Proyeksi Pernawaran GRC Board
(Kenaikan 5% dengan harga $ 4,8 per Lembar dengan Kurs Rupiah
Rp.13.475/Dolar)

Data-data tersebut didapat dari hasil survey pasar dan juga


melakukan konsultasi dan mengeluarkan biaya. Biaya yang dikeluarkan
untuk survey, analisis dan konsul yaitu :

Tabel Biaya Survey dan Konsultasi


PT. GRC RUBICON

BIAYA
KETERANGAN
(Rp.)

Survey dan analisis 20.000.000.000,-

Konsultasi dan perencanaan 15.288.000.000,-

Gaji Surveyor (5 orang x Rp. 1.300.000.000,-) 6.500.000.000,-

Kuesioner ( 25 lembaga x Rp. 50.000.000) 1.250.000.000,-

Kuesioner ( 100 orang x Rp. 5.000.000) 500.000.000,-

Tenaga Ahli (3 orang x Rp. 2.000.000.000) 6.000.000.000,-

TOTAL 49.538.000.000,-
Tabel 2.6. Biaya Survey dan Konsultasi

C. ASPEK PEMASARAN

1. Analisis Pemasaran

Jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. GRC


RUBICON telah diterima di pasar, maka selanjutnya yaitu
memikirkan bagaimanacara produk yang saya buat diminati dan laku

33 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
di pasaran dan terkenal atau familiar di konsumen industry, lembaga
kontruksi, arsitek maupun di konsumen akhir / Enduser. Prinsip awal
perusahaan PT. GRC RUBICON ini adalah kepuasan pelanggan
menjadi nomer 1, dan yang pasti dibarengi dengan produk yang
berkualitas, setiap orang yang terlibat dalam sisi perusahaan baik
para pegawai, staff, manajer, direksi, maupun presiden adalah
seorang Marketer. Yaitu menjadikan mereka harus dapat bertugas
untuk memberikan informasi dan mengkomunikasikan produk ini ke
lingkungan sekitarnya baik itu keluarga, saudara, teman, tender
partner bisnis dan lain sebagainya. Sehingga akan menjadi nilai
“Worthed of Mouth”, kemudian dari sisi pelanggan pun sama,
kualitas produk harus menjadi nilai besar dari prinsip “Mouth To
Mouth“.

2. Analisis Persaingan

Analisis persaingan in berfungsi untuk mengambil keputusan


mana saja perusahaan pesaing yang memproduksi produk atau
barang yang sama yaitu GRC, baik GRC board, plafon, maupun
lainnya. Untuk beberapa perusahaan pesaing yang ada di Negara
Indonesia ini khususnya di jawa barat dan jawa timur telah terekap.
Dan setelah melihat data perusahaan pesaing lain dapat
dipertimbangkan dalam menghadapinya yaitu yang pasti adalah
mengutamakan kualitas produk yang tinggi dan juga peningkatan
pelayanan konsumen, sehingga perusahaan kami bisa bersaing
dengan produk dan perusahaan lainnya.

3. Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam analisis pemasaran saya menggunakan menggunakan


matrik pembobotan skala 1 – 5.

Keterangan = Sangat lemah : 1

34 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Lemah : 2

Sedang : 3

Kuat : 4

Sangat kuat : 5

KRITERIA PENILAIAN
N ITEM YANG
O DINILAI
SL L S K SK

1 SDM √

2 Pesaing √

3 Konsumen √

4 Teknologi √

5 Mode / trend √

6 Strategi pemasaran √

7 Harga √

8 Promosi √

9 Distribusi √

10 Produk dan lini produk √

11 Mutu produk √

12 Peraturan pemerintah √

13 Lingkungan bisnis √

35 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
14 Supply raw material √

15 Rencana pemasaran √

16 Penyimpanan produk √

17 Margin laba √

18 Ketersediaan modal √

19 Pangsa pasar √

20 Manajemen pemasaran √

TOTAL BOBOT 4 6 60 10
Tabel 3.1 Analisis kelayakan bisnis

Menghitung interval :
Interval = Nilai Max Interval – Nilai Min Interval
Nilai Max Interval
Jumlah Interval = 5 – 1 = 0,8
5

Skala Layak atau tidaknya pemasaran

1,00 – 1,80 = Sangat Tidak Layak


1,81 – 2,60 = Tidak Layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 - 500 = Sangat Layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran


maka dapat digunakan rumus :

Kelayakan usaha = Total Bobot / Jumlah Item yang Dinilai

= 80 / 20 = 4,00

36 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Maka dapat disimpulkan bahwa produk ini layak di pasar dan usaha
ini layak untuk dijalankan.

4. Strategi Pemasaran Perusahaan


a. Produk (Mutu, Ukuran, Disain, kemasan dll)

Produk yang dihasilkana akan mencerminkan produk yang


berkualitas tinggi Sifat GRC yang ada selain tergantung dari
bahan komposisinya, juga tergantung pada desain campuran dan
metode pembuatan (semprot atau premix). Sifat khas untuk
bahan GRC yang dibuat menggunakan semprotan dan proses
premix disajikan dalam tabel dibawah ini.

SPRAY PREMIX
PROPERTY
(KG) (KG)
Berat Glassfibre % 5 3
Kekuatan Kelenturan
Mpa 20-30 10_14
Ultimate (MOR)
Batas Elastis Kelenturan
Mpa 7 _11 5_8
(LOR)
Kekuatan Geser
Mpa 3_5 NA
Interlaminator
Kekuatan Geser Diplanar Mpa 3_5 NA

Dampak Kekuatan Mpa 8_11 4_7

Kekuatan Tekanan Kj/m2 10_25 10_15

Modulus Elastisitas Gpa 10_20 10_10


Regangan Terhadap
% 0.6-1.2 0.1_0.2
Kegagalan
Kepadatan Kering t/m3 1.9-2.1 1.8-2.0
Tabel 3.2. Sifat Khas Bahan GRC

BAHAN SPRAY (KG) PREMIX (KG)

37 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Semen 50 50

Agregat Halus 50 50

Plastizer 0.5 0.5

Polimer 5 5

Air 13.5 14.5

AR Glassfibre 4.5-5% 2-3.5%


Tabel 3.3. Komposisi Bahan

Standart komposisi GRC diatas digunakan sebagai


patokan dalam menyiapkan campuran material/bahan baku
produksi GRC pada beberapa produsen GRC. Namun pada
beberapa kasus, standart komposisi GRC diatas bisa
dimodifikasi menyesuaikan bahan vernacular yang tersedia
dilingkungan sekitar.

Adapun berat GRC panel polos memiliki rata-rata berat


sekitar 1,2 Kg per ketebalan 1mm untuk luasan 1m2. Berikut
tabel berat panel dengan beberapa ketebalan panel GRC yang
berbeda: 

TEBAL/TOLERANSI BERAT/M2 (KG)


4 ± 0,5 mm 4,5 Kg
5 ± 0,5 mm 6,0 Kg
6 ± 0,7 mm 7,5 Kg
8 ± 0,7 mm 9,0 Kg
10 ± 1 mm 10,5 Kg
12 ± 1 mm 13,5 Kg
Tabel 3.4. Berat dan Ketebalan Panel

Standar ukuran ketebalan dan berat diatas, biasanya


dipakai pada estimasi berat dan ketebalan produk cladding GRC
panel polos tanpa motif relief. Untuk produk GRC krawangan

38 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
akan berbeda skala beratnya dengan produk panel cladding
GRC.

b. Harga

Harga yang ditetapkan dan ditawarkan untuk produk ini


pastilah relatif karena disesuaikan dengan pasar, variasi, kualitas
dan juga ukuran produknya. Harga standar 1 buah Plafon
Gypsum dan GRC board adalah Rp. 65.000,-/buah, harga
Shunda Plafon Rp. 33.500,-/buah. Untuk borongan atau dijual
keada konsumen industry harga ditetapkan Rp. 80.000 s/d Rp.
110.000,-/buah.

Biaya Bahan Baku Rp. 26.555.440.000,-


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 41.760.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.800.000.000,-
Harga Pokok Produksi Rp. 71.115.440.000,-
Harga pokok produksi perusahaan PT GRC RUBICON
sebesar Rp. 71.115.440.000,- dengan permintaan pertahun di
asumsikan sebanyak 1.212.000 pcs dengan keuntungan 10,7%
dari harga. Maka harga yang ditetapkan adalah Rp. 58.676,-

¿
Harga = 71.115 .440 .000 ,− 1.212.000 pcs ¿ = Rp. 58.676,-

Bunga yang diinginkan 10,7% x Rp. 58.676,- = Rp. 6.278,-


TOTAL = Rp. 64.954,-
Harga untuk dijual sebesar Rp. 64.954,- dibulatkan menjadi
Rp. 65.000,-

c. Jalur Distribusi

Karena kami merupakan perusahaan Supplyer atau


penyedia bahan baku untuk perusahaan-perusahaan tertentu,
maka perusahaan tidak melakukan penyaluran produk melalui
pihak ketiga. Jadi jalur distribusi dilakukan dari pihak
perusahaan langsung kepada pihak pemesan (perusahaan

39 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
lain/konsumen) dengan menggunakan kapal dan kendaraan truk
milik perusahaan.

d. Promosi

Promosi yang akan perusahaan lakukan yaitu dengan


menggunakan media Jejaring Sosial yaitu Website Resmi yang
dibuat oleh perusahaan nantinya. Selain itu juga ada beberapa
cara untuk mempromosikan produk kami ini melalui Marketting
Communication, yaitu :

 Directly marketing

Yaitu dengan cara memasarkannya langsung, yaitu


membuka galeri di pabrik sebagai pajangan utama dan
juga membuka toko sendiri sehingga konsumen dapat
dengan mudah datang dan membeli langsung produk.
Selain itu juga dengan cara memasarkannya langsung ke
lembaga-lembaga kontruksi, konsultan, arsitek, konsumen
industry dan juga konsumen akhir.

 Promotion

Cara ini banyak digunakan dan terbilang ampuh


membuat para pelangggan atau konsumen mengetahui dan
juga menjadikan produk perusahaan familiar di semua
masyarakat, yaitu dengan cara iklan, membuat spanduk,
kontribusi dan bekerja sama dengan industri – industri
yang ada seperti membuat acara, ataupun perayaan /
event-event tertentu.

 Advertising

40 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Dengan strategi ini kami menggunakan strategi
iklan di media elektronik, seperti televise,
internet/website, radio serta surat kabar.
e. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen

Oleh karena pasar konsumen produk ini lebih diutamakan


pada pasar industri, maka kajian sikap, perilaku, dan kepuasan
konsumen lebih kepada kemampuan produsen memasok
kebutuhan industri, baik dalam jumlah, ketepatan waktu, dan
kualitas yang telah ditentukan.

Promosi / penjualan (cara-cara dan total biaya per tahun)

HARGA TOTAL
NO KETERANGAN QTY
(RP) (RP)

Brosur (60 cm x 45 cm)


1 2000 500.000 1.000.000.000
Tri Fold (Bulak-balik)
Banner
2 Desaign Roll Up Banner 500 1.000.000 500.000.000
(200 cm x 85 cm)
Iklan Surat Kabar 48 kali
3 5.000.000 240.000.000
(Koran) berwarna (1 Tahun)

48 kali
4 Iklan Radio 160.000.000 7.680.000.000
(1 Tahun)
5 Media Internet:
1) Iklan memposting
144 kali
artikel (tayang 280.000.000 40.320.000.000
(1 Tahun)
selamanya)
12 kali
2) Review Produk - 250.000.000
(1 Tahun)

3) Pembuatan Website 1 kali - 150.000.000

5 Biaya lain-lain - - 100.000.000

41 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
TOTAL 50.240.000.000

Tabel 3.5. Promosi/Penjualan

f. Manajemen Pemasaran

Penjualan yang akan dilakaukan merupakan Penjualan


Technical Selling artinya berusaha meningkatkan penjualan
dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari
barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan
jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut. Dan
juga menggunakan Penjualan Personal Selling yaitu
memberikan sampel bahan GRC yang akan dijual kepada
konsumen hal ini dikarenakan sistem Penjualan Personal
Selling mampu meningkatkan kepercayaan konsumen hingga
pada akahirnya akan berdampak pada loyalitas konsumen
tersebut.

Usaha-usaha maksimal terus dilakukan guna menghindari


timbulnya High Cost Economy yang tidak dikehendaki yaitu
dengan mengembangkan pola distribusi dan penyaluran dengan
metode Least Cost Distribution Pattern dan Pipe Line
Distribution System.

1. Dari segi produk

GRC yang diproduksi memiliki perbedaan dari


motif yang menjadi unggulan dan juga bahan baku yang
diunggulkan berbeda yaitu kertas pulp.

2. Kebijakan Promosi

Penjualan digunakan dengan cara promosi. Dimulai


dari tingkat penjualan hingga distributor. Dan promosi ini

42 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
lebih ditekankan pada saat setelah penjulan, seperti
mengenalan produk GRC yang berkualitas dan tahan lama,
dan cara pembuatannya.

3. Distribusi
a. Least Cost Distribution System

Pola dari pemasaran ini yaitu mendistribusi


dengan biaya terendah, memulai dari tempat yang
terdekat bertahap, sehingga cost transportasinya
akan murah.

b. Pipe Line Distrution System

Yaitu dengan melaksanakan pola distribusi


kabel yaitu distribusinya akan terangkai seperti
kabel dengan dimulai dari produsen sampai ke
konsumen didalam suatu jalur yang tidak terputus.

D. ASPEK TEKNOLOGI
Aspek teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat penting

karena menentukan ke efektifan dan ke efisienan pemanfaatan teknologi

bagi perusahaan. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi

perusahaan adalah penggunaan mesin produksi, sistem komputerisasi,

controlling machine, transportasi dan teknologi yang menunjang pemasaran

produk yang dihasilkan. Umur ekonomis yang ditetapkan untuk teknologi

mesin-mesin perusahaan diakumulasikan selama 10 tahun degan

perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus.

43 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
1. Pemilihan Mesin

Pemilihan mesin yang digunakan yaitu sesuai dengan proses / alur

produksi yang akan dijelaskan di aspek teknis dan operasi, di aspek

teknologi ini perusahaan kami membeli pengadaan teknologi dalam

menunjang kegiatan perusahaan. Fungsi dari diadakannya mesin-

mesin produksi dan pengadaan teknologi canggih yaitu untuk

memudahkan baik pemasarannya maupun produksinya.

Mesin - mesin yang digunakan untuk produksi GRC ini

didatangkan dari Negara China dengan harga yang relatif mahal

dengan kualitas yang tinggi menjamin menghasilkan produk yang

baik. Seperti dijelaskan sebelumnya mesin – mesin yang ada di

perusahaan kami, menggunakan perhitungan akumulasi penyusutan

dengan metode garis lurus dengan didasarkan atas nilai perolehan

dengan umur ekonomis yang ditaksir yaitu 10 tahun dimulai dari

tanggal perolehan. Adapun mesin -mesin yang digunakan yaitu :

1) Gelcoat GRC

Gambar 4.1 Gelcoat GRC

44 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Kapasitas teoritis max menyampaikan 3m ^ 3/h

Transportasi jarak 50 m

Melalui ukuran partical < 8mm

Berat 300 kg

Daya 4kw

Max tekanan 3mpa

Menyampaikan tinggi 50 m

Kapasitas hopper 50l

Bentuk ukuran 1650*450*1200mm


Tabel 4.1 Spesifikasi Mesin Gelcoat GRC

Perusahaan akan menyediakan 10 buah, mesin ini adalah


jenis emule pertukaran sumber bar jenis tekanan tinggi mortir
penyemprotan mesin, teknologi canggih, operasi dan pemeliharaan
sederhana, tidak ada pelatihan khusus dapat mahir dalam operasi.
Harga mesin ini adalah Rp. 146.000.000,-
2) GRC Partition Wallboard Forming Machine

45 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Gambar 4.2 GRC Partition Wallboard Forming Machine

NASIONAL AKIBAT DARI


ITEM PENGUJIAN
STANDRAD PRODUK KAMI
Tahan api 60 min 180 min
Radiasi lingkungan <= 147.8nGy/jam 95-118nGy/jam
Berat <= 60 kg/m2 <= 35 kg/m2
Kedap suara > = 40db > = 51db
Nilai pengeringan
<= 0.8 mm/m <= 0.58 mm/m
penyusutan
Tidak ada
Asam dan tahan alkali Perendaman 7 hari
perubahan
Kerusakan uji beban
> = Kali berat 5 kali berat
lengkung
30 kg/bag 30 kg/bag,
berdampak tiga Berdampak sevev
INPACT uji kekuatan
kali, tidak ada non- kali, tidak ada
retak non-retak
Pelunakan faktor 0.8 0.89
Tahan air Perendaman 7 hari Tanpa perubahan
Penyerapan air <=0.25 <=0.22
800N, tergantung 800N, tergantung
Single point menggantung
24 jam, tidak ada 24 jam, tidak ada
kekuatan
non-retak non-retak
Tabel 4.2 Spesifikasi Mesin GRC Partition Wallboard Forming
Machine
Produksi adalah cocok untuk grc panel, pelat panel dinding,
komposit papan dinding, panel sandwich dan panel dinding dari

46 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
berbagai bahan. ketebalan, panjang dapat disesuaikan,
Penggunaan mesin (60, 90, 120, 150, 180) dapat diproduksi.
Mesin ini dapat menghasilkan berongga panel (kpb), padat panel
(spb), diperkuat panel (jpb) dan panel sandwich (fpb), dengan
keunggulan fleksibel investasi, Satu set mesin dapat
menghasilkan berbagai panel, sangat cocok untuk baik kecil dan
besar manufaktur pada produksi. Perusahaan menggunakan 25 set
yang disambung untuk proses foarming, dengan harga Rp.
500.000.000,-

3) Silicone Rubber Making Machine

Gambar 4.3 Silicone Rubber Making Machine

Tabel 4.3 Spesifikasi Mesin Silicone Rubber Making Machine


Perusahaan menyedian 4 buah mesin ini, harga nya Rp.
2.500.000.000,-

47 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
4) Cement Glass Fiber Spray Gun

Gambar 4.4 Mesin Cement Fiber Spray Gun

Spesifikasi :

Model : P16
jenis Pakan : Tekanan
Nozzle standar : 0.43mm (517)
nozzle opsional : 0.28mm-0.48mm
operasi presser : 1000-4000psi
Patten lebar : 250-310mm
cat jarak : 30 cm
cat koneksi inlet : 1/4-NPSM atau 1/4-PT

Perusahaan akan menyediakan 10 buah sesuai dengan


kebutuhan, dengan harga Rp. 50.000.000,-

5) Tank Mixer

48 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Gambar 4.5 Tank Mixer

49 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Berfungsi untuk mencampurkan bahan baku, digunakan
untuk pembuatan bubur pulp, dan juga pada saat pencampuran
bahan kapur, semen dan bubur pulp. Perusahaan meyediakan 7
buah, dengan harga Rp. 1.650.000.000,-

6) Conveyor

Gambar 4.6 Mesin Conveyor

50 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Digunakan untuk aplikasi tugas berat dapat membantu
mengintegrasikan paling menuntut anda menyampaikan tugas.
Sebagian besar produk dapat disesuaikan. Digunakan 5 buah
mesin dengan harga 1.400.000.000,-

7) Silo

Gambar 4.7 Silo

51 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tabel 4.4 Spesifikasi Silo

Perusahaan menggunakan 3 buah dengan harga Rp.


560.000.000,- berfungsi untuk menyimpan bahan baku dan dapat
menyalurkannya ke mesin mixer selanjutnya.

8) Sterilisasi Autoclave Mesin

Gambar 4.8 Sterilisasi Autoclave Mesin

52 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tabel 4.5 Spesifikasi Sterilisasi Autoclave Mesin

Berfungsi untuk proses destacking, dibutuhkan hanya 2 buah,


dengan harga Rp. 2.000.000.000,-

Maka rincian biaya yang dikeluarkan untuk mesin adalah :

JUMLAH HARGA/ JUMLAH


NAMA MESIN
(UNIT) BIAYA (RP.) HARGA (RP.)
Gelcoat GRC 10 146.000.000,- 1.460.000.000,-
GRC Partition
Wallboard Forming 25 500.000.000,- 12.500.000.000,-
Machine
Silicone Rubber 2.500.000.000,
4 10.000.000.000,-
Making Machine -
Cement Glass Fiber
5 50.000.000,- 250.000.000,-
Spray Gun
1.650.000.000,
Tank Mixer 7 11.550.000.000,-
-
1.400.000.000,
Conveyor 5 7.000.000.000,-
-
Silo 3 560.000.000,- 1.680.000.000,-
Sterilisasi 2.000.000.000,
4 8.000.000.000,-
Autoclave mesin -

TOTAL 52.440.000.000,-
Tabel 4.6 Rincian Biaya Mesin
2. Sistem Komputerisasi

Teknologi yang digunakan bagian office adalah full computer


dengan rencana yang saya akan gunakan yaitu sebanyak 50 unit

53 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
dengan tata letak yang akan dijelaskan di aspek teknis dan operasi.
Disediakan pula telopon kantor dan alat fax untuk mempermudah
komunikasi informasi.

HARGA/
JUMLAH JUMLAH
MESIN MEREK BIAYA
(UNIT) HARGA (RP.)
(RP.)

Full Computer Acer 50 30.800.000,- 1.540.000.000,-

TOTAL 1.540.000.000,-
Tabel 4.7 Biaya Sistem Komputerisasi

Untuk sistem komputerisasinya atau sistem teknologi informasi


yang akan digunakan oleh perusahaan adalah sistem computer dengan
software IBM AS/400. Software ini akan disusun di setiap area pabrik
agar mempermudah akses kerja mesin terutama sistem IT.

JUMLAH HARGA/ BIAYA JUMLAH


NAMA SISTEM MEREK
(UNIT) (RP.) HARGA (RP.)

Sistem Jaringan - - 4.000.000.000,- 4.000.000.000,-

TOTAL 4.000.000.000,-
Tabel 4.8 Biaya Sistem Jaringan

3. Controlling Machine

Controlling Machine yang akan disediakan yaitu membuat satu


ruangan khusus untuk pengendalian IT, disediakan dan di kendalikan
oleh 2 tenaga ahli IT, juga untuk CCTV System untuk area - area
penting dan area yang memerlukan pengamanan yang tinggi. Jaringan
komputerisasi yang digunakan perusahaan kami adalah sistem
komputerisasi secara menyeluruh berupa Access dan Myob untuk
bagian Office.

JUMLAH HARGA/BIAYA JUMLAH


MESIN
(UNIT) (RP.) HARGA (RP.)

54 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
CCTV 20 10.000.000,- 200.000.000,-
TOTAL 200.000.000,-
Tabel 4.9 Biaya Controlling Machine

Selain itu juga untuk mendeteksi keamanan dan mengontrol


kinerja para pegawai, maka perusahaan menyediakan FingerPrint.

Gambar 4.9 FingerPrint

Jenis Komunikasi PC : TCP/IP (RJ45), USB Disk


Waktu respon : <= 1 detik
Jenis Matching : 1:1 dan 1:N
Fitur Standard : TFT LCD Full Color, USB Flash
Disk, Internal Litium Baterai,
Schedule Bell, SMS Message,
Workcode, Function Key.
Dilengkapi dengan LCD dan
Skeaker untuk identifikasi signal

Dan untuk mengkontrol bahan baku maka menggunkan mesin


Scanner, Adapun mesin scaner ini yang akan saya pakai untuk
mendeteksi barang mentah dan barang pendukung produksi lainnya

55 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Gambar 4.10 Scanner

INVENTARIS HARGA/
JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT BIAYA
(UNIT) HARGA (RP.)
KERJA (RP.)
Fingerprint 7 15.000.000,- 105.000.000,-
Scanner 5 20.000.000,- 400.000.000,-

TOTAL 505.000.000,-
Tabel 4.10 Biaya Fingerprint dan Scanner

4. Transportasi

Transportasi yang digunakan untuk mendukung pendistribusian


produk jadi maupun bahan baku, perusahaan akan menggunakan
mobil truk box dan dump truk. Dan kendaraan untuk digunakan dalam
produksi untuk mengangkut bahan baku menuju mesin yaitu
menggunakan Forklift.

Transportasi ini diperoleh dengan cara membeli, yaitu membeli


kepada supplier yang terpercaya. Untuk atribut tambahan lainnya
untuk transportasi yaitu memasangkan sistem GPS Detector, untuk
mencegah hal yang tidak inginkan dan dapat merugikan perusahaan
terjadi, seperti saat perjalanan distribusi produk atau pembelian bahan
baku pada jarak jauh atau diluar kota.

HARGA/
JUMLAH JUMLAH
KENDARAAN MEREK BIAYA
(UNIT) HARGA (RP.)
(RP.)

56 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
130 HD
Dump Truk 20 700.300.000,- 14.006.000.000,-
Hino
Forklift Komatsu 5 877.750.000,- 4.388.750.000,-

TOTAL 18.394.750.000,-
Tabel 4.11 Biaya Kendaraan

5. Teknologi Penunjang Lainnya

Adapun teknologi penunjang lainnya yaitu, AC untuk


menyejukan ruangan, dengan ruangan yang nyaman maka kualitas
bekerja akan bertambah. TV, akan dipasang di aula utama kantor,
untuk memperkenalkan barang-barang yang ada, dan juga untuk
teman menunggu para konsumen yang sedang berkunjung. Selain itu
juga untuk menunjang komunikasi dan informasi, perusahaan
menyediakan telepon & Fax, dan mesin photocopy. Diperoleh dengan
cara membeli pada supplier yang terpercaya dengan kualitas yang bisa
diandalkan.

INVENTARIS HARGA/
JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT MEREK BIAYA
(UNIT) HARGA (RP.)
KERJA (RP.)
AC LG 2 PK 10 5.000.000,- 50.000.000,-
TV Samsung 32 In 5 7.500.000,- 37.500.000,-
Telepon & Fax Canon 10 10.000.000,- 100.000.000,-
Photocopy Canon iR6570 3 12.800.000,- 38.400.000,-
Genset KTAA19-G5 10 150.000.000,- 1.500.000.000
Pembangkit
Listrik untuk - 95.000.000,- 95.000.000,-
mesin (Energi)
TOTAL 1.820.900.000,-
Tabel 4.12 Biaya Inventaris Perangkat Kerja lainnya

E. ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

57 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Dalam aspek ini hal – hal yang akan saya implementasikan dan bangun
adalah seperti pada gambar berikut:
- Biru bagian untuk Gedung Produksi (1 Ha) dan Gudang (0,5 Ha)
- Coklat adalah bagian untuk Office (500 m2)
- Hijau adalah bagain untuk Mushola (200 m2)
- Ungu adalah bagian untuk kantin (300 m2)
- Biru muda adalah bagian untuk Mess (0,4 Ha)
- Orange bagian Taman yang tersebar (1 Ha)

Sales

Produksi
Office
Mushola
Kantin
Mess
Taman

1. Pembagian Lokasi Pabrik

Pabrik yang saya bangun berada di kawan industry Cibatu –


Campaka Kabupaten Purwakarta. Tanah bangunan, dan lain-lainnya
itu cukup bagus. Luas tanah yang akan digunakan terbagi jadi
beberapa bagian yang telah dipaparkan di diagram diatas. Klasifikasi
tanah seluas 3 Ha, karena ini adalah sebuah pabrik manufacture
pembuatan bahan bangunan, maka diperlukan lahan yang luas agar
ruang geraknya tidak terbatas, dan juga lokasi haruslah jauh dari

58 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
pemukiman warga karena ditakutkan warga terganggu dengan
kebisingan proses produksi yang dilakukan.

Selain itu ada mess karyawan yang disiapkan untuk para


karyawan yang bertempat tinggal jauh dari lokasi pabrik, baik luar
daerah maupun luar kota. Bila karyawan berada lebih dekat dengan
lokasi bekerja maka akan lebih efisien dan disiplin dalam bekerja.

Tempat lainnya yaitu gudang, gudang ini terdiri dari 3 tempat,


yang pertama gudang bahan baku, untuk menyimpan stok bahan baku
untuk produksi, gudang yang kedua gudang barang jadi untuk
menyimpan barang produksi yang siap di distribusikan dan dijual,
gudang ketiga yaitu gudang untuk penyimpanan barang rusak atau
tidak terpakai , baik untuk diolah lagi ataupun untuk dimusnahkan.

Adapun taman yang akan dibangun disekeliling pabrik, dan di


bagian depan pabrik, agar memberi kesan sejuk. Kemudian Park dan
Free Area memiliki lokasi terluas ketiga karena memang sudah saya
atur untuk parkir seluruh kendaraan Karyawan, Staf, Manajer, Direksi,
Tender, serta taman – taman yang berfungsi untuk area penghijauan.
Kemudian Office adalah lokasi yang paling kecil, menurut saya kantor
hanya untuk keperluan administrasi, keuangan, transaksi, informasi
yang tidak terlalu luas aktivitasnya dan juga hanya sedikit tenaga kerja
yang terlibat di lokasi kantor.

2. Desain Pabrik

Untuk mendirikan dan membangun perusahaan pabrik ini


diperlukan tenaga ahli di bidang konstruksi bangunan (arsitek) karena
tempat dan gedung yang berskala besar. Tempat produksi atau tanah
yang ada berbentuk persegi panjang, dengan posisi produksi berada di
tengah, masjid dan kantin berada di ujung, dan kantor berada di
bagian depan dengan diberi jalan untuk transportasi, taman dan lahan
kosong yang luas untuk lahan parkir.

59 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Ada pun desain bangunan yang masih dalam rencana akan
didirikan sebagai tampak pada gambar berikut :

Gambar 5.1 Desain pabrik

Adapun desain kantor yang akan di bangun, dengan masih


memberdayakan tenaga ahli di bidangnya, dibutuhkan hanya 1 ahli
yang mahir karena gedung kantor tidak seluas gedung pabrik
produksi, yaitu seluas 500 m2 dengan bertingkat dua.

60 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Gambar 5.2 Desain Kantor

3. Lay Out Mesin dan Alur Operasi Pengangkutan Barang


Gedung Produksi terdiri dari tiga gedung dengan uraian sebagai
berikut:

Gambar 5.3 Layout mesin

61 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Ket :

1. Gudang bahan baku, mesin pembuat bubur plup,


2. Mesin mixing bahan baku, foarming, printing, stacking,
3. Pressing, Destacking
4. Drying

Selain rangkaian layout mesin-mesin adapun kegiatan distribusi


kepada para konsumen termasuk konsumen industry. Ini lah alurnya,
perusahaan telah memastikan bahwa untuk mengatur kapasitas di
dalam kontainer supaya efektif dan efisien dan juga supaya produk
tidak terjadi cacat/defect.

Gambar 5.4 Alur Pengangkutan Produk

62 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
4. Alur Produksi

Gambar 5.5 Alur Produksi

5. Transportasi

Di perusahaan saya transportasi utama yang akan saya gunakan


untuk pengangkutan barang – barang mentah, pengiriman barang jadi
adalah Kontainer yang saya beli sebanyak 3 unit. Kemudian untuk
akomodasi barang ke konsumen industri atau penjual lainnya itu akan
menggunakan truk box ukuran lebih besar dari Truk Kontainer
sebanyak 10 unit. Kemudian untuk kegiatan operasional yang sifatnya
kecil seperti Customer Service / tim pemantau itu akan disiapkan

63 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
kendaraan jenis MVP untuk kegiatan operasi Para Supervisor dan lain
– lain sebanyak 3 unit.

Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Tabel Rencana Sechedule

JENIS KEGIATAN PRA JADWAL PELAKSANAAN


OPERASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Survei pasar √ √
2. Menyusun rencana usaha √
3. Perijinan √ √
4. Survai tempat usaha √ √ √
5. Survei mesin dan
√ √ √
peralatan
6. Pemasangan sarana
√ √ √
penunjang
7. Mencari tenagakerja √ √ √
8. Uji coba produksi √ √
9. Operasional √ √
Tabel 5.1 Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan

6. Pembelian Tanah, Bangunan dan Kendaraan

N HARGA/M2 TOTAL BIAYA


KETERANGAN QUANTITY
O (RP) (RP)

1 Tanah
Lahan produksi dan
lahan untuk bangunan di 3 Ha 2.500.000,- 75.000.000.000,-
pabrik
2. Bangunan

Kantor - - 3.200.000.000,-

Gudang Bahan Baku - - 5.500.000.000,-

Gudang Barang Jadi - - 7.000.000.000,-

Gudang Limbah - - 3.500.000.000,-


Area Pengolahan
- - 5.000.000.000,-
Limbah

64 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Mesjid - - 1.500.000.000,-

Mes - - 8.000.000.000,-

Kantin - - 4.000.000.000,-

Pabrik Gedung I - - 12.500.000.000,-

Pabrik Gedung II - - 11.000.000.000,-

Kantor Pemasaran - - 2.900.000.000,-

Ruang Kesehatan - - 5.600.000.000,-

Pos Pengamanan 6 Bangunan 200.000.000,- 1.200.000.000,-


5.000.000.000,
Gedung Genset 2 Gedung 10.000.000.000,-
-
2 Desain dan Perancangan - - 1.000.000.000,-

3 Office Car 3 Unit 200.000.000,- 600.000.000,-

157.500.000.000,
TOTAL
-
Tabel 5.2 Biaya pembelian Tanah, Bangunan dan Kendaraan

7. Pemasangan Sarana Penunjang


1. Biaya Instalasi

HARGA/BIAYA
BANGUNAN
(RP.)
Pemasangan intalasi listrik 20.000.000,-
Pemasangan intalasi air 15.000.000,-
Pemasangan intalasi telepon 10.000.000,-
Pemasangan intalasi internet 5.000.000,-
Dan lain- lain 10.000.000,-
TOTAL 60.000.000,-
Tabel 5.3. Sarana Penunjang

8. Bahan Baku dan Bahan Pelengkap

65 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tabel Bahan Baku dan Bahan Pelengkap
PT. GRC RUBICON
(Per Tahun)

N QUANTIT HARGA TOTAL BIAYA


KETERANGAN
O Y (RP) (RP)

1 Kertas Pulper 1.008 Ton 9.761.350,- 9.839.440.800,-

2. Semen 50.400 Kg 165.000,- 8.316.000.000,-

3 Agregat Halus 16.800 kg/m3 500.000,- 8.400.000.000,-


Bahan Pelengkap
4 - - 2.800.000.000,-
Pendukung

TOTAL 29.355.440.800,-

Tabel 5.4. Biaya Bahan Baku

Bahan Bakar Mesin dan Kendaraan

NAMA
JUMLAH HARGA/BIAYA JUMLAH
BAHAN MEREK
(LITER) (RP.) HARGA (RP.)
BAKU

BBM Solar 26.010 6.000,- 156.060.000,-

Total Biaya 156.060.000,-


Tabel 5.5. Bahan Baku Pembantu

Catatan :

1. Biaya BBM Dump Truk


= (10 unit x 1 Jam Operasi x 4 Liter x 30 Hari) x Rp. 6.000,-
= Rp. 7.200.000/Bulan
2. Biaya BBM Forklift
= (3 unit x 1 Jam Operasi x 4 Liter x 30 Hari) x Rp. 6.000,-
= Rp. 2.160.000/Bulan
3. Biaya BBM Mobil office

66 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
= ( 3 unit x Rp. 150.000,- x 30 hari )
= Rp. 13.500.000/Bulan
4. Biaya Solar semua mesin 15.000 x Rp. 6.000,- = Rp. 90.000.000,-
5. Biaya BBM Genset 60 PK (solar) Untuk listrik 1 jam 2 liter solar jadi
= (24 jam x 2 liter solar x 30 hari ) x Rp. 6.000,-
= Rp. 8.640.000 x 5 unit = Rp 43.200.000/Bulan

9. Inventaris Kantor

INVENTARIS HARGA/ JUMLAH


JUMLAH
PERANGKAT MEREK BIAYA HARGA
(UNIT)
KEJA (RP.) (RP.)
Meja
Meja Direktur Olimpic 1 5.000.000,- 5.000.000,-
Meja Menejer Olimpic 4 2.500.000,- 10.000.000,-
Meja Staf Khusus Olimpic 2 1.550.000,- 3.100.000,-
Meja Staf Olimpic 15 1.000.000,- 15.000.000,-
Meja Gambar/ Peta Olimpic 2 1.750.000,- 1.750.000,-
Kursi
Kuri Direktur Olimpic 1 950.000,- 950.000,-
Kursi Menejer Olimpic 333 4 695.000,- 2.780.000,-
Kursi Staf Khusus Olimpic 333 2 425.000,- 850.000,-
Kursi Staf Olimpic 330 15 425.000,- 6.375.000,-
Kursi Tamu Olimpic 1 240.000,- 240.000,-
Kursi Plastic - 50 60.000,- 3.000.000,-
Lemari arsif
Lemari Arsif Olimpic
2 2.440.000,- 4.880.000,-
Direktur BB3042
Lemari Arsif Olimpic
8 1.975.000,- 15.800.000,-
Manejer BB105
Lemari Arsif Staf Olimpic 4 1.790.000,- 7.160.000,-
Brother B104 Brother 4 1.620.000,- 6.480.000,-
Brother B-103 Brother 4 1.400.000,- 5.600.000,-
Meja & sofa
Sopa & Meja Olimpic 3 5.500.000,- 16.500.000,-
Peralengkapan
lainya
Kitchen Set Anata 2 6.000.000,- 12.000.000,-

67 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
TOTAL 117.465.000,-
Tabel 5.6. Investasi Kantor (umur ekonomis lebih dari 1 (satu) tahun

10. Supply Kantor (ATK)

Biaya untuk menunjang administrasi.

HARGA/BIAYA
NO. BANGUNAN
(RP.)

1. Alat – Alat Tulis 74.000.000,-


2. Kop Surat, Amplop 7.500.000,-

3. Buku, Nota / Faktur 10.000.000,-

4. Dan lain- lain 9.000.000,-

TOTAL 100.500.000,-
Tabel 5.7. Supply Kantor (umur ekonomis kurang dari 1 (satu) tahun

11. Biaya Air, Listrik dan Telpon

HARGA/BIAYA
NO. BANGUNAN
(RP.)
1. Air 600.000.000,-
2. Listrik 900.000.000,-
3. Telpon dan Internet 168.000.000,-

TOTAL 1.668.000.000,-
Tabel 5.8. Biaya Air, Listrik dan Telpon

12. Pengendalian Persediaan


Dalam pengendalian persediaan terdapat beberapa metode yang
digunakan seperti Economic Order Quantity (EOQ), Safety stock (SS)
dan Reorder Point (ROP).
Perhitungan EOQ akan menggunakan rumus:

68 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
S = Rp 65.000 per pesanan
D = 30.300.000 per tahun
H = Rp 125 per unit
L = 336 hari

Maka:
1. Jumlah pemesanan ekonomis (EOQ)

2 x 65.000 x 30.300.000
EOQ =
√ 125
EOQ = √ 31.512.000 .000
EOQ = 177.516 unit
Nilai ekonomis pemesanan bahan baku dengan
memperhatikan biaya pemesanan dan penyimpanan yaitu
berjumlah 177.516 unit

2. Menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan


bahan baku

HxQ Sx D
TC = +
2 Q
125 x 177.516 65.000 x 30.300 .000
TC = +
2 177.516
TC = 11.094.750 + 11.094.774
TC = Rp. 22.189.524,-
Total biaya yang dikeluarkan untuk produksi sebesar Rp.
22.189.524,-
3. Menghitung frekuensi terbaik untuk menempatkan pesanan
tersebut dalam 1 tahun

D
Frekuensi pemesanan per tahun =
Q
30.300.000
=
177.516
= 171 kali

Jadi frekuensi pemesanan per tahun sebanyak 171 kali.

69 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
4. Menghitung durasi habisnya EOQ

360
Durasi habis EOQ =
171

Durasi habis EOQ = 2,1 dibulatkan menjadi 2 hari

5. Menghitung Reorder Point atau titik pemesanan kembali

LxD
Reorder Point =
Hari Kerja Setahun

336 x 30.300 .000


Reorder Point =
360

Reorder Point = 28.280.000 unit

Jadi batas titik pemesanan kembali setelah stock di gudang


mencapai 28.280.000 unit

F. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

1. Umum

1. Nama Perusahaan : PT. GRC RUBICON


2. Nama Pemilik : Feni Oktaviani
3. Alamat Kantor dan Tempat : Kawasan Industri Jl. Cibatu
Usaha – Campaka
4. Nomor Telpon : 087879728585
5. Bentuk dan Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
6. Struktur Organisasi :

DIREKTUR

AUDITOR INTERNAL

DIREKTUR DIREKTUR
KEUANGAN PEMASARAN

GENERAL
MANAGER

70 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
HRD & UMUM KEUANGAN PRODUKSI PERENCANAAN

HRD MAINTENANCE

ACCOUNTING ADMIN MARKETING DESAIN

Bagan 6.1 Struktur Organisasi PT. GRC RUBICON


2. Jabatan dan Uraian Tugas Karyawan PT. GRC RUBICON

Tabel 6.1 Jabatan dan Uraian Tugas Karyawan


PT. GRC RUBICON

JABATAN URAIAN TUGAS


Direktur Utama 1. Menentukan kebijakan perusahanan.
2. Memberikan pengarahan kepada para
manajer dalam penyusunan dan pencapaian
rencana kerja tahunan.
3. Mengawasi kinerja manajemen Perseroan
yang dijalankan oleh setiap departemen.
4. Menetapkan gaji dan tunjangan karyawan
berikut pembagian tugas dan wewenang
kepala departemen.
5. Mengawasi keputusan-keputusan yang
diambil Manajemen.
6. Memantau pelaksanaan pengelolaan resiko.
7. Memeriksa hasil audit eksternal dan internal
8. Menindak-lanjuti temuan audit.
9. Memantau dan mendorong implementasi
Tata Kelola Perusahaan
Auditor Internal 1. Mengkoordinasikan dan Mengoreksi setiap
kegiatan-kegiatan di bidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretarian.
2. Mengoreksi dan Mengevaluasi kegiatan
pengadaan dan peralatan perlengkapan.

71 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
3. Memberi masukan kepada para direktur
dan manajer
4. Memberikan saran terkait dengan kegiatan
keuangan mengenai standar pelaporan
keuangan kepada Direktur Utama
5. Bertindak sebagai perwakilan organisasi
dalam hubungannya dengan dunia
luar/auditor Eksternal (KAP)
6. Memainkan bagian terkemuka dalam
menentukan komposisi dari board dan
sub-komite, sehingga tercapai keselarasan
dan efektivitas.
7. Menjalankan tanggungjawab dari direktur
perusahaan sesuai dengan standar erio
dan hukum, sebagai referensi (apapun
standar Akuntansi kebijakan direktur yang
mungkin digunakan)
Direktur Keuangan 1. Direktur keuangan dapat membentuk
organ setingkat dibawahnya yang
jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan
Direktur lain
2. Mengawasi Operasional mengenai
keuangan perusahaan.
3. Melakukan pengecekan lapangan
mengenai bagian keuangan
4. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-
tiap bagian yang ada dibawahnya
5. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang
ada mengenai bagian keuangan
6. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara
rinci tentang keuangan
7. Menetapkan standar pekerjaan lapangan
untuk menjamin tidak adanya kebocoran
dalam bagian keuangan.

72 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Direktur Pemasaran 1. Direktur Pemasaran dapat membentuk
organ setingkat dibawahnya yang
jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan
Direktur lain.
2. Mengawasi Operasional mengenai
kegiatan pemasaran produk perusahaan.
3. Menetapkan dan mempertimbangkan
strategi yang diambil oleh keputusan
manajer pemasaran.
4. Mengecek seluruh informasi yang didapat
dari General Manajer terkait dengan
kinerja pemasaran.
5. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara
rinci tentang Pemasaran.
6. Bertanggungjawab atas Forecasting
Penjualan produk setiap tahunnya.
General Manager 1. Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan
ditiap-tiap manajer untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan perusahaan.
2. Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer
yang ada
3. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-
kegiatan dari manajer secara eriodic dan
pertanggungjawabannya
4. Mengadakan pengangkatan, mutasi dan
pemberhentian para Manajer beserta
gajinya atas persetujuan direktur Utama
5. Menetapkan kebijakan operasional
perusahaan untuk jangka pendek
6. Sebagai pimpinan dari perusahaan yang
membawahi para manajer
Manajer Produksi 1. Berkaitan Kepada Direktur :
a. Bertanggungjawab kepada direktur
perusahaan langsung

73 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
b. Melakukan konsultasi berkala supaya
tercapai keselarasan pelaksanaan tugas.
2. Berkaitan Dengan Produksi :
a. Bersama-sama dengan bagian lain
untuk mengantisipasi dan mengatasi
berbagai persoalan produksi.
b. Mengarahkan setiap bagian yang di
tunjuk oleh direktur perusahaan.
c. Bersama-sama dengan supervisor
menangani masalah pabrik.
3. Manajer pabrik membawahi PPC,
Produksi, Pembelian, dan Gudang Bahan
baku.
Manajer Pemasaran 1. Menetapkan prosedur operasional
Informasi yang lebih efisien
2. Melaporkan hasil kerja kepada GM dan
direktur secara berkala
3. Bertanggungjawab penuh tentang fungsi
dan tugas sebagai kepala bagian
pemasaran secara berkala kepada direktur
4. Sesuaikan pekerjaan dan kegiatan
pemasaran berdasarkan prosedur pada
siklus penjualan
Manajer Keuangan 1. Mengelola asset untuk menjalankan bisnis
secara efektif dan efisien
2. Membuat laporan keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku dan ditetapkan
perusahaan (mengacu pada IFRS)
3. Menetapkan kebijakan struktur modal agar
kinerja keuangan perusahaan dapat
berjalan dengan baik
4. Menciptakan dan Meningkatkan nilai
tambah perusahaan bagi pemilik modal,

74 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
calon penanam modal dan pemangku
kepentingan
5. Mengefektifkan dan mengefisienkan
kinerja keuangan perusahaan
Manajer Personalia 1. . Buat Pengorganisasian, perencanaan
program & pengendalian Unit Personalia
2. Buat Flow Process Administrasi seluruh
kegiatan bersangkutan
a. Proses & Prosedur Rekrutmen:
searching, interview, test and selection
b. Remuneration Management: Struktur
dan Skala Gaji, Basic Salary,
Allowance, Incentive & Overtime
c. System Penilaian Kinerja Karyawan
d. Seluruh Perizinan Ketenaga Kerjaan
e. Promosi, Mutasi & Demosi serta PHK
f. Handling karyawan Tetap, Kontrak &
Harian serta PKL
g. Training & Evaluasi
h. Medical, Hospital, Asuransi & Dana
Pensiun karyawan
i. Benefit & Fasilitas Lainnya
3. Sistem Penyediaan Data Karyawan, Surat-
surat serta Form Administrasi kegiatan
personalia
4. Buat dan pastikan Sistem dokumentasinya
yang Efektif
5. Buat Sistem pelaporan Seluruh kegiatan
Personalia
Sesuaikan pekerjaan sesuai dengan siklus
Penggajian
Kepala Bagian 1. Bertanggungjawab kepada manajer terkait
dengan pemantauan terhadap bawahan

75 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
sehubungan dengan tugas yang diberikan
2. Memberikan arahan kepada supervisor
terutama di bagian produksi untuk
memastikan dan mengurusi staff/karyawan
yang mengerjakan tugasnnya
3. Memberikan laporan secara komprehensif
terhadap manajer terkait dengan masing-
masing tugas yang telah diberikan
Supervisor 1. Membawahi beberapa bagian leader
dalam setiap produksi untuk memantau
kinerja karyawan terutama di bagian
operator
2. Memantau setiap tugas dan memberikan
arahan kepada setiap leader dalam setiap
line yang terdapat dalam beberapa
departemen
3. Bertanggungjawab kepada kepala bagian
dalam hal kinerja perusahaa terutama
dalam hal produksi
Leader 1. Bertanggungjawab kepada supervisor
untuk mengontrol karyawan dalam
mengerjakan tugasnya
2. Memberikan arahan yang baik sesuai
dengan standar kinerja dalam perusahaan
3. Memberikan laporan kepada supervisor
terkait dengan keadaan, situasi, kondisi,
dan produktivitas setiap karyawan dalam
melaksanakan tugasnya
Staff 1. Mengerjakan tugas yang telah diberikan
dengan penuh pertanggungjawaban
terhadap tugas tersebut
2. Mengikuti aturan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan

76 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
QC 1. Bertanggungjawab terhadap produk yang
dihasilkan apakah layak atau tidak untuk di
supplai ke gudang barang jadi
2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap
tugas yang diberikan karena berhubungan
dengan nilai dari perusahaan, terutama dari
produk yang nantinya akan dipasarkan
3. Bertanggungjawab penuh terhadap kualitas
produk
4. Mengontrol operasional perusahaan
terutama pada gedung produksi satu
5. Melakukan pengujian barang jadi sebelum
memasuki gudang
Driver Office 1. Melaksanakan tugas dari atasan
sehubungan dengan pengiriman berkas-
berkas dari kantor (terkait dengan
dokumen-dokumen)
2. Memastikan perjalanan dinas para manager
atau direksi
Driver Pabrik 1. Pembelian bahan baku keluar kota bersama
dengan bagian gudang bahan baku
2. Bertanggungjawab atas perjalanan dalam
hal pembelian/pengiriman barang
Cleaning Service 1. Melakukan pembersihan terkait dengan
seluruh keadaan pabrik
2. Bertanggungjawab atas kenyamanan setiap
ruangan dalam perusahaan
Helper 1. Membantu bagian office jika dibutuhkan
2. Membantu bagian gudang barang jadi
Security 1. Mengamankan seluruh keadaan perusahaan
2. Mengecek setiap tamu/orang yang
dianggap asing ketika memasuki wilayah
perusahaan
3. Berjaga disetiap waktu walaupun pada saat

77 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
hari libur perusahaan
Maintenance 1. Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan
setiap mesin yang dipakai
2. Melakukan pengontrolan secara berkala
selama satu minggu sekali
IT Control 1. Melakukan pengontrolan terhadap sistem
komputerisasi ataupun sistem jaringan
yang dipakai perusahaan
2. Membuat pengamanan terhadap seluruh
sistem dan teknologi yang ada
diperusahaan
Porter 1. Membantu bagian gudang bahan baku
dalam hal menyuplai bahan ke gedung
produksi satu
2. Bertangungjawab atas kualitas bahan baku
yang disupplai ke gedung produksi (setelah
bahan baku keluar dari gudang)
3. Mengecek bahan baku sebelum disupplai
ke gedung produksi
Tabel 6.1 Uraian Tugas Karyawan

Struktural tersebut akan dipajang ditempat yang strategis


dan mudah dilihat. Dan job desk akan di temple di papan
pengumuman yang disediakan.

TOTAL
N QUANTIT HARGA/M2
KETERANGAN BIAYA
O Y (RP)
(RP)
1 Papan Struktural 6 1.000.000 6.000.000,-
2 Papan Pengumuman 6 2.000.000 12.000.000,-
3 Biaya lainnya - - 5.000.000,-
TOTAL 23.000.000,-
Tabel 6.2 Biaya Struktural
G. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

78 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Perencanaan yang akan di tetapkan adalah perencanaan top-
down di mana penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
yang akan direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh
dari perusahaan baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang. Selain itu keputusan atas merekrut sumber daya
manusia yang baru didasarkan atas keputusan bersama.

2. Kebutuhan Tenaga Kerja

Dalam menjalankan usaha dalam bidang perindustrian dengan


produksi GRC membutuhkan banyak karyawan terutama dalam
bidang produksi, karena dalam estimasi pada PT GRC Rubicon ini
produksi GRC rata-rata perharinya adalah sekitar 15.000 unit dengan
bahan baku sesuai dengan kebutuhan.

KETERANGAN JUMLAH (ORANG)

A. Pimpinan Atas
 Direktur Utama 1
 Auditor Internal 2
 Direktur Keuangan 1
 Direktur Pemasaran 1
 General Manager 1

Total A 6 Orang
B. Pimpinan Menengah
 Manajer Produksi 3
 Manajer Keuangan 2
 Manajer Pemasaran 3
 Manajer Personalia 2

Total B 10 Orang
C. Bagian Lapangan

79 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
 Driver Office 2
 Driver Container 9
 Kepala Bagian 5
 Supevisor 10
 Leader 25
 Staf Keuangan 5
 Staf Pemasaran 27
 Staf Personalia / Adm 10
 Operator Foarming Machine 350
 Operator Stacking Machine 175
 Operator Pressing Machine 100
 Operator Conveyor 30
 Operator Destacking Machine 125
 Operator Dryng Machine 150
 Security 15
 IT Control 2
 Maintenance 14
 Helper 3
 Cleaning Service 12
 QC 5
 Dokter Umum 2
 Porter 5

Total C 1.081 Orang


TOTAL (A+B+C) 1.097 Orang
Tabel 7.1 Tenaga Kerja

Dalam menjalankan usaha GRC membutuhkan kurang lebih


1.096 orang tenaga kerja keseluruhan (tidak termasuk Direktur utama
sebagai pemilik perusahaan) dengan rincian sebagai berikut :

80 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja yang dibutuhkan

Tabel Jenjang Pendidikan Pegawai

Jenis
Kelamin
Lulusan Jurusan Total
L P

S3 Ekonomi dan Bisnis 3 2 5

Ekonomi, Sosial, Manajemen,


S2 25 10 35
Teknik, Biologi, dan Hukum

S1 Semua Jurusan 140 100 240

SMA Semua jurusan 560 245 805

SMP - 8 4 12

JUMLAH 1097

Tabel 7.2 Jenjang Pendidikan Karyawan

Tabel Jabatan, dan Biaya Penggajian


PT GRC RUBICON

BIAYA / JUMLAH
BIAYA /
JABATAN Qty BULAN BIAYA
TAHUN(Rp)
(Rp) (Rp)
PIMPINAN ATAS :
Direktur Utama 1 60.000.000,- 720.000.000,- 720.000.000,-
Auditor Internal 2 50.500.000,- 606.000.000,- 1.212.000.000,-
Direktur Keuangan 1 45.000.000,- 540.000.000,- 540.000.000,-

81 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Direktur Pemasaran 1 45.000.000,- 540.000.000,- 540.000.000,-
General Manager 1 40.000.000,- 480.000.000,- 480.000.000,-
PIMPINAN MENENGAH :
Manajer Produksi 3 15.000.000,- 180.000.000,- 540.000.000,-
Manajer Pemasaran 2 15.000.000,- 180.000.000,- 360.000.000,-
Manajer Keuangan 3 15.000.000,- 180.000.000,- 540.000.000,-
Manajer Personalia 2 15.000.000,- 180.000.000,- 360.000.000,-
BAGIAN LAPANGAN :
Driver Office 2 3.000.000,- 36.000.000,- 72.000.000,-
Driver Container 9 4.000.000,- 48.000.000,- 432.000.000,-
Kepala Bagian 5 7.000.000,- 84.000.000,- 420.000.000,-
Supevisor 10 6.000.000,- 72.000.000,- 720.000.000,-
Leader 25 4.000.000,- 48.000.000,- 1.200.000.000,-
Staf Produksi 930 3.500.000,- 42.000.000,- 39.060.000.000,-
Staf Keuangan 5 4.500.000,- 54.000.000,- 270.000.000,-
Staf Pemasaran 27 4.000.000,- 48.000.000,- 1.296.000.000,-
Staf Personalia/Adm 10 4.000.000,- 48.000.000,- 480.000.000,-
QC 5 4.000.000,- 48.000.000,- 240.000.000,-
Helper 3 1.250.000,- 15.000.000,- 45.000.000,-
Security 15 3.000.000,- 36.000.000,- 540.000.000,-
Porter 5 3.500.000,- 42.000.000,- 210.000.000,-
Cleaning Service 12 3.000.000,- 36.000.000,- 432.000.000,-
IT Control 2 1.500.000,- 18.000.000,- 36.000.000,-
Maintenance 14 1.850.000,- 22.200.000,- 310.800.000,-
Dokter Umum 2 5.000.000,- 60.000.000,- 120.000.000,-

TOTAL 363.600.000,- 4.363.200.000,- 51.175.800.000,-

82 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tabel 7.3 Gaji Karyawan per 1 tahun

3. Tingkat balas Jasa


a. Training / pelatihan dan Pengembangan

Perusahaan ini melakukan pengembangan dan pelatihan


terhadap karyawan guna meningkatkan kualitas produk yang
akan dihasilkan. Pelatihan diperuntukkan kepada karyawan baru
yaitu selama 1 bulan di bawah pengawasan pemilik. Sedangkan
pengembangan diperuntukkan kepada karyawan yang telah
bekerja guna meningkatkan keterampilan, daya kreatifitasnya
sehingga dapat memproduksi barang-barang yang modelnya
mengikuti perkembangan zaman.

b. Bonus prestasi, THR, dan Tunjangan

Gaji bersih yang akan diterima karyawan per bulan,


sedangkan uang bonus akan diberikan apabila ada karyawan
yang memiliki inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat
untuk bisnis ini dan juga uang THR akan diberikan setiap
menjelang hari Lebaran tiba sebesar satu kali gaji dan THR
diberikan setelah 1 tahun perusahaan beroperasi. Dan tunjangan
di berikan sebesar 5 % dari gaji perbulan.

83 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tabel Tunjangan Pegawai

PT GRC RUBICON

BIAYA / BIAYA / TAHUN JUMLAH


JABATAN QTY
BULAN (Rp) (Rp) BIAYA
Direktur Utama 1 3,000,000 36,000,000 36,000,000
Auditor Internal 2 2,525,000 30,300,000 60,600,000
Direktur Keuangan 1 2,250,000 27,000,000 27,000,000
Direktur Pemasaran 1 2,250,000 27,000,000 27,000,000
General Manager 1 2,000,000 24,000,000 24,000,000
Manajer Produksi 3 750,000 9,000,000 27,000,000
Manajer Pemasaran 2 750,000 9,000,000 18,000,000
Manajer Keuangan 3 750,000 9,000,000 27,000,000
Manajer Personalia 2 750,000 9,000,000 18,000,000
Driver Office 2 150,000 1,800,000 3,600,000
Driver Container 9 200,000 2,400,000 21,600,000
Kepala Bagian 5 350,000 4,200,000 21,000,000
Supevisor 10 300,000 3,600,000 36,000,000
Leader 25 200,000 2,400,000 60,000,000
Staf Produksi 930 175,000 2,100,000 1,953,000,000
Staf Keuangan 5 225,000 2,700,000 13,500,000
Staf Pemasaran 27 200,000 2,400,000 64,800,000
Staf
10 200,000 2,400,000 24,000,000
Personalia/Adm
QC 5 200,000 2,400,000 12,000,000
Helper 3 62,500 750,000 2,250,000
Security 15 150,000 1,800,000 27,000,000
Porter 5 175,000 2,100,000 10,500,000
Cleaning Service 12 150,000 1,800,000 21,600,000
IT Control 2 75,000 900,000 1,800,000
Maintenance 14 92,500 1,110,000 15,540,000
Dokter Umum 2 250,000 3,000,000 6,000,000
18,180,000 218,160,000 2,558,790,000

Tabel 7.4 Biaya Tunjangan Pegawai 5% dari Gaji

Tabel Biaya THR per Tahun

84 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
PT GRC RUBICON

BIAYA / BULAN JUMLAH BIAYA


JABATAN Qty
(Rp) (Rp)
Direktur Utama 1 60.000.000,- 60.000.000,-
Auditor Internal 2 50.500.000,- 101.000.000,-
Direktur Keuangan 1 45.000.000,- 45.000.000,-
Direktur Pemasaran 1 45.000.000,- 45.000.000,-
General Manager 1 40.000.000,- 40.000.000,-
Manajer Produksi 3 15.000.000,- 45.000.000,-
Manajer Pemasaran 2 15.000.000,- 30.000.000,-
Manajer Keuangan 3 15.000.000,- 45.000.000,-
Manajer Personalia 2 15.000.000,- 30.000.000,-
Driver Office 2 3.000.000,- 6.000.000,-
Driver Container 9 4.000.000,- 36.000.000,-
Kepala Bagian 5 7.000.000,- 35.000.000,-
Supevisor 10 6.000.000,- 60.000.000,-
Leader 25 4.000.000,- 100.000.000,-
Staf Produksi 930 3.500.000,- 3.255.000.000,-
Staf Keuangan 5 4.500.000,- 22.500.000,-
Staf Pemasaran 27 4.000.000,- 108.000.000,-
Staf Personalia/Adm 10 4.000.000,- 40.000.000,-
QC 5 4.000.000,- 20.000.000,-
Helper 3 1.250.000,- 3.750.000,-
Security 15 3.000.000,- 45.000.000,-
Porter 5 3.500.000,- 17.500.000,-
Cleaning Service 12 3.000.000,- 36.000.000,-
IT Control 2 1.500.000,- 3.000.000,-
Maintenance 14 1.850.000,- 25.900.000,-

85 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Dokter Umum 2 5.000.000,- 10.000.000,-

TOTAL 363.600.000,- 4.264.650.000,-


Tabel 7.5 Biaya THR Karyawan 1 kali jumlah gaji

c. Kompensasi

Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap


karyawan ketika mengalami peningkatan penjualan pada waktu-
waktu tertentu. Dan besarnya kompensasi adalah sebesar 5%
dari laba yang diperoleh.

d. Keselamatan kerja, kesehatan kerja terjamin karena


diasuransikan

Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap


karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien selain itu juga
dapat meningkatkan produktivitas. Untuk itu program
keselamatan kerja yang diberikan adalah memberi jatah waktu
libur selama 1 hari kepada karyawan setiap minggunya. Sedang
untuk kesehatan, akan diberikan tunjangan khusus yaitu apabila
ada karyawan sakit, maka diberikan sejumlah uang sesuai
dengan kondisi karyawan.

Adapun biaya yang terjadi dalam analisis sumber daya manusia


adalah terkait dengan beban gaji dan beban pelatihan serta biaya
lembur karyawan/lain-lain adalah sebagai berikut:

Tabel Biaya Pelatihan, Pengembangan dan Biaya Lainnya

86 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
PT GRC RUBICON

JUMLAH
QUALIT
JABATAN BIAYA (Rp) BIAYA
Y
(Rp)

PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Keterampilan/Keahlian 160.000.000,- 160.000.000,-

Seleksi Karyawan 50.000.000,- 50.000.000,-

LAIN-LAIN

Lembur 5 Jam 100.000,- 500.000,-

Seragam 1096 250.000,- 274.000.000,-

TOTAL 210.350.000,- 484.500.000,-

Tabel 7.6 Biaya Pelatihan dan Biaya lainnya


4. Hari Kerja
1. HKN = Hari Kerja Normal 8 Jam Sehari (Senin-Jumat)
Rincian:
- Bagian Lapangan/ Produksi/Gudang 2 Shif (Pagi = 08.00
– 17.00 Wib dan Siang = 14.00 – 21.00 Wib)
- Security 3 Shif (Pagi = 06.00 – 14.00 Wib, Siang = 14.00
– 21.00 Wib, dan Malam = 21.00 – 06.00 Wib)
- Tidak berlaku tanggal merah/hari libur untuk security
(dikecualikan hari libur kerjanya)

2. HKL = Hari Kerja dengan Lembur (disesuaikan dengan


kapasitas kebutuhan produksi atas penambahan jam kerja)
Rincian:
- Bagian Lapangan/Produksi/Gudang max lembur 4 kali
dalam seminggu

87 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
- Tambahan lembur 5 Jam dihari Sabtu dengan fee Rp.
100.000/jam

5. Rekruitmen, Seleksi dan Orientasi

Usaha ini membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidang


Teknologi untuk pengoperasian. Maka dalam proses rekrutmen
pegawai, kami akan memasang iklan lowongan pekerjaan di koran.

Selain ketrampilan memadai yang dibutuhkan untuk merekrut


pegawai, kami juga membutuhkan orang-orang yang memiliki attitude
yang baik seperti jujur, tekun, disiplin, bertanggung jawab, kemauan
bekerja keras serta ramah dan sabar,

Setelah merekrut para pegawai, kami juga akan mengadakan


calon pegawai dalam bentuk wawancara.

Untuk merekrut karyawan yang sesuai harapan secara efektif


dan efisien biasanya kebanyakan perusahaan besar melakukan tahap –
tahap di bawah ini :

1. Menentukan kualifikasi calon karyawan


2. Memilih media iklan lowongan ;
3. Menyeleksi administratif calon karyawan ;
4. Melakukan tes psikologi ;
5. Wawancara  ;
6. Memilih kandidat ;
7. Memberikan penawaran gaji.

Kualifikasi Calon Karyawan

88 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Yang pertama kita lakukan untuk merekrut karyawan adalah
menentukan kualifikasi calon karyawn yang dibutuhkan. Kualifikasi
ini terdiri dari job prequisite dan competency requirement-nya. Job
prerequisite adalah hal – hal harus dipenuhi selain kompetensi yang
harus dimiliki oleh pemangku jabatan.

Kualifikasi secara umum untuk Karyawan PPT. GRC Rubicon :

1. Manajer

Kualifikasi :

a. S1 semua jurusan
b. IPK > 2.8
c. Aktif berorganisasi
d. Mampu berkomunikasi dengan baik
e. Mampu bekerja dalam tim
f. Memiliki jiwa leadership

2. Operator Produksi

Kualifikasi :

a. Pria dan Wanita

b. Usia 18th-25th

c. Pendidikan SMP-SMA/K Sederajat

d. Tinggi Badan Min P 160cm W 150cm

e. Bisa bekerja sama dengan Team

f. Sehat jasmani dan rohani

g. Tidak bertato

89 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
h. Siap kerja Shift

i. Pengalaman/Non Pengalaman

j. Penempatan Kerja Wilayah:

3. Staf Produksi

Tugas dan Tanggung Jawab

 Implementasi aplikasi online produksi di semua pabrik


 Monitoring dan maintainance koneksi semua peralatan
pabrik yg terhubung ke jaringam internet
 Setup peralatan network
 Monitoring dan maintain semua komputer yg ada termasuk
update software maupun antivirus
 Backup data semua Pc
 Update dokumentasi skema jaringan komputer tiap pabrik
secara detil
 Membuat dokumentasi petunjuk pemakaian komputer
maupun software yg diimplementasi oleh perusahaan
 Melakukan scan rutin antivirus pada semua komputer
 Mencatat dan melaporkan mutasi semua peralatan IT.
 Melakukan maintainance hardware dan mencatat riwayat
maintainance

Kualifikasi

 Memahami windows dan setting network baik software


maupun hardware dgn baik
 Punya pengalaman troubleshooting product windows
minimal 5 th.
 Usia maksimal 30 th

90 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
 Minimal punya sim A.
 Siap kerja pada shift malam untuk keperluan maintainance
 Lulusan teknologi informatika atau elektro peminatan
komputer .
 Memahami program office seperti word , excel, power point,
access ,visio dgn baik
 Memahami program untuk gambar sperti coreldraw,adobe,
atau autocad, dan sejenisnya.

Target

 Update realtime skema jaringan komputer dan berika


laporan tertulis bulanan
 Update realtime status dan konfigurasi komputer dan berikan
laporan tertulis bulanan
 Implementasi setiap perubahan software paling lama 3 hari
ke semua pabrik
 Backup rutin secara periodik dan di laporkan hasil backup
dalam laporan bulanan
 Laporan bulanan riwayat maintainance hardware
 Laporan bulanan status dan posisi semua peralatan IT.

4. Driver

Kriteria umum :
a. Pria & wanita
b. Umur 18-35tahun
c. Pendidikan SMP/SMA/D1-S1
d. Bertanggung jawab dan disiplin
e. Sopir punya sim A/B1

Tugas dan Tanggung Jawab

91 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
a. Sopir bertugas mengantar barang produksi

Kualifikasi dan Keterampilan

a. Sopir punya sim

Tunjangan

a. Ada mess
b. Jenis Pekerjaan: Kontrak
c. Gaji: Rp. 3.000.000 hingga Rp. 4.000.000 /bulan

Menyeleksi administratif calon karyawan

Setelah lowonngan pekerjaan diinformasikan, maka akan


banyak para pelamar yang memasukkan surat lamaran dan curriculum
vitae untuk melamar posisi yang ditawarkan. Dari sekian banyak yang
masuk, maka tahap seleksi yang pertama dilakukan adalah seleksi
administratif.

Dilakukan seleksi berdasarkan pendidikan terakhir dan nilai


IPK-nya. Dilihat ijazah pendidikan terakhir dan transkrip nilai
akhirnya.

Melakukan tes psikologi

Setelah seleksi administrasif, selanjutnya memasuki tahapan


seleksi yang sesungguhnya. Tahapan seleksi ini berupa tes psikologi
dan wawancara yang pada perinsipnya bertujuan untuk untuk
menggali informasi sedalam – dalamnya untuk mengetahui calon
karyawan yang paling memenuhi requirement. Selain itu juga untuk
mengetahui calon karyawan memenuhi requirement bisa dilihat dari
pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, sertifikat yang dimiliki,
benchmarking, magang, pengalaman kerja dan lain – lain.

92 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Tahap seleksi yang pertama adalah tes psikologi.  Tes psikologi
adalah suatu pengujian yang biasanya dilakukan untuk menguji mental
dan dilakukan untuk menyeleksi serta menetapkan psikis khusus
individu dalam rangka evaluasi diri terhadap kemampuan, bakat,
minat, serta digunakan pula untuk kepentingan pengujian dalam
seleksi penerimaan karyawan.

Beberapa test psikologi yang biasa diberikan adalah :

1. Tes logika aritmatika


2. Tes logika penalaran
3. Tes analog verbal
4. Kraeplien/ Pauli
5. Wartegg test
6. Draw a man test (DAM)
7. Army alpha intelegence test
8. Menggambar pohon
9. Edward personal preference schedule (EPPS)

Wawancara

Setelah lolos pada tes psikologi, selanjutnya adalah tahap


wawancara. Biasanya wawancara itu terdiri dari dua. Wawancara
dengan psikolog/ HRD dan wawancara dengan user. User di sini
adalah biasanya calon atasannya langsung, bahkan di sebuah
perusahaan di bilangan Jakarta Selatan untuk level MT diwawancara
langsung oleh para direkturnya. Secara umum tujuan dari wawancara
adalah :

1. Untuk mengetahui kepribadian calon karyawan.


2. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan
jabatan.
3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan
dan perusahaan.
4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi para calon
karyawan yang layak untuk direkrut.

93 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
6. Pemberhentian

PHK akan dilakukan kepada karyawan apabila sering bolos


kerja tanpa alasan yang jelas kepada owner, dalam melakukan
tugasnya sering bermasalah dengan pelanggan, dan apabila dalam
bekerja bermalas-malasan dan tidak melakukan pekerjaannya dengan
semestinya.

H. ASPEK AMDAL

Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk


pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah
No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Pembangunan pabrik GRC di Purwakarta ini bertujuan agar para


kontraktor bangunan atau siapapun mudah untuk mencari bahan bangunan
dengan skala besar dan memperlancar proyek pembangunan tempat industry
baru yang berada diwilayah Purwakarta. Hal ini sesuai dengan rencana tata
ruang kabupaten Purwakarta yang berada dalam wilayah pembangunan,
sehingga keberadaan kegiatan tersebut diharapkan dapat memacu
pertumbuhan pembangunan dan perkembangan wilayah sekitarnya.

Tujuan dari memperhatikan apek AMDAL di lingkungan perusahaan


kami adalah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan aneka
pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.
Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :

 Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.


 Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
 Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantau lingkungan hidup.

94 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
 Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
 Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negative
 Digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan

Manfaat yang didapatkan perusahaan kami dalam mengikuti prosedur


AMDAL yang baik dan benar, yaitu :

 Sebagai materi/bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.


 Membantu proses pengambilan keputusan yang benar tentang
kelayakan lingkungan hidup dari  rencana usaha dan/atau
kegiatan/program.
 Memberi masukan guna penyusunan disain secara rinci teknis dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
 Memberi masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.Memberi informasi bagi masyarakat
umum atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan
atau kegiatan.
 AMDAL memberikan alternatif solusi minimalisasi dampaktidak baik
(negatif).
 AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan atau pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.

Manfaat yang akan didapat bagi masyarakat, yaitu AMDAL


bermanfaat untuk :

 Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu
kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan
dapat memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.

 Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan


upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kegiatan,

95 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
sehingga kepentingan kedua belah pihak saling dihormati dan
dilindungi.

 Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana


pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan
kepentingan mereka.

Adapun manfaat bagi pemerintahan sekitar atau manfaat untuk


Kabupaten Purwakarta yaitu :

 Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta


pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.
 Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain
di sekitarnya.
 Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan.

Cibatu merupakan suatu wilayah yang terletak di Purwakarta tepatnya


Campaka (Kawasan Industri Lion-Cibatu). Cibatu merupakan jalur keluar
dari kota Purwakarta yang akan menuju ke daerah Cikampek, Karawang,
Jakarta dan kota – kota besar lainnya melalui tol Kopo dan Cipali. Cibatu
terletak dijarak ± 75 km dari arah Jakarta Timur. Wilayah Cibatu memiliki
luas wilayah ± 47,476 Ha dengan jumlah penduduk ± 52.689 jiwa pada
tahun 2017. Kemudian wilayah Cibatu jauh dengan daerah DAS (Daerah
Aliran Sungai) yang besar hanya saja ada selokan – selokan kecil, maka
daerah ini cukup kering kondisi tanahnya. Kemudian jenis tanah di Cibatu
adalah tanah Merah dan tanah Liat, untuk pemukiman warga kebanyakan
daerah Cibatu masih banyak lahan yang kosong. Mata pencaharian warga
sekitar yaitu sebagian adalah para karyawan. Untuk luas wilayah sebaran
dampak adalah adalah 10 meter dari dari lokasi pabrik, dan intensitas lama
dampak berlangsung diperkirakan 2/3 hari dari setiap limbah buangan
perusahaan.

96 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Guna melaksanakan pengelolaan lingkungan yang baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang diharapkan, diperlukan pedoman atau petunjuk
pelaksanaan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan berupa Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).

RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,


mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat
rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil
arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian
ANDAL.

RPL adalah sebuah dokumen yang disusun mengacu pada dokumen


andal dan RKL untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pengelolaan
lingkungan yang dilakukan pemrakarsa, pemantauan lingkungan yang
terkena dampak dan pemantauan terhadap sumber dampak (Sontang Manik,
2003).

RPL adalah rencana suatu proses pengukuran, pencatatan, analisis dan


pelaporan informasi yang didokumentasikan dan bersifat
berkesinambungan. RPL ini disusun didasarkan atas hasil andal dan
dokumen RKL (Otto Soemarwoto, 2003).

Kegunaaan RKL dan RPL adalah :

Rencana Kelola Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan

Untuk mengetahui efektivitas sistem


Bagi pemrakarsa sebagai pedoman
pengelolaan lingkungan yang telah
dalam pelaksanaan pengelolaan LH
dilakukan pemrakarsa

Bagi instansi terkait adalah untuk


Untuk mengetahui kondisi lingkungan
mengetahui tingkat kepedulian
pada setiap periode tertentu yang dapat
pemrakarsa dalam penanganan
dijadikan dasar dalam menentukan
lingkungan sesuai peraturan
tindakan pengelolaan lebih lanjut.
perundang-undangan yang ada

97 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Bagi masyarakat adalah untuk
mengetahui upaya yang dilakukan Sebagai bahan umpan balik dalam
pemrakarsa dalam pengelolaan dan penyempurnaan pengelolaan
penanggulangan dampak yang lingkungan yang telah dilaksanakan
mungkin timbul

Tabel 8.1 Kegunaan RKL dan RPL

Proses dari RKL itu sendiri adalah : Bagan 8.1 Proses RKL

Constraint
Evaluasi Dampak

Identifikasi Aktivitas Proyek


Akibat dari dampak
Yang menimbulkan dampak
negatif
Negatif pada komponen LH

Tindakan penanggulangan
Lokasi Atau rencana kelola untuk
Meminimalisir dampak -

Waktu
Perubahan
Kuantitas aktivitas

Strategi manajemen
Estimasi hasil
Pengelolaan yang
diharapkan
1. Pernyataan Kebijakan Perusahaan

Rekomendasi yang dihasilkankebijakan


Beberapa pernyataan untuk Pemrakarsa atau
lingkungan yang akan
pengusul proyek
diterapkan oleh PT. GRC Rubicon dalam kegiatan pembangunan unit
Perindustrian Manufaktur di daerah industry Cempaka adalah sebagai
berikut:

 PT. GRC Rubicon merupakan perusahaan swasta di bidang


manufaktur berkomitmen mematuhi ketentuan peraturan

98 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
perundangan terkait yang berlaku, serta menjadi mitra yang baik
bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya;
 PT. GRC Rubicon mempunyai komitmen untuk melakukan
penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
secara berkelanjutan dalam bentuk mencegah, menanggulangi
dan memantau dampak lingkungan yang disebabkan oleh
kegiatan- kegiatannya serta menerapkan opsi pengelolaan
terbaik (best available technology);
 PT. GRC Rubicon, berdasarkan prinsip saling menghormati dan
saling menghargai, akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
kearifan lokal yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan,
ketentuan hukum yang berlaku, dan integrasi organisasi secara
menyeluruh; dan
 PT. GRC Rubicon mewujudkan komitmen dan prinsip tersebut
melalui penetapan kebijakan operasional dan diantaranya
dengan menetapkan kebijakan Corporate Social Responsibility.
2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup disusun karena


rencana kegiatan tersebut diprakirakan menimbulkan dampak penting
terhadap komponen lingkungan hidup, sehingga akan mengalami
perubahan yang mendasar, baik terhadap komponen lingkungan
geofisik-kimia, biologi maupun komponen lingkungan sosial ekonomi
dan budaya serta kesehatan masyarakat. Dampak yang diprakirakan
timbul akan dikelola melalui pendekatan teknologi, sosial-ekonomi,
dan kelembagaan (institusi).

a. Dampak penting

Perusahaan yang saya akan jalani yaitu bidang manufaktur


GRC. Jadi saya membeli bahan baku dari luar, dan saya
produksi GRC dengan proses dan teknologi yang telah

99 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
direncanakan. Dalam proses pembuatannya melewati beberapa
perlakuan teknis maupun non-teknis. Dari proses yang
dilakukan di pabrik akan menghasilkan beberapa zat sisa yang
tidak bermanfaat/bahaya dari senyawa kimia campuran
pembuatan kertas plum.

b. Tolok ukur dampak

Dari berbagai aktivitas produksi di pabrik akan


menghasilkan limbah yang cukup berbahaya bagi beberapa area
lingkungan masyarakat sekitar yaitu, perairan, tanah, tumbuhan,
udara.

c. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Dampak yang akan timbul yaitu dari industri saya yaitu


terhadap sungai (air), tanah, dan udara.

- Untuk sungai ( air )

Maka tujuannya untuk mengendalikan kualitas air


yang mengalir ke daerah setempat dengan tetap menjaga
nilai asam – basanya seimbang (normal) sesuai dengan
peraturan pemerintah

- Tanah

Maka tujuannya untuk menjaga kualitas tanah


setempat yang terkena zat kimia dengan menjaga kualitas
nitrogen (N2) di dalam kandungan tanah sehingga dampak
terhadap tanaman – tanaman sekitar aman

- Udara

Maka tujuannya untuk menjaga kualitas udara


sekitar. Maka saya akan mendirikan program apotek hidup
di area – area perusahaan dengan menanam pepohonan

100 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
guna mencegah senyawa karbondioksida (CO2) dan
karbon monoksida (CO) yang tinggi yang berpotensi
meminimalisir pemanasan global dan menambah kadar
oksigen yang baik (O2)

d. Lokasi Pengolahan Lingkungan

Untuk lokasi pengolahan lingkungan itu berdasarkan area


apa yang akan kena dampak.

- Untuk perairan itu saya akan lakukan pengolahan di


sekitar pabrik saja melakukan proses filtrasi terlebih
dahulu sebelum mengalir ke masyarakat
- Untuk tanah saya akan berlakukan pengukuran, dari jarak
50 meter setiap sisi perusahaan yang berdampingan
dengan pemukiman warga setempat dan akan dilakukan
reboisasi secara intensif. Sebagian molekul limbah padat
tembaga jika masih bernilai akan dijual ke pengelola
olahan limbah
- Untuk pengolahan udara di lokasi pabrik yang akan
dibangun dengan apotek hidup adalah jarak 50 meter
menuju pemukiman warga

e. Periode Pengolahan Lingkungan

Lamanya waktu pengolahan limbah untuk awal saya


perkirakan untuk pembuatan saluran dan penampungan air itu 1
bulan, untuk pembuatan apotek hidup diperkirakan dengan
waktu 2 minggu. Kemudian untuk proses pengolahan dan
pengontrolan berkelanjutan akan dilaksanakan 1 bulan sekali.

f. Institusi Pengolahan Lingkungan

101 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Institusi yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan ini
adalah lembaga pengelolaan lingkungan setempat dan
pemerintah, kemudian LSM setempat.

Rencana pengelolaan lingkungan hidup untuk rencana


kegiatan yang menjadi lingkup dalam dokumen ini disajikan
lebih rincinya dalam bentuk matriks (Tabel 8.1).

102 | P T . G R C R U B I C O N P U R W A K A R T A
Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Pembangunan Industri Manufaktur PT. GRC Rubicon Purwakarta
Dampak Indikator Keberhasilan
Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No. Lingkungan Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
yang Dikelola Hidup
Dampak Penting Yang Dikelola

A. TAHAP PRA KONSTRUKSI

1 Perubahan Pengadaan lahan Terciptanya lapangan  Melakukan sosialisasi terkait rencana Kawasan Industri Jl. 3 (tiga) bulan sebelum  Pelaksana: PT. GRC
. mata kerja dan/atau sumber pengadaan lahan secara transparan Cibatu, Campaka kegiatan pengadaan Rubicon
pencaharian nafkah baru bagi kepada para penggarap lahan yang akan Kab. Purwakarta lahan Tahap Pra  Pengawas:
warga penyewa digunakan untuk lokasi Konstruksi dilakukan Kantor
/penggarap lahan sawah  Melakukan pendataan secara rinci/detil 1 (satu) bulan sebelum Pertanahan
yang kehilangan sumber terkait kepemilikan dan penguasaan kegiatan pengadaan Kabupaten
mata pencahariannya. lahan di areal lahan yang dibebaskan lahan Tahap Pra Purwakarta
yang meliputi : Konstruksi dilakukan  Penerima Laporan:
1) Jumlah pemilik lahan yang akan terkena Kantor Pertanahan
pembebasan, Kabupaten Purwakarta,
2) Jumlah penggarap lahan (tambak garam, BLHD Kabupaten
tambak ikan, dan sawah) di lahan KLHK Purwakarta dan BPLHD
seluas ± 195 ha, Provinsi Jawa Barat
3) Luas lahan milik dan lahan garapan yang
dibebaskan.
 Melakukan musyawarah dengan para 3 (tiga) bulan sebelum
pemilik lahan yang dibebaskan terkait kegiatan pengadaan
dengan nilai jual-beli lahan (terutama lahan Tahap Pra
yang berkaitan dengan pembebasan Konstruksi dilakukan
lahan di tanah timbul yang dikuasai oleh
warga sekitar).
 Membantu KLHK melakukan Selama Tahap Pra
pendekatan dan musyawarah dengan Konstruksi
para penggarap lahan terkait dengan
besaran tali asih lahan garapan yang
dibebaskan.
 Pemrakarsa akan berupaya mencari dan Selama Tahap Pra
menyediakan alternatif pemecahan Konstruksi
masalah hilangnya mata pencaharian
para penyewa dan/atau penggarap yang
dibebaskan lahan garapannya, setidaknya
terdapat beberapa alternatif upaya
untuk memecahkan masalah tersebut
yaitu :
1. Dalam jangka pendek, pemrakarsa akan
mengutamakan para penggarap lahan
dan buruh tani yang kehilangan sumber
mata pencaharian agar diterima menjadi
tenaga kerja pada kegiatan konstruksi
pem bangunan selama ± 2 tahun,
2. Perubahan Pengadaan lahan  Tidak terjadinya  Dalam jangka pendek dapat dilakukan Kawasan Industri Jl. Selama Tahap Pra  Pelaksana: PT. GRC
pendapatan kehilangan atau dengan memberikan prioritas utama Cibatu, Campaka Konstruksi berlangsung Rubicon
penurunan tingkat kepada para penggarap lahan yang Kab. Purwakarta  Pengawas: Dinas Tenaga
pendapatan warga kehilangan mata pencaharian dalam Kerja Kabupaten
yang selama ini perekrutan tenaga kerja pada Tahap Purwakarta
menggarap lahan di Konstruksi.  Penerima Laporan:
areal yang  Melakukan jalinan kemitraan dengan Dinas Tenaga Kerja
dibebaskan baik Pemerintah Daerah dalam rangka Kabupaten Purwakarta,
sebagai petambak meningkatkan perekonomian lokal BLHD Kabupaten
garam, petambak dalam pengupayaan peluang usaha baru Purwakarta dan
ikan, dan petani untuk peningkatan pendapatan BPLHD Provinsi Jawa
sawah beserta masyarakat. Barat
dengan buruh
tambak/tani.
3. Persepsi dan Pengadaan lahan  Meningkatnya persepsi  Melaksanakan semua pengelolaan dampak Kawasan Industri Jl. Selama Tahap Pra  Pelaksana: PT. GRC
sikap positif masyarakat hilangnya mata pencaharian dan penurunan Cibatu, Campaka Konstruksi berlangsung Rubicon
masyarakat (terutama para pendapatan di atas dengan baik dan benar. Kab. Purwakarta  Pengawas: Dinas Sosial
penggarap lahan) Kabupaten Purwakarta
terhadap rencana  Penerima Laporan:
pembangunan  Membangun wadah kelembagaan 3 (tiga) bulan sebelum Dinas Sosial Kabupaten
khususnya yang bersama (bisa berupa forum) yang terdiri kegiatan pembebasan lahan Purwakarta, BLHD
berkaitan dengan atas pemrakarsa, para penggarap, tokoh dimulai Kabupaten Purwakarta
kegiatan pengadaan masyarakat dan Pemerintah Daerah (desa, dan BPLHD Provinsi
lahan. kecamatan dan kabupaten) untuk mencari Jawa Barat
 Terciptanya alternatif terbaik pemecahan masalah
kondisi yang berkaitan dengan pembebasan
lingkungan lahan.
sosial yang
semakin
harmonis dan
kondusif.
 Mensosialisasikan atau 3 (tiga) bulan sebelum
mengkomunikasikan proses dan hasil kegiatan pembebasan lahan
kegiatan pengadaan lahan kepada dimulai
stakeholders terkait (masyarakat yang
terkena pembebasan lahan, aparat
pemerintahan desa dan kecamatan).
4. Peningkatan Penerimaan tenaga Minimum 40% dari Penerimaan tenaga kerja konstruksi yang Kawasan Industri Jl. Selama kegiatan penerimaan  Pelaksana: PT. GRC
kesempatan kerja untuk Tahap kebutuhan tenaga kerja dibutuhkan mengutamakan warga lokal Cibatu, Campaka tenaga kerja berlangsung Rubicon
kerja Konstruksi konstruksi diprioritaskan sesuai dengan kualifikasi dan ketersediaan Kab. Purwakarta  Pengawas: BLHD
dari tenaga kerja lokal. lapangan kerja, melalui : Kabupaten Purwakarta
 Penerimaan tenaga kerja secara transparan  Penerima Laporan:
dan memberikan kesempatan kerja dan BLHD Kabupaten
prioritas utama kepada masyarakat di 5 Purwakarta dan
desa studi, minimum sebesar 40% dari BPLHD Provinsi
total tenaga kerja yang akan diserap pada Jawa Barat
Tahap Konstruksi.
 Memasang papan pengumuman secara 3 (tiga) bulan sebelum
terbuka di balai desa dan kantor kegiatan penerimaan tenaga
kecamatan yang berkaitan dengan kerja
lowongan dan jenis pekerjaan yang
dapat diisi masyarakat lokal.
5. Persepsi dan Penerimaan tenaga  Berkurangnya  Melakukan sosialisasi secara terbuka Sejak Tahap Pra Konstruksi  Pelaksana: PT. GRC
sikap kerja untuk Tahap persepsi negatif kepada masyarakat terkait jumlah dan dimulai. Rubicon
masyarakat Konstruksi dari masyarakat kualifikasi tenaga kerja yang  Pengawas: Dinas Tenaga
pencari kerja. dibutuhkan pada Tahap Konstruksi. Kerja Kabupaten
 Rendahnya intensitas  Pemrakarsa memberikan pelatihan Purwakarta
keluhan dan protes keterampilan bagi para pekerja lokal  Penerima Laporan:
masyarakat atas sesuai dengan kebutuhan oleh kegiatan Dinas Tenaga Kerja
rencana pembangunan konstruksi, seperti pelatihan Kabupaten
keterampilan mengelas, menyambung Purwakarta, BLHD
pipa, memasang peralatan listrik, dan Kabupaten
lainnnya. Purwakarta dan
BPLHD Provinsi
Jawa Barat
B. TAHAP KONSTRUKSI
1. Peningkatan Mobilisasi Tingkat kebisingan  Menggunakan kendaraan proyek yang Di sepanjang jalur Selama kegiatan  Pelaksana: PT. GRC
kebisingan peralatan dan memenuhi baku mutu laik jalan, termasuk penggunaan akses mobilisasi alat mobilisasi peralatan dan Rubicon
material yang sesuai Keputusan exhaust muffler (tabung knalpot). dan material, material berlangsung  Pengawas: BLHD
Menteri Negara  Pengaturan jarak kendaraan pengangkut terutama yang pada Tahap Konstruksi Kabupaten Purwakarta
Lingkungan Hidup No. 48 tidak dalam waktu yang berdekatan berdekatan dengan  Penerima Laporan:
Tahun 1996 tentang Baku (tidak beriringan); permukiman BLHD Kabupaten
Tingkat Kebisingan  Pengaturan kecepatan kendaraan penduduk sekitar Purwakarta dan
pengangkut di jalur mobilisasi alat dan pabrik BPLHD Provinsi
material, terutama di permukiman maks. Jawa Barat
20 km/jam;
 Perawatan mesin kendaraan secara
berkala sesuai dengan prosedur baku dan
ketentuan yang berlaku;
2. Peningkatan Mobilisasi Semakin bertambahnya  Mengupayakan tumbuh dan Kawasan Industri Jl. Sejak Tahap Konstruksi  Pelaksana: PT. GRC
peluang peralatan dan jumlah dan jenis berkembangnya wirausaha baru, baik Cibatu, Campaka dimulai Rubicon
usaha material wirausaha baru dari perorangan atau kelompok, yang Kab. Purwakarta  Pengawas: Dinas Tenaga
masyarakat yang terkena bersumber terutama dari masyarakat Kerja Kabupaten
dampak. terkena dampak, antara lain berupa Purwakarta
bimbingan teknis dan manajemen  Penerima Laporan:
terhadap wirausaha baru. Dinas Tenaga Kerja
 Mengutamakan kemitraan dengan Kabupaten
lembaga ekonomi lokal, seperti koperasi Purwakarta, BLHD
dan pengusaha lokal dalam usaha Kabupaten
penyediaan jasa penyediaan Purwakarta dan
makanan/katering dan rumah kontrakan BPLHD Provinsi
atau pemondokan bagi pekerja pada Jawa Barat
Tahap Konstruksi.

3. Persepsi dan Mobilisasi Tidak terdapat keluhan Melakukan pengelolaan dampak primer Desa sekitar Selama Tahap  Pelaksana: PT. GRC
sikap peralatan dan warga akibat kegiatan kegiatan mobilisasi peralatan dan Kawasan Industri Jl. Konstruksi berlangsung Rubicon
masyarakat material mobilisasi peralatan dan material Cibatu, Campaka  Pengawas: BLHD
material akibat penurunan Kab. Purwakarta Kabupaten Purwakarta
kulaitas udara ambien,  Penerima Laporan:
peningkatan kebisingan, BLHD Kabupaten
gangguan nelayan melaut Purwakarta dan
BPLHD Provinsi
Jawa Barat
4. Perubahan Mobilisasi  Terjadinya  Memberikan upah kepada masyarakat Desa sekitar Selama Tahap  Pelaksana: PT. GRC
pendapatan peralatan dan peningkatan lokal terkena dampak yang terserap Kawasan Industri Jl. Konstruksi berlangsung Rubicon
material pendapatan warga di dalam Tahap Konstruksi minimal sesuai Cibatu, Campaka  Pengawas: Dinas Tenaga
sekitar pembangunan dengan peraturan yang berlaku (minimal Kab. Purwakarta Kerja Kabupaten
 Tidak terjadinya UMP/UMK) Purwakarta
penurunan pendapatan  Memberikan peluang berusaha kepada  Penerima Laporan:
para nelayan yang masyarakat lokal yang berminat berusaha Dinas Tenaga Kerja
operasi wilayah dalam penyediaan kebutuhan bagi tenaga Kabupaten Purwakarta,
tangkapan ikannya kerja seperti penyediaan makanan dan BLHD Kabupaten
berada di sekitar catering dan akomodasi bagi para pekerja Purwakarta dan
kegiatan mobilisasi konstruksi akan lebih baik kerjasama BPLHD Provinsi Jawa
peralatan melalui laut tersebut melalui lembaga koperasi. Barat
melalui dermaga
sementara.

5. Potensi Mobilisasi Tidak ada peningkatan Melakukan pengelolaan sumber dampak Kawasan Industri Jl. Bersamaan dengan  Pelaksana: PT. GRC
Gangguan peralatan dan kasus gangguan saluran primer yang terkait dengan Cibatu, Campaka dimulainya kegiatan Rubicon
Penyakit/ material pernafasan (ISPA) penurunan kualitas udara ambien. Kab. Purwakarta mobilisasi peralatan dan  Pengawas: BLHD dan
Kesehatan bahan Dinkes Kabupaten
Purwakarta
6. Peningkatan Mobilisasi Tidak terjadi kemacetan  Mengatur keluar masuk kendaraan di  Titik pertemuan Selama Tahap  Pelaksana: PT. GRC
lalu lintas peralatan dan pada ruas jalan pantura titik pertemuan ruas jalan pantura ruas jalan Kontruksi Rubicon
darat material terutama di titik dengan jalan akses masuk proyek Pantura dengan  Pengawas: Dinas
(gangguan pertemuan dengan jalan  Menempatkan petugas pengatur lalu jalan akses Perhubungan Kabupaten
lalu lintas) akses. lintas di titik keluar- masuknya  Jalan akses Purwakarta
kendaraan proyek ke jalan pantura. menuju  Penerima Laporan:
tapak proyek Dishub Purwakarta,
BLHD Kabupaten
Purwakarta dan
BPLHD Prov.Jabar
C. TAHAP OPERASI
1. Persepsi dan Operasional Tidak terdapat keluhan Melakukan upaya dan rencana pengelolaan Desa sekitar Selama Tahap Operasi  Pelaksana: PT. GRC
sikap Penyimpanan dari nelayan di wilayah dampak primer kegiatan operasional Kawasan Industri Jl. berlangsung Rubicon
masyarakat Barang studi. dermaga (gangguan aktivitas nelayan Cibatu, Campaka  Pengawas: BLHD
melaut) Kab. Purwakarta Kabupaten Purwakarta
 Penerima Laporan:
BLHD Kabupaten
Purwakarta

2. Peningkatan Operasional unit Tingkat kebisingan  Menempatkan alat-alat mekanikal Area power block Dilakukan sejak awal  Pelaksana: PT. GRC
kebisingan Produksi Barang memenuhi baku mutu sumber bising di dalam ruangan Pabrik Tahap Konstruksi Rubicon
(Keputusan Menteri tertutup yang dilengkapi peredam  Pengawas: BLHD
Negara Lingkungan suara. Kabupaten Purwakarta
Hidup No. 48 Tahun 1996  Menanam pohon di sekeliling area  Penerima Laporan:
tentang Baku Tingkat sebagai green barrier. BLHD Kabupaten
Kebisingan Purwakarta dan
BPLHD Provinsi
D. DAMPAK LINGKUNGAN LAINNYA YANG DIKELOLA
1. Penurunan Pengecatan, sisa Kualitas air  Membuat pengolahan air limbah untuk Tapak Proyek Selama Tahap  Pelaksana: PT. GRC
kualitas air bahan kimia dan permukaan memenuhi setap fasilitas yang menghasilkan air Konstruksi Rubicon
permukaan bahan lainnya baku mutu sesuai limbah selama Tahap Konstruksi, berlangsung  Pengawas: BLHD
yang digunakan aturan yang berlaku seperti: Kabupaten Purwakarta
pada saat  Untuk batching plant dengan  Penerima Laporan:
pembangunan membangun settling pond dan filterisasi. BLHD Kabupaten
dan fasilitasnya,  Untuk sisa pengecatan dan bahan Purwakarta dan
khususnya kimia lain dibuatkan tempat BPLHD Provinsi
batching plant penyimpanan sementara yang kedap
air.
 Untuk sumber limbah lain akan
dibuatkan instalansi air limbah yang
disesuaikan dengan fungsinya, yaitu
IPAL
2. Penurunan Penyimpanan  Kualitas air tanah di  Memastikan kolam penampung (coal Tempat penyimpanan Saat awal Tahap  Pelaksana: PT. GRC
kualitas air Barang produk lokasi pemukiman runoff pond) bekerja dengan baik dan Konstruksi Rubicon
tanah (sumur penduduk) optimal  Pengawas: BLHD
memenuhi Baku  Membuat sumur pantau (monitoring well) Kabupaten Purwakarta
Mutu sesuai dengan  Penerima Laporan:
PerMenKes No. 416 BLHD Kabupaten
tahun 1990 Purwakarta dan
 Kualitas air sumur BPLHD Provinsi
pantau memenuhi
kondisi alami
3. Penurunan  Pematangan Sanitasi lingkungan di  Menyediakan tempat penampungan Tapak proyek Saat awal Tahap  Pelaksana: PT. GRC
sanitasi lahan dan sekitar tapak proyek limbah padat kegiatan konstruksi Konstruksi Rubicon
lingkungan penyiapan baik  Membangun Sewage Treatment Plant  Pengawas: BLHD
areal kerja (STP) untuk Tahap Konstruksi Kabupaten Purwakarta
 Pembanguna  Membangun Sewage Treatment Plant  Penerima Laporan:
n (STP) untuk Tahap Operasi BLHD Kabupaten
jalan akses  Menyediakan tempat penampungan Purwakarta dan
 Pembanguna sampah non B3 untuk Tahap Konstruksi BPLHD Provinsi
n  Menyediakan tempat penampungan
fasilitasnya sampah non B3 untuk Tahap Operasi
Operasional  Menyediakan fasiltas MCK yang memadai
unit  Melakukan himbauan kepada
pekerja konstruksi untuk
berperilaku pola hidup bersih dan
sehat (PHBS)
4. Limbah B3 Kegiatan Tidak ada pencemaran  Mengacu pada Peraturan pemerintah Tapak proyek Selama Tahap  Pelaksana: PT. GRC
konstruksi & limbah B3 ke (PP) No. 101 Tahun 2014 tentang Konstruksi & Rubicon
Operasi PLTU lingkungan sekitar. Pengelolaan Limbah B3 dan PT. GRC Operasi berlangsung  Pengawas: BLHD
Rubicon bekerjasama dengan Kabupaten Purwakarta
kontraktor yang memiliki izin dan  Penerima Laporan:
pengelolaan limbah B3; BLHD Kabupaten
 Membangun gedung untuk tempat Purwakarta dan
penyimpanan sementara (TPS) Limbah BPLHD Provinsi
B3 selama kegiatan konstruksi
 Membangun gedung untuk tempat
penyimpanan sementara (TPS) Limbah
B3 selain fly ash, bottom ash dan gipsum
selama kegiatan operasi

Tabel 8.2 Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Pembangunan Industri Manufaktur PT. GRC Rubicon Purwakarta
3. Instalasi Pengolahan Air Limbah : IPAL

Intalasi Pengolahan Air Limbah (wastewater treatment


plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk
membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga
memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.

Gambar 8.1 IPAL

Gambar 8.2
Separator dengan konsep piringan parallel yang dapat memisahkan campuran air – minyak
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka tahapan dalam
membuat AMDAL tersebut diperlukan beberapa hal yang perlu
dipersiapkan, yaitu sebagai berikut:

1. Usulan Proyek

Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah mengusulkan


proyek untuk pengolahan limbah kepada pihak terkait seperti
pemerintah setempat, LSM, dan Stakeholders dengan terlebih dahulu
berkonsultasi kepada konsultan Dampak Lingkungan Hidup. Usulan
proyek adalah terkait dengan sistem pembuangan limbah, karena
usaha saya berlokasi di kawasan Industri Lion maka saya bekerja
sama dalam pembangunan tempat pembuangan limbah ini beserta
pihak-pihak lain/perusahaan yang khususnya berlokasi di kawasan
tersebut. Jadi, sistem pembuangan limbah adalah dengan tempat yang
sama kemudian yang akan saya lakukan adalah pembangunan saluran
limbah tersebut. Setelah usulan proyek dikaji dan dinyatakan oleh
instansi yang bertanggungjawab perlu ANDAL untuk perusahaan saya
ini maka selanjutnya adalah membuat Kerangka Acuan.

2. Membuat kerangka Acuan (TOR)

Jika usulan proyek diterima, maka langkah selanjutnya adalah


membuat kerangka acuan yang dipresentasikan dihadapan stakeholder
dan dikaji lagi oleh instansi terkait, jika disetujui maka langkah
selanjutnya membuat ANDAL

3. Membuat ANDAL

Dalam proses ANDAL, perlu dikaji lagi oleh instansi terkait dan
jika disetujui maka disusun RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
4. Menyusun RKL dan RPL

Jika RKL dan RPL setelah dibuat dan dikaji instansi terkait serta
disetujui maka selanjutnya adalah pelaksanaan proyek

5. Proyek dilaksanakan

Pembuatan saluran limbah dan sistem sewerage dan incenerator


akan dilaksanakan ketika semua tahapan telah disetujui oleh pihak
terkait.

6. Aktivitas Pengelolaan lingkungan

Dalam hal ini jika semuanya telah disetujui oleh para pihak yang
terkait dengan AMDAL, maka selanjutnya adalah realisasi dan
perusahaan dalam hal ini mendapatkan dokumen berupa sertifikat
AMDAL sebagai salah satu bahan persyaratan perizinan bahwa
perusahaan adalah layak untuk dijalankan, Dokumen-dokumen yang
terkait dengan AMDAL tersebut disahkan oleh Bupati Purwakarta.

Adapun biaya-biaya yang terjadi dalam Aspek AMDAL ini adalah


sebagai berikut:

TOTAL BIAYA
NO KETERANGAN
(RP)

1 3.000.000.000,-
Usulan Proyek
2 2.500.000.000,-
Pembuatan KA-ANDAL, RKL,RPL
3 1.600.000.000,-
Biaya untuk LSM
4 2.500.000.000,-
Biaya Konsultan
Pembangunan saluran sistem Drainase dan
5 2.700.000.000,-
Filtrasi
6 1.800.000.000,-
Pembangunan tempat sawarage dan Incenerator
7 1.000.000.000,-
Penataan Apotik Hidup
TOTAL 15.100.000.000,-
Tabel 8.3 Biaya Amdal

4. Analisis Ekonomi, Sosial, dan Politik


a. Dampak Ekonomi

Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha


atau dapat dilihat dari kemapuan investasi tersebut dalam
meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui
peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi
akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara
nasional dan pendapatan daerah di mana investasi tersebut
dilakukan. Kemudian kelayakan ini adalah naiknya income per
capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring
dengan tumbuhnya sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.

Pembangunan pabrik ini akan membawa akibat terhadap


struktur perekonomian negara pada umumnya dan masyarakat di
lingkungan pabrik pada khususnya, hal ini dapat di lihat dari:

1) Peningkatan penghasilan dari pegawai pabrik


2) Peningkatan penerimaan harga
3) Penerimaan devisa, karena penjualan dari proyek ini adalah
dari hasil ekspor maka banyak devisa yang akan diperoleh.
b. Dampak Sosial

Dampak yang nyata dalam aspek social dari pelaksanaan


investasi pabrik kabel adalah sebagai berikut:

1) Penciptaan lapangan kerja


Rencana pembangunan pabrik ini akan membuka
peluang untuk penyerapan tenaga kerja langsung maupun
tenaga kerja tidak langsung. Keterlibatan masyarakat sekitar
daam jumlah yang sangat banyak akan lebih menjamin
kelangsungan proses produksi. Ini juga membantu program
pemerintah dalam menanggulangi maasalah
ketenagakerjaan dan menaikkan tingkat pendapatan
masyarakat yang hingga saat ini masih merupakan kendala
dalam pelaksanaan pembangunan.
2) Perubahan tingkat pengetahuan dan perilaku kehidupan.
3) Pendirian pabrik ini akan membawa perubahan tingkat
pengetahuan, baik bagi para pegawai pabrik itu sendiri
maupun para masyarakat sekitar lokasi pabrik.
4) Perubahan pola kehidupan masyarakat
Dengan berdirinya pabrik kabel ini akan menambah
ramainya daerah pabrik itu sendiri dan wilayah ciabtu serta
terjadi perubahan struktur dalam pekerjaan yang mana
masyarakat akan mempunyai pekerjaan.
c. Dampak Politik

Kaitan antara dampak ekonomi, sosial dan politik sulit


dipisahkan. Mereka akan saling keterkaitan antara satu aspek
dan aspek lainnya. Jadi, jika pabrik ini memiliki dampak positif
pada aspek ekonomi nasional, temasuk aspek sosialnya, maka
diharapkan politik nasional pun menjadi baik. Atau sebaliknya,
jika politik nasional nasional masih tidak stabil, maka kondisi
ini dapat secara langsung mempengaruhi bisnis. Adapun rincian
biayanya yaitu:

TOTAL BIAYA
NO KETERANGAN
(RP)

1 500.000.000,-
Analisis dampak ekonomi, sosial dan politik
TOTAL 500.000.000,-
Tabel 8.4 Biaya Analisis Dampak

I. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan ini bertujuan untuk menganalisa berapa jumlah dana

yang dibutuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja.

Berapa penjualan, berapa biaya produksi, berapa harga pokok penjualan,

berapa biaya administrasi, dan berapa tingkat keuntungan yang akan kita

dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian. Selain itu disusunnya aspek

keuangan ini untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya

dan manfaat yang diharapkan.

1. Modal
1.1 Sumber Pendanaan

Perusahaan kami yang bergerak dibidang manufaktur


produk selotip menanamkan modal awal sebesar
400.000.000.000 Rupiah. Perolehan dana tersebut dapat dicari
dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri
atau dari modal pinjaman atau keduanya.

Tabel Sumber Modal


PT. GRC RUBICON

No Persentas Jumlah
Sumber Modal
. e (%) (Rp.)
1 Pendanaan Sendiri 60 % 240.000.000.000,-
2 Dana Pinjaman 40 % 160.000.000.000,-
TOTAL 400.000.000.000,-
Tabel 8.1 Rincian Sumber Modal

2. Biaya Per Aspek


Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi
yaitu biaya pra investasi, biaya pembelian aktiva tetap, dan biaya
operasional.

Kami menyajikan proyeksi biaya kedalam pengelompokan


berdasarkan aspek-aspek pembentuk studi kelayakan bisnis yaitu
sebagai berikut :

1. Aspek Yuridis

NO. JENIS PERIZINAN BIAYA


5. Izin Pendirian PT

i.
Pengecekan, pendaftaran dan Rp. 256.000.000,-
persetujuan Nama Perusahaan serta
SK Kehakiman dan HAM RI, Surat
Keterangan Domisili Usaha Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat
Keterangan Terdaftar sebagai Wajib
Pajak (SKT), Surat Pengukuhan –
Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP),
Akta pendirian perusahaan

j. Ijin Persetujuan Prinsip Rp. 200.000.000,-


k. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Rp. 250.000.000,-
l. Izin Undang-Undang Gangguan (HO) Rp. 450.000.000,-

m. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Rp. 200.000.000,-


n. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Rp. 150.000.000,-
o. Penerbitan Surat Keterangan Fatwa Rp. 100.000.000,-
Peruntukkan Lahan (SKFPL) atau Izin
Peruntukan Penggunaan Tanah
p. Tanda Daftar Gudang (TDG) Rp. 80.000.000,-

Rp. 1.686.000.000,-
6. Izin Lokasi
c. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rp. 350.000.000,-
d. Ijin Lokasi lainnya (Pemkab, Rekom Rp. 569.856.550,-
aparat setempat, Gardu listrik,
reklame, penanggulangan kebakaran)
Rp. 919.856.550,-
7. Izin Prinsip Usaha
d. Rekomendasi Ekspor Rp. 237.000.000,-
Angka pengenalan ekspor
e. Laporan realisasi ekspor Rp. Belum ada
f. MOU Bea dan Cukai Rp. 75.000.000,-

Rp. 312.000.000,-
8. Ijin Lainnya
g. Izin Usaha Industri (IUI) Rp. 100.000.000,-
h. Izin Operasi Rp. 155.000.000,-
i. Izin Trayek Angkutan Rp. 150.000.000,-
j. Izin Pemanfaatan Kekayaan Daerah Rp. 300.000.000,-
(Pemanfaatan Jalan Kabupaten)
k. Izin AMDAL Rp. 200.000.000,-
l. Izin Pengadaan Alat-Alat Berat Rp. 7.800.000,-
Rp. 912.800.000,-

TOTAL KESELURUHAN 3.830.656.550,-


Tabel 9.1 Biaya Aspek Yuridis
2. Aspek Pasar

BIAYA
KETERANGAN
(Rp.)

Survey dan analisis 6.000.000.000,-

Konsultasi dan perencanaan 4.288.000.000,-

Gaji Surveyor (25 orang x Rp. 1.000.000,-) 25.000.000,-

TOTAL 10.313.000.000,-
Tabel 9.2 Biaya Aspek Pasar
3. Aspek Pemasaran

HARGA TOTAL
NO KETERANGAN QTY
(RP) (RP)

Brosur (60 cm x 45 cm)


1 2000 500.000 1.000.000.000
Tri Fold (Bulak-balik)
Banner
2 Desaign Roll Up Banner 500 1.000.000 500.000.000
(200 cm x 85 cm)
Iklan Surat Kabar 48 kali
3 5.000.000 240.000.000
(Koran) berwarna (1 Tahun)

48 kali
4 Iklan Radio 160.000.000 7.680.000.000
(1 Tahun)
5 Media Internet:
4) Iklan memposting
144 kali
artikel (tayang 280.000.000 40.320.000.000
(1 Tahun)
selamanya)
12 kali
5) Review Produk - 250.000.000
(1 Tahun)

6) Pembuatan Website 1 kali - 150.000.000

5 Biaya lain-lain - - 100.000.000

TOTAL 50.240.000.000
Tabel 9.3 Biaya Aspek Pemasaran

4. Aspek Teknologi

No Jumlah Harga
Uraian
. (Rp.)
1 Mesin 54.035.000.000,-
2 Komputerisasi 1.540.000.000,-
3 Sistem Komputerisasi 4.000.000.000,-
4 Controlling Machine 705.000.000,-
5 Kendaraan Operasi 18.394.750.000,-
6 Inventaris Lainnya 225.900.000,-
TOTAL 78.900.650.000,-
Tabel 9.4 Biaya Aspek Teknologi
5. Aspek Teknis dan Operasi

Total Biaya
No Keterangan
(Rp)

1 Biaya Teknis

a Investasi Tanah 75.000.000.000,-

b Investasi Bangunan 80.900.000.000,-

c Invetaris Kendaraan Kantor 600.000.000,-

d Pemasangan 60.000.000,-
Investasi Kantor berumur lebih dari 1
e 17.465.000,-
tahun
f Desain dan Perancangan 1.000.000.000,-

Total Biaya Teknis 157.577.465.000,-

2 Biaya Operasi

a Bahan Baku 29.511.500.800,-

b Supply Kantor 100.500.000,-

c Biaya Air, Listrik dan Telpon 684.500.000,-

Total Biaya Operasi 30.296.500.800,-

TOTAL 187.873.965.000,-
Tabel 9.5 Biaya Aspek Teknis dan Operasi
6. Aspek Organisasi

Total Biaya
No Keterangan
(Rp)
1 Papan Struktural 6.000.000,-
2 Papan Pengumuman 12.000.000,-
3 Biaya lainnya 5.000.000,-

TOTAL 23.000.000,-
Tabel 9.6 Biaya Aspek Organisasi
7. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Total Biaya
No Keterangan
(Rp)
1 Tenaga Kerja Langsung 48.283.800.000,-
2 Tenaga Kerja Tak Langsung 2.892.000.000,-
3 Biaya Tunjangan, Bonus dan THR 6.823.440.000,-

TOTAL 57.999.240.000,-
Tabel 9.7 Biaya Aspek MSDM
8. Aspek AMDAL

TOTAL BIAYA
NO KETERANGAN
(RP)

1 3.000.000.000,-
Usulan Proyek
2 2.500.000.000,-
Pembuatan KA-ANDAL, RKL,RPL
3 1.600.000.000,-
Biaya untuk LSM
4 2.500.000.000,-
Biaya Konsultan
Pembangunan saluran sistem Drainase dan
5 2.700.000.000,-
Filtrasi
6 1.800.000.000,-
Pembangunan tempat sawarage dan Incenerator
7 1.000.000.000,-
Penataan Apotik Hidup
8 500.000.000,-
Analisis dampak ekonomi, sosial dan politik
TOTAL 15.600.000.000,-
Tabel 9.8 Biaya Aspek AMDAL
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Usaha

Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah


dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Segi hukum, kami memiliki izin yang kuat dan diakui oleh hukum
sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) sehingga perusahaan dapat
berkembang lebih efisien dan efektif.
2. Segi pasar, permintaan terhadap GRC terus meningkat setiap
tahunnya. Dengan demikian, inovasi produk diharapkan mampu
menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan produk kami
karena dari segi kualitas produk ini lebih unggul dibanding
3. Segi perekonomian, pembukaan pabrik GRC kami ini dapat
membantu meningkatkan mutu kualitas hasil pembangunan gedung
maupun rumah. Sehingga jika permintaan masyarakat terhadap GRC
meningkat, maka meningkat pula devisa negara. Selain itu, mampu
mendorong perkembangan pembangunan di Indonesia.
4. Segi produk, bahan baku yang kami gunakan berasal dari bahan yang
ramah lingkungan dan mudah di dapatkan, yaitu semen, kertar purple
dan juga agregat halus, mutu terjamin melalui tahap pengujian bahan
baku.
5. Segi teknologi, kami menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi
dan telah memenuhi syarat sebagai mesin yang berstandar nasional
maupun internasional.
6. Segi lokasi, lokasi yang kami gunakan letaknya cukup strategis yaitu
di wilayah industry daerah Cibatu Campaka karena dekat akses jalan
raya di wilayah Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
7. Segi manajemen SDM, memperkerjakan tenaga kerja yang telah ahli
di bidangnya dengan upah yang telah disesuaikan dengan latar
belakang, pengalaman serta budget perusahaan.
8. Segi keuangan, biaya-biaya, kewajiban-kewajiban dan harta yang
kami gunakan balance dengan modal yang ada. Modal yang kami
gunakan: modal sendiri 60% dan modal pinjaman 40%.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kami mempunyai


keyakinan bahwa Pabrik GRC Rubicon yang berlokasi di Lion Cibatu -
Purwakarta akan dapat berkembang dengan baik. Kami
merekomendasikan untuk bekerjasama menanamkan investasi bersama PT
GRC RUBICON.
Adapun rincian lebih jelas tentang analisis Aspek keuangannya ada
pada lampiran.

Anda mungkin juga menyukai