Anda di halaman 1dari 16

Apa itu Supply Chain Management (SCM) ?

Posted on July 3, 2013 by rinatnunay


Mungkin saat ini kita seringmendengar Supply Chain Management, namun tidak sedikit
juga yang masihawam mengenai masalah ini. Dari namanya kedengaran lumayan keren,
kalauditerjemahkan menjadi Manajemen Rantai Pasokan atau Wikipedia
menterjemahkannyamenjadi Manajemen Rantai Suplai. Sebenarnya sama saja artinya,
terserah kitamau memakai yang mana. Kalo saya terus terang lebih suka memakai
singkatan dariversi inggrisnya, SCM. Singkat, padat, jelas :) .
Dari namanya saya rasa kita bisamembuat kesimpulan secara kasar apa itu SCM. Ada
kata rantai dan katapasokan / suplai. Kita tahu rantai itu bentuknya seperti lingkaran
yang tidakputus, dan pasokan atau suplai adalah persediaan atau stok barang-barang
yangdibutuhkan dan dapat diperoleh. Jadi rantai pasokan atau rantai suplai adalahsuatu
lingkaran yang saling berhubungan dalam rangka untuk mendapatkanbarang-barang yang
dibutuhkan dari pemasok / penyuplai. Tentu saja banyakfaktor yang terdapat dalam
lingkaran rantai pasokan / suplai itu.
Gambar dibawah ini memberikan idekepada kita tentang rantai pasokan / suplai.
Agar rantai tersebut berjalan dengan baik tentu sajadiperlukan suatu pengaturan
atau manajemen yang baik juga. Jadi dari sinikemudian muncullah apa yang disebut
Manajemen Rantai Pasokan / Suplai (SCM).
Secara garis besar SCM adalah suatuproses untuk mengintegrasi, mengkoordinasi dan
mengontrol pergerakan bahan bakumenjadi produk jadi dan mengirimkannya kepada
konsumen. Pergerakan informasijuga termasuk dalam proses ini. Segala upaya biasanya
dilakukan agarproses tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien untuk
memaksimalkannilai yang bisa didapatkan oleh konsumen serta untuk mencapai suatu
keuntunganyang berkelanjutan.
Saya mengharapkan komentar/masukkandari pembaca untuk tulisan ini dan silahkan juga
follow blog ini jika tertarik;)
http://rinatnunay.com/2013/07/03/apa-itu-supply-chain-management-scm/

catatan pengiriman
Definisi

Sebuah dokumenyang menyertai pengirimandari barangyang berisi daftar deskripsi, dan


kuantitasbarang dikirim. Sebuah salinandari catatan pengiriman, ditandatangani oleh
pembeliatau penerimabarang , dikembalikan ke penjualatau pengirimsebagai
buktipengiriman .
Read more: http://www.businessdictionary.com/definition/deliverynote.html#ixzz3NjNXp2pd

Manajemen rantai suplai


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalahsebuah proses payung di
mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumendari sudut struktural. Sebuah
supply chain (rantai suplai)merujuk kepada jaringanyang rumit dari hubungan yang
mempertahankan organisasidengan rekan bisnisnyauntuk mendapatkan sumber produksi
dalam menyampaikan kepada konsumen.(Kalakota, 2000, h197)
Tujuan yang hendak dicapai darisetiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai
yang dihasilkan secarakeseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi
akanmeningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Daftar isi

1 Pengertian
2 Permasalahan Manajemen Suplai Rantai
3 Aktivitas/Fungsi
o 3.1 Strategis
o 3.2 Taktis
o 3.3 Operasional
o 3.4 Strukturisasi dan Tiering
4 Arus Material dan Informasi
5 Referensi

Pengertian
Manajemen Rantai Suplai adalahkoordinasi dari bahan,informasidan arus keuanganantara
perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa jugaberarti seluruh jenis

kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir kekonsumen untuk mendaur
ulang produk yang sudah dipakai.

Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen
melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur
ulang dan pembuangan.
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material
mentah.
Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal
pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000,
h198)

Menurut Turban, Rainer, Porter(2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai,
yaitu:

Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain

Bagian upstream (hulu) supplychain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan


manufakturdengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler,
ataukedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur
second-trier).Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua
jalan dariasal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman).Di dalam
upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management

Bagian dari internal supplychain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yang digunakan dalammentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam
keluaran organisasiitu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di
dalamrantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi,pabrikasi,
dan pengendalian persediaan.

Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semuaaktivitas yang melibatkan


pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalamdownstream supply chain, perhatian
diarahkan pada distribusi, pergudangan,transportasi, dan after-sales-service.

PermasalahanManajemen Suplai Rantai


Manajemen suplai rantai harusmemasukan problem dibawah:

Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi,


pusat distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.

Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung,


Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.
Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi
informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan
transportasi dsb.
Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang
mentah, proses kerja, dan barang jadi.
Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana
melewati entitas di dalam rantai suplai.

Eksekusi rantai suplai ialahmengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan
dana di antararantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.

Aktivitas/Fungsi
Manajemenrantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untukmengatur
pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakandari barang jadi
keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasilebih fokus dalam
kompetensi inti dan lebih fleksibel,mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas
sumber material mentah dankanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan
sumber ke perusahaanlain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen,
sementara mengurangikontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit
dan partnerrantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari
manajemenrantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi di antara
rekananrantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan
meningkatkanpercepatan inventori.
Secara garis besar, fungsimanajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan
perencaankapasitas, dan pengembangan rantai suplai.[1]
beberapa model telah diajukanuntuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk
mengatur pergerakan material diorganisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model
manajemen rantai suplaiyang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai.
Model lain ialah SCMyang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas
suplairantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.

Strategis

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang,


pusat distribusi dan fasilitas
Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat
jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional
seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa
diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan
Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli

Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi


pasokan/suplai

Taktis

Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya


Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas
dari inventori
Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan
definisi proses perencanaan.
Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan
kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan
Gaji berdasarkan pencapaian

Operasional

Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke
menit)
Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan
dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi
permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished
goods)
Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke
pelanggan
Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai
suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan
pelanggan lain

Strukturisasidan Tiering
Jika dilihat lebih dekat pada apayang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai
mewakili sebuahserial sederhana dari hubungan antara komoditasdasar dan produk akhir.
Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalamproses manufaktur.

ArusMaterial dan Informasi


Tujuan dalam rantai suplai ialahmemastikan material terus mengalir dari sumber ke
konsumen akhir. Bagian-bagian(parts) yang bergerak di dalam rantai suplai haruslah
berjalan secepatmungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori
di satu lokal, arusini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut

bergerak dalamkoordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous.
(Knill, 1992)

tujuannya selalu berlanjut, arus synchronous. Berlanjut artinya tidak ada interupsi, tidak
ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti
semuanya berjalan seperti balet. Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat
waktu, dalam sekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan.

[2]

Terkadang sangat susah untukmelihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai yang
ada.Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventoridan respon tidak
keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategimanajemen membutuhkan
peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.
Teknologi informasimemungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan
penawaran. Dengan membagiinformasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita
bisa membuat sebuahrantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang
lebih.Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran
yangakuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis,pasar dan
konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatankeunggulan kompetitif.
Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplaiakan meningkatkan ketergantungan
dan inventori minimum.[3]
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai
Enzim
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas
Enzim adalah biomolekulberupa proteinyang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habisbereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.[1]
[2]
Molekul awal yangdisebut substratakan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain
yang disebut produk. Jenisproduk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis selmemerlukan enzim agar
dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang
ditentukan oleh hormon sebagaipromoter.
Enzim bekerjadengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediatmelalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan
energiaktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karenareaksi kimia
dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.Sebagai contoh:

X + C XC(1)
Y + XC XYC(2)
XYC CZ(3)
CZ C + Z (4)
Meskipunsenyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir
molekulkatalis akan kembali ke bentuk semula.
Sebagian besarenzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat
bekerjapada satu macam senyawa atau reaksikimia. Hal ini disebabkan perbedaan
struktur kimia tiap enzimyang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya
dapat digunakanpada proses perombakan patimenjadi glukosa.
Kerja enzimdipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor.Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum
yang berbeda-beda karena enzimadalah protein,yang dapat mengalami perubahan bentuk
jika suhu dan keasaman berubah. Di luarsuhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat
bekerja secara optimal ataustrukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan
menyebabkan enzim kehilanganfungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi
oleh molekul lain. Inhibitoradalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yangmeningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah
inihibitor enzim.
Deskripsi Logistic & Supply Chain Management
konsep value chain yang diperkenalkan olehMichael Porter dapat digunakan sebagai
strategi efektif dalam mengembangkan danmempertahankan pasar. Dalam konsep
tersebut, aktivitas yang terjadi diperusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu
aktivitas primer dan aktivitaspendukung primer. Salah satu aktivitas yang termasuk
aktivitas primer adalahmanajemen logistik. Manajemen logistik yang berarti pengelolaan
arus materialdi dalam perusahaan dapat bermanfaat meningkatkan value
perusahaandengan cara memberikan pelayanan terpadu terkait dengan penyediaan
sertapelancaran arus material produksi, daya responsif dalam penyediaan
material,utilitisasi kapasitas perusahaan, integrasi penjadwalan dan lainlain.Pengembangan konsep logistik adalah supply chain management (SCM)
yangmengembangkan konsep logistik menjadi lebih luas lagi dari mulai bahan
materialasal hingga sampai ke end-customer. Untuk memaksimalkan fungsi
manajemenlogistik dan SCM, maka perusahaan perlu memahami persoalan yang selama
inimuncul pada sektor tersebut dan teknis perbaikan yang umumnya dilakukan
untukmeningkatkan perfomansi perusahaan. Training ini akan memberikan
pengetahuandan pemahaman mengenai logistic dan supply chain management.
http://www.trainingcenter.co.id/logistic-supply-chain-management-2

Supply Chain Management(SCM)

Supply Chain Management(SCM)

Definisi SCM
Supply ChainManagement adalah koordinasi sistem strategis fungsi bisnis tradisional
dantaktik seluruh fungsi-fungsi bisnis dalam suatu perusahaan tertentu dan diseluruh
perusahaan dalam rantai pasokan, untuk tujuan meningkatkan kinerjajangka panjang
perusahaan individu dan pasokan rantai secara keseluruhan(Mentzer et. al., 2001).
pengertianlain dari supply chain management strategi rantai suplai yang
memerlukantotalitas hubungan dalam rantai tersebut yang bekerja sama secara
efisienuntuk menciptakan kepuasan pelanggan di titik akhir. Sebagai konsekuensi
biayaharus diturunkan dan memfokuskan perhatian pada nilai tambah.

Berdasarkankedua definisi tersebut bisa dikatakan bahwa supply chain management


adalahsuatu system antar fungsi-fungsi bisnis dalam suatu organisasi yang berperandalam
mengelola tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhanpelanggan mulai
dari penyediaan bahan mentah hingga pengiriman barang kepadapelanggan.
Prinsip dasar Supply Chain Management
a. Prinsip Integrasi
Semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM berada dalam satu kesatuan
yangkompak dan menyadari adanya saling ketergantungan
b. Prinsip Jejaring
Semua elemen berada dalam hubungan kerja yang selaras
c. Prinsip Ujung ke Ujung
Proses operasinya mencakup elemen pemasok yang paling hulu sampai ke
konsumenyang paling hilir
d. Prinsip Saling Tergantung
Setiap elemen dalam SCM menyadari bahwa untuk mencapai manfaat
bersaingdiperlukan kerjasama yang saling menguntungkan
e. Prinsip Komunikasi
Keakuratan data menjadi darah dalam jaringan untuk menjadi ketepatan informasidan
material

Sasaran dan Tujuan


Tujuan yanghendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai
yangdihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yangterintegrasi
akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantaisuplai tersebut.
Meneyediakan barang dan jasa dengan tingkat ketersediaan yang tinggi
danmemenuhi permintaan dari pelanggan adalah sasaran dan tujuan dari SCM. Tujuan
lain dari SCM adalah Tujuan dari manajemen rantai suplai ialahmeningkatkan
kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan rantai suplai, danmeningkatkan inventaris
dalam kejelasannya dan meningkatkan percepataninventori.Berdasarkan tujuan tersebut
dapat terlihat disini bahwa hasil yangdiberikan dari SCM dapat berupa :

Pemenuhan permintaan pelanggan


Tingkat ketersediaan barang dan jasa yang lebih baik
Adanya peningkatan kerjasama antar rekanan yang terlibat dalam suatu rantai
supply

Komponen dasar dari SCM.


1. Rencana strategis ini adalah bagian dari SCM. Perusahaanperlu strategi untuk
mengelola semua sumber daya yang pergi ke pertemuanpermintaan pelanggan untuk
produk atau jasa mereka. Potongan besar perencanaanSCM mengembangkan serangkaian
metrik untuk memantau supply chain sehinggaefisien, biaya lebih sedikit dan
memberikan kualitas dan nilai yang tinggikepada pelanggan.
2. Sumber-Selanjutnya, perusahaanharus memilih pemasok untuk mengantarkan barang
dan jasa yang mereka butuhkanuntuk menciptakan produk mereka. Oleh karena itu, rantai
suplai manajer harusmengembangkan satu set harga, pengiriman dan proses pembayaran
dengan pemasokdan menciptakan metrik untuk memantau dan meningkatkan hubungan.
Dan kemudian,SCM manajer yang dapat menyatukan proses untuk mengelola persediaan
barang danjasa, termasuk menerima dan memverifikasi pengiriman, mentransfer mereka
kefasilitas manufaktur dan pemasok otorisasi pembayaran.
3. Make-Ini adalah langkahmanufaktur. Manajer rantai persediaan jadwal kegiatan yang
diperlukan untukproduksi, pengujian, pengemasan dan persiapan untuk pengiriman. Ini
adalah yangpaling intensif metrik bagian dari rantai suplai-satu di mana perusahaan
dapatmengukur tingkat kualitas, hasil produksi dan produktivitas pekerja.
4. Deliver-Ini adalah bagian yangbanyak orang dalam SCM sebut sebagai logistik, di
mana perusahaan mengkoordinasikanpenerimaan pesanan dari pelanggan,
mengembangkan jaringan gudang, pembawamemilih untuk mendapatkan produk kepada
pelanggan dan mendirikan sebuah sistempenagihan untuk menerima pembayaran.

5. Return-Ini bisa menjadiproblematis bagian dari rantai pasokan bagi banyak


perusahaan. Rantai suplaiperencana harus membuat jaringan yang responsif dan fleksibel
untuk menerimaproduk yang cacat dan kelebihan kembali dari para pelanggan dan
mendukungpelanggan yang memiliki masalah dengan produk yang disampaikan ..

Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3macam komponen rantai
suplai, yaitu:
a.

RantaiSuplai Hulu/Upstream supply chain

Bagian upstream(hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur
denganpara penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau keduaduanya)dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur secondtrier).Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan
dariasal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam
upstreamsupply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
b.

ManajemenInternal Suplai Rantai/Internal supply chain management

Bagian dariinternal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yangdigunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam
keluaranorganisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi.
Didalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen
produksi,pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
c.

SegmenRantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment

Downstream (arah muara) supplychain meliputi semua aktivitas yang melibatkan


pengiriman produk kepadapelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian
diarahkan padadistribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
Aktivitas SCM :
1.

Strategis

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang,


pusat distribusi dan fasilitas
Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat
jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional
seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa
diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan
Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli

Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi


pasokan/suplai
Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya
Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas
dari inventori
Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan
definisi proses perencanaan.
Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
Perbandingan atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan
kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan
Gaji berdasarkan pencapaian
Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur di rantai suplai(menit ke
menit)
Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan
dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi
permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi(finished
goods)
Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke
pelanggan
Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai
suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan
pelanggan lain

2.

Taktis

Kontrakpengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya

PengambilanKeputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari


inventori

Pengambilankeputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan


definisi prosesperencanaan.

Strategitransportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan

Benchmarkingatau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor


danimplementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan

3.

Gajiberdasarkan pencapaian
Operasional

Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuksemua hal di rantai suplai


Perencanaan produksi untuk setiap fasilitasmanufaktru di rantai suplai (menit ke
menit)
Perencanaanpermintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari
semuakonsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
Perencanaanpengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi
permintaan, dalamkolaborasi dengan semua pemasok
Operasi inbound,termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima

Operasi produksi, termasuk konsumsi materialdan aliran barang jadi (finished goods)

Operasi outbound, termasuk semua aktivitaspemenuhan dan transportasi ke pelanggan

Pemastian perintah, penghitungan ke semua halyang berhubungan dengan rantai


suplai, termasuk semua pemasok, fasilitasmanufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain
Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:
a. Demand management/forecasting
Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secarastatistik.
Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yanglebih akurat.
b. Advanced planning and scheduling
Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengahdan
panjang berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambildalam
rangka melengkapi jaringan supply.
c. Transportation management
Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supplychain
d. Distribution and deployment
Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringandistribusi
pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetorydijadikan
pertimbangan dalam rangka optimalisasi.
e. Production planning
Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis danteknik
yang optimal.
f. Available to-promise
Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan
kapasitastransportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply .
g. Supply chain modeler
Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna
mengarahkanserta mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari
konsepsupply chain dapat diamati.
h. Optimizer

The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management.


Dalamnyaterkandung: linear & integer programming, non-linear programming,heuristics
and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computingtechnology yang
mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaankemungkinan kombinasi
atas setiap parameter yang digunakan
Permasalahan yang biasa terjadi pada Supply Chain Management adalah :
1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier,fasilitas produksi, pusat
distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang danpelanggan.
2. Strategi Distribusi:Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung,
Berlabuhsilang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ketiga.
3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untukmembagi
informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventarisdan transportasi
dsb.
4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barangmentah,
proses kerja, dan barang jadi.
5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar
danamelewati entitas didalam rantai suplai.)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management
http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chain-supply-chain-management/
http://www.ebizzasia.com/0214-2004/learn,0214,01.htm
http://paper-hayun.blogspot.com/2008/08/prinsip-dasar-scm.html

http://popypurniati.blogspot.com/p/supply-chain-managementscm.html
A.

Pengertian Supply Chain Manajement ( SCM ).


Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi,
pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi
permintaan akan produk tersebut .
Supply Chain Management (SCM) adalah kegiatan yang melibatkan
koordinasi pengelolaan bahan baku/material, informasi bisnis dan arus keuangan
dalam hubungan bisnis antar organisasi/perusahaan yang berpartisipasi. SCM
diartikan juga sebagai seluruh jenis kegiatan pengolahan komoditas dasar hingga
penjualan produk akhir kepada konsumen untuk kemudian dilakukan proses daur ulang
bagi produk yang sudah dipakai, sehingga SCM disini bersifat siklus yang berjalan
terus-menerus seiring dengan proses bisnis suatu perusahaan.
Pengelolaan yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan,
perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi
aliran pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir.
Atau dapat di sebut juga perancangan, desain, dan kontrol arus material dan
informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan
dimasa depan. Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara
bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan
pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau
ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Ada 3 macam hal yang harus
dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya
bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke
distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
http://veriyenpaone.blogspot.com/2012/11/makalah-supplay-chain-manajemen.html

18 November 2012
PENUTUP
1)
2)
3)
4)
5)

Kesimpulan
Dengan adanya konsep Supply Chain Manajement ( SCM ).Para pelaku-pelaku bisnis
lebih mudah untuk menciptakan produk-produk handal, berkualitas dan cepat.
Proses Pengolahan produk dari awal perencanaan, pemrodukan sampai pendstribusian
menjadi semakin terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
Lebih efisien dan efektif dalam mengelola produk di sebuah instansi perusahaan.
Penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu (Jebarus,
2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan
asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
Syarat utama dari penerapan SCM tentunya memberikan dukungan mulai dari proses
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.

6)

Tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan
menerapkannya SCM yang pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan
eksternal.
K
ATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat TYME, atas segala berkah dan
rahmat
Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Magang di PTPN III
Gunung Para dan dapat menyelesaikan laporan ini.
Dalam kesempatan ini penulis akan memaparkan
laporan pengamatan dan
pengalaman selama melakukan penelitian di PT. Perkebunan Nusantara III
Gunung Para. Adapun judul Tugas Sarjana yang dikerjakan adalah
Analisis
Logistik dengan Menggunakan
Konsep Supply Chain
Management di PTT.
Perkebunan Nusantara II
I
G
unung
P
ara
Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan spiritual dan material.
Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1.
Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Manajemen
Pabrik, Program Diploma IV, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Ir. Elisahbeth Ginting, MSi
selaku Dosen Pembimbing atas waktu dan
kesediaannya menuntun saya dalam penyelesaian laporan ini.
3.
Bapak Pimpinan Perusahaan PTPN III PKS Rambutan yang telah memberikan
izin untuk melaksanakan kerja magang di perusahaan tersebut.
4.
Bapak Seno A. P, ST selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing
dan memberikan arahan serta masukan selama proses pelaksanaan kerja
magang.
David Panggabean :
Anali
sis Logistik Dengan Menggunakan

Konsep
Supply Chain Managemen
T
(SCM) D
i
PT.
Perkebunan Nusantara
III
Gunung P
ara
, 2009.
5.
Seluruh staf dan karyawan pada PTPN III
Gunung Para
yang bersedia
memberikan masukan
masukan mengenai pabrik.
6.
Teman
teman seperjuangan, Rusdi, Yoa, Mazmur, David, yang banyak
memberikan saran dan bantuan.
Penulis berupaya menyempurnakan laporan ini, namun
penulis menyadari
bahwa tidak ada yang sempurna, mungkin terdapat kekurangan
kekurangan akibat
kesalahan penulis, untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasi
h, semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENULIS
MEDAN

Anda mungkin juga menyukai