catatan pengiriman
Definisi
Daftar isi
1 Pengertian
2 Permasalahan Manajemen Suplai Rantai
3 Aktivitas/Fungsi
o 3.1 Strategis
o 3.2 Taktis
o 3.3 Operasional
o 3.4 Strukturisasi dan Tiering
4 Arus Material dan Informasi
5 Referensi
Pengertian
Manajemen Rantai Suplai adalahkoordinasi dari bahan,informasidan arus keuanganantara
perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa jugaberarti seluruh jenis
kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir kekonsumen untuk mendaur
ulang produk yang sudah dipakai.
Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen
melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur
ulang dan pembuangan.
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material
mentah.
Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal
pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000,
h198)
Menurut Turban, Rainer, Porter(2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai,
yaitu:
Bagian dari internal supplychain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yang digunakan dalammentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam
keluaran organisasiitu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di
dalamrantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi,pabrikasi,
dan pengendalian persediaan.
Eksekusi rantai suplai ialahmengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan
dana di antararantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.
Aktivitas/Fungsi
Manajemenrantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untukmengatur
pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakandari barang jadi
keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasilebih fokus dalam
kompetensi inti dan lebih fleksibel,mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas
sumber material mentah dankanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan
sumber ke perusahaanlain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen,
sementara mengurangikontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit
dan partnerrantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari
manajemenrantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi di antara
rekananrantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan
meningkatkanpercepatan inventori.
Secara garis besar, fungsimanajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan
perencaankapasitas, dan pengembangan rantai suplai.[1]
beberapa model telah diajukanuntuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk
mengatur pergerakan material diorganisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model
manajemen rantai suplaiyang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai.
Model lain ialah SCMyang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas
suplairantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.
Strategis
Taktis
Operasional
Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke
menit)
Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan
dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi
permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished
goods)
Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke
pelanggan
Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai
suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan
pelanggan lain
Strukturisasidan Tiering
Jika dilihat lebih dekat pada apayang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai
mewakili sebuahserial sederhana dari hubungan antara komoditasdasar dan produk akhir.
Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalamproses manufaktur.
bergerak dalamkoordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous.
(Knill, 1992)
tujuannya selalu berlanjut, arus synchronous. Berlanjut artinya tidak ada interupsi, tidak
ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti
semuanya berjalan seperti balet. Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat
waktu, dalam sekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan.
[2]
Terkadang sangat susah untukmelihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai yang
ada.Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventoridan respon tidak
keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategimanajemen membutuhkan
peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.
Teknologi informasimemungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan
penawaran. Dengan membagiinformasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita
bisa membuat sebuahrantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang
lebih.Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran
yangakuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis,pasar dan
konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatankeunggulan kompetitif.
Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplaiakan meningkatkan ketergantungan
dan inventori minimum.[3]
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai
Enzim
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas
Enzim adalah biomolekulberupa proteinyang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habisbereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.[1]
[2]
Molekul awal yangdisebut substratakan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain
yang disebut produk. Jenisproduk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis selmemerlukan enzim agar
dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang
ditentukan oleh hormon sebagaipromoter.
Enzim bekerjadengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediatmelalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan
energiaktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karenareaksi kimia
dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.Sebagai contoh:
X + C XC(1)
Y + XC XYC(2)
XYC CZ(3)
CZ C + Z (4)
Meskipunsenyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir
molekulkatalis akan kembali ke bentuk semula.
Sebagian besarenzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat
bekerjapada satu macam senyawa atau reaksikimia. Hal ini disebabkan perbedaan
struktur kimia tiap enzimyang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya
dapat digunakanpada proses perombakan patimenjadi glukosa.
Kerja enzimdipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor.Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum
yang berbeda-beda karena enzimadalah protein,yang dapat mengalami perubahan bentuk
jika suhu dan keasaman berubah. Di luarsuhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat
bekerja secara optimal ataustrukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan
menyebabkan enzim kehilanganfungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi
oleh molekul lain. Inhibitoradalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yangmeningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah
inihibitor enzim.
Deskripsi Logistic & Supply Chain Management
konsep value chain yang diperkenalkan olehMichael Porter dapat digunakan sebagai
strategi efektif dalam mengembangkan danmempertahankan pasar. Dalam konsep
tersebut, aktivitas yang terjadi diperusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu
aktivitas primer dan aktivitaspendukung primer. Salah satu aktivitas yang termasuk
aktivitas primer adalahmanajemen logistik. Manajemen logistik yang berarti pengelolaan
arus materialdi dalam perusahaan dapat bermanfaat meningkatkan value
perusahaandengan cara memberikan pelayanan terpadu terkait dengan penyediaan
sertapelancaran arus material produksi, daya responsif dalam penyediaan
material,utilitisasi kapasitas perusahaan, integrasi penjadwalan dan lainlain.Pengembangan konsep logistik adalah supply chain management (SCM)
yangmengembangkan konsep logistik menjadi lebih luas lagi dari mulai bahan
materialasal hingga sampai ke end-customer. Untuk memaksimalkan fungsi
manajemenlogistik dan SCM, maka perusahaan perlu memahami persoalan yang selama
inimuncul pada sektor tersebut dan teknis perbaikan yang umumnya dilakukan
untukmeningkatkan perfomansi perusahaan. Training ini akan memberikan
pengetahuandan pemahaman mengenai logistic dan supply chain management.
http://www.trainingcenter.co.id/logistic-supply-chain-management-2
Definisi SCM
Supply ChainManagement adalah koordinasi sistem strategis fungsi bisnis tradisional
dantaktik seluruh fungsi-fungsi bisnis dalam suatu perusahaan tertentu dan diseluruh
perusahaan dalam rantai pasokan, untuk tujuan meningkatkan kinerjajangka panjang
perusahaan individu dan pasokan rantai secara keseluruhan(Mentzer et. al., 2001).
pengertianlain dari supply chain management strategi rantai suplai yang
memerlukantotalitas hubungan dalam rantai tersebut yang bekerja sama secara
efisienuntuk menciptakan kepuasan pelanggan di titik akhir. Sebagai konsekuensi
biayaharus diturunkan dan memfokuskan perhatian pada nilai tambah.
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3macam komponen rantai
suplai, yaitu:
a.
Bagian upstream(hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur
denganpara penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau keduaduanya)dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur secondtrier).Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan
dariasal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam
upstreamsupply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
b.
Bagian dariinternal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yangdigunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam
keluaranorganisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi.
Didalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen
produksi,pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
c.
Strategis
2.
Taktis
3.
Gajiberdasarkan pencapaian
Operasional
Operasi produksi, termasuk konsumsi materialdan aliran barang jadi (finished goods)
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management
http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chain-supply-chain-management/
http://www.ebizzasia.com/0214-2004/learn,0214,01.htm
http://paper-hayun.blogspot.com/2008/08/prinsip-dasar-scm.html
http://popypurniati.blogspot.com/p/supply-chain-managementscm.html
A.
18 November 2012
PENUTUP
1)
2)
3)
4)
5)
Kesimpulan
Dengan adanya konsep Supply Chain Manajement ( SCM ).Para pelaku-pelaku bisnis
lebih mudah untuk menciptakan produk-produk handal, berkualitas dan cepat.
Proses Pengolahan produk dari awal perencanaan, pemrodukan sampai pendstribusian
menjadi semakin terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
Lebih efisien dan efektif dalam mengelola produk di sebuah instansi perusahaan.
Penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu (Jebarus,
2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan
asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
Syarat utama dari penerapan SCM tentunya memberikan dukungan mulai dari proses
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.
6)
Tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan
menerapkannya SCM yang pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan
eksternal.
K
ATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat TYME, atas segala berkah dan
rahmat
Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Magang di PTPN III
Gunung Para dan dapat menyelesaikan laporan ini.
Dalam kesempatan ini penulis akan memaparkan
laporan pengamatan dan
pengalaman selama melakukan penelitian di PT. Perkebunan Nusantara III
Gunung Para. Adapun judul Tugas Sarjana yang dikerjakan adalah
Analisis
Logistik dengan Menggunakan
Konsep Supply Chain
Management di PTT.
Perkebunan Nusantara II
I
G
unung
P
ara
Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan spiritual dan material.
Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1.
Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Manajemen
Pabrik, Program Diploma IV, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Ir. Elisahbeth Ginting, MSi
selaku Dosen Pembimbing atas waktu dan
kesediaannya menuntun saya dalam penyelesaian laporan ini.
3.
Bapak Pimpinan Perusahaan PTPN III PKS Rambutan yang telah memberikan
izin untuk melaksanakan kerja magang di perusahaan tersebut.
4.
Bapak Seno A. P, ST selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing
dan memberikan arahan serta masukan selama proses pelaksanaan kerja
magang.
David Panggabean :
Anali
sis Logistik Dengan Menggunakan
Konsep
Supply Chain Managemen
T
(SCM) D
i
PT.
Perkebunan Nusantara
III
Gunung P
ara
, 2009.
5.
Seluruh staf dan karyawan pada PTPN III
Gunung Para
yang bersedia
memberikan masukan
masukan mengenai pabrik.
6.
Teman
teman seperjuangan, Rusdi, Yoa, Mazmur, David, yang banyak
memberikan saran dan bantuan.
Penulis berupaya menyempurnakan laporan ini, namun
penulis menyadari
bahwa tidak ada yang sempurna, mungkin terdapat kekurangan
kekurangan akibat
kesalahan penulis, untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasi
h, semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENULIS
MEDAN