Anda di halaman 1dari 7

I

Analisa Kasus :
Ateng Santoso , adalah pendiri,direktur dan manajer umum dari semua operasi
PT.Teluk Jambe sebuah pabrik Korek Api di Karawang. Suatu waktu Perusahaan
tersebut diambil alih oleh suatu perusahaan raksasa dan direorganisasi, dan
Ateng Santoso diangkat sebagai Direktur yang baru, diperintahkan untuk
mengembangkan struktur organisasi. Dia melakukannya dengan berat hati
karena dia selalu mengelola perusahaannya secara informal. Setelah satu tahun
memecahkan banyak masalah antar Departemen sendiri dan bekerja 12 sampai
14 jam sehari Ateng Santoso menyadari bahwa penjualan menurun,laba
menyusut, dan banyak karyawan keluar dari perusahaannya.
Masalahnya : Adalah bagaimana mereorganisasi PT. Teluk Jambe menjadi suatu
perusahaan yang lebih profesional dengan meningkatkan penjualanya dan laba .
Pertanyaan :
1.Seandainya saudara adalah seorang konsultan, untuk menaikkan lagi tingkat
penjualan dan laba ,koordinasi apa dan bagaimana yang seharusnya dia
lakukan ? Mengapa koordinasi penting untuk dilaksanakan ?
2.Salah satu factor pendukung keberhasilan perusahaan adalah Komunikasi.
Banyak kegagalan koordinasi disebabkan oleh Komunikasi, coba jelaskan tentang
komunikasi yang efektif itu yang bagaimana ? Kendala kendala apa saja yang
terdapat dalam komunikasi tersebut ? komunikasi apa saja menurut saudara
yang perlu dilakukan dalam perusahaan tersebut?
3.Untuk meningkatkan produktivitas dan laba penjualan,apakah perusahaan
perlu melakukan motivasi ? Tujuan apa yang diharapkan perusahaan dalam
memberikan motivasi ? Alat-alat motivasi dan jenis motivasi apa yang sebaiknya
diberikan.? Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam memberikan motivasi
tersebut ?
4.Menurut pendapat Saudara Gaya kepemimpinan apa yang cocok untuk
perusahaan tersebut ?Persyaratan2 apa saja yang diperlukan oleh seorang
pemimpin yang baik sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang
diinginkannya. ? Jelaskan perbedaan antara Pemimpin dan manajer ?
5.Untuk mendapatkan pendapatan yang optimal perlu kiranya perusahaan
mengadakan pengawasan yang efektif, jelaskan pengawasan efektif apa yang
dibutuhkan perusahaan tersebut ? apakah perlu perusahaan mengadakan control
extern ? mengapa dan siapa yang akan melaksanakannya ?

II
Analisa Kasus :
Ateng Santoso , adalah pendiri,direktur dan manajer umum dari semua operasi
PT.Teluk Jambe sebuah pabrik Korek Api di Karawang. Suatu waktu Perusahaan
tersebut diambil alih oleh suatu perusahaan raksasa dan direorganisasi, dan
Ateng Santoso diangkat sebagai Direktur yang baru, diperintahkan untuk
mengembangkan struktur organisasi. Dia melakukannya dengan berat hati
karena dia selalu mengelola perusahaannya secara informal. Setelah satu tahun
memecahkan banyak masalah antar Departemen sendiri dan bekerja 12 sampai
14 jam sehari Ateng Santoso menyadari bahwa penjualan menurun,laba
menyusut, dan banyak karyawan keluar dari perusahaannya.
Masalahnya : Adalah bagaimana mereorganisasi PT. Teluk Jambe menjadi suatu
perusahaan yang lebih profesional dengan meningkatkan penjualanya dan laba
Pertanyaan :
1.Untuk mengembangkan Struktur Organisasi, perlu kiranya Ateng tahu terlebih
dahulu tentang informasi apa yang diberikan oleh suatu Struktur Organisasi ?
Jelaskan !!
2.Cara-cara dan syarat-syarat apa yang sebaiknya dilakukan agar Koordinasi
yang dilaksanakan berjalan baik. !!
3.Banyak kegagalan koordinasi disebabkan oleh komunikasi, coba saudara
jelaskan mengenai hambatan-hambatan Komunikasi , dan bagaimana caranya
untuk mengatasi hambatan tersebut.!!
4.Salah satu factor penyebab penunjang keberhasilan perusahaan adalah
Staffing, atau penerimaan dan penempatan pegawai , coba saudara jelaskan
bagaimana staffing yang efektif itu !!
5.Ada dua jenis perintah, yaitu perintah lisan dan tulisan. Jelaskan kapan
perintah 2 tersebut diberikan !! Dan sebutkan keuntungan dari kedua perintah
tersebut !!

III
Kasus 1 : Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen
produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada
perusahaan setelah dia pensiun dari tentar. Semangat kerja departemennya
rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan
menunjukkan sikap tidak puas dan agresif. Pada jam istirahat makan siang,
Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer departemen keuangan,
apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen
produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi grapevine, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak
senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia
(Hartoyo) menyatakan, dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk
bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti
itu.
Pertanyaan kasus :
1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana
keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo
sekarang dan dulu sewaktu di tentara.
Jawab :
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan
otoriter, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya
kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan.
Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk
mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.

Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Bawahan tidak


perlu memikirkan apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan
dari pemimpin.
Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Semua aspek
kegiatan dalam perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada
suatu masalah dalam perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada
pimimpin dan bawahan tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan.
Sehingga kurang adanya kerjasama dalam perusahaan tersebut.
Pebandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara:
Dalam membangun sebuah perusahaan diperlukan kerjasama antara pemimpin

dengan bawahan. Sehingga bawahan hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam
membangun perusahaan tersebut secara bersama-sama agar tercapainya
sebuah tujuan. Sedangkan bawahan hartoyo sewaktu di tentara merupakan
anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Sehingga
mereka membutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter.

2. Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya


kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah
keadaan?
Jawab :
Apabila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya perusahaan
tersebut dapat mengalami gulung tikar, apabila seorang pimimpin hanya
mengutamakan keputusan sendiri tanpa menerima saran dari bawahan.
Saran saya, sebaiknya Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinan otoriternya
dengan gaya kepemimpinan demokrastis, yaitu gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi
tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinan
demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini
seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang
cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu,
anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki
kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan
mudah untuk mencapai tujuan perusahaannya apabila merubah gaya
kepemimpinannya dengan gaya kepemimpinan demokratis .

IV
Kasus :
Pak Rudi baru saja diangkat menjadi kepala sekolah sebuah SD swasta yang baru
3 tahun beroperasi, ia merasa senang sekali dengan promosi yang ia dapatkan
dan merasa percaya diri akan dapat memimpin SD tersebut untuk dapat
berkembang. Namun baru beberapa bulan memimpin ia mulai menghadapi
permasalahan yang terus berdatangan. Mulai dari komplain orang tua soal toilet,
Kegiatan pembelajaran yang dinilai tidak berkualitas, sarana yang tidak
memadai serta komunikasi dengan guru yang belum berjalan baik. Setiap kali ia
menerapkan kebijakan baru selalu saja ditanggapi dingin oleh staff.Pak Rudi
berupaya menjalankan tugasnya sebaik mungkin terutama ia fokuskan pada halhal yang bersifat administratif. Setelah satu tahun ajaran ia memimpin sekolah
belum dirasakan perkembangan yang berarti. Komplain-komplain dari orang tua
terus berdatangan mengenai
berbagai aspek yang ada di sekolah dan
menyampaikan tuntutan yang begitu tinggi terhadap sekolah. Komunikasi
dengan staff pun belum dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan kasus di atas cobalah analisa apa yang menjadi kelemahan
kepemimpinan Pak Rudi, apa saran yang bisa anda berikan agar ia sebagai
pemimpin sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif,

V
Kasus :
Ibu lidya baru saja diangkat menjadi kepala sekolah menggantikan kepala
sekolah lama yang pindah tugas. Kebetulan sekolah yang dipimpinnya ini
merupakan salah satu sekolah yang terkenal dan telah lama berdiri. Selama 10
tahun ke belakang sekolah ini sangat diminati oleh masyarakat untuk
menyekolahkan anak mereka disana. Hal yang unggul dari sekolah ini adalah
sarana pendidikannya yang lengkap, program-program intra maupun
ekstrakurikulernya yang berkualitas serta keberhasilan siswa diukur dari jumlah
yang lulus UNAS. !amun belakangan sekolah ini merasakan bahwa perlu upaya
peningkatan kualitasnya seiring dengan persaingan yang makin ketat dengan
sekolah-sekolah lain. Permasalahan yang dirasakan ibu lydya cukup berat bahwa
ternyata sekolah perlu melakukan perbaikan diberbagai aspek agar dapat tetap
bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang terus berkembang.
Dapatkah anda memberikan saran strategi mengembangkan sekolahnya agar
dapat tetap unggul serta dapat memenuhi tuntutan masyarakat.

VI
Kasus :
Seorang kepala sekolah swasta unggulan di sebuah kota besar. Sekolah yang
dipimpinnya ini sangat progresif. Animo masyarakatpun sangat besar untuk
memasukan anaknya ke sekolah tersebut. Sang kepala sekolah adalah tipe orang
yang sangat bersemangat untuk terus belajar tentang manajemen sekolah dan
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Segala informasi yang ia
dapatkan baik dari hasil mengikuti seminar, workshop, studi banding maupun
saran" dari orang yang dinaggap sukses dalam memimpin sekolah telah
diterapkan. Namun Ketika melakukan evaluasi terhadap kinerja sekolahnya ia
mendapatkan in$ormasi bahwa guru-guru merasa beban kerjanya terlalu berat
dikarenakan kebijakan yang dibuat oleh manajemen. Sang kepala sekolah
merasa terkejut akan kenyataan ini dan perlu mendapatkan saran.
Saran apa yang anda akan berikan kepada kepala%kepala sekolah sekolah
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai