DISUSUN OLEH :
IHDINA LOVITA (2101719030)
BAB. I
Usaha Kecil dan Menengah mempunyai peranan yang penting dalam membantu
menstabilitaskan perekonomian di Indonesia. Ditambah, Usaha Kecil Menengah
tidak akan bertahan dan berkembang apabila tidak didukung dengan adanya
sumber daya manusia yang bagus yang termasuk di dalam kepengurusan
organisasi atau perusahaan mereka. Dalam artikel kali ini akan dibahas
pentingnya sumber daya manusia dalma Usaha Kecil dan Menengah, termasuk
juga di dalamnya adalah pembahasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan
meningginya tingkat turnover karyawan pada Usaha Kecil dan Menengah, jenis-
jenis turnover, kerugian yang ditanggung perusahaan atau organisasi akibat
meningginya angka turnover di antara karyawan mereka, serta diberikan pula
penjelasan mengenai cara atau solusi untuk mengurangi angka turnover
karyawan, khususnya pada Usaha Kecil dan Menengah. Sehingga diharapkan
perusahaan akan berhati-hati dalam bersikap kepada karyawan mereka,
mengingat karyawan dalam hal ini menjadi salah satu pemegang peran yang
penting untuk membawa perusahaan ke titik keberhasilan.
BAB. II
Usaha Kecil dan Menengah adalah salah satu usaha yang memiliki peran
sangat besar bagi perekonomian di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat ketika
krisis moneter tahun 1997, ketika satu demi satu perusahaan besar runtuh, bisnis
Usaha Kecil dan Menengah tidak goyah dan malah menjadi tulang punggung
perekonomian negara saat itu. Bisnis berskala kecil dalam hal ini dimaksudkan
sebagai perusahaan ekonomi produktif yang mandiri, dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikendalikan, atau menjadi bagian baik secara langsung maupun tidak
langsung dari bisnis skala menengah. Usaha Kecil mempunyai kriteria asset yakni
dari Rp 50 juta - Rp 500 juta, kriteria turnover: Rp 300 juta - Rp 2,5 miliar.
Selebihnya, Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang mandiri,
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikendalikan, atau menjadi bagian baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan total
aset bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini. Usaha Menengah mempunyai kriteria asset sebesar Rp 500 juta - Rp
10 miliar (Anon, 2014).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa turnover pada umumnya adalah
keinginan seorang karyawan untuk berhenti bekerja di tempat kerja sebelumnya
baik karena mereka bertujuan untuk pindah tempat mereka bekerja atau memang
berhenti bekerja sehingga mereka harus meninggalkan tempat kerja secara sukarela
atau sendiri atau keputusan organisasi. Namun, turnover karyawan umumnya
dilakukan oleh karyawan karena mereka ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik (Riadi, 2018). Turnover karyawan juga dalam hal ini tidak dapat dihindari,
meskipun suatu organisasi telah berkomitmen penuh untuk menciptakan
lingkungan kerja yang baik, tentu saja masih ada karyawan yang terus
mengundurkan diri.
Mathis dan Jackson menjelaskan bahwa dalam hal ini turnover karyawan
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu, pertama didasarkan pada
kesediaan karyawan. Berdasarkan kesediaan karyawan, turnover dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu turnover paksa dan turnover sukarela. Turnover sukarela
berarti bahwa pemecatan dilakukan oleh perusahaan, karena kinerja karyawan yang
buruk dan pelanggaran aturan kerja oleh karyawan. Sedangkan turnover sukarela
dipicu oleh adanya kebijakan organisasi, aturan kerja dan standar kinerja
perusahaan yang tidak dapat diterima oleh karyawan. Dengan demikian, turnover
sukarela dilakukan oleh keputusan dan keinginan karyawan sendiri untuk
meninggalkan perusahaan. Selain itu, turnover sukarela juga dapat disebabkan oleh
banyak faktor, seperti peluang karier, gaji, pengawasan, geografi, dan alasan
pribadi / keluarga (Riadi, 2018). Kepuasan kerja dapat dicapai oleh karyawan
dalam kombinasi perasaan dan keyakinan bahwa mereka terus berada dalam
organisasi dalam hal ini mengenai pekerjaan mereka.
Namun, tim rekrutmen masih harus memiliki standar yang baik dalam
merekrut karyawan sehingga turnover karyawan tidak diperlukan. Karena
perusahaan dapat menjadi tidak seimbang ketika pergantian karyawan terjadi
secara berlebihan (Guswandy, 2018). Terkadang, ketika proses rekrutmen
dilakukan, tim rekrutmen tidak memberikan informasi yang cukup jelas tentang
pekerjaan yang akan ditawarkan, sehingga calon karyawan yang melamar tidak
memahami pekerjaan yang harus dilakukan nanti, dan juga tidak bisa
menggambarkan tantangan. Ini kemudian menjadi alasan bagi karyawan untuk
cepat meninggalkan perusahaan.
Kepuasan (tahap 1)
Membandingkan
pekerjaan lama dengan
yang baru (tahap 4)
Keputusan untuk
turnover (tahap 5)
Proses Turnover
Akehurst, G., Comeche, J. M., & Galindo, M. A. (2009). Job Satisfaction and
Commitment in the Entrepreneurial SME. Small Business Economics, Vol.
32, 277-289.
"Apa Itu UKM & UMKM ? Perbedaannya Dan Definisi UKM, UMKM &
Startup". 2016. Media UKM Online, Promosi Online & Peluang Usaha.
https://goukm.id/apa-itu-ukm-umkm-startup/.
Harnoto, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, PT.
Prehallindo,. Jakarta.
Hasibuan, M. S. P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Guswandy, Rant. 2018. "Turnover Karyawan Tinggi? Ini Penyebabnya - Blog
Linovhr". Payroll, ESS, And Talent Management.
https://www.linovhr.com/penyebab-turnover-karyawan-tinggi/.
Jaramilloa, F., Prakash, J., & Marshallc, G. W. (2005). A meta-analysis of the
Relationship between Organizational Commitment and Salesperson Job
Performance: 25 Years of Research. Journal of Business Research, Vol. 58,
705-714.
Kreitner. Robert, & Kinicki. Angelo. (2007). Organizational Behavior. 7th ed.
McGraw-Hill Inc. New York.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Riadi, Muchlisin. 2018. "Pengertian, Jenis, Penyebab Dan Perhitungan Turnover
Karyawan". Kajianpustaka.Com.
https://www.kajianpustaka.com/2018/02/pengertian-jenis-penyebab-dan-
perhitungan-turnover.html.
Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. (1st ed.).
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Robbins SP, dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba
Empat.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
CV Mandar Maju.
Sukwandi, Ronald, and Milkha Meliana. 2014. "Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Dan Turn Over Intention Karyawan Usaha Kecil
Menengah". Jurnal Rekayasa Sistem Industri 3 (1).
Whiteoak, J. W. (2007). The Relationship among Group Process Perceptions,
Goal Commitment and Turnover Intention in Small Committee Groups.
Journal of Business and Psychology, Vol. 22, 11 20.
Zhang, Y., & Feng, X. (2011). The Relationship Between Job Satisfaction,
Burnout, and Turnover Intention Among Physicians from Urban State-
Owned Medical Institutionsi in Hubei, China: A Cross-Sectional Study.
BMC Health Services Research, Vol.11, 235-245.