DAFTAR ISI :
BAB I Sistem Kompensasi dan Benefit Hal 3
A.Pendahuluan dan Konsep Dasar Hal 3
B.Komponen Gaji dan Upah Hal 5
BAB II Penyusunan Bonus Insentif Produksi Hal 9
A.Asessmen dalam Bentuk Skill Matrix Hal 10
B.Individual Line Performance Hal 11
BAB III Cara Perhitungan Skema Insentif di Sewing Line Hal 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Klasifikasi Kompensasi Karyawan Hal 3
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komponen Upah Pekerja Hal 4
Tabel 2 Skill Matrix di Sewing Line Hal 10
Tabel 3 Individual Performance Sewing Line Operator Hal 12
Tabel 4 Grading Operator Hal 14
Tabel 5 Tahap Penyusunan Skema Insentif Hal 16
BAB I
SISTEM KOMPENSASI DAN BENEFIT
- Hasil Kinerja , pembayaran atas dasar hasil akhir dari proses kinerja
misalnya : jumlah produksi .
Dia juga mengklasifikasikan bahwa gaji sebagai bagian dari kompensasi karyawan
memiliki beberapa komponen yaitu Finansial dan Non Finansial seperti digambarkan
dalam skema seperti berikut :
Compensation
- Kompensasi Finansial :
- Jenis pekerjaan , yaitu nilai dan bobot dari pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja termasuk besarnya tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.Beberapa teknik manajemen yang biasa digunakan adalah job
evaluation dan job analisys.Unsur keadilan mempengaruhi faktor ini dimana
ada unsur yaitu keadilan eksternal , besaranya upah atau gaji harus
sebanding dengan organisasi lain serta keadilan internal dimana setiap
karyawan memperoleh jumlah pembayaran upah dan gaji yang sama dalam
satu organisasi.
Skema insentif ini menjadi sebuah alat atau tools bagi manajemen untuk
menstimulasi produksi dengan cara memotivasi pekerja agar terdorong untuk
menghasilkan produktivitas yang lebih dari rata-rata.
Karakteristik dari sebuah sistem insentif yang baik adalah sebagai berikut :
3. Berelasi langsung antara usaha dan bonus. Hanya pekerja yang berprestasi
dan mampu menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomis yang
berhak mendapatkan reward atau penghargaan dari perusahaan .
Skema insentif harus disusun berdasarkan perhitungan dan analisa yang tepat
dan akurat yang didapat dari hasil pengukuran time and method study, yang mana akan
dipergunakan sebagai standar perhitungan insentif. Sehingga peningkatan pendapatan
karyawan atau pekerja yang diiringi dengan peningkatan produktifitas atau keuntungan
perusahaan terukur dengan benar sesuai dengan perencanaan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Herzberg bersama timnya, disimpulkan bahwa
tidak ada sesuatu hal yang bisa dilakukan untuk menaikkan kinerja dan produktivitas
selain dengan mewujudkan kepuasan karyawan.
Sedangkan menurut Mitchell Fein dalam penelitian yang dilakukan terhadap 400
pabrik di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dengan adanya insentif dan bonus akan
meningkatkan produktivitas rata-rata sebesar 14.6 %. Dengan kata lain, insentif dan
bonus merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas.
Fein juga menyatakan bahwa ada 3 alasan utama mengapa para pemimpin perusahaan
lebih suka memberikan insentif :
BAB II
Baik individual maupun group insentif dibagi menjadi dua sistem dasar yaitu
Time Rate System dan Piece Rate System. Konsep piece rate sistem berdasarkan
jumlah unit produksi yang dihasilkan dikalikan dengan nilai rupiah per unitnya.
Ada beberapa kelemahan yang terdapat dalam konsep piece rate system yaitu :
1. Pekerja dalam hal mencapai hasil yang lebih banyak berpotensi kurang
memperhatikan kualitas pekerjaannya.
Selain dua macam insentif tersebut , ada sebuah jenis insentif yang biasanya diberikan
secara terpisah yaitu skill insentive atau insentif keahlian yang diberikan berdasarkan
tingkatan kemampuan atau keahlian dari masing masing pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya.
Beberapa cara untuk menyusun skill incentive adalah sebagai berikut (contoh di
sewing line ) :
43 Tunis 16-Jan-03 3 Y 7 1 1 3 1 1
44 Waginah 17-Jun-99 7 Y 7 1 1 1 1 1
45 Wagirah 21-Jun-99 7 Y 7 1 1 1 1 1
46 Yati 25-Mar-96 10 Y/T 3 1 1 1 1 1
47 Yoyoh Rokayah 18-Jan-01 5 Y 9 3 1 3 1 1
Istilah dalam Individual Assesment atau penilaian individu untuk operator sewing
line adalah :
• Multi Skill ; Seorang operator dikategorikan multi skill jika dia menguasai dan
dapat mengoperasikan lebih dari 1 jenis mesin .
Contoh dari Tabel 2 diatas :
Skills Analysis
Nama Operator TOTAL HIGHEST
GRADE
POINT POINT
Darkiyah 22 7 A
Dedeh 14 7 B
Elfrida 18 7 B+
Encop Siti Sofiah 12 7 B
Eny karin 12 7 B
Hajijah
Iswanti 20 7 B+
Junah 10 5 C
Khozanah N
Kusniati 10 5 C
Lestina Sari 16 5 C+
Lili Sarwiyanti 22 7 A
Lili Sri Rahayu 10 5 C
Lina Marlina 12 7 B
Maryati 26 5 B+
Mimin aminah 10 5 C
Minarmi 18 7 B+
Misiyem 12 7 B
Mulyati 8 3 D
Nawira Wati Tomme 18 7 B+
Nurhariyah 12 9 B
Ratna ningsih
Rohilawati 18 7 B+
Rosichah 12 7 B
Rosmaida Sitepu
Rosmawati 22 9 A+
Sadiyah 18 9 A
Saini 20 7 B+
Samini 24 9 A+
Samsuniah 16 7 B
Sihar 16 7 B
Siti Aminah 16 9 B
Siti Asih 26 5 A+
Siti Nurhasanah 10 3 D
Siti Rosidah 26 7 A
Siti Saunah 12 5 C+
Sri Lestari 18 5 B
Srinah 18 7 B+
Subaryati 12 7 B
Sukoyati 18 5 B
Sumarnah 14 7 B
Sumiati
Tunis 14 7 B
Waginah 12 7 B
Wagirah 12 7 B
Yati 8 3 D
Yoyoh Rokayah 18 9 A
Tabel 4.Grading operator
7. Tentukan jumlah nominal dalam Rupiah setiap grade atau tingkatan pekerja,
berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat. Lakukan diskusi atau brainstorming
langsung dengan pekerja, supervisor produksi atau line supervisor, sehingga
diperoleh angka dan data yang akurat dan bersifat obyektif.
Uang insentif keahlian atau skill incentive dapat diberikan pada setiap minggu
atau akhir bulan bersamaan dengan pembagian gaji pekerja.
BAB III
CARA PERHITUNGAN SKEMA INSENTIF SEWING LINE