Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol.

1 Nomor 3 Tahun 2015

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR, LINGKUNGAN KERJA DAN


KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
PEGAWAI HOTEL SAHID JAYA SOLO DENGAN
KEYAKINAN DIRI (SELF EFFISASI) SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI

Ichwan Prastowo, S. Pd, M. Par


Politeknik Indonusa Surakarta
Email : ichwan.prastowo@yahoo.com

ABSTRAK

Hotel Sahid Jaya Solo sebagai sebuah hospitality industry di bidang perhotelan memiliki
visi, misi dan tujuan tertentu dalam upaya untuk menjadi hotel yang terdepan baik ditingkat
nasional maupun internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut tidak terlepas dari peran sumber
daya manusia dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diembannya.
Pengembangan karir, Lingkungan kerja dan komitmen organisasi merupakan hal yang penting
dalam pengembangan sumber daya manusia dalam mendukung efektifitas individu, kelompok dan
organisasi dalam mencapai tujuan serta menciptakan kepuasan kerja.
Keyakinan diri pada setiap pegawai perlu ditingkatkan dalam menjaga kelangsungan dan
menjamin adanya suasana ketenangan dalam bekerja sehingga dampak yang dapat menurunkan
kinerja pegawai Hotel Sahid Jaya Solo dapat diminimalisir.
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan design penelitian survey
menggunakan beberapa variabel sebagai pusat pengkajian data yang berkaitan dengan pengaruh
pengembangan karir, lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai
Hotel Sahid Jaya Solo dengan keyakinan diri sebagai variabel pemoderasi yang dilakukan dengan
melalui penyebaran kuisoner yang diambil dan oleh penulis dijadikan sebagai bahan analisa dan
pembahasan penelitian. Analisa data yang dilakukan meliputi pengujian kualitas data, pengajuan
asumsi klasik, analisa regresi liniear berganda dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pengembangan karir berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap keyakinan diri pegawai Hotel Sahid Jaya Solo, sedangkan dua variabel lainnya
yaitu lingkungan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keyakinan diri. Keyakinan diri (Self efficacy) tidak mampu memoderasi pengaruh pengembangan
karir, lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja. Pengembangan karir,
lingkungan kerja, komitmen organisasi dan keyakinan diri secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid Jaya Solo.
Dengan demikian untuk memperoleh kepuasan kerja pegawai, pimpinan diharapkan dapat
memberikan pengembangan karir yang pasti kepada pegawai, menciptakan lingkungan kerja yang
kondunsif dan memberikan komitmen organisasi yang kuat sehingga pegawai dengan keyakinan
diri yang kuat dalam melaksanakan pekerjaannya, akan memberikan hasil kerja yang optimal.

Kata kunci : pengembangan karir, lingkungan kerja, komitmen organisasi,


keyakinan Diri, kepuasan kerja.

PENDAHULUAN perhotelan diantaranya mencakup peningkatan


pengembangan karir, menciptakan lingkungan
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik kerja secara kondusif dan menjaga komitmen
dibutuhkan untuk menciptakan tata organisasi yang selaras dengan tujuan organisasi
kelola/manajemen industri perhotelan, sehingga dapat memberikan kepuasan kerja
khususnya fungsi pengembangan sumber daya kepada seluruh pegawai.
manusia hendaknya dirancang dengan Pengembangan karir pengawai di Hotel
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan riil dari Sahid Jaya Solo merupakan hal yang penting
operational hotel. Pengembangan sumber daya dalam mengembangkan dan memperhatikan
manusia yang relevan dengan manajemen sumber daya manusia. Pengembangan karir

1
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

sangat mendukung efektivitas individu, ruang ventilasi dan kondisi fisik gedung,
kelompok dan organisasi dalam mencapai tujuan melainkan hal-hal yang tidak secara eksplisit
serta menciptakan kepuasan kerja. Pegawai di terlihat akan tetapi juga mempengaruhi kondisi
Hotel Sahid Jaya Solo akan merasa puas dalam lingkungan internal seperti kebiasaan-kebiasaan
bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan pegawai, perilaku organisasi dan intensitas
dirinya mendukung. Persepsi setiap pegawai pertemuan. Kondisi internal organisasi tersebut
terhadap pengembangan karir bisa berbeda senantiasa berubah dan berkembang sehingga
tergantung pada cara pandang pegawai terhadap menuntut sebuah pembelajaran yang sesuai agar
faktor pengembangan karir di Hotel Sahid Jaya permasalahan-permasalahan yang berdampak
Solo. pada penurunan kepuasan kerja pegawai dapat
Pegawai memandang faktor diantisipasi. Lingkungan eksternal meliputi
pengembangan karir memberikan kesempatan hotel-hotel lain, organisasi swasta, masyarakat,
untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan teknologi dan kondisi sosial ekonomi yang
pekerjaan, berarti pegawai mempersepsikan mengalami dinamikan dari waktu ke waktu.
pengembangan karir secara positif. Jika Kondisi lingkungan kerja menuntut adaptasi
pekerjaan yang dilaksanakan tidak memberikan sumber daya manusia baik yang menyangkut
kesempatan bagi dirinya, berarti pegawai aspek faktor kemampuan, kecakapan maupun
mempersepsikan pengembangan karir secara perilaku. Kemampuan dan kecakapan yang
negatif. Hal ini akan sangat berpengaruh dimaksud hendaknya mampu mengimbangi arus
terhadap kepuasan kerja pegawai. perkembangan dan perubahan yang terjadi.
Pegawai akan mampu dan mau bekerja Pegawai yang merasa puas, maka pegawai
dengan baik serta memiliki kepuasan kerja yang memiliki komitmen yang kuat tidak akan mau
tinggi apabila pegawai ditempatkan pada posisi untuk meninggalkan pekerjaan dan juga
jabatan yang sesuai dengan minat dan berusaha keras untuk mempertahankan,
kemampuan serta dapat memenuhi berbagai sedangkan apabila kebutuhan pegawai tidak
kebutuhan dengan melakukan pekerjaan. terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan, tidak
Pegawai harus ditempatkan pada posisi dan bergairah untuk bekerja dan prestasi kerja akan
jabatan yang sesuai dengan minat dan menurun, melihat keberadaan pegawai maka
kemampuan dengan mempertimbangkan upaya pimpinan harus memperhatikan pegawai dan
pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. mampu menciptakan suasana yang mendorong
Organisasi tentunya membutuhkan kepuasan kerja pegawai.
berbagai sumber daya dalam menjalankan Usaha-usaha ke arah pembinaan
kegiatan kerja seperti modal, material dan peningkatan kinerja pegawai merupakan suatu
mesin. Organisasi juga membutuhkan unsur penting yang perlu dibina dalam
sumberdaya manusia yaitu para pegawai. organisasi karena akan memberikan pengaruh
Pegawai merupakan sumberdaya yang penting kepada suasana kantor. Keyakinan diri (self
bagi organisasi, karena memiliki bakat, tenaga efficacy) pada setiap pegawai perlu ditingkatkan
dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh dalam menjaga kelangsungan dan menjamin
organisasi untuk mencapai tujuan, sebaliknya adanya suasana ketenangan dalam bekerja
sumberdaya manusia juga mempunyai berbagai sehingga dampak yang dapat menurunkan
macam kebutuhan yang ingin dipenuhi. kinerja pegawai Hotel Sahid Jaya Solo dapat
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah diminimalisir. Tuntutan tugas yang dihadapi
yang dipandang sebagai pendorong atau oleh pegawai yang disebabkan oleh tuntutan
penggerak bagi seseorang untuk melakukan peningkatan pelayanan terhadap tamu dapat
sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau menyebabkan semakin menurunnya keyakinan
bekerja. diri pegawai untuk menyelesaikan tugas secara
Lingkungan kerja di Hotel Sahid Jaya maksimal terutama kepuasan tamu atas
Solo yang semakin dinamis mengalami pelayanan yang diterima , selain itu tingkat
perkembangan yang menghasilkan implikasi aturan dan peraturan yang berlebihan, kurang
luas terhadap organisasi. Lingkungan yang partisipasi pegawai dalam pengambilan
dimaksud dapat berupa lingkungan internal dan keputusan dapat menyebabkan menurun
eksternal organisasi. Lingkungan internal keyakinan diri pegawai Hotel Sahid Jaya Solo.
organisasi tidak saja meliputi kondisi fisik yang
sifatnya kasat mata seperti kondisi ruang kerja,

2
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

TINJAUAN PUSTAKA menarik dan penuh tantangan (Challenge of the


Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan work if self). Pimpinan membuat usaha-usaha
hal yang bersifat individual, setiap individu akan secara tegas dan menyakinkan pegawai,
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sehingga mereka benar-benar memahami akan
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. pentingnya tugas masing-masing, selain itu
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan menghindari rasa kebosanan dalam pekerjaan,
masing-masing individu. Semakin banyak Kesepatan untuk perprestasi atau keberhasilan
aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai mencapai sesuatu (achievement). Seorang
dengan keinginan individu tersebut, semakin pegawai agar dapat berhasil dalam pelaksanaan
tinggi kepuasan yang dirasakan, sebaliknya bila pekerjaan, maka pimpinan harus mempelajari
semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan bawahan dan pekerjaan dengan memberi
yang sesuai dengan keinginan individu, maka kesempatan kepada pegawai agar dapat
makin rendah tingkat kepuasannya (Asad, berusaha mencapai hasil. Kesempatan harus
2004: 103). sesuai, sehingga orang-orangnya dapat
Menurut Handoko (2000: 129) kepuasan berkembang dengan sendirinya dan selanjutnya
kerja adalah keadaan emosional yang memberi semangat kepada bawahan sehingga
menyenangkan atau tidak menyenangkan mau berusaha mengerjakan sesuatu yang dirasa
dengan mana para karyawan memandang bawahan tidak dapat menguasinya. Jika
pekerjaan. Kepuasan kerja mencerminkan bawahan telah berhasil mengerjakan pekerjaan,
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. pimpinan harus menyatakan keberhasilan itu.
Pendapat lain tentang kepuasan kerja Selanjutnya menurut Herzberg
dikemukakan oleh Hoppeck (dalam Asad 2004: (Manullang, 2004: 181) ada faktor-faktor lain
104) menyatakan bahwa kepuasan kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja dinamakan
merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu Unsatisfier atau Hygiene faktor yang meliputi:
seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan Upah/ gaji (sallary), yaitu penerimaan gaji
memuaskan kebutuhannya, sedangkan menurut penghasilan dirasakan cukup baik dan pantas
Kartono (2006: 249) kepuasan kerja adalah bagi dirinya menurut ukurannya sendiri,
penilaian dari pekerjaan tentang seberapa jauh Keamanan kerja/ perasaan aman (security),
pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan yaitu adanya kepastian para pegawai untuk
kebutuhan. memperoleh yang tepat dan memangku jabatan
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, di organisasi selama mungkin seperti mereka
dapat diambil suatu batasan kepuasan kerja harapkan, Kondisi kerja/ keadaan tempat
menurut peneliti adalah perasaan bangga kerjaan (working conditions), meliputi ruang
pekerjaan sebagai hasil penilaiannya sendiri keras yang bersih, fentilasi, suhu ruangan,
terhadap keberhasilannya melaksanakan tugas kegaduhan suara dan sebagainya, Kesempatan
pekerjaannya dan secara keseluruhan dapat untuk maju (advancement), yaitu kesempatan
memuaskan kebutuhannya. untuk memperoleh posisi yang lehib tinggi dari
Menurut Blum (Asad, 2004: 114) faktor kedudukan sebelumnya, keahlian, dan
yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pengalaman, Perusahaan tempat kerja
sebagai berikut: Faktor individual meliputi; (company), yaitu tempat dimana pegawai itu
umur, kesehatan, watak dan harapan, Faktor bekerja yang memberikan rasa bangga atau
sosial meliputi: hubungan kekeluargaan, kebanggaan kepada pegawai, Teman sekerja
pandangan masyarakat, kegiatan serikat pekerja, (Coworkers), yaitu teman sekerja yang dapat
dan kebebasan berpolitik, Faktor utama dalam diajak bekerja sama dan berteman baik, Jenis
pekerjaan meliputi: upah, pengawasan, pekerja (type of work), yaitu pekerjaan yang
ketentraman kerja, kondisi kerja, dan sesuai dengan latar belakang pendidikan,
kesempatan untuk maju. Selain dalam pekerjaan pengalaman, bakat dan minat pegawai, Atasan
ketetapan dalam menyelesaikan konflik antara (supervisor), yaitu pimpinan atau atasan yang
manusia, perasaan diperlakukan adil baik yang dapat membimbing yang mempunyai hubungan
menyangkut pribadi maupun tugas. baik dengan bawahan, mengerti, dan
Menurut Herzberg (Manullang, 2004: mempertimbangkan pendapat bawahan, Jam
179) faktor-faktor yang mempengaruhi kerja (hours), yaitu jam kerja yang teratur dan
kepuasan kerja dinamakan Satisfier atau tertentu dalam sehari, seminggu, malam atau
motivator faktor yang meliputi: Pekerjaan yang siang hari, bergilir atau tidak dan sebagainya,

3
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Fasilitas-fasilitas lain (benefits), seperti asuransi yang bersifat kompetitif. Jika akses demikian
kesehatan, transportasi, hiburan dan fasilitas lain tidak ada atau sangat terbatas, pegawai akan
yang ada ditempat kerja. beranggapan bahwa prinsip keadilan kesamaan
Menurut Siagian (2007: 215) dalam kesempatan dipromosikan tidak
pengembangan karir adalah perubahan diterapkan dalam organisasi.
perubahan pribadi yang dilakukan seseorang Menurut Mutiara (2004: 63) manfaat
untuk mencapai suatu rencana karir. Werther pengembangan karir adalah: Menjamin
dan Davis (1996: 325) menyatakan: Carrer ketersediaan bakat yang diperlukan,
development is those personal improvement one Meningkatkan kemampuan organisasi untuk
undertakes to achieve a personal carrer plan mendapatkan dan mempertahankan pegawai-
(Pengembangan karir adalah perbaikan pribadi pegawai berkualitas, Menjamin agar kelompok-
yang diusahakan oleh seseorang untuk mencapai kelompok minoritas dan wanita mempunyai
rencana karir pribadi). kesempatan yang sama untuk meningkatkan
Menurut Stone (dalam Gomez, 2003: 213) karir.
menyatakan carrer development refers to the Menurut Artoyo dalam (Sariyathi, 2007:
process and activities involved in preparing an 66) manajemen yang baik memikirkan
employee for future position in the lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan
organization. (Pengembangan karir karena sangat dibutuhkan oleh tenaga kerjanya.
menunjukkan proses dan kegiatan Lingkungan diduga mempunyai pengaruh yang
mempersiapkan seorang pegawai untuk jabatan kuat dalam pembentukan perilaku karyawan.
dalam organisasi yang akan datang). Selaras Lingkungan kerja memiliki kedudukan penting
dengan beberapa pendapat di atas, dapat diambil dalam lingkungan pengendalian manajemen
suatu batasan pengembangan karir menurut terpadu yang unsur-unsurnya adalah tenaga
peneliti adalah proses dan kegiatan untuk kerja, alat kerja, kondisi kerja, pimpinan
mempersiapkan seorang pegawai pada jabatan organisasi dan pola kebijakan.
organisasi yang akan datang. Menurut Nitisemito dalam (Sariyathi,
Beberapa faktor yang harus 2007: 66) lingkungan kerja adalah segala
dipertimbangkan untuk menentukan jalur karir, sesuatu yang ada di lingkungan pekerja yang
tujuan karir dan pengembangan karir yang dapat dapat mempengaruhi dirinya dalam
dapat ditempuh oleh pegawai menurut Siagian menjalankan tugas yang dibebankan.
(2007: 215) yaitu: Perlakuan yang adil hanya Lingkungan kerja dalam suatu organisasi
bisa terwujud jika kriteria promosi didasarkan mempunyai peranan penting untuk kelancaran
pada pertimbanganpertimbangan yang proses produksi karena lingkungan kerja yang
obyektif, rasional, dan diketahui secara langsung baik tidak hanya dapat memuaskan karyawan
di kalangan pegawai, Kepedulian atasan dalam melaksanakan tugas, tetapi juga
langsung pegawai pada umumnya berpengaruh dalam meningkatkan kinerja
mendambakan keterlibatan atasan langsung karyawan.
dalam perencanaan karier masing-masing. Salah Menurut Artoyo dalam (Sariyathi, 2007:
satu bentuk kepedulian itu adalah memberikan 66) lingkungan kerja dalam suatu organisasi
umpan balik kepada pegawai tentang sangat penting untuk diperhatikan oleh
pelaksanaan tugas masing-masing sehingga para pimpinan organisasi karena lingkungan kerja
pegawai mengetahui potensi yang perlu mempunyai pengaruh langsung terhadap
dikembangkan dan kelemahan yang perlu karyawan yang bekerja. Lingkungan kerja yang
diatasi. Pada gilirannya umpan balik itu memuaskan karyawan akan dapat meningkatkan
merupakan bahan penting bagi pegawai kinerja karyawan dan sebaliknya lingkungan
mengenai langkah apa yang perlu diambil agar kerja yang sangat tidak memuaskan dapat
kemungkinan untuk dipromosikan menjadi mengurangi kinerja karyawan.
besar, Informasi tentang berbagai peluang Lingkungan kerja merupakan keadaan
promosi sekitar tempat kerja secara fisik maupun non fisik
Pegawai umumnya mengharapkan dapat yang dapat membedakan kesan menyenangkan,
memiliki akses kepada informasi mengenai mengamankan, menentramkan, dan kesan
berbagai peluang untuk dipromosikan, akses ini kerasan atau betah bekerja dan lain sebagainya,
penting terutama bila lowongan pekerjaan yang sedangkan menurut Robbins (2001:15)
tersedia diisi melalui proses seleksi internal lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada di

4
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi tingkat mana seseorang karyawan memihak
dirinya, dalam menjalankan tugas-tugas yang pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-
dibebankan. tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan
Nitisemito (2002: 183) dalam organisasi itu. Komitmen organisasi yang
mendefinisikan lingkungan kerja fisik adalah tinggi berarti terdapat kepemihakan kepada
segala sesuatu yang ada di sekitar para organisasi yang tinggi pula. Komitmen sebagai
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya prediktor kinerja seseorang merupakan prediktor
dalam menjalankan tugas-tugas yang yang lebih baik dan bersifat global, dan bertahan
dibebankan, misalnya penerangan, suhu dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan
udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, daripada kepuasan kerja semata.
musik dan lain-lain. Komitmen organisasi yang tinggi sangat
Menurut Nitisemito (2002: 185) faktor- diperlukan dalam sebuah organisasi, karena
faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai tercipta komitmen yang tinggi akan
berikut : Pewarnaan, penerangan, udara, suara mempengaruhi situasi kerja yang profesional.
bising, ruang gerak, keamanan dan kebersihan. Berbicara mengenai komitmen organisasi tidak
Menurut Jewell dan Siegall (1998: 518) bisa dilepaskan dari sebuah istilah loyalitas yang
komitmen organisasi adalah suatu keadaan atau sering mengikuti kata komitmen. Pemahaman
derajat sejauh mana seseorang pegawai demikian membuat istilah loyalitas dan
memihak pada suatu organisasi tertentu dengan komitmen mengandung makna yang berbeda.
tujuan-tujuan serta memelihara keanggotaan Loyalitas disini secara sempit diartikan sebagai
dalam organisasi itu, sedangkan Mutiara (2004: seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam
135) komitmen organisasi adalah suatu organisasi atau sejauh mana pegawai
menggambarkan sebagai kecenderungan untuk tunduk pada perintah atasan tanpa melihat
terikat dalam garis kegiatan yang konsisten kualitas kontribusi terhadap organisasi. Muncul
karena menganggap adanya biaya pelaksanaan suatu fenomena di Indonesia bahwa seorang
kegiatan yang lain. pegawai akan dinilai loyal, bilamana tunduk
Meyer et. al. dalam Harif (2001: 341) pada atasan walaupun bukan dalam konteks
mengemukakan tiga komponen tentang hubungan kerja (Mutiara, 2004: 134).
komitmen organisasi: Menurut Bandura dalam Kustini dan
a. Affective commitment, terjadi Fendy (2004: 45) keyakinan diri (self efficacy)
apabila pegawai ingin menjadi bagian dari adalah kepercayaan seseorang bahwa pegawai
organisasi karena adanya ikatan emosional dapat menjalankan sebuah tugas pada sebuah
(emotional attachment), jadi karena pegawai tingkat tertentu dan salah satu dari faktor yang
menginginkan. mempengaruhi aktivitas pribadi terhadap
b. Continuance commitment, muncul pencapaian tugas. Menurut Noe dalam Kustini
apabila pegawai tetap bertahan pada suatu dan Fendy (2004: 45) keyakinan diri (self
organisasi karena membutuhkan gaji dan efficacy) adalah tingkat kemampuan seseorang
keuntungan-keuntungan lain yang memiliki keyakinan dalam melaksanakan
c. Normative comitmen, timbul dari tugas.
nilai-nilai diri pegawai. Pegawai bertahan Penelitian yang berkaitan dengan
menjadi anggota organisasi karena ada keyakinan diri secara umum melalui
kesadaran bahwa berkomitmen terhadap kepercayaan diri yang harus dimiliki dalam
organisasi merupakan hal yang memang melaksanakan pekerjaan sebagai manifestasi
seharusnya dilakukan, jadi karena dia merasa dari tantangan situasi yang besar dan alamiah,
berkewajiban (ought to). meskipun demikian umumnya terdapat
Berdasarkan uraian yang telah perbedaan hasil sebagai prediktor, contoh
dikemukakan dan pendapat berbagai ahli antara aktivitas yang sama bentuk dari keahlian yang
lain Jewell dan Siegall (1998: 518) dan Mutiara dimiliki (perilaku, kognitif dan afektif) dan
(2004: 135) dapat dikatakan bahwa yang aspek kualitatif pada situasi (Kustini dan Fendy,
dimaksud komitmen organisasi adalah 2004: 41).
kecenderungan untuk terikat dalam garis Tingkat keyakinan diri dapat dicapai
kegiatan yang konsisten. melalui interaksi manusia dan kognisi mental,
Robbins (2001: 186) berpendapat merupakan fokus yang dapat dipercaya
bahwa komitmen organisasi adalah sampai menghasilkan transfer positif dan transfer

5
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

keterampilan terhadap lingkungan kerja. Sebuah juga berusaha keras untuk mempertahankan,
kajian literatur pelatihan menunjukkan sedangkan apabila kebutuhan pegawai tidak
keyakinan diri memiliki sebuah efek positif terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan, tidak
terhadap pemeliharaan keahlian (Kustini dan bergairah untuk bekerja dan komitmen terhadap
Fendy, 2004: 41). organisasi akan menurun, melihat keberadaan
Bandura dalam Kustini dan Fendy pegawai maka pimpinan harus memperhatikan
(2004: 42) menggambarkan empat sumber pegawai dan mampu menciptakan suasana yang
informasi yang mengarah ke keyakinan diri mendorong kepuasan kerja pegawai.
yaitu: Penguasaan aktif, pengalaman, persuasi Usaha-usaha ke arah pembinaan
dan pembangkit fisiologis. peningkatan kinerja pegawai merupakan suatu
Pengembangan karir yang semakin baik unsur penting yang perlu dibina dalam
menyebabkan pegawai akan merasa puas organisasi karena akan memberikan pengaruh
sehingga membuat pegawai bekerja secara kepada suasana kantor. Keyakinan diri (self
optimal, tetapi apabila pengembangan karir efficacy) pada setiap pegawai perlu ditingkatkan
pegawai tidak semakin baik maka pegawai dalam menjaga kelangsungan dan menjamin
merasa tidak puas dalam melaksanakan adanya suasana ketenangan dalam bekerja
pekerjaan. Kepuasan kerja yaitu perasaan sehingga dampak negatif yang dapat
bangga atas pekerjaan sebagai hasil penilaian menurunkan kepuasan kerja pegawai Hotel
sendiri terhadap keberhasilan melaksanakan Sahid JAYA Solo dapat diminimalisir. Tuntutan
tugas pekerjaan dan secara keseluruhan dapat tugas yang dihadapi oleh pegawai yang
memuaskan kebutuhan. Pegawai akan merasa disebabkan oleh tuntutan peningkatan pelayanan
senang atau puas bila keinginan terpenuhi dan terhadap tamu yang berlebihan dapat
sebaliknya merasa tidak senang atau tidak puas menyebabkan semakin menurun keyakinan diri
bila keinginan tidak terpenuhi. pegawai untuk menyelesaikan tugas secara
Pegawai yang mempunyai cita-cita karir maksimal sehingga apabila tidak diantisipasi
yang tinggi akan cenderung berkeinginan kuat dengan baik maka keyakinan diri yang menurun
menggunakan kemampuan untuk meningkatkan dapat berdampak negatif pada pengaruh
kecakapan dalam pekerjaan yang digelutinya. pengembangan karir, lingkungan kerja dan
Kesempatan untuk mencapai karir yang komitmen organisasi pegawai terhadap
diberikan dalam bekerja merupakan cita-cita. kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid JAYA Solo
Jika pegawai itu memperolehnya, maka akan
merasa puas dalam bekerja. METODE PENELITIAN
Lingkungan kerja di dalam organisasi Metode penelitian ini adalah penelitian
yang semakin dinamis mengalami kuantitatif dengan design penelitian survey
perkembangan yang menghasilkan implikasi menggunakan beberapa variabel sebagai pusat
luas terhadap organisasi. Lingkungan yang pengkajian data yang berkaitan dengan
dimaksud dapat berupa lingkungan internal dan pengaruh pengembangan karir, lingkungan kerja
eksternal organisasi. Lingkungan internal dan komitmen organisasi terhadap kepuasan
organisasi tidak saja meliputi kondisi fisik yang kerja pegawai Hotel Sahid JAYA Solo dengan
sifatnya kasat mata seperti kondisi ruang kerja, keyakinan diri sebagai variabel pemoderasi yang
ruang ventilasi dan kondisi fisik gedung, dilakukan dengan melalui penyebaran kuisoner
melainkan hal-hal yang tidak secara eksplisit yang diambil dan oleh penulis dijadikan sebagai
terlihat akan tetapi juga mempengaruhi kondisi bahan analisa dan pembahasan penelitian.
lingkungan internal seperti kebiasaan-kebiasaan Variabel dalam penelitian ini
pegawai, perilaku organisasi dan intensitas menggunakan variable bebas (independent)
pertemuan. Kondisi internal dan eksternal yang meliputi pengembangan karir, lingkungan
organisasi senantiasa berubah dan berkembang kerja dan komitmen organisasi variable terikat
sehingga menuntut sebuah pembelajaran yang (dependen) yaitu kepuasan kerja serta variable
sesuai agar permasalahan-permasalahan yang pemoderasi yaitu keyakinan diri.
berdampak pada penurunan kepuasan kerja Teknik pengambilan sample dengan
pegawai dapat diantisipasi. metode sensus dimana seluruh populasi
Pegawai yang merasa puas, maka dijadikan responden dengan pertimbangan
pegawai memiliki komitmen yang kuat tidak bahwa jumlah pegawai yang ada, diambil yang
akan mau untuk meninggalkan pekerjaan dan benar-benar sudah menjadi pegawai tetap yang

6
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

sudah bekerja diatas 15 tahun dan statusnya pegawai Hotel Sahid JAYA yang paling banyak
bukan pegawai kontrak, casual maupun daily adalah berusia 30 39 tahun.
worker. Dengan jumlah keseluruhan hanya 39 2. Identitas responden berdasarkan jenis
orang. kelamin
Dasarnya menurut Arikunto (1998 :
120) Subyek kurangnya dari 100, lebih baik Tabel IV.2
diambil semua sehingga penelitiannya Identitas Responden Berdasarkan Jenis
merupakan penelitian total populasi, sedangkan Kelamin
apabila jumlah subyeknya lebih dari 100 dapat
Jenis kelamin Keterangan
diambil antara 10 15% atau 20 25% atau
lebih sesuai dengan kemampuan peneliti. Jumlah Persentase
Teknik analisa data yang dilakukan Laki-laki 22 56,41%
meliputi pengujian kualitas data, pengajuan Perempuan 17 43,59%
asumsi klasik, Analisis regresi berganda dengan Jumlah 39 100%
uji interaktif (moderating regression analysis) Sumber: Data primer diolah, 2014
dan pengujian hipotesis dengan tujuan untuk
mengetahui besarnya pengaruh antara Tabel IV.2 terlihat bahwa responden
pengembangan karir, lingkungan kerja dan pegawai The Sunan Hotel Solo yang berjenis
komitmen organisasi sebagai variabel kelamin laki-laki berjumlah 22 responden
independen dengan variabel kepuasan kerja (56,41%) dan perempuan berjumlah 17
sebagai variabel dependen dan keyakinan diri responden (43,59%). Hasil data identitas
sebagai variabel moderating. responden berdasarkan jenis kelamin ini
menunjukkan bahwa pegawai The Sunan Hotel
HASIL DAN PEMBAHASAN Solo paling banyak berjenis kelamin laki-laki.
3. Identitas responden berdasarkan
Berdasarkan hasil kuisoner yang didapat pendidikan
, dilakukan analisa data sebagai berikut : Tabel IV.3
Gambaran Umum Responden Identitas Responden Berdasarkan
Pendidikan
1. Identitas responden berdasarkan usia
Pendidikan Keterangan
Tabel IV.1 Jumlah Persentase
Usia Keterangan SMA 8 20,51%
Jumlah Persentase DIPLOMA 17 43,59%
< 20 tahun - - S1 12 30,77%
20 29 tahun 15 38,46% S2 2 5,13%
30 39 tahun 18 46,15% Jumlah 39 100%
40 49 tahun 5 12,83% Sumber: Data primer diolah, 2014
50 tahun 1 2,56%
Tabel IV.3 terlihat bahwa responden
Jumlah 39 100%
pegawai The Sunan Hotel Solo yang memiliki
Sumber: Data primer diolah, 2014 pendidikan SMA berjumlah 8 responden
(20,51%); DIPLOMA berjumlah 17 responden
Tabel IV.1 terlihat bahwa responden (43,59%); S1 berjumlah 12 responden (30,77%)
pegawai The Sunan Hotel Solo yang berusia dan S2 berjumlah 2 responden (5,13%). Hasil
kurang dari 20 tahun tidak ada; berusia 20 29 data identitas responden berdasarkan pendidikan
tahun berjumlah 15 responden (38,46%); ini menunjukkan bahwa pegawai Hotel Sahid
berusia 30 39 tahun berjumlah 18 responden JAYA Solo memiliki pendidikan DIPLOMA.
(46,15%); berusia 40 49 tahun berjumlah 5
responden (12,83%) dan berusia lebih dari atau
sama dengan 50 tahun berjumlah 1 responden
(2,56%). Hasil data identitas responden
berdasarkan usia ini menunjukkan bahwa

46
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Pengujian Kualitas Data Tabel IV.6


1. Uji Instrumen Penelitian Item rhitung rtabel Keterangan
a. Uji Validitas Pertanyaan
X3_1 0,801 0,308 Valid
1) Validitas item pertanyaan untuk variabel X3_2 0,322 0,308 Valid
pengembangan karir X3_3 0,474 0,308 Valid
X3_4 0,731 0,308 Valid
Tabel IV.4 X3_5 0,693 0,308 Valid
Item rhitung rtabel Keterangan Sumber : Data primer diolah, 2014
Pertanyaan
X1_1 0,711 0,308 Valid Korelasi item-item pertanyaan terhadap
X1_2 0,833 0,308 Valid variabel yang mempunyai nilai rhitung lebih besar
X1_3 0,699 0,308 Valid dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
X1_4 0,669 0,308 Valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.6 di
X1_5 0,697 0,308 Valid atas menunjukkan bahwa semua item
X1_6 0,789 0,308 Valid pertanyaan mempunyai rhitung lebih besar dari
Sumber : Data primer diolah, 2014 rtabel sehingga semua item pertanyaan valid
dalam menjelaskan variabel komitmen
Korelasi item-item pertanyaan terhadap organisasi.
variabel yang mempunyai nilai rhitung lebih besar 4) Validitas item pertanyaan untuk variabel
dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid keyakinan diri
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.4 Tabel IV.7
diatas menunjukkan bahwa semua item Item rhitung rtabel Keterangan
pertanyaan mempunyai rhitung lebih besar dari Pertanyaan
rtabel sehingga semua item pertanyaan valid M_1 0,565 0,308 Valid
dalam menjelaskan variabel pengembangan M_2 0,374 0,308 Valid
karir.
M_3 0,424 0,308 Valid
M_4 0,629 0,308 Valid
2) Validitas item pertanyaan untuk variabel
lingkungan kerja M_5 0,619 0,308 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2014
Tabel IV.5
Item rhitung rtabel Keterangan Korelasi item-item pertanyaan terhadap
Pertanyaan variabel yang mempunyai nilai rhitung lebih besar
X2_1 0,493 0,308 Valid dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
X2_2 0,554 0,308 Valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.7 di
X2_3 0,311 0,308 Valid atas menunjukkan bahwa semua item
X2_4 0,770 0,308 Valid pertanyaan mempunyai rhitung lebih besar dari
X2_5 0,793 0,308 Valid rtabel sehingga semua item pertanyaan valid
Sumber : Data primer diolah, 2014 dalam menjelaskan variabel keyakinan diri.

Korelasi item-item pertanyaan terhadap 5) Validitas item pertanyaan untuk variabel


variabel yang mempunyai nilai rhitung lebih besar kepuasan kerja
dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid Tabel IV.8
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.5 di Item rhitung rtabel Keterangan
atas menunjukkan bahwa semua item Pertanyaan
pertanyaan mempunyai rhitung lebih besar dari Y_1 0,633 0,308 Valid
rtabel sehingga semua item pertanyaan valid Y_2 0,656 0,308 Valid
dalam menjelaskan variabel lingkungan kerja. Y_3 0,587 0,308 Valid
Y_4 0,706 0,308 Valid
3) Validitas item pertanyaan untuk variabel Y_5 0,492 0,308 Valid
komitmen organisasi Y_6 0,662 0,308 Valid
Y_7 0,516 0,308 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2014

8
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Korelasi item-item pertanyaan terhadap Hasil uji multikolinieritas diatas diketahui


variabel yang mempunyai nilai rhitung lebih besar besarnya VIF masing-masing variabel lebih
dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.8 di terdapat multikolinieritas.
atas menunjukkan bahwa semua item
pertanyaan mempunyai rhitung lebih besar dari c. Uji Heteroskedastisitas
rtabel sehingga semua item pertanyaan valid
dalam menjelaskan variabel kepuasan kerja. Gambar IV.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
b. Uji Reliabilitas Scatterplot
Tabel IV.9
Hasil Uji Reliabilitas Dependent Variable: Kepuasan

Regression Studentized Residual


2

-1

-2

-2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan Dari grafik scatterplots di atas terlihat titik-
bahwa koefisien (r) alpha hitung seluruh titik menyebar secara acak (random) baik diatas
variabel lebih besar dibandingkan dengan maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal
kriteria yang dipersyaratkan atau nilai kritis ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada
(role of tumb) sebesar 0,6, yaitu masing-masing heteroskedastisitas pada model regresi.
sebesar 0,900; 0,848; 0,807 dan 0,752 dan 0,849
> 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa butir- d. Uji Autokorelasi
butir pertanyaan seluruh variabel dalam keadaan Tabel IV.11
reliabel. Hasil Uji Autokorelasi
b
4. Uji Asumsi Klasik Model Summary
a. Uji Normalitas Data AdjustedStd. Error of Durbin-
Gambar IV.1 Model R R SquareR Squarethe Estimate Watson
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
1 .993a .986 .984 .401 2.051
Dependent Variable: Kepuasan
a.Predictors: (Constant), Keyakinan, Karir, Lingkungan Kerja, Komitmen
1.0 b.Dependent Variable: Kepuasan
0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4 Tabel IV.11 dapat dilihat nilai Durbin


0.2
Watson sebesar 2,051 akan dibandingkan
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6
Observed Cum Prob
0.8 1.0 dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat
kepercayaan 5%, jumlah sampel 40 dan jumlah
Dari gambar normal probability plots diatas variabel bebas 4, maka di tabel Durbin Watson
terlihat titik-titik menyebar berhimpit di sekitar akan di dapat nilai dL 1,273 dan dU 1,722. Nilai
garis diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa DW 2,051 terletak di antara dU dan 4 - dU atau
residual terdistribusi secara normal. 1,722 < 2,051 < 2,278 maka diterima. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
b. Uji Multikolinieritas autokorelasi pada model regresi
Tabel IV.10
Hasil Uji Multikolinieritas 5. Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Model 1
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.873 .793 2.361 .024
Karir -.079 .025 -.072 -3.168 .003 .827 1.209
Lingkungan Kerja
.729 .046 .741 15.730 .000 .191 5.245
Komitmen .292 .096 .221 3.029 .005 .791 2.642
Keyakinan .080 .068 .059 1.185 .244 .169 5.916
a.Dependent Variable: Kepuasan
9
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

1) Persamaan Regresi Linier Berganda


Model 1 a) t hitung pengembangan karir
Hasil t hitung pengembangan karir sebesar
Tabel IV.12 -3,168 dengan nilai signifikansi sebesar
Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 0,003 < (0,05) maka pengembangan karir
berpengaruh negatif dan signifikan
a
Coefficients
terhadap keyakinan diri pegawai Hotel
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Sahid JAYA Solo.
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.873 .793 2.361 .024 b) t hitung lingkungan kerja
Karir -.079
Lingkungan Kerja .729
.025
.046
-.072 -3.168
.741 15.730
.003
.000
.827
.191
1.209
5.245
Hasil t hitung lingkungan kerja sebesar
Komitmen
Keyakinan
.292 .096 .221 3.029 .005 .791 2.642 15,730 dengan nilai signifikansi sebesar
.080 .068 .059 1.185 .244 .169 5.916
a.Dependent Variable: Kepuasan 0,000 < (0,05) maka lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Adapun persamaan regresi linier berganda keyakinan diri pegawai Hotel Sahid JAYA
model 1 adalah: Solo.
Y = 1,873 - 0,072X1 + 0,741X2 + 0,221X3 + 0,059X4 + c) t hitung komitmen organisasi
(0,024)** (0,003)*** (0,000)*** (0,005)*** (0,244)
Hasil t hitung komitmen organisasi sebesar
Keterangan:
3,029 dengan nilai signifikansi sebesar
a) Koefisien regresi pengembangan karir 0,005 < (0,05) maka komitmen
organisasi berpengaruh positif dan
sebesar - 0,072 dan nilai signifikansi <
signifikan terhadap keyakinan diri pegawai
(0,05) maka pengembangan karir
Hotel Sahid JAYA Solo.
berpengaruh negatif dan signifikan
d) t hitung keyakinan diri
terhadap keyakinan diri pegawai Hotel
Hasil t hitung keyakinan diri sebesar 1,185
Sahid JAYA Solo.
b) Koefisien regresi lingkungan kerja dengan nilai signifikansi sebesar 0,244 >
(0,05) maka keyakinan diri berpengaruh
sebesar 0,741 dan nilai signifikansi <
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja
(0,05) maka lingkungan kerja
pegawai Hotel Sahid JAYA Solo.
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keyakinan diri pegawai Hotel
3) Uji F Model 1
Sahid JAYA Solo.
Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk
c) Koefisien regresi komitmen organisasi
mengetahui pengaruh pengembangan karir,
sebesar 0,221 dan nilai signifikansi < lingkungan kerja, komitmen organisasi dan
(0,05) maka komitmen organisasi keyakinan diri secara bersama-sama terhadap
berpengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja pegawai . Hasil uji F
terhadap keyakinan diri pegawai Hotel menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar
Sahid JAYA Solo. 582,764 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
d) Koefisien regresi keyakinan diri sebesar lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka
0,059 dan nilai signifikansi > (0,05) pengembangan karir, lingkungan kerja,
maka keyakinan diri berpengaruh tidak komitmen organisasi dan keyakinan diri secara
signifikan terhadap kepuasan kerja bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
pegawai Hotel Sahid JAYA Solo. kepuasan kerja pegawai The Sunan Hotel Solo.
2) Uji t Model 1 4) Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted
Tabel IV.13 R2) Model 1
Hasil Uji t Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan
bahwa angka Adjusted R Square sebesar 0,984
yang dalam hal ini berarti variabilitas variabel
kepuasan kerja pegawai dapat dijelaskan oleh
variabilitas variabel pengembangan karir,
lingkungan kerja, komitmen organisasi dan
keyakinan diri sebesar 98,4%, sedangkan
sisanya 1,6% dijelaskan oleh variabel lainnya
yang tidak dimasukkan dalam model regresi

10
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

misalnya kepemimpinan, komunikasi dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja


kompensasi. pegawai Sahid JAYA Solo.
f) Koefisien regresi interaksi lingkungan
b. Analisis Regresi Linier Berganda Model 2 kerja dengan keyakinan diri (M2) sebesar
1) Persamaan Regresi Linier Berganda 0,426 dan nilai signifikansi > (0,05)
Model 2 maka interaksi lingkungan kerja dengan
Tabel IV.14 keyakinan diri (M2) berpengaruh tidak
Analisis Regresi Linier Berganda Model 2 signifikan terhadap kepuasan kerja
Coefficientsa pegawai Hotel Sahid JAYA Solo.
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
g) Koefisien regresi interaksi komitmen
Model B Std. Error Beta t Sig. organisasi dengan keyakinan diri (M3)
1 (Constant) 3.192 7.498 .426 .673
Karir -.096 .263 -.087 -.365 .717 sebesar - 0,385 dan nilai signifikansi >
Lingkungan Kerja .516 .459 .524 1.123 .270
Komitmen .541 .520 .411 1.040 .306 (0,05) maka interaksi komitmen
Keyakinan .016 .428 .012 .038 .970
Moderat 1 .001 .014 .023 .063 .950
organisasi dengan keyakinan diri (M3)
Moderat 2
Moderat 3
.012
-.014
.025
.029
.426
-.385
.471
-.481
.641
.634
berpengaruh tidak signifikan terhadap
a. Dependent Variable: Kepuasan kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid
JAYA Solo.
Adapun persamaan regresi linier berganda
model 2 adalah: 2) Uji t Model 2
Y = 3,192 - 0,087X1 + 0,524X2 + 0,411X3 + 0,012M + 0,023M1 +
0,426M2 - 0,385M3 +
Hasil uji t selengkapnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
(0,673) (0,717) (0,270) (0,306) (0,970) (0,950) Tabel IV.15
(0,641) (0,634)

Keterangan:
a) Koefisien regresi pengembangan karir
sebesar - 0,087 dan nilai signifikansi >
(0,05) maka pengembangan karir
berpengaruh tidak signifikan terhadap
keyakinan diri pegawai Hotel Sahid
JAYA Solo.
b) Koefisien regresi lingkungan kerja
sebesar 0,524 dan nilai signifikansi >
(0,05) maka lingkungan kerja a) t hitung pengembangan karir
berpengaruh tidak signifikan terhadap Hasil t hitung pengembangan karir
keyakinan diri pegawai Hotel Sahid sebesar -0,087 dengan nilai signifikansi
JAYA Solo.
sebesar 0,717 > (0,05) maka
c) Koefisien regresi komitmen organisasi
pengembangan karir tidak berpengaruh
sebesar 0,411 dan nilai signifikansi > signifikan terhadap keyakinan diri
(0,05) maka komitmen organisasi pegawai Hotel Sahid JAYA Solo.
berpengaruh tidak signifikan terhadap
b) t hitung lingkungan kerja
keyakinan diri pegawai Hotel Sahid Hasil t hitung lingkungan kerja sebesar
JAYA Solo. 0,524 dengan nilai signifikansi sebesar
d) Koefisien regresi keyakinan diri sebesar
0,270 > (0,05) maka lingkungan kerja
0,12 dan nilai signifikansi > (0,05) tidak berpengaruh signifikan terhadap
maka keyakinan diri berpengaruh tidak keyakinan diri pegawai Hotel Sahid
signifikan terhadap kepuasan kerja JAYA Solo.
pegawai Hotel Sahid JAYA Solo.
c) t hitung komitmen organisasi
e) Koefisien regresi interaksi pengembangan Hasil t hitung komitmen organisasi
karir dengan keyakinan diri (M1) sebesar sebesar 0,411 dengan nilai signifikansi
0,023 dan nilai signifikansi > (0,05) sebesar 0,306 > (0,05) maka komitmen
maka interaksi pengembangan karir organisasi tidak berpengaruh signifikan
dengan keyakinan diri (M1) berpengaruh terhadap keyakinan diri pegawai Hotel
Sahid JAYA Solo.

11
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

d) t hitung keyakinan diri komitmen organisasi dengan keyakinan diri


Hasil t hitung keyakinan diri sebesar secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja
0,012 dengan nilai signifikansi sebesar pegawai . Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai
0,970 > (0,05) maka keyakinan diri F hitung sebesar 306,254 dengan nilai
tidak berpengaruh signifikan terhadap signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf
kepuasan kerja pegawai The Sunan Hotel signifikansi 0,05 maka pengembangan karir,
Solo. lingkungan kerja, komitmen organisasi,
e) t hitung interaksi pengembangan karir keyakinan diri, interaksi pengembangan karir
dengan keyakinan diri dengan keyakinan diri, interaksi lingkungan
Hasil t hitung interaksi pengembangan kerja dengan keyakinan diri dan interaksi
karir dengan keyakinan diri (moderat 1) komitmen organisasi dengan keyakinan diri
sebesar 0,023 dengan nilai signifikansi secara bersama-sama berpengaruh signifikan
sebesar 0,950 > (0,05) maka interaksi terhadap kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid
pengembangan karir dengan keyakinan JAYA Solo.
diri tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai yang berarti 4) Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted
keyakinan diri tidak mampu memoderasi R2) model 2
pengaruh pengembangan karir terhadap Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan
kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid bahwa angka Adjusted R Square sebesar 0,983
JAYA Solo. yang dalam hal ini berarti variabilitas variabel
f) t hitung lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pegawai dapat dijelaskan oleh
keyakinan diri variabilitas variabel pengembangan karir,
Hasil t hitung interaksi lingkungan kerja lingkungan kerja, komitmen organisasi,
dengan keyakinan diri (moderat 2) keyakinan diri, interaksi pengembangan karir
sebesar 0,426 dengan nilai signifikansi dengan keyakinan diri, interaksi lingkungan
sebesar 0,641 > (0,05) maka interaksi kerja dengan keyakinan diri dan interaksi
lingkungan kerja dengan keyakinan diri komitmen organisasi dengan keyakinan diri
tidak berpengaruh signifikan terhadap sebesar 98,3%, sedangkan sisanya 1,7%
kepuasan kerja pegawai yang berarti dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
keyakinan diri tidak mampu memoderasi dimasukkan dalam model regresi misalnya
pengaruh lingkungan kerja terhadap kepemimpinan, komunikasi dan kompensasi.
kepuasan kerja pegawai Sahid JAYA Berdasarkan pengujian diatas dapat
Solo. dinterprestasikan dengan pengujian hipotesis
g) t hitung komitmen organisasi dengan sebagai berikut :
keyakinan diri
Hasil t hitung interaksi komitmen Pengaruh pengembangan karir terhadap
organisasi dengan keyakinan diri kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid JAYA
(moderat 3) sebesar -0,385 dengan nilai Solo
signifikansi sebesar 0,634 > (0,05) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
maka interaksi komitmen organisasi pengembangan karir berpengaruh negatif dan
dengan keyakinan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai ,
signifikan terhadap kepuasan kerja yang berarti bahwa semakin meningkat
pegawai yang berarti keyakinan diri tidak pengembangan karir yang ada selama ini maka
mampu memoderasi pengaruh lingkungan menyebabkan kepuasan kerja pegawai Hotel
kerja terhadap kepuasan kerja pegawai Sahid JAYA Solo semakin menurun. Hasil ini
Sahid JAYA Solo. mengindikasikan bahwa semakin besar
kesempatan pengembangan karir pegawai justru
3) Uji F Model 2 pegawai bekerja tidak optimal karena umumnya
Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk pengembangan karir lebih kepada pemindahan
mengetahui pengaruh pengembangan karir, tugas ke wilayah yang lebih jauh dari tempat
lingkungan kerja, komitmen organisasi, tinggal atau domisili pegawai yang umumnya
keyakinan diri, interaksi pengembangan karir berada di wilayah colomadu, sedangkan disisi
dengan keyakinan diri, interaksi lingkungan lain peningkatan karir tidak diikuti peningkatan
kerja dengan keyakinan diri dan interaksi gaji yang tinggi sehingga peningkatan

12
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

pengembangan karir akan menyebabkan untuk memajukan kantor Hotel Sahid JAYA
kepuasan kerja pegawai semakin menurun. Solo.
Untuk itu semakin tinggi karir seorang pegawai
sebaiknya instansi dapat memberikan fasilitas- Keyakinan diri (self efficacy) memoderasi
fasilitas yang dapat menunjang tugas pegawai pengaruh pengembangan karir terhadap
secara profesional. kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid JAYA
Solo
Pengaruh lingkungan kerja terhadap Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepuasan kerja pegawai Sahid JAYA Solo variabel keyakinan diri tidak dapat memoderasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pengembangan karir terhadap
lingkungan kerja berpengaruh positif dan kepuasan kerja pegawai, yang berarti bahwa
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai , keyakinan diri tidak mampu memperkuat
yang berarti bahwa semakin meningkat pengaruh pengembangan karir terhadap
lingkungan kerja yang ada selama ini maka kepuasan kerja pegawai. Hasil ini
menyebabkan kepuasan kerja pegawai semakin mengindikasikan bahwa pengaruh
meningkat. Hasil ini mengindikasikan bahwa pengembangan karir terhadap kepuasan kerja
semakin rapi ruang kerja yang ada , ruang pegawai tidak diperkuat oleh adanya keyakinan
ventilasi yang ada berfungsi dengan baik, diri yang dimiliki oleh pegawai, oleh karena itu
pegawai mendapat jaminan keselamatan kerja apabila keyakinan diri pegawai semakin
dalam melaksanakan pekerjaan, kerjasama antar meningkat berupa keyakinan pegawai terhadap
pegawai berjalan harmonis, fasilitas yang ada pekerjaan yang dilakukan, bekerja secara
semakin lengkap dan hubungan pegawai dengan efektif, dengan penuh kejujuran dan komunikasi
atasan berjalan harmonis maka kepuasan kerja berjalan lancar maka tidak akan berdampak pada
pegawai semakin meningkat karena dengan pengaruh pengembangan karir terhadap
lingkungan kerja yang nyaman dapat kepuasan kerja pegawai karena tanpa adanya
melaksanakan kerja dengan senang sehingga keyakinan diri pegawai sekalipun dengan
dapat menimbulkan kepuasan dalam memberikan kesempatan pengembangan karir
melaksanakan pekerjaan. Untuk itu diperlukan bagi pegawai dapat meningkatkan kepuasan
ruang kerja yang rapi, pegawai Hotel Sahid kerja pegawai Hotel Sahid JAYA Solo.
JAYA Solo mendapat jaminan penghargaan
yang memadai dan menjalin silaturahmi melalui Keyakinan diri (self efficacy) memoderasi
berbagai acara. pengaruh lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid JAYA
Pengaruh komitmen organisasi terhadap Solo
kepuasan kerja pegawai Sahid JAYA Solo Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keyakinan diri tidak dapat memoderasi
komitmen organisasi berpengaruh positif dan pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, kerja pegawai. Hasil ini mengindikasikan bahwa
yang berarti bahwa semakin meningkat keyakinan diri tidak mampu memperkuat
komitmen organisasi yang ada selama ini maka pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan
menyebabkan kepuasan kerja pegawai semakin kerja pegawai , yang berarti bahwa pengaruh
meningkat. Hasil ini mengindikasikan semakin lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
terbiasa pegawai dengan pekerjaan yang ada pegawai tidak diperkuat oleh adanya keyakinan
saat ini, kebanggaan yang tinggi pada diri yang dimiliki oleh pegawai, oleh karena itu
organisasi, nilai-nilai diri sesuai dengan nilai- apabila keyakinan diri pegawai semakin
nilai yang ada pada organisasi dan organisasi meningkat berupa keyakinan pegawai terhadap
adalah tempat terbaik untuk bekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan, bekerja secara
menyebabkan kepuasan kerja meningkat karena efektif, dengan penuh kejujuran dan komunikasi
kebanggaan pada organisasi dapat menimbulkan berjalan lancar maka tidak akan berdampak pada
kepuasan pada diri pegawai sehingga pegawai pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan
berusaha semaksimal mungkin untuk kerja pegawai karena lingkungan kerja yang
mensukseskan tujuan organisasi. Untuk itu berjalan baik dengan suasana kerja nyaman
diperlukan komitmen yang tinggi dari pegawai dapat langsung memberikan kepuasan kerja

13
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

pada pegawai tanpa harus meningkatkan terhadap kepuasan kerja pegawai Sahid
keyakinan diri pegawai Hotel Sahid JAYA Solo. JAYA Solo. (Hipotesis 4 tidak terbukti
dalam penelitian ini).
Keyakinan diri (self efficacy) memoderasi 5. Keyakinan diri (self efficacy) tidak mampu
pengaruh komitmen organisasi terhadap memoderasi pengaruh lingkungan kerja
kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid JAYA terhadap kepuasan kerja pegawai Sahid
Solo JAYA Solo. (Hipotesis 5 tidak terbukti
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini).
variabel keyakinan diri tidak dapat memoderasi 6. Keyakinan diri (self efficacy) tidak mampu
pengaruh komitmen organisasi terhadap memoderasi pengaruh komitmen organisasi
kepuasan kerja pegawai, yang berarti bahwa terhadap kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid
keyakinan diri tidak mampu memperkuat JAYA Solo. (Hipotesis 6 tidak terbukti
pengaruh komitmen organisasi terhadap dalam penelitian ini).
kepuasan kerja pegawai . Hasil ini 7. Pengembangan karir, lingkungan kerja,
mengindikasikan bahwa pengaruh komitmen komitmen organisasi dan keyakinan diri
organisasi terhadap kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan
pegawai,tidak diperkuat oleh adanya keyakinan terhadap kepuasan kerja pegawai Sahid
diri yang dimiliki oleh pegawai, oleh karena itu JAYA Solo.
apabila keyakinan diri pegawai semakin 8. Adjusted R Square sebesar 0,984 yang dalam
meningkat berupa keyakinan pegawai terhadap hal ini berarti variabilitas variabel kepuasan
pekerjaan yang dilakukan, bekerja secara kerja pegawai Hotel Sahid JAYA Solo dapat
efektif, dengan penuh kejujuran dan komunikasi dijelaskan oleh variabilitas variabel
berjalan lancar maka tidak akan berdampak pada pengembangan karir, lingkungan kerja,
pengaruh komitmen organisasi terhadap komitmen organisasi dan keyakinan diri
kepuasan kerja pegawai, karena komitmen sebesar 98,4%, sedangkan sisanya 1,6%
organisasi yang tinggi dalam melaksanakan dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
pekerjaan secara efektif, jujur dan dilakukan dimasukkan dalam model regresi misalnya
secara komunikatif baik sesama pegawai kepemimpinan, komunikasi dan kompensasi.
maupun antara pegawai dengan atasan secara
langsung akan memberikan kepuasan kerja pada
pegawai sehingga tanpa adanya keyakinan diri DAFTAR PUSTAKA
yang tinggi dari pegawai maka komitmen
organisasi dapat berpengaruh pada kepuasan Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian
kerja pegawai Hotel Sahid JAYA Solo. : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta
, Jakarta

KESIMPULAN Asad, Mohamad, 2004, Psikologi Industri,


Berdasarkan hasil analisis data, hasil Liberty, Yogyakarta.
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut
: Gomez, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen
1. Pengembangan karir berpengaruh negatif dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi,
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Yogyakarta.
Hotel Sahid JAYA Solo. (Hipotesis 1 tidak
terbukti dalam penelitian ini). Handoko Hani, 2000, Manajemen Personalia
2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan dan Sumber Daya Manusia, BPFE,
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Yogyakarta
Sahid JAYA Solo. (Hipotesis 2 terbukti
dalam penelitian ini). Hanif Amali Rivai, 2001, Pengaruh Kepuasan
3. Komitmen organisasi berpengaruh positif Gaji, Kepuasan Kerja dan Komitmen
dan signifikan terhadap kepuasan kerja Organisasi Terhadap Intensi Keluar,
pegawai Sahid JAYA Solo (Hipotesis 3 Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 3, No.
terbukti dalam penelitian ini). 1, hal. 335-352.
4. Keyakinan diri (self efficacy) tidak mampu
memoderasi pengaruh pengembangan karir

14
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Jewell, L.N, dan Marc Siegall, 1998, Psikologi Mutiara, Panggabean, 2004, Manajemen Sumber
Industri/Organisasi Modern: Hadyana Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Bogor.
Pudjaatmaka dan Meitasari, Arcan,
Jakarta. Nitisemito, Alex, 2002, Manajemen Personalia,
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Kartono, Kartini, 2006, Pemimpin dan
Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Robbins, Stephen P, 2001, Perilaku Organisasi,
Persada: Bandung PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Kustini dan Fredy Suharyadi, 2004, Analisis Sariyathi, Ni Ketut, 2007, Prestasi Kerja
Pengaruh Locus of Control, Orientasi Karyawan (Suatu Kajian Teori), Buletin
Tujuan Pembelajaran dan Lingkungan Studi Ekonomi, Vo. 12, No. 1, hal 59-68.
Kerja Terhadap Self Efficacy dan
Transfer Pelatihan, Ventura, Vol. 7, No. Siagian, P, Sondang, 2007, Manajemen Sumber
1, hal. 39-52. Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Mannulang, 2004, Manajemen Personalia,


Gadjah Mada University Pro: Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai