PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
2
Perumusan Masalah
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2016-2018) PT. Persada mengalami
penurunan revenue yang bersumber dari holding company yaitu PT. Indosat. Salah
satu penyebabnya adalah bertambahnya kompetitor di bidang usaha sejenis yang
dapat memberikan layanan lebih baik dibandingkan dengan PT. Persada. Hal ini
mengakibatkan jumlah pekerjaan outsourcing yang diberikan oleh PT. Indosat Tbk
menjadi berkurang. Selain itu, PT. Persada mengalami lost opportunity dari
customer yang berpotensi dapat memberikan revenue besar bagi perusahaan yang
disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan customer di dalam pemenuhan
tenaga kerja. Perkembangan penjualan dan keuntungan PT. Persada selama 3 tahun
terakhir dapat dilihat pada Tabel .
Tabel 1. Laporan laba (rugi) PT. Persada 2016-2018
Parameter 2016 2017 2018
Pendapatan 552.704.169.900 656.761.681.811 767.506.130.811
Beban Pokok Pendapatan 505.952.782.996 602.561.064.374 709.783.356.942
Laba (Rugi) Kotor 46.751.386.904 54.200.617.437 57.722.773.869
Beban Usaha
Beban Pemasaran 251.194.604 74.204.541 18.301.412
Beban Umum dan 24.555.603.774 28.590.210.383 31.512.781.076
Administrasi
Jumlah Beban Usaha 24.806.798.378 28.664.414.924 31.531.082.488
Laba (Rugi) Usaha 21.944.588.526 25.536.202.513 26.191.691.381
Pendapatan (Beban) lain- 5.405.196.327 878.100.911 957.534.926
lain
Penghasilan Lain-lain
Beban Lain-lain 13.486.555.216 14.013.734.993 15.055.846.736
Jumlah Pendapatan 8.081.358.889 13.135.634.082 14.098.311.810
(Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum 13.863.229.637 12.400.568.431 12.093.379.571
Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan 4.220.475.500 3.842.630.570 3.622.560.000
Pajak Kini
Jumlah Beban Pajak 4.220.475.500 3.842.630.570 3.622.560.000
Penghasilan
Laba (Rugi) Bersih 9.642.754.137 8.557.937.861 88.470.819.571
3
4
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Sumberdaya Manusia
5
6
ditetapkan.
c. Pengarahan (Directing)
Setelah perencanaan dan pengorganisasian telah ditetapkan, maka fungsi ini
adalah sebagai pelaksananya seperti menunjukkan dan memberitahukan
kesalahan karyawan, melatih memikirkan suatu perangsang, hadiah atau
sanksi kepada karyawan sesuai dengan prestasi kerja yang merekaraih.
d. Pengendalian (Controlling)
Tindakan atau aktivitas yang dilakukan manajer untuk melakukan
pengamatan, penelitian, serta penilaian dari pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi yangs sedang atau telah berjalan untuk mencapai tujuan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan (Procurement)
Merupakan usaha untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan
menurut jumlah dan mutu atau keahlian tertentu dengan cara mencari asal
sumber tenaga kerja yang dibutuhkan, melaksanakan proses seleksi dan
memanfaatkan tenaga kerja atas prinsip penyesuaian antara kebutuhan dan
penyediaan tenagakerja.
b. Pengembangan (Development)
Merupakan proses peningkatan kemampuan dan keterampilan, baik
kemampuan manajerial maupun kemampuan teknis operasional, sebab
penarikan, seleksi dan penempatan karyawan dijalankan dengan baik belum
tentu menjamin bahwa mereka dapat menjalankan pekerjaanya di tempat
yang baru dengan sebaik mungkin. Untuk itu diperlukan pengembangan
karyawan baru dengan sebaik mungkin. Untuk itu diperlukan
pengembangan karyawan baru dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kemapuannya. Biasanya ini dilakukan
melalui program pendidikan dan pelatihan karyawan.
c. Kompensasi (Compentation)
Kompensasi ini diartikan dengan pemberian imbalan atau pengahargaan
yang adil dan layak dari pihak perusahaan terhadap para karyawannya atas
prestasi yang telah diberikan oleh karyawan. Kompensasi ini dapat berupa
upah, gaji, insentif, tunjangan-tunjangan, sarana-sarana lain yang dapat
memberikan kepuasan kepadakaryawan.
d. Integrasi (Integration)
usaha mempengaruhi para karyawan sedemikian rupa sehingga segala
tindakan-tindakan mereka dapat diarahkan pada tujuan yang
menguntungkan perusahaan, pekerjaan dan rekan kerja.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Fungsi ini mempermasalahkan bagaimana memelihara para karyawan
sehingga nyaman dan mampu bekerja dengan baik di perusahaan.
Pemeliharaan karyawan yang baik akan memberikan hal yang baik, salah
satunya adalah tingkat perputaran tenaga kerja yang rendah. Dua hal ini
yang perlu diperhatikan perusahaan dalam pemeliharaan karyawan adalah
pemeliharaan kondisi fisik dan sikap karyawan.
f. Pemutusan (Separation)
Merupakan kegiatan perusahaan untuk mengembalikan tenaga kerja
kedalam masyarakat setelah membaktikan tenaganya dalam perusahaan
diantaranya dengan: pemensiunan, pemberhentian sementara,
pemberhentian dengan hormat, pemecatan, penggantian tenaga kerja.
Biasanya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena lanjut usia atau sudah
melampaui batas kerja yang diizinkan oleh perusahaan, perusahaan sudah
tidak memerlukan karyawan itu lagi, perusahaan sudah tidak puas dengan
prestasi kerja, atau karyawan mengajukan permohonan pengunduran diri
dari perusahaan.
7
8
9
10
e. Sikap : Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas
pekerjaan.
f. Disiplin waktu dan absensi : Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
Kinerja dapat menunjukan keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas. Keberhasilan tersebut
setelah dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan. Proses kinerja organisasional dipengaruhi beberapa aspek
diantaranya faktor pengetahuan, SDM, posisi strategis, struktur dan sumber daya
bukan manusia, sehingga kinerja dan SDM dalam hal ini manajemen SDM
memiliki peran yang kuat sebagai pendorong terciptanya kualitas SDM yang baik
yang dapat meningkatkan kinerja.
Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah kajian penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dapat dilihat pada Tabel 2.
11
12
Kerangka Pemikiran
PT. Persada merupakan perusahaan outsourcing bidang telekomunikasi
(penyedia jasa tenaga kerja) yang merupakan anak perusahaan PT. Indosat Tbk.
Perusahaan ini mengalami penurunan revenue selama 3 (tiga) tahun terakhir (2016-
2018). Hal ini disebabkan PT. Persada belum mampu memenuhi target suplai
tenaga kerja profesional yang diminta oleh holding company dan potential
customer. Hal tersebut diidentifikasi disebabkan oleh turunnya produktivitas
kayawan internal di dalam memberikan layanan kepada customer.
Penelitian ini diawali dengan audit kinerja Departemen SDM di dalam
mempengaruhi produktivitas karyawan PT Persada. Ada pun unit-unit departemen
yang diaudit adalah unit departemen rekrutmen, seleksi & orientasi, unit
departemen training & development, unit departemen penilaian prestasi kerja, dan
unit departemen pemutusan kerja.
Konsep mengenai audit kompetensi menurut Sedarmayanti (2003) seperti
yang dikutip oleh Ardiana (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian kinerja atau prestasi kerja adalah pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) dalam menghadapi situasi kerja menjadi
landasan dalam menilai performa empat unit Departemen SDM di PT. Persada.
Mengingat kinerja seseorang dipengaruhi oleh kompetensi, Konsep kompetensi
yang digunakan adalah Spencer & Spencer (1993) meliputi achievement orientation
(ACH), concern for order (CO), initiative (INT), information seeking (INFO),
interpersonnal understanding (IU), customer services orientation (CSO), impact
and influence (IMP), organizational awareness (OA), relationship building (RB),
developing others (DEV), directiveness (DIR), team work (TW), team leadership
(TL), analitical thinking (AT), conceptual thinking (CT), expertise (EXP), self
control (SCT), self confidence (SCF), flexibility (FLX), organizational commitment
(OC.) . Untuk menganalisis kompetensi yang dimiliki karyawan, aspek-aspek
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan akan dianalisis.
Hasil audit kompetensi Departemen SDM memerlukan tindak lanjut
formulasi strategi pengembangan SDM. Perimbangan dalam menyusun strategi
adalah perumusan asumsi strategi. Metode SAST digunakan menyusun asumsi
strategi pengembangan SDM. Langkah-langkah pengembangan SDM memerlukan
penetapan prioritas, dalam penelitian ini digunakan Analytical Hierarchy Process
(AHP).
Selengkapnya kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar 1.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Pendekatan Penelitian
15
16
Penelitian ini tardiri dari satu variabel yaitu pengaruh departemen SDM
terhadap produtivitas karyawan. Indikator dari penelitian ini ada tiga yaitu
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dan mengacu pada konsep kompetensi
Spencer & Spencer (1993). Adapun definisi operasional dari variabel dan indikator
penelitian dapat disajikan pada Tabel 4.
Information seeking Tingkat keingintahuan yang tinggi Terdiri atas 2 pertanyaan yang
dalam menggali informasi sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut
dapat merencanakan strategi SDM nantinya di ukur dengan skala
di masa depan. ordinal
Developing other Keinginan untuk mengajarkan atau Terdiri atas 3 pertanyaan yang
mendorong pengembangan atau jawaban dari pertanyaan tersebut
proses belajar karyawan nantinya di ukur dengan skala
ordinal
17
18
Team work Dorongan atau kemampuan untuk Terdiri atas 3 pertanyaan yang
bekerja sama dengan orang lain jawaban dari pertanyaan tersebut
nantinya di ukur dengan skala
ordinal
X13 (Sikap) Kesediaan bereaksi positif atau sikat di ukur dari segi
negatif terhadap objek tertentu achievement,initiatif, self
control, organizational
commitment, flexibelity.skala
yang digunakan adalah ordinal
dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 7 item
Achievement Derajat kepedulian seseorang Terdiri atas 1 pertanyaan yang
terhadap pekerjaannya sehingga ia jawaban dari pertanyaan tersebut
terdorong berusaha untuk bekerja nantinya di ukur dengan skala
dengan lebih baik atau di atas ordinal
standar
Initiative Dorongan bertindak untuk melebihi Terdiri atas 1 pertanyaan yang
yang dibutuhkan atau yang dituntut jawaban dari pertanyaan tersebut
oleh pekerjaan / lingkungan nantinya di ukur dengan skala
melakukan sesuatu tanpa menunggu ordinal
perintah lebih dahulu
Self control kemampuan menahan diri di dalam Terdiri atas 1 pertanyaan yang
menghadapi suatu persoalan yang jawaban dari pertanyaan tersebut
rumit nantinya di ukur dengan skala
ordinal
Kinerja karyawan (Y) hasil kerja baik secara kualitas Diukur dari pemenuhan target
maupun kuantitas yang dicapai oleh dan kepuasan pelanggan
seseorang dalam melaksanakan
tugas sesuai tanggung jawab yang
diberikan
Tabel 4 Definisi operasional variabel dan indikator penelitian (lanjutan)
Variabel & Sub Variabel Definisi Operasional Pengukuran
Y1 pemenuhan target tingkat capaian target kerja yang Diukur dengan menggunakan
ditentukan oleh manajemen lembar penilaian secara berkala
yang disebut dengan LP di PT
Persada dan dibuktikan dengan
adanya form penialaian yang
terdiri dari
Y2 kepuasan pelanggan kualitas pelayanan terhadap Pengisian form kepuasan
pelanggan pelanggan yang diberikan
kepada customer secara berkala
dan dicantumkan bukti pengisian
formnya
Dilihat dari sumber data yang akan dipetroleh, pengambilan data berupa
data primer dan sekunder. Sumber primer ialah sumber yang langsung memberikan
data atau informasi kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder yaitu
sumber yang tidak langsung memberikan informasi, contohnya menggunakan
pihak lain ataupun dengan dokumen-doukmen.
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Persada yang berada
di kantor pusat berjumlah 60 orang, pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini, diperoleh dari berbagai sumber dengan beberapa metode antara lain
:
a. Observasi, Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data pendukung mengenai
keadaan sesungguhnya di perusahaan.
b. Sensus, responden diminta mengisi kuisioner yang bertujuan memperoleh
atribut tingkat harapan, tingkat kinerja dan tingkat kepentingan atribut serta
demografi pengunjung
c. Wawancara, yang bertujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap melalui
diskusi langsung
d. Studi literatur, yang bertujuan memperoleh data yang berkaitan dengan
penelitian melaui media elektronik maupun media literatur lainnya. Studi yang
digunakan berupa dokumen, laporan internal perusahaan, jurnal dan hasil
penelitian.
19
20
Uji coba kuesioner akan dilaksanakan di PT. ISH, (sekitar 15 orang karyawan)
Analisa yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan data-
data yang telah dikumpulkan oleh responden dengan menggunakan Audit
Kompetensi Departemen SDM, SAST & AHP. Langkah yang dilakukan dalam
menganalisis data yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang di selidiki
(Nazir,2005). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisis efektivitas dari strategi pengembangan SDM yang ada di
Departemen SDM PT. Persada yang dinilai oleh seluruh karyawan tetap PT.
Persada.
2. Audit Kompetensi Departemen SDM
Tahap ini dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung, membagikan
kuisioner dan mewawancarai seluruh karyawan tetap PT. Persada dikantor pusat
untuk menilai kompetensi Departemen SDM didalam mempengaruhi
produktivitas karyawan.
3.Perumusan asumsi strategi pengembangan SDM dengan metode SAST.
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh asumsi strategi yang berkaitan dengan
kepentingan dan kepastian di perusahaan. Perumusan asumsi strategi dilakukan
dengan metode Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST). SAST
adalah suatu metode yang digunakan dalam menyusun alternatif kebijakan
berdasarkan asumsi-asumsi (Eriyatno dan Fadjar 2007).
Pada penelitian ini kelompok kecil tersebut akan diwakili oleh Group Head
dari masing-masing Departemen dan Business Unit, serta pihak akademisi
yang terlibat dalam penentuan strategi pengembangan SDM yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Pihak- pihak tersebut terbagi menjadi 8
kelompok yaitu:
Setiap kelompok diwakili oleh satu orang pakar (Tabel 4). Penetapan pakar
dilakukan dengan pertimbangan dan kriteria (Marimin 2004):
21
22
No Nama Keterangan
1 Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc Dewan Guru Besar IPB
Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, Departemen Of
2
M.M Management IPB
3 Edy Yunianto Group Head SDM
Group Head OF TCS
4 Harris Purwanto
Business Unit
Group Head OF Office
5 Boyke Riadi
Service Business Unit
Group Head OF Contact
6 Nanan D Mahdi
Center Business Unit
Group Head OF Security
7 Dicki Setyadewa
Sevices Business Unit
8 M. S Sucahyo Group Head OF Marketing
9 Oscar Delano Group Head OF Finance
• Spesifikasi Asumsi
Hasil analisis audit berupa gambaran umum masing-maisng unit departemen
di setiap kategori kinerja dijadikan bahan pertimbangan untuk mendapatkan
asumsi strategi. Setiap kelompok mengidentifikasi asumsi yang melekat dalam
masalah yang dihadapi kemudian mendaftar semua asumsi sesuai sudut
pandang masing-masing kelompok.
• Fase Dialektika
Fase dialektika dilakukan untuk menghilangkan asumsi yang tidak relevan,
pada tahap ini peneliti kesulitan melakukan pertemuan dengan semua pakar
sehingga dilakukan sintesis asumsi yang diperoleh dari setiap pakar. Hasil
sintesis asumsi dilist untuk diberi bobot tingkat kepentingan dan kepastian
asumsi dari setiap pakar. Pembobotan dilakukan dengan mengisi kuesioner
SAST. Seluruh asumsi yang telah memiliki bobot tingkat kepentingan dan
kepastian dimasukan ke dalam matriks yang terdiri dari (penting/tidak penting
dan relatif tertentu/pasti).
Gambar 2. Peringkat grafik asumsi
Setiap asumsi diterima sebagai premis strategi jika memenuhi dua kriteria
yaitu:
- Asumsi memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil dan strategi yang
dipilih dan diterapkan.(pentingnya)
- Asumsi sebagai “bukti diri” dan mungkin “pasti benar”(kepastian).
• Sintesis akhir
Pada tahap sintesis akhir, asumsi dari setiap kelompok dikumpulkan.Kemudian
mengintegrasikan setiap asumsi menurut sudut pandang setiap kelompok.
23
24
a. Penyusunan hierarki
Hierarki (Maarif dan Hendri 2003) merupakan alat mendasar dari pikiran
manusia yang melibatkan pengidentifikasian elemen-elemen suatu persoalan,
mengelompokkan elemen-elemen itu ke dalam beberapa kumpulan yang
homogen, dan menata kumpulan- kumpulan ini pada tingkat yang
berbeda.Hierarki adalah abstraksi struktur suatu sistem yang mempunyai
bentuk saling berkaitan antara puncak (tujuan akhir) ke bawah, ke sub tujuan,
kemudian faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub tujuan tersebut,
pelaku yang memberikan dorongan, lalu ke tujuan pelaku, kebijaksanaan-
kebijaksanaan, akhirnya strategis dan hasil strategi yang dipilih.
Persoalan-persoalan diuraikan menjadi unsur-unsurnya yaitu aktor, kriteria
dan alternatif yang kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Hal tersebut
dilakukan dengan:
Penentuan sasaran yang ingin dicapai yaitu menentukan startegi
pengembangan SDM secara tepat merupakan langkah untuk peningkatan
kinerja karyawan dan perusahaan;
- Penentuan aktor dengan pertimbangan aktor tersebut berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas SDM di PT. Persada;
- Penentuan kriteria pemilihan yaitu dasar yang menjadi pertimbangan
pertimbangan pemilihanalternatif;
- Penentuan alternatif pilihan yang berasal dari asumsi dengan nilai
kepentingan dan kepastian yang tinggi.
a. Penilaian kriteria dan alternatif
- Kriteria dan alternatif yang telah dipilih ditentukan tingkat
kepentingannya
- Menentukan bobot secara sembarang,
- Membuat skala interval untuk menentukan ranking
setiap kriteria.
- Menggunakan prinsip kerja AHP, yaitu perbandingan
berpasangan, tingkat kepentingan suatu kriteria relatif
terhadap kriteria lain sehingga dapat dinyatakan dengan
jelas.
Pakar yang terpilih pada tahap penelitian ini merupakan pakar yang sama
dengan pakar pada tahap penelitian sebelumnya. Adapun pakar yang terpilih
diuraikan pada Tabel 6.
b. Penentuan Prioritas
Setiap kriteria dan alternatif dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise
comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif diolah untuk menentukan
peringkat relatif dari seluruh alternatif.Baik kriteria kualitatif maupun
kuantitatif dibandingkan sesuai dengan judgement yang telah ditentukan
untuk menghasilkan bobot dan prioritas.Bobot atau prioritas dihitung dengan
manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik.
c. Konsistensi Logis
Semua elemen dikelompokan secara logis dan diperingkatkan secara
25
26
Penilaian kriteria dan alternatif dilakukan oleh beberapa pakar. Sehingga perlu
dicek kembali konsistensinya satu per satu. Kemudian pendapat yang konsisten
digabung dengan menggunakan rata-rata geometrik.
- Identifikasi sistem,
- Penyusunan hirarki,
- Penyusunan matriks banding berpasangan,
- Melakukan pendefinisian perbandingan berpasangan
- Melaksanakan langkah 3, dan 4 untuk semua tingkat dan gugusan dalam
hirarki tersebut
- Perhitungan vektorprioritas,
- Memeriksa konsistensi hirarki
MULAI
IDENTIDIKASI SISTEM
PENYSUNAN HIRARKI
PENYUSUNAN
MATRIKS BANDING
BERPASANGAN
LAKUKAN PEMBANDINGAN
BERPASANGAN
LAKUKAN PEMBANDINGAN BERPASANGAN
PENYUSUNAN PENYUSUNAN
MATRIKS INDIVIDU MATRIKS GABUNGAN
PERHITUNGAN
VEKTOR PRIORITAS
MEMERIKSA TIDAK
KONSISTENSI HIRARKI TIDAK
YA
YA
SELESAI
27
28
DAFTAR PUSTAKA
A.F.Stoner James, DKK, 1996, Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit PT.
Prenhallindo, Jakarta.
Ardiana, IDKR., Brahmayanti,L.A., & Subaedi. (2010). Kompetensi SDM UKM
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. 12(1):43-55
Aruperes. M Dinny, Tewal Bernhard, & Rotinsulu, J. J. (2018). Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Peningkatan Kinerja
Karyawan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bitung. Jurnal EMBA 6(4):2-8
Chi Chen Et Al, (2014). An affetive Human Resource Management Mode Via
Analytic Hierarchy Process. Computer Modeling & New Technologies.
8(12C): 13009-1313
David FR. 2009. Strategic Management Konsep. Buku 1.Edisi 12. Jakarta. Salemba
Empat.
Dessler,Gary.2010.Manajemen Sumber Daya Manusia (edisikesepuluh).Jakarta
Barat: PT Indeks Dharma S. 2010.Manajemen Kinerja. Yogyakarta (ID):
Pustaka Pelajar.
Eriyatno, Fadjar S. 2007. Riset Kebijakan Metoda Penelitian untuk Pascasarjana.
Bogor (ID): IPBPress.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS“.
Semarang : UNDIP.
Handoko, H, 1998, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2,
BBPE, Yokyakarta
Indriati A. 2015. Strategi Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Untuk
Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil Dan Menengah. Strategi Jurnal
Manajemen Sumberdaya Manusia.5-20
Harianto Krinandhi. (2016). Krieria Yang Berpegaruh Terhadap Penilaian Kinerja
Karyawan Menggunakan Analytica Hierarchy Process. JITI. 1(15): 19-26
Mangkunegara A. 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung (ID): PT Refika
Aditama.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Jakarta (ID): PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Matutina. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
Moeheriono. 2012. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Jakarta: Raja
Grafindo PT. Persada.
Mutmaimah Et Al. (2017). Employee Performance Appraisal Using Human
resources Scorecard & Analitycal Hierarchy Process (AHP). International
Journal Of Science & Technology Research. 11(6): 81-84
Nasution P Yolanda, & Arik, P. (2016). Audit Manajemen Untuk Menilai Kinerja
Fungsi SDM (Studi pada Fungsi Rekrutmen-Seleksi-Orientasi, Pelatihan dan
Pengembangan, Penilaian Prestasi Kerja, dan Pemutusan Hubungan Kerja PT.
XYZ Indonesia-Medan). Jurnal Administrasi Bisnis 2(40):.66-71
Notoatmodjo, Soekidjo. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Price, Alan. (2011). Human Resource Management, Cengage Learning EMEA,
USA.
Rosyid Abdul Et Al. (2018). Pengukuran Kriteria Karyawan Dengan Metode
Human Resources Scorecard & AHP ( Studi Kasus : PT. Bella Citra Mandiri
Sidoarjo). Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis. 2(4):137-145
Sondang P. Siagian, (1996),Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi
Aksara,Jakarta.
Spencer, Lyle M dan Signe M Spencer. (1993). Competence At Work : Model For
Superior Performance. Newyork : John Wilky & Sons, Inc
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suyadi Prawirosentono.1999. Manajemen Sumber Daya Manusia ( Kebijakan
Kinerja Karyawan), Kiat membangun Organisasi Kompetitif menjelang
Perdagangan Bebas Dunia,Edisi Pertama. Yogyakarta;BPFE
Syawal, Fatwan.2017.Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan PT PLN (Persero) Area kendari. Kendari. Jurnal Msnajeme:
60-68
Tjutju Yuniarsih dan Suwanto(2008). Manajemen Sumberdaya Manusia, Cetakan
kesatu. Bandung : Alfabeta
Veronika Nora. (2017). Evaluasi Kinerja Karyawan Pada Divisi HR Strategic
Dengan pendekatan Human Resources Scorecard (Studi Kasus PT Pertamina
Trans Kontinental). Jurnal Teknik Industri: 3-9
Wayne F. Cascio dan Elias M. Awad. 2001. Human Resources Management, 1981.
Terjemahan Soeprihanto. Jakart Salemba empat.
Werner, Jon M., dan DeSimone, Randy L. 2009. Human Resources Development,
5thEdition.South-Western Cengage Learning: Mason
Yulianti, Khairani . 2017. Audit Sumberdaya Manusia Untuk Meningkatkan
Keefektivan Kinerja Karyawan Pada PT Indograha Palembang.Jurnal
Akuntansi: 4-14
29