Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

KERJA PRAKTIK
KEINSINYURAN:
DI PT. INTAN SARANA TEKNIK
KECAMATAN MABURAI -
KABUPATEN TABALONG
1. Bagaimana pengelolaan air limbah (lumpur) dari
KALIMANTAN SELATAN
kegiatan proses tambang agar efektif dan ramah
lingkungan, dalam hal ini menggunakan metode
KOMISI PEMBIMBING
Geotube®
Ir. Anastasia Dewi Titisari,Dewatering Sistem?
M.T., Ph.D., IPU.
Ir. Dwinarno W. Jatmiko, ST.,MM., IPM.,ASEAN Eng

FRANSIUS SAHAT PARSAULIAN


19/453837/TK/50001

Program Studi Program Profesi Insinyur


Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
LATAR BELAKANG
Perkembangan industri pertambangan
yang dahulu dan sampai sekarang menjadi
primadona di beberapa daerah di Indonesia
merupakan salah satu pilar pembangunan
ekonomi nasional, Kegiatan pertambangan
dimulai dengan kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi yang dilakukan sampai puluhan
tahun. Akan tetapi tentunya kegiatan tersebut
memiliki dampak lain dimana proses dari
kegiatan pertambangan dapat menghasilkan
limbah.

Limbah merupakan sisa atau sampah dari


suatu proses kegiatan atau aktivitas manusia
yang bisa menjadi bahan polutan di suatu
lingkungan, (Karmana, 2007)
Pengolahan limbah lumpur perlu dilakukan untuk menghilangkan kandungan zat
pengotor baik organik maupun anorganik yang terkandung dalam larutan limbah
lumpur itu. Hasil pengolahan tersebut menyebabkan perpindahan konsentrasi dari
kandungan zat pengotor yang terpisah dengan air sehingga air bisa terpisahkan dari
zat atau partikel pengotor dan dapat dikembalikan kepada sungai atau dimanfaatkan
untuk kegiatan lain.
Grafik Penjualan Properti Tahun 2017 dan 2018 (QTQ)
Sumber : Bank Indonesia

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatatkan kenaikan signifikan lahan
yang terkontaminasi limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3  periode 2015 – 2019. Sumber
kegiatan yang menyebabkan kontaminasi lahan berasal dari kegiatan sektor pertambangan, energi dan
migas, manufaktur, agroindustri serta jasa.
berdasarkan catatannya pada tahun 2015 luasan lahan terkontaminasi limbah B3 sebesar 211.359,2
meter persegi dengan jumlah tonase limbah yang harus dipulihkan sebesar 501.470,4 ton.

Sedangkan pada 2019, luasan lahan terkontaminasi naik 298% menjadi  840.024,85 meter persegi
dengan jumlah tonase limbah dan tanah terkontaminasi yang harus dipulihkan sebesar 890.316,44 ton.
PT. Intan Sarana Teknik
(IST) adalah perusahaan jasa
pengelolaan limbah PT. IST bekerjasama
menggunakan metode Geotube dengan PT. ADARO
Dewatering, Pumps, dan INDONESIA untuk
Slurry Handling di industri pengelolaan lumpur
pertambangan, minyak dan hasil pengendapan
gas, serta industri lain air tambang.
2012 2015

2018-2019 2017 2016 2015


Berhasil Berhasil Berhasil Melaksanakan
menurunkan menurunkan menurunkan pilot project
volume limbah volume limbah volume limbah geotube
lumpur sebesar lumpur sebesar lumpur sebesar
…………… …………… ……………

How’s the process ?


Sumber : Annual Report PT. Adaro Indonesia 2016-2019
PERUMUSAN MASALAH

Dari kegiatan penambangan PT. Adaro Indonesia, jumlah air limbah yang di
hasilkan adalah kurang lebih 4.000.000. m 3 /Tahun. Untuk menghadapi hal
tersebut pengelolaan kualitas air limbah yang dilakukan adalah dengan
menggunakan 19 kolam pengendapan (settling Pond) yang dibangun di
wilayah operasional. Selain hal tersebut, metode – metode lain seperti dredge
pumps, trucks and shovels juga dilakukan untuk mengakomodir jumlah
lumpur / air limbah setiap tahunnya. Akan tetapi hal tersebut masih kurang
maksimal dalam mengakomodir limbah lumpur produksi PT. Adaro Indonesia,
sehingga diterapkanlah pengelolaan limbah lumpur dengan metode
“Geotube® Dewatering System oleh PT. IST. Berdasarkan permasalahan yang
ada maka maka dalam kerja praktek ini dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
“Bagaimana pengelolaan air limbah (lumpur) dari kegiatan proses
tambang agar efektif dan ramah lingkungan, dalam hal ini
menggunakan metode Geotube® Dewatering Sistem?”
LETAK DAN LUAS KESAMPAIAN

Lokasi penelitian berada di area proyek PT. Intan Sarana Teknik yang
termasuk kedalam PKP2B PT. ADARO Indonesia Tbk, yang secara
administratif berada di Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan.
Dengan jarak 205,7 km dari Bandara Internasional Syamsudin Noor,
Banjarbaru. Perjalanan lewat darat dapat ditempuh menggunakan roda dua
atau roda empat. Perjalanan dengan roda empat kurang lebih selama 6 jam
perjalanan.
GEOTUBE

Geotube® Dewatering System® adalah system yang dibuat dari hasil rekayasa yang dirancang khusus untuk penahan,
pengeringan lumpur dan sedimen dengan kadar air tinggi. Dewatering System memiliki karakteristik kekuatan, filtrasi,
dan penyimpanan unik yang dirancang untuk menampung dan mengeringkan banyak jenis lumpur dan sedimen,
termasuk didalamnya bahan atau limbah yang terkontaminasi dan berbahaya. Dewatering terbuat dari bahan tekstil
khusus yaitu geotekstil berbahan dasar polypropilene. Bahan geotekstil tersebut direkayasa sedemikian rupa
membentuk wadah yang terlihat seperti tabung yang berfungsi untuk sebagai penahan material padat halus di dalam
wadah, sementara membiarkan air keluar melalui pori-pori yang dimiliki oleh kantong Geotekstil tersebut.
CARA KERJA TEKNOLOGI DEWATERING GEOTUBE
FILLING ( PENGISIAN )

Lumpur (Slurry) dipompa ke dalam kantong


Geotube® dan ditambahkan dengan polimer
yang aman secara lingkungan dalam 1 alur pipa
yang befungsi sebagai pemisah bagian padat
dan bagian cair. Padatan saling mengikat
(membentuk Flok) dan air menjadi terpisah.

DEWATERING ( PELEPASAN AIR )

Air jernih terpisahkan, dikeluarkan, dan dengan


mudah mengalir keluar dari kantong Geotube®
melalui pori-pori kecil geotextile. Proses ini
menghasilkan pengeringan yang efektif dan
lebih dari 99% padatan tertahan didalamnya.
Kualitas air yang jernih mungkin dapat
dikumpulkan / dikembalikan kedalam arus alami
atau bahkan kembali disirkulasikan melalui
sistem tanpa memerlukan perawatan tambahan

CONSOLIDATION ( PADATAN TERKUMPUL)


Setelah siklus akhir pengisian dan dewatering,
air mengalir keluar hingga material yang
tertahan terus terkonsolidasi dengan
pengeringan. Kekeringan yang dicapai dengan
metode Geotube®, jika dibandingkan dengan
metode pengeringan alternatif lainnya, jauh
lebih tinggi.
TIGA UNSUR UTAMA DALAM PROSES GEOTUBE DEWATERING SYSTEM
TIGA UNSUR UTAMA DALAM PROSES GEOTUBE DEWATERING SYSTEM

Anda mungkin juga menyukai