Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI DAN B3

CHAPTER 14 15


























Rezhi Dika Indra

1006660951








FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
CHAPTER 14 - TREATMENT AND DISPOSAL OF SLUDGE SOLIDS

Anaerobic digestion merupakan metode yang umum digunakan sebelum membuang
lumpur padatan yang berasal dari hasil pengolahan limbah. Lumpur dari berbagai unit
dipompa untuk kemudian diolah secara anaerobik dalam anaerobic digester. Faktor yang
berpengaruh pada dekomposisi dalam anaerobic digestion adalah seeding, pH, karakter solid,
suhu, dan tingkat mixing yang dilakukan. Proses anaerobic digestion dapat mereduksi volume
sludge hingga 50% dari material organiknya. Proses digestion dari material organik
berlangsung dalam dua tahap, yaitu : hydrolytic action (konversi material organik menjadi
molekul yang berukuran lebih kecil, asam organik, dan alkohol), serta evolusi dari karbon
dioksida dan reduksi simultan menjadi metana.
Aerobic digestion memainkan peranan penting dalam instalasi skala kecil. Kelebihan
dari aerobic digestion adalah kemudahan dalam pengoperasiannya.
Vacuum filtration merupakan proses dewatering lumpur. Proses tersebut membuat
volume solid yang dibuang dapat berkurang dan karakternya yang lebih kering sehingga lebih
mudah untuk ditangani.
Elutriation adalah proses yang merupakan pengembangan dari filtrasi dengan cara
mencuci lumpurnya. Proses ini mampu mereduksi alkalinitas dari lumpur dengan
meningkatkan kualitas biokimia dari lumpur sebeum ditambahkan bahan kimia. Terdapat tiga
metode dalam pencucian lumpur, yaitu :
Single-stage elutriation sedimentasi dan dekantasi yang berlangsung dalam satu
langkah
Two-stage elutriation pengulangan tipe single-stage namun menggunakan air
bersih untuk pencucian kedua
Untuk instalasi yang besar (6000-24.000 pounds solids/day) prosesnya sama
dengan metode lainnya namun dengan dua tangka yang dipasang secara seri
Sludge-drying beds dapat menyisihkan kandungan air dari lumpur sehingga volume
dan karakteristik fisik-kimianya akan tereduksi. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan
bergantung pada kedalaman dosingnya, dimana umumnya ukuran 8 inch merupakan ukuran
yang secara umum digunakan untuk proses pengeringan yang cepat. Laju evaporasi lumpur
dapat diperhitungkn menggunakan persamaan :


E = laju evaporasi (Inch/day)
e
a
= tekanan uap jenuh pada suhu udara
e
d
= tekanan uap sesungguhnya
T = perbedaan suhu udara rata-rata dengan suhu air
W = kecepatan angin (miles/day)
Lagoon merupakan kolam buatan atau yang terbentuk secara alamiah. Metode ini
digunakan umumnya bila biaya yang disediakan terbatas. Meski begitu, metode ini memiliki
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya yaitu : topografi area pembuangan,
kondisi meteorologis, karakteristik tanah, komposisi kimiawi lumpur, dampak material
limbah terhadap porositas tanah.
Proses ini tergolong inovasi baru untuk pengolahan lumpur. Prinsip dasar sistem ini
adalah : (1) seluruh material organic terkandung dalam larutan aqueous dapat dioksidasi, dan
(2) oksidasi yang berlangsyng lebih efektif dibandingkan jika air dievaporasi terlebih dahulu
dan residunya digunakan sebagai bahan bakar di boiler konvensional. Penerapan sistem ini
berdampak positif pada kebutuhan lahan karena sistem ini mengeliminasi kebutuhan akan
filter konvensional, unit sludge digestion, unit incinerator, dan beberapa peralatan lainnya.
Hasil akhir dari proses ini yaitu uap, nitrogen. CO
2
, dan abu. Efuluen berwujud gas-nya telah
digosokkan (scrubbed) dengan air, tidak mengandung debu, dan tidak berbau. Komponen-
komponen proses wet combustion (Zimpro) terdiri atas kompresor, reactor, heat exchanger,
pompa lumpur, holding tank dengan sistem agitasi, air receiver, separator, dan cooler.
Produsen sistem Zimpro mengatakan bahwa unit tersebut dapat mereduksi 80-90%
kandungan organic yang tidak larut dari sebuah lumpur kotoran manusia dengan oksidasi
tanpa api. Instalasi ini dirancang untuk pengoperasian yang sifatnya otomatis dengan tingkat
pemeliharaan yang mudah.
Teknik atomized suspension terdiri atas meng-atom-kan cairan limbah di bagian
teratas dari sebuah menara. Tidak adanya udara ataupun gas lainnya ke dalam instalasi ini
merupakan pembeda utama teknik ini dengan teknik spray drying. By-product dari proses ini
berupa gas yang dapat diproses lagi lebih lanjut untuk digunakan kembali atau hanya
dibuang.
Lumpur bervolume besar dapat direduksi menjadi abu dalam volume kecil yang bebas
dari material organic sehingga akan lebih mudah dibuang. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mengkombinasikan pengeringan dengan pemanasan (heat drying) dan insinerasi. Lumpur
yang telah dikeringkan melalui proses ini dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah atau
penggunaan lainnya. Sedangkan lumpur kering yang tidak digunakan dapat diinsinerasi.
Sentrifugasi merupakan metode meningkatkan konsentrasi lumpur. Salah satu faktor
kekurangan yang membuat teknik ini kurang tepat digunakan di tahapan awal sebuah instalasi
adalah efisiensinya yang rendah.
Sludge barging merupakan teknik pembuangan lumpur ke lautan yang telah banyak
diterapkan di berbagai kota. Keuntung dari teknik ini adalah rendahnya biaya operasi dan
kebutuhan lahan. Meski begitu, terdapat beberapa dampak negative atas teknik ini, antara lain
(1) merugikan ekosistem perairan jangka panjang ; (2) banyak material lumpur yang
menggenang di permukaan air ; (3) adanya potensi residu terbawa ombak ke pantai sehingga
merugikan kesehatan masyarakat.
Teknik ini relative sederhana. Efektif, dan tergolong ekonomis. Akan lebih baik
apabila lumpur dikeringkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke sanitary landfill. Kriteria
lahan untuks anitary landfill antara lain : mudah dijangkau, jauh dari sumber air dan sarana
pariwisata. Salah satu pertimbangan penting dalam teknik pembuangan ke landfill ini adalah
kandungan toksid pada lumpur yang dibuang.

















CHAPTER 15 - INDUSTRIAL COMPLEXING FOR ZERO POLLUTION
ATTAINMENT

EBICs (Environmentally Balanced Indutrial Complexes) merupakan lokasi beberapa
industri berbeda kategori yang dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak lingkungan yang
dihasilkan maupun biaya produksi kegiatan industri. Reduksi dampak lingkungan dan biaya
produksi dapat dicapai dengan digunakannya limbah suatu industri menjadi bahan baku bagi
industri lainnya dengan tingkat transporasi yang rendah.
Karakteristik limbah penyamakan antara lain yaitu suhu tinggi, mengandung banyak
alkalin, bau, berwarna, serta mengandung material organic terlarut, BOD, TSS, kapur,
sulfide, dan kromium. Manajemen limbah tersebut memerlukan instalasi khusus yang
memakan biaya, namun jika tidak ditangani secara khusus dapat menimbulkan polusi
berbahaya. Penempatan industri penyamakaan dalam suatu komplek industri akan
mengeliminasi dua kerugian tersebut.
Dua bentuk limbah padat yang dihasilkan dari industri gula adalah bagasse dan
cachaza. Setiap 1000 ton tebu yang diolah menghasilkan sekitar 270 ton bagasse dan 34 ton
cachaza. Oleh karenanya, industri gula memiliki masalah terkait pembuangan yang baik dan
ekonomis untuk kedua jenis limbah padat tersebut. Umumnya bagasse dibakar dalam boiler
yang digunakan dalam proses produksi gula. Hal tersebut kurang baik mengingat bagasse
bukan bahan bakar yang bersih sehingga memerlukan peralatan lainnya untu mengurangi
emisi yang dihasilkan. Cachaza sendiri umumnya berwujud lumpur dan dibuang dengan
teknik lagooning atau ke landfill. Mengingat tinginya kandunan organic dalam cachaza dan
tingginya kandungan selulosan dalam bagasse, maka keduanya patut dipertimbangkan
sebagai sumber biomassa untuk konversi biokimiawi menjadi metan melalui fermentasi
anaerobic.
Industri ini merupakan satu dari lima industri besar di Amerika Serikat yang paling
banyak menggunakan air. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mereduksi biaya operasi
terkait penanganan limbah dari industri kertas antara lain adalah :
Menggunakan kembali cairan limbah sulfite yang telah dibakar sebagai pengganti
kalsium atai sodium bisulfite
Membakar kulit pohon (bark) untuk menghasilkan uap yang dapat digunakan untuk
proses lainnya
Pembakaran cairan terkonsentrasi untuk heat recovery dan pollution abatement
Pengolahan air limbah untuk industri tekstik skala kecil dapat berupa (1) pemisahan
pengolahan dan penggunaan limbah pewarna atau (2) pengolahan menyeluruh untuk semua
jenis limbah. Terdapat dua metode potensial untuk mereduksi biaya pengolahan limbah dan
disaat yang bersamaan juga menggantikan biaya untuk penyediaan air baku, yaitu (1)
industrial complexing dan (2) koagulasi kimiawi.

Anda mungkin juga menyukai