Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andika Erdiansyah

NIM : 191117028

SOAL TUGAS KE-4  PRODUKSI BERSIH

1. a. Polusi apa yang timbul setelah dilakukan kajian pada rencana penerapa produksi bersih
pada industri Pelapisan Logam.
b. Peluang-peluang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi  bersih  pada
industri  Pelapisan Logam 
2. a. Polusi apa yang timbul setelah dilakukan kajian pada rencana penerapan produksi
bersih pada industri KERTAS
  b.Peluang-peluang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi bersih pada Industri
KERTAS
3. Mengapa diperlukan konsep Penerapan Produksi Bersih dalam kegiatan Indudtri
4. a. Polusi apa yang timbul setelah dilakukan kajian pada rencana penerapan  produksi
bersih pada industri Kertas dan Pulp
b.Peluang-peluang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi bersih pada industri
Kertas dan Pulp
5. a. Polusi apa yang timbul setelah dilakukan kajian pada rencana penerapan produksi bersih
pada industri Penyelupan Tekstil.
b. Peluang-peluang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi bersih pada industri 
Penyelupan Tekstil.

Jawaban :

1. a. Pada saat kajian dilaksanakan, ada sejumlah masalah lingkungan yang berhubungan dengan
pabrik pelapisan logam adalah :
1) penggunaan air yang berlebihansehingga menimbulkan air limbah yang berlebihan
2) penggunaan bahan-bahan yang berbahaya sehingga perlu ditingkatkan perlindungan terhadap
karyawan.

b. Peluang-peluang produksi bersih


Proses penghilangan lemak & minyak.
Untuk menghemat larutan penghilang lemak & minyak,direkomendasikan untuk mendaur ulang
tumpahan (overflow) dari tangki tangki degreasing yang dialirkan melalui Filtrasi ultra
(ultrafiltration) yang mampu menangkap lemak & minyak dengan baik sehingga larutan itu dapat
dimanfaatkan kembali dengan menambahkanlarutanpenghilanglemak(degreaser).
Pengecatan.
Untuk mengurangi terjadinya pengecatan yang berlebihan dan meningkatkan keamanan bagi
karyawan direkomendasikan untuk menggunakan pengecatan semi otomatis, dimana ruang
pengecatan dilengkapi dengan tangan-tangan robot yang bergerak fleksible. Hanya bagian-
bagian yang sulit saja dilakukan secara manual. Kemudian untuk mengurangi produk yang gagal
(reject) pada cat metalik, direkomendasikan untuk menganalisa udara didalam ruangan
pengecatan terutama untuk kadar fiber dan debu. Jika perlu, filter yang ada diganti dengan tipe
yang baru. Disamping itu direkomendasikan pula untuk mendiskusikan bersama-sama dengan
suplayer, masalah formulasi cat dan perubahan pada permukaan pengecatan dan kemungkinan
modifikasinya.
Pemanfaatan air limbah yang sudah diolah.
Pada unit ini direkomendasikan untuk meningkatkan penggunaan air limbah yang sudah diolah
dari 15 % menjadi 30 % dan hal ini bisa memberikan
penghematan pemakaian air.

2. a. Masalah polusi yang ada di pabrik kertas


 terjadinya pencemaran oleh bahan kimia karena tidak adanya penahan untuk  tumpahan
bahan kimia pada tangki-tangki penyimpan bahan kimia yang berbahaya atau bahan
bakar minyak atau terjadinya kebocoran pompa, pipa-pipa dan katup-katup, 
 adanya pencemaran udara oleh gas Chlor karena penutup silinder penyimpanya tidak
dilengkapi dengan katup emergensi shut-off (emergency shut-off valve) untuk
menghindari adanya pengeluaran gas keudara sekeliling karena pipa suplainya rusak, 
 adanya pencemaran karena bahan-bahan kimia yang tidak memenuhi syarat atau 
kadaluarsa tidak dibuang secara benar, 
 terjadinya air limbah yang berlebihan karena adanya kebocoran pipa-pipa air dan
kurangnya pemanfaatan kembali air limbah dari unit yang satu keunit yang lain

b. Peluang-peluang produksi bersih yang telah dilaksanakan.

Penanganan bahan baku.


 Bahan baku kayu dan yang telah dijadikan serpihan-serpihan kecil (chips) yang disimpan
ditanah akan terkontaminasi oleh kotoran dan kerikil halus. Untuk mengatasinya
direkomendasikan untuk mengeraskan dengan aspal atau beton di areal penyimpanan
bahan baku kayu atau yang sudah menjadi chips.
Pembuatan bubur kertas (pulp). 
 Untuk mempermudah bagi perusahaan mengidendifikasi serat yang hilang,
direkomendasikan membuat neraca massa serat sehingga bisa diketahui pada bagian unit
mana terjadinya hambatan (bottleneck) ataupun kurang efisiensinya suatu unit
proses. Disamping itu sebagai upaya mengurangi kehilangan serat, direkomendasikan
memperbaiki pompa yang bocor, mengoptimalkan kinerja (performance) penyaring
(filter), dan menyimpan ONP pada areal yang tertutup.
Mesin kertas (paper mill). 
 Untuk mengurangi pemakaian bahan kimia pada mesin kertas direkomendasikan untuk
memasang/menggunakan alat pengukur pH yang bekerja secara otomatis, karena bila
penambahan bahan kimia secara manual untuk menyesuaikan pH yang diinginkan bisa
kurang akurat. 
 Selanjutnya untuk mencapai target pengeringan direkomendasikan untuk meningkatkan
performance pengering (dryer) antara lain dengan mengganti bagian-bagian yang rusak
(misalnya: roll, pompa hydraulik), dan mengganti pipa carbon steel dengan stainless steel
untuk menghindari terjadinya korosi. 
 Untuk mengurangi pemakaian air bersih (fresh water), direkomendasikan menggunakan
kembali white water pada shower paper mill.

Penghematan Air. 
 Pemakaian air yang berlebihan akan mengurangi keuntungan perusahaan, sementara itu
disisi lain, perlindungan alam juga harus dijaga dengan memakai air secara efisien
mungkin. 
 Untuk mengidentifikasikan pemakaian air dari masing-masing unit proses,
direkomendasikan membuat neraca massa air untuk seluruh unit proses, dari data ini bisa
diketahui unit proses mana yang masih bisa ditekan penggunaan airnya dan air dari
proses yang satu mungkin masih bisa dipakai untuk proses yang lain tanpa dilakukan
pengolahan lebih dahulu. 
 Air dari pompa vakum direkomendasikan untuk dimanfaatkan kembali pada bagian
proses lain yang membutuhkan air panas (misalnya pada tahap akhir pencucian pulp)
sejalan dengan perlindungan terhadap air. Rekomendasi lainnya adalah memperbaiki
kebocoran yang terjadi pada pipa-pipa air.
Penghematan Energi.
 Pemakaian energi yang efisien akan menurunkan biaya energi. Pelaksanaan rekomendasi
yang diberikan antara lain, memanfaatkan uap yang terjadi pada tangki condensate
sesudah uap tersebut dipakai pada proses pengeringan. Dengan memanfaatkan uap
tersebut, panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air umpan boiler bisa dikurangi.
Pemakaian Bahan Kimia.
 Disamping harganya yang mahal, bahan kimia juga menimbulkan masalah pada
lingkungan sehingga diupayakan untuk memakai bahan kimia tersebut seminimal
mungkin serta melakukan pengolahan supaya bisa dimanfaatkan kembali.

3. Produksi bersih perlu diterapkan dalam industry karena dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi
terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimasi resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan. Strategi produksi bersih menekankan adanya
upaya pengelolaan lingkungan secara terus-menerus. Suatu keberhasilan atau pencapaian target
pengelolaan lingkungan bukan merupakan akhir suatu upaya melainkan menjadi input bagi
siklus upaya pengelolaan lingkungan berikutnya. Mengurangi risiko dalam produksi bersih
dimaksudkan dalam arti risiko keamanan, kesehatan, manusia dan lingkungan serta hilanganya
sumber daya alam dan biaya perbaikan atau pemulihan. Produksi bersih diperlukan sebagai suatu
strategi untuk mengharmonisasikan upaya perlindungan lingkungan dengan kegiatan
pembangunan atau pertumbuhan ekonomi, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan,
memelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, mencegah atau
memperlambat terjadinya proses degradasi lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alam
melalui penerapan daur ulang limbah serta memperkuat daya saing produk di pasar internasional.
Selain itu Produksi bersih berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah, yang
merupakan salah satu indikator inefisiensi. Dengan demikian, usaha pencegahan tersebut harus
dilakukan sejak awal proses produksi dengan mengurangi terbentuknya limbah serta
pemanfaatan limbah yang terbentuk melalui daur ulang. Keberhasilan upaya ini akan
menghasilkan penghematan yang besar karena penurunan biaya produksi yang signifikan
sehingga pendekatan ini dapat menjadi sumber pendapatan.

4. a. Polusi apa yang timbul setelah dilakukan kajian pada rencana penerapan  produksi bersih
pada industri Kertas dan Pulp
 Limbah yang dihasilkan oleh industri kertas cukup banyak sehingga dapat mengganggu
lingkungan. Selain itu industri kertas juga membutuhkan banyak zat kimia dalam
pengolahnya sehingga limbah yang dihasilkan akan sangat berbahaya bagi lingkungan
jika tidak dilakukan suatu pengolahan (Suratmo,2003). Penggunaan klorin sebagai
pemutih telah menjadi persoalan yang serius dan merupakan titik berat permasalahan
dalam industri pulp dan kertas
 Sebagian besar industri kertas menggunakan pemutih yang mengandung klorin. Klorin
akan bereaksi dengan senyawa organik dalam kayu membentuk senyawa toksik seperti
dioksin. Dioksin ditemukan dalam proses pembuatan kertas, air limbah, bahkan didalam
produk kertas yang dihasilkan. Industri kertas menggunakan air dalam jumlah yang
sangat besar untuk membilas zat kimia dan senyawa yang tidak diinginkan dari pulp.
Oleh karenanya air yang telah digunakan mengandung

b. Industri pulp dan kertas mempunyai peluang untuk melakukan tindakan produksi bersih
melalui beberapa hal berikut :
Modifikasi Produk (product modification)
 Modifikasi Produk dapat dilakukan dengan memformulasikan kembali rancangan produk
untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan setelah produk tersebut dipakai,
menghilangkan kemasan yang berlebihan dan tidak perlu, meningkatkan masa pakai
produk (product lifetime) serta mendisain produk sehingga produk tersebut dapat didaur
ulang.Kualitas pulp sangat ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan. Bahan baku yang
digunakan dalam produksi pulp dan kertas sebagian besar serat kayu. Serat kayu dapat
diperoleh langsung dari kayu atau dipasok dari hasil daur ulang. Guna penghematan atau
efisiansi serat dari bahan baku primer, maka dewasa ini telah diusahakan pemanfaatan
kertas bekas (waste paper) dari berbagai jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp.
Penggantian Material Input (input substitution)
 Pada industri pulpdan kertas, bahan baku utama yang digunakan adalah serat yang
berasal dari tanaman (dengan kandungan utama berupa selulosa). Konversi dari kayu
menjadi selulosa dipengaruhi oleh kadar selulosa kayu dan massa jenis kayu. Karenanya
(Husni dkk ,2007) menyatakan untuk meningkatkan faktor konversi dari kayu menjadi
pulp, maka perlu dipilih jenis kayu yang memiliki riap yang cepat dengan kandungan
selulosa yang tinggi serta memiliki karakteristik fisik dan kimia yang baik, supaya pulp
yang dihasilkan lebih banyak dan memiliki kualitas yang tinggi.
Modifikasi Teknologi (technology modification)
 Industri pulp dan kertas menghadapi masalah pencemaran lingkungan berkaitan dengan
proses penghilangan lignin. Proses yang masih dilakukan sekarang ini menggunakan cara
kimia dengan memakai klorin, dimana, proses ini menghasilkan limbah yang berbahaya
bagi lingkungan. Mengingat bahaya senyawa klor-organik yang sangat toksik dari limbah
pemutihan dengan menggunakan klor, maka penggunaan klor harus ditinggalkan
(Kementrian Perindustrian, 2011). Untuk mendukung usaha ini, selain memperbaiki
proses pemutihan yang ada ke arah teknologi pemutihan bebas klor, yang lebih penting
lagi adalah memperbaiki proses sebelumnya yaitu pada proses pemasakannya.

Penerapan Operasi yang Baik (good house keeping)


a. Mengurangi fiber loss dengan mengoptimalkan kinerja mesin produksi dan
memperhatikan formula dari bahan pembuat kertas.
b. Efisiensi bahan kimia dengan pemilihan bahan baku yang tepat
c. Efisiensi penggunaan steam dengan mengurangi lolosnya uap panas dengan cara menutup
mesin sehingga mengurangi panas yang hilang
d. Mengoptimalkan kondisi operasi dengan mengatur tekanan rol saat pengepresan sehingga
tidak memutuskan lembaran kerja yang terbentuk.

Daur Ulang Didalam Industri (on site recycling).


 Daur ulang merupakan penggunaan kembalilimbah dalam berbagai bentuk, di antaranya
dengan mengembalikan lagi ke proses semula, menjadikannya sebagai bahan baku
pengganti untuk prosesproduksi lain, memisahkannya untuk diambil kembali bagianyang
bermanfaat serta mengolah kembali sebagai produk samping. Pada industri pulp dan
kertas, bahan baku utama yang digunakan adalah serat yang berasaldari tanaman (dengan
kandungan utama berupa selulosa). Dalam proses produksinya,ditemukan adanya serat
yang hilang dan terbawa bersama air limbah. Adanya serat dalam airlimbah ini tentu akan
menambah beban pada instalasi pengolahan air limbah yang padaakhirnya akan
menambah beban pencemaran pada lingkungan (sungai). Oleh karena itu perludilakukan
upaya menangkap kembali serat ini agar tidak terbuang dan dapat digunakankembali
sebagai bahan baku (Ali dan Suciningtiyas, 2005).
5.
a. Polusi yang timbul setelah dilakukan kajian pada rencana penerapan produksi bersih pada
industri Penyelupan Tekstil
 Larutan penghilang kanji biasanya langsung dibuang dan ini mengandung zat kimia
penganji dan penghilang kanji pati, PVA, CMC, enzim, asam. Penghilang kanji biasanya
memberikan BOD yang paling banyak dibandingkan dengan proses-proses lain.
 Apabila BOD tinggi dibuang ke badan air penerima akan mengambil oksigen dari badan
air penerima, pengendapan dari bahan tersuspensi dan terendap mengakibatkan keadaan
tanpa oksigen.
 Alkalinitas yang tinggi dan adanya bahan-bahan beracun sperti sulfide dan chromium
akan mempengaruhi kehidupan di badan air penerima, beberapa bahan pewarna juga
beracun. Warna pada badan air penerima akan sangat mengganggu apabila air akan
digunakan untuk air industri.
 Adanya sulfida menyebabkan air limbah bersifat korosif, khususnya untuk bangunan
beton. Ammonia yang tinggi dapat mengganggu kehidupan di air selain itu apabila
digunakan untuk air irigasi menyebabkan padi bertambah subur tetapi tidak berbuah
(gabuk). Kandungan Na yang tinggi pada air limbah dapat merusak struktur tanah,
apabila digunakan untuk irigasi (tanaman akan mati).

b. Peluang-peluang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi bersih pada industri 
Penyelupan Tekstil
Rethink
 Satu hal yang perlu dipahami bahwa unit pengolah air limbah yang saat ini sedang dalam
taraf uji coba apabila nantinya beroperasi secara optimal dan dilaksanakan secara
konsekuen sehingga air limbah terolah memenuhi BMLC industri tekstil, tentunya akan
membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi sehingga mulai sekarang sudah
seharusnya merubah pola pikir untuk melaksanakan produksi bersih sebelum pengolahan
air limbah karena dapat menekan biaya pengolahan air limbah dalam sistim manajemen
lingkungan yang mengikuti model manajemen Rencanakan-Lakukan-Periksa-Tindaki
(Plan, Do, Chek, Act), dan proses terus berjalan untuk perbaikan berkelanjutan.
Reduksi langsung pada sumber dan pemanfaatan
 Pemanfaatan kembali air pendingin mesin pada proses Singeing.
 Pemanfaatan air limbah terolah untuk menyerap gas buang pembakaran batubara
 Pemanfaatan limbah terolah kondensat untuk umpan boiler
 Pengaktifan kembali mesin recovery caustic soda.
 Pemanfaatan air limbah desizing scouring.
 Pemanfaatan air limbah cucian bleaching untuk desizing-scouring

Anda mungkin juga menyukai