Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andika Erdiansyah

NIM : 191117028

Jurusan : Teknik Lingkungan

Tugas 2 Kimia Lingkungan

1. Apa yang dimaksud dengan kesadahan air? Apa sajakah kerugian yang dapat
ditimbulkan oleh tingkat kesadahan air yang tinggi?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan produktivitas air dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jelaskan pula bagaimana faktor tersebut berpengaruh!
3. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsentrsi O2 di dalam perairan.
4. Logam di dalam air dapat berada pada berbagai spesi. Jelaskan bentuk spesies logam
yang terdapat di berbagai perairan
5. Konsentrasi uap air di atmosfer berkisar 0 -4 %. Terangkan mengapa uap air dapat
menjadi komponen mayor dan dapat pula menjadi komponen minor di atmosfer.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
6. Jelaskan pengertian efek rumah kaca. Jelaskan pula hubungannya dengan pemanasan
global.
7. Jelaskan proses terjadinya kabut fotokimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Jawaban
1. Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat.
Kerugian :
a) Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat
saluran pipa dan keran
b) Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air
sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah
membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan.
c) Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga
d) pakaian menjadi kusam
e) Tidak produktif untuk budidaya ikan karena ikan air tawar tidak dapat hidup
pada air dengan PH basa

2. Produktivitas air adalah kemampuan air untuk menghasilkan material hidup


Faktor penentu : CO2, Nitrogen(nitrat), phosphor, unsur-unsur runut seperti fe
a) CO2
CO2 dipelukan alga untuk fotosintesis menghasilkan biomassa
b) Nitrogen
Unsur nitrogen dan fosfor dalam perairan berfungsi sebagai nutrisi bagi biota di
dalamnya. Dalam batas-batas konsentrasi tertentu yang layak untuk keperluan
biota, maka keberadaan unsur-unsur nutrisi tersebut tidak bermasalah, namun
bila konsentrasinya berlimpah maka akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi
yang menyebabkan unsur-unsur nutrisi tersebut berubah fungsinya.

c) Fosfor
Fosfor merupakan faktor pembatas yang didasarkan bahwa fosfor diperlukan
dalam proses transfer energi. Fosfor yang dalam jumlah sedikit akan
menyebabkan defisiensi unsur hara sehingga dapat  menekan  pertumbuhan
fitoplankton. Fosfor memiliki fungsi sebagai penyusun protein, inti sel, RNA,
dinding sel, ATP dan DNA.

3. A) suhu
Semakin tinggi suhu maka semakin rendah kadar oksigen yang terlarut
B) Fotosintesis
Semakin tinggi tingkat fotosintesis, maka kadar oksigen yang dihasilkan akan semakin
banyak
C) Salinitas
Semakin tinggi tingkat salinitas maka semakin sedikit oksigen terlarut
D) Penguraian bahan organik
Penguraian bahan organik akan membutuhkan oksigen, sehingga semakin banyak bahan
organik maka semakin sedikit oksigen yang tersedia
E) Kedalaman titik
Dengan bertambahnya kedalaman maka kadar oksigen terlarut semakin berkurang,
karena tingkat fotosintesis semakin berkurang dan oksigen yang ada digunakan untuk
pernapasan serta penguraian bahan organik dan anorganik

4. Di perairan, logam berat berada dalam bentuk ion-ion, baik sebagai pasangan ion
ataupun bentuk ion-ion tunggal. Kadar logam berat akan meningkat bila limbah di
perkotaan, pertambangan, pertanian, dan perindustrian masuk ke dalam lingkungan.
Ion-ion logam yang berukuran kecil, bermuatan positif besar, elektron terluarnya tidak
mudah terdistorsi dan memberikan polarisabilitas kecil dikelompokkan dalam asam
keras. Ion-ion logam yang berukuran besar, bermuatan kecil atau nol, elektron
terluarnya mudah terdistorsi dan memberikan polarisabilitas yang besar dikelompokkan
dalam asam lunak
Contoh Spesies logam yang terdapat pada perairan :
H+, Li+, Na+, K+, Be2+, Mg2+, Ca2+, Cr2+, Cr3+, Al3+, SO3, BF3, Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+,
Zn2+, Pb2+, SO2, BBr3, Cu+, Au+, Ag+, TI+, Hg22+, Pd2+, Cd2+, Pt2+, Hg2+, BH3

5. Uap air menjadi komponen mayor atmsofer jika lautan, dan dan sungai mengalami
evaporasi, sehingga kadar uap air di atmosfer meningkat karena uap air terkumpul di
atmosfer sebagai hasil dari evaporasi. Sementara itu uap air dapat menjadi komponen
minor ketika uap air mengalami presipitasi dalam bentuk air hujan, sehingga kadar uap
air dalam atmosfer semakin berkurang. Faktor : iklim, curah hujan, kondisi geografis

6. Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi
memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh
atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO 2) dapat menahan panas
matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya,
pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat,
dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek
rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap
oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari
tahun-ketahun.
Hubungan efek rumah kaca dengan pemanasan global
Efek rumah kaca dapat menyebabkan sinar matahari yg harusnya dipantulkan kembali
ke angkasa, malah terperangkap di dalam atmosfer bumi dan kembali memantul ke
permukaan bumi yg disebabkan adanya gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), yg berdampak pada global
warming (meningkatnya suhu rata-rata di atmosfer dan di permukaan bumi).

7. . Proses terbentuknya kabut Asap


Pada umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di
bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu
mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap,
campuran yang mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota
besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan
oksida-oksida nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar
matahari.

Berikut proses pencemaran kabut fotokimia dengan udara :

Reaksi 1 : NO2 + sinar matahari → NO + O


NO2 bereaksi dengan energi cahaya hv, membentuk NO dan atom oksigen tunggal.
 
katalis Reaksi 2 : O + O2 → O3
Oksigen tunggal bereaksi dengan molekul oksigen (O2),
dipengarungi katalis “M”, membentuk ozon (O3).
Reaksi 3 : O3 + NO → NO2 + O2
Ozon bereaksi dengan NO untuk membentuk lebih banyak NO2 dan O2, produk produk ini
kembali terlibat dalam reaksi 1 dan 2, sehingga produksi ozon tetap konstan. Disini akan
terbentuk kabut fotokimia.
Reaksi 4 : O3 + energi cahaya → O + O2
Ozon terdegradasi oleh energi cahaya, membentuk oksigen tunggal dan molekul oksigen.
katalis

 
Reaksi 5 : O2 → O + O
Oksigen-oksigen tersebut beraksi dengan katalis untuk kembali ke dalam bentuk oksigen
tunggal.
Reaksi 6 : O + H2O → 2*OH
Sebagian oksigen tersebut bereaksi dengan air di atmosfer, membentuk radikal hidroksil, OH.
Reaksi 7 : *OH + CO → CO2 + HO2
Karbon monoksida di atmosfer, bereaksi secara kuat dengan radikal hidroksil membentuk
karbon dioksida dan radikal HO2
Reaksi 8 : HO2 + NO → NO2 + *OH
Radikal HO2 bereaksi dengan NO dari atmosfer, membentuk lebih banyak NO2 dan radikal OH.
Reaksi 9 : NO2 + *OH → HNO3
Radikal hidroksil bereaksi dengan NO2 membentuk asam nitrat yang akan membentuk hujan
asam yang merupakan salah satu efek dari kabut fotokimia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

a. Hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida


Nitrogen dioxide (NO2) dapat bereaksi dengan radikal yang dihasilkan dari senyawa
volatile organik dalam serangkaian reaksi yang menghasilkan produk beracun yaitu
peroxyacetyl nitrates (PAN).
b. Ozon troposferik
Proses terbentuknya ozon troposferik terjadi karena adanya senyawa-senyawa prekursor seperti oksida
nitrogen (NOx), karbon monoksida (CO), dan senyawa organik yang mudah menguap (Volatile Organic
Compounds/ VOC), yang bereaksi dengan bantuan cahaya matahari. Pembentukan ozon troposferik melalui
karbon monoksida dimulai dengan reaksi CO dengan radikal hidroksil membentuk atom H dan karbon
dioksida. Atom H yang terbentuk akan bereaksi secara cepat dengan oksigen membentuk radikal peroksi
(HO2).
c. VOCs (Volatile Organic Compounds)
VOC's adalah hasil penguapan dari bahan bakar minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia
lain. Sementara oksida nitrogen banyak dihasilkan oleh proses pembakaran dalam bahan bakar
fosil seperti mesin mobil, pembangkit listrik, dan truk.
d. Peroxyacyl nitrat (PAN)
PAN adalah polutan sekunder dalam reaksi fotokimia asbut. Reaksi radikal bebas yang dibantu
oleh sinar uv dari matahari tidak mengoksidasi hydrocarbons menjadi aldehid, ketones,
dicarbonyl. Reaksi sekunder-nya menghasilkan peroxyacyl radikal, yang kemudian bergabung
dengan dioksida nitrogen untuk membentuk peroxyacyl nitrat.
e. Kondisi geografis
f. Jumlah industri

Anda mungkin juga menyukai