Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan kimia bukan merupakan bahan abstrak yang mematikan dan tidak perlu ditakuti.
Kebanyakan bahan / zat kimia terjadi secara alamiah dibumi, disekeliling kita atau dihasilkan oleh benda
hidup, termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan. Batuan-batuan dan pasir, besi, emas, perak dan
tembaga, ataupun seperti zat-zat kimia dialam yang telah terbentuk dalam wujud gas, keberadaannya
sangat dekat dengan kita, bahkan diantar zat-zat tersebut dibutuhkan oleh kita. Salah satu contohnya
adalah zat kimia/unsur kimia, oksigen.
Oksigen merupakan zat kimia yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,
walaupun memang terdapat tumbuhan yang justru mampu menghasilkan oksigen. Oksigen merupakan
unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak
Bumi. Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik. Ganggang hijau
dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi,
sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.
Oksigen berperan dalam metabolisme manusia, Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan
oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Semua kelompok molekul struktural
yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen.
Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen juga
berperan dalam proses fotonsintesis tumbuhan.
Dari keberadaan dan fungsi oksigen yang begitu dekat dengan kehidupan makhluk hidup,
termasuk manusia, maka judul mengenai oksigen ini menarik untuk dibahas dan tidak akan begitu sulit
untuk dijabarkan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana sifat kimia dan sifat fisika pada oksigen ?
b. Bagaimana dengan keberadaan oksigen di alam ?
c. Senyawa apa saja yang dapat dibentuk oleh oksigen ?
d. Bagaiman proses pembuatan oksigen ?
e. Apa saja kegunaan dari oksigen ?

1.3 Tujuan
1.  Untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fisika pada oksigen.
2.  Untuk mengetahui keberadaan oksigen di alam.
3.  Untuk mengtahui senyawa yang dapat dibentuk oleh oksigen.
4.  Untuk mengetahui proses pembuatan oksigen.
5.  Untuk mengetahui kegunaan dari oksigen

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Oksigen


Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan
Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya
merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777,
yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang
terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan
zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen
digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi
oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar
angkasa, dan penyelaman.

2.2 Sifat-sifat Oksigen


Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai
lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogendan dapat dengan mudah bereaksi
dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar,
dua atom unsur iniberikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam
semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi
20,9% volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang
terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air
oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selamafotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh
hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk
kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi
pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pulaalotrop oksigen lainnya,
yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun
pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.

a.  Sifat Fisika


Oksigen adalah unsur yang sangat umum diantara unsur-unsur golongan 6 yang beranggotakan
O, S, Se, Te,dan Po. Unsur ini mempunyai konfigurasi elektron s 2p4 dalam tingkat energi yang tertinggi.
Atom unsur ini dapat membentuk ikatan ion dan ikatan kovalen.
Massa atom relative 15,9944 g/mol
Konfigurasi electron 1s2 2s2 2s4
Jai-jari atom 60 pm
Jari-jari kovalen 73 pm

2
Keelektronegatifan 3,44(skala Pauling)
Energi Ionisasi (I) 1313,9 kJ/mol
Energi Ionisasi (II) 3388,3 kJ/mol
Energ Ionisasi (III) 5300,5 kJ/mol
Kerapatan 1,27 padatan
Titik Beku       -218,9°C
Titik leleh -182,9°C
Potensial  Elektroda +0,401
Massa jenis (0°C;101,325kPa)
1,429 g/L
Sifat magnetik Paramagnetik

b.      Sifat Kimia


Ada tiga isotop oksigen yang terdapat dialam 16O (99,76%), 17O (0,04%), dan 18O (0,2%) dengan
bobot isotop per sma 16O 15,9949,  17O 16,9991,  18O 17,9992. oksigen merupakan unsur utama dalam
kerak bumi yaitu merupakan kurang lebih 46,6% massa kerak bumi, 89% dalam air dan kira-kira 21% di
atmosfir. Oksigen dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p4 dapat ,membentuk dua ikatan kovalen.
Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah, bahwa atom-atom mereka hanya
memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s 2 p6 dari gas mulia. Karena itu mereka sering
bereaksi sebagai zat pengoksid dengan mencapai keadaan oksidasi -2. oksigen adalah zat pengoksid
yang paling kuat.

c. Reaksi Oksigen
1)      Reaksi logam dengan oksigen
 Pembentukan oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan oksigen adalah
kejadian biasa. Malah dalam bentik karatan merupakan asal kerugian ekoomi dalam dunia modern ini. Besi
akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air membentuk karatan yaitu oksida besi yang kristalnya
mengandung meleku;l air dalam jumlah beragam.

2Fe(s) + O2 (g) + xH2O(l)         Fe2O3.xH2O(s)


Alumunium, juga akan membentuk oksida bila bereaksi dengan oksigen di udara.

2Al(s)  + O2(g)  Al2O3


Tetapi kadang-kadang reaksi antara logam dan oksigen dapat lebih cepat dan akan mengeluarkan banyak
panas dan cahaya. Reaksi logam dengan oksigen semacam ini disebut pembakaran.

2)      Reaksi nonlogam dengan oksigen


Oksigen dapat juga bergabung secara langsung dengan kebanyakan nonlogam dan
membentukoksida kovalen. Conth yang sudah kita kenala adalah reaksi O2 dengan karbon (dalam bentuk
arang). Dengan adanya jumlah O2 berlebih maa hasilnya adalah karbon dioksida.
C(s) + 2O2(g)     CO2(g)
Bila oksigennya kurang, maka yang akan terbent uk adalah karbonmonoksida.

3
2C(s) + O2(g)     2CO2(g)
Dua zat nonlogam lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah belerang dan fosfor. Belerang bila
dibakar d udara member warna nyala biru dan hasilnya sulfur oksida, suatu gas yang   menyengar serta
pengap.
S(s) + O2(g)    SO2(g)
Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar dalam oksigen menghasilkan
P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih spontan. P 4 akan terbakar sendiri bila diletakkan di udara.
P4(s) +  5O2(g)   P4O10(s)
Tak semua zat nonlogam dapat beraksi dengan oksigen, contohnya nitrogen. Karena itu udara kita yang
merupakan campuran nitrogrn dan oksigen tetap stabil.

3)      Reaksi senyawa organik dengan oksigen


Senyawa organic pada umumnya adalah senyawa karbon. Senyawa organic yang paling
sederhana disebut hidrokarbon, senyawa yang hanya terdiri dari karbon dan hydrogen. Hidrokarbon yang
paling sederhana adalah metana, CH 4. Metana dan hiodrokarbon lainnya mudah terbakar dalam udara. Bila
tersedia oksigen yang cukup, hasil pembakarannya adalah karbon dioksidan dan air.
CH4 + 2O2    CO2 + H2O
Tetapi, bila oksigen yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung karon monoksida.
2CH4 + 3O2   2CO + 4H2O
Sedangkan bila oksigennya sedikit sekali, maka hanya hydrogen yang bereaksi dengan oksigen
membentuk air.
CH4 + O2  C + 2H2O
Senyawa organic sering mengandung unsure-unsur tambahan selain karbon dan hydrogen. Bila
mengandung oksigen, maka pada pembakaran menjadi CO2 dan H2O. misalnya pada pembakaran metal
alcohol.
2CH3OH + 3O2   2CO2 + 3H2O

2.3  Senyawa Oksigen
Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s 2 2p4 adalah unsur yang sangat elektronegatif (skala
paulling = 3,5), nomor dua terbesar seelah fluor (skala paulling = 4,1). Oleh karena itu, semua unsur
bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. Selain itu, juga membentuk
senyawa peroksida dan superoksida. Ini dimungkinkan karena oksigen dapat mempunyai bebrapa bilangan
oksidasi, dalam senyawanya, seperti pada tabel berikut ini :
Biloks Dalam
Pada Senyawa Contoh
Oksigen Bentuk
-1/2 O2- Superoksida KO2
-1 O22- Peroksida Na2O2, BaO2
H2O, Na2O, Cl2O5,
-2 O2- Oksida
MgO
0 Unsur oksigen dan alotropinya O2 dan O3
+2 O2+ Senyawaan Fluor OF2

4
a.  Senyawa oksida
  Ada 6 macam oksida, meskipun batas pengelompokan keenam kelompok oksida ini kadang-
kadang tidak jelas.
1)      Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok-d dengan  bilangan oksidasi
besar. 
SO3(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + SO42-(aqa)
CO2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + CO32-(aq)
CrO3(s) + H2O(l) → 2H+(aq) + CrO42-(aq)
2)      Oksida basa, yang dengan air membentuk basa
CaO(s) + H2O(l) → Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
Na2O(s) + H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH-(aq)
3)      Oksida amfoter oksida ini dapat bereaksi denga asam maupun basa
ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(g) + H2O(l)
ZnO(s) + 2 OH-(aq) + H2O(g) → Zn(OH)42-(aq)
4)      Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misalnya NO,N 2O, dan CO
5)      Oksida campuran
Oksida ini  merupakan campuran dari oksida sederhana misalnya P 3O4 merupakan campuran PbO
(dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).

b.  Senyawa Peroksida
Senyawa peroksida yang banyak digunakan adalah hydrogen peroksida H 2O2, yaitu untuk pemutih
pulp kertas, tekstil, kulit, lemak dan minyak rambut. Dalam industry digunakan sebagai pereaksi kimia
organic, polimer, obat-obatan, dan produksi makanan. Hydrogen peroksida encer digunakan dalam rumah
tangga untuk antiseptic ringan dan pemutih kain.
Hidrogen peroksida murni merupakan cairan tak berwarna yang membeku pada -0,46 oC dan
mendidih 150,2oC. Cairannya lebih kental dari pada air dengan massa jenisnya 1,44225 g/mL (pada 25 oC).
molekulnya menunjukan ikatan O-O seperti yang ditunjukkan oleh struktur Lewis :
Hidrogen peroksida mempunyai nilai pKa = 11,75, bersifat asam sangat lemah dan sebagai proton
akseptor, seperti ditunjukan dalam reaksi berikut ini :
H2O2 (aq) + H3O+(aq)  H2O(aq) + H3O+ (aq)
Namun demikian, hydrogen peroksida merupakan oksidator kuat dalam suasana asam maupun basa. Ini
terlihat dari potensial reduksi standarnya :
H2O2 (aq) + 2H+(aq) + 2e-  2 H2O                     E0=+1,77 V (1)
O2(g) + 2H+(aq) + 2e- ↔ H2O2 (aq)                      E0=+0,69 V (2)
HO2-(aq) + H2O + 2e- ↔ 3OH-(aq)                       E0=+0,87 V (3)
Laju reaksi Hidrogen peroksida mudah terurai menjadi air dan oksigen setelah disimpan lama. Reaksinya,
sebagai berikut:

5
2 H2O2 (l) → 2 H2O + O2(g) ∆H= -197 kJ/mol
Penguraian ini dipercepat oleh adanya, panas , ion logam berat, dan kotoran. Bahkan air dan oksigen yang
menjadi produk penguraiannya juga mempercepat proses penguraian selanjutnya.

c.       Senyawa Superoksida


Senyawa superoksida Na, K, dan Rb dibuat dari peroksidanya. Contohnya sebagai berikut:
K2O2 + O2        300 atm / 500C           2KO2
Dalam sistem tertutup seperti pada kapal selam, kalium superoksida digunakan untuk menghilangkan gas
karbon dioksida hasil pernafasan para kru kapal selam. Reaksinya sebagai berikut :
4 KO2 (s) + 2CO2 (g) ↔2K2CO3 (s) + 3O2 (g)
Reaksi diatas memungkinkan terjadinya regenerasi gas oksigen yang diperlukan untuk
pernafasan. Superoksida ionik, MO 2, dibentuk oleh interaksi O2 dengan K, Rb, atau Cs sebagai padatan
Kristal kuning sampai jingga. NaO 2 dapat diperoleh hanya dengan reaksi Na 2O2 dengan O2 pada 300 atm
dan 500°C. LiO2 tidak dapat diisolasi. Superoksida alkali tanah, Mg, Zn, dan Cd hanya terdapat dalam
konsentrasi kecil sebagai larutan padat dalam peroksida. Ion O 2- mempunyai satu elektron tidak
berpasangan. Superoksida adalah zat pengoksidasi yang sangat kuat. Mereka bereaksi kuat dengan air
2 O2- + H2O → O2 + HO2- + OH-
2 HO2- → 2OH- + O2 (lambat)
Reaksi dengan CO2, yang melibatkan intermediet peroksokarbonat, digunakan untuk
menghilangkan CO2 dan meregenerasi O2 dalam system tertutup (misalnya kapal selam). Reaksi
keseluruhan adalah
4MO2(s) + 2CO2(g) → 2M2CO3(s) + 3O2(g)

2.4 Ozon ( Trioksigen )


Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai
'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan
dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) darimatahari.
Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang dengannya kita bernafas
membentuk hampir 20% atmosfer.Pembentukan ozon (O 3), molekul triatom oksigen kurang banyak dalam
atmosferdi mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.Ozon adalah salah satu bentuk alotropi dari
oksigen. Ozon murniadalah gas berwarna biru muda dan berbau tajam ozon cair berwarna biru
tua,sedangkan ozon paat berwarna ungu tua. Ozon cair mendidih pada -180 0C. Ozon bersifat tidak stabil,
baik daam bentuk gas, cair atau padat. Ozon cair mudah meledak.
  Ozon adalah oksidator yang jauh lebih kuat daripada oksigen. Ozon mempnyai potensial reduksi
standar yang sangat tinggi baik dalam suasana asam maupun basa. Hal ini mennjukkan bahwa ozon merupakan
oksidator yang sangat kuat.
         O3(g) + 2H+(aq) + 2e- ↔ O2(g) + H2O               E0 = + 2,08 V
         O3(g) + H2O  + 2e- ↔ O2(g) + 2OH-               E0 = + 1,24 V
Dalam suasana asam, kekuatan oksidator ozon urutan kedua setelah flour,sehingga ozon
seringkali digunakan sebagai oksidator untuk pembuatan senyawa.Sifat oksidator ozon ini juga
dimanfaatkan untuk mensterilkan air minum, karena dapat membunuh mikroorganisme.

6
Reaksi utama yang menghasilkan O3(g) pada stratosfer adalah :
O2 + hv → O + O                                (a)                      
O2 + O + M → O3 + M                       (b)       
Persamaan (a) menjelaskan penguraian ozon setelah menyerap radiasiuv. Reaksi atom dan
molekul oksigen menghasilkan ozon seperti yang diuliskan pada persamaan (b). M adalah ‘spesi ketiga’
(misalnya N2(g))  yang diperlukanuntuk menangkap kelebihan energi tumbukkan. Adanya M sangat penting,
karena ozon sangat energetic dan terurai spontan.
Penyerapan radiasi uv oleh  molekul O3 disajikan pada persamaa (c). energy  yang dibebaskan dalam
reaksi (d) mengakiatkan efek keseimbangan panas diatmosfer  bumi.
O3 + hv → O2 + O                  …(c)
O3 + O → 2O2                                 …(b)               
Ozon (O3)  dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada jarak gelombang 242 nanometer dan
disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan
penyerap utamasinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalammeneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.

2.5  Pembuatan Oksigen


Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara. Reaksi yang dapat menghasilkan oksigen ialah :
a.          Penguraian katalitik hidrogen peroksida (pembuatan di laboratorium)
2 H2O2(l)      MnO2           2 H2O(l) + O2
b.         Penguraian termal senyawa yang mengandung banyak oksigen
2 KMnO4(s) → K2MNO4(s) + MnO2(s) + O2(g)
2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 KNO3(s) → 2 KNO2(s) + O2(g)
c.          Reaksi antara perosida dan air
2 NaO2(s) +2 H2O(l) → 4 NaOH(aq) + O2(g)
Pembuatan oksigen secara komersial dapat dilakukan dengan cara:
1.      Destilasi bertingkat udara cair
2.      Elektrolisis air O2 yang diperoleh dengan cara elektrolisis sangat murni. Reaksi kseluruhan yang
terjadi adalah:
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)
d.      Memanaskan serbuk kalium klorat KClO 3 dengan katalisator mengan oksida (batu kawi) MnO 2
sebagai katalis Reaksinya :
2KClO3(s)       MnO2          2KCl(s) + O2(g)

2.6 Kegunaan Oksigen


Oksigen biasanya digunakan sebagai pengoksida, hanya fluorin mempunyai negatif elektron yang
lebih tinggi. Oksigen juga digunakan sebagai bahan pengoksida dalam bahan api roket. Oksigen juga
penting untuk pernafasan dan digunakan dengan meluas dalam bidang perubatan. Oksigen juga
digunakan dengan meluas di kawasan yang kurang oksigen seperti pendaki gunung, juruterbang yang

7
membawa bekalan oksigen tambahan. Oksigen juga digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses
pembuatan besi dan metanol.
Oksigen merupakan satu unsur penting tubuh manusia, bersama-sama dengan hidrogen, karbon
dan nitrogen. Tetapi, oksigen merupakan satu-satunya unsur yang diperlu setiap minit. Kesemua proses
penting, seperti pernafasan, peredaran, fungsi otak, penghadaman, penyingkiran bahan buangan,
pertumbuhan sel dan tisu, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen
merupakan sumber tenaga yang segera bagi kebanyakan proses metabolisme dalam sel dan tisu.
Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan pada industry baja. Besi tuag yang diperoleh dari tanur
tinggi (bsi kasar) mengandung karbon sekitar 3-4 %. Kadar karbon yang terlalu tinggi itu menyebabkan
besi tuang kurang kuat dan rapuh. Kadar karbon dalam besi tuang dikurangi dengan oksidasi yang
terkendali. Sebagian kecil oksigen digunakan bersama-sama dengan gas asetilen (etuna) untuk mengelas.
Pembakaran gas asetilen bias mencapai suhu 3000C. Selain itu oksigen cair digunakan sebagai bahan
bakar roket.

BAB III
PENUTUP

8
3.1 Kesmpulan
1. Oksigen adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Suhu kritisnya ialah  -1180 C, ini berarti
oksigen hanya dapat dicairkan di bawah suhu -118 0C. Oksigen cair mendidih pada -183 o C dan membeku
pada -2180 C. Oksigen padat dan cair berwarna biru terang dan bersifat paramagnetik.
2. Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah
bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan
helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi
dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan
komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar
1015 ton) atmosfer.
3. Oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa okigen, yakni senyawa oksida, peroksida, superoksida.
a.Senyawa Oksida adalah senyawa biner suatu unsur dengan oksigen.
b. Peroksida adalah senyawa yang oksigennya memiliki bilangan oksidai -1.
c. Superoksida adalah senyawa yang oksigennya memilki bilangan oksidasi
4. Dalam skala industri oksigen diperoleh dari destilasi bertingkat udara yang dicairkan. Dalam skala
laboratorium, oksigen dapat dibuat dengan cara memanaskan serbuk kalium klorat KClO 3 dengan
katalisator mangan dioksida (batu kawi), menguraikan hydrogen peroksida H 2O2 dengan MnO2 sebagai
katalis, elektrolisis air yang diberi asam sulfat, memanaskan barium perksida BaO 2.
5.  Oksigen berperan banyak dalam kehidupan makhluk hidup. Untuk manusia, oksigen berperan dalam
proses metabolisme. Juga oksigen berperan dalam proses fotosintesis. Sebagian besar dari produksi
oksigen digunakan pada industry baja.

DAFTAR PUSTAKA

9
Achmad, Hiskia. 1992.  Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung:PT. Citra Aditya Bakti
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur . Jilid 1. Edisi 5. Jakarta:Binarupa Aksara
Farida, Ida. 2009. Modul Perkulihan Kimia Anorganik I. Bandung
Kleinfelter, Keenan. 1980. Kimia Untuk Universitas. Jilid 1. Edisi 6. Jakarta:Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai