PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fisika pada oksigen.
2. Untuk mengetahui keberadaan oksigen di alam.
3. Untuk mengtahui senyawa yang dapat dibentuk oleh oksigen.
4. Untuk mengetahui proses pembuatan oksigen.
5. Untuk mengetahui kegunaan dari oksigen
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Keelektronegatifan 3,44(skala Pauling)
Energi Ionisasi (I) 1313,9 kJ/mol
Energi Ionisasi (II) 3388,3 kJ/mol
Energ Ionisasi (III) 5300,5 kJ/mol
Kerapatan 1,27 padatan
Titik Beku -218,9°C
Titik leleh -182,9°C
Potensial Elektroda +0,401
Massa jenis (0°C;101,325kPa)
1,429 g/L
Sifat magnetik Paramagnetik
c. Reaksi Oksigen
1) Reaksi logam dengan oksigen
Pembentukan oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan oksigen adalah
kejadian biasa. Malah dalam bentik karatan merupakan asal kerugian ekoomi dalam dunia modern ini. Besi
akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air membentuk karatan yaitu oksida besi yang kristalnya
mengandung meleku;l air dalam jumlah beragam.
3
2C(s) + O2(g) 2CO2(g)
Dua zat nonlogam lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah belerang dan fosfor. Belerang bila
dibakar d udara member warna nyala biru dan hasilnya sulfur oksida, suatu gas yang menyengar serta
pengap.
S(s) + O2(g) SO2(g)
Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar dalam oksigen menghasilkan
P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih spontan. P 4 akan terbakar sendiri bila diletakkan di udara.
P4(s) + 5O2(g) P4O10(s)
Tak semua zat nonlogam dapat beraksi dengan oksigen, contohnya nitrogen. Karena itu udara kita yang
merupakan campuran nitrogrn dan oksigen tetap stabil.
2.3 Senyawa Oksigen
Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s 2 2p4 adalah unsur yang sangat elektronegatif (skala
paulling = 3,5), nomor dua terbesar seelah fluor (skala paulling = 4,1). Oleh karena itu, semua unsur
bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. Selain itu, juga membentuk
senyawa peroksida dan superoksida. Ini dimungkinkan karena oksigen dapat mempunyai bebrapa bilangan
oksidasi, dalam senyawanya, seperti pada tabel berikut ini :
Biloks Dalam
Pada Senyawa Contoh
Oksigen Bentuk
-1/2 O2- Superoksida KO2
-1 O22- Peroksida Na2O2, BaO2
H2O, Na2O, Cl2O5,
-2 O2- Oksida
MgO
0 Unsur oksigen dan alotropinya O2 dan O3
+2 O2+ Senyawaan Fluor OF2
4
a. Senyawa oksida
Ada 6 macam oksida, meskipun batas pengelompokan keenam kelompok oksida ini kadang-
kadang tidak jelas.
1) Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok-d dengan bilangan oksidasi
besar.
SO3(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + SO42-(aqa)
CO2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + CO32-(aq)
CrO3(s) + H2O(l) → 2H+(aq) + CrO42-(aq)
2) Oksida basa, yang dengan air membentuk basa
CaO(s) + H2O(l) → Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
Na2O(s) + H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH-(aq)
3) Oksida amfoter oksida ini dapat bereaksi denga asam maupun basa
ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(g) + H2O(l)
ZnO(s) + 2 OH-(aq) + H2O(g) → Zn(OH)42-(aq)
4) Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misalnya NO,N 2O, dan CO
5) Oksida campuran
Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana misalnya P 3O4 merupakan campuran PbO
(dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
b. Senyawa Peroksida
Senyawa peroksida yang banyak digunakan adalah hydrogen peroksida H 2O2, yaitu untuk pemutih
pulp kertas, tekstil, kulit, lemak dan minyak rambut. Dalam industry digunakan sebagai pereaksi kimia
organic, polimer, obat-obatan, dan produksi makanan. Hydrogen peroksida encer digunakan dalam rumah
tangga untuk antiseptic ringan dan pemutih kain.
Hidrogen peroksida murni merupakan cairan tak berwarna yang membeku pada -0,46 oC dan
mendidih 150,2oC. Cairannya lebih kental dari pada air dengan massa jenisnya 1,44225 g/mL (pada 25 oC).
molekulnya menunjukan ikatan O-O seperti yang ditunjukkan oleh struktur Lewis :
Hidrogen peroksida mempunyai nilai pKa = 11,75, bersifat asam sangat lemah dan sebagai proton
akseptor, seperti ditunjukan dalam reaksi berikut ini :
H2O2 (aq) + H3O+(aq) H2O(aq) + H3O+ (aq)
Namun demikian, hydrogen peroksida merupakan oksidator kuat dalam suasana asam maupun basa. Ini
terlihat dari potensial reduksi standarnya :
H2O2 (aq) + 2H+(aq) + 2e- 2 H2O E0=+1,77 V (1)
O2(g) + 2H+(aq) + 2e- ↔ H2O2 (aq) E0=+0,69 V (2)
HO2-(aq) + H2O + 2e- ↔ 3OH-(aq) E0=+0,87 V (3)
Laju reaksi Hidrogen peroksida mudah terurai menjadi air dan oksigen setelah disimpan lama. Reaksinya,
sebagai berikut:
5
2 H2O2 (l) → 2 H2O + O2(g) ∆H= -197 kJ/mol
Penguraian ini dipercepat oleh adanya, panas , ion logam berat, dan kotoran. Bahkan air dan oksigen yang
menjadi produk penguraiannya juga mempercepat proses penguraian selanjutnya.
6
Reaksi utama yang menghasilkan O3(g) pada stratosfer adalah :
O2 + hv → O + O (a)
O2 + O + M → O3 + M (b)
Persamaan (a) menjelaskan penguraian ozon setelah menyerap radiasiuv. Reaksi atom dan
molekul oksigen menghasilkan ozon seperti yang diuliskan pada persamaan (b). M adalah ‘spesi ketiga’
(misalnya N2(g)) yang diperlukanuntuk menangkap kelebihan energi tumbukkan. Adanya M sangat penting,
karena ozon sangat energetic dan terurai spontan.
Penyerapan radiasi uv oleh molekul O3 disajikan pada persamaa (c). energy yang dibebaskan dalam
reaksi (d) mengakiatkan efek keseimbangan panas diatmosfer bumi.
O3 + hv → O2 + O …(c)
O3 + O → 2O2 …(b)
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada jarak gelombang 242 nanometer dan
disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan
penyerap utamasinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalammeneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
7
membawa bekalan oksigen tambahan. Oksigen juga digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses
pembuatan besi dan metanol.
Oksigen merupakan satu unsur penting tubuh manusia, bersama-sama dengan hidrogen, karbon
dan nitrogen. Tetapi, oksigen merupakan satu-satunya unsur yang diperlu setiap minit. Kesemua proses
penting, seperti pernafasan, peredaran, fungsi otak, penghadaman, penyingkiran bahan buangan,
pertumbuhan sel dan tisu, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen
merupakan sumber tenaga yang segera bagi kebanyakan proses metabolisme dalam sel dan tisu.
Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan pada industry baja. Besi tuag yang diperoleh dari tanur
tinggi (bsi kasar) mengandung karbon sekitar 3-4 %. Kadar karbon yang terlalu tinggi itu menyebabkan
besi tuang kurang kuat dan rapuh. Kadar karbon dalam besi tuang dikurangi dengan oksidasi yang
terkendali. Sebagian kecil oksigen digunakan bersama-sama dengan gas asetilen (etuna) untuk mengelas.
Pembakaran gas asetilen bias mencapai suhu 3000C. Selain itu oksigen cair digunakan sebagai bahan
bakar roket.
BAB III
PENUTUP
8
3.1 Kesmpulan
1. Oksigen adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Suhu kritisnya ialah -1180 C, ini berarti
oksigen hanya dapat dicairkan di bawah suhu -118 0C. Oksigen cair mendidih pada -183 o C dan membeku
pada -2180 C. Oksigen padat dan cair berwarna biru terang dan bersifat paramagnetik.
2. Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah
bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan
helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi
dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan
komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar
1015 ton) atmosfer.
3. Oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa okigen, yakni senyawa oksida, peroksida, superoksida.
a.Senyawa Oksida adalah senyawa biner suatu unsur dengan oksigen.
b. Peroksida adalah senyawa yang oksigennya memiliki bilangan oksidai -1.
c. Superoksida adalah senyawa yang oksigennya memilki bilangan oksidasi
4. Dalam skala industri oksigen diperoleh dari destilasi bertingkat udara yang dicairkan. Dalam skala
laboratorium, oksigen dapat dibuat dengan cara memanaskan serbuk kalium klorat KClO 3 dengan
katalisator mangan dioksida (batu kawi), menguraikan hydrogen peroksida H 2O2 dengan MnO2 sebagai
katalis, elektrolisis air yang diberi asam sulfat, memanaskan barium perksida BaO 2.
5. Oksigen berperan banyak dalam kehidupan makhluk hidup. Untuk manusia, oksigen berperan dalam
proses metabolisme. Juga oksigen berperan dalam proses fotosintesis. Sebagian besar dari produksi
oksigen digunakan pada industry baja.
DAFTAR PUSTAKA
9
Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung:PT. Citra Aditya Bakti
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur . Jilid 1. Edisi 5. Jakarta:Binarupa Aksara
Farida, Ida. 2009. Modul Perkulihan Kimia Anorganik I. Bandung
Kleinfelter, Keenan. 1980. Kimia Untuk Universitas. Jilid 1. Edisi 6. Jakarta:Erlangga
10