Anda di halaman 1dari 21

Udara Yang Kita Hirup

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1%
uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel
dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian
juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi,
maka udara akan hampa sama sekali. Apabila makhluk hidup bernapas,
kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah.
Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Saat kita bernafas, udara masuk ke dalam tubuh kita melalui hidung, dan ketika kita
menghembuskan udara secara tidak langsung udara keluar kembali dari dalam tubuh kita
menuju ke lingkungan sekitar, saat kita menghirup udara, kita tidak hanya menghirup 1
jenis unsur atau senyawa saja di udara, akan tetapi banyak sekali unsurmaupun senyawa
yang kita hirup ketika kita sekali menghirup udara, akan tetap, di dalam paru paru kita,
telah terdapat sistem yang hanya akan mengambil oksigen dari udara yang kita hirup tadi.
Walaupun dalam sekali mengambil nafas kita secara tidak sengaja mengambil beberapa
unsur seperti nitrogen (N), unsur tersebut hanya Akan masuk dan keluar lagi dari dalam
tubuh kita tanpa adanya perubaan unsur tersebut.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena
adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini
akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya,
jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak
78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida
(CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer,
tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He),
kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air.
Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon dioksida dan
uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari
waktu ke waktu untuk uap air.


1.2 Rumusan Masalah
1. apa definisi dari udara?
2. Apa itu gas?
3. apa saja komponen dari udara ?
4. apa saja yang termasuk dalam klasifikasi materi?
5. apa definisi dari atom dan molekul ?
6. bagaimana tata nama senyawa secara IUPAC ?
7. sebutkan reaksi reaksi kiimia ?
8. apa pengertian dari polusi udara?
9. senyawa apa saja yang menyebabkan pencemaran udara?
10. Bagaimana solusi dari pencemaran udara tersebut?

1.3 Tujuan
Paper ini bertujuan selain untuk sebagai pemenuhan nilai mata kuliah Kimia
Kontekstual juga sebagai media pembelajaran bagi kami.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Udara
Udara merupakan kumpulan dari

2.2 Komponen udara
Manusia tidak akan bisa hidup di ruangan yang tidak memliki udara. Manusia juga
tidak akan bisa hidup di dalam ruangan walaupun ruangan tersebut berisi udara jika
komposisi penyusun udaranya tidak tepat atau ada bahan berbahaya yang terlarut di
dalam udara. Saat ini kehidupan manusia ditopang oleh beberapa komponenudara udara
yaitu:
1. Oksigen (O
2
)
Oksigen adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai
lambang O dan nomor atom 8. Merupakan unsur yang mudah bereaksi dengan
hampir semua unsur lainnya. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di
alam semesta berdasarkan massa. Gas oksigen mengisi 20,9% volume atmosfer
bumi. Oksigen mengembun pada suhu 90,20 K (-182,95 C, -297,31 F) dan
membeku pada suhu 54,36 K (-218,79 C, -361,82 F), oksigen merupakan zat yang
sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Reaksi
oksigen dengan zat lain disebut oksidasi. Oksidasi yang berlangsung cepat ditandai
dengan timbulnya cahaya dan panas, misalnya pada pembakaran kayu atau minyak.
Oksidasi yang berlangsung lambat menimbulkan pelapukan batu-batuan dan
perkaratan pada logam.
Oksigen atau O
2
adalah udara yang diperlukan makhluk hidup untuk
bernapas. Selain itu, Oksigen (O
2
) juga digunakan dalam produksi baja dan untuk
pengelasan. Gas oksigen (O
2
), merupakan gas yang diperlukan untuk pembakaran
makanan dalam tubuh makhluk hidup. Pembakaran tersebut menghasilkan energi
dimana energi ini dibutuhkan untuk melakukan segala aktivitas manusia.
2. Nitrogen (N
2
)
Nitrogen adalah unsur kimia dalam sistem periodik unsur yang memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam, yang stabil, sangat sulit
bereaksi (inert) dengan unsur atau senyawa lainnya. Ketika bernapas, gas nitrogen
ikut keluar masuk paru-paru tanpa mengalami perubahan apa-apa. Nitrogen mengisi
78,08% atmosfer di bumi dan membentuk banyak senyawa penting seperti asam
amino, amoniak, asam nitrat dan sianida.
Nitrogen mengembun pada suhu 77 K (-196 C) pada tekanan atmosfer dan
membeku pada suhu 63 K (-210 C). Ada dua isotop nitrogen yang stabil yaitu 14N
dan 15N. Yang paling banyak adalah 14N (99,634%) yang dihasilkan dari bintang-
bintang dan yang setelahnya adalah 15N.
Gas nitrogen sering digunakan dalam ruangan tempat menyimpan bahan-
bahan yang mudah terbakar atau meledak. Selain itu, gas nitrogen juga banyak
digunakan untuk mengisi bohlam agar filamen bohlam tidak terbakar. Nitrogen (N
2
)
juga dipakai untuk membuat ammonia yang pada gilirannya menjadi bahan baku
pembuatan pewarna, pupuk, bahan peledak, obat obatan, dan plastik. Gas Nitrogen
(N
2
) sangat penting untuk tumbuh-tumbuhan. Hal ini disebabkan gas nitrogen
merupakan bahan utama penyubur tanah. Jadi gas nitrogen sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup manusia.
3. Karbondioksida (CO
2
)
Karbondioksida adalah senyawa kimia yang terdiri dari zat atom oksigen yang
terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon, berdasarkan volume rata-rata
konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi 387 ppm. Jumlah ini dapat bervariasi
tergantung dari lokasi dan waktu. Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan,
tumbuh-tumbuhan, fungi dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan
oleh tumbuhan pada proses fotosintesis.
Karbondioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tatanan dibawah 5,1 atm
namun langsung terjadi padat pada temperatur dibawah -78 C. Dalam bentuk padat,
karbondioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO
2
adalah oksida asam, larutan
CO
2
mengubah warna lakmus biru menjadi merah muda.
Pada keadaan standar, rapatan karbondioksida sekitar 1,98 kg/m
2
. Kira-kira
1,5 kali lebih berat dari udara. Molekul karbondioksida (O=C=O) mengandung dua
ikatan rangkap yang berbentuk linear. Senyawa ini tidak begitu reaktif dan tidak
mudah terbakar, namun bisa membantu pembakaran garam seperi magnesium.
Selain Oksigen (O
2
) yang berperan dalam proses pernapasan manusia,
karbondioksida (CO
2
) juga berperan dalam proses pernapasan manusia. Selain itu,
karbondioksida menyebabkan buah dalam minuman yang menguap atau bersuara
mendesis ketika kemasannya dibuka. Karbon dioksida (CO
2
) merupakan gas hasil
pernapasan. Gas ini sangat diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam
udara, karbon dioksida berfungsi sebagai penyimpan panas yang dipancarkan oleh
bumi. Jika di atas permukaan bumi tidak ada karbon dioksida, bumi akan menjadi
sangat dingin. Namun jika terlalu banyak karbon dioksida maka permukaan bumi
akan menjadi sangat panas. Kenaikan suhu udara yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan perubahan pola iklim, misalnya kemarau yang bekepanjangan. Udara
yang terlalu banyak mengandung gas karbondioksida dikatakan sebagai udara
tercemar.
4. Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan
nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer
bumi.
5. Karbon monoksida (CO)
Gas ini sangat berbahaya, tidak berwarna dan tidak berbau, berat jenis sedikit
lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan
membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena
bereaksi dengan hemoglobin darah membentuk Carboxy hemoglobin (CO-Hb).
Akibatnya fungsi Hb membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala
keracunan, sesak nafas dan penderita pucat.
6. Gas lain dalam udara
Kripton (Kr), neon (Ne), atau xenon (Xe) merupakan gas-gas yang sulit
bereaksi dengan unsur-unsur lain. Neon dan argon banyak digunakan untuk mengisi
bohlam (lampu pijar).
Gas Helium (He) dan hidrogen (H
2
) merupakan gas yang sangat ringan. Oleh
karena itu, dalam atmosfer letaknya di lapisan bagian atas. Gas-gas tersebut sering
digunakan sebagai pengisi balon. Di matahari, terjadi reaksi fusi (penggabungan)
gas-gas hidrogen menjadi helium. Dari reaksi tersebut dihasilkan energi yang sangat
besar. Energi inilah yang merupakan sumber energi bagi kehidupan di bumi.
Ozon (O,) merupakan salah satu bentuk molekul oksigen. Gas ozon terletak di
bagian adalah cahaya matahari yang mempunyai energi sangat tinggi. Sinar ini
sangat berbahaya jika yang sampai di bumi terlalu banyak.

2.3 Klasifikasi Materi
Zat-zat yang kita temukan di alam semesta ini hanya ada dua kemungkinan, yaitu
adalah zat tunggal dan campuran (Gambar 1.10).

2.3.1 Zat tunggal
Zat tunggal adalah materi yang memiliki susunan partikel yang tidak
mudah dirubah dan memilik komposisi yang tetap. Zat tunggal dapat
diklasifikasikan sebagai unsur dan senyawa. Zat tunggal berupa unsur
didefinisikan sebagai zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Unsur besi tidak bisa diuraikan menjadi zat lain, jika ukuran besi ini
diperkecil, maka suatu saat akan didapatkan bagian terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi dan disebut dengan atom besi.
Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu unsur logam
dan bukan logam (bukan logam).
Unsur logam umumnya berbentuk padat kecuali unsur air raksa atau
mercury (Hg), menghantarkan arus listrik dan panas. Logam permukaannya
mengkilat dapat ditempa menjadi plat ataupun kawat. Saat ini kita lebih mengenal
dengan nama aliasnya, seperti unsur Ferum dengan lambang Fe yang kita kenal
dengan Besi. Aurum dengan lambang Au adalah unsur Emas, dan Argentum (Ag)
untuk unsur Perak.
Unsur bukan logam memilki sifat yang berbeda seperti; tidak dapat
menghantarkan arus listrik, panas dan bersifat sebagai isolator. Permukaan atau
penampang unsurnya tidak mengkilat kecuali unsur Karbon. Wujud unsur ini
berupa gas, sehingga tidak dapat ditempa. Secara umum unsur bukan logam juga
sudah kita kenal, seperti Oksigen dengan lambang O, Nitrogen dengan lambang
N, dan unsur Sulfur dengan lambng S, dalam istilah kita adalah Belerang.
Zat tunggal berupa senyawa didefinisikan sebagai zat yang dibentuk dari
berbagai jenis unsur yang saling terikat secara kimia dan memiliki komposisi
yang tetap. Senyawa terdiri dari beberapa unsur, maka senyawa dapat diuraikan
menjadi unsur-unsurnya dengan proses tertentu. Contoh senyawa yang paling
mudah kita kenal adalah air. Senyawa air diberi lambang H2O. Senyawa air
terbentuk oleh dua jenis unsur yaitu unsur Hidrogen (H) dan unsur Oksigen (O),
dengan komposisi 2 unsur H dan satu unsur O. Gambar 1.11 menjelaskan
perbedaan unsur dan senyawa.

Di alam senyawa dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu senyawa
Organik dan senyawa Anorganik, pengelompokkan didasari pada unsur-unsur
pembentuknya, lihat Gambar 1.12.

Senyawa Organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh
unsur karbon sebagai kerangka utamanya. Senyawa-senyawa ini umumnya
berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme).
Senyawa ini mudah kita jumpai seperti ureum atau ure terdapat pada air
seni (urin). Gula pasir atau sakarosa yang banyak terdapat didalam tebu dan
alkohol merupakan hasil fermentasi dari lautan gula.
Senyawa Anorganik adalah senyawa-senyawa yang tidak disusun dari
atom karbon, umumnya senyawa ini ditemukan di alam, beberapa contoh
senyawa ini seperti garam dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl,
alumunium hdroksida yang dijumpai pada obat maagh, memiliki lambang
Al(OH)3. Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu
gas oksigen dengan lambang O 2 dan gas karbon dioksida dengan lambang CO2.
Asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik yang mudah kita kenal
misalnya asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl) dan lainnya.
2.3.2 Campuran
Campuran adalah materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal baik
berupa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap. Dalam campuran
sifat dari materi penyusunnya tidak berubah.
Contoh sederhana dari campuran dapat kita jumpai di dapur misalnya saus
tomat. Campuran ini mengandung karbohidrat, protein, vitamin C dan masih
banyak zat zat lainnya. Sifat karbohidrat, protein dan vitamin C tidak berubah.
Campuran dapat kita bagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran serba sama yang
materi-materi penyusunnya berinteraksi, namun tidak membentuk zat baru. Untuk
lebih jelasnya kita perhatikan contohnya larutan gula dalam sebuah gelas
Larutan ini merupakan campuran air dengan gula, jika kita coba rasakan,
maka rasa larutan diseluruh bagian gelas adalah sama manisnya, baik yang
dipermukaan ditengah maupun dibagian bawah. Campuran homogen yang
memiliki pelarut air sering disebut juga dengan larutan lihat Gambar 1.13.

Campuran homogen dapat pula berbentuk sebagai campuran antara logam
dengan logam, seperti emas 23 karat merupakan campuran antara logam emas
dan perak. Kedua logam tersebut memadu sehingga tidak tampak lagi bagian
emas atau bagian peraknya. Campuran logam lain seperti perunggu, alloy,
amalgam dan lain sebagainya.
Campuran heterogen adalah campuran serbaneka, dimana materi-materi
penyusunnya tidak berinteraksi, sehingga kita dapat mengamati dengan jelas dari
materi penyusun campuran tersebut (Gambar 1.13).
Campuran heterogen tidak memerlukan komposisi yang tetap seperti
halnya senyawa, jika kita mencampurkan dua materi atau lebih maka akan terjadi
campuran. Contoh yang paling mudah kita amati dan kita lakukan adalah
mencampur minyak dengan air, kita dapat menentukan bagian minyak dan bagian
air dengan indera mata kita. Perhatikan pula susu campuran yang kompleks,
terdiri dari berbagai macam zat seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan
E dan mineral (Gambar 1.13).
2.3.3 Atom dan molekul
Pada zaman dahulu banyak ilmuan yang kebingungan dengan partikel
materi. apakah yang menjadi bagian terkecil dari suatu materi?itulah pertanyaan
yang pada saat itu menjadi misteri para ilmuan.materi ternyata mengandung
partikel partikel kecil berupa atom,ion dan molekul
1. Atom
Keberadaan partikel-partikel terkecil yang menyusun materi,diajukan
kali pertama oleh 2 orang ahli filsafat yunani ,yaitu leucippus dan democritus
sekitar 450 tahun lalu sebelum masehi. Kedua orang tersebut menyatakan
bahwa semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil dan tak
dapat di bagi-bagi lagi yang di sebut atom. Atom berasal dari bahasa Yunani
yakni atomos (a berarti tidak dan tomos berarti terbagi).
Menurut Leucippus dan Democritos adalah bahwa jika suatu zat atau
bahan dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil terus menerus, itu
akan berakhir sebagai partikel terkecil.
Menurut Teori atom J.J Thomson, Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron
Model atom ini kemudian disebut sebagai plum pudding model yang di
Indonesia lebih dikenal sebagai model roti kismis.
Menurut Teori atom Dalton, atom adalah bagian terkecil dari unsur
yang sudah tidak dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia biasa. Menjelang abad
ke-19, diketahui bahwa atom bukanlah partikel yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi karena mengandung sejumlah partikel subatomik yaitu elektron, proton,
dan neutron.

Atom terdiri atas inti atom dan dikelilingi oleh elektron yang bergerak
menurut orbit tertentu. Hampir semua massa atom terpusat di inti atom yang
berupaproton dan neutron.
Lambang sebuah atom ditulis sebagai berikut :

Keterangan :
A : nomor massa
Z : nomor atom
Nomor massa = jumlah poton + jumlah neutron
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Jumlah neutron = Nomor massa Nomor atom

Atom-atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan masa yang
sama. Tetapi atom-atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang
lain contoh: atom hidrogen, atom karbon, dan atom oksigen. Atom-atom tidak
dapat di pecah lagi menjadi partikel-partikel lebih kecil dengan sifat yang
sama senyawa terbentuk dari 2 macam atom atau lebih dari yang berbeda.
Reaksi kimia merupakan pegabungan dan pemisahan atom-atom dari unsur
atau senyawa dalam reaksi tersebut.
2. Molekul
Jika kita memotong kentang hingga bagian yang paling kecil, kita akan
menemukan bagian terkecil dari kentang yaitu senyawa karbohidrat/glukosa
yang disebut molekul. Kata molekul berasal dari bahasa latin, moles yang
artinya kecil. Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu zat yang masih
memiliki sifat-sifat zat tersebut. Molekul tersusun dari minimal dua atom
atau lebih. Molekul dapat tersusun dari atom-atom yang sejenis, tetapi dapat
pula tersusun dari atom-atom yang tidak sejenis.
3. Molekul Unsur
Molekul unsur adalah yang terdiri dari atom-atom yang sejenis.
Beberapa contoh molekul unsur antara lain sebagai berikut:
a. molekul gas oksigen ,terdiri dari 2 atom oksigen
b. molekul gas hidrogen , yerdiri dari 2 atom hidrogen
c. molekul belerang ,terdiri dari 8 atom belerang
d. molekul fosfor, terdiri dari 4 atom fosfor.
4. Molekul Senyawa
Molekul senyawa adalalah molekul terdiri dari atas atom atom
beberapa unsur yang membentuk senyawa itu. Beberapa contoh molekul
senyawa anatara lain sebagai berikut;
e. molekul air ,terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
f. molekul gas krbon dioksida ,terdiri dari1 gas karbon dan 2 oksigen
g. molekul gula, terdiri dari 12 atom karbon ,22 atom hidrogen dan 11
atom oksigen
h. molekul asam sulfat ,terdiri dari 2 atom hidrogen ,1atom blerang , dan 4
atom oksigen
5. Rumus Molekul
Rumus molekul terdiri atas lambang dan angka. Rumus molekul telah
di sampaikan oleh Berzelius. Lambang atau huruf tersebut seperti
H berarti :1 atom hidrogen
Cu berarti :1 atom cuprum (tembaga).

2.4 Tata Nama Senyawa
Tata nama persenyawaan menurut aturan IUPAC
1. Penamaan Senyawa Biner Ionik
Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam
dan satu unsur bukan logam, mula-mula dituliskan nama logam tanpa modifikasi dan
diikuti dengan penamaan unsur bukan logam melalui pemberian akhiran ida.
KCl : Kalium klorida
MgF2 : Magnesium fluorida
KO : Kalium oksida
Senyawa ion walaupun terdiri dari ion positif dan ion negatif tetapi secara
keseluruhan bermuatan nol. Satuan rumus harus mengandung ion positif dan ion
negatif sedemikian rupa sehingga jumlah muatan bersihnya : nol. Unsur-unsur
tertentu dapat mempunyai lebih dari satu bentuk ion. Untuk menyatakan perbedaan
rumus dan nama-nama senyawa, dalam hal ini kita tentukan bilangan oksidasi unsur-
unsur tersebut. Ada dua sistem penulisan yang umum dipergunakan :
1) Penamaan dengan penulisan bilangan oksidasi memakai angka romawi (SISTEM
STOCK).
2) Penamaan dengan sistem akhiran o untuk kation dengan bilangan oksidasi yang
lebih rendah, akhiran i untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih tinggi.
- Contoh :
CrCl2 Kromium (II) klorida menjadi Kromo klorida
CrCl3 Kromium (III) klorida menjadi Kromi klorida
Pb2O Plumbum (I) oksida menjadi Plumbo oksida
PbO Plumbum II) oksida menjadi Plumbi oksida

2. Penamaan Senyawa Biner Kovalen
Penamaan senyawa biner kovalen yang terdiri dari unsur non-logam dengan
unsur non-logam, mula-mula dituliskan unsur dengan bilangan oksidasi positif.
Misalnya kita tuliskan HCl bukannya CIH. Penamaan dilakukan dengan dasar
pemberian awal yang menyatakan jumlah relatif tiap jenis atom dalam sebuah
molekul pemberian awalan dengan mempergunakan :
mono = 1 hepta = 7
di (bis) = 2 okta = 8
tri (tris) = 3 nona = 9
tetra (tetrakis) = 4 deka = 10
penta (pentakis) = 5 undeka = 11
heksa (heksakis) = 6 dodeka = 12
Awalan yang berada dalam kurung kini jarang dipergunakan dan lebih banyak
dipakai dalam penamaan senyawa kompleks. Jadi untuk dua oksida utama belerang
dapat kita tulis :
S0
2
: belerang dioksida atau berdasarkan sistem stock : belerang (II) oksida
SO
3
: belerang trioksida atau berdasarkan sistem stock : belerang (III) oksida
Sistem awalan dapat menunjukkan hubungan antara nama dan rumus dengan
tepat, sedangkan sistem stock ternyata tak selalu dapat menampakkan hubungan nama
dan rumus.
- Contoh :
BCl
3
: Boron triklorida/ Boron (III) klorida
CF
4
: Karbon tetrafluorida/ Karbon (IV) fluorida
CO : Karbon monooksida/ Karbon (II) oksida
N
2
O
3
: Dinitrogen trioksida/ Nitrogen (III) oksida
SF
6
: Sulfor heksafluorida/ Sulfor (VI) fluorida
3. Penamaan Asam-asam Biner
Ada segolongan senyawa biner kovalen yang dalam keadaan tertentu dapat
melepaskan ion-ion hidrogen (H
+
) sehingga senyawa tersebut dikenal sebagai suatu
asam. Asam-asam biner penting sangat terbatas jumlahnya. Penamaannya
berdasarkan gabungan dari awalan hidro dengan nama bukan logam yang diberi
akhiran at.
- Contoh:
HF asam hidrofluorat (asam fluorida)
HBr asam hidrobromat (asam bromat)
yuH
2
S asam hidrosulforat (asam sulfida)
4. PENAMAAN SENYAWA POLIATONIK
Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang mengandung ion poliatomik.
Ion poliatomik terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama. Anion
poliatomik umumnya lebih banyak dibandingkan dengan jenis kation pliatomik.
Unsur yang banyak terdapat pada anion pliatomik adalah oksigen. Oksigen yang
terikat dengan atom bukan logam lainnyadisebut oksoanion. Sejumlah unsur tertentu
membentuk deret oksoanion yang mengandung jumlah atom oksigen yang berbeda-
beda.
Tabel kation dan anion
Tabel Anion
No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion
1
NH4
+
Amonium
19
AsO
3
3-
Arsenit
2
O
2-
Oksida
20
AsO
4
3-
Arsenat
3
F
-
Florida
21
SbO
3
3-
Antimonit
4
Cl
-
Klorida
22
SbO
4
3-
Antimonat
5
Br
-
Bromida
23
ClO
-
Hipoklorit
6
I
-
Iodida
24
ClO
2
-
Klorit
7
CN
-
Sianida
25
ClO
3
-
Klorat
8
S
2-
Sulfida
26
ClO
4
-
Perklorat
9
CO
3
2-
Karbonat
27
MnO
4
-
Permanganat
10
SiO
3
2-
Silikat
28
MnO
4
2-
Manganat
11
C
2
O
4
2-
Oksalat
29
CrO
4
2-
Kromat
12
CH
3
COO/C
2
H
3
O
2
-
Asetat
30
Cr
2
O
7
2-
Dikromat
13
SO
3
2-
Sulfit
31
OH
-
Hidroksida
14
SO
4
2-
Sulfat
32
HSO
3
-
Bisulfit
15
NO
2
-
Nitrit
33
HPO
4
2-

Hidrogen
Fosfat
16
NO
3
-
Nitrat
34
H
2
PO
4
-

Dihidrogen
Fosfat
17
PO
3
3-
Fosfit
35
BO
3
3-
Borat
18
PO
4
3-
Fosfat

Tabel Kation
No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion
1
Na
+
Natrium
13
Pb
2+

Plumbum/Timbal
(II)
2
K
+
Kalium
14
Pb
4+

Plumbum/Timbal
(IV)
3
Mg
2+
Magnesium
15
Fe
2+
Ferrum/Besi (II)
4
Ca
2+
Kalsium
16
Fe
3+
Ferrum/Besi (III)
5
Sr
2+
Stronsium
17
Hg
+

Hidrargium/Raksa
(I)
6
Ba
2+
Barium
18
Hg
2+

Hidrargium/Raksa
(II)
7
Al
3+
Alumunium
19
Cu
+

Cupper/Tembaga
(I)
8
Zn
2+
Zink / Seng
20
Cu
2+

Cupper/Tembaga
(II)
9
Ni
2+
Nikel
21
Au
+
Aurum/Emas (I)
10
Ag
2+

Argentum /
Perak
22
Au
3+
Aurum/Emas (III)
11
Sn
2+

Stanum/Timah
(II)
23
Pt
4+
Platina (IV)
12
Sn
4+

Stanum/Timah
(IV)

Penamaan senyawa poliatom bergantung pada muatan masing-masing ionnya. Contohnya :
CaCO3 : Kalsium Karbonat
BaSO4 : Barium Sulfat
1. Tata Nama Senyawa Biner yang Tersusun atas Unsur Logam dan Nonlogam
Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa yang tersusun atas
dua unsur kimia disebut senyawa biner. Senyawa KCl (kalium klorida) terdiri atas unsur
kalium dan klor. Kalium bertindak sebagai kation sehingga namanya tidak diubah. Klor
bertindak sebagai anion sehingga ditambahkan akhiran -ida yaitu klorida. Jadi, nama senyawa
KCl adalah kalium klorida. NaBr tersusun atas kation Na+ (atom natrium) dan anion Br-
(atom brom). Nama kation sama dengan nama atomnya dan nama anion sama dengan nama
atom diberi akhiran ida (bromida). Dengan demikian nama NaBr menjadi natrium bromida.
MgCl
2
= magnesium klorida
AlCl
3
= aluminium klorida
Na
2
S = natrium sulfida
CaF
2
= kalsium fluorida
2. Tata Nama Senyawa Biner yang Tersusun atas Nonlogam dan Nonlogam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam disebut dengan senyawa kovalen biner. Cara
penamaan senyawa kovalen biner adalah sama seperti senyawa ion, yaitu diberi akhiran
ida. Jika pasangan unsur hanya membentuk satu jenis senyawa, angka indeks (jumlah
atom) tidak perlu disebutkan.
Contoh:
HCl = hidrogen klorida
Beberapa pasang unsur dapat pula membentuk lebih dari satu senyawa biner. Penamaan
senyawa harus disebutkan jumlah atomnya dalam angka latin dengan indeks dalam bahasa
Yunani.
Indeks angka satu untuk unsur pertama umumnya tidak pernah disebutkan.
Contoh:
CO = karbon monoksida
CO
2
= karbon dioksida
N
2
O
3
= dinitrogen trioksida
N
2
O
5
= dinitrogen pentoksida
HBr = hidrogen bromida
HF = hidrogen fluorida
CS
2
= karbon disulfida
SO2 tersusun atas satu atom belerang dan dua atom oksigen sehingga namanya menjadi
belerang dioksida (indek angka satu unsur pertama tidak disebutkan) Dengan menggunakan
cara yang sama diperoleh:
SO
3
= belerang trioksida
CCl
4
= karbon tetraklorida
N
2
O
4
= dinitrogen tetraoksida
3. Tata Nama Senyawa Poliatom
Senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda. Pada umumnya senyawa
ini dibentuk oleh ion-ion poliatomik. Ion-ion poliatomik itu sendiri adalah ion-ion yang
terdiri atas dua atom atau lebih yang terikat bersama, umumnya dijumpai tersusun atas unsur-
unsur nonlogam.
Beberapa catatan aturan :
a. Anion poliatomik umumnya lebih banyak dibandingkan kation poliatomik. Suatu kation
poliatomik yang umum dijumpai adalah NH4 +.
b. Hanya sedikit anion poliatomik yang memiliki nama dengan akhiran ida. Hanya OH-
(ion hidroksida) dan CN- (ion sianida). Sedangkan yang lainnya lebih banyak berakhiran it
dan at dan ada juga berawalan hipo dan per.
c. Nama anion beroksigen diberi akhiran at (untuk atom oksigen lebih banyak) dan it
(untuk atom oksigen lebih sedikit). Contoh:
Na
2
SO
4
= natrium sulfat
Na
2
SO
3
= natrium sulfit
K
3
PO
4
= kalium fosfat
K
3
PO
3
= kalium fosfit
d. Nama senyawa ion poliatomik adalah gabungan nama kation, nama anion dan angka
indeks tidak disebutkan. Senyawa ion bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan
jumlah muatan negatif.
Contoh:
Senyawa ion poliatom dari K+ dengan OH- : KOH (kalium hidroksida)
Senyawa ion poliatom dari Mg
2
+ dengan NO
3
: Mg(NO
3
)
2
(magnesium nitrat) Senyawa ion
poliatom dari Al
3
+ dengan SO
4

2-
: Al
2
(SO
4
)
3
(aluminium sulfat)
Jika membentuk lebih dari dua anion, tata nama senyawanya sebagai berikut.
Ca
2
+ dengan ClO- : Ca(ClO)
2
(kalsium hipoklorit)
Ca
2+
dengan ClO
2-
: Ca(ClO
2
)
2
(kalsium klorit)
Ca
2+
dengan ClO
3-
: Ca(ClO
3
)
2
(kalsium klorat)
Ca
2+
dengan ClO
4-
: Ca(ClO
4
)
2
(kalsium perklorat)
4. Tata Nama Asam
Asam adalah senyawa kovalen yang terdiri atas ion H+ (sebagai kation) dan suatu anion.
Penamaan asam didahului dengan kata asam yang diikuti nama anion.
Contoh:
HBr = asam bromida
H
2
SO
4
= asam sulfat
HNO
3
= asam nitrat
HCl = asam klorida
HCN = asam sianida
H
2
S = asam sulfida
H
2
CO
3
= asam karbonat
H
3
PO
4
= asam fosfat
CH
3
COOH = asam asetat
5. Tata Nama Basa
Pada umumnya basa adalah senyawa ion dari logam dengan ion OH-. Penamaannya diawali
dengan menyebutkan ion logam dan diikuti dengan hidroksida.
Contoh:
KOH = kalium hidroksida
Mg(OH)
2
= magnesium hidroksida
Fe(OH)
2
= besi(II) hidroksida
NaOH = natrium hidroksida
Ca(OH)
2
= kalsium hidroksida
Al(OH)
3
= aluminium hidroksida
Zn(OH)
2
= seng hidroksida
Ba(OH)
2
= barium hidroksida

Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga terjadi
senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas.

Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan
molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom
dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

Reaksi kimia mertupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa
kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai
reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebihproduk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan
elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep
umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer
seperti pada reaksi nuklir.

Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk
menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang
dikatalisis oleh enzim membentuklintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi
yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.

Reaksi kimia merupakan proses hasil konversi senyawa kimia. Senyawa yang awalnya
terlibat dengan reaksi kimia disebut bahan reaksi. Bahan reaksi kimia umumnya dicirikan
melalui perubahan kimia, dan menghasilkan satu atau lebih hasil yang secara umum berbeda
dari bahan reaksi. Dari sebelumnya, reaksi kimia melibatkan pergerakan elektron dalam
membentuk dan memecahkan ikatan kimia, walaupun konsep umum untuk reaksi kimia,
dalam bentuk persamaan kimia, bisa digunakan untuk transisi partikel keunsuran, begitu juga
reaksi nuklir.

Reaksi kimia yang berbeda digunakan dalam sintesis kimia untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia dikatalisis oleh enzim yang membentuk
jalur metabolik, dan sintesis dan penguraiannya biasanya mustahil dalam kondisi di dalam sel
yang bertindak.

Ada banyak jenis reaksi kimia dan pendekatannya menghasilkan banyak pertindihan dalam
Klasifikasi. Berikut adalah beberapa contoh istilah yang sering digunakan dalam menyatakan
beberapa jenis reaksi:

Pengisomeran, yaitu ketika senyawa kimia menjalani penataan kembali struktur tanpa
perubahan komposisi atom (stereoisomerisme)

Sintesis, yaitu ketika dua atau lebih unsur atau senyawa kimia bergabung membentuk hasil
yang lebih rumit:
N
2
+ 3 H
2
2 NH
3


Pengurai kimia atau analisis, yaitu ketika senyawa kimia terurai menjadi senyawa yang lebih
kecil atau unsur:
2 H
2
O 2 H
2
+ O
2


Displacement tunggal atau penggantian tunggal, dicirikan oleh unsur yang digantikan keluar
dari senyawa oleh unsur reaktif:
2 Na (s) + 2 HCl (aq) 2 NaCl (aq) + H
2
(g)

Metatesis atau Reaksi penggatian ganda, yaitu dua senyawa mengganti ion atau ikatan untuk
membentuk senyawa lain:
NaCl (aq) + AgNO
3
(aq) NaNO
3
(aq) + AgCl (s)

Reaksi Air hujan adalah ketika bahan dalam larutan bergabung membentuk padat
(mendakan). Contoh yang sesuai adalah seperti yang tertera dalam metatesis.

Reaksi asam-basa, umumnya dikenal saat reaksi antara asam dan basa, bisa memiliki definisi
berbeda tergantung pada konsep asam-basa digunakan. Antara yang biasa adalah:
Definisi Arrhenius: Asam bercerai di dalam air membebaskan ion H
3
O
+
; basa bercerai di
dalam air membebaskan ion OH
-
.
Definisi Brnsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H
+
); basa adalah penerima proton.
Definisi Arrhenius turut berperan.
Definisi Lewis: Asam adalah penerima pasangan elektron;
Basa adalah donor pasangan elektron.
Definisi Brnsted-Lowry turut berperan.

Reaksi redoks, yaitu perubahan dalam nomor oksidasi atom. Reaksi tersebut sering dianggap
sebagai transisi elektron antara situs atau spesies molekul berbeda. Contohnya reaksi redoks
adalah:
2 S2O32-(ak) + I2 (ak) S4O62-(ak) + 2 I-(ak) Yaitu I2 diturunkan ke I-dan S2O32-(anion
tiosulfat) dioksidasi ke S4O62-.

Pembakaran, sejenis reaksi redoks yang atas senyawa mampu terbakar bergabung dengan
unsur yang mengoksidasi, biasanya oksigen, untuk menghasilkan energi dan mengeluarkan
hasil yang teroksidasi. Istilah pembakaran lazim digunakan hanya untuk oksidasi skala besar
untuk seluruh molekul, yaitu oksidasi terkendali untuk kelompok berfungsi tunggal bukanlah
satu pembakaran.
C10H8 + 12 O2 10 CO2 + 4 H2OCH2S + 6 F2 CF4 + 2 HF + SF6

Reaksi organik mencakup pengasingan luas yang melibatkan senyawa organik yang memiliki
karbon sebagai unsur utama dalam struktur molekul. Reaksi yang melibatkan senyawa
organik yang kebanyakan didefinisikan sebagai kelompok berfungsi. Bagi yang berlawanan
pula dikenal sebagai reaksi takorganik

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya
dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Sumber polusi udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya dengan pemanasan global yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Denitrifikasi
Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang signifikan
yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan sekunder[4]
Sumber-sumber lain
Transportasi
Kebocoran tangki gas
Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
Uap pelarut organik
Jenis-jenis bahan pencemar udara (polutan)[sunting | sunting sumber]
Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
CFC
Hidrokarbon
Senyawa organik volatil
Partikulat
Radikal bebas
Dampak
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap olehsistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998
senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah pada tahun
2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
darihujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Anda mungkin juga menyukai