Anda di halaman 1dari 16

SOAL 1. Jelaskan definisi dari atmosfer ! 2. Jelaskan komposisi penyusun atmosfer ! 3. Jelaskan peranan atmosfer ! 4.

Jelaskan polutan preimer dan sekunder ! 5. Jelaskan sifat-sifat atmosfer ! 6. Jelaskan ciri khas: troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer ! 7. Jelaskan proses pembentukan dan penguraian dan kegunaan gas ozon ! 8. Jelaskan peranan uap air terhadap cuaca ! 9. Jelaskan tentang aerosol ! JAWABAN 1. Definisi atmosfer Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi, terdiri atas campuran gas yang memungkinkan kehidupan di bumi dan melindungi bumi dari benturan meteor, sinar kosmik dan radiasi. Atmosfer termasuk bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersamasama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun (berevolusi). Udara yang terkandung dalam atmosfer merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. 2. Komposisi penyusun atmosfer Atmosfer bumi terdiri dari berbagai komponen gas, komponen gas penyusun atmosfer bumi dapat dilihat pada tabel berikut:

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11

Unsur Kimia Nitrogen Oksigen Argon Karbondioksida Neon Helium Kripton Methan Xenon Nitrous oksida Hidrogen

Lambang N2 O2 Ar CO2 Ne He Kr CH4 Xe N2O H2

Volume (%) 78.08 20.95 0.93 0.035 0.0018 0.00015 0.00011 0.00017 0.00005 0.00005 0.00005

Gas penyusun atmosfer Bumi memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia antara lain: a. Nitrogen Merupakan unsur gas yang paling besar prosentasenya di atmosfer. Gas nitrogen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Gas nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk b. Oksigen Oksigen merupakan unsur gas yang sangat diperlukan untuk pernafasan manusia dan mahluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Komposisi oksigen dalam atmosfer mencapai 21%, oksigen terdapat di perairan terutama perairan laut dangkal dan di daratan sampai batas ketinggian tertentu di atas permukaan air laut, semakin tinggi tempat suatu wilayah dari permukaan air laut, lapisan oksigennya semakin tipis. Karena ada oksigen kita dapat bernafas, menyalakan lilin dan lainnya. c. Argon Argon simbolnya Ar, merupakan elemen gas terbesar ke tiga di atmosfer Bumi setelah unsur gas nitrogen dan oksigen. Nama elemen Argon, diambil dari bahasa Yunani Argos yang artinya tidak aktif, karena Argon tidak mudah ber-reaksi dengan elemen lain. Argon digunakan bersama dengan gas Neon dalam industri listrik untuk mengisi lampu neon. Gas Argon berwarna biru. Lampu neon yang diisi dengan Gas Argon lebih hemat listrik dibandingkan lampu listrik biasa.

d. Karbondioksida (CO2) Karbondioksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan gas asam yang ringan. Karbondioksida disebut juga gas asam karbon, molekulnya terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen, disimbolkan CO2. Karbondioksida sering disebut udara campuran. Beberapa manfaat Gas Karbondioksida : Karbondioksida digunakan untuk memproduksi Sodium Carbonat Na2CO3, sodium bikarbonat NaHC03 dan bahan kimia lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Gas Karbondioksida bersifat tidak mudah terbakar dan dapat melokalisir panas, itu sebabnya digunakan sebagai pengisi tabung pemadam kebakaran. Gas Karbondioksida dibutuhkan dalam pernafasan dan fotosintesis tumbuhan. Kandungan Karbondioksida dalam jumlah yang banyak di atmosfer dapat menyebabkan polusi udara sehingga menimbulkan gangguan pada pernafasan mahluk hidup, misalnya sesak nafas pada manusia. e. Neon Neon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan non reaktif. Neon termasuk gas mulia seperti halnya Gas Helium, Argon, Kripton, Xenon dan Radon. Kegunaan Gas Neon adalah sebagai berikut: Dimanfaatkan untuk lampu neon Kota di malam hari Keperluan iklan Dapat dimanfaatkan untuk indikator tegangan tinggi Dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk membantu melihat hasil rontgen f. Methan (CH4) Gas Methan terdiri dari Carbon dan Hidrogen. Methan adalah gas yang tidak berwarna berbau, mudah terbakar dan lebih ringan dari udara.

Di beberapa planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, methan merupakan komponen besar di dalam atmosfernya. Methan digunakan sebagai bahan bakar karena Gas Alam yang digunakan sebagai bahan bakar mengandung 85% Gas Methan (CH 4), 10% Etane (C2H6) dan selebihnya adalah Propane (C3H8), Butane (C4H10), Pantene (C5H2) dan Alkane. g. Helium Helium berasal dari bahasa Yunani Helios, yang artinya Matahari. Helium termasuk gas mulia, lebih ringan dari udara, sehingga dimanfaatkan untuk pengisi balon gas dan balon udara. Helium juga digunakan untuk bahan bakar yang dapat menggerakan mesin roket. h. Hidrogen Hidrogen digunakan pada industri kimia, untuk membuat amonia (NH3), kegunaan amonia antara lain untuk membuat pupuk. Para ahli metalurgi menggunakan hidrogen untuk memisahkan logam murni dengan oksida, contohnya digunakan untuk menghasilkan lembaran tembaga. i. Xenon Xenon berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing. Xenon merupakan gas mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak ber-reaksi dengan elemen lain, sehingga banyak digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan pada industri kimia dan indusri elektronik. 3. Peranan atmosfer Atmosfer sebagai pelindung bumi memiliki peranan-peranan penting sebagai berikut: a. Memberikan perlindungan terhadap benda-benda angkasa luar yang bisa masuk ke bumi (meteor, radiasi, komet). b. Sebagai stabilisator unsur-unsur cuaca. Sebagai pemantul sinar yang akan masuk ke permukaan bumi.

Suatu

cahaya

yang

mengenai

suatu

permukaan

apakah

permukaan tanah, air, tanaman maupun udara, maka sebagian cahaya yang datang tersebut dipantulkan kembali ke luar atmosfer. Kemampuan suatu permukaan atmosfer dalam memantulkan cahaya sangat dipengaruhi oleh warna permukaan. Bila permukaan berwarna putih, yaitu bila komponen atmosfer yang dominan pada saat itu uap air, maka kemampuan untuk memantulkan cahaya relatif lebih besar. Sehingga apabila bagian dari cahaya yang sampai di permukaan atmosfer banyak yang dipantulkan, bagian yang diserap atau ditransmisikan lebih rendah. Sebagai penyerap radiasi yang akan masuk ke permukaan bumi. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer mempunyai peranan sebagai penyerap sinar matahari. Gas Nitrogen, Oksigen dan Ozon berperan sebagai penyerap UV, sehingga dengan adanya atmosfer, sinar UV yang sampai ke permukaan bumi sedikit ( 9%). Sedikitnya UV yang sampai ke permukaan bumi erat kaitannya dg besarnya konsentrasi gas penyerapnya, yaitu Nitrogen (78,08%), Oksigen (20,95%). Selain gas-gas tersebut, masih banyak gas-gas lain yang berperan sebagai penyerap sinar matahari: CO, CO2 dan uap air. c. Mengurangi pelepasan energi dari permukaan bumi. Keberadaan kumpulan gas-gas, uap air dan partikulat di atmosfer disamping sebagai filter radiasi mata hari yang sampai ke permukaan bumi, juga berperan sbg penghambat terjadinya pelepasan energi dari permukaan bumi secara berlebihan. Jika tidak ada atmosfer, proses pelepasan energi dari permukaan bumi (reradiasi) akan sangat besar, sehingga fluktuasi suhu sangat tinggi. Karena pada waktu siang hari energi yang sampai ke permukaan bumi sangat tinggi, karena tidak ada atmosfer yang menghalangi sinar yang masuk Pada malam hari : pelepasan energi berlangsung sangat banyak suhu akan sangat rendah. Adanya atmosfer akan menghambat laju pelepasan energi serta memantulkan kembali radiasi yang dilepas oleh bumi, sehingga pada malam hari di permukaan bumi terasa lebih hangat.

d. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah di permukaan bumi. Peran penting atmosfer lainnya adalah dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi. Peran perndistribusiaan air oleh atmosfer dapat dilihat pada siklus hidrologi. Tanpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air pada PB akan mengumpul pada tempat-tempat yangpaling rendah. Sungai-sungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes ke laut. Air hanya akan mengumpul di laut atau samudra.Dengan adanya atmosfer yang mampu menampung uap airhasil proses evaporasi, transpirasi atau evapotrasnpirasi, air (dalam bentuk uap) dapat diangkut ke berbagai tempat di muka bumi. Pendistribusian air oleh atmosfer ini membuka peluang bagi makluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi jika syarat tumbuh lainnya terpenuhi. e. Menyediakan O2, CO2 dan N2 sebagai sumber kehidupan organisme di permukaan bumi. Makluk hidup butuh Oksigen untuk pernafasan (respirasi) agar dihasilkan cukup energi untuk menunjang aktivitas dan pertumbuhannya. Tumbuhan juga membutuhkan CO2 sebagai bahan baku untuk sintesis karbohidrat, melalui fotosintesis. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer. Karbohidrat yang dihasilkan tumbuhan inilah yang kemudian dikonsumsi oleh makluk hidup lainnya, sebagaimana yang dikenal dalam rantai makanan. Disamping itu N2 yang dibutuhkan dalam sintesa protein juga dapat diperoleh dari atmosfer. 4. Polutan primer dan polutan sekunder Polusi adalah masuknya makluk hidup, zat energi, atau komponen lain dalam lingkungan atau perubahan tatatnan lingkungan oleh kegiatan manusia. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya, gas H2S, Gas CO, CO2 dan batu bara. Sumber polusi udara dibagi menjadi dua yaitu polutan primer dan polutan sekunder. Polutan primer adalah bahan kimia (polutan) yang dimasukkan secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah SO2, NO, NO2, CO dan bahan

partikulat (debu dan jelaga). Polutan sekunder adalah bentuk bahan kimia berbahaya di atmosfer yang terbentuk melalui reaksi kimia antara beberapa komponen kimia. Misalnya SO2 dapat bereaksi dengan O2 menjadi SO3. Kemudian SO3 dapat beraksi dengan uap air menjadi asam sulfat (H2SO4). Contoh lainnya adalah reaksi antara sinar matahari, hidrokarbon dan NO yang diemisikan oleh kendaraan bermotor dapat membentuk photochemical smog yang pedih bagi mata. Masing-masing polutan di atas memiliki toksisitas (daya racun) yang berbeda-beda yaitu: Level Toleransi ppm ug/m3 CO 32,0 40.000 HC 19.300 SOx 0,50 1.430 NOx 0,25 514 Partikel 375 Karbon monoksida (CO) Polutan Toksisitas Relatif 1,00 2,07 28,0 77,8 106,7

Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas -192 C,. komponen ini mempunyai berat sebesar 96,5% dari berat air dan tidak larut di dalam air. Karbon monokside yang terdapat di alam terbentuk dari salah satu proses sebagai berikut: Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang mengandung karbon. Reaksi antara karbon diokside dan komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi. Pada suhu tinggi, karbon diokside terurai menjadi karbon monokside dan O. Nitrogen Okside (NOx) Nitrogen okside (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari gas nitrik okside (NO) dan nitrogen diokside (NO 2). Nitrik okside merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya nitrogen diokside mempunyai warna coklat kemerahan dan berbau tajam.

Okside yang lebih rendah, yaitu NO, terdapat di atmosfir dalam junmlah besar dari pada NO2. Pembentukan NO dan NO2 mencaku reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara sehingga membentuk NO, kemudian reaksi selanjutnya antara NO dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut: N2 2NO + + O2 O2 2NO
2

NO2

Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia Hidrokarbon dan oksidan fotokimia merupakan komponen polutan udara yang berbeda tetapi mempunyai hubungan satu sama lain. Hidrokarbon merupakan polutan primer karena dilepaskan ke udara secara langsung, sedangkan oksidan fotokimia merupakan polutan sekunder yang dihasilkan di atmosfer dari reaksi-reaksi yang melibatkan polutan primer. a. Hidrokarbon Komponen hidrokarbon hanya terdiri dari elemen hidrogen dan karbon, di alam pada suhu kamar wujud hidrokarbon dapat berupa gas, cair dan padat. Sifat fisik dari masing-masing bentuk tersebut dipengaruhi oleh struktur molekul, terutama jumlah atom karbon yan menyusun molekul hidrokarbon. Hidrokarbon yang mengandung 1-4 atom karbon berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan yang mengandung 5 atau lebih atom karbon berbentuk cair atau padat. Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO2. polutan sekunder yang paling berbahaya yang dihasilkan oleh reaksi hidrokarbon dalam siklus tersebut adalah ozon (O3) dan peroksiasetilnitrat, yaitu salah satu komponen yang paling sederhana dari grup peroksiasilnitrat (PAN). b. Oksidan Fotokimia Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar, yang akan mengoksidasi komponen-komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas oksigen. Senyawa yang terbentuk merupakan

polutan sekunder yang diproduksi karena interaksi antara polutan primer dengan sinar. Sulfur Oksida Polusi oleh sulfur okside terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur diokside (SO2) dan sulfur triokside (SO3), dan keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur diokside mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara, sedangkan sulfur triokside merupakan komponen yang tidak reaktif. Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur okside, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO2 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah SO3 yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu, dan bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx. Partikel Partikel-partikel yang masuk dan teringgal di dalam paru-paru mungkin bebahaya bagi kesehatan karena tiga hal penting, yaitu: Partikel tersebut mungkin beracun karena sifat-sifat kimia dan fisiknya. Partikel tersebut mungkin sifat inert (tidak breaksi) tetapi jika teringgal di dalam saluran penafasan dapat menggangu pembersihan bahan-bahan lain yang bebahaya. Partikel-partikel tersebut mungkin dapat membawa molekul-molekul gas yang bebahaya, baik dengan cara mengabsorbsi atau mengadsorbsi, sehingga molekul-molekul gas tersebut dapat mencapai dan tertinggal di bagian paru-paru yang sensitif. Karbon merupakan partikel yang umum dengan kemampuan yang baik untuk mengabsorbsi molekul-molekul gas pada permukannya. 5. Sifat-sifat atmosfer: a. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.

b. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar. c. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin). d. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang. e. Memantulkan gelombang radio. f. Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan. g. Mempunyai berat (56x1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di awah 6000 m. h. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3C dan pada malam hari -148,9C. 6. Ciri khas: a. Troposfer Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80C. Di daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Karena pada lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.

Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar 0,5C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55C sampai -60C. Ketebalan lapisan tropopause 2 km. b. Stratosfer Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0C. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. Pada lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu: a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 20 km, dengan suhu udara 50 C sampai -55 C. b. Lapisan udara panas; terletak antara 20 35 km, dengan suhu 50 C sampai +50 C.

c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 35 60 km, dengan suhu antara +50 C sampai -70 C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3. c. Mesosfer Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4 C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81 C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100 C. d. Termosfer Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Pada termosfer, kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari -100 C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius. Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause. Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi. Temperatur pada malam hari berosilasi antara 300 C dan 1200 C, sedangkan pada siang hari berosilasi antara 700 C dan 1700 C. 7. Proses pembentukan dan penguraian ozon Lapisan ozon adalah bagian dari stratosfer, di mana pada lapisan ozon ini terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan ozon ini, sering kali dikatakan sebagai lapisan tersendiri, yang disebut Ozonosfer. Ozon adalah sebentuk molekul oksigen yang relatif tidak stabil, terdiri dari tiga atom oksigen (O3).

Proses pembentukan ozon terjadi di dua lapisan atmosfer, yaitu troposfer dan stratosfer. Pembentukan di atmosfer tingkat bawah, troposfer, dianggap buruk karena pada lapisan tersebut ozon dibentuk oleh zat-zat polutan hasil kegiatan industri dan transportasi. Di lain pihak, pembentukan ozon secara alami di lapisan stratosfer dianggap berguna karena ozon di lapisan itu berperan penting dalam melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet. Diperkirakan 90% dari pembentukan ozon berlangsung di lapisan stratosfer. Proses pembentukan dan penguraian ozon di stratosfer terjadi secara natural dan konstan. Molekul ozon dibentuk melalui reaksi kimia yang terjadi ketika radiasi ultraviolet dari matahari menyentuh stratosfer. Teori pembentukan dan penguraian molekul ozon dikenal sebagai Teori Chapman, dan proses kimia pembentukan ozon adalah sebagai berikut: O2 + uv O + O O + O2 + M O3 + M ..............(1) ..............(2) (panjang gelombang <240 nm) (M adalah molekul yang diperlukan dalam reaksi ini karena mampu menyerap energi yang dibebaskan) Bentuk akhir dari pembentukan ozon kemudian dapat dijabarkan sebagai berikut: 3O2 + uv 2O3 ..............(3) (panjang gelombang < 242 nm) Molekul ozon juga mengalami penguraian yang berlangsung secara alami. Selain penguraian oleh sinar ultraviolet, molekul ozon juga secara konstan diuraikan oleh senyawa alami, seperti, nitrogen yang berasal dari tanah dan laut, hydrogen dari uap air atmosfer, dan klorin dari laut. Proses penguraian molekul ozon dapat dilihat dalam reaksi berikut ini: O3 + uv O + O2 ATAU O2 + O 2O2 Reaksi akhirnya adalah: 2O3 + uv 3O2 .............(2) ..............(1) (panjang gelombang <850 nm)

(panjang gelombang < 850 nm) Perbandingan kecepatan pembentukan dan penguraian ozon cenderung konstan ketika prosesnya berlangsung secara alamiah. Tetapi proses tersebut berangsur-angsur mengalami gangguan yang ditimbulkan oleh beragam kegiatan manusia yang membebaskan senyawa kimia perusak ozon ke lapisan atmosfer, seperti berbagai senyawa kimia yang mengandung klorokarbon (CCl 4 dan CH3Cl3), CFC (CFCl3 dan CF2Cl2) dan halon (CF3Br dan CF2ClBr) yang merupakan senyawa kimia yang stabil, terdiri dari atom-atom halogen, yaitu klorin dan bromine. Di udara, senyawa-senyawa tersebut tidak mudah diuraikan dan perlahan akan melintas sampai ke stratosfer. Ketika lapisan ozon di stratosfer menipis, radiasi ultraviolet yang dapat menyentuh permukaan bumi mengalami peningkatan dan mengancam kesehatan manusia seperti kanker, katarak, dan mengurangi sistem ketahanan tubuh. Selain itu, radiasi ultraviolet juga menjadi ancaman bagi ekosistem laut, hutan, dan hasil panen. Kegunaan ozon: a. Melindungi bumi dari sinar ultraviolet. b. Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk: mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik) menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna) membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik) mencuci, dan memutihkan kain (dipaten) membantu mewarnakan plastik menentukan ketahanan getah pengawetan bahan makanan, sterilisasi peralatan kedokteran Uap air adalah gas yang sangat penting di atmosfer, tapi sangat bervariasi dalam konsentrasi (0% - 4%) dari tempat ke tempat, dan dari waktu ke

8. Peranan uap air terhadap cuaca

waktu. Uap air tak terlihat, dan itu menjadi terlihat sebagai awan, kabut, es hujan, dan ketika molekul air bergabung menjadi kelompok yang lebih besar. Air bentuk uap air gas, cair, dan padat, dan merupakan curah hujan yang jatuh ke Bumi dan merupakan dasar untuk hidrologi siklus. Uap air juga merupakan faktor utama dalam transfer panas di atmosfer. Semacam panas dikenal sebagai panas laten dilepaskan ketika uap air berubah menjadi es padat atau air cair. Panas ini merupakan sumber utama energi atmosfer yang merupakan kontributor utama pembentukan badai, angin topan, dan fenomena cuaca lainnya. Uap air mungkin juga memainkan peranan jangka panjang dalam peraturan atmosfer, karena merupakan gas rumah kaca yang menyerap porsi yang signifikan dari keluar radiasi dari bumi, sehingga atmosfer yang hangat. Keberadaan uap air memegang peranan penting dalam proses fisis di atmosfer karena : a. Sumber dari semua bentuk kondensasi (pengembunan) dan presipitasi (curahan). Mempengaruhi suhu karena mampu menyerap radiasi. b. Mengandung panas laten. c. Mempengaruhi evaporasi (penguapan) dan evapotranspirasi. d. Dapat berubah fasa menjadi cair atau padat. Hal yang berbeda dengan gas lain di atmosfer. e. Mempengaruhi kestabilan atmosfer melalui pemanasan dan pendinginan adiabatik. Aktifitas cuaca terjadi pada lapisan troposfer. Hal ini terjadi karena troposfer mengandung kira-kira 80 % dari total massa atmosfer dan memuat seluruh uap air dan aerosol. 9. Aerosol adalah berbagai partikel halus dari bahan padat di bumi sebagian terangkat ke atmosfer. Ketinggian jelajah aerosol dan periode keberadaannya tergantung pada massanya, pemanasan dan pendinginan di permukaan bumi serta angin. Komposisi normal aerosol adalah: Debu Kristal garam : 20 % (terutama daerah kering) : 40 % (pecahan ombak lautan)

Abu Asap Lain-lain

: 10 % (dari gn. api, pembakaran) : 5 % (dari cerobong pabrik, pembakaran) : 25 % (mikro organisme)

Anda mungkin juga menyukai