Udara ada disekeliling kita. Udara merupakan sumber alam yang paling banyak kita
butuhkan. Udara adalah salah satu komponen lingkungan yang merupakan kebutuhan paling
mendasar bagi seluruh umat manusia dan juga makhluk hidup yang lain untuk
mempertahankan kehidupannya.
Kita bisa membayangkan kalau di permukaan bumi ini tidak ada udara. Kita tidak akan
bisa melihat burung-burung yang terbang, pesawat terbang, balon terbang, bahkan tidak pernah
ada angin karena angin adalah udara yang bergerak, tidak ada awan karena awan adalah
gumpalan uap air yang mengambang di udara, bahkan tidak pernah terjadi hujan. Proses
metabolisme dalam tubuh manusia juga tidak mungkin dapat berlangsung tanpa adanya
oksigen yang berasal dari udara.
Setiap hari kita membutuhkan udara sebanyak tujuh sampai sembilan kali lebih banyak
dari pada air dan makanan. Setiap hari kita membutuhkan sekitar 13,6 kg udara, 2 kg air dan
1,4 kg makanan. Namun sering kali kebutuhan akan ketersediaan udara, selama ini kurang
diperhatikan dibandingkan kebutuhan akan adanya makanan dan minuman. Hal ini disebabkan
karena udara dapat diperoleh secara gratis tanpa harus membayar ataupun mengolahnya.
Padahal dengan adanya udara inilah yang menjamin keberlangsungan kehidupan kita di muka
bumi ini.
Udara merupakan campuran banyak komponen yang terdiri dari gas, partikel padat,
partikel cair, energi, ion, zat organik yang terdistribusi secara acak dan bebas mengikuti volume
bentuk ruang (Tri, 2017). Komposisi udara adalah campuran dari berbagai gas yang terdapat
pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan
1% uap air, karbondioksida, dan gas-gas lain. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat
pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konsistan.
Komponen yang konsentrasinya selalu bervariasi adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbon
dioksida (CO2). Jumlah uap air yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan
suhu. Udara secara umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu sebagai berikut:
• Udara Ambien
Udara yang setiap saat kita hirup ketika bernapas merupakan udara ambien. Udara
ambien merupakan udara bebas di permukaan bumi yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia, makhluk hidup dan perubahan iklim global baik secara langsung
maupun tidak langsung (Arinto Yudi Ponco, 2016). Menurut Peraturan Pemerintah No
41 Tahun
22 Tahun 1999 tentang
2021 tentang Pengendalian
penyelenggaraan Pencemaran
perlindungan danUdara, udara lingkungan
pengelolaan ambien adalah udara
hidup, Udara Ambien
adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi
bebas
Republik di permukaan
Indonesia bumi padadan
yang dibutuhkan lapisan troposfer
berpengaruh yang berada
terhadap dalammanusia,
kesehatan wilayahmakhluk
Republikhidup, dan
unsur Indonesia
Lingkungan Hidup
yang lainnya dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia, dan makhluk
dibutuhkan
hidup lainnya. 14 Parameter-paramater udara ambien yaitu Sulfur dioksida (SO2),
Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), O3, Hidro karbon (HC), PM10,
PM2.5, Debu (TSP), Timah Hitam (Pb).
• Udara Emisi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, udara emisi adalah
zat, energi dan atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk
dan/dimasukkannya ke dalam udara ambien dan mempunyai atau tidak mempunyai
potensi sebagai unsur pencemar.
❖ Biosfer
Kita harus tahu bahwa makhluk hidup memiliki lingkungannya sendiri, misalnya gajah
di hutan (daratan) atau ikan di air. Nah, habitat ini disebut biosfer. Biosfer adalah tempat
hidup makhluk, tumbuhan, hewan termasuk manusia. Biosfer terdiri dari litosfer, hidrosfer,
dan atmosfer (Cahyono,2017).
1) Litosfer
Tempat untuk makhluk hidup di bumi. Ketebalan litosfer bervariasi selama
pembentukan dasar laut, pulau-pulau terestrial dan bukit-bukit pegunungan.
Pembentukan litosfer merupakan unsur mineral penyusun kerak bumi. Kandungannya
meliputi unsur oksigen, aluminium, best, kalsium, natrium, magnesium, titanium,
hidrogen dan unsur lainnya. Sederhananya litosfer adalah batuan yang membentuk
bumi.
2) Hidrosfer
Lingkungan akuatik di permukaan bumi, termasuk sungai, danau, waduk, samudra, dan
es di udara dan di wilayah Antartika. Kondisi di hidrosfer mempengaruhi litosfer dan
atmosfer karena air menguap dari waktu ke waktu untuk membentuk siklus hidrologi.
3) Atmosfer (udara)
Lingkungan udara di sekitar kita mengandung gas-gas dari permukaan bumi, dari laut
hingga luar angkasa. Litosfer, hidrosfer, dan atmosfer terkait erat dengan bahan atau
komposisi yang dikandungnya, serta kualitas dan jenis bahan. Meski jelas terpisah satu
sama lain, litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bercampur dalam partikel-partikel kecil
tanpa batas yang jelas. Butiran air tanah mengalir di dalam litosfer. Hidrosfer juga
mengandung batuan lapuk serta udara terlarut dalam air, dan atmosfer juga
mengandung uap air dan partikel mineral padat. Keberadaan partikel gas, cair, dan
padat terhubung dalam satu siklus karena kondisi litosfer, hidrosfer, dan atmosfer saling
mempengaruhi.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair
pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratusratus kilometer, dan akhirnya
bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya.
Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560
km dari atas permukaan bumi. Ketebalan atmosfer mencapai 1.000 kilometer dari permukaan
bumi. Kandungannya terdiri dari beberapa gas, yaitu 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen,
0,9 persen argon, dan 0,03 persen karbondioksida. Sisanya uap air, krypton, neon, xenon,
hydrogen, kalium, serta 0,7% ozon
❖ Manfaat Atmosfer
• untuk mengatur proses penerimaan panas sinar matahari. Atmosfer melakukan
penyerapan dan memantulkan panas yang dipancarkan matahari. Sekitar 34 persen
panas matahari kembali dipantulkan ke angkasa oleh atmosfer, awan, dan permukaan
bumi. Sekitar 19 persen diserap oleh atmosfer dan awan, sisanya 47 persen mencapai
permukaan bumi.
• Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dan lapisan ozon. Sinar
ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.
• Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya gravitasi
bumi.
• Atmosfer juga menjadi media cuaca yang bisa memengaruhi hujan, badai, topan,
angin, salju, awan, dan lainnya.
• Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, tumbuhan,
dan juga hewan untuk bernapas dan kebutuhan lainnya.
❖ Lapisan-lapisan Atmosfer
• Troposfer
o yaitu lapisan atmosfer yang berada paling terendah dengan permukaan bumi
sampai pada ketinggian rata-rata 11 / 15 km dengan campuran gasnya yang
paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi.
o Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan
oleh benda-benda langit lain.
o Merupakan lapisan atmosfer yang paling tipis
o Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak,
angin, tekanan dan kelembapan yang kita rasakan sehari-hari berlangsung.
o Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan semakin naik
ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100 m suhu berkurang 0,61 derajat
Celsius.
o Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju,
kemarau, dan sebagainya.
o Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer,
karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan
panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan
berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada
permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
o Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah
kaca dan pemanasan global. (sepertikarbon dioksida (CO2), belerang dioksida
(SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4),
dan klorofluorokarbon (CFC), perfluorokarbon dan karbon tetrafluoride)
o Troposfer terdiri atas:
- Lapisan planetair : 0-1 km
- Lapisan konveksi : 1-8 km
- Lapisan tropopause : 8-12 km.
o Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan
Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer. Tropopause
merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yan
temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara
vertikal terhenti.
Efek rumah kaca adalah fenomena alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer bumi menyerap
dan memancarkan kembali sebagian dari radiasi panas yang dipancarkan oleh permukaan
bumi. Gas-gas tersebut, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air (H2O),
bertindak seperti “kaca” pada rumah kaca, membiarkan cahaya matahari masuk ke atmosfer
dan menghangatkan permukaan bumi. Namun, gas-gas ini juga membatasi jumlah panas yang
dapat keluar dari atmosfer (menahan panas matahari yang mengakibatkan panas matahari
terperangkap di atmosfer bumi), sehingga menyebabkan peningkatan suhu global.
Aktivitas manusia, terutama penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi,
dan gas alam, telah menyebabkan peningkatan drastis dalam konsentrasi gas-gas rumah kaca
dalam atmosfer. Akibatnya, efek rumah kaca menjadi lebih kuat dan menyebabkan
pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim.
Dampak :
Adalah pemanasan yang terjadi di bumi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK)
pada lapisan atmosfir bagian bawah (troposfer)
• Stratosfer
o berada pada ketinggian rata-rata 11 km sampai kira-kira 50 km
o temperatur rata-rata naik dari -56 derajat celcius sampai -2 derajat celcius di
bagian atas (stratopause). Stratopause merupakan lapisan transisi antara
stratosfer dan mesosofer. Kenaikan temperatur yang terjadi utamanya karena
penyerapan radiasi ultraviolet oleh ozon di atmosfer
o terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi.
o Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara
bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi.
Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak
lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer.
o Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan
lapisan campuran teratas.
o Pada lapisan stratosfer ini juga tempat terbangnya pesawat.
o Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20
km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis
merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis,
berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ± 45 km.
Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang
menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer
ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-
pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
o Di dalam stratosfer terdapat lapisan yang sangat penting yaitu lapisan ozon.
Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada
tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk
dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat
ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15
hingga 35 km dari permukaan bumi. Lapisan ozon sangat penting karena ozon
menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang
tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV
dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang
dikenali UVB dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan
radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Lubang pada lapisan ozon terjadi akibat molekul ozon di lapisan stratosfer berkurang dalam
jumlah besar karena kehadiran Bahan Perusak Ozon (BPO). Perlu diingat bahwa pemanasan
global dan penipisan lapisan ozon adalah dua masalah lingkungan yang berbeda tapi
mempunyai keterkaitan. Karena penipisan lapisan ozon diyakini mempunyai pengaruh kecil
terhadap iklim bumi. Oleh karena itu, penipisan lapisan ozon tidak berkontribusi secara
langsung terhadap pemanasan global. Walaupun penipisan lapisan ozon dapat meningkatkan
sinar radiasi uv. Seperti cfc
• Mesosfer
o Ketinggiannya berada di sekitar 60-80 km.
o Suhu pada lapisan mesosfer sekitar -50°C hingga -70°C.
o Lapisan mesosfer adalah lapisan yang melindungi bumi dari berbagai
ancaman benda luar angkasa seperti meteor dan benda-benda langit lainnya
yang akan jatuh ke bumi.
o Meteor yang akan jatuh ke bumi nantinya akan terbakar serta akan hancur
apabila lapisan mencapai lapisan ini serta akan berubah menjadi pecahan-
pecahan kecil yang disebut sebagai meteorit.
o Terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan antara mesosfer
dengan termosfer.
o Lapisan mesosfer sendiri terdiri dari lapisan Mesopouse yang membatasi
nya dengan lapisan lain yaitu lapisan Termosfer. Pada lapisan ini sendiri
terjadi suhu yang kemudian akan mengalami penurunan saat bertambah
ketinggian.
o Semakin tinggi lapisan maka semakin berkurang suhu yang kemudian akan
mengakibatkan terjadinya pergeseran objek dari angkasa luar. Hal ini
sendiri menyebabkan meteor yang datang dari angkasa hingga menjadi
terbakar.
• Termosfer
o Lapisan termosfer ini berada di ketinggian 85-500 km.
o Lapisan ini juga sering disebut seabgai lapisan panas (hot layer). Sebab di
lapisan inilah sering terjadi transisi kenaikan temperatur yang sangat tinggi.
Tinggi dari temperatur tersebut dikarenakan molekul oksigen mengabsorpsi
(menyerap) radiasi dari energi surya (sinar ultra ungu). Radiasi inilah yang
mengakibatkan suatu reaksi kimia yang kemudian membentuk lapisan
bermuatan listrik.
o Temperatur dalam lapisan ini mencapai 90-5000 C. Suhu udara yang ada di
bagian paling atas dari lapisan ini bisa mencapai >1000°C.
o Suhu udara yang ada di bagian paling atas dari lapisan ini bisa mencapai
>1000°C.
o Didalam lapisan ini juga terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer pada
Termosfer memiliki kemampuan untuk memantulkan gelombang radio
yang bermanfaar bagi satelit dan komunikasi.
o Termosfer sebagai tempat terjadinya aurora yang juga disebabkan oleh
adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki oleh planet bumi
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Karakteristik atau ciri dari udara bersih yang dapat dilihat dan dirasakan adalah
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dengan kategori Baik memiliki rentang nilai 1 sampai
50. Kategori Baik dengan rentang 1-50 artinya tingkat mutu udara yang sangat baik. Tidak
memberikan efek negatif terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sumber : Stoker, H.S. dan Seager, S.L. dalam Kuat Prabowo dan Burhan Muslim (2018)
Kebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan
mendesak. Tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sel tubuh akan mengalami kerusakan yang
menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap
kekurangan oksigen. Otak masih mampu menoleransi kekurangan oksigen antara tiga sampai
lima menit. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari lima menit, dapat terjadi
kerusakan sel otak secara permanen.
Bila oksigen tersedia di dalam tubuh secara adekuat, maka mitokondria akan
memproduksi ATP. Tanpa oksigen, mitokondria tidak dapat membuat ATP. Walaupun dalam
kondisi kekurangan oksigen akan diproduksi ATP melalui proses glikolisis di dalam sitosol,
akan tetapi ATP yang dihasilkan tidak sebanyak di dalam mitokondria. Oleh karena tidak
adekuatnya oksigen, sel akan kehilangan fungsinya dan selanjutnya akan mengakibatkan
jaringan dan organ tubuh juga kehilangan fungsinya. Hal tersebut menyebabkan kehidupan
seseorang berada dalam bahaya.
Selain untuk kebutuhan bernafas, udara juga dapat sebagai airbone diseases atau
media penularan penyakit, misalnya influenza, tuberculosis, difteri, meningitis meningokus,
dan lain sebagainya. Penularan ini dapat terjadi di rumah sakit (infection nosocomial) atau
pelayanan kesehatan, di rumah, dan ditempat umum.