Faktor-Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup,
misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam
pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem
antara lain :
1. Tanah
Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah
tanah. Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan
bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti
tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari.
4. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan
sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan
mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan
untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan
tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air
digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
5. UDARA
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan
sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola
tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas
atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur
pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas
melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya
dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %),
karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan
penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.
Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk
membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan
manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara
langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara
misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang,
atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla
(tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit
atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang
terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat
sehingga menjadi subur.
7. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk
hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak
dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah
di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang
rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral.
Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur.
Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat
basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
9. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah.
Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah
disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang
khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda
dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda
dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk
hidup.
Komponen Abiotik
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah
komponen- komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk
komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban,
udara, serta matahari.
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya
kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin
yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari
mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar
CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena
banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas,
hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2. CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan
mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak
sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon
monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan
orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3. CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon
(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak
beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat
digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC
(freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray)
4. SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran
fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen
oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka
terjadilah hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.
Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan-
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.
5. Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.
Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat
menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam
kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok
pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah
orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau
komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat
dibedakan antara lain :
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya
akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida
yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air
dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,
ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian
akan mengancam kelestarian bendungan- bemdungan akan cepat dangkal
dan biota air akan mati karenanya.
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air
got/parit, kemudian ikut aliran Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik,
alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air.
Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan jamur Bahan organik yang larut dalam air akan
mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air
turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik
meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan
bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator)
parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
3. Limbah Industri
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari
tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan
juga semua biota air.
Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan
pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga,
pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan
air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan,
jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong
sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi,
alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat
diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan
datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan
mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi
berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang
dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau
mengendalikannya.
Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk
mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan
(reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-
slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
Teropong/Binokuler
Dengan menggunakan alat tersebut kita bisa melihat dengan jelas
benda-benda yang letaknya jauh. Hal ini sangat berguna ketika
mengamati sesuatu yang tidak memungkinkan untuk melakukannya
dari dekat, misalnya dengan mengamati burung yang hinggap dipohon,
binatang buas, gunung meletus, antena parabola dipuncak menara dan
sebagainya.
Kamera
Alat ini berguna untuk mengambil gambar objek-objek yang tidak
memungkinkan dibawa ke laboratorium untuk dikaji lebih mendalam
atau untuk mengabadikan kegiatan maupun hasil kegiatan yang
dilakukan. Seperti untuk mengambil gambar batuan disungai yang
besar, pagar berkarat, hewan/tumbuhan langka atau bagian-bagiannya
yang ada dikawasan konservasi dan sebagainya.
Lup
Alat ini merupakan sebuah lensa cembung yang berguna untuk
mengamati benda-benda kecil supaya tampak lebih besar, contohnya
untuk mengamati permukaan batu apung, lumut kerak, dan sebagainya.
Mikroskop
Alat ini digunakan untuk mengamati benda-benda renik seperti bakteri,
irisan penampang melintang daun, permukaan kristal garam dapur dan
sebagainya. Untuk menggunakan mikroskop kita dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang cukup.
pH meter
pH meter merupakan alat untuk mengetahui derajat keasaman suatu
objek atau lingkungan disekitar objek.
Kompas
Pada jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara-selatan medan
magnet bumi, oleh karena itu kompas cukup berguna sebagai penunjuk
arah ketika melakukan pengamatan di alam. Selain kompas saat ini
tersedia teknologi penentu lokasi yang menggunakan satelit sehingga
labih akurat, seperti GPS ( Global Positioning System ) selain tersedia
dalam sebuah alat, teknologi GPS juga telah diadopsi dalam
Handphone.