Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ABIOTIK
2.2 FAKTOR FAKTOR ABIOTIK
2.3 PENGERTIAN BIOTIK
2.4 FAKTOR FAKTOR BIOTIK
5. Udara
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai
penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas
dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan
dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian tempat
ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan
evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %),
karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan
penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup
untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan,
dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara
langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara
misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang,
atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla
(tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit
atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang
terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat
sehingga menjadi subur.
b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan.
Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami
pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering
disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan
memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka
mendapatkan energi.
c. Angin dan kelembaban
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora
dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan
oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air
karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup
di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup
ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara.
Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan
panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi
kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan
Skunmun, 2002).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative
Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air
dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada
temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban
tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan
demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan
Skunmun, 2002).
6. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl).
Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam
air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan
untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk
penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi
(faal) tubuh.
7. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk
hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak
dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di
Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah
dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan
bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal
pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat
asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali
bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat
dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
9. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah.
Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu
daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai
contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah
datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar.
Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
d. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun
1989 berjumlah 2552 batang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik
(benda mati). Setiap komponen yang ada dalam ekosistem selalu berinteraksi baik
saling menguntungkan atau merugikan. Jika salah satu komponen terganggu habitatnya
maupun kelangsungan hidupnya maka akan sangat berpengaruh pada keseimbangan
ekosistem Jika keseimbangan ekosistem terganggu maka akan terdapat dampak yang
merugikan bagi seluruh makhluk hidup yang ada
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem
terdapat komponen abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, iklim, arus air
dan ombak. Dan terdiri dari komponen biotik seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya
yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita.